Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Antara Informasi dalam Akun Instagram @fxsudirman dengan Sikap Followers Terhadap Mall Fx Sudirman Simanjuntak, Cathrin Pebruanty; Damayanti, Trie; Komariah, Kokom
Edulib Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v6i2.5029

Abstract

Abstrak. Penelitian berjudul Hubungan antara Informasi dalam Akun Instagram dengan Sikap Followers terhadap Mall FX Sudirman ini merupakan penelitian yang berawal dari aktivitas penyebaran informasi yang dilakukan oleh Mall FX Sudirman melalui media sosial Instagram. Penelitian ini dilakukan untuk menguji teori Integrasi Informasi dengan mencoba mengetahui sejauh mana hubungan antara valensi informasi dalam akun instagram @fxsudirman dengan sikap follower dan sejauhmana bobot informasi dalam akun instagram @fxsudirman dengan sikap follower. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, melalui uji hipotesis Rank Spearman  dengan teknik analisis deskriptif dan inferensial. Responden penelitian ini sebanyak 91 orang yang terpilih berdasarkan teknik sampling sistematik. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu kuesioner, observasi,dan  wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa informasi dalam akun instagram @fxsudirman memiliki hubungan yang cukup berarti dengan sikap followers-nya. Hal tersebut disebabkan oleh aspek valensi informasi yang positif dan bobot informasi yang tinggi berkorelasi positif terhadap sikap followers. Kesimpulan yang didapat bahwa informasi dalam @fxsudirman dapat membentuk sikap followers akun instagram mall FX Sudirman. Saran yang diberikan secara praktis agar @fxsudirman menambah jumlah posting-an gambar atau foto yang disertai caption dengan penjelasan yang detail juga membalas atau menjawab setiap pertanyaan atau komentar dari follower-nya untuk lebih membentuk sikap followers terhadap @fxsudirman.Kata Kunci : hubungan, Informasi, Sikap Abstract. The study entitled the relationship between information in Instagram account with Attitude Followers of the Mall FX Sudirman This is a research that started from the information activities undertaken by the Mall FX Sudirman through social media Instagram. This study was conducted to test the theory, Information Integration by trying to determine the extent of the relationship between the valence @fxsudirman instagram account information in the manner and extent of weight follower account information with an attitude @fxsudirman instagram followers. The method used in this study is correlational method, through hypothesis test Rank Spearman (rs) with descriptive and inferential analysis techniques. Respondents of this study as many as 91 people were selected by systematic sampling technique. Data collection techniques used were questionnaires, observations, and interviews. The results of this study indicate that the information in @fxsudirman instagram account has a significant relationship with the attitude of his followers. This is due to the positive aspects of the information valence and high weights were positively correlated information on the attitudes of followers. It was concluded that the information in @fxsudirman can shape the attitudes followers instagram account Sudirman FX mall. The advice given is practical in order to increase the number of post-@fxsudirman an image or photo caption accompanied with detailed explanations also reply to or menjaawab any question or comments from his followers to further shape attitudes towards @ FX Sudirman followers.Keywords: Relations,  Information, Attitude
Persepsi Mahasiswa tentang Posisi Strategis Profesi Public Relations Damayanti, Trie; Perbawasari, Susie
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.088 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v1i1.6032

Abstract

Penelitian berjudul Persepsi Mahasiswa Tentang Posisi Strategis Profesi Public Relations ini bertujuan untuk mengetahui (a) Bagaimana mahasiswa Jurusan Humas memaknai posisi strategis Profesi PR dalam organisasinya, (b) Bagaimana mahasiswa Jurusan Humas memandang dan memaknai Ilmu Kehumasan yang dimiliki untuk diterapkan pada Profesi PR, (c) Bagaimana mahasiswa Jurusan Humas memandang dan memaknai kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang PRO. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, dengan perspektif teoretis konstruksi sosial atas realitas.Nara sumber diambil dari mahasiswa Jurusan Humas semester III, V, dan VII sebanyak enam orang. Penentuan sampel dilakukan secara purposif. Hasil penelitian menun- jukkan bahwa (1) mahasiswa memaknai posisi strategis PR dilihat dari kedekatannya dengan pengambil kebijakan seperti realitas yang memang beredar di masyarakat bahwa semakin dekat seseorang dengan pimpinan akan semakin strategis posisi tersebut; (2) mahasiswa memandang dan memaknai  Ilmu Kehumasan yang dimiliki sesuai dengan materi perkuliahan yang pernah didapat dan realitas yang berkembang di masyarakat tentang profesi ke-PRan. Ilmu Kehumasan lebih dilihat dari materi yang membutuhkan skill dan materi yang aplikatif; (3) mahasiswa memandang dan memaknai kemampuan yang harus dimiliki pada hal yang berkaitan dengan materi perkuliahan ditambah dengan bahasa asing, dan komputer seperti halnya realitas yang memandang kemampuan komputer dan penguasaan bahasa asing menjadi hal yang membuat orang dipandang lebih kompeten dibandingkan yang lain. Kesimpulan didapat bahwa pandangan mahasiswa terhadap posisi strategis Ilmu Kehumasan yang akan diterapkan, sampai dengan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang PRO sangat dipengaruhi oleh realitas dan pengetahuan sebelumnya pada pemahaman tentang strategi, pemaknaan pada Ilmu Kehumasan juga dipengaruhi pada pengalaman mereka pada Ilmu Kehumasan dan pengetahuan yang berkembang sebelum mereka menjadi mahasiswa. Saran yang bisa diberikan terutama dalam hal pemberian pemaknaan tentang Public Relations, sebaiknya diperkaya juga tentang PR pemerintah karena terbukti minim sekali pemahaman mahasiswa pada PR di pemerintahan.
KAJIAN DAMPAK NEGATIF APLIKASI BERBAGI VIDEO BAGI ANAK-ANAK DI BAWAH UMUR DI INDONESIA Damayanti, Trie; Gemiharto, Ilham
Communication Vol 10, No 1 (2019): COMMUNICATION
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/comm.v10i1.809

Abstract

This study focuses on the phenomenon of video sharing applications that are currently plaguing the public through one of the smartphone-based applications with the Android and iOS operating systems, Tik Tok. The enthusiasm of the Indonesian people for video sharing applications that use 4G-LTE connectivity is very large. This application allows users or hosts to display video recordings of their users. For celebrities, video sharing applications help them greatly in increasing their popularity in the community. But this application is also vulnerable to being misused by some users to display pornographic nuances, giving rise to many concerns, especially among educators and religious scholars. This study uses qualitative research methods with data collection techniques using observation, in-depth interviews, and document studies as well as descriptive data analysis techniques, with research informants being the Tik Tok application users and several related parties. The formulation of the problem of this research is how the impact of the use of Tik Tok video sharing application on underage children in the city of Bandung. The results show that the Tik Tok video sharing application has many gaps that pose a danger to underage children. Among them is loose age control for users. By using a telephone number, Gmail or Facebook account, users can already display their video recordings through this application. This provides an opportunity for underage children to watch pornographic nuances in the application. The government through the Ministry of Communication and Information as a policy maker in the ICT field has tried to regulate access to Tik Tok video sharing applications through temporary blocking actions.
KEGIATAN FORMATIVE RESEARCH PT.KAI (PERSERO) DALAM UPAYA SOSIALISASI PINTU KESELAMATAN OLEH HUMAS DAOP 2 BANDUNG Nurpijar Kaloka, Hanas; Damayanti, Trie; Ruchiat Nugraha, Aat
Widya Duta: Jurnal Ilmiah Ilmu Agama dan Ilmu Sosial Budaya Vol 13, No 1 (2018): MARET 2018
Publisher : Institut Hindu Dharma Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.384 KB)

Abstract

This study aims to determine the activities formative research conducted by the Public Relations Daop 2 Bandung covering the analysis of the situation, organizations and the public.The method used is descriptive exploratory method to be more profound and accurate with qualitative data.The results of this study is the first phase of the analysis of the situation that has been done by the PR Daop 2 Bandung has implemented properly guided by several indicators that the analysis of the situation is reached plus has been working with Edan Community railroad Indonesia (Kesi).However, analysis of the situation which has been run by the Public Relations have several indicators or elements that are less maximized on the deepening of the data and facts and resulted in a lack of accurate analysis of the public in the third stage in the formative activities of this research. Analysis of the organization that has been built and observed by the Public Relations have also given an overview of how the organization in this company is running but some internal activities are still not able to be implemented with maximum coordination as its terms of internal meetings. Suggestions for Public Relations Daop 2 Bandung to keep attention to detail more than any analysis of the formative research in order to provide maximum results in a program or activity on the socialization of planning safety doors in Daop 2 Bandung. Formative research as one of the PR concept will be very helpful for PR practitioners in order to pay attention to research for the attainment of maximum activity or program.
PELATIHAN STORYTELLING DALAM MEMBANGUN EKONOMI KREATIF BIDANG PARIWISATA DI DESA CINTARATU KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN Bakti, Iriana; Sumartias, Suwandi; Damayanti, Trie; Nugraha, Aat Ruchiat
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.362 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i1.1874

Abstract

Pangandaran is one of many tourist attractions in the South Eastern region of West Java that continues to be developed by the local government. All this time, well known tourist destinations in the Pangandaran district are limited to the beaches (Pangandaran Beach, Pasir Putih Beach, Batu Karas Beach, Karang Nini Beach, and Batu Hiu Beach), and nature reserves, even though there are other high potential tourist destinations in the form of cultural tourism, both in the coastal areas as well as in cultural activities in hillside areas such as Sunda Buhun sites and rituals. The combination of natural and cultural tourist destination areas has the potential to be developed into a geopark-based tourist destination in Pangandaran district. To realize this geopark tourism destination in Pangandaran district, it is necessary to educate tourism activists, especially those who are concerned for the development of geopark-based tourism destinations, with tourism knowledge and communication skills, because the knowledge and communication skills of tourism is an added value of the community that prioritizes the concept of harmony between stakeholders , i.e. government, community and investors. To accomplish this, members of the tourism activist group should gain knowledge and skills in the form of tourism communication training activities with basic capital already in place, which is a diverse marine ecosystem. Based on the initial problems observed and those faced by members of the tourism activists group in the Parigi district of Pangandaran Regency that have been described previously, the urgent problem of this community service was formulated, namely how tourism services can be carried out by members of the tourism activists group through tourism communication training, which is information and communication technology-based, in the Parigi district of Pangandaran regency. The tourism communication service is implemented with a presentation of information that is told in a coherent manner (story telling) starting from the history of objects to the potential attraction of objects that can attract tourists in accordance with tourism news. The results of this training show that storytelling training can build understanding, affection, and willingness in Kompepar members to learn and work to popularize tourist destinationsABSTRAK: Pangandaran merupakan salah satu kawasan wisata di wilayah Timur Jawa Barat bagian Selatan yang terus dikembangkan oleh pemerintah daerahnya. Selama ini, destinasi wisata di kabupaten Pangandaran yang terkenal hanya berupa wisata pantai (Pantai Pangandaran, Pantai Pasir Putih, Pantai Batu Karas, Pantai Karang Nini, dan Pantai Batu Hiu), dan cagar alam saja, pada hal selain itu terdapat pula destinasi wisata yang sangat potensial berupa wisata budaya, baik yang ada di wilayah pantainya maupun di aktivitas budaya di kawasan perbukitan berupa situs-stus dan ritual-ritual sunda buhun. Perpaduan kawasan destinasi wisata alam dan budaya ini yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan detinasi wisata berbasis geopark di kabupaten Pangandaran. Untuk mewujudkan destinasi wisata geopark di kabupaten Pangandaran tersebut diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan komunikasi pariwisata khusunya bagi penggiat wisata yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan destinasi wisata berbasis geopark, karena kemampuan dan keterampilan komunikasi pariwisata menjadi nilai tambah yang dimiliki oleh masyarakat yang mengedepankan konsep keselarasan antara para stakeholders, yaitu pemerintah, masyarakat, dan investor. Untuk itu, anggota kelompok penggiat wisata tersebut mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bentuk kegiatan pelatihan komunikasi pariwisata dengan modal dasar sudah ada yaitu kekayaan alam bahari yang cukup beragam. Berdasarkan permasalahan awal dari hasil pengamatan di lapangan dan yang dihadapi oleh anggota kelompok penggiat wisata di wilayah kecamatan Parigi kabupaten Pangandaran yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dirumuskan permasalahan yang menjadi urgensi kegiatan pengabdian ini, yaitu bagaimana pelayanan pariwisata yang dilakukan oleh anggota kelompok penggiat wisata melalui pelatihan komunikasi pariwisata yang berbasiskan teknologi informasi dan komunikasi di wilayah kecamatan Parigi kabupaten Pangandaran. Pelayanan komunikasi pariwisata tersebut diimplementasikan dengan sajian informasi yang diceritakan secara runtut (story telling) mulai dari sejarah obyek sampai dengan potensi daya tarik obyek yang dapat menarik minat wisatawan yang sesuai dengan penulisan berita wisata. Hasil dari pelatihan ini menunjukkan bahwa Pelatihan storytelling dapat membangun pemahaman anggota Kompepar, membangkitakn perasaan suka, dan membangun kesediaan anggota Kompepar untuk belajar dan berkarya mensosialisakian destinasi wisata.
Kegiatan Formative Research Pt.Kai (Persero) dalam Upaya Sosialisasi Pintu Keselamatan oleh Humas Daop 2 Bandung Nurpijar Kaloka, Hanas; Damayanti, Trie; Ruchiat Nugraha, Aat
Widya Duta: Jurnal Ilmiah Ilmu Agama dan Ilmu Sosial Budaya Vol 13, No 1 (2018): MARET 2018
Publisher : Institut Hindu Dharma Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/wd.v13i1.433

Abstract

This study aims to determine the activities formative research conducted by the Public Relations Daop 2 Bandung covering the analysis of the situation, organizations and the public.The method used is descriptive exploratory method to be more profound and accurate with qualitative data.The results of this study is the first phase of the analysis of the situation that has been done by the PR Daop 2 Bandung has implemented properly guided by several indicators that the analysis of the situation is reached plus has been working with Edan Community railroad Indonesia (Kesi).However, analysis of the situation which has been run by the Public Relations have several indicators or elements that are less maximized on the deepening of the data and facts and resulted in a lack of accurate analysis of the public in the third stage in the formative activities of this research. Analysis of the organization that has been built and observed by the Public Relations have also given an overview of how the organization in this company is running but some internal activities are still not able to be implemented with maximum coordination as its terms of internal meetings. Suggestions for Public Relations Daop 2 Bandung to keep attention to detail more than any analysis of the formative research in order to provide maximum results in a program or activity on the socialization of planning safety doors in Daop 2 Bandung. Formative research as one of the PR concept will be very helpful for PR practitioners in order to pay attention to research for the attainment of maximum activity or program.
KAMPANYE “#KEPOITUBAIK” GREENPEACE UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP TRANSPARANSI DATA KEHUTANAN INDONESIA Nikitamara Nikitamara; Susanne Dida; Trie Damayanti
J-IKA Vol 3, No 2 (2016): JURNAL J-IKA
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/kom.v3i2.1301

Abstract

ABSTRACTThis study aims to determine the problem identification process, the process of campaign management, and campaign evaluation results #KepoItuBaik. The method used is the method mix with the kind of explorative study.The results showed that the campaign process #KepoItuBaik divided into three stages: problem identification, campaign management, and campaign evaluation.The results of the identification of the problem stating that the level of public awareness of the importance of forestry data transparency is still low.Campaign management is done through several stages of drafting objectives, identify target segments, determine message, designing strategies and tactics, planning the allocation of time and resources, recruit and train personnel campaign, select the campaign conveys the message, and select channel campaigns.While the results of the evaluation showed that the level of public awareness is high enough, but it is not strong enough to encourage the public to act. Suggestions, Greenpeace Indonesia should tested on a few sample messages prior to conducting a campaign, be more selective in choosing opinion leaders, as well as redesigning the campaign with a lighter theme tailored to the level of public knowledge that the campaign message is understandable. Keywords: campaign, public awareness. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses identifikasi masalah, proses pengelolaan kampanye, dan hasil evaluasi kampanye #KepoItuBaik. Metode yang digunakan adalah metode campuran (mix method) dengan jenis studi eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses kampanye #KepoItuBaik dibagi kedalam tiga tahap yaitu identifikasi masalah, pengelolaan kampanye, dan evaluasi kampanye. Hasil identifikasi masalah menyatakan bahwa tingkat kepedulian masyarakat terhadap pentingnya transparansi data kehutanan masih rendah.  Pengelolaan kampanye dilakukan melalui beberapa tahap yaitu penyusunan tujuan, identifikasi segmen sasaran, menentukan pesan, merancang strategi dan taktik, merencanakan alokasi waktu dan sumber daya, merekrut dan melatih personil kampanye,  menyeleksi penyampai pesan kampanye, dan menyeleksi saluran kampanye. Sedangkan hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat awareness publik sudah cukup tinggi, namun hal tersebut belum cukup kuat untuk mendorong publik bertindak (action). Saran sebaiknya Greenpeace Indonesia melakukan ujicoba pesan pada beberapa sampel sebelum menyelenggarakan kampanye, lebih selektif dalam memilih opinion leader, serta merancang ulang kampanye dengan tema yang lebih ringan disesuaikan dengan tingkat pengetahuan masyarakat sehingga pesan kampanye dapat dimengerti. Kata Kunci: kampanye, kepedulian masyarakat
PERSEPSI PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP LOGO KELUARGA SEJAHTERA DI KOTAMADYA BANDUNG Sutedja -; Trie Damayanti
Sosiohumaniora Vol 4, No 2 (2002): SOSIOHUMANIORA, JULI 2002
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v4i2.5263

Abstract

BKKBN sejak lama telah memiliki berbagai program yang ditujukan pada pasangan usia subur. Program terakhir adalah Program Keluarga Sejahtera. Agar masyarakat tertarik dengan program BKKBN salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menyertakan logo pada setiap programnya. Untuk mengetahui sejauhmana persepsi masyarakat memahami pesan Program Keluarga Sejahtera melalui pesan yang ditampilkan pada logo, telah dilakukan penelitian deskriptif pada pasangan usia subur yang bertempat tinggal di Kotamadya Bandung. Sampel diambil secara multistage sampling sedangkan datanya dianalisis secara deskriptif. Masyarakat umumnya pernah melihat logo kebanyakan yang terpasang pada billboard, tetapi tidak memahami makna gambar logo tersebut. Sebagian besar responden ( 41.18% ) mempersepsikan makna logo sebagai orang tua dengan dua anak, makna keluarga sejahtera diartikan sebagai Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera ( 50% ), meskipun sebagian besar responden ( 67.65% ) memahami bahwa Program Keluarga Sejahtera merupakan kelanjutan Program Keluarga Berencana. Kata kunci : Persepsi – Pasangan Usia Subur – Logo Keluarga Sejahtera.
KAMPANYE KOMUNIKASI KESEHATAN MELALUI MODEL MULTI STEP FLOW COMMUNICATION DALAM MENEKAN ANGKA PERNIKAHAN USIA DINI PADA MASYARAKAT URBAN DI KABUPATEN BANDUNG Priyo Subekti; Hanny Hafiar; Trie Damayanti; FX Ari Agung P
Sosiohumaniora Vol 16, No 3 (2014): SOSIOHUMANIORA, NOPEMBER 2014
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.15 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v16i3.5766

Abstract

Kasus pernikahan usia dini banyak terjadi di berbagai penjuru dunia dengan berbagai latar belakang.Telah menjadi perhatian komunitas internasional mengingat risiko yang timbul akibat pernikahan yang dipaksakan,hubungan seksual pada usia dini, kehamilan pada usia muda, kehamilan bermasalah, persalinan yang mengalamikesulitan, bayi yang terlahir tidak normal dll. Kemiskinan bukanlah satu-satunya factor penting yang berperandalam pernikahan usia dini.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengandata kualitatif.Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Bagaimana Karakteristik demografi pelaku pernikahan usiadini pada masyarakat urban. 2) Apa faktor-faktor penyebab masyarakat urban melakukan pernikahan dini. 3)Bagaimana gambaran personal determinans pelaku pernikahan usia dini. 4) Bagaimana gambaran tanggapanpelaku pernikahan usia dini terhadap ILM pernikahan dini. 5) Bagaimana gambaran peranan keluarga terhadappelaku pernikahan dini.Hasil dari penelitian ini: 1) a) Pendidikan SMP dan SMA b) Menikah di Usia 15-20tahun c)Ekonomi menengah ke bawah, 2. Faktor-faktor penyebab masyarakat urban melakukan pernikahan dini:Dorongan dari orang tua, Alasan agama, tidak ingin melanggar syariat agama, Keyakinan yang tinggi bahwadengan menikah di usia dini mampu menyejahterakan keluarga (pendidikan anak), Tingkat pengetahuan yangrendah yang menyebabkan ketidaktahuan akan resiko menikah di usia dini, Lingkungan social yang mendoronguntuk segera menikah; 3. Pelaku pernikahan usia muda cenderung belum dewasa secara psikologis disebabkanusia masih berada dalam ranah remaja awal, Pengambilan keputusan penting dalam hidup lebih dipengaruhi olehafeksi; 4, Untuk mengetahui bagaimana gambaran tanggapan pelakupernikahan usia dini terhadap ILM pernikahandini, Kuantitas terpaan rendah.
SOSIALISASI LITERASI KOMUNIKASI KESEHATAN PENGOBATAN ALTERNATIF ISLAMI DI DESA HEGARMANAH KECAMATAN JATINANGOR Susanne Dida; Evi Novianti; Elnovani Lusiana; Saleha Rodiah; Trie Damayanti; Rostika Yuliani; Moh. Faidol Juddi
Dharmakarya Vol 9, No 3 (2020): September, 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v9i3.23688

Abstract

Perkembangan informasi saat ini semakin meningkat khususnya dalam hal informasi kesehatan. Keberadaan internet, sepaket dengan kebudayaan yang terbangun di dalam ruang publik baru membuat masyarakat sulit membedakan informasi faktual dan hoax. Adapun salah satu informasi kesehatan saat ini adalah informasi mengenai pengobatan-pengobatan alternative berbasis islami. Salah satu jenis pengobatan tradisional berbasis islami yang diminati oleh masyarakat saat ini adalah pengobatan thibbun nabawi. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan literasi komunikasi kesehatan adalah dengan cara memberikan informasi mengenai cara pengobatan alternative berbasis islami kepada masyarakat melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan contoh-contoh kontemporer dan pemaparan terkait risiko-risiko dari ketersebaran hoax khususnya dalam hal informasi komunikasi kesehatan. Kegiatan ini dimaksudkan merupakan upaya membangun model edukasi dan literasi komunikasi kesehatan untuk meningkatkan kompetensi generasi muda dalam mengenali dan merespon hoax khususnya dalam hal komunikasi kesehatan. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk terbentuknya wawasan masyarakat dengan pemilihan pengobatan alternative yang tepat dan terpercaya dan untuk mengetahui dan memahami pentingnya factor-faktor apa saja yang dapat menjadi acuan dalam memilih pengobatan alternatif. Hasil dan pembahasan yang diperoleh dari kegiatan ini adalah peserta terlihat sangat antusias dan mendapat pemahaman baru mengenai informasi seputar pengobatan alternative sehat serta masyarakat telah mengetahui jenis-jenis pengobatan dan tempat pengobatan alternative sehat yang dapat dipercaya dan tidak ada motif  penipuan. Simpulan dari kegiatan ini adalah wawasan masyarakat akan adanya hoax dalam mencari informasi pengobatan alternative sudah terbentuk dengan baik, hal ini dilihat dari antusias para peserta mendapatkan pengetahuan dan informasi mengenai literasi informasi antara berita hoax dan berita secara resmi terutama dalam hal informasi di bidang kesehatan, mendapat pengetahuan mengenai macam-macam pengobatan alternative sehat.