Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

MEMBACA: SEBAGAI MEDITASI PIKIRAN DAN BAHASA Chaer, Hasanuddin; Sirulhaq, Ahmad; Rasyad, Abdul
Jurnal Bahasa Lingua Scientia Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/ls.2019.11.1.161-182

Abstract

The concept of metacognitive learning with a spiritual approach is to focus on the role of mind and language and how to apply it in reading to improve emotional of intelligence in understanding the universal meaning of the text. This essay uses the approach Centered Attention of Meditation (FA). That is to focus the mind on objects, images, or words in sentences that are understood to add insight to the context of what the author explained, to connect the reader to understand the mind and language. This essay is here to open the freezing of the universal meaning of the text from what covers the mind and the meaning of language with the reading formula (B+B), namely “Stop and Think”. Human language is a linguistic structure that must be understood through understanding of meditation.
DIALOG ESOTERIS: STUDI WACANA AL-QUR’AN SURAH AL-IKHLAS AYAT 1 Chaer, Hasanuddin; Sirulhaq, Ahmad; Rasyad, Abdul
Jurnal Bahasa Lingua Scientia Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/ls.2020.12.1.

Abstract

The purpose of this Qur'anic Discourse Study is to analyze the verses of the surah Al-Ikhlas verse 1 to find the essence of God's esoteric dialogue to the Prophet Muhammad. This discourse study uses interpretation of Al-Mukhtasor fi Tafsir Al-Qur?anil Kariim. At-tashniif: Jama?atin min Ulama?it tafsir and translation of the Qur'an. This research uses the method of social constructionist discourse study approach, namely how the relationship between knowledge and social processes in understanding discourse studies are managed through social processes.
Analisis Wacana Al-Qur’an Suroh Al-A’raf Ayat 25 Sebuah Fenomena Kematian Hasanuddin Chaer; Ahmad Sirulhaq; Abdul Rasyad
Lingua Franca:Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.071 KB) | DOI: 10.30651/lf.v4i2.4239

Abstract

Reinkarnasi adalah salah satu fenomena yang selalu menghasilkan kontroversi besar. Sementara beberapa orang berdasarkan pengalaman pribadi yakin akan kemungkinannya, beberapa yang lain langsung mengkritisi hal itu. Artikel ini menggunakan metode analisis deskriptif, informasi data dari struktur wacana ayat-ayat al-Qur’an yang terkait dengan objek kajian, data tersebut dianalisis, ditafsirkan dan kemudian kami simpulkan. Tujuan artikel ini untuk mengkontekstualisasikan fenomena kematian didalam wacana al-Qur’an suroh al-A’raf ayat 25 dalam kerangka Islam ortodok dan merekonsiliasi antara dua pandangan yang berbeda Hindu dan Islam tentang reinkarnasi.
Penggunaan Peranti Penghubung Antarkalimat dalam Teks Genre Naratif Buku Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Kelas XI: The Use of Cohesive Devices Between Sentence in Narrative Genre Text of Indonesian Language Learning Book for XI Class Senior High School Ahmad Sirulhaq; Mahsun; Muhammad Sukri; Kaharuddin
Jurnal Bastrindo Vol. 2 No. 1 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v2i1.121

Abstract

Abstrak: Dalam pembelajaran kekinian, penekanan dilakukan pada upaya kreatif pemanfaatan bahasa itu sendiri untuk tujuan-tujuan yang lebih praktis. Pandangan ini sering disebut sebagai pembelajaran bahasa berbasis teks. Seiring dengan berubahnya paradigma ini, salah satu kompetensi yang perlu diketahui oleh siswa Sekolah Menengah Atas dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah kemampuan memproduksi teks naratif, sebagaimana tertuang dalam silabus atau kurikulum 2013 (revisi 2017). Kemampuan memproduksi teks naratif itu sendiri tidak lepas dari kemampuan untuk menempatkan konjungsi, baik konjungsi antarkalimat maupun konjungsi antarparagraf. Ketepatan konjungsi antarkalimat maupun antarparagraf ini akan menjamin kekohesian dan kekoherensian paragraf itu sendiri, yang pada akhirnya akan melahirkan sebuah teks naratif yang baik. Akan tetapi, perlu kiranya untuk diperhatikan, apakah penggunaan konjungsi dalam buku pelajaran bahasa Indonesia dalam teks genre naratif sudah lengkap dan tepat atau tidak. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk mengelaborasi bentuk-bentuk konjungsi antarkalimat yang digunakan dalam teks genre naratif buku pelajaran bahasa Indonesia SMA Kurikulum 2013 (revisi 2017).  Abstract: In contemporary learning, emphasis is placed on creative efforts to use language itself for more practical purposes.  This view is often referred to as text-based language learning.  As this paradigm changes, one of the competencies that high school students need to know in learning Indonesian is the ability to produce narrative text, as stated in the 2013 syllabus or curriculum (2017 revision).  The ability to produce narrative text itself is inseparable from the ability to place conjunctions, both conjunctions between sentences and conjunctions between paragraphs.  The accuracy of the conjunctions between sentences and between paragraphs will ensure the cohesion and coherence of the paragraph itself, which in turn will create a good narrative text.  However, it is necessary to pay attention to whether the use of conjunctions in Indonesian language textbooks in narrative genre texts is complete and correct or not.  Therefore, this paper aims to elaborate the forms of conjunctions between sentences used in the narrative genre text of Senior High School  Indonesian language textbooks in 2013 Curriculum (2017 revision).
Dekonstruksi Bahasa Indonesia pada Bahasa SMS Ahmad Sirulhaq; Hasanuddin Chaer
MABASAN Vol. 5 No. 1 (2011): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.746 KB) | DOI: 10.26499/mab.v5i1.193

Abstract

Seiring dengan pesatnya perubahan dalam teknologi kumunikasi dan informasi, penggunaan media telepon seluler dalam pemanfaatan komunikasi semakin intens. Pada saat yang sama penggunaan layanan pesan singkat (sms) yang disampaikan melalui telepon seluler pun semakin intens. Dalam pada itu, bahasa (Indonesia) yang digunakan dalam sms mengalami dekonstruksi atas struktur-struktur yang sudah mapan. Makalah ini bertujuan untuk membahas bentuk-bentuk dekonstruksi atas bahasa Indonesia melalui sms. Data-data yang terkait dengan makalah ini diambil dari sms yang masuk dalam telepon seluler dengan metode catat. Berdasarkan data-data yang ada, dalam pemakaian bahasa Indonesia kontemporer (melalui sms) terdapat adanya dekonstruksi atas sistem bahasa Indonesia dalam berbagai manifestasinya,  mulai dari dekonstruksi atas sistem kebahasaan yang ada maupun dekonstruksi atas cara-cara pemerian bahasa Indonesia.
STANDARDISASI BAHASA SASAK DAN PROBLEM PEMBELAJARANNYA Ahmad Sirulhaq
MABASAN Vol. 6 No. 1 (2012): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.124 KB) | DOI: 10.26499/mab.v6i1.219

Abstract

Bahasa Sasak memiliki empat dialek, sebagaimana klasifikasi yang dilakukan oleh Mahsun1, yaitu dialek a-ә, dialek a-a, dialek ә-ә, dan dialek a-É,selebihnya merupakan subdialek dari keempat dialek tersebut. Masing-masing dialek dalam bahasa Sasak memiliki perbedaan secara struktural, mulai dari perbedaan sistem fonologi, morfologi, dan sintaksis. Dalam musyawarah Standardisasi bahasa Sasak yang dilaksanakan di Kantor Bahasa Provinsi NTB pada 2009, disepakati bahwa dialek a-ә sebagai acuan yang standar.Sehubungan dengan itu, kajian ini bertujuan untukmenjelaskan kemungkinan letak-letak kesulitan pembelajaran bahasa Sasak, baik pada level fonologi, morfologi, dan sintaksis. Pada kajian ini, hanya akan diperlihatkan contoh perbandingan dalam dialek a-ә dan a-a. 
Representasi Kandidat Gubernur NTB Tahun 2018 dalam Surat Kabar Lombok Post: Analisis Wacana Kritis Amalia Magfira; Ahmad Sirulhaq; Rahmad Hidayat
MABASAN Vol. 15 No. 1 (2021): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mab.v15i1.423

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkap representasi pasangan kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur NTB pada pemilihan kepala daerah tahun 2018 di surat kabar Lombok Post. Pengungkapan disampaikan secara deskriptif dengan Metode Analisis Wacana Kritis. Model analisis wacana kritis yang digunakan adalah model Teun A. Van Dijk. Data penelitian ini berupa 500 teks berita seputar pasangan kandidat yang bertarung. Karena luasnya populasi data, data dibatasi dengan Teknik Purposive Sampling sehingga hanya 20 teks berita yang ditampilkan dengan pembagian 5 berita untuk setiap pasangan kandidat. Data dikumpulkan dengan Metode Simak dan Teknik Catat. Pada tahap penganalisisan data, digunakan Model Analisis Wacana Kritis versi Teun A. Van Dijk dengan mempraktikkan seluruh komponen elemen struktur. Selanjutnya, data disajikan dengan Metode Formal dan Informal. Berdasarkan hasil penganalisisan data didapatkan simpulan bahwa dalam pemberitaan pasangan kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur NTB tahun 2018, Lombok Post menampilkan citra positif seluruh pasangan kandidat. Pada dasarnya, citra negatif juga ditemukan pada pasangan kandidat. Namun, jumlah representasi negatif sangat tidak signifikan.
ZIKIR HENING SUFI DALAM ANALISIS SEMIOTIKA Hasanuddin Chaer; Ahmad Sirulhaq; Abdul Rasyad
Syifa al-Qulub Vol 4, No 2 (2020): Januari, Syifa Al-Qulub
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/saq.v4i2.7308

Abstract

The Sufis are practitioners of the science of purification of heart. Sufism is the esoteric or inner dimension of Islam. Sufism can’t to be explained theoretically, it can only be understood through participation and practice. The activities of the ritual dhikr of Sufi have signs and meanings. The Sign of systems include words, movements, pictures, numbers, and objects. These signs have meaning to convey. The Signs have denotative and connotative of meanings.This article uses a descriptive analysis method. We analyze discursive and non-discursive symbols, is words that involve emotions and non-verbal meanings such as Sufi body movements in ritual prayers and dhikr. Dhikr “silence” is a command to observe silence which is the purpose of dhikr silent. The purpose of this article is to open the essence of Sufi and semiotics of tasawwuf as the deepest spiritual teachings of the Prophet Muhammad in achieving of silence of “qolbu mu’min Baitullah”
KONSEP PEMERKAYAAN KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA DAN POLITIK BAHASA DALAM DINAMIKA GLOBAL Muhammad Syukri; Ahmad Sirulhaq; Syamsinas Djafar
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Di satu sisi, keberadaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) makin meneguhkan status (perbendaharaan) kosakata dasar maupun derivasional bahasa Indonesia. Di sisi lain hal ini seolah-olah mengekslusi bentuk potensial yang muncul dalam bahasa Indonesia, baik itu berupa bentuk potensial yang kemunculannya disebabkan oleh kreativitas penutur bahasa dan atau bentuk potensial yang kemunculannya disebabkan karena memiliki potensi untuk menjadi perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia karena memenuhi standar Kaidah Pembentukan Kata (KPK) bahasa Indonesia. Sehubugan dengan itu, makalah ini bertujuan untuk membahas bentuk-bentuk potensial dalam bahasa Indonesia, yang diharapkan dapat dijadikan pijakan alternatif pengembangan dan atau pemerkayan perbendaharaan kata (dasar dan bentukan) dalam bahasa Indonesia yang dituangkan dalam KBBI. Selain itu, dalam makalah ini, akan dibahas pula peran pemerkayaan KBBI sebagai bentuk politik bahasa dalam dinamika global. Untuk melihat potensi-potensi yang sudah dan atau bisa muncul sebagai bahasa yang kongkret, makalah ini bertumpu pada teori morfologi generatif. Berdasarkan teori ini, suatu bahasa memiliki (1) list of morphemes (daftar morfem, selanjutnya disingkat DM); (2) word formation rules (kaidah/aturan pembentukan kata, selanjutnya disingkat KPK); (3) dan filter (saringan, penapis, tapis). Saringan inilah yang menetukan apakah daftar morfem bisa lolos menjadi bahasa kongkret yang terdapat direkomendasikan sebagai daftar lema dalam kamus atau tidak. Kata-kata Kunci: pemerkayaan, KBBI, KPK, bentuk potensial
KONSEP PEMERKAYAAN KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA DAN POLITIK BAHASA DALAM DINAMIKA GLOBAL Ahmad Sirulhaq; Muhammad Syukri; Syamsinas Djafar
FKIP e-PROCEEDING 2017: SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di satu sisi, keberadaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) makin meneguhkan status (perbendaharaan) kosakata dasar maupun derivasional bahasa Indonesia.  Di sisi lain hal ini seolaholah mengekslusi bentuk potensial yang muncul dalam bahasa Indonesia, baik itu berupa bentuk potensial yang kemunculannya disebabkan oleh kreativitas penutur bahasa dan atau bentuk potensial yang kemunculannya disebabkan karena memiliki potensi untuk menjadi perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia karena memenuhi standar Kaidah Pembentukan Kata (KPK) bahasa Indonesia. Sehubugan dengan itu, makalah ini bertujuan untuk membahas bentuk-bentuk potensial dalam bahasa Indonesia, yang diharapkan  dapat dijadikan pijakan alternatif pengembangan dan atau pemerkayan perbendaharaan kata (dasar dan bentukan) dalam bahasa Indonesia yang dituangkan dalam KBBI. Selain itu, dalam makalah ini, akan dibahas pula peran pemerkayaan  KBBI sebagai bentuk politik bahasa dalam dinamika global. Untuk melihat potensipotensi yang sudah dan atau bisa muncul sebagai bahasa yang kongkret, makalah ini bertumpu pada teori morfologi generatif. Berdasarkan teori ini, suatu bahasa memiliki (1) list of morphemes (daftar morfem, selanjutnya disingkat DM); (2) word formation rules (kaidah/aturan pembentukan kata, selanjutnya disingkat KPK); (3) dan filter (saringan, penapis, tapis). Saringan inilah yang menetukan apakah daftar morfem bisa lolos menjadi bahasa kongkret yang terdapat direkomendasikan sebagai daftar lema dalam kamus atau tidak.  Kata Kunci: pemerkayaan, KBBI, KPK, bentuk potensial,