cover
Contact Name
Eliza Arman
Contact Email
elizaarman.ea@gmail.com
Phone
+62elizaarman.ea@gmail.co
Journal Mail Official
pppmsyedza@gmail.com
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Hamka No. 228 Air Tawar Timur Padang - Sumatera Bara
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
ISSN : 26559641     EISSN : 26555840     DOI : 10.30633
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory adalah Jurnal Kesehatan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Stikes Syedza Saintika dua kali setahun pada setiap bulan Mei dan November. Proses penyerahan naskah terbuka sepanjang tahun. Semua naskah yang dikirim akan melalui peer review ganda dan ulasan editorial sebelum diberikan penerimaan publikasi. Dikelola sebagai media informasi dan pengetahuan ilmiah, Jurnal Kesehatan Medika saintika meliputi banyak literatur, artikel penelitian, dan studi kasus yang berfokus pada bidang Teknologi Laboratorium medik, Biomedik, Kesehatan lingkungan Focus dan Scope jurnal adalah Teknologi Laboratorium Medik, ilmu Biomedik, Ilmu Kesehatan
Articles 475 Documents
PENGARUH KONSUMSI MADU TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA PASIEN ARTHRITIS GOUT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SURANTIH THE EFFECT OF HONEY CONSUMPTION ON URIC ACID LEVELS ON GOUT ARTHRITIS PATIENTS IN THE WORKING AREA SURANTIH PUSKESMAS Ibrahim .,; Andika Herlina Marda Prawata; Reski Widodo
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 3, No 1 (2020): November 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v3i1.850

Abstract

ABSTRAK Gout (pirai) merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berhubungan dengan genetik pada metaboloisme purin (hiperurisemia). Angka kunjungan pasien gout arthritis mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2016 sebanyak 409 dan meningkat pada tahun 2017 sebanyak 443. Salah satu pengobatan Non farmakologi adalah Madu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsumsi Madu terhadap kadar asam urat di wilayah kerja puskesmas Surantih kabupaten pesisir selatan. Jenis penelitian adalah penelitian quasy eksperiment dengan rancangan pretest postest two group design. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Surantih Kabupaten Pesisir Selatan dilaksanakan mulai dari 3l Juli – 11 Agustus 2018. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 16 orang, 8 orang sebagai kelompok kontrol dan 8 orang lagi sebagai kelompok intervensi. Data dikumpulkan melalu lembaran observasi. Data dianalisa secara univariat dan bivariat dengan uji menggunakan uji t-test Independen. Hasil penelitian  kadar asam urat pada kelompok Intervensi yaitu 6.650 dengan rata-rata penurunan 1,7875 dan pada kelompok Kontrol yaitu 8.5625 dengan rata-rata penurunan 0,775. Uji hipotesis didapatkan Sig < 0.05 (0,000 < 0,05) dapat disimpulkan pemberian madu efektif terhadap penururnan kadar asam urat.Berdasarkan hasil penelitian maka pemberian Madu efektif terhadap penurunan kadar asam urat pada penderrita Artritis Gout. Kepada Puskesmas untuk dapat menerapkan terapi pengobatan konsumsi Madu sebagai salah satu cara non farmakologi dalam menurunkan kadar asam urat. Kata Kunci :  Artritis Gout, kadar Asam Urat, Konsumsi Madu.  ABSTRACT  Gout (gout) is a heterogeneous group of conditions related genetically to purine metaboloism (hyperuricemia). The number of visits by gout arthritis patients has increased from year to year, where in 2016 it was 409 and increased in 2017 by 443. One of the non-pharmacological treatments is honey. The purpose of this study was to determine the effect of honey consumption on uric acid levels in the work area of the Surantih Health Center. This type of research is a quasy experimental study with a pretest posttest two group design. This research was conducted in the Work Area of the Puskesmas Surantih, Pesisir Selatan Regency and was carried out from July 3 to August 11 2018. The number of samples in this study were 16 people, 8 people as the control group and 8 people as the intervention group. Data were collected through observation sheets. The data were analyzed by univariate and bivariate by using the Independent t-test. The results of the study of uric acid levels in the intervention group were 6,650 with an average decrease of 1.7875 and in the control group was 8.5625 with an average decrease of 0.775. Hypothesis testing obtained Sig <0.05 (0.000 <0.05), it can be concluded that giving honey is effective in reducing uric acid levels. Based on the results of the study, giving honey is effective in reducing uric acid levels in sufferers of Gouty Arthritis. To the Public Health Center to be able to apply honey consumption treatment therapy as a non-pharmacological way to reduce uric acid levels. Keywords: Gouty arthritis, uric acid levels, honey consumption.
KEPATUHAN DIET PASIEN DIABETES MELLITUS DI POKILINIK PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA BUKITTINGGI DIET ADHERENCE OF DIABETES MELLITUS PATIENTS IN POKILINIK INTERNAL MEDICINE IBNU SINA ISLAMIC HOSPITAL BUKITTINGGI Nentien Destri; Reny Chaidir; Yossi Fitrina
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i1.460

Abstract

ABSTRAK Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang tidak menular yang menimbulkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi, sehingga memerlukan upaya penangganan, dan pengobatan yang tepat dan serius. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Mellitus Di Pokilinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif  guna mengetahui kepatuhan pasien yang mengalami diabetes mellitus. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 54 orang responden. Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 2 mei sampai 13 agustus 2018. Hasil penelitian disimpulkan kepatuhan diet pasien diabetes mellitus di poli penyakit dalam di Rumah Sakit Yarsi Ibnu Sina Bukittinggi tahun 2018. Didapatkan OR 29,000 artinya responden yang tidak patuh pada diet. Disarankan kepada institusi pelayanan kesehatan diharapkan dapat memberikan pendidikan kesehatan, konseling selama perawatan dan rehabilitasi sesuai dengan kondisi pasien, khususnya pada pasien yang mengalami keputusasaan. Selain itu perawat juga dapat mendeteksi dini masalah keperawatan ang di alami pasien dan dapat memberikan intervensi yang tepat sehingga tidak mengarah pada kondisi depresi karena mengalami keputusasaan. Kata Kunci : Kepatuhan Diet, Diabetes Melitus  ABSTRACT Diabetes Mellitus is one of the diseases that is not contagious which raises high numbers of pain and mortality, requiring penangganan effort, and appropriate and serious treatment. The purpose of this research is to know the patient Diet compliance of Diabetes Mellitus in pokilinic diseases in the Islamic hospital Ibn Sina Bukittinggi. This method of study uses a method of description to determine the adherence of patients with diabetes mellitus. The sample in this study was 54 respondents. This research was conducted on 2 May until 13 August 2018. The results of the study concluded the patient's diet compliance with diabetes mellitus in poly disease at Yarsi ibn Sina Bukittinggi Hospital in 2018. Acquired OR 29.000 means that the respondent is disobedient to the diet. Health care institutions are advised to provide health education, counseling during treatment and rehabilitation according to the patient's condition, especially in patients with despair. In addition, nurses can also detect early nursing problems in natural patients and can provide proper intervention so that it does not lead to depressive conditions because of the despair.  Keywords: Diet Compliance, Diabetes Mellitus
KELENGKAPAN REKAM MEDIK PADA PASIEN HIV/ AIDS : LITERATUR REVIEW COMPLETE MEDICAL RECORD IN HIV / AIDS PATIENTS: LITERATURE REVIEW Sri Handayani; Ropendi Pardede; Fajrilhuda Yuniko
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 1, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v1i2.594

Abstract

ABSTRAK  Rekam medis merupakan salah satu bagian penting dalam membantu pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien. Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis, Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengatahui dan mempelajari terkait kelengkapan rekam medis pada pelayanan HIV/AIDS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literatur review melalui telaahan jurnal dengan kriteria yaitu penelitian yang telah di publish/ diterbitkan, minimal berasal dari jurnal terakreditasi, jurnal yang berkaitan dengan rekam medis pada pasien HIV/AIDS. Data di kumpulkan dengan mereduksi informasi yang dibutuhkan dan di sajikan dalam bentuk simpulan.  Hasil penelitian Kelengkapan data rekam medik pasien HIV/AIDS masih rendah, masih banyak data yang tidaklengkap seperti no register, jenis kelamin, tanggal konfirmasi tes HIV, tempat tes, enty poin, pendidikan, status pekerjaan, dan faktor risiko. Faktor penyebab ketidak lengakapn data ini adalah dokter, konselor dan perawat kurangnya perhatian serta tanggung jawab terhadap kelengkapan setiap variable serta poin dalam rekam medis yang terlalu banyak untuk diisi. Oleh karena itu penulis menyarankan perlu adanya kordinasi antara rekam medis, POKJA/ instalasi khusus HIV, perawat dan dokter untuk melengkapi setiap variabel serta mereduksi poin – poin yang harus diisi sehingga lebeih efisien. Selain itu perlu mempertimbangkan pembuatan rekam medis electronik dengan mempertimbangan kesiapan SDM, sarana prasarana dan metode pengasawan sehingga terwujudnya kelengkapan data dan data yang berkualitas. Kata Kunci : Kelengkapan Rekam Medis, HIV/AIDS  ABSTRACT Medical records are one important part in helping the implementation of providing services to patients. Permenkes No. 269 / Menkes / Per / III / 2008 concerning medical records, Medical Records are files containing records and documents about patient identity, examinations, treatment actions and other services that have been provided to patients. The purpose of this research is to know and study the completeness of medical records related to HIV / AIDS services. The method used in this study is a literature review through the review of journals with the criteria of research that has been published / published, at least from accredited journals, journals related to medical records in HIV / AIDS patients. Data is collected by reducing the information needed and presented in the form of conclusions. Results of research Complete medical record data for HIV / AIDS patients is still low, there are still many incomplete data such as no register, gender, date of confirmation of HIV testing, test place, entry points, education, employment status, and risk factors. Factors causing the inability of this data are doctors, counselors and nurses lack of attention and responsibility for the completeness of each variable and points in the medical record that are too many to be filled. Therefore the authors suggest the need for coordination between medical records, HIV LWGs / special installations, nurses and doctors to complete each variable and reduce points to be filled so that they are more efficient. In addition it is necessary to consider making electronic medical records taking into account the readiness of human resources, infrastructure facilities and methods of volunteers so that quality data and data are realized.Keywords: Completeness of Medical Records, HIV / AIDS
HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI ASAM LINOLEAT, EPA DAN DHA DENGAN PERTUMBUHAN ANAK UMUR 4-6 TAHUN DI TK KEMALA BHAYANGKARI KECAMATAN LIMAKAUM BATUSANGKAR THE RELATIONSHIP OF LINOLEATIC ACID, EPA AND DHA NATURAL NUTRITION MATERIAL WITH GROWTH OF CHILDREN AGE 4-6 YEARS IN TK KEMALA BHAYANGKARI SUB-DISTRICT LIMAKAUM BATUSANGKAR Wilda Laila; Aldo Riskia Putra
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i1.438

Abstract

ABSTRAK Pertumbuhan yang baik akan menciptakan manusia yang berkualitas di masa akan datang. Berdasarkan hasil pemantauan status gizi Kota Batusangkar tahun 2013 menunjukkan bahwa di Batusangkar 3,68% gizi buruk, 10,28% gizi kurang, 84,21% gizi baik dan 1,81% gizi lebih (indikator BB/U). Balita sangat pendek 12,2%,  balita pendek 19,89% dan balita normal 68,09% (indikator TB/U). balita sangat kurus 2,22%, balita kurus 8,15%, balita normal 79,45%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan asupan zat gizi Asam Linoleat, EPA dan DHA dengan pertumbuhan anak umur 4-6 tahun di TK Kemala Bhayangkari  Kecamatan Lima Kaum Kota Batusangkar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian crossectional. Penelitian dilakukan di TK Kemala Bhayangkari Batusangkar Jumlah sampel 33 orang yaitu seluruh anak-anak TK Kemala Bhayangkari. Alat pengumpulan data yang digunakan  melalui pengisian formulir FFQ, timbangan dan microtoa/meteran. Variabel yang diteliti yaitu variabel dependen yaitu Pertumbuhan, dan variabel independen yaitu Zat Gizi Asam Linoleat, EPA dan DHA yang dianalisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil uji statistik menunjukkan pertumbuhan normal 60.6% dan tidak normal 39.4%, Asam Linoleat cukup 60.6% dan Kurang 39.4%, EPA cukup 45.5% dan kurang 54.5%, DHA cukup 54.5% dan kurang 45.5%. Berdasarkan analisis bivariat diketahui bahwa asupan zat gizi Asam Linoleat dengan p=0.004 dan DHA p=0.002 (p<0.05) yaitu terdapat hubungan bermakna antara asupan asam linoleat dan DHA dengan pertumbuhan anak, sedangkan asupan zat gizi EPA dengan p=0.107 (p>0.05) tidak terdapat hubungan bermakna asupan EPA dengan pertumbuhan anak. Disarankan kepada semua orang tua untuk memperhatikan asupan zat gizi yang diberikan pada anak. Rekomendasi buat penelitian selanjutnya, bisa menggunakan metode case control.Kata kunci : Pertumbuhan, Asam linoleat, EPA, DHA  ABSTRACTGood growth will create quality human in the future. Based on the monitoring of nutritional status Batusanggkar City in 2013 showed that in Batusanggkar 3.68% malnutrition, malnutrition 10.28%, 84.21% and 1.81% better nutrition nutrition (indicator BB / U). Toddlers are very short 12.2%, 19.89% short infants and toddlers normal 68.09% (indicator TB / U). toddlers are very thin 2.22%, wasting was 8.15%, 79.45% normal toddler. The purpose of this study to determine the relationship of nutrient intake of linoleic acid, EPA and DHA with the growth of children aged 4-6 years in kindergarten Kemala Bhayangkari District of Lima Kaum Batusanggkar City in 2016. This study was cross sectional research design. The study was conducted in kindergarten Kemala Bhayangkari Batusanggkar Number of samples 33 all kindergarten children Kemala Bhayangkari. Data collection tool used by FFQ form filling, weighing and microtoa / meter. The variables studied were the dependent variable is growth, and the independent variables, Nutrition Substance-linolenic acid, EPA and DHA were analyzed using univariate and bivariate using Pearson correlation test. Statistical test results showed normal growth of 60.6% and 39.4% normal, enough linoleic acid 60.6% and 39.4% less, enough EPA 45.5% and less 54.5%, 54.5% DHA enough and less 45.5%. Based on bivariate analysis, it is known that nutrient intake of linoleic acid with P = 0.004 and DHA P = 0.002 P <0.05 ie there was a significant relationship between intake of linoleic acid and DHA with the growth of children, while the nutrient intake of EPA with P = 0107 which P > 0.05 there was no significant relationship with the child's growth EPA intake. Expected to all parents topay attention to the intake nutrients given to anak.Rekomendasi for further research, could use a case control method using two treatments on the sample.Keywords: Growth, Linoleic acid, EPA, DHA
PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT TERHADAP KADAR KOLESTEROL Honesty Diana Morika; Siska Sakti Anggraini; Fenny Fernando; Rhona Sandra
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i2.572

Abstract

Badan Kesehatan Dunia (WHO) Menunjukan 20% serangan stroke dan lebih dari 50% serangan jantung disebabkan oleh kadar kolesterol tinggi. Kasusnya di Indonesia meningkat pertahunnya sebanyak 28 persen dan menyerang usia produktif. Variabel independen pada penelitian ini menggunakan terapi Jus tomat. Dimana tomat merupakan salah satu bahan makanan yang tinggi serat yang mengandung alkaloid solanin, saponin, asam folat, biflanoid, protein, mineral,Vitamin, histamine, dan Likopen. Tomat dalam bentuk jus lebih mudah diserap dan dicerna. Mengkonsumsi jus tomat satu gelas sehari dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus tomat terhadap kadar kolesterol darah  di Wilayah kerja Puskesmas Ampalu Tahun 2020. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Maret s/d 30 Maret 2020 di Wilayah Kerja Puskesmas Ampalu. Jenis penelitian Quarsi -eksperimen dengan one group rancangan pre-post test. Analisa data dengan cara analisa univariat dan bivariat dengan Uji Paired t Test. Populasi penelitian adalah seluruh responden yang datang berkunjung ke Puskesmas Ampalu yang menderita kolesterol > 200 mg/dl. Sampel yang diambil 10 responden dengan teknik pengambilan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan pemberian jus tomat selama 6 hari. Hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar kolesterol sebelum diberikan jus tomat adalah 243.10 mg/dl, dengan standar deviasi 27.25 nilai Minimal 201 nilai maximal294 standar devias 27.25, rata-rata kadar kolesterol sesudah diberikan jus tomat adalah 194.90 mg/dl, dengan standar deviasi 24.03 nilai minimumnya 145, nilai maximumnya 227 dan standar deviasi 24.03, ada pengaruh rata-rata kadar kolesterol sebelum dan sesudah diberikan jus tomat yaitu dengan Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0.003 (P , 0.05). Dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian jus tomat terhadap penurunan kadar kolesterol di Wilayah Kerja Puskesmas Ampalu tahun 2020. Diharapkan bagi petugas kesehatan, khususnya petugas kesehatan Puskesmas Ampalu untuk meningkatkan lagi memberikan penyuluhanberkaitan dengan obat non farmakologi tentang penurunan kadar kolesterol sehingga menekan penderita kolesterolemia sehingga jumlah penderita kolesterol tinggi bisa menurun.
PENGARUH PEMBERIAN REBUSAN DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II THE EFFECT OF GIVING RED CROAT LEAF (Piper Crocatum) TO BLOOD SUGAR CONCENTRATION IN PATIENTS DIABETES MELLITUS TYPE I Harmawati .,; Annita .,
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 1, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v1i2.345

Abstract

ABSTRAK Diabetes mellitus  tipe II adalah  penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian rebusan daun sirih merah terhadap kadar gula darah pasien DM Tipe II. Jenis penelitian adalah Pre Experiment dengan desain One-Group Pre-Test-Post-Test yang dilaksanakan pada bulan September – Desember 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita diabetes mellitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Kumun Kota Sungai Penuh Kerinci. Teknik sampling adalah Purposive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 16 orang. Data diolah menggunakan t-test independent. Hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe II sebelum diberikan rebusan daun sirih merah adalah 254.62 mg/dL. Rata-rata kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe II sesudah diberikan rebusan daun sirih merah adalah 188.75 mg/dL. Terdapat pengaruh pemberian rebusan daun sirih merah terhadap perubahan kadar gula darah pada pasien DM Tipe II. Kata kunci : Daun Sirih Merah; Kadar Gula Darah; DM Tipe II ABSTRACT            Type II diabetes mellitus is a chronic disease that occurs when the body cannot produce enough insulin or cannot use insulin effectively. The purpose of this study was to determine the effect of giving red betel leaf decoction to blood sugar levels of Type II DM patients. This type of research is Pre Experiment with the design of One-Group Pre-Test-Post-Test conducted in September-December 2017. The population in this study were all patients with type II diabetes mellitus in the Kumun City River Health Center Full Area in Kerinci. The sampling technique is purposive sampling with a total sample of 16 people. Data is processed using an independent t-test. The results showed that the average blood sugar level in patients with type II diabetes mellitus before being given a decoction of red betel leaf was 254.62 mg / dL. The average blood sugar level in patients with type II diabetes mellitus after being given a decoction of red betel leaf is 188.75 mg / dL. There is an effect of giving red betel leaf decoction to changes in blood sugar levels in patients with Type II DM. Key Word : Red Betel Leaves,  Blood sugar level, Type II DM
Pengaruh Pemberian Gambir (Uncaria Gambir) Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Etriyanti ,; Honesty Diana Morika; Harmawati ,; Siti Aisyah Nur
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i2.543

Abstract

Diabetes Melitus Tipe II atau Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) merupakan bentuk diabetes yang paling umum, penyebabnya bervariasi mulai dominan resistensi insulin sampai defek resistensi insulin.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian gambir terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Kota Sungai Penuh Tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperimentdengan pendekatan Two Group Posttest Design yang dilaksanakan tanggal 3-11 Juli 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita diabetes melitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Baru. Teknik sampel Purposive Sampling dengan jumlah 16 orang yang terdiri dari 8 orang kelompok intervensi dan 8 orang kelompok kontrol. Data diolah secara komputerisasi dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji T Test Independent.Hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar gula darah pada kelompok intervensi yang telah diberikan gambir adalah 199,88 mg/dL, sedangkan pada kelompok kontrol adalah 326,25 mg/dL. Berdasarkan uji statistik di dapatkan p value = 0,003 ≤ 0,05 yang berarti ada pengaruh pemberian gambir dan kadar gula darah.Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian gambir terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe II. Diharapkan agar hasil penelitian ini menjadi salah satu program Penyakit Tidak Menular di lingkungan Puskesmas Koto Baru dalam memanfaatkan gambir untuk membantu menurunkan kadar gula darah pasien diabetes melitus tipe II, serta mampu mengajarkan cara pengolahan dan konsumsi gambir dengan benar bagi pasien diabetes melitus tipe
PENGARUH JUS SIRSAK TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA ARTRITIS GOUT Indah Komala Sari; Tiurmaida Simandalahi; Honesty Diana Morika
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 1, No 1 (2018): November 2018
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v1i1.251

Abstract

Artritis Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai oleh penumpukan asam urat. Gangguan akibat kadar asam urat yang tinggi mengakibatkan nyeri sendi kuat, pembengkakan sendi, peradangan pada sendi, dan kerusakan pada sendi. Salah satu tindakan untuk mengatasi Artritis Gout secara nonfarmakologi yaitu dengan jus sirsak. Sirsak mengandung asam malat dan antioksidan yang dapat menurukan kadar asam urat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh jus sirsak terhadap kadar asam urat pada penderita Artritis Gout di wilayah kerja Puskesmas Lubug Begalung Padang tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah Quasy Exsperiment dengan pendekatan Non Equivalent Control Group yang telah dilaksanakan pada tanggal 19-26 Agustus 2018.Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita Artritis Gout di Wilayah Kerja Puskesmas Lubug Begalung Padang pada bulan Maret – Agustus 2018 dengan jumlah pasien 166 orang. Teknik Sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang penderita Artritis Gout yang mengkonsumsi obat.Data diolah secara komputerisasi dengan analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan ujiT-test independent.Hasil penelitian didapatkan terdapat perbedaan rata-rata kadar asam urat pada kelompok kontrol pengukuran pretest adalah 8,370 mg/dL dan posttest 6,830 mg/dL, sedangkan padakelompok intervensi setelah diberikan jus sirsak rata-rata kadar asam urat pretest adalah 8,550 mg/dL dan posttest 5,680. Berdasarkan uji statistik didapatkan p Value = 0,000 (P ≤ 0,05) yang berarti ada pengaruh antara jus sirsak dan kadar asam urat.Disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian jus sirsak terhadap penurunan kadar kadar asam urat pada penderita Artritis Gout di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung padang tahun 2018. Hasil penelitian ini dapat memberi masukkan bagi Puskesmas Lubug Begalung Padang dalam memberikan terapi nonfarmakologi jus sirsak yang bermanfaat dalam menurunkan kadar asam urat pada penderita Artritis Gout.
PENGARUH BERKUMUR LARUTAN MADU TERHADAP Ph SALIVA PADA SISWA SDN AIR TAWAR TIMUR KECAMATAN PADANG UTARA Etri Yanti; Doni Marsha; Nike Puspita Alwi; Vino Rika Nofia
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 4, No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v4i1.1118

Abstract

Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi. Dampak yang terjadi dari karies gigi adalah gigi menjadi keropos, berlubang bahkan patah. Data World Health Organization (WHO) tahun 2014 menunjukkan bahwa 92% dari jumlah anak di dunia mengalami masalah kerusakan gigi, untuk mencegah hal tersebut adalah dengan berkumur larutan madu. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh berkumur dengan larutan madu terhadap pH saliva pada siswa/i SDN 16 Air Tawar Timur Kecamatan Padang Utara tahun 2017.Jenis penelitian adalahPraEksperiment dengan desain One-GroupPre-Post-Test yang dilaksanakan tanggal 15-16 Agustus 2017.Populasi semua siswa kelas III dengan teknik sampel Purposive Samplingdengan jumlah 16 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Data diolah secara komputerisasi dengananalisis univariat menggunakan tabel rerata dan analisis bivariat menggunakan uji t-dependen dengan tingkat kemaknaan 95%.Hasil penelitian didapatkan rata-rata pH saliva siswa/i sebelum berkumur dengan larutan madu adalah 6,38 dan sesudah berkumur dengan larutan madu adalah 7,63. Ada pengaruh berkumur dengan larutan madu terhadap pH saliva pada siswa/i (p value = 0,000).Berpedoman dari hasil penelitian dapat disimpulkan ada pengaruh berkumur dengan larutan madu terhadap pH saliva pada siswa/i, maka diharapkan kepada pada guru-guru SDN 16 Air Tawar agar memberikan informasi bagi setiap siswa/i agar menjaga kesehatan gigi dan mulut dalam upaya mencegah penyakit gigi dan mulut yaitu karies gigi serta bekerja sama dengan tenaga kesehatan setempat dalam memberikan penyuluhan tentang cara merawat dan menjaga kesehatan gigi dan mulut.
PENGARUH REBUSAN DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PENDERITA ASAM URAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO LOLO KOTA SUNGAI PENUH EFFECT OF SOURSOP LEAF DECOCTION (ANNONA MURICATA L.) ON DECREASING PAIN INTENSITY IN URIC ACID PATIENTS IN THE WORK AREA OF PUSKESMAS KOTO LOLO KOTA SUNGAI PENUH Helena Patricia; Niken .,; Widya Usmarini
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 3, No 1 (2020): November 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v3i1.843

Abstract

ABSTRAK Prevalensi penyakit asam urat di dunia menurut World Organization Health (WHO, 2018) mengalami kenaikan dengan jumlah 1370 (33,3 %) sedangkan Indonesia merupakan negara terbesar di dunia yang penduduknya menderita penyakit asam urat. Data Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh Tahun 2020, asam urat termasuk 10 penyakit tertinggi.  Sedangkan berdasarkan data asam urat  di Puskesmas Koto Lolo tahun 2020 sebanyak 59 kasus. Cara pengobatan asam urat secara herbal yaitu menggunakan rebusan daun sirsak yang berfungsi sebagai analgesik yang kuat serta bersifat sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh rebusan daun sirsak terhadap penurunan intensitas nyeri pada penderita asam urat di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai Penuh Tahun 2020.  Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperiment dengan pendekatan Two Group Pretest-Posttest Design yang dilaksanakan tanggal 14-18 September 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita asam urat di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Lolo sebanyak 47 orang. Teknik sampel Purposive Sampling dengan jumlah 16 orang yang terdiri dari 8 orang kelompok eksperimen dan 8 orang kelompok kontrol. Data diolah secara komputerisasi dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji T Test Independent. Hasil penelitian didapatkan rata-rata intensitas nyeri pada kelompok intervensi sebelum diberikan rebusan daun sirsak adalah 4,63 sedangkan sesudah adalah 2,38 sedangkan pada kelompok kontrol sebelum tanpa perlakuan rebusan daun sirsak adalah 5,00 sedangkan sesudah adalah 3,75. Berdasarkan uji statistik di dapatkan p value = 0,014 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh rebusan daun sirsak terhadap penurunan intensitas nyeri pada penderita asam urat. Diharapkan pihak puskesmas dapat menerapkan terapi herbal dengan rebusan daun sirsak pada penderita asam urat. Kata kunci : Rebusan Daun Sirsak (Annona muricata L.), Intensitas Nyeri, Penderita Asam Urat   ABSTRACK The prevalence of gout in the world according to the World Health Organization (WHO, 2018) has increased by 1,370 (33,3%), while Indonesia is the largest country in the world whose population suffers from gout. Data from the health office of Sungai Penuh City in 2020, gout is one of the 10 highest diseases. Meanwhile, based on uric acid data at the Koto Lolo Community Health Center in 2020, there were 59 cases. The herbal method of treating uric acid is to use soursop leaf decoction which functions as a strong analgesic and acts as an antioxidant. The purpose of this study was to determine the effect of soursop leaf decoction on reducing pain intensity in uric acid sufferers in the Work Area of the Koto Lolo Public Health Center Kota Sungai Penuh in 2020. The type of research used was a Quasy Experiment with a Two Group Pretest-Posttest design approach which was held on September 14 th to 18 th. The population in this study were 47 people with gout in the Puskesmas Koto Lolo. The sample technique was purposive sampling with a total of 16 people consisting of 8 people in the experimental group and 8 people in the control group. Data were processed computerized with univariate and bivariate analysis using the Independent T Test. The results showed that the average pain intensity in the intervention group before being given soursop leaf decoction was 4,63 while after it was 2,38 while in the control group before without treatment it was 5,00 while after it was 5,00 while after it was 3,75. Based on statistical tests, it was found that p value = 0,014 < 0,05. It can be concluded that there is an effect of soursop leaf decoction on reducing pain intensity in gout sufferers. It is hoped that the health center can apply herbal therapy with soursop leaf decoction for gout sufferers. Keyword : Soursop Leaf Decoction (Annona muricata L.), Pain Intensity, Uric Acid Patients

Page 5 of 48 | Total Record : 475