cover
Contact Name
Endah Setyaningsih
Contact Email
baktimas@untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
baktimas@untar.ac.id
Editorial Address
Sekretariat: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Tarumanagara (LPPM - UNTAR). Gedung M, Lt. 5, Kampus 1 Universitas Tarumanagara Jl. Letjen S Parman no 1 Jakarta 11440
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
ISSN : 26210398     EISSN : 26207710     DOI : 10.24912/jbmi
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia (P-ISSN 2620-7710 dan E-ISSN 2621-0398) merupakan jurnal yang menjadi wadah bagi penerbitan artikel-artikel ilmiah hasil penelitian dalam bidang Ilmu : 1. Psikologi 2. Komunikasi 3. Hukum 4. Budaya 5. Bahasa 6. Seni Rupa dan Design Jurnal ilmiah ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara. Dalam satu tahun, jurnal ini terbit dalam dua nomor, yaitu pada bulan Mei dan November. Jurnal ini terutama memuat artikel hasil-hasil penelitian ilmiah, termasuk penelitian normatif.
Articles 646 Documents
PENGELOLAAN STRES PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH DI JAKARTA Hastuti, Rahmah; Budiarto, Yohanes
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.514 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i1.1878

Abstract

Community service activities is intended to apply relaxation techniques to reduce stress on students in the middle school. The event was held at the students of SMP Muhammadiyah 33, Tomang, West Jakarta. This event is based on a complaint from the principal that values need to be briefed for the students in the school associated with the need to reduce the stress students in learning. Strategies to reduce stress provided through implementation of relaxation techniques, so that the students were able to perform stress coping presented in an interactive, exposure to the material of speakers also use educational games and video content. PKM activity was held on March 2, 2017 and engage learners and teachers. Based on the analysis, it is concluded that relaxation techniques are effective in lowering the stress levels of students. Mechanical belly breathing (abdominal breathing), deep muscle relaxation and meditation (simple meditation) was able to make students become more relaxed and calm so that the stress level is low.ABSTRAK: Kegiatan pelayanan masyarakat dimaksudkan untuk menerapkan teknik relaksasi untuk mengurangi stres pada siswa di sekolah menengah. Acara yang digelar di sekolah SMP Muhammadiyah 33, Tomang, Jakarta Barat. Peristiwa ini didasarkan pada keluhan dari kepala sekolah bahwa nilai-nilanya perlu diberi pengarahan untuk siswa di sekolahnya yang terkait dengan kebutuhan untuk mengurangi stress siswa dalam belajar. Strategi untuk mengurangi stres yang diberikan melalui pelaksanaan teknik relaksasi, sehingga siswa mampu melakukan Stres mengatasi disajikan dalam interaktif, paparan materi pembicara juga menggunakan permainan pendidikan dan konten video. PKM kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 2 Maret 2017 dan melibatkan peserta didik dan guru. Berdasarkan analisis, disimpulkan bahwa teknik relaksasi efektif dalam menurunkan tingkat stres siswa. Pernapasan perut mekanik (pernapasan perut), relaksasi otot dalam dan meditasi (meditasi sederhana) mampu membuat siswa menjadi lebih santai dan tenang sehingga tingkat stres rendah
PENINGKATAN KESADARAN HUKUM MASYARAKAT TERHADAP PERAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA Tundjung HS Tundjung HS; Ida Kurnia; Ade Adhari
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.026 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i2.7264

Abstract

Kesadaran hukum merupakan elemen penting guna memastikan hukum dapat bekerja dengan baik di masyarakat. Tingkat kesadaran hukum yang rendah sering menjadi causa hukum tidak ditaati dengan baik oleh masyarakat. Dalam hal pencegahan dan penanggulangan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) penting untuk memastikan masyarakat mengetahui aturan hukum dan substansi aturan hukum yang mengatur mengenai KDRT. Salah satu problem mendasar dalam pencegahan dan penanggulangan KDRT adalah masyarakat tidak memahami perannya. Hal tersebut juga yang dihadapi oleh masyarakat di wilayah Kecamatan Grogol Petamburan. Dalam rangka mengatasi masalah tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan metodeberupa ceramah atau penyuluhan serta diskusi untuk memperjelas pemahaman peserta penyuluhan ini.Hasil kegiatan penyuluhan dari pengabdian kepada masyarakat tersebut berupa peningkatan kesadaran hukum masyarakat mengenai perannya terhadap KDRT yaitu mencegah berlangsungnya tindak pidana, memberikan perlindungan kepada korban, memberikan pertolongan darurat dan membantu proses pengajuan permohonan penetapan perlindungan.
PENGELOLAAN RUANG KELAS DALAM RANGKA MENINGKATAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN DI PKBM INSAN CENDIKIA Mularsih, Heni; Hartini, Hartini
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.388 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i1.4312

Abstract

Pengelolaan ruang kelas yang baik dapat berdampak pada pembelajaran efektif. Namun, Pengelolaan ruang kelas yang belum ideal masih ditemui di berbagai lembaga pendidikan nonformal, yang salah satunya adalah PKBM Insan Cendikia. Permasalahan yang ditemui di PKBM Insan cendikian tampak dalam (1) Ketidakpahaman pengelolan PKBM tentang kaitan antara pengelolaan kelas yang baik dan nyaman dengan pembelajaran yang efektif dan (2) Kurangnya kemampuan pengelola untuk menciptakan kondisi ruang kelas dengan area terbatas menjadi ruang kelas yang baik, tertata rapi, dan nyaman dengan memanfaatkan fasilitas yang ada dan pengembangannya. Dengan demikian, tujuan Tim melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk membantu pengelolaan ruang kelas yang baik sehingga proses pembelajaran menjadi nyaman dan bagus/estetik. Sebagai bentuk kepedulian Tim PKM kepada lembaga pendidikan nonformal (PKBM) untuk mengatasi permasalahn dialami, solusi yang diberikan yaitu melalui (1) sosialisasi dengan ceramah tentang pentingnya pengelolaan kondisi ruang kelas yang nyaman dan (2) melakukan perancangan dan implementasi perbaikan kondisi pengelolaan ruang kelas yang baik. Target kegiatan PKM yang dilakukan (1) terkait dengan sosialisasi yaitu adanya pemahaman tentang pentingnya mengelola fasilitas yang ada dan pengembangannya yang diaplikasikan pada pengelolaan kelas yang baik dan nyaman bagi warga belajar maupun tutor sehingga menunjang terciptanya pembelajaran yang efektif dan (2) terkait dengan implentasi lay out pada ruang kelas pada area terbatas yaitu terciptanya kondisi ruang kelas yang rapi dan nyaman sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif. Luaran kegiatan PKM adalah: (1) Pemahaman baru tentang perlunya mengelola fasilitas yang ada dan pengembangannya dan (2) Kondisi ruang kelas yang tertata dengan rapi sehingga nyaman sebagai penunjang terciptanya pembelajaran yang efektif.
PENYULUHAN TEKNIK BERJALAN KAKI YANG BENAR BAGI KELOMPOK LANJUT USIA DI GEREJA KRISTEN INDONESIA NURDIN, JAKARTA Ignatio Rika Haryono; Nawanto A. Prastowo
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.396 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v3i1.8056

Abstract

The prevalence of non-communicable diseases (PTM) is increasing rapidly. PTM prevention can be done by modifying risk factors such as increased physical activity (sports). Aside from prevention, physical activity has a therapeutic effect. However, choosing one type of exercise is apparently not simple. Many factors must be considered including the level of fitness, age, field conditions and others. Another factor to consider is exercise time. For people without the risk of heart attack, physical exercise (sports) can be done at any time. But it needs to be considered if the sport is done outdoors, it should be done at a safe temperature and humidity. For the high risk group for heart attack, the best exercise time is around 15.00 - 16.00 which is the highest fibrinolytic activity and the lowest coagulation activity, while the least good time is around 09.00 - 10.00 ie the highest coagulation activity and activity the lowest fibrinolytic. Among the many types of exercise, walking is one type of physical activity that is easy and inexpensive. Walking has good health benefits for the elderly. However, walking must be done with the right techniques in order to provide the expected benefits and prevent negative effects, which is minimizing the risks when walking. This counseling is done so that the participants can understand the correct and safe walking technique and do the walking according to the correct techniqueABSTRAK:Prevalensi penyakit tidak menular (PTM) meningkat dengan pesat. Pencegahan PTM dapat dilakukan dengan modifikasi faktor risiko antara lain peningkatan aktivitas fisik (olah raga). Disamping sebagai upaya  pencegahan, aktivitas fisik memiliki efek terapi. Namun demikian, memilih satu jenis latihan ternyata tidak sederhana. Banyak faktor harus dipertimbangkan antara lain tingkat kebugaran, usia, kondisi lapangan dan lain-lain. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah waktu ber olah raga. Bagi orang tanpa risiko serangan jantung, latihan fisik (olahraga) dapat dilakukan kapan saja. Namun perlu dipertimbangkan bila olahraga dilakukan outdoor, sebaiknya dilakukan pada suhu dan kelembaban yang aman. Bagi kelompok risiko tinggi terhadap serangan jantung, waktu latihan yang paling baik adalah sekitar pukul 15.00 – 16.00 yaitu saat aktivitas fibrinolitik paling tinggi dan aktivitas koagulasi paling rendah, sedangkan waktu yang kurang baik adalah sekitar pukul 09.00 – 10.00 yaitu saat aktivitas koagulasi paling tinggi dan aktivitas fibrinolitik paling rendah. Diantara banyak jenis latihan, jalan kaki adalah salah satu jenis aktivitas fisik yang mudah dan murah. Jalan kaki memiliki manfaat kesehatan yang baik bagi lansia. Namun demikian jalan kaki harus dilakukan dengan teknik yang benar agar memberikan manfaat yang diharapkan dan mencegah efek negatif, yaitu meminimalisir risiko saat melakukan jalan kaki. Penyuluhan ini dilakukan agar para peserta dapat memahami teknik jalan kaki yang benar dan aman serta melakukan jalan kaki sesuai teknik yang benar.
KONSEP “STUDIO KREATIF” MEDIA AKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KENDAL Dwihantoro, Prihatin; Lokantara, I Gede Wyana
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.404 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i1.1883

Abstract

Kendal Regency is one of many regencies in Central Java with abundant natural resources, especially in agriculture, fisheries, handicrafts, and tourism. Some of the potential resources include milkfish, rambak crackers, batik tulis, and also border crafts. However, despite the potential, some developmental problems still exist, namely the unmanaged potential of various sectors in Kendal Regency. In order to overcome these problems, a plan that is systematic, dynamic and applicable is required. The strategy is to form a forum that accommodates various elements / communities to develop a system that can manage existing potential in Kendal Regency. The purpose of this research is to develop a concept to serve as a role model in the implementation of creative economy development activities in an effort to accelerate the growth of sub-sectors.This research is an applied research with the final goal of solving the problems at the research location by designing a model and formulating strategies for managing the potential of creative economy in Kendal Regency through the development of Creative Studio concept. The concept of Creative Studio is an idea by Selamat Sri University academics that provides a forum for business people / communities in terms of developing creative economic activities, managing available potential, producing goods / services, education, promotion, packaging, and collaborating with various party. This concept is meant for clustering (mapping the potential of the creative economy), organizing and managing (organizing and managing communities), Community empowerment, Packaging, Promotion and Branding, Education and Research, and lastly, Legal and FinancialABSTRAK: Kabupaten Kendal merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah khususnya dalam bidang pertanian, perikanan, kerajinan, dan pariwisata Beberapa potensi daerahnya meliputi ikan bandeng, kerupuk rambak, batik tulis, dan juga kerajinan border. Namun, disamping memiliki potensi tetapi masih terdapat beberapa permasalahan pembangunan yang masih dihadapi, yakni belum terkelolanya potensi-potensi dari berbagai sector yang ada di Kabupaten Kendal. Mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan suatu perencanaan yang bersifat sistematis, dinamis dan aplikatif. Strateginya adalah harus dibentuk suatu wadah yang mengakomodasi berbagai elemen/komunitas untuk bergerak membangun sistem dalam pengelolaan potensi yang ada di Kabupaten Kendal. Tujuan dari Penelitian ini adalah menyusun konsep untuk menjadi role model dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan ekonomi kreatif sebagai upaya untuk mempercepat pertumbuhan sub sektor-sub sektor. Penelitian ini termasuk penelitian terapan (applied research) dengan tujuan akhir dari penelitian yakni pemecahan masalah yang dihadapi di lokasi penelitian dengan mendesain model dan perumusan strategi pengelolaan potensi ekonomi kreatif di Kabupaten Kendal melalui pembuatan konsep Studio Kreatif. Konsep Studio Kreatif merupakan gagasan ide yang diberikan oleh akademisi Universitas Selamat Sri untuk menyediakan wadah bagi para pelaku usaha/komunitas dalam hal mengembangkan kegiatan ekonomi kreatif, mengelola potensi yang tersedia, memproduksi barang/jasa, edukasi, promosi, packaging, serta melakukan kerjasama dengan berbagai pihak. Isi dari konsep ini tidak lain adalah untuk tujuan clustering (pemetaan potensi Ekonomi kreatif), organizing and managing (menggornanisasikan dan majemen komunitas), Community empowerment (pemberdayaan masyarakat), Packaging, Promotion and Branding, Education and Research, dan terakhir adalah Haki dan Finansial
KAMPANYE CEGAH STUNTING, BANGSA SEHAT SEJAHTERA Tri Siswati; Yustiana Olfah
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.461 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v3i1.7984

Abstract

According to Riskesdas2018, 3 out of 10 toddlers suffer from stunting. Stunting in early in later life periods in childhood, adolescence, adulthood, and the elderly. Stunting hthe form of low learning achievement and reduced opportunities to get a good school. In a 22% reduction in the chance of getting good jobs compared to normal adults and metabolic syndrome is higher than normal adults. While short adolescents will gro consequences including giving birth to low birth weight babies and short, and the caesar (SC) is higher because of "Thepalo-pelvic disproportion". On one side of the Initiate early breastfeeding (IMD) and exclusive breastfeeding, even though breast development and development including preventing stunting. The stunting prevention December 14th at GOR Amongrogo Yogyakarta was carried out in collaboration wit (KSP), the Yogyakarta Health Office, Yogyakarta Health Polytechnic, CIMSA (the cent throughout Indonesia) and NA (Nasyiatul Aisyiyah), presenting approximately 500 campaign activities to prevent stunting. In this activity, it was reported as many as 2 adolescents, and 26.3% of adolescents stunted 29.8% of KEK adolescents and there were out of balance to achieve their desired body image. While overweight-obese in 26.7% and hypertension-hypertension 35.9%. In addition to anthropometric measures regarding reproductive health, mental health, food consumption, and nutritional statusABSTRAK:Menurut Riskesdas 2018, 3 dari 10 balita menderita stunting. Stunting pada awal kehidupan cenderung menetap menjadi stunting pada periode kehidupan selanjutnya baik pada masa kanak-kanak, remaja, dewasa dan lansia. Stunting membawa konsekuensi  jangka pendek berupa  prestasi belajar yang rendah serta berkurangnya  kesempatan untuk mendapatkan sekolah yang baik. Pada jangka panjang, stunting menyebabkan berkurangnya 22% peluang  untuk mendapatkan lapangan pekerjaan yang baik dibandingkan dewasa yang normal serta berpotensi menderita sindrom metabolic lebih tinggi dibanding dewasa normal.  Sementara remaja yang pendek akan tumbuh menjadi WUS yang pendek dengan segala konsekuensinya termasuk melahirkan bayi BBLR dan pendek, serta risiko melahirkan dengan Secsio Caesar (SC) lebih tinggi karena “chepalo-pelvic disproportion”.  Disatu sisi SC adalah risiko tingginya kegagalan inisiasi menyusu dini (IMD)  dan ASI eksklusif, padahal ASI sangat penting bagi tumbuh kembang anak termasuk mencegah stunting. Kampanye cegah stunting yang diselenggarakan pada tanggal 14 Desember di GOR Amongrogo Yogyakarta, dilakukan atas kerjasama dengan Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Dinkes DI Yogyakarta, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, CIMSA (pusat kegiatan mahasiswa kedokteran se-Indonesia) dan NA (Nasyiatul Aisyiyah), menghadirkan kurang lebih 500 peserta untuk berpartisipasi dalam kegiatan kampanye cegah stunting.  Pada kegiatan ini dilaporkan sebanyak 20,6% remaja overweight dan obese, dan 26,3% remaja mengalami stunting 29,8%  remaja KEK serta masih banyak remaja yang diit tidak seimbang untuk mencapai body image yang mereka idam-idamkan. Sementara overweight-obese pada dewasa  sebanyak 69,4%, pendek 26,7% dan prehipertensi-hipertensi 35,9%. Selain pengukuran antropometri, diadakan pula konseling mengenai kesehatan reproduksi, kesehatan mental, konsumsi makan dan status gizi
PENGARUH PAPARAN ZAT PEWARNA BATIK TERHADAP KEJADIAN DERMATITIS KONTAK IRITAN PADA PEKERJA BATIK DI SURAKARTA Wijayanti, Reni; Sumardiyono, Sumardiyono
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.019 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i1.4317

Abstract

Dermatitis kontak iritan (DKI) dapat diderita oleh semua orang dari berbagai golongan umur, ras dan jenis kelamin. Jumlah penderita DKI diperkirakan cukup banyak terutama yang berhubungan dengan pekerjaan (DKI akibat kerja), namun dikatakan angkanya secara tepat sulit diketahui. Hal ini disebabkan antara lain oleh banyaknya penderita dengan kelainan ringan tidak datang berobat, atau bahkan tidak mengeluh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh paparan zat pewarna batik terhadap kejadian dermatitis kontak iritan pada pekerja batik di Surakarta. Penelitian menggunakan jenis observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah pekerja batik di industri batik “Mahkota” dan “Merak Manis” di Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Jumlah sampel 40 orang dengan kriteria masa kerja mimimal 1 tahun dan umur minimal 20 tahun. Pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 4 Mei 2018. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dermatitis kontak iritan dan checklist. Variabel umur, masa kerja, dan pemakaian alat pelindung tangan digunakan kuesioner lembar isian data. Analisis data menggunakan Chi Square Test dengan perhitungan menggunakan software SPSS versi 23, pada taraf signifikansi 5%. Faktor-faktor yang berhubungan dengan dermatitis kontak iritan pada pekerja batik adalah paparan zat pewarna (p=0,007), pemakaian alat pelindung diri (p=0,024), masa kerja (p=0,044), umur (X2=0,048), dan jenis kelamin (p=0,112). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan paparan zat pewarna batik terhadap kejadian dermatitis kontak iritan pada pekerja batik di Surakarta secara signifikan (X 2 = 7,376; p = 0,007; OR = 6,78; CI95%: 1,59 – 28,86).
PERGESERAN MAKNA BUDAYA ONDEL-ONDEL PADA MASYARAKAT BETAWI MODERN Paramita, Sinta
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.117 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i1.1888

Abstract

Ondel-ondel is a giant puppet that is seen by the Betawi people as a sacred culture and is used for ritual offerings to ancestral spirits. Culture is defined as the order of knowledge, experience, beliefs, values, attitudes, meanings and is passed on from generation to generation, through individual and collective efforts, an example being the ondel-ondel culture in Betawi village, Pacar-Senen road, Central Jakarta. Ondel-ondel is a Betawi folk cultural performance passed down from generation to generation. However, as the age progresses, ondel-ondel is no longer a sacred object and is no longer used for ritual offerings. Ondel-ondel today serves no purpose other than decoration or used for the livelihoods of the Betawi people. From the above phenomenon, the researcher wants to describe the shift in the meaning of ondel-ondel culture in the modern Betawi community, by using a qualitative case study method, the researcher tries to find out how the meaning has shifted.The results of observations and discussions in this study are that the Betawi people are experiencing social and economic problems. Therefore, thinking creatively, they turn ondelondel into something interesting for general audience. Raspel (Ondel-ondel Community) are trying to invite unemployed teenagers and adults, to make use of their time by doing ondel-ondel shows, rather than being idle or doing committing crime. By turning ondel-ondel into an attractive commodity, Raspel hopes to improve the standard of living of the Betawi people. However, many other ondel-ondel communities turn ondel-ondel into mere street entertainment, which makes ondel-ondel underestimated by the public. Raspel hopes that ondel-ondel culture will continue to be communicated attractively, so that the general audience can enjoy ondel-ondel properlyABSTRAK: Ondel-ondel merupakan sebuah boneka raksasa yang dimaknai masyarakat Betawi sebagai budaya yang sakral dan digunakan untuk ritual persembahan kepada roh-roh leluhur. Budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna dan diwariskan dari generasi ke generasi, melalui usaha individu dan kelompok. Seperti budaya ondel-ondel yang ada di kampung Betawi, Jalan Pacar-Senen, Jakarta Pusat. Ondel-ondel merupakan pertunjukan budaya rakyat Betawi diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Namun demikian, Seiring dengan perkembangan jaman ondel-ondel sudah tidak lagi menjadi benda yang sakral dan juga tidak lagi digunakan untuk ritual persembahan. Ondel-ondel masa kini tidak lebih hanya dijadikan hiasan atau digunakan untuk matapencarian masyarakat Betawi. Dari fenomena di atas peneliti ingin menjabarkan pergeseran makna budaya ondel-ondel pada masyarakat Betawi Modern, dengan menggunakan metode kualitatif studi kasus, peneliti berupaya mengetahui bagaimana pergesaran makna tersebut. Hasil observasi dan diskusi dalam penelitian ini adalah masyarakat Betawi mengalami permasalahan dibidang sosial dan ekonomi yang menimpa mereka. Oleh sebab itu mereka berfikir kreatif, salah satunya dengan mengemas ondel-ondel menjadi sesuatu yang menarik untuk masyarakat luas. Raspel (Komunitas ondel-ondel) mereka berupaya mengajak para remaja dan dewasa yang belum memiliki pekerjaan, untuk memanfaatkan waktunya dengan melakukan pertunjukkan ondel-ondel, dibandingkan hanya berdiam diri atau melakukan hal-hal negatife. Dengan mengemas ondel-ondel menjadi bahan komuditas yang menarik, Raspel berharap dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Betawi. Namun banyak komunitas ondel-ondel lain, membuat ondel-ondel menjadi hiburan jalanan, Hal tersebut yang membuat ondel-ondel dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Raspel berharap budaya ondel-ondel tetap dikomunikasi secara menarik, sehingga masyarakat luas dapat menikmati ondel-ondel secara yang baik.
PELATIHAN KONSELING BAGI KOMUNITAS PEMERHATI KELUARGA KATOLIK DI JAKARTA Widya Risnawaty; Denrich Suryadi
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.815 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v3i1.8000

Abstract

The family, as the smallest unit in society, is the main foundation of healthy and mature personal growth. Therefore, the functioning of the family must be kept and maintained. But in reality, every family faces various challenges. The Catholic Church is very concerned and strives to keep the Catholic family survive and carry out its functions properly. One effort undertaken by the Jakarta Archdiocese Family Apostolic Commission (Kom-KK KAJ) is to provide assistance for families who are having psychological problems in the form of counseling by trained lay counselors. The purpose of this PKM activity is to address the needs of partners related to the importance of knowing how to do counseling in a non-professional context. These lay counselors are non-professionals who have a concern to help others, especially in terms of family assistance. Therefore, Kom-KK KAJ believes that these lay counselors need to be equipped with basic knowledge about the process and how to provide basic counseling so that they can immediately provide assistance. The PKM activities carried out took the form of 16 hours of basic training divided into 2 days of implementation. The number of participants participated was 20 participants. Training is given in the form of theory (60%) and practice (40%). Related to the training material provided includes knowledge of lay counselors and Community Observer Communities, basic theories in counseling, and basic counseling skills include interviews, observation, active listening, paraphrasing, problem identification, and empowerment of counselee. The results show that there is a significant difference between before being given intervention and afterwardABSTRAK:Keluarga, sebagai unit terkecil dalam masyarakat menjadi fondasi utama pertumbuhan pribadi yang sehat dan matang. Oleh karena itu keberfungsian keluarga harus terus dijaga dan dipelihara. Namun pada kenyataanya, setiap keluarga menghadapi tantangan yang beragam. Gereja Katolik sangat peduli dan berupaya untuk menjaga agar keluarga Katolik tetap dapat bertahan dan menjalankan fungsinya dengan baik. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta (Kom-KK KAJ) adalah memberikan pendampingan bagi keluarga yang sedang memiliki masalah psikologis dalam bentuk konseling yang dilakukan oleh para konselor awam terlatih. Tujuan diselenggarakannya kegiatan PKM ini guna menjawab kebutuhan mitra terkait dengan pentingnya mengetahui cara melakukan konseling dalam konteks non-profesional. Para konselor awam ini adalah para non-profesional yang memiliki kepedulian untuk membantu sesama khususnya dalam hal pendampingan keluarga. Oleh karenanya, KOM-KK KAJ berpendapat bahwa para konselor awam ini perlu dibekali dengan pengetahuan dasar mengenai proses dan cara pemberian konseling dasar agar segera dapat memberikan bantuan pendampingan. Kegiatan PKM yang dilangsungkan berbentuk pelatihan dasar selama 16 jam yang terbagi dalam 2 hari pelaksanaan. Adapun jumlah peserta ikut serta sebanyak 20 orang peserta. Pelatihan diberikan dalam bentuk teori (60%) dan praktik (40%). Terkait dengan materi pelatihan yang diberikan meliputi: pengetahuan mengenai konselor awam dan Komunitas Pemerhati Keluarga, dasar-dasar teori dalam konseling, dan ketrampilan dasar konseling meliputi wawancara, observasi, mendengarkan aktif, memparaphrasekan, identifikasi masalah dan pemberdayaan konseli. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum diberikan intervensi dan sesudahnya.
PELATIHAN PENERAPAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG SMA TRI RATNA Susanto, Liana; Susanti, Merry
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.021 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i1.4332

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini dilakukan di SMA Tri Ratna yang beralamat di Jalan Talib No35-37 RT 9 RW2, Krukut, Tamansari, Jakarta Barat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihankepada siswa/i SMA Tri Ratna agar mereka dapat memahami, membuat jurnal transaksi dan jurnal penyesuaianserta menyusun laporan keuangan untuk perusahaan dagang yang terdiri dari laporan laba/ rugi, laporan perubahanmodal dan laporan posisi keuangan. Sebelum kami melakukan pelatihan, dilakukan survey terlebih dahulu untukmengetahui topik apa yang perlu kami berikan serta jumlah siswa yang akan mengikuti pelatihan ini. Tahapselanjutnya adalah menyiapkan dan memperbanyak modul pelatihan serta mencari jadwal pelatihan. Pada haripelatihan, para dosen memberikan penjelasan serta contoh soal kepada para siswa/i untuk memahami, membuat jurnaltransaksi dan jurnal penyesuaian serta menyusun laporan keuangan untuk perusahaan dagang. Tahapan akhir adalahpara siswa/i diberikan kuis untuk mengetahui apakah mereka dapat memahami penjelasan yang telah diberikansebelumnya. Setelah hasil kuis dinilai, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari mereka dapat mengerjakansoal yang diberikan dengan benar dan ini menunjukkan bahwa materi pelatihan akuntansi perusahaan dagang sudahdapat dipahami dengan baik. Selain itu, siswa/i juga diminta untuk mengisi kuesioner untuk mengetahui apakahpelatihan akuntansi perusahaan dagang ini memberikan manfaat kepada para siswa dan topik apakah yang merekaminati untuk pelatihan selanjutnya. Harapan kami adalah pelatihan akuntansi keuangan yang telah diberikan dapatbermanfaat bagi para siswa/i. Selesainya kegiatan pelatihan ini ditutup dengan memberikan kenang-kenangan kepadapara siswa.

Page 6 of 65 | Total Record : 646