cover
Contact Name
Slamet Mulyani
Contact Email
mulyanislamet@gmail.com
Phone
+6285271254313
Journal Mail Official
mulyanislamet@gmail.com
Editorial Address
Jln. Lembaga Senggoro Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis, Riau - Indonesia
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
ISSN : -     EISSN : 27752577     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
KAISA is open access and peer-reviewed journal in the fields of Education and Learning published by the Faculty of Education and Teacher Training of STAIN Bengkalis, Indonesia. The publication of an article in KAISA is an essential building block in the development of a respected network of knowledge. It is a direct reflection of the quality of the work of the authors and the institutions that support them. Peer-reviewed articles support and embody the scientific method. KAISA journal published two times a year in the following months: March and September. Each issue consists of nine (9) articles and therefore every volume has eighteen (18) articles. The focus of KAISA is to provide scientific articles on Education and Learning that developed in attendance through academic articles, critical statements on current issues, developmental practice, action. KAISA journal welcomes papers from academicians on education and learning, curriculum and teaching methodology, technology in education, educational psychology, management, and leadership education, childhood education, chemistry education, distance education, language education, mathematics education, and vocational education.
Articles 68 Documents
Implementasi Metode Takrir Dalam Meningkatkan Hafalan Al-Quran Santriwati Kelas 2i Di Pondok Pesantren Bequranic Bengkalis Hafizah, Fitri; Robiah
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 1 (2023): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v3i1.605

Abstract

This type of research is descriptive qualitative, and uses field research. The data source for this research is female students in class 2I at the Bequranic Bengkalis Islamic Boarding School, consisting of 25 female students. Furthermore, data collection in this research used a proportional sampling technique and the results of data collection in this research were analyzed using qualitative data analysis techniques. Based on the research findings, it can be concluded that the results of this research are in accordance with the problem formulation. The implementation of the takrir method in improving the memorization of the Al-Qur'an for class 2I female students at the Bequranic Bengkalis Islamic boarding school is carried out at different times according to the predetermined learning schedule, starting after dawn at (04.40-06.00) WIT, after Asr at (16.00- 17.00) WIT, and after Isha' at (20.00-21.00) according to each class, with learning objectives adjusted to the vision of the Bequranic Bengkalis Islamic boarding school namely making it a fun place to learn the Qur'an with learning methods adapted to the needs of the students, learning evaluations are carried out daily, weekly and monthly. Another research finding is that there are still some students who have difficulty memorizing the Al-Quran with focus and using good methods. However, on the other hand, students become more active in studying because of the motivation and desire to continue and there are still students who are lazy about memorizing. Memorizing the Qur'an is one of Allah SWT's recommendations to increase the level and form of obedience to Allah SWT. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dan menggunakan jenis penelitian lapangan atau research field. Adapun sumber data penelitian ini adalah santriwati kelas 2I di Pondok Pesantren Bequranic Bengkalis yang terdiri dari 25  orang siswi. Selanjutnya, pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik  proposive sampling  dan hasil pengumpulan data dalam penelitian ini, dianalisis melalui teknik analisa data kualitatif. Berdasarkan data temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa hasil dari penelitian ini adalah sesuai dengan rumusan masalah, Implementasi metode takrir dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an santriwati kelas 2I  di pondok pesantren Bequranic Bengkalis yaitu dilaksanakan pada waktu berbeda sesuai jadwal pembelajaran yang telah ditetapkan, dimulai setelah subuh pada pukul (04.40-06.00) wib, setelah ashar pada pukul (16.00-17.00) wib, dan setelah isya’ pada pukul (20.00-21.00) sesuai kelas maing-masing, dengan tujuan pembelajaran yang disesuaikan dengan visi pondok pesantren Bequranic Bengkalis yakni menjadikan tempat pembelajaran Al-Qur’an yang menyenangkan dengan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan santrinya, evaluasi pembelajaran dilaksanakan pada harian, mingguan, dan bulanan. Temuan penelitian lainnya, bahwa masih ada beberapa santri yang kesulitan dalam menghafal Al-Quran dengan fokus dan menggunakan metode yang baik. Namun, di sisi lain santri menjadi lebih giat belajar karena adanya motivasi dan keinginan untuk terus  dan masih ada siswa yang malas-malasan dalam menghafal. Menghafal Al- Qur’an sebagai salah satu anjuran Allah Swt untuk menaikkan derajat dan bentuk ketaatan kepada Allah Swt.
Sejarah Penulisan Arab Melayu di Nusantara dan Hubungannya dengan Bahasa Arab: Telaah dari Kajian Pustaka Melinda, Denassa; Syafina; Suyanto, Edi
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 1 (2024): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v4i1.611

Abstract

We know how Malay Arabic writing or also known as Jawi letters in the people of Sumatra and Java, and Pegon letters in the people of East Java and Central Java, however very few people know the history of the origins of Arabic Malay writing in the archipelago (Indonesia). There are also several cases of wrong thinking in society which assumes that Malay Arabic writing and Arabic are the same, both in terms of writing and meaning. Even though the two are different, it is true that both have a connection through history and some similarities in writing, but there are still differences and each has its own characteristics. Therefore, this research aims to find out the history of Malay Arabic writing in the archipelago, which has been compiled briefly through its development, in order to increase the knowledge and love of the people, especially the Malay tribe, and then find out the relationship between Malay Arabic and Arabic from a historical perspective. This research uses a library research method which uses reading references from both libraries and online media to obtain the required information. The results of this research include the differences between Malay Arabic and Arabic from several perspectives. Kita mengenali bagaimana tulisan Arab Melayu atau juga dikenal dengan huruf Jawi pada masyarakat Sumatera dan Jawa, dan huruf Pegon pada masyarakat Jawa Timur dan Jawa Tengah, akan tetapi sedikit sekali yang mengetahui sejarah asal usulnya penulisan Arab Melayu di Nusantara (Indonesia) ini. Ada pula beberapa kasus pola pikir keliru di masyarakat yang menganggap bahwa tulisan Arab Melayu dan bahasa Arab itu sama, baik dari segi tulisan dan maknanya. Padahal keduanya berbeda, memang benar bahwa keduanya memiliki hubungan lewat sejarah maupun sedikit kesamaan penulisannya, akan tetapi tetap saja ada perbedaan dan masing-masing memiliki ciri khasnya tersendiri. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah penulisan Arab Melayu di Nusantara yang telah disusun secara singkat lewat perkembangannya, agar menambah pengetahuan serta kecintaan masyarakat khususnya suku Melayu, kemudian mengetahui hubungan Arab Melayu dengan bahasa Arab dari sudut sejarahnya. Penelitian ini  menggunakan metode kepustakaan atau library research yang menggunakan cara menelaah referensi bacaan baik dari perpustakaan maupun media online untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Adapun hasil penelitian ini meliputi perbedaan Arab Melayu dan bahasa Arab dari beberapa perspektif.
Pantang Larang Ibu Hamil Dalam Masyarakat Melayu: Kajian Perbandingan Dengan Ajaran Islam Ayu, Nurelisa Putri; Afika, Nur; Ratna Suri, Dian; Daulay, Irmasani
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 1 (2023): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v3i1.612

Abstract

Banning pregnant mothers is one of the cultural aspects that is still practiced by the Malay community in various regions. This prohibition contains prohibitions that a pregnant mother should avoid in order not to harm herself and her fetus. This ban is based on traditional beliefs, past experience, and also the influence of the Islamic religion of the majority of Malay people. This article uses qualitative research methods with library methods. Research shows that there are some prohibitions that are consistent with Islamic teachings, such as avoiding unlawful foods, ining hygiene and environmental protection, and reading protective prayers. However, there are also prohibitions that are contrary to Islamic doctrine, like believing in mystical things, avoiding foods that are actually good for health, and restricting social activity. This article is expected to provide more in-depth information and understanding about the abstinence of pregnant mothers in Malay society, as well as give advice and recommendations for pregnant women to follow a prohibition that is consistent with the teachings of Islam and is not harmful to health. Pantang larang ibu hamil adalah salah satu aspek budaya yang masih dipraktikkan oleh masyarakat Melayu di berbagai daerah. Pantang larang ini berisi larangan-larangan yang harus dihindari oleh ibu hamil agar tidak membahayakan dirinya dan janinnya. Pantang larang ini bersumber dari kepercayaan tradisional, pengalaman turun-temurun, dan juga pengaruh agama Islam yang dianut oleh mayoritas masyarakat Melayu. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa pantang larang yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti menghindari makanan yang tidak halal, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan membaca doa-doa perlindungan. Namun, ada juga pantang larang yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti percaya pada hal-hal mistis, menghindari makanan yang sebenarnya baik untuk kesehatan, dan membatasi aktivitas sosial. Artikel ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pemahaman yang lebih mendalam tentang pantang larang ibu hamil dalam masyarakat Melayu, serta memberikan saran dan rekomendasi bagi ibu hamil untuk mengikuti pantang larang yang sesuai dengan ajaran Islam dan tidak merugikan kesehatan.
Strategi Discovery Learning Dalam Pembelajaran PAI Alfiza, Siti; Hardiansyah; Ritonga, Supardi
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 1 (2023): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v3i1.616

Abstract

As time goes by, human thought also develops in the world of education, every time it always shows changes. These changes are based on the latest findings, one of which is the learning strategy of discovery learning. This research aims to describe discovery learning strategies in Islamic religious education learning. The method used in this research is library research, namely by collecting data as a research reference. The results of this research are that the discovery learning strategy is a learning model where students search for the material or concepts to be studied themselves and the teacher does not provide complete information to students regarding the concepts or material to be studied. If applied in Islamic religious education learning, to produce students who are dignified and have good morals, the use of the discovery learning model in PAI learning is highly desirable, because in this model students are required to be active, discover something new, and to be trained to be confident in expressing their discoveries. as material for them when they have graduated in facing existing problems. This helps students to build their own understanding. Seiring perkembangan zaman pemikiran manusia juga berkembang dalam dunia pendidikan, setiap saat selalu menunjukkan adanya perubahan, Perubahan itu didasarkan atas dasar temuan-temuan terbaru salah satunya adalah strategi pembelajaran discovery learning. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang strategi pembelajaran discovery learning dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka (library research) yaitu dengan mengumpulkan data-data sebagai acuan penelitian. Hasil dari penelitian ini ialah strategi pembelajaran discovery learning merupakan model pembelajaran dimana siswa mencari sendiri materi atau konsep yang akan dipelajari dan guru tidak memberikan informasi secara utuh kepada siswa mengenai konsep atau materi yang akan dipelajari. Jika diterapkan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam Untuk menghasilkan peserta didik yang bermartabat dan berakhlaqul karimah, penggunaan model discovery learning dalam pembelajaran PAI sangat diharapkan, karena dalam model tersebut siswa dituntut untuk aktif, menemukan sesuatu yang baru, dan untuk dilatih percaya diri dalam mengemukakan penemuannya, sebagai bahan mereka ketika sudah lulus dalam menghadapi permasalahan yang ada. Hal ini membantu peserta didik untuk membangun pemahamannya sendiri.
Eksplorasi Identitas Budaya Dan Nilai Tradisional Melayu Melalui Kain Tenun Songket Nadia Imelda; Putri, Nabila Amelia; Salahuddin Al Asadullah; Daulay, Irmasani
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 2 (2023): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v3i2.617

Abstract

Malay people have a culture that is quite famous, namely weaving singket cloth. Malay people have an identity related to the art of weaving songket cloth. Songket is a tradisional woven cloth originating from Indonesia and Malaysia and has cultural roots in Malay society. The process of making songket woven cloth takes quite a long time and requires special skills, which results in the selling price being expensive and high. How songket is worn depends on who is using it, but some ordinary people do not understand how tu use it and the meaning implied in Malay singket cloth, songket cloth has also been integrated into Islamic culture through its use as muslim clothing that fulfills the requirement to cover the private parts, thus creating modesty and ethical values. In its motifs, songket cloth trends to draw inspiration from nature, including flora, fauna and the sky. However, the motifs are more inspired by flora (plants), because the majority of the Malay tribe are Muslims. Fauna motifs were slightly avoided, perhaps for fear of being seen as worshiping idols. However, if there are animal motfs, they usually reflect special characterustics that are related to local community beliefs. Songket cloth motifs in Mlay culture do not only come from Riau, bul also come from outside Riau, such as Malaysia, Singapore, ang others. The method used ih this research is a library research method. This article tries to explain Malay cultural identity and tradisional values through songket woven cloth. Masyarakat Melayu memiliki sebuah budaya yang cukup terkenal, yaitu menenun kain songket. Masyarakat Melayu memiliki identitas yang terkait dengan seni menenun kain songket. Songket adalah kain tradisional tenunan yang berasal dari Indonesia dan Malaisya serta memiliki akar budaya dalam masyarakat melayu. Proses pembuatan kain tenun songket membutuhkan waktu yang cukup panjang dan harus mempunyai keahlian khusus, yang mengakibatkan harga jualnya menjadi mahal dan tinggi. Cara pemaikaian songket ini pun tergantung dari siapa yang menggunakannnya, namun sebagian masyarakat awam kurang memahami cara pemakaian dan makna yang tersirat di dalam kain songket melayu. Kain songket juga sudah terintegrasi dalam budaya Islam melalui penggunaannya sebagai busana muslim yang memenuhi tuntunan menutup aurat, sehingga menciptakan nilai-nilai kesopanan dan etika. Dalam motifnya, kain songket cenderung menarik inspirasi dari alam, diantaranya flora, fauna, langit. Namyn, motifnya lebih banyak terinspirasi dari flora (tanaman), karena mayoritas suku melayu adalam orang Islam. Motif fauna sedikit dihindari, mungkin karena khawatir akan dianggap menyembah berhala. Namun jika terdapat motif binatang, biasanya mencerminkan sifat khusus yang memiliki kaitan dengan kepercayaan masyarakat lokal. Motif kain songket dalam budaya melayu tidak hanya berasal dari Riau saja, akan tetapii juga berasal dari luar Riau, seperti Malaysia, Singapura, dan lain-lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode penelitian kepustakaan (library research). Artikel ini mencoba menjelaskan tentang identitas budaya dan nilai tradisional Melayu melalui kain tenun songket.
Metode Number Head Together (NHT) dan Penerapannya dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Hanifa, Nur; Ritonga, Supardi
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 2 (2023): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v3i2.618

Abstract

This research aims to explain the Number Head Together (NHT) learning method and its application in PAI learning. The method used in this research is library research, namely a research method based on collecting data and information from various literature and documentation sources available in libraries or in electronic form. The results of this research are that the Number Head Together (NHT) learning method is a very structured method of learning. This method helps gather information, confirms student understanding, and encourages analysis and review of learning material. Another advantage of NHT is its ability to control groups of students, keep them active, and facilitate ongoing discussions. In its application to Islamic Religious Education (PAI) learning, the Number Heads Together (NHT) method can be an effective approach for teaching religious values, ethics and understanding of religion to students so as to create an environment that supports cooperation, active participation and understanding. a deeper understanding of religious values. It also allows students to share their understanding and enrich their religious knowledge through group discussions and reflection. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang metode pembelajaran Number Head Together (NHT) dan penerapannya didalam pembelajaran PAI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi Pustaka (Library Research), yaitu metode penelitian yang didasarkan pada pengumpulan data dan informasi dari berbagai sumber literatur dan dokumentasi yang tersedia di perpustakaan atau dalam bentuk elektronik. Hasil dari penelitian ini ialah Metode pembelajaran Number Head Together (NHT) merupakan metode yang sangat terstruktur dalam pembelajaran. Metode ini membantu meramu informasi, mengonfirmasi pemahaman siswa, serta mendorong analisis dan review terhadap materi pembelajaran. Keunggulan lain dari NHT adalah kemampuannya dalam mengendalikan kelompok siswa, membuat mereka tetap aktif, dan memfasilitasi diskusi yang berkelanjutan. Dalam penerapannya pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), metode Number Heads Together (NHT) dapat menjadi pendekatan yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai agama, etika, dan pemahaman agama kepada siswa sehingga menciptakan lingkungan yang mendukung kerja sama, partisipasi aktif, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai agama. Ini juga memungkinkan siswa untuk berbagi pemahaman mereka dan memperkaya pengetahuan agama mereka melalui diskusi kelompok dan refleksi.
PENGARUH PEMBELAJARAN OUTDOOR TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK NEGERI PEMBINA 2 KECAMATAN BENGKALIS Munawarah, Siti; Atika
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 2 (2023): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v3i2.652

Abstract

This research was motivated by several problems, namely: Some children in PAUD schools, especially in Pembina 2 State Kindergarten, Bengkalis District, who are 4-5 years old, their ability to express language is not optimal, children are not yet able to answer questions given by the teacher, children are not yet able to express their feelings. and the opinions they are feeling, the child is not yet able to tell and repeat the story he has heard and the child is not yet able to speak three words in one sentence. And several of the symptoms are the research objectives, namely: To determine the implementation of outdoor learning on the language development of children aged 4-5 years and to find out whether there is a significant influence of outdoor learning on the development of expressing language in children aged 4-5 years at Kindergarten Negeri Pembina 2, Bengkalis District. This research uses a quantitative approach with an experimental type of research. The experimental design used was pre-experimental with a one group pretest-posttest research design. The subjects and objects of the research were children in group A of the State Kindergarten Trustee of 2 Bengkalis Districts with 13 children. The data collection techniques used are observation, tests and documentation. Based on the results of data analysis, there is a significant influence between outdoor learning on the development of expressing language in children aged 4-5 years in Kindergarten Negeri Pembina 2, Bengkalis District with a value of Tcount > T table, namely 16.708> 2.16 so that the hypothesis test shows that H0 is rejected and Ha is accepted, meaning Outdoor learning has a significant effect on the language development of children aged 4-5 years at the Pembina 2 State Kindergarten, Bengkalis District. Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa masalah yakni: Beberapa anak di sekolah PAUD khususnya di TK Negeri Pembina 2 Kecamatan Bengkalis yang berusia 4-5 tahun kemampuan mengungkapkan bahasa anak belum optimal, anak belum mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, anak belum mampu mengungkapkan perasaan dan pendapat yang sedang dirasakannya, anak belum mampu bercerita dan mengulang cerita yang telah di dengarkan dan anak belum mampu berbicara tiga kata dalam satu kalimat. Dan dari beberapa gejala yang menjadi tujuan penelitian yakni: Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran outdoor terhadap perkembangan bahasa anak usia 4-5 tahun dan untuk mengetahui adakah pengaruh signifikan pembelajaran outdoor terhadap perkembangan mengungkapkan bahasa anak usia 4-5 tahun di TK Negeri Pembina 2 Kecamatan Bengkalis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan rancangan penelitian one group pretest-postest. Subjek dan objek penelitian adalah anak kelompok A TK Negeri Pembina 2 Kecamatan Bengkalis dengan jumlah anak 13 orang anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, test dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisa data ada pengaruh yang signifikan antara pembelajaran outdoor terhadap perkembangan mengungkapkan bahasa anak usia 4-5 tahun di TK Negeri Pembina 2 Kecamatan Bengkalis dengan nilai Thitung > T tabel yaitu 16,708>2,16 sehingga uji hipotesis menunjukkan H0 ditolak dan Ha diterima artinya Pembelajaran outdoor berpengaruh signifikan terhadap perkembanganbahasa anak usia 4-5 tahun di TK Negeri Pembina 2 Kecamatan Bengkalis.  
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran: Hakikat Kurikullum dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam Supriyanto, Adi; Fitriani, Aida; Sofiani, Azrina; Izzati, Nurfatin; Syafika, Tria Nur; Mukhlas
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 1 (2024): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v4i1.663

Abstract

Philosophy plays an important role in directing the goals of general education and ensuring the curriculum reflects Islamic values that are in line with universal truths. This journal discusses the Islamic. Education curriculum and curriculum from the perspective of Islamic education philosophy. This journal was created to show that through a philosophical approach it can be decided how to measure success in the educational process by referring to curriculum principles involving philosophical, psychological, social, and organization. This Islamic education curriculum also has unique characteristic, where the structure of Islamic education is based on principles and learning materials sourced from the Al-Qur’an and the hadith of the prophet. Filsafat memegang peran penting dalam mengarahkan tujuan pendidikan umum dan memastikan kurikulum mencerminkan nilai-nilai Islam yang sejalan dengan kebenaran universal. Dalam jurnal ini membahas Kurikulum pendidikan Islam dan kurikulum dalam perspektif filsafat pendidikan Islam. Jurnal ini dibuat untuk menunjukkan bahwa melalui pendekatan filsafat dapat diputuskan bagaimana mengukur sebuah kesuksesan dalam proses pendidikan dengan merujuk pada asas-asas kurikulum yang melibatkan asas filosofis, psikologis, sosiologis, dan organisasi. Kurikulum pendidikan Islam ini juga memiliki ciri khas, dimana struktur pendidikan Islam didasarkan pada prinsip-prinsip dan materi pembelajaran yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits Nabi.
Bentuk dan Tujuan Tasybih dalam Surah An-Naba, An-Nazi’at dan Al-Muthaffifin Daulay, Irmasani
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 1 (2024): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v4i1.820

Abstract

The purpose of this research is to study the tasybih in surah An-Naba, an-Nazi'at, and al-Muthaffifin reviewed from its structure and application. This research uses two methods taken from the literature review: the library method and the speech analysis method. Tasybih is usually used in adequately conveying something crucial or very important. The research found that in various surahs of the Qur'an, such as surah al-Naba', surah al-Nazi'at, and surah al-Muthaffifin, there are seven verses that use tasybih as their style of language. Currently, tasybih can be interpreted in three ways: tasybih baligh, mursal, and mujmal. In the surah An-Naba', an-Nazi'at, and al-Muthaffifin, tasybih is used to describe the state of musyabbah, its magnitude, and the possibility of musyabbah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tasybih dalam surat An-Naba, an-Nazi'at, dan al-Muthaffifin ditinjau dari struktur dan penerapannya. Penelitian ini menggunakan dua metode yang diambil dari tinjauan literatur: metode pustaka dan metode analisis balaghah. Tasybih biasanya digunakan dalam menyampaikan secara memadai suatu hal yang krusial atau sangat penting. Penelitian menemukan bahwa dalam berbagai surat Al-Qur’an, seperti surat an-Naba’, surat an-Nazi’at, dan surat al-Muthaffifin, terdapat tujuh ayat yang menggunakan tasybih sebagai gaya bahasanya. Saat ini tasybih dapat diartikan dalam tiga cara: tasybih baligh, mursal, dan mujmal. Dalam surat an-Naba', an-Nazi'at, dan al-Muthaffifin, tasybih digunakan untuk menggambarkan keadaan musyabbah, besar kecilnya, dan kemungkinan terjadinya musyabbah.
Studi Literatur: Penggunaan Strategi Pembelajaran Kontekstual dalam Pendidikan Agama Islam Ayu, Putri Sari; Ritonga, Supardi; Harun, Idris
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 1 (2024): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v4i1.823

Abstract

The aim of this research is to provide an overview of contextual learning strategies and how they are used in Islamic religious education. This research is included in literature study research or library research, namely collecting data and information from existing library sources without requiring field work or direct interviews. The data analysis used is descriptive analysis. Research findings show that contextual learning strategies encourage students to be able to connect and apply the material they learn in everyday life by emphasizing their ability to participate fully in discovering the material. If it is related to Islamic Religious Education lessons, one example of its application is congregational prayer material. Teachers can teach children using this strategy because it allows students to better understand the material because the material is related to everyday life. These strategies often involve case studies, simulations, problem-based projects, or the use of real-world situations in learning. This will make it easier for students to understand the subject matter being taught Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang strategi pembelajaran kontekstual dan bagaimana penggunaannya dalam pendidikan agama Islam. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian studi literatur atau studi kepustakaan atau library research, yaitu pengumpulan data dan informasi dari sumber kepustakaan yang ada tanpa memerlukan kerja lapangan atau wawancara langsung. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran kontekstual mendorong siswa untuk mampu menghubungkan dan menerapkan materi yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari dengan menekankan pada kemampuannya untuk berpartisipasi penuh dalam menemukan materi tersebut. Jika dikaitkan dengan pelajaran Pendidikan Agama Islam, salah satu contoh penerapannya adalah materi sholat berjamaah. Guru dapat mengajar anak dengan menggunakan strategi ini karena memungkinkan siswa lebih memahami materi karena materi tersebut berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Strategi ini sering kali melibatkan studi kasus, simulasi, proyek berbasis masalah atau penggunaan situasi dunia nyata dalam pembelajaran. Hal ini akan memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan