cover
Contact Name
Endah Setyaningsih
Contact Email
baktimas@untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
baktimas@untar.ac.id
Editorial Address
Sekretariat: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Tarumanagara (LPPM - UNTAR). Gedung M, Lt. 5, Kampus 1 Universitas Tarumanagara Jl. Letjen S Parman no 1 Jakarta 11440
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
ISSN : 26210398     EISSN : 26207710     DOI : 10.24912/jbmi
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia (P-ISSN 2620-7710 dan E-ISSN 2621-0398) merupakan jurnal yang menjadi wadah bagi penerbitan artikel-artikel ilmiah hasil penelitian dalam bidang Ilmu : 1. Psikologi 2. Komunikasi 3. Hukum 4. Budaya 5. Bahasa 6. Seni Rupa dan Design Jurnal ilmiah ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara. Dalam satu tahun, jurnal ini terbit dalam dua nomor, yaitu pada bulan Mei dan November. Jurnal ini terutama memuat artikel hasil-hasil penelitian ilmiah, termasuk penelitian normatif.
Articles 653 Documents
PENYULUHAN “PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS)” DALAM RANGKA PROGRAM TENTARA MANUNGGAL MASUK DESA (TMMD) WILAYAH KODIM 0510 TIGARAKSA, TANGERANG Gunawan, Shirly; Drew, Clement; Nindi R, Desintha Cristy; Henyta, Henyta; Sari, Karen Permata
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.576 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i2.2897

Abstract

Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan lembaga lainnya dan Pemerintah Daerah yang dilaksanakan secara terintegrasi bersama masyarakat. Kegiatan ini berguna meningkatkan akselerasi kegiatan pembangunan desa, khususnya daerah tertinggal, serta meningkatkan kualitas generasi muda sebagai generasi milenial yang mandiri dan berkarakter kebangsaan. Program TMMD meliputi kegiatan fisik dan non fisik. Kegiatan non fisik TMMD dapat dilakukan melalui penyuluhan di bidang kesehatan, dengan salah satu materinya mengenai Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), dengan indikator: pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah. PHBS  merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan PHBS serta meningkatkan peran aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat. Penyuluhan PHBS kepada warga wilayah Kodim 0510 Tigaraksa, Tangerang  dilakukan dalam rangka TMMD ke 102 tahun 2018.  Penyuluhan diberikan kepada 80 peserta yang terdiri dari pelajar SMA, Pemuda Karang Taruna, anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan masyarakat wilayah setempat. Materi penyuluhan PHBS disampaikan melalui media gambar dan demo secara langsung. Penyuluhan ini memberikan hasil yang baik, terlihat dari hasil evaluasi terhadap materi penyuluhan PHBS, yang dilakukan melalui sesi tanya-jawab. Evaluasi dilakukan dengan menanyakan kembali kepada peserta, beberapa hal penting terkait materi penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Sehat dan peserta dapat menjawab dengan benar setiap pertanyaan yang diberikan.
PROBLEMATIK UU NO. 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PKPU TERHADAP BANK SEBAGAI KREDITOR SEPARATIS Gunardi Lie; Jeane Neltje Saly; Ariawan Gunadi; Adriel Michael Tiray
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.096 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i2.7242

Abstract

Perkembangan ekonomi dan perdagangan menyebabkan timbulnya banyak permasalahan utang-piutang di dalam masyarakat dengan diikuti krisis moneter yang terjadi di Indonesia memberikan dampak negatif terhadap perekonomian nasional. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU dibentuk guna memenuhi kepentingan dunia usaha dalam memenuhi kepentingan dunia usaha dalam menyelesaikan masalah-masalah utang-piutang secara adil, cepat, terbuka dan efeketif. Problematik terhadap tujuan UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU terdapat dalam ketentuan kreditor separatis yang dilakukan oleh sebuah bank, dimana kedudukan bank sebagai kreditor separatis masih belum berjalan secara optimal terutama perlindungan hukumnya yang belum secara tegas diberlakukan. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana kedudukan bank sebagai kreditor separatis beserta perlindungan hukumnya di dalam Kepailitan berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui kedudukan dan perlindungan hukum bank sebagai kreditor separatis berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris dengan menggunakan data primer sebagai data utama selain data sekunder, melalui teknik observasi dan wawancara, dianalisis secara kualitatif dan disimpulkan secara induktif. Hasil penelitian diketahui bahwa dalam kepailitan, kedudukan bank sebagai kreditor separatis adalah bank sebagai kreditor yang istimewa, dikarenakan bank sebagai kreditor pemegang hak jaminan kebendaan yang dapat mengeksekusi jaminannya sewaktu-waktu apabila debitor cidera janji atau wanprestasi, Wujud perlindungan hukum terhadap bank adalah hak mengeksekusi jaminannya yang dapat dilakukan seolah-olah tidak terjadi kepailitan sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 55 UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU.
PENERAPAN MANAJEMEN MUTU PADA USAHA GARMENT DI KECAMATAN PADEMANGAN TIMUR JAKARTA UTARA Hidayah, Nur; Yusbardini, Yusbardini; Awiyah, Desy Nadhya
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.79 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i2.2901

Abstract

Pengendalian kualitas/mutu sangat penting dalam memproduksi suatu barang untuk menjaga kestabilan mutu hasil produksi dan sebagai salah satu usaha untuk manemukan faktor-faktor terduga yang menyebabkan kurang lancarnya fungsi dalam proses suatu produksi sehingga bila terjadi gangguan dapat segera dilakukan tindakan pembetulan sebelum terlalu banyak produk yang tidak sesuai dengan produksi. Proses pengendalian produksi garment biasanya dilakukan dengan jalan melakukan pengecekan pada semua departemen guna meminimalisir cacat dalam produksi.  Kegiatan PKM menerapkan manajemen mutu pada usaha Garment  di Kecamatan pademgan timur- Jakarta utara penting dilakukan agar dapat memperkecil jumlah produk yang cacat, meningkatkan produksi dan meningkatkan dayasaing .Kegiatan PKM ini dilakukan pada usaha Garment yang bergerak di bidang pembuatan pakaian wanita dewasa yang berada di Pademanagan Timur Jakarta Utara. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, ceramah, sosialisasi atau praktek manajemen mutu dan dokumentasi. Hasil kegiatan PKM ini adalah mulai diterapkannya pengendalian mutu pada setiap kegiatan memproduksi pakaian dari mulai pengadaan bahan baku sampai dengan kegiatan finishing. Dengan diterapkanya manajemen mutu dan penendalian mutu pada setiap aktivitas produksi pada usaha garmen ini diharapkan dapat meminimalisir gangguan ataupun produk cacat sehingga produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan permintaan konsumen.
PEMBERIAN MODUL DAN PELATIHAN KONSELING VOLUNTEER KOMUNITAS RUMAH BELAJAR SENEN TERHADAP PENDAMPINGAN REMAJA Penny Handayani; Reneta Kristiani; Therese Arnesthy Danupratista; Novela Clara; Caecilia Anggita; Arifa Dwiratri; Nindita Naura Ramadhan
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.698 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i2.7250

Abstract

Rumah Belajar Senen merupakan komunitas sosial yang peduli terhadap anak-anak jalanan di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Komunitas ini menaungi anak-anak jalanan dari berbagai macam usia. Rumah Belajar Senen (RBS) berada di kawasan yang kumuh dan ditempati oleh masyarakat kaum marjinal. Anak-anak remaja yang berada di RBS memiliki lingkungan yang tidak kondusif, mereka tidak memiliki dukungan sosial yang baik mulai  dari lingkup keluarga, teman, tetangga, bahkan sekolah. Tidak adanya dukungan sosial membuat anak-anak remaja RBS tidak memiliki sosok untuk bercerita, sehingga mereka sering memendam masalahnya sendiri. Dengan demikian, intervensi ini bertujuan untuk memberikan pelatihan konseling melalui modul untuk kakak pendamping di RBS agar dapat menjadi sosok yang bisa memberikan dukungan kepada remaja RBS dimulai dari sebagai tempat bercerita. Data-data yang dikumpulkan menggunakan metode observasi dan wawancara terhadap beberapa kakak pendamping dan juga beberapa remaja di RBS. Intervensi dilakukan dengan cara memberikan pelatihan cara pengaplikasian modul konseling yang sudah disusun sebelumnya. Hasil yang didapatkan dari aspek kognitif, para pendamping sudah menguasai materi. Namun untuk aspek behavior dan afeksi, para pendamping belum menguasai dengan baik. Hal ini disebabkan karena waktu yang terbatas dalam melatih kemampuan konseling sehingga behavior dan afeksi belum terlatih dengan baik.
RE-DESAIN KANTOR SEKRETARIAT DAN RUANG PUBLIK RW.08, KELURAHAN TOMANG, KECAMATAN GROGOL PETAMBURAN, JAKARTA BARAT Nafiah Solikhah; Yunita Ardianti S; Sintia Dewi W.
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1367.119 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i2.7255

Abstract

Sebagai salah satu fasilitas umum pemerintahan, Kantor RW memiliki peranan yang cukup signifikan dalam mewadahi aktivitas sosial masyarakat. Berdasarkan hasil tinjauan lapangan, kantor sekretariat RW.08 Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat yang berada di dekat kampus 1 UNTAR memiliki peranan untuk mewadahi beragam kegiatan, antara lain: kegiatan Karang Taruna, Posyandu, Pospindu, Sekretariat Jumantik. Sedangkan Ruang Publik yang berada dalam satu tapak dengan kantor sekretariat RW.08 saat ini masih kurang terawat dan tidak terencana dengan baik. Berdasarkan permasalahan mitra, maka solusi yang Tim ajukan adalah kegiatan PKM untuk Re-Desain Kantor Sekretariat dan Ruang Publik RW.08, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Pelaksanaan kegiatan PKM menggunakan metode partisipasi mitra. Adapun tahapan pelaksanaan yaitu: Perencanaan Desain, Konsep Desain dan Desain. Konsep Desain yang diusulkan adalah: Usulan Desain Kantor Sekretariat RW yang Mencerminkan Karakter Arsitektur Betawi, pengadaan Taman Refleksi dan Relaksasi, pewadahan aktivitas Bank Sampah, usulan Taman Taman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Vertikultur. Kantor sekretariat RW sebaiknya mampu menjadi fasilitas penunjang yang berfungsi untuk menyelenggarakan dan mengembangkan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya, dan memperkuat karakter wajah kota Jakarta serta menyediakan fasilitas yang memadai dan layak secara fungsional dan estetika. Dalam melakukan re-desain kantor publik, harus mengacu pada standar (SNI, Perda, dll) serta harus ada diskusi aktif dengan mitra.
COVER JURNAL BAKTI MASYARAKAT INDONESIA VOL 1 NO 2 UNTAR, DPPM
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.906 KB)

Abstract

Cover Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1 No 2
PELATIHAN STORYTELLING DALAM MEMBANGUN EKONOMI KREATIF BIDANG PARIWISATA DI DESA CINTARATU KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN Bakti, Iriana; Sumartias, Suwandi; Damayanti, Trie; Nugraha, Aat Ruchiat
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.362 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i1.1874

Abstract

Pangandaran is one of many tourist attractions in the South Eastern region of West Java that continues to be developed by the local government. All this time, well known tourist destinations in the Pangandaran district are limited to the beaches (Pangandaran Beach, Pasir Putih Beach, Batu Karas Beach, Karang Nini Beach, and Batu Hiu Beach), and nature reserves, even though there are other high potential tourist destinations in the form of cultural tourism, both in the coastal areas as well as in cultural activities in hillside areas such as Sunda Buhun sites and rituals. The combination of natural and cultural tourist destination areas has the potential to be developed into a geopark-based tourist destination in Pangandaran district. To realize this geopark tourism destination in Pangandaran district, it is necessary to educate tourism activists, especially those who are concerned for the development of geopark-based tourism destinations, with tourism knowledge and communication skills, because the knowledge and communication skills of tourism is an added value of the community that prioritizes the concept of harmony between stakeholders , i.e. government, community and investors. To accomplish this, members of the tourism activist group should gain knowledge and skills in the form of tourism communication training activities with basic capital already in place, which is a diverse marine ecosystem. Based on the initial problems observed and those faced by members of the tourism activists group in the Parigi district of Pangandaran Regency that have been described previously, the urgent problem of this community service was formulated, namely how tourism services can be carried out by members of the tourism activists group through tourism communication training, which is information and communication technology-based, in the Parigi district of Pangandaran regency. The tourism communication service is implemented with a presentation of information that is told in a coherent manner (story telling) starting from the history of objects to the potential attraction of objects that can attract tourists in accordance with tourism news. The results of this training show that storytelling training can build understanding, affection, and willingness in Kompepar members to learn and work to popularize tourist destinationsABSTRAK: Pangandaran merupakan salah satu kawasan wisata di wilayah Timur Jawa Barat bagian Selatan yang terus dikembangkan oleh pemerintah daerahnya. Selama ini, destinasi wisata di kabupaten Pangandaran yang terkenal hanya berupa wisata pantai (Pantai Pangandaran, Pantai Pasir Putih, Pantai Batu Karas, Pantai Karang Nini, dan Pantai Batu Hiu), dan cagar alam saja, pada hal selain itu terdapat pula destinasi wisata yang sangat potensial berupa wisata budaya, baik yang ada di wilayah pantainya maupun di aktivitas budaya di kawasan perbukitan berupa situs-stus dan ritual-ritual sunda buhun. Perpaduan kawasan destinasi wisata alam dan budaya ini yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan detinasi wisata berbasis geopark di kabupaten Pangandaran. Untuk mewujudkan destinasi wisata geopark di kabupaten Pangandaran tersebut diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan komunikasi pariwisata khusunya bagi penggiat wisata yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan destinasi wisata berbasis geopark, karena kemampuan dan keterampilan komunikasi pariwisata menjadi nilai tambah yang dimiliki oleh masyarakat yang mengedepankan konsep keselarasan antara para stakeholders, yaitu pemerintah, masyarakat, dan investor. Untuk itu, anggota kelompok penggiat wisata tersebut mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bentuk kegiatan pelatihan komunikasi pariwisata dengan modal dasar sudah ada yaitu kekayaan alam bahari yang cukup beragam. Berdasarkan permasalahan awal dari hasil pengamatan di lapangan dan yang dihadapi oleh anggota kelompok penggiat wisata di wilayah kecamatan Parigi kabupaten Pangandaran yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dirumuskan permasalahan yang menjadi urgensi kegiatan pengabdian ini, yaitu bagaimana pelayanan pariwisata yang dilakukan oleh anggota kelompok penggiat wisata melalui pelatihan komunikasi pariwisata yang berbasiskan teknologi informasi dan komunikasi di wilayah kecamatan Parigi kabupaten Pangandaran. Pelayanan komunikasi pariwisata tersebut diimplementasikan dengan sajian informasi yang diceritakan secara runtut (story telling) mulai dari sejarah obyek sampai dengan potensi daya tarik obyek yang dapat menarik minat wisatawan yang sesuai dengan penulisan berita wisata. Hasil dari pelatihan ini menunjukkan bahwa Pelatihan storytelling dapat membangun pemahaman anggota Kompepar, membangkitakn perasaan suka, dan membangun kesediaan anggota Kompepar untuk belajar dan berkarya mensosialisakian destinasi wisata.
PERTIMBANGAN PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM PERENCANAAN MIHRAB MASJID DARUL IHSAN PONDOK PEKAYON INDAH BEKASI SELATAN Diah Anggraini; Samsu Hendra Siwi; Meike Choandi; Joni Chin
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1264.323 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i2.7260

Abstract

Mihrab masjid merupakan tempat imam memimpin shalat. Mihrab terletak tepat di tengah-depan ruang masjid. Beberapa pertimbangan desain Mihrab dilakukan berdasarkan hukum Islam dan  teori tentang kenyamanan audio visual. Pemakaian LCD dan sound system sebagai salah satu solusi teknologi tepat guna  demi tercapainya kebutuhan kenyamanan audio-visual ini. Namum, desain, perletakan serta biaya menjadi sangat penting sebagai dasar pertimbangan terwujudnya mihrab yang diinginkan. Kegiatan PKM Jurusan Arsitektur Untar di Masjid Darul Ihsan, Pekayon Jaya, Bekasi dilakukan secara berkelanjutan. Kali ini, PKM berupa desain mihrab dengan pertimbangan estetika dan  fungsional (berdasarkan perhitungan teori audio visual). Sebuah tantangan desain yaitu desain dengan eksisting, hukum Islam dan fungsional secara audio visual. Perletakan LCD dan layar yang menyatu dengan mihrab merupakan tantangan desain tersendiri  sehingga desain mihrab dan desain perletakan LCD dan layar memenuhi kebutuhan secara fungsional dan estetika.  Metoda yang dilakukan adalah melakukan pengamatan, pengukuran dan wawancara pada pengurus, kemudian melaksanakan proses desain serta feedback pada pengurus sekaligus sebagai pemakai, kemudian merevisi desain sesuai dengan feedback tersebut.  Tujuan dari desain mihrab diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadah. Desain mihrab yang dilakukan oleh Tim PKM ini diharapkan bisa sebagai pedoman dalam pembangunan mihrab masjid.
MEMFASILITASI ORANG TUA MURID MELALUI KOMUNIKASI VISUAL TENTANG MULTIPLE INTELLIGENCE DI SD ‘X’ TANGERANG Hartini Laswandi; Heni Mularsih
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (935.632 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v3i1.8053

Abstract

The availability of a facility in the form of infographic or visual communication in a school, there will be a perception and understanding. The purpose of this research is to develop a visual or infographic communication design to provide students with parents' perceptions and understanding, teachers and school users about multiple intelligence. Previous research related to infographics such as the application of color, public service announcements, and the role of infographics as learning media. Methods using an ethnographic approach include examining participants' behavior in certain social situations and also understanding their interpretation of the behavior. Observations, literature studies, and ethnographic interviews were conducted for the data collection process. The data is the basis for designing information designs on posters and ex-banners that are able to provide information about multiple intelligence. The results of this research can provide solutions and benefits, (1) Infographic Design; the school understands that it is necessary to seek information visually about the abilities of students in utilizing multiple intelligence (Multiple Intelligence) that is quite important (2) Implementation of visual /infographic communication design or visual media, can provide information visually clearly . Such as posters, advertisements, leaflets and ex banner printing. In addition, this infographic (posters, leaflets and ex-banner printing) needs to be implemented to provide information services related to the ability of students to use Multiple Intelligence (Multiple Intelligence) for parents.ABSTRAK:Ketersediaan  suatu fasilitas yang berupa infografis atau komunikasi visual di suatu sekolah, maka akan terjadi persepsi dan pemahaman. Tujuan dari penelitian adalah mengembangkan desain komunikasi visual atau  infografis untuk memberikan persepsi dan pemehaman kepada orang tua murid, guru dan pengguna sekolah tentang kecerdasan majemuk (Multiple Intelligence). Penelitian sebelumnya terkait infografis seperti penerapan warna, iklan layanan masyarakat, dan peran infografis sebagai media pembelajaran. Metode dengan menggunakan pendekatan etnografi mencakup pemeriksaan perilaku peserta dalam situasi sosial tertentu dan juga memahami interpretasi mereka terhadap perilaku tersebut. Observasi, studi literatur, dan wawancara etnografi dilakukan untuk proses pengumpulan data. Data tersebut menjadi dasar dalam perancangan desain informasi pada poster dan ex-banner yang mampu memberikan informasi tentang kecerdasan majemuk (Multiple Intelligence). Hasil penelitian ini dapat memberikan solusi dan manfaat, yaitu (1) Desain Infografis; pihak sekolah paham bahwa perlu untuk mengupayakan informasi secara visual tentang kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam memanfaatkan Inteligensi ganda (Multiple Intelligence) itu merupakan hal yang cukup penting  (2) Implementasi Desain komunikasi visual/infografis atau media visual, dapat memberikan  informasi secara visual dengan jelas. Seperti poster, iklan, leaflet dan ex banner printing. Selain itu perlu diimplementasikan infografis ini (poster, leaflet dan ex-banner printing) untuk memberikan layanan informasi yang berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam memanfaatkan Inteligensi ganda (Multiple Intelligence) pada orang tua.
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI DENGAN PERILAKU EXTRA ROLE Dewi, Fransisca Iriani R.; Saraswati, Kiky Dwi Hapsari
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.182 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i2.3027

Abstract

Kinerja suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja para anggotanya. Kinerja yang maksimal dapat dicapai bila setiap anggota melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Seiring dengan perkembangan zaman, tugas dan tanggung jawab yang perlu dipenuhi pelaksanaannya bukan hanya berkisar pada tugas dan tanggung jawab pokok, namun juga yang bersifat informal dan tidak tercantum dalam deskripsi pekerjaannya, yang disebut sebagai perilaku extra role. Dalam banyak penelitian sebelumnya, telah dibuktikan bahwa perilaku extra role berperan signifikan dalam pencapaian kinerja, baik secara individual maupun organisasional. Istilah perilaku extra role lalu dikembangkan menjadi perilaku kewargaan organisasional (PKO) dengan lima dimensi, yaitu altruism, conscientiousness, sportsmanship, civic virtue, dan courtesy. Berdasarkan konsep ini, Penulis menyelenggarakan sebuah workshop sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan organisasi. Sasaran workshop adalah pengurus dan anggota organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia Cabang St. Laurensius, Tangerang. Workshop ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 April 2018 dan dihadiri oleh 35 orang pengurus dan anggota organisasi. Berdasarkan hasil evaluasi, terdapat peningkatan pengetahuan mengenai konsep organisasi dan perilaku extra role antara sebelum dan setelah diadakannya workshop. Selain itu, secara umum, peserta merasa materi workshop ini menarik, mudah dipahami, bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, serta memerlukan materi sejenis untuk pengembangan diri mereka.