cover
Contact Name
Endah Setyaningsih
Contact Email
baktimas@untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
baktimas@untar.ac.id
Editorial Address
Sekretariat: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Tarumanagara (LPPM - UNTAR). Gedung M, Lt. 5, Kampus 1 Universitas Tarumanagara Jl. Letjen S Parman no 1 Jakarta 11440
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
ISSN : 26210398     EISSN : 26207710     DOI : 10.24912/jbmi
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia (P-ISSN 2620-7710 dan E-ISSN 2621-0398) merupakan jurnal yang menjadi wadah bagi penerbitan artikel-artikel ilmiah hasil penelitian dalam bidang Ilmu : 1. Psikologi 2. Komunikasi 3. Hukum 4. Budaya 5. Bahasa 6. Seni Rupa dan Design Jurnal ilmiah ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara. Dalam satu tahun, jurnal ini terbit dalam dua nomor, yaitu pada bulan Mei dan November. Jurnal ini terutama memuat artikel hasil-hasil penelitian ilmiah, termasuk penelitian normatif.
Articles 646 Documents
PELANGGARAN UU DAN ATURAN PEMBEBASAN TANAH RUAS TOL MANADO-BITUNG 2 DAN DAMPAKNYA TERHADAP HAK EKOSOBLING & MODAL SOSIAL PEMILIK TANAH Manoppo, Pieter George
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.054 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i1.4352

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pelanggaran UU dfan Aturan pembebasan tanah jalan tolterhadap hak ekosobling pemilik hak di Sulawesi Utara. Riset menggunakan pendekatan kualitatif dengan metoderiset tindakan. Pengumpulan data menggunakan teknik in-depth interview, observasi, studi dokumenter, FGD, dandesain advokasi non lititgasi. Hasil studi membuktikan telah terjadi pelanggaran UU dan Aturan terhadappenegakkan dan pemajuan hak Ekosobling pemilik hak atau masyarakat korban. Pertama, terbukti pelanggaran UUdan Aturan Pembebasan Tanah, dalam bentuk. 1) pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi berupa hasil peta bidangdan daftar nominative; 2) perhitungan nilai ganti kerugian tidak berdasar harga pasar, tetapi di bawah NJOP; 3)pelaksanaan musyawarah tidak mencerminkan azas transparansi; 4) penggunaan tangan pengadilan untuk negosiasihasil konsinyasi dan mengabaikan azas musyawarah. Kedua, bentuk pelanggaran yang ditemukan berdampak padadestruksi penegakkan dan pemajuan hak ekosobling (ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan) serta modal sosialpemilik hak atau masyarakat korban. Merujuk pada temuan hasil studi tersebut, Forum Masyarakat Korban sebagaiwadah pemberdayaan dan aspirasi komunitas pemilik hak, mendesain dan melakukan serangkaian advokasi non-litigasi tanpa kekerasan yang disasarkan kepada: 1) Jajaran Pemerintah Pusat: Kantor Staf Presiden (KSP) danKementerian Koordinator Politik, Hukum dan HAM (Kemenko Polhukam); 2) Pemerintah Daerah, yakni: PanitiaPembebasan Tanah Jalan Tol Manado-Bitung; Pemerintah Kota Bitung; Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara; danKejaksaan Kota Bitung.
AREA HIJAU EDUKATIF DI SD-SMK PERTI, TANJUNG GEDONG, GROGOL, JAKARTA BARAT Solikhah, Nafiah; Mustaram, Agnatasya Listianti; Wulanningrum, Sintia Dewi; Sabstalistia, Yunita Ardianti
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2052.556 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i1.1904

Abstract

Educative green space in downtown educational facilities with limited land is an important requirement. Children who study in schools with more green space show better brain development than children in schools with little green space. Perti Vocational School in Grogol, West Jakarta as a partner is located in an area with a high level of pollution and suboptimal green space. The purpose of this PKM is to improve greening in SD-SMK Perti so that it can optimize the greening function with the concept of an educative green space as an educational area for students and to be able to supply clean air (oxygen), filter out dust, improve environmental beauty, add rainwater catchment areas, and prevent flood. PKM activities are divided into 3 stages, namely: Stage 1: Planning, Stage 2: Implementation, Stage 3: Socialization, where each stage contributes to the next stage. Based on the results of this PKM, it can be concluded that Hydroponics-Aquaponics is a system that has the simplest, effective, efficient and easy work process in its management. Plant nutrition is obtained naturally by utilizing metabolism from fish (from fish droppings in the pond below). The Hydroponic-Aquaponic System has a disadvantage in terms of time. It takes longer to prepare a pond until it is ready to be filled with fish, and it takes time for the fish to adjust to the pond before the hydroponic installation. Hydroponic-aquaponic can be applied using simpler mediaABSTRAK: Ruang terbuka hijau edukatif pada fasilitas pendidikan yang berada di kawasan pusat kota dengan lahan terbatas merupakan salah satu kebutuhan yang penting. Anak-anak yang lebih banyak belajar di sekolah dengan banyak ruang hijau memiliki perkembangan otak lebih baik daripada anak-anak di sekolah yang memiliki sedikit ruang hijau. SD-SMK Perti di Grogol, Jakarta Barat sebagai mitra berada di dalam kawasan dengan tingkat polusi cukup tinggi dan kurang optimalnya area penghijauan. Tujuan dari PKM adalah memperbaiki penghijauan di SD-SMK Perti agar dapat mengoptimalkan fungsi penghijauan dengan konsep area hijau edukatif sebagai area edukasi bagi siswa serta agar dapat mensuplai udara segar (oksigen), menyaring debu, menambah keasrian lingkungan, menambah area resapan air hujan, dan mencegah banjir. Kegiatan PKM terbagi menjadi 3 tahap, yaitu: Tahap 1: Perencanaan, Tahap 2: Pelaksanaan, Tahap 3: Sosialisasi, dimana masing-masing tahap memiliki luaran yang berkesinambungan untuk kegiatan tahap berikutnya. Berdasarkan hasil kegiatan PKM dapat disimpulkan bahwa Hidroponik-Akuaponik merupakan sistem yang memiliki proses kerja paling sederhana, efektif, efisien dan mudah dalam pengelolaannya. Nutrisi tanaman diperoleh secara alami dengan memanfaatkan metabolisme dari ikan (dari kotoran ikan yang berada di kolam bawah). Sistem Hidroponik-Akuaponik memiliki kelemahan dari sisi waktu. Dimana diperlukan waktu yang lebih lama dalam mempersiapkan kolam sampai siap untuk diisi ikan, serta dibutuhkan waktu untuk ikan dapat menyesuaikan diri dengan kolam sebelum instalasi hidroponik. Penerapan hidroponik-akuaponik dapat diterapkan dengan menggunakan media yang lebih sederhana.
PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN PESERTA TERHADAP PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN Sarwo Edy Handoyo; Herlin Tundjung Setijaningsih; Sukis Warningsih
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.503 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v3i1.8042

Abstract

Religious organizations such as the youth organization of the mosque have a strategic role in the prosperity of the mosque. The prosperous mosque is marked by the lively worship activities of its worshipers. In Al Barokah Mosque, Cobodas Sub-District, Tangerang City, the organization of mosque teenagers is not running well and regularly. Based on observations and interviews with administrators of the Mosque Prosperity Board, the root of the problem is the lack of knowledge to compile an effective and efficient youth organization structure of the mosque. The solution offered to the target partners is the need to hold a training outlining the work to achieve organizational goals and training in the organization of the mosque's youth organization. By conducting training activities, the organizational structure of mosque teenagers can be structured as a basis for determining the right people to fill the positions listed on the organizational chart. Organizations that are managed by the right people will produce activities that are able to meet the expectations of mosque worshipers. The training was able to increase the knowledge and skills of participants to develop the organizational structure of mosque youth for the prosperity of the mosque. Improving the skills of the trainees includes skills about describing indicators of organizational goals, types of activities, grouping of activities, describing interactions in the organization and job descriptions and specifications. In addition, the trainees experienced an increase in knowledge related to the concept of the role of management in achieving organizational goals, management functions specifically organizing, organizational structure, the right man in the right place, and the rights and obligations of management and members of the organizationABSTRAK:Organisasi keagamaan seperti organisasi remaja masjid memiliki peran yang strategis terhadap kemakmuran masjid. Masjid yang makmur ditandai dengan semaraknya kegiatan ibadah para jamaahnya. Di Masjid Al Barokah, Kecamatan Cobodas, Kota Tangerang Banten organisasi remaja masjidnya kurang berjalan dengan teratur dan tearah. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid, akar permasalahannya adalah kurangnya pengetahuan untuk menyusun struktur organisasi remaja masjid yang efektif dan efisien. Solusi yang ditawarkan kepada mitra sasaran adalah perlu diadakannya pelatihan menguraikan pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi dan pelatihan penyusunan struktur organisasi remaja masjid. Dengan dilakukan kegiatan pelatihan maka dapat tersusun struktur organisasi remaja masjid sebagai dasar menentukan orang-orang yang tepat untuk mengisi jabatan yang tercantum pada bagan organisasi. Organisasi yang dikelola orang yang tepat akan menghasilkan kegiatan yang mampu memenuhi harapan jamaah masjid. Pelatihan mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peserta untuk menyusun struktur organisasi remaja masjid untuk kemakmuran masjid. Peningkatan ketrampilan peserta  pelatihan meliputi ketrampilan tentang menguraikan indikator tujuan organisasi, jenis kegiatan, pengelompokkan kegiatan, penggambaran interaksi dalam organisasi serta deskripsi dan spesifikasi jabatan. Selain itu peserta pelatihan mengalami peningkatan pengetahuan terkait dengan konsep tentang peran manajemen dalam mencapai tujuan organisasi, fungsi manajemen khususnya pengorganisasian, struktur organisasi, the right man in the right place, serta hak dan kewajiban pengurus dan anggota organisasi
UPAYA MENCIPTAKAN TEMPAT TIDUR BERSIH DI PANTI WREDHA SALAM SEJAHTERA BOGOR JAWA BARAT Chrismerry Song; Norbert Tanto Harjadi; Octavia Dwi Wahyuni; Alfianto Martin
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.248 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i2.7220

Abstract

Alergi adalah reaksi hipersensitifitas yang diperantarai oleh mekanisme imunologi, memengaruhi hampir seluruh jaringan tubuh dan menimbulkan gejala klinik sesuai organ yang terkena. Tungau debu rumah (TDR) merupakan salah satu penyebab alergi tersering. Penyakit-penyakit akibat alergi dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari, menurunkan kualitas hidup, dan berdampak pada aktivitas sosial penderitanya. Lansia merupakan kelompok yang rentan terhadap alergi karena daya tahan tubuhnya yang lebih rendah. Permasalahan polifarmasi lansia secara signifikan dapat meningkatkan risiko interaksi obat dengan obat, sehingga tindakan preventif sangat penting. Hasil visitasi berkala memperlihatkan bahwa beberapa penghuni mengalami manifestasi penyakit alergi seperti asma, rhinitis alergika dan dermatitis berulang, bahkan menderita beberapa kali serangan asma dan sesak nafas sehingga harus dilarikan ke RS. Kamar tidur merupakan tempat lansia menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kebersihan kasur dan peralatan tidur sangat penting. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dilakukan di Panti Wredha Salam Sejahtera, Bogor dengan cara menghisap debu dari permukaan tempat tidur, bantal, dan guling penghuni panti, menggunakan alat penghisap debu berkekuatan 400 watt. Total sebanyak 70 kamar yang terisi pada saat kegiatan PKM dilakukan, namun hanya 58 kamar yang disedot debunya. Lama penyedotan pada 1 kamar sekitar 10 – 15 menit. Total debu yang tersedot dari semua tempat tidur adalah 19,1 gram (mean 0,33gram). TDR yang ditemukan sebanyak 144 ekor tungau (mean 2,48).
DAFTAR ISI JURNAL BAKTI MASYARAKAT INDONESIA VOL 1 NO 1 UNTAR, DPPM
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.13 KB)

Abstract

Daftar Isi Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1 No 1
PENYULUHAN HUKUM TENTANG PENTINGNYA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL PADA KELOMPOK TENUN TRADISIONAL “BIA BEREK” DI DESA KUNERU – ATAMBUA (NTT) Valerie Selvie Sinaga
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.574 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v3i1.8050

Abstract

Intellectual Property Rights (IPR) is a set of rights granted to exploit an object that is the result of human thought. IPR consists of various rights including copyright, trademark, patent, industrial design, and trade secrets. These rights are needed in developing a business, both large and small businesses. Legal counselling on the importance of IPR was given to the "Bia Berek" group consisting of mothers of traditional weaving craftsmen from the Kemak tribe in Kuneru village, Manumutin Urban Village, Atambua District, Belu Regency (East Nusa Tenggara (NTT)) in August 2018. As small businesses in traditional industries, an introduction to the importance of IPR for this group is given so that they can protect the object of intellectual property rights owned and utilize the IPR to advance their small businesses. After legal counselling is carried out, group members understand that their creativity in making woven fabrics is one of the assets protected by copyright and plagiarism of fabric motifs from other regions or groups is not permitted in the copyright regime. In addition, group members understand that a brand is needed to be able to market their woven fabrics more broadly. However, they are still unable to register their weaving work to obtain brand protection, industrial design, and IG, due to their limited funds, knowledge and access. There needs to be further assistance from the Regency Government regarding this IPR issueABSTRAK:Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah serangkaian hak yang diberikan untuk mengeksploitasi suatu obyek yang merupakan hasil dari pemikiran manusia. HKI terdiri dari berbagai hak di antaranya hak cipta, merek, paten, desain industri, dan rahasia dagang.  Hak-hak ini sangat dibutuhkan dalam mengembangkan suatu usaha, baik usaha besar atau pun kecil. Penyuluhan hukum akan pentingnya HKI ini diberikan kepada kelompok “Bia Berek” yang beranggotakan ibu-ibu pengrajin tenun tradisional dari  suku Kemak di desa Kuneru, Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu (Nusa Tenggara Timur (NTT)) pada bulan Agustus 2018. Sebagai pelaku usaha kecil di industri tradisional, pengenalan akan arti pentingnya HKI bagi kelompok ini diberikan agar mereka dapat melindungi obyek hak kekayaan intelektual yang dimiliki dan memanfaatkan HKI tersebut untuk memajukan usaha kecil mereka. Setelah penyuluhan hukum dilakukan, anggota kelompok memahami bahwa kreatifitas mereka dalam membuat kain tenunan merupakan salah satu asset yang dilindungi oleh hak cipta dan penjiplakan motif kain tenun dari daerah atau kelompok lain merupakan hal yang tidak diperkenankan dalam rezim hak cipta. Selain itu, anggota kelompok memahami bahwa diperlukan merek untuk dapat memasarkan lebih luas lagi kain hasil tenunan mereka. Namun, mereka masih belum mampu mendaftarkan karya tenun mereka untuk mendapatkan perlindungan merek, desain industri, dan IG, karena keterbatasan dana, pengetahuan dan akses mereka. Perlu ada pendampingan lebih lanjut dari pihak Pemerintah Daerah Kabupaten terkait masalah HKI ini
PROMOSI KESEHATAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HIV/AIDS DI KARANG TARUNA X DAN Y CINERE, DEPOK Ria Maria Theresa; Nunuk Nugrohowati; Andri Pramesyanti
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.68 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i2.7225

Abstract

Latar Belakang:Pergaulan kelompok remaja sampai dewasa yang ada di kecamatan Cinere Kota Depok pada kelompok umur produktif aktif secara seksual menurut masyarakat umum sudah mengarah pada pergaulan yang aneh, berupa maraknya perilaku LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender). Menurut Radar Depok, Direktur Program NGO Kuldesak mengatakan peningkatan penderita ODHA di Depok adalah 10% yang disumbangkan dari perilaku LGBT. Laporan Profil Dinas Kesehatan Kota Depok 2017 bahwa jumlah kasus HIV di Kota Depok tahun 2014 ada 49 kasus, tahun 2015 sebanyak 146 kasus, tahun 2016 ada 278 kasus, tahun 2017 kasus HIV meningkat menjadi 372 kasus. Tujuan: Kendala dalam memberikan pengarahan kepada masyarakat, cara pencegahan pada kelompok umur produktif tersebut agar melaksanakan kehidupan dengan perilaku dan gaya hidup yang baik, mendorong kami melaksanakan pengabdian pada masyarakat di daerah Cinere. Metode: Mitra I anggota kader pendamping ODHA di Cinere membantu melaksanakan Promosi kesehatan Pencegahan dan Penanggulangan Masyarakat Penyakit HIV-AIDS dengan harapan para kader dapat menemukan penderita HIV secara volunteer dan melalui survei pada saat dilakukan promosi kesehatan. Mitra II kelompok Karang Taruna kecamatan Cinere dengan anggota usia antara 19-45 tahun berjumlah 50 orang. Hasil dan Kesimpulan: Sebagai pencegahan terhadap penularan penyakit HIVAIDS serta menjaring ODHA yang masih belum diobati setelah dilakukan penyuluhan, disarankan dibentuk Kelompok Teman Sebaya pada karang taruna untuk ikut menginformasikan kepada teman di lingkungan tentang perilaku seks kurang sehat yang dapat menimbulkan penyakit
PKM KELOMPOK PENDIDIK SEBAYA DI SMA NEGERI 6 DEPOK Ratnawati, Diah; Siregar, Tatiana
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.483 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i2.2883

Abstract

Program PKM Kelompok Pendidik Sebaya di SMA Negeri 6 Depok mengacu pada pendekatan, menggali suatu komunitas, dan metode yang dikembangkan dalam satu kelompok yang memiliki kedudukan sama antar anggota  terutama berdasarkan umur, status atau kelas. Tujuan PKM, pendidik sebaya yaitu teman sebaya yang berperan dalam meningkatkan upaya pencegahan perilaku seks bebas yang dapat menyebabkan penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS pada remaja. Pembentukan dan pelatihan kelompok pendidik sebaya dilaksanakan selama 1 bulan. Kegiatan PKM ini berupa pembentukan kelompok konseling teman sebaya (2 kelompok dengan masing-masing berjumlah 15 orang), melakukan penyuluhan kesehatan tentang perilaku pacaran yang sehat dan penyakit HIV/AIDS bersama pendidik sebaya berupa pembinaan rutin sebanyak 8 kali pertemuan, melakukan kampanye Anti NAPZA, sekolah bebas asap rokok dan perilaku pacaran sehat, melaksanakan milieu terapi dengan pemasangan poster dan leaflet di lingkungan sekolah yang berisi himbauan untuk menghindari perilaku seks bebas yang mengakibatkan penularan HIV/AIDS, serta melatih terapi modalitas perilaku: kemampuan menolak ajakan teman sebaya dengan perilaku asertif. Evaluasi kegiatan PKM menggunakan kuesioner pre-test dan post-test. Hasil PKM ini berupa peningkatan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan life skill dalam pencegahan perilaku seks bebas pada remaja serta mampu mendemonstrasikan terapi modalitas perilaku yang telah dilatih. Kelompok pendidik sebaya selanjutnya diberdayakan dalam membentuk konseling dalam penyelesaian masalah remaja dengan menggunakan aplikasi online berbasis IT.
PKM PELATIHAN MENCUCI TANGAN MENGGUNAKAN SABUN SEBAGAI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT UNTUK MASYARAKAT RT 007/RW 007 DESA PANGKALAN JATI, KECAMATAN CINERE KOTA DEPOK Susantiningsih, Tiwuk; Yuliyanti, Retno; Simanjuntak, Kristina; Arfiyanti, Arfiyanti
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (858.253 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i2.2889

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, sehingga membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalah sendiri, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga dan meningkatkan kesehatan. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Kedokteran Univesitas Pembangunan Nasional ?Veteran? Jakarta telah melakukan pelatihan cara mencuci tangan menggunakan sabun sebagai salah satu perilaku hidup bersih dan sehat untuk dapat mencegah berbagai penyakit yang diakibatkan oleh higienitas yang kurang di TPA RT 007/RW 007 Kelurahan Pangkalan Jati Kecamatan Cinere Kota Depok. Jumlah responden yang datang dan mengikuti pelatihan sebanyak 42 orang. Penyuluhan dan pelatihan menggunakan media powerpoint penyuluhan dan brosur cara mencuci tangan menggunakan sabun. Hasil penilaian nilai pretest sebesar 76,49% dan setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan, kemudian dilakukan posttest. Dapat dilihat bahwa nilai posttest responden meningkat menjadi 96,73%. Terjadi peningkatan sebesar 20,24%. Hal ini sesuai dengan harapan Tim Pengabdian bahwa diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sebesar 20%.
PANTALON CAMPURAN DENGAN METODE TWISTING PATTERN UNTUK PENJAHIT GANG OPEK Rudy Trisno; Clinton Thedyardi; Irene Syona Darmady
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.929 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i2.7235

Abstract

Kelompok Penjahit Gang Opek adalah kumpulan beberapa penjahit keliling yang mereparasi celana dan masih tersisa belakangan ini. Sebuah isu kompetisi pasar jahitan di daerah produksi pakaian menyebabkan berkurangnya order. Masalahnya, mereka perlahan berganti profesi, atau mencoba menerima order lain untuk menyambung hidup. Jenis pekerjaan yang kerap mereka terima adalah reparasi pantalon. Pantalon adalah istilah pakaian yang merujuk pada sebuah jenis celana yang panjangnya semata kaki. Namun demikian, permintaan pasar kian kompleks, jenis pekerjaan yang mereka kerjakan kian menyusut. Temuannya, penjahit keliling mengalami kesulitan membuat pantalon dengan design baru karena hanya terbiasa untuk memperbaiki. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebuah pelatihan pantalon dengan menekankan pada pola, struktur dan volume menawarkan  pengembangkan cara berpikir meruang. Hal ini sekaligus mempertanyakan cara berpikir dalam perancangan pakaian yang kerap mengklaim penggunaan ilmu arsitektur sebagai inspirasi saja. Maka dari itu, cara berpikir meruang diterjemahkan melalui pengembangan metode twisting untuk menghasilkan volume pantalon yang dapat dikembangkan untuk menghasilkan perspektif keruangan melalui pecah pola dan penggunaan detail berbeda: misalnya pola – pola rok, sarung, kargo, celana pendek, atau apron . Pola pantalon pada kesempatan ini dikombinasikan untuk menghasilkan kebaruan berupa volume dan kegunaan pantalon untuk keruangan berbeda, sehingga dapat digunakan untuk aktivitas berbeda pula. Teknik twisting  pola pantalon jenis pensil dikombinasikan dengan pattern making software berbasis cad, dan dikembangkan sketsanya pada powerpoint presentation. Hasilnya akan menjadi pantalon contoh yang menjadi sebuah kritik atas stagnansi rancangan pantalon di Indonesia.

Page 4 of 65 | Total Record : 646