cover
Contact Name
Saharudin
Contact Email
din_linguistik@unram.ac.id
Phone
+6281917006020
Journal Mail Official
bastrindo-journal@unram.ac.id
Editorial Address
Gedung E Lantai I FKIP Universitas Mataram Jalan Majapahit Nomor 62 Mataram Nusa Tenggara Barat
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Bastrindo: Kajian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Published by Universitas Mataram
ISSN : 27236277     EISSN : 27234835     DOI : https://doi.org/10.29303/jb
Jurnal Bastrindo adalah jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram. Jurnal Bastrindo hadir sebagai media untuk menyebarkan pikiran dan bertukar gagasan tentang wacana pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Focus and Scope: Bidang pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang mencakup pembelajaran dan ilmu bahasa dan sastra Indonesia; topik tentang pembelajaran bahasa dan Sastra Indonesia; linguistik Indonesia (termasuk linguistik daerah); sastra Indonesia (termasuk sastra daerah); dan penerjemahan (sastra asing ke bahasa Indonesia)
Articles 49 Documents
KAJIAN NEW HISTORISME DALAM NOVEL HATI SINDEN KARYA DWI RAHYUNINGSIH: A Study Of New Historicism In The Novel Of Hati Sinden By Dwi Rahyuningsih Randa Anggarista; Lalu Nasrulloh; Munasip
Jurnal Bastrindo Vol. 2 No. 2 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v2i2.253

Abstract

Abstrak: Penelitian ini menggunakan perspektif new historisme dengan tujuan untuk mengidentifikasi sejarah dan budaya Indonesia dalam novel Hati Sinden karya Dwi Rahyuningsih. Data dalam penelitian berupa teks, baik berupa kata, kalimat, atau wacana yang sesuai dengan rumusan masalah. Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu novel Hati Sinden karya Dwi Rahyuningsih yang diterbitkan oleh Diva Press pada tahun 2011. Instrumen dalam penelitian ini yaitu penulis yang berorientasi pada penelitian tentang sejarah dan budaya Indonesia dalam novel Hati Sinden karya Dwi Rahyuningsih. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan yaitu baca dan catat. Teknik analisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu kategorisasi, deskripsi, dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, dalam novel Hati Sinden karya Dwi Rahyuningsih terdapat representasi sejarah Indonesia yaitu tentang Partai Komunis Indonesia. Kedua, representasi unsur budaya dalam novel Hati Sinden karya Dwi Rahyuningsih yang terdiri dari unsur budaya pada sistem kesenian, sistem mata pencaharian hidup, dan sistem kepercayaan. Abstract: This research used new historicism perspective with the aim of identifying Indonesian history and culture in the novel of Hati Sinden by Dwi Rahyuningsih. The data in this research is the form of text, either the form of words, sentences, or discourse in accordance with the formulation of problem. The data source in this research is novel of Hati Sinden by Dwi Rahyuningsih, published by Diva Press in 2011. The instrument in this research is the author who oriented towards research on Indonesian history and culture in the novel of Hati Sinden by Dwi Rahyuningsih. The data collection technique in this research was carried out in two stages, namely reading and taking notes. The data analysis technique was carried out in three stages, namely categorization, description, and presentation of the data. The results show that first, in the novel of Hati Sinden by Dwi Rahyuningsih, there is a representation of Indonesian history, namely the Indonesian Communist Party. Second, the representation of cultural elements in the novel of Hati Sinden by Dwi Rahyuningsih, which consists of cultural elements in the art system, livelihood system, and belief system.
Rekonkretisasi Pendekatan Komunikatif Via Model “Patang Go, Unine” Pembelajaran Paramasastra di SD Masa Pandemi Covid-19: Reconcretization of Communicative Approach Via Model “Patang Go, Unine” Paramasastra Learning in Elementary School During the Covid-19 Pandemic Agus Widiyanto
Jurnal Bastrindo Vol. 2 No. 2 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v2i2.257

Abstract

Abstrak: Covid-19 menurunkan semangat belajar siswa pada pembelajaran  online. Guru harus mempunyai model pembelajaran yang menyenangkan. Penelitian ini memberikan sebuah nama model pembelajaran yang baru yang dikemas secara menyenangkan yang disebut dengan istilah model “patang go, unine”. Model ini terdiri dari  go-wa (golek swara), go-bung (golek tembung), go-kar (golek ukara), go-bar (golek gambar), dan unine (bunyinya). Model “patang go, unine” disajikan dalam tataran linguistik dan keterampilan berbahasa, yaitu golek swara  fonologi dan membaca, golek tembung pada morfologi dan mendengarkan-menulis, golek ukara pada sintaksis dan membaca-menulis, golek gambar pada aspek melihat, unine berada pada tataran morfologi dan sintaksis, serta berbicara. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan inovasi konkretisasi pendekatan komunikatif pada pembelajaran bahasa Jawa melalui model “patang go, unine”. Penelitian ini berfokus pada paramasastra ‘tata bahasa’. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian ini ialah siswa merasa tertarik dan antusias. Itu karena model “patang go, unine” dikemas dalam suatu permainan mencari bentuk satuan lingual dan dikombinasikan dengan e-modul dan video conference. Selain itu, siswa dapat meningkatkan penguasaan kosakata sehingga lebih memahami bacaan; meningkatkan keterampilan berbahasa dan  analisis fungsi sintaksis; membentuk pola pikir tentang pengetahuan paramasastra; membantu dalam penilaian satuan lingual; dan memperkenalkan budaya Jawa. Abstract: Covid-19 reduces students' enthusiasm for learning in online learning. Teachers must have a fun learning model. This research gives a name for a new learning model that is packaged in a fun way called the "patang go, unine" model. This model consists of go-wa (golek swara), go-bung (golek tembung), go-kar (golek ukara), go-bar (golek picture), and unine (golek). The “patang go, unine” model is presented at the level of linguistics and language skills, namely phonology and reading swara golek, tembung golek on morphology and listening-writing, ukara golek on syntax and reading-writing, picture show on seeing aspect, unine on the level of morphology and syntax, and speech. This study aims to describe the concretization innovation of a communicative approach to Javanese language learning through the "patang go, unine" model. This study focuses on paramasastra 'grammar'. This research uses classroom action research method. The results of this study are students feel interested and enthusiastic. That's because the “patang go, unine” model is packaged in a game to find the form of a lingual unit and is combined with e-modules and video conferencing. In addition, students can improve vocabulary mastery so that they better understand the reading; improve language skills and analysis of syntactic functions; form a mindset about paramasastra knowledge; assist in the assessment of lingual units; and introduce Javanese culture.
English: Pola Komunikasi di Pasar Tradisional “Pasar Sari Mulia” Kota Kapuas Syaifuddin; Natalina Asi; Elanneri Karani
Jurnal Bastrindo Vol. 2 No. 2 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v2i2.260

Abstract

Abstrak: Penelitian ini membahas tentang investigasi pola komunikasi di pasar tradisional “Pasar Sari Mulia” di Kota Kapuas. Masalah utama dalam penelitian ini adalah pola komunikasi yang digunakan di pasar tradisional. Selain itu, penelitian ini juga menemukan tentang bagaimana komunikasi nonverbal pembeli dan penjual di pasar tradisional. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan data dianalisis tentang pengaruh budaya suatu bahasa dan bagaimana bahasa itu sendiri akan membentuk suatu budaya dalam suatu domain. Data diperoleh dari observasi dan menggunakan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Banjar merupakan bahasa yang umum digunakan di pasar tradisional. Alih kode dan kalimat persuasif biasa digunakan dalam melakukan transaksi. Pembeli dan penjual menggunakan pola komunikasi yang unik dan komunikasi non-verbal terutama dalam menarik, proses tawar-menawar dan ekspresi penutupan perdagangan. Namun bagi penjual, komunikasi yang digunakan cenderung membujuk pembeli untuk segera membeli barangnya. Abstract: This research deals with the investigation of communication patterns in the traditional market “Pasar Sari Mulia” in Kapuas City. The major issues in this research were the communication patterns which were used in the traditional market. Besides, this research also found about how are non-verbal communication of buyer and seller in the traditional market. Using qualitative approach and the data were analyzed about culture influences a language and how language itself will make a culture in a domain. The data were gotten from observation and used library research. The results showed that the Banjarese language was a common language which was used in the traditional market. Code switching and persuasive sentence were commonly used in doing transaction. The buyers and sellers used unique communication patterns and non-verbal communication especially in attracting, bargaining process and closing expression of trading. However, for the sellers, the communication used tends to persuade buyers to immediately buy their goods.
Unsur Realisme dalam Naskah Drama Guru Bahasa Indonesia pada Pembelajaran Drama di SMAS Laboratorium Undiksha: Realism Elements in the Drama Script of the Indonesian Teacher at SMAS Laboratorium Undiksha Moch. Sugiono; I Nyoman Sudiana; I Nyoman Yasa
Jurnal Bastrindo Vol. 2 No. 2 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v2i2.277

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur realisme di dalam naskah drama karya guru Bahasa Indonesia di SMAS Laboratorium Undiksha. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah naskah drama pada pembelajaran drama di SMAS Laboratorium Undiksha, khususnya yang digunakan sebagai bahan ajar pengganti naskah drama yang terdapat di dalam buku teks Bahasa Indonesia edisi revisi tahun 2017; di kelas XI pada Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Objek penelitian ini adalah unsur realisme di dalam naskah drama guru Bahasa Indonesia. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unsur realisme yang terkandung di dalam naskah drama yang dibuat oleh guru Bahasa Indonesia di SMAS Laboroatorium Undiksha, meliputi: (1) realisme sosial, (2) realisme psikologis, dan (3) realisme magis. Unsur reaslisme sosial terdapat pada naskah berjudul Grubug dan Anjing Sambada; unsur realisme psikologis terdapat pada naskah berjudul Siapa Aku?; dan unsur realisme magis terdapat pada naskah berjudul Sungsang. Abstract: This research aims to describe the realism element in drama scripts by Indonesian teachers at SMAS Laboratorium Undiksha. The research method used is descriptive qualitative. The subjects of this research are drama scripts in drama learning at SMAS Laboratorium Undiksha, especially those used as teaching materials to replace drama scripts contained in the revised 2017 edition of Indonesian textbooks; in class XI in the Department of Mathematics and Natural Sciences (MIPA). The object of this research is the realism element in the drama script of the Indonesian teacher. The data collection method used is literature study. The results of this study indicate that realism elements contained in the drama script made by the Indonesian teacher at SMAS Laboroatorium Undiksha, include: (1) social realism, (2) psychological realism, and (3) magical realism. Social realism elements are found in the text entitled Grubug and Anjing Sambada; psychological realism elements are found in the manuscript entitled Siapa Aku?; Magical realism elements are found in the manuscript entitled Sungsang.
Perbandingan Leksikon Bahasa Jawa Dialek Malang dan Bahasa Jawa Dialek Blitar: The Lexicon Comparison of The Malang Dialect and The Blitar Dialect in Javanese Language Pradicta Nurhuda Dicta; Zainal Rafli; Siti Ansoriyah
Jurnal Bastrindo Vol. 2 No. 2 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v2i2.278

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan leksikon bahasa Jawa dialek Malang dan bahasa Jawa Dialek Blitar berdasarkan bentuk dan makna kedua bahasa tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa leksikon yang terdapat dalam tuturan masyarakat bahasa Jawa dialek Malang dan masyarakat bahasa Jawa dialek Blitar. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik dasar berupa teknik simak, libat, dan cakap yang dilanjutkan dengan teknik cakap secara virtual dan teknik catat. Metode yang digunakan adalah metode agih dan padan. Analisis data yang digunakan adalah metode padan dengan teknik menyesuaikan dengan karakter data yang diperoleh dan tujuan penelitian, yaitu teknik pilah unsur penentu sebagai teknik dasar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat leksikon yang memiliki bentuk berbeda, tetapi maknanya sama pada bahasa Jawa dialek Malang (BJM) dan bahasa Jawa Dialek Blitar (BJB); (2) terdapat leksikon yang memiliki bentuk mirip dan makna yang sama pada bahasa Jawa dialek Malang (BJM) dan bahasa Jawa Dialek Blitar (BJB); dan (3) terdapat leksikon yang memiliki bentuk sama, tetapi maknanya berbeda pada bahasa Jawa dialek Malang (BJM) dan bahasa Jawa Dialek Blitar (BJB). Abstract: This study aims to compare the Javanese lexicon Malang dialect and the Blitar dialect based on the forms and meanings of the two languages. This research is a descriptive research with a qualitative approach. The data in this study are in the form of lexicons contained in the speech of the Javanese language community in the Malang dialect and the Javanese language community in the Blitar dialect. Collecting data in this study using the observation method with basic techniques in the form of listening, engaging, and proficient techniques followed by virtual proficient techniques and note-taking techniques. The method used is the agih and matching method. The data analysis used is the equivalent method with the technique of adapting to the character of the data obtained and the research objectives, namely the technique of sorting the determining elements as a basic technique. The results of this study indicate that (1) there is a lexicon that has the different form and meaning in the Javanese Malang dialect (BJM) and the Javanese Blitar dialect (BJB); (2) there is a lexicon which has a similar shape and meaning in the Javanese Malang dialect (BJM) and the Javanese Blitar dialect (BJB); and (3) there is a lexicon which has the same shape, while the meaning is different in the Javanese Malang dialect (BJM) and the Javanese Blitar dialect (BJB).
NARASI PIDATO NADIEM MAKARIM PADA HARI GURU NASIONAL 2019: KAJIAN RELASI MAKNA SEMANTIK: Narrative of Nadiem Makarim's Speech on National Teacher's Day 2019: Study of Semantic Relations Nico Harared; Irfan Hadi
Jurnal Bastrindo Vol. 2 No. 2 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v2i2.317

Abstract

Abstrak: Hari guru merupakan sebuah momentum saat para guru diberi amanah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan dasar dan menengah dan pendidikan tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan relasi makna yang digunakan oleh Mendikbud, Nadiem Makarim pada pidatonya di Hari Guru Nasional tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Data diambil dari pidato Nadiem makarim. Pengumpulan data melalui metode observasi dan teknik catat. Analisis data menggunakan instrumen relasi makna yang mencakup sinonim, antonim, metonimi, polisemi, hiponimi dan kolokasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pidato yang disampaikan oleh Medikbud Nadiem Makarim sedikitnya enam jenis relasi semantik, yaitu sinonimi, antonimi, metonimi, polisemi, hiponimi dan kolokasi. Sebagai rincian, terdapat enam relasi semantik seperti 12 sinonim, 10 antonim, 7 metonimi, 6 polisemi, 6 hiponimi dan 8 kolokasi. Simpulanya hasil dalam pidato yang cukup singkat ini menunjukkan adanya eksistensi teoretikal dan praktikal dari kajian semantik. Abstract: Teacher’s Day is monumental event for teacher to educate nation through educatinal level either elementary school, high school or university. This article aims at describing semantic relation in Nadiem Makarim speech on Teacher’s Day in 2019. The method of the research employs qualitative descriptive which is describing some matters relating to the problem found in the data source. The data was taken from Nadiem Makarim’s speech. Observational method with note-taking, watching are used to collect data. The writer uses semantic relation’s theory that covers synonymy, antonymy, metonymy, polysemy, hyponymy and collocations. The result shows semantic relation in Nadiem Makarim’s speech on Teacher’s Day 2019 in general. There are six semantic relations such as synonymy, antonymy, metonymy, polysemy, hyponymy and collocations. For the details, in the form of 12 synonymy, 10 antonymy, 7 metonymy, 6 polysemy, 6 hyponymy and 8 collocations. This speech shows the existance of semantic relation in theoretically and practically.
Kearifan Lokal dalam Cerita Rakyat Provinsi Banten Sebagai Upaya Mengembangkan Sejarah Kebudayaan Banten: Local Wisdom in Folklore of Banten Province As an Effort to Develop the Cultural History of Banten Bagus Hady Hartanto; Wuri Dian Trisnasari; Goziyah Goziyah; Erlina Chamalia Rochmah; Muhammad Dicky Fauzan
Jurnal Bastrindo Vol. 3 No. 1 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v3i1.261

Abstract

Abstrak: Pengetahuan tentang kebudayaan daerah oleh generasi muda di Provinsi Banten merupakan salah satu fenomena kebudayaan yang perlu disikapi dengan serius oleh semua kalang. Saat ini terdapat beberapa kebiasaan dari generasi muda pada saat ini yang menandai gejala kemunduran pengetahuan tentang kebudayaan dari diri mereka. Salah satu akibatnya yaitu minimnya pengetahuan tentang kebudayaan daerah mereka sendiri dan semakin lama kebudayaan daerah tersebut akan punah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pengembangan sejarah kebudayaan yang ada di Provinsi Banten melalui media cerita rakyat di Provinsi Banten. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis isi. Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, hingga sampai pada tahap kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa cerita rakyat yang berasal dari Provinsi Banten seperti Raksasa Dari Ujung Kulon, Asal-Usul Kampung Kariyan, dan Tuah Pendekar Sakti dapat menjadi sarana untuk menambah serta mengenalkan kembali salah satu kearifan lokal yang ada di Provinsi Banten. Hal tersebut dapat menjadikan generasi muda dapat lebih mencintai serta dapat menghidupkan kembali nilai-nilai budaya khas Provinsi Banten. Abstract: Knowledge of regional culture by the younger generation in Banten Province is one of the cultural phenomena that needs to be taken seriously by all circles. Currently there are several some habits of now younger generation that mark symptoms of a decline in knowledge of the culture of themselves. One of the consequences is the lack of knowledge about the culture of their own region and the longer the culture of the area will be extinct. The purpose of this research is to find out if through the development of folklore in Banten Province can grow and develop the cultural history in Banten Province. The research approach used is qualitative descriptive. The data analysis techniques in this study use content analysis techniques. The presentation of data in this study uses data reduction, data presentation, to the conclusion stage or data verification. The results of this study show that from folklore originating from Banten Province such as Giant From Ujung Kulon, The Origin of Kariyan Village, and Tuah Pendekar Sakti can be a means to add and reintrodut one of the local wisdom in Banten Province. Iit can make the younger generation can love more and can revive the cultural values typical of Banten Province.
PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS EKOSENTRIS DALAM PEMBELAJARAN TEKS PERSUASI KELAS VIII: KAJIAN ETNOPEDAGOGI: Development of Ecocentric-Based Media in Learning Persuasion Texts for Class VIII: Ethnopedagogical Studies Baiq Wahidah; Sapiin Sapiin; Mahsun Mahsun; Nasaruddin M. Ali; I Nyoman Sudika
Jurnal Bastrindo Vol. 3 No. 1 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v3i1.343

Abstract

Abstrak: Penelitian ini merupakan jenis penelitian research and development. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII SMPN 2 Gunungsari. Adapun objek dalam penelitian ini yaitu pengembangan media ekosentris dalam pembelajaran teks persuasi kelas VIII. Model pengembangan dalam penelitian ini yaitu model pengembangan ADDIE dengan tahapan analisis, desain, pengembangan, implementasi, serta penilaian. Instrumen dalam penelitian ini berupa lembar penilaian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan kuesioner. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melalui tahapan reduksi, penyajian, dan interpretasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini dikategorikan layak. Hal itu dapat dilihat dari hasil validasi ahli pertama yang menunjukkan nilai rata-rata sebesar 4,8. Hasil rata-rata validasi ahli materi dan ahli media yang kedua menghasilkan nilai yang sama dengan rata-rata validasi pertama, yaitu 4,8. Hasil rata-rata uji coba satu-satu yang dilakukan menunjukkan skor 4,2 yang berarti bahwa media ini berada pada kategori layak untuk digunakan. Selanjutnya uji coba kelompok kecil menunjukkan skor rata-rata 4,3 yang berkategori sangat layak sehingga dapat diketahui bahwa media pembelajaran yang dikembangkan sangat layak untuk digunakan. Abstract: The type of this research is research and development research. The subjects in this research were class VIII students of SMPN 2 Gunungsari. The object of this research is the development of ecocentric media in learning persuasive texts for class VIII. The development model in this research is the ADDIE development model with the stages of analysis, design, development, implementation, and assessment. The instrument in this research was an assessment sheet. Data collection techniques used in this research were observation, interviews, and questionnaires. The data analysis technique used in this research was through the stages of data reduction, presentation, and interpretation. The results showed that the learning media developed in this research were categorized as feasible. This can be seen from the results of the first expert validation which showed an average value of 4.8. The average results of the second validation of material experts and media experts produced the same value as the first validation average, which was 4.8. The average results of the one-on-one trials carried out showed a score of 4.2, which means that this media is in the category suitable for use. Furthermore, the small group trial showed an average score of 4.3 which was categorized as very feasible, so it can be seen that the learning media developed was very feasible to use.
Bentuk dan Makna Ragam Bahasa Prokem Penggemar Leslar (Lesti-Billar) di Media Sosial: The Form and Meaning of the Language of Leslar Fans (Lesti-Billar) on Social Media Kingkin Puput Kinanti; Endang Sumarti; Anita Kurnia Rachman
Jurnal Bastrindo Vol. 3 No. 1 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v3i1.365

Abstract

Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian tentang ragam bahasa prokem dari penggemar Leslar (Lesti Bilar) dalam media sosial. Prokem penggemar Leslar dikaji menggunakan ilmu sosiolinguistik. Prokem merupakan variasi bahasa yang disesuaikan dengan konteks penggunaan bahasa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini untuk menemukan beberapa hal, yaitu 1) bentuk prokem Leslar, dan 2) makna prokem Leslar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tertulis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode pengumpulan data, analisis data, dan penyajian analisis data. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan catat yang berhubungan dengan penggemar Leslar di media sosial Instagram. Analisis data menggunakan analisis prokem, yaitu menganalisis kosakata khusus yang dipakai dalam komunitas tertentu. Metode penyajian hasil analisis data adalah metode informal, yaitu menggunakan kata-kata yang mudah dipahami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa prokem Leslar yaitu anjay, kiyut, dede, vitamin, osas, uwu, meninggoy, terleslar-leslar, markonah, pansos, baper, bucin, setingan, dan virus leslar. Abstract: This research is a research about prokem language of Leslar fans (Lesti Bilar) in social media. Leslar's fan program was studied using sociolinguistics. Prokem is a variation of language that is adapted to the context of language use. This type of research is descriptive qualitative research. The purpose of this study was to find out several things, namely 1) the form of the Leslar program, and 2) the meaning of the Leslar program. The data used in this research is written data. The method used in this study, namely the method of data collection, data analysis, and presentation of data analysis. Data collection uses the listen and note method related to Leslar fans on Instagram social media. Data analysis uses program analysis, which is to analyze the special vocabulary used in certain communities. The method of presenting the results of data analysis is an informal method, using words that are easy to understand. The results showed that there were several prokem for Leslar, namely anjay, kiyut, dede, vitamin, osas, uwu, meninggoy, terleslar-leslar, markonah, pansos, baper, bucin, setingan, virus leslar.
Penggunaan Eufemisme dalam Harian Kompas Rubrik Politik dan Hukum : The Use of Euphemisms in Kompas Daily Political and Legal Rubric Trisna Mulyasari; Burhanuddin Burhanuddin; Ahmad Sirulhaq
Jurnal Bastrindo Vol. 3 No. 1 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v3i1.374

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan persentase pemakaian eufemisme dalam harian Kompas pada Rubrik Politik dan Hukum. Metode pengumpulan datanya adalah simak/dokumentasi teknik catat (yang terbit pada Februari 2020), sedangkan analisis data menggunakan metode padan intralingual dan padan ekstralingual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat delapan jenis eufemisme dari 62 data yaitu (1) ekspresi figuratif, (2) metafora, (3) flipansi, (4) substitusi satu satu (one for one substation), (5) sirkumlokusi, (6) hiperbola, (7) jargon, dan (8) penggunaan kata serapan. Bahwa kata-kata tersebut bermakna denotatif dan makna konotatif. Dilihat ditemukan 20 ekspresi figuratif (35%); 2 metafora (3,5%); 3 flipansi (5%); 4 substitusi satu satu (7%); 5 sirkumlokasi (23%); 6 hiperbola (5%); 7 jargon (3,5%), serta 8 penggunaan kata serapan (18%). Penggunaan eufemisme yang berbentuk ekpresi figuratif karena pembaca yang disasar oleh harian ini adalah kalangan terdidik sehingga informasi disampaikan secara kiasan, pelambangan, dan tidak langsung. Abstract: This study aims to describe the type and percentage of euphemisms used in the Political and Law rubric of Kompas (February Edition 2020). The data collection method in this research is using documentation method with note taking technique. The data to analyzed, used intralingual and extralingual comparative method. The research found 8 types of euphemisms from 62 data, that is: (1) figurative expressions, (2) metaphors, (3) flipansi, (4) one for one substitution, (5) circumlocution, (6) hyperbole, (7) jargon, and (8) absorbed words. The meaning contained in the data on the use of euphemisms is denotative meaning and connotative meaning. The details of the amount of data and the percentage good of: 20 (35%) figurative expressions; 2 (3,5%) metaphors; 3 (5%) flipansi; 4 (7%) one for one substitution, 13 (23%) circumlocations, 3 (5%) hyperbole, 2 (3,5%) jargon, and 10 (18%) usage of loan words. So, the most dominant form of euphemism in February 2020 in the political and legal rubric of Kompas daily is a form of figurative expression with a percentage of 35%.