cover
Contact Name
Slamet Mulyani
Contact Email
mulyanislamet@gmail.com
Phone
+6285271254313
Journal Mail Official
mulyanislamet@gmail.com
Editorial Address
Jln. Lembaga Senggoro Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis, Riau - Indonesia
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
ISSN : -     EISSN : 27752577     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
KAISA is open access and peer-reviewed journal in the fields of Education and Learning published by the Faculty of Education and Teacher Training of STAIN Bengkalis, Indonesia. The publication of an article in KAISA is an essential building block in the development of a respected network of knowledge. It is a direct reflection of the quality of the work of the authors and the institutions that support them. Peer-reviewed articles support and embody the scientific method. KAISA journal published two times a year in the following months: March and September. Each issue consists of nine (9) articles and therefore every volume has eighteen (18) articles. The focus of KAISA is to provide scientific articles on Education and Learning that developed in attendance through academic articles, critical statements on current issues, developmental practice, action. KAISA journal welcomes papers from academicians on education and learning, curriculum and teaching methodology, technology in education, educational psychology, management, and leadership education, childhood education, chemistry education, distance education, language education, mathematics education, and vocational education.
Articles 68 Documents
Permainan Personifikasi untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 5 Tahun di RA Ibnu Khaldun Bengkalis Munawarah, Siti; Fidariana, Siti
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 1 (2021): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v1i1.206

Abstract

The purpose of this study was to determine the application of personification games in improving gross motoric ability of children 5th years. The method used was Classroom Action Research with two cycles and three meetings. The stages in each cycle consist of planning, implementing, observing and reflecting. Research data were collected using interview techniques, observation and documentation. Qualitative data is described by sentences based on each category. Meanwhile, the quantitative data were analyzed using the percentage formula. The findings in this study are that the optimal applications of personification games give a good contribution to children's gross motoric ability. The children are able to develop the strength of their limbs by playing properly. It was concluded that the gross motoric ability of children in RA Ibnu Khaldun Bengkalis improved according to the age of growth.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik kasar anak usia 5 tahun menggunakan permainan personifikasi. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan tiga pertemuan dalam dua siklus. Tahapan dalam setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data penelitian dikumpulkan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Data kualitatif dideskripsikan dalam bentuk kalimat berdasarkan kategori dan data kuantitatif dianalisa dengan rumus persentase. Temuan dalam penelitian ini adalah, permainan personifikasi meniru gerakan binatang secara optimal dapat memberikan kontribusi yang baik pada perkembangan motorik kasar anak. Anak mampu mengembangkan kekuatan dan ketahanan anggota tubuhnya dengan cara bermain yang benar. Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa kemampuan motorik kasar anak di RA Ibnu Khaldun Bengkalis meningkat dan terarah sesuai perkembangan usianya.
An Analysis of Students’ Mastery on Constructing Simple Present Tense of English Education Department at STAIN Bengkalis Mayasari, Wan Julia
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 1 (2021): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v1i1.210

Abstract

This research aimed to determine the students’ mastery on constructing simple present tense of the English Education Department at STAIN Bengkalis and which part would be the easiest and the most difficult to master. The subjects of this study were 19 first-semester students who were given a multiple-choice test. This research was descriptive quantitative and the data were analyzed using SPSS Statistics 20. The findings showed that the student's mastery of constructing simple present tense was at an average level with a mean of 64.08. The easiest part for them to master is affirmative sentences with subjects I, You, We, and They with a mean of 66.32. Meanwhile, the most difficult part was in a negative sentence with a mean of 63.16. The analyses explained that the majority of the students made mistakes in putting ending –s/-es for the verbs with subjects She, He, and It, and also still had problems in forming negative sentences in using auxiliaries do/does. It is recommended to English lecturers have more focuses on giving information in forming a Simple Present Tense.
Strategi Discovery Learning dalam Pembelajaran Anak Usia Dini Munawarah, Siti
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 2 (2021): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v1i2.268

Abstract

The current learning paradigm has changed from being teacher-oriented to student-oriented. One of the student-oriented learning strategies is discovery learning. However, there are still many teachers who do not understand the meaning of student-oriented in practice, then the teacher dominates learning in the classroom learning and eliminating the participation of children to be active. This study uses a qualitative approach and the data were collected using the library research technique. In the discovery learning, the teacher designs some problems about learning themes and the students are given the freedom to find their own concepts that will be learned through critical thinking so that become life skills for them. Discovery learning changes the conditions of passive learning into active and creative, the students are given the freedom to explore, actively create, and generalize their knowledge. Through discovery learning strategies, the students are expected to become problem solvers to solve some problems and make decisions.Paradigma pembelajaran saat ini sudah berubah dari yang bersifat teacher oriented menjadi student oriented. Salah satu strategi pembelajaran yang berbasis student oriented adalah discovery learning. Namun, masih banyak pendidik yang belum memahami makna student oriented pada pelaksanaannya, kemudian lebih mendominasi pembelajaran di kelas, sehingga menghilangkan partisipasi anak untuk aktif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan. Pada strategi discovey learning, guru merancang beberapa masalah tentang tema pembelajaran dan siswa diberikan kebebasan untuk menemukan sendiri konsep-konsep yang akan dipelajari melalui berpikir kritis yang nantinya akan menjadi life skill bagi mereka. Discovery learning merubah kondisi belajar pasif menjadi aktif kreatif, Anak diberi kebebasan untuk mengeksplorasi, aktif menciptakan, dan menggeneralisasi pengetahuannya. Melalui strategi ini anak diharapkan dapat menjadi problem solver, sehingga mampu menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan.
Penggunaan Aplikasi Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Nuriyati, Tuti
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 2 (2021): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v1i2.274

Abstract

This is the qualitative study discusses the use of Google Classroom as a learning medium to increase learning motivation. The problem is that face-to-face or offline learning is less effective so the student learning motivation is not increased optimally. The purpose of this study is to determine the increase in learning motivation. All data were collected through observation, interviews, and documentation techniques. The results show that using Google Classroom is very helpful in increasing students' learning motivation. It makes the students more enthusiastic and active in attending lectures and discussions, they are also free to express their opinions and improve their thinking skills to solve some problems related to the material being studied.Ini adalah kajian kualitatif yang membahas tentang penggunaan Google Classroom sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar, permasalahannya karena perkuliahan tatap muka kurang efektif sehingga motivasi belajar mahasiswa tidak maksimal. Tujuan dalam kajian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan Google Classroom sangat membantu dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, terutama dalam pembelajaran. Motivasi yang meningkat menjadikan mahasiswa semangat dalam mengikuti perkuliahan. Google Classroom memberikan wawasan serta pengalaman dalam proses belajar mengajar. Mahasiswa sangat aktif dan antusias dalam mengikuti perkuliahan dan diskusi, mahasiswa juga bebas menyampaikan pendapat serta mengasah kemampuan berpikir dalam menyelesaikan masalah terkait materi yang dipelajari. 
Students’ Ability in Reading Comprehension of Da’wah and Islamic Communication Department at STAIN Bengkalis Mahsuri, Mahsuri
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 2 (2021): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v1i2.288

Abstract

Reading as an important skill for students, especially in reading English texts that require more understanding than Indonesian texts. The function and importance of reading has changed both in society and in the world of education. This research was descriptive quantitative. The purpose of this research was to determine students’ ability in reading comprehension of the da'wah and Islamic communication department. The population in this research was all students who took study english text course in the second semester of the 2019/2020 school year with sample of 40 students. The data collection technique used reading comprehension test. The results of this research indicate that the students’ ability in reading comprehension in the da'wah and Islamic communication department is 48,875 which into avarage category. The difficult part of reading comprehension in this research was vocabulary. Students are expected to master and have a lot of vocabulary in English, it will be clearer in understanding the text in English. Not only vocabulary that must be mastered by students but there are several other factors that affect students' ability to understand reading.Membaca sebagai keterampilan penting bagi mahasiswa, terutama dalam membaca teks bahasa Inggris yang membutuhkan pemahaman lebih dari teks bahasa Indonesia. Fungsi dan pentingnya membaca telah berubah baik dalam masyarakat maupun dalam dunia pendidikan. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pemahaman bacaan mahasiswa jurusan dakwah dan komunikasi Islam. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Bahasa Inggris pada semester dua tahun ajaran 2019/2020 dengan sampel sebanyak 40 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes pemahaman bacaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman bacaan mahasiswa jurusan dakwah dan komunikasi Islam adalah 48.875 yang berada pada kategori sedang. Bagian yang sulit dari pemahaman bacaan dalam penelitian ini adalah kosa kata. Jika siswa menguasai dan memiliki banyak kosakata dalam bahasa Inggris, maka akan lebih mudah untuk memahami teks dalam bahasa Inggris. Tidak hanya kosakata yang harus dikuasai siswa tetapi ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam memahami bacaan.
Penanaman Nilai dan Pembentukan Sikap pada Anak Melalui Metode Keteladanan dan Pembiasaan dalam Keluarga Ritonga, Supardi
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 2 (2021): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v1i2.290

Abstract

Family is an institution that has an important role in the physical and mental development of children. The parents are also the main educators in instilling values and forming attitudes in their children. The purpose of this article is to describe the process of instilling values and determining the attitude of children in the family using exemplary and habituation methods. From the results of the discussion of this article, it can be concluded that an effective method in instilling values and forming attitudes in children is exemplary and habituation. Through these two methods, parents are expected to be able to form attitudes and instill values in accordance with the norms that exist in the teachings of Islam.Keluarga merupakan institusi yang mempunyai peran penting dalam perkembangan fisik dan mental anak. Orangtua juga sebagai pendidik utama dalam penananaman nilai dan pembentukan sikap pada anak-anaknya. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mendeskripsikan proses penanaman nilai dan pembentukan sikap anak dalam keluarga menggunakan metode keteladan dan pembiasaan. Dari hasil pembahasan artikel ini dapat disimpulkan bahwa metode yang efektif dalam menanamkan nilai dan membentuk sikap pada anak adalah keteladanan dan pembiasaan. Melalui kedua metode ini, orang tua diharapkan bisa membentuk sikap dan menanamkan nilai sesuai dengan norma-norma yang ada dalam ajaran agama Islam.
Konsep Tentang Belajar Dalam Al-Quran (Studi Implementasi Konsep Belajar Menurut Al-Qur’an pada SMA Islam As-Shofa Pekanbaru) bi, dar
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 1 (2022): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v2i1.340

Abstract

ABSTRAKDalam perspektif Islam, makna belajar bukan hanya sekedar upaya perubahan perilaku. Konsep belajar dalam Islam merupakan konsep belajar yang ideal, karena sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-qur’an dan Hadis. Belajar dalam perspektif al-Quran setidaknya dapat didekati dengan tiga term atau istilah: yaitu tarbiyah, al- ilm, dan tafaqquh fiddin. Tarbiyah bermakna menyampaikan sesuatu sampai menuju titik kesempurnaan sedikit demi sedikit. Al-Ilm menunjukkan arti proses mental untuk mencapai pengetahuan yang identik dengan pengertian belajar dan pengajaran. Tafaqquh fiddin mempunyai arti memperdalam ilmu agama.Implementasi konsep belajar dalam Al-Qur’an di SMA Islam Ash-Shopa Peknabaru sngat bait. Penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran selalu dikaitkan dengan nilai-nilai Islam dengan integrasi agama dan sains yang tertuang dalan visi, misi, dana tujuan lembaga. Pengembangan nilai-nilai pragmatis bagi keunggulan sekolah dengan tetap berbalut pada asas nilia-nilai ilahiah yang bersumber pada Al-Qur’an.
Studi Tentang Isi Atau Materi Pendidikan Dalam Al-Qur’an Serta Implementasinya Di Madrasah Tsanawiyah Irsyadul Islamiyah Kabupaten Rokan Hilir halimah, siti
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 1 (2022): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v2i1.343

Abstract

Klasifikasi pengetahuan itu ialah pengetahuan yang diwahyukan (Naqli/bersifat agamis) dan pengetahuan yang diperoleh (Aqliyyun/ilmu keduniaan umum). Misi para nabi adalah mengajarkan tiga hal penting. Ketiga hal ini harus diprioritaskan atas hal-hal yang lainnya dan hendaknya ketiga hal tersebut adalah pelajaran pertama yang diterima oleh anak didik. Ketiga hal tersebut merupakan intisari dari materi pendidikan dalam Al-Qur’an. Ketiganya adalah: tauhid, iman kepada hari akhir, dan menyeru kebaikan.  Konsep isi atau materi dalam pendidikan ini telah menjadi konten dalam kurikulum yang di jalankan oleh MTs. Irsyadul Islamiyah Penyelenggaraan pendidikan formal yang dijalankan berasas integrasi Islam dan sains dengan fokus pengembangan karakter yang kuat bagi generasi muda Islam.
Kebijakan Pendidikan Islam Thailand Selatan ajmain, nahrim
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 1 (2022): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v2i1.348

Abstract

The purpose of education in a country is determined by the philosophy and way of life of the nation or country. Different philosophies and views of life of a nation or country cause different goals to be achieved in the education and at the same time will also affect the country. Thailand is a country that has an education policy that integrates religious, cultural and political values in it. For this reason, this paper will present what are the Islamic education curriculum policies made by the Thai government and how the attitudes of the people of the Pattani area of Southern Thailand in implementing the curriculum, especially at the Ban Budhee school, Laem Pho district, Pattani South Thailand province.
Analisis Kebijakan Pendidikan Islam Di Saudi Arabia (Arab Saudi) rawadi, bend
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 1 (2022): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v2i1.350

Abstract

Kemampuan melihat kedalam dirinya sendiri, telah menyadarkan umat Islam akan kondisi ketertinggalan peradaban dari bangsa Barat. Pada akhirnya ditemukan penyebab keterpurukan itu adalah keharusan perbaikan pola pikir melalui proses pendidikan yang terintergrasi antara Islam dan sains. Kamajuan pemikiran dengan penuh kesadaran didunia Islam ini terutama lahir di wilayah Saudi Arabia. Pelopor pemikiran modern itu diawali di negara Mesir dan Turki yang berjunag keras keluar dari kejumudan. Upaya ini akhirnya juga mendorong negara lainnya di kawasan Timur Tengah untuk ikut mengembangkan sistem pendidikan ke arah yang lebih modern, termasuk di Saudi Arabia. Maka lahirlah tokoh-tokoh pembaharuan di Saudi Arabia, diantaranya yang sangat berpengaruh adalah konsep pemikiran Ibn Taimiyah, dan gerakan Muhammad Ibn Abd Wahab yang pada akhirnya terdapat sebuah gerakan komunitas agama, sosial, dan politik Wahabiah. Tidak lupa juga peran dua raja di era modern yakni gebrakan pembaharuan sistem pendidikan oleh Raja Faisal Ibn Abd Al Aziz dan Raja Abdullah. Hasilnya saya ini Saudi Arabia termasuk negara yang maju dan modern dalam penyelenggaraan sistem pendidikannya. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu gencar dilakukan pemerintah dengan pembaharuan diseluruh jenjang pendidikan tidaklah meninggalkan dasar keislaman yakni ketauhidan yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah. Inilah keunggulan pendidikan di Saudi Arabia yang patut dipedomani oleh negara lain yang memiliki penduduk mayoritas Islam termasuk negara kita Indonesia.