cover
Contact Name
dwi rizki febrianti
Contact Email
dwirizkyfeby@gmail.com
Phone
+6285222400404
Journal Mail Official
jifi@stikes-isfi.ac.id
Editorial Address
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin Jl. Flamboyan III/7C Kayu Tangi 70123 Banjarmasin Kalimantan Selatan Telepon: (0511)-3301610, 3300221 Email: jifi@stikes-isfi.ac.id
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Insan Farmasi Indonesia
ISSN : 26213184     EISSN : 26214032     DOI : https://doi.org/10.36387/jifi
Core Subject : Health, Science,
Focus and Scope Jurnal Insan Farmasi Indonesia (JIFI) is a broad-based primary journal covering all branches of pharmacy and its sub-disciplines that contains complete research articles, short communication and review articles. JIFI is a forum for the publication of quality and original works that open discussions in the field of pharmacy and health sciences.
Articles 314 Documents
Optimasi Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma malabathricum L.) dari Berbagai Pelarut sebagai Antibakteri Tifoid Rakhmadhan Niah; Dwi Rizki Febrianti
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengobatan Salmonellosis menggunakan antibiotik yang dapat menyebabkan dehidrasi, gangguan elektrolit, kerusakan organ hati, ginjal dan resistensi dalam penggunaannya. Oleh karena itu, perlu dicari alternatif senyawa baru sebagai antibiotik dengan efektivitas besar, efek samping kecil dan harga terjangkau. Daun Karamunting diduga memiliki kandungan metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, tannin, fenol dan saponin. Namun perlu dikembangkan pemanfaatan daun karamunting dalam bentuk ekstrak dengan pemilihan pelarut yang tepat. Tujuan Penelitian ini adalah mengoptimasi ekstrak daun karamunting (Melastoma malabathricum L.)  dari berbagai pelarut sebagai antibakteri Salmonella typhi penyebab demam typhoid.Penelitian dilakukan menggunakan metode difusi cara sumuran. Parameter yang digunakan pada penentuan aktivitas antibakteri yaitu zona hambat yang terbentuk. Konsentrasi yang digunakan adalah 2,5%b/v, 5%b/v, 10%b/v dan 20%b/v. Data dianalisis secara statistik menggunakan SPSS versi 16.Berdasarkan hasil tersebut, terlihat bahwa pada kelompok konsentrasi yang memiliki daya hambat tertinggi berturut-turut adalah konsentrasi 20% ekstrak metanol (24,24 mm), kontrol positif (22,83 mm), konsentrasi 10% ekstrak metanol (16,37mm), konsentrasi 5% ekstrak metanol (10,75 mm), konsentrasi 20% ekstrak N-Heksane (6,06 mm), konsentrasi 10% ekstrak N-Heksane (2,09 mm), konsentrasi 5% ekstrak N-Heksane (1,14 mm ), konsentrasi 2,5% ekstrak metanol (1,14 mm) dan konsentrasi 2,5 % ekstrak N-Heksane tidak memiliki daya hambat terhadap bakteri Salmonela typhi.
KADAR MAGNESIUM DAN RASIO Mg/Ca DALAM CANGKANG TELUR AYAM, TELUR BEBEK DAN KERANG DARAH Tyas Putri Utami; Sri Teguh Rahayu
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah cangkang dari industri olahan pangan merupakan limbah yang masih dapat diolah kembali untuk dimanfaatkan lebih lanjut. Cangkang merupakan tempat deposit mineral seperti kalsium dan magnesium pada unggas dan bivalvia. Kandungan mineral yang tinggi tersebut menjadikan cangkang sebagai alternatif pilihan sumber kalsium dan magnesium dalam industri farmasi. Di beberapa tempat telah dikembangkan suplemen kalsium yang berasal dari cangkang telur dan cangkang kerang untuk penderita osteoporosis. Penyerapan magnesium dan kalsium saling terkait, terutama berkaitan dengan pelepasan PTH yang diinduksi oleh hipokalsemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan cangkang yang mengandung banyak magnesium untuk pembuatan suplemen kalsium bagi penderita osteoporosis. Penelitian dilakukan dari bulan Mei-Oktober 2018. Sampel cangkang masing-masing 12 cangkang diambil secara acak dari usaha kuliner yang ada di Jakarta. Preparasi sampel dan pengukuran kadar kalsium dan magnesium dilakukan dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrometry (AAS) di Laboratorium Terpadu Universitas Esa Unggul. Hasil penelitian menunjukkan telur ayam lebih baik digunakan untuk dijadikan suplemen kalsium bagi penderita osteoporosis karena mengandung rasio Mg/Ca yang lebih besar (0,026±0,005) dibanding dengan cangkang telur bebek dan cangkang kerang darah (p<0,05).
IDENTIFIKASI KANDUNGAN FITOKIMIA EKSTRAK OKRA MERAH (Abelmoschus Esculentus) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBIOTIK TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI Ni Made Ayu Nila Septianingrum; Widarika Santi Hapsari; Alfian Syariffudin
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Okra atau yang sering dikenal sebagai nama Ladies Finger memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Ladies finger ini banyak terdapat di negara tropis antara lain Asia dan Afrika. Penduduk Indonesia masih sedikit yang mengenal okra sebagai tanaman kesehatan, biasanya masyarakat memanfaatkan okra sebagai sayuran yang bisa dimakan dengan cara dikukus atau ditumis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kandungan kimia buah okra merah dengan menggunakan reagen kimia dan nilai daya hambat bakteri yang dihasilkan terhadap bakteri Escherichia coli. Metode kuantitatif dan kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk melihat rendemen dan mendiskripsikan hasil dari ekstrak okra. Hasil penelitian diperoleh rendemen okra sebesar 20.60%. Ekstrak Okra yang diuji mengandung positif senyawa kimia flavonoid, tannin, saponin, triterpenoid, steroid, alkaloid, dan karohidrat, sedangkan glikosida negatif. Zona hambat bakteri ekstrak okra terhadap Escherichia Coli adalah 81 mm sehingga masuk dalam kategori daya hambat rendah. 
PENETAPAN KADAR FENILBUTAZON DAN PARASETAMOL DIDALAM JAMU PEGAL LINU YANG BEREDAR DI KOTA MALANG SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DENSITOMETRI Rollando Rollando; Erizcha Debora Embang; Eva Monica
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Traditional medicine or commonly known as herbal medicine is often found, because its free to use without consulting medical therefore. Chemical drugs in the herbal products are still often found. Drug chemicals often added to herbs are paracetamol and phenylbutazone. In this study TLC Densitometry system used to detect paracetamol and phenylbutazone, to get optimal TLC system, validation includes selectivity, linearity, accuracy, precision, LOD and LOQ, determination of paracetamol and phenylbutazone in herbal samples.Optimal mobile phase for detection paracetamol and phenylbutazone is ethyl acetate : chloroform (2:1). Maximum wavelength of 240 nm paracetamol, 237 nm phenylbutazone. The method used has selectivity, linearity and met the criteria of accuracy and precision, but the limit detection and limit quantitation do not met requirements. The result of the study 30 samples of herbs, found 5 samples were positive containing phenylbutazone that samples j, k, s, u and v with successive percentpercentages of 9,5053%; 10,6138%; 62,8776%; 42,8839% and 24,9238%.
STUDI PREFORMULASI KELARUTAN MINYAK ATSIRI MASOYI (Massoia aromatica Becc.) dalam SELF-MICROEMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM (SMEDDS) Devilke Yandriyani; Eva Monica; Rollando Rollando; Hendry Setiawan; Rehmadenta Sitepu
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Self-Emulsifying Drug Delivery System (SEDDS) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk memperbaiki bioavailabilitas obat yang memiliki kelarutan dan absorpsi buruk dan biasanya digunakan untuk bahan aktif yang termasuk dalam BCS kelas II. Formulasi Self-Microemulsifying Drug Delivery System (SMEDDS) menggunakan beberapa komponen minyak, surfaktan, dan kosurfaktan. Parameter yang digunakan dalam formulasi meliputi studi kelarutan, penetapan kandungan lakton, skrining surfaktan dan kosurfaktan serta diagram fase pseudoterner. Komponen surfaktan, kosurfaktan dan minyak yang dipilih yaitu tween 80, PEG 400 dan minyak jarak. Formula Self-Microemulsifying Drug Delivery System (SMEDDS) terdiri dari 60% surfaktan dan kosurfaktan (4:1), 30% minyak jarak dan 10% minyak masoyi (Massoia aromatica Becc.).
PENETAPAN KADAR FENOLIK DAN FLAVONOID TOTAL EKSTRAK METANOL KAYU KUNING (Arcangelisia flava Merr) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBEL Anna Khumaira Sari; Riza Alfian; Siska Musiam; Prasdianto Prasdianto; Renny Renny
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kayu kuning (Arcangelisia flava Merr) merupakan tanaman yang mengandung senyawa kimia alkaloid, fenolik, flavonoid, saponin, dan tannin. Senyawa fenolik dan flavonoid yang terkandung dalam kayu kuning mempunyai berbagai khasiat sebagai antimikroba, antioksidan dan anti hyperlipidemia. Komponen senyawa pengoksidan tersebut dapat menangkal radikal bebas yang dapat menimbulkan berbagai penyakit. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kadar fenolik total dan flavonoid total ekstrak metanol kayu kuning. Kayu kuning yang dijadikan sampel diambil dari daerah Kabupaten Banjar. Senyawa fenolik dan flavonoid dalam kayu kuning diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol. Uji kualitatif dilakukan terhadap senyawa fenolik dan flavonoid. Kadar fenolik total dan flavonoid total ditetapkan menggunakan metode Spektrofotometri UV-Visible.Analisis kualitatif menunjukkan bahwa ekstrak metanol kayu kuning positif mengandung fenol dan flavonoid. Hasil kadar fenolik total yang didapat pada ekstrak metanol kayu kuning 6,274 mg GAE/g dan hasil kadar flavonoid total adalah 16,667 ppm atau 1,6647 % b/b
DAMPAK KONSUMSI KOPI ARABIKA ESPRESSO DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Dhigna Luthfiyani Citra Pradana; Aprilla Ayu Wulandari
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus patients in 2013 had 382 millions people in the world dan approximately increase to 592 millions people who suffered diabetes mellitus in 2035. Consuming coffee can reduce risk factor of diabetes mellitus trough improving hyperglycemia in diabetes-induced mice. Coffee of Arabica Aceh Gayo is a original plant of Aceh Indonesia can consumed of people with processing coffee beans as a drink. Clinical Research of patients of diabetes mellitus type 2 who consume coffee Arabica espresso and patients of diabetes mellitus type 2 do not consume coffee Arabica espresso. The objective of research know to affected decreasing blood glucose from clinical data of fasting blood glucose. The clinical research of quasi experimental of after and before with control design. Total population of diabetes mellitus type 2 patients at UPN Veteran Jakarta in age 30-60 years old amount to 10 people divided 5 people for intervention group and 5 people for control group. Based on the research results have significant different among patient of diabetes mellitus type 2 who consume coffee and patient of diabetes mellitus type 2 with placebo.
UJI AKTIVITAS ANTIKOLESTEROL HASIL FERMENTASI ANGKAK PADA TIKUS GALUR Sprague dawley Abdul Rahman Wahid; Armiyatin Damayanti; Alvi Kusuma Wardani
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v2i2.296

Abstract

Hypercholesterolemia is a condition in which the levels of cholesterol in the blood increases and decreases in HDL cholesterol levels below the normal range. Low levels of HDL cholesterol and high levels of LDL cholesterol can increase the risk of atherosclerosis. Angkak is a fermented product from brown rice using mold Monascus purpureus. Angkak contains secondary lovastatin which functions as an anti-cholesterol. This study aims to determine the effect of the administration of brown rice Angkak to decreasing LDL levels at a dose of 15 mg/200gBB, 40 mg/200gBB, and 65 mg/200gBB in mice induced by high cholesterol feed. This type of research is true experimental laboratory withmethods pre and post test control group design. The results showed that Angkak dosages of 15 mg / 200gBB, 40 mg / 200gBB, and 65 mg / 200gBB were able to reduce levels in rats induced high cholesterol. The conclusion of this study is that red rice Angkak containing lovastatin has an anticolesterol effect on decreasing total cholesterol, LDL, and trigliseride levels in rats.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL KULIT JERUK SIAM BANJAR (Citrus reticulata) Dwi Rizki Febrianti; Novia Ariani; Rakhmadhan Niah; Rahmatul Jannah
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radikal bebas merupakan faktor yang menyebabkan terjadinya berbagai penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif telah menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia. menghindari dampak negatif dari radikal bebas maka diperlukan antioksidan. Kulit jeruk siam banjar diekstraksi menggunakan metode maserasi, proses ekstrasksi dengan pelarut metanol. Tujuan dari penelitan adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak metanol kulit jeruk siam banjar meggunakan metode DPPH. Metode yang digunakan spektrofotometer UV-Visible, dimana hasil dari absorbansi dimasukkan dalam rumus persen aktivitas antioksidan. Setelah didapatkan persen aktivitas antioksidan dilakukan perhitungan IC50 menggunakan regresi linier Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit jeruk siam banjar mengandung Antioksidan yaitu 175 ppm (14,01%), 200 ppm (22,25%), 225 ppm (31,73%), 250 ppm (45,32%), 275 ppm (54,53%) dengan nilai IC50 sebesar 264 ppm.
DAYA HAMBAT BAKTERI Staphylococcus aureus EKSTRAK DAUN GAHARU (Aquilaria malea L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI Abdul Rahman Wahid; Dzun Haryadi Ittiqo
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aquilaria malea L. are spread naturally in several countries, one of them in Indonesia. This plant has many benefits ranging from stems and leaves. Agarwood leaves contain various antibacterial compounds such as flavonoids, alkaloids, saponins and tannins. Staphylococcus aureus is a facultative anaerobic gram-positive bacterium which is the cause of infection in wounds in the form of abscesses or a collection of pus. The study aims to determine the inhibitory strength of Staphylococcus aureus bacteria extract of aloes leaves as anti-bacterial. This type of research is laboratory experimental through the disc diffusion method. The concentration of agarwood leaves used is 300, 350, 400, and 450 mg/ml and positive control Amoxicillin. Data were analyzed using One Way Annova. The results of this study showed the average inhibition zone of agarwood leaf extract against Staphylococcus aureus bacteria with agarwood leaf extract concentration of 300 mg/ml (15.33 ± 2.51), concentration of 350 mg/ml (16.33±2.25), concentration of 400 mg/ml (20.5± 2.17), concentration of 450 mg/ml (21.17±3.32) and inhibition zone of Amoxicillin (37±0.00). This concluded that agarwood leaf extract had inhibitory potential for the growth of Staphylocccus aureus bacteria. The biggest inhibition power of Staphyloccus aureus growth was 450 mg/ml (21.17 ± 3.32).

Page 4 of 32 | Total Record : 314