cover
Contact Name
Agus Junaidi
Contact Email
agus.asj@bsi.ac.id
Phone
+6285780122190
Journal Mail Official
jurnal.jmp@bsi.ac.id
Editorial Address
Jl. Kramat Raya No. 98, Senen, Jakarta Pusat
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Media Penyiaran
ISSN : -     EISSN : 27978095     DOI : https://doi.org/10.31294/jmp
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Media Penyiaran (JMP) pertama kali publikasi tahun 2021 dengan nomor ISSN (Elektonik): 2797-8095 yang diterbitkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Jurnal Media Penyiaran (JMP) adalah jurnal yang dikelola oleh Program Studi Penyiaran Fakultas Komunikasi Dan Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika. Jurnal Media Penyiaran (JMP) terbit berkala pada bulan Juni dan bulan Desember. Redaksi Jurnal Media Penyiaran menerima artikel ilmiah dan hasil peneliitian pada bidang media penyiaran seperti televisi, radio, dan new media (website, blog, dan media sosial).
Articles 68 Documents
Peran Tim Kreatif Program Family 100 Dalam Menyusun Soal Untuk Menarik Minat Penonton Televisi Munanjar, A; Azzahra, Fathia
Jurnal Media Penyiaran Vol. 3 No. 02 (2023): Desember (2023)
Publisher : LPPM UBSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jmp.v3i02.2893

Abstract

Family 100 adalah program televisi format kuis milik rumah produksi Fremantle yang sudah tayang dari tahun 1996, dan sekarang hadir kembali di MNCTV dengan host Irfan Hakim yang tayang setiap hari pada jam 19.30 untuk menghibur masyarakat. Karena kuis ini banyak menarik minat penonton televisi untuk ikut menjawab soal yang dimainkan, maka peneliti tertarik untuk membahas tentang Peran Tim Kreatif Dalam Menyusun Soal Untuk Menarik Minat Penonton televisi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Juga menggunakan teori fungsi komunikasi massa menurut Effendy dan ciri-ciri orang kreatif menurut Ahmad yang dilihat dari aspek kognitif dan afektif. Dan dari proses tersebut diketahui bahwa peran Tim Kreatif dalam menyusun soal bersangkutan dengan aspek-aspek kognitif dan afektif bahwa seorang Kreatif mempunyai kemampuan lancar dalam berpikir, menilai, dan bertindak dengan sikap juga perasaan. Sedangkan minat penonton televisi untuk menonton Family 100 didasari oleh teori Effendy bahwa komunikasi massa memiliki fungsi sebagai informasi, pendidikan, mempengaruhi, dan menghibur. Tim Kreatif selalu mencocokan antara soal dengan peserta agar soal yang dimainkan bisa relate dan hal tersebut yang bisa membuat tayangan menarik sehingga penonton betah untuk menonton Family 100 di televisi.
Strategi Marketing Public Relation Traveloka Dalam Promosi Pemesanan Hotel Menggunakan Awkarin sebagai Key Opinion Leader: The Marketing Public Relation Strategy of Traveloka in Promoting Hotel Booking by Utilizing Awkarin as a Key Opinion Leader Yunisa Rizki, Sendy; Amalina, Avinasiwi
Jurnal Media Penyiaran Vol. 3 No. 02 (2023): Desember (2023)
Publisher : LPPM UBSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jmp.v3i02.3354

Abstract

In contemporary times, the accessibility of news through social media and the proliferation of influential figures known as Key Opinion Leaders (KOLs) have rendered KOL services indispensable in realizing marketing public relations strategies. This article delves into the utilization of KOLs and social media platforms by Traveloka, a leading technology company in Southeast Asia, to enhance its marketing public relations endeavors. Through an examination of Traveloka's strategies, particularly its collaboration with the KOL Awkarin, this study sheds light on the framing and agenda-setting techniques employed to shape public perception and awareness. Furthermore, it explores the effectiveness of these strategies in influencing public opinion and driving engagement, particularly among the 18-30 age demographic. The findings underscore the significance of social media as a potent tool for reaching target markets and enhancing brand visibility. Through qualitative analysis and a constructivist paradigm, this study offers insights into the evolving landscape of marketing public relations in the digital age, highlighting the symbiotic relationship between companies, KOLs, and social media platforms in shaping consumer behavior and perceptions
Representasi Kecurangan Pemilu 2024 Dalam Film Dokumenter “Dirty Vote” : (Studi Semiotika Charles Sanders Pierce) Ariska, Yogi; Irhamdhika, Gema
Jurnal Media Penyiaran Vol. 4 No. 1 (2024): Juni (2024)
Publisher : LPPM UBSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jmp.v4i1.3391

Abstract

Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu analis semiotik Charles Sanders Pierce. Metode semiotik, yaitu metode analitis untuk menilai signifikasi. Peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme. Data diperoleh melalui pemilihan adegan di film "Dirty Vote" dimana ada unsur-unsur yang berkaitan dengan kecurangan pra pemilu dan bukti intervensi kekuasaan terhadap pemilu 2024 terkhusus pemilu presiden. Peneliti menyimpulkan bahwa film ini secara gamblang menekankan bahwa intervensi pemerintah pada pemilu kali ini sangat diperlihatkan secara vulgar ke masyarakat, dimulai dari kejanggalan putusan mahkamah konstitusi, pejabat daerah yang tidak netral, aparatur negara yang ikut-ikutan bersikap tidak netral, serta pada level menteri sekalipun diduga menggunakan fasilitas negara untuk ikut kampanye mendukung salah satu pasangan calon, dan pada level badan penyelenggaraan pemilu pun juga tidak luput dari berbagai pelanggaran yang terjadi pada proses pra pemilu.
Etika Berbusana dalam Penyiaran Televisi: Studi Kasus Penampilan Ivan Gunawan dalam Acara Brownis Prameswari, Cucu Awaliyah; Dwi Marzein, Mentari; Sayidina, Grafika; Junaedi, Fajar
Jurnal Media Penyiaran Vol. 4 No. 1 (2024): Juni (2024)
Publisher : LPPM UBSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jmp.v4i1.3537

Abstract

Mass media, particularly television, plays a significant role in shaping public opinion and providing information to society. However, I the competitive race to capture viewer’s attention, ethical breaches in content presentation often occur. This study investigates such ethical violations, focusing on Ivan Gunawan’s controversial attire on the “Brownis” show aired by Trans TV. Using a qualitative descriptive method through observation and literature review, the research identifies significant breaches of decency and propriety norms as stipulated by the Indonesian Broadcasting Comission Broadcasting Behaviour Guidelines abd Broadcast Program Standards. The Indonesian Broadcasting Comission issued a formal written reprimand to the program for these violations. The findings emphasize the necessity for strict adherence to broadcasting regulations to uphold moral strandards and national identify. This study provides essential insight and guidelines for the broadcasting industry to enforce ethical dress codes, ensuring that content aligns with societal values and legal standards in Indonesia.
Peran Produser Televisi dalam Menghadapi Krisis Produksi Berita pada Program Election di Nusantara TV : The Role of Television Producers in Facing the News Production Crisis in Election Programs on Nusantara TV Yunisa Rizki, Sendy; Ramadhani, Beby; Belgia, Ratu Jasmine; Harisnanda, Rizky
Jurnal Media Penyiaran Vol. 4 No. 1 (2024): Juni (2024)
Publisher : LPPM UBSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jmp.v4i1.3906

Abstract

ABSTRAKSI Produser memegang peran penting dalam memastikan kelancaran dan kualitas program. Ruang lingkupnya seorangproduser bertanggung jawab terhadap penciptaan dan pengembangan ide untuk produksi acara televisi, Mereka bisadikatakan sebagai ketua tim, mengkoordinasikan berbagai elemen produksi dan memastikan konten berita yang disampaikan akurat, informatif dan menarik. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi agenda setting dalamproduksi berita program Election di Nusantara TV. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitiandesktriptif kualitatif dengan melakukan pengumpulan data berupa wawancara dan observasi yang dilakukan langsung di kantor statisun televisi Nusantara TV dengan produser program Elction. Peneltian ini menggunakan teori agenda setting sebagai landasannya. Hasil penelitian ini Pada penelitian ini dapat ditemukan bahwa breaking news adalah sebuah krisispada suatu program. Pada breaking news yang harus ditayangkan, peran produser di haruskan untuk menyelaraskanberita yang tayang sesuai dengan kebijakan redaksional media. hal ini dilihat dari pemilihan narasumber, sudut pandangpembawaan berita, sehingga sesuai dengan agenda media. Kata Kunci : Agenda Setting, Produser Televisi, Produksi Berita, Nusantara TV ABSTRACT Producers play a crucial role in ensuring the smoothness and quality of programs. Their scope of responsibility includes creating and developing ideas for television show production. They can be seen as team leaders, coordinating various production elements and ensuring that the news content delivered is accurate, informative, and engaging. The aim of this research is to identify agenda setting in the news production of the Election program at Nusantara TV. The research method used is qualitative descriptive research, involving data collection through interviews and direct observations at Nusantara TV's office with the producers of the Election program. This research is grounded in agenda setting theory. The findings of this study reveal that breaking news represents a crisis in a program. In dealing with breaking news that needs to be aired, producers are required to align the news broadcast with the media's editorial policies. This can be seen in the selection of sources, the news presenter's perspective, ensuring alignment with the media agenda. Keywords: Agenda Setting, Television Producers, News Production, Nusantara TV
Pengaruh Personal Branding Gemoy Terhadap Keputusan Pemelihan Gen Z Ningtyas, Dito Anjasmoro; Priskila, Oki; Haikal, Haikal
Jurnal Media Penyiaran Vol. 4 No. 1 (2024): Juni (2024)
Publisher : LPPM UBSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jmp.v4i1.4653

Abstract

Meningkatnya peran media sosial dan internet dalam proses kampanye serta komunikasi politik, strategi politik semakin mengandalkan teknologi informasi untuk membangun identitas politik dan memenangkan dukungan publik. Dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2024, Prabowo Subianto dan tim kampanyenya telah mengubah strategi mereka dengan mengadopsi gaya "gemoy" sebagai upaya untuk menarik perhatian pemilih, terutama generasi muda yang aktif di media sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didesain sebagai penelitian survei deskriptif eksplanatori yang bersifat korelasional dan pengaruh. Metode survei digunakan untuk mengambil sampel dari satu kelompok populasi dan menggunakan kuesioner yang terstruktur sebagai alat pengumpulan data utama untuk mendapatkan informasi yang spesifik.penelitian ini menunjukkan bahwa personal branding "Gemoy" Prabowo Subianto memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan Gen Z di Indonesia. Dari ketiga elemen personal branding yang diuji, yaitu clarity, specialization, dan consistency, hanya konsistensi yang konsisten menunjukkan pengaruh signifikan terhadap semua aspek keputusan pemilihan, yaitu afeksi, konasi, dan perilakuelemen konsistensi dalam personal branding "Gemoy" Prabowo Subianto memiliki pengaruh signifikan terhadap afeksi, konasi, dan perilaku pemilih Gen Z dalam Pemilu Presiden 2024. specialization menunjukkan pengaruh signifikan terhadap perilaku, sementara clarity tidak signifikan terhadap ketiga aspek tersebut
Representasi Pesan Moral Pada Film Rumah Masa Depan Mariza, Khairunnisa; Irwanto; Hariatiningsih, laurensia Retno
Jurnal Media Penyiaran Vol. 4 No. 2 (2024): Desember (2024)
Publisher : LPPM UBSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jmp.v4i2.7483

Abstract

Film merupakan audio visual dan juga media komunikasi yang cukup terkenal dijaman sekarang, serta film telah menjadi salah satu media komunikasi yang cukup berpengaruh dalam masyarakat. Film dapat mempengaruhi pandangan dan sikap penonton terhadap berbagai isu moral. Pesan moral yang terdapat dalam film tidak hanya mencerminkan pandangan pembuat film tetapi dapat mempengaruhi dan membentuk nilai masyarakat. Film yang kaya akan pesan moral dapat digunakan sebagai media pendidikan, pembentuk karakter, dan refleksi sosial. Karena film dapat membangkitkan emosi ataupun mempengaruhi tindakan penonton dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu film yang mengandung pesan moral yaitu Film Rumah Masa Depan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan cara pesan moral direpresentasikan pada film Rumah Masa Depan. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika John Fiske melalui level realitas, level representasi, dan level ideologi. Dari hasil penelitian menunjukkan representasi pesan moral dalam film Rumah Masa Depan yang dilihat dari tiga level yang dikemukakan John Fiske. Pada level realitas, pesan moral dapat dilihat dari aspek penampilan, perilaku, cara berbicara, ekspresi, dan riasan. Pada level representasi, yang menggambarkan pesan moral tercermin melalui aspek kamera, pencahayaan, dialog, dan backsound. Level ideologi dapat disimpulkan, penggambaran pesan moral yang ada pada film Rumah Masa Depan adalah ideologi individual yang positif.
Analisis Poster Film Inside Out 2 dalam Teori Semiotika Roland Barthes Dito, Dito Anjasmoro Ningtyas; kila, Oki Priskila; Haikal, Haikal
Jurnal Media Penyiaran Vol. 4 No. 2 (2024): Desember (2024)
Publisher : LPPM UBSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jmp.v4i2.7589

Abstract

Penelitian ini menganalisis poster film Inside Out 2 menggunakan teori semiotika Roland Barthes untuk memahami bagaimana elemen visual dalam poster tersebut mengkomunikasikan makna tentang emosi dan pengalaman manusia. Poster ini menampilkan karakter-karakter emosi seperti Joy dan Sadness, yang direpresentasikan melalui warna dan ekspresi wajah untuk menciptakan makna denotatif dan konotatif. Dengan warna kuning pada Joy dan biru pada Sadness, poster ini menggambarkan kebahagiaan dan kesedihan sebagai emosi yang saling melengkapi dalam keseimbangan emosional. Analisis konotatif menunjukkan bahwa kedekatan fisik antar karakter dan desain visual mereka membentuk mitos tentang pentingnya menerima seluruh spektrum emosi, baik positif maupun negatif, dalam mencapai kesejahteraan mental. Mitos ini mencerminkan nilai budaya modern tentang pentingnya kesehatan mental dan penerimaan diri. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa poster Inside Out 2 bukan hanya alat promosi, tetapi juga menyampaikan pesan yang relevan terkait dengan identitas, hubungan emosional, dan kesehatan mental. Melalui pendekatan semiotika Barthes, penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana media visual dapat membangun mitos yang berdampak pada pemahaman masyarakat mengenai emosi.
Daya Tarik Brand Image dan Brand Aura Kompas.com Terhadap Tingkat Persepsi Pengguna Instagram Teguh, Teguh Tri Susanto; septian, rio
Jurnal Media Penyiaran Vol. 4 No. 2 (2024): Desember (2024)
Publisher : LPPM UBSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jmp.v4i2.8024

Abstract

ABSTRAKSI Persaingan yang pesat di era media digital menghadirkan banyak tantangan bagi perusahaan media. Meskipun media digital bukanlah industri yang paling menguntungkan, namun ini adalah salah satu industri yang paling menjanjikan. Pesatnya penyebaran informasi dan konten persuasif menjadi dasar daya tarik media dalam komunikasi massa. Tetapi, ada juga risiko penyebaran informasi yang salah dan konten yang tidak akurat serta menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap media. Namun, dalam lingkungan komunikasi digital yang kompetitif, mempertahankan dan meningkatkan jumlah pengguna menjadi tantangan yang semakin besar bagi perusahaan Kompas.com. Di sini, penting untuk memahami bagaimana elemen suatu merek, seperti citra dan auranya, memengaruhi persepsi pengguna Instagram. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya tarik dari Brand Image dan Brand Aura Kompas.com terhadap tingkat persepsi pengguna Instagram. Metode yang digunakan adalah Kuantitatif dengan pendekatan paradigma post-positivisme sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu Non Probability Sampling jenis Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan Variabel brand image (X1) secara individual memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel persepsi pengguna (Y). Variabel brand aura (X2) memiliki dampak signifikan secara individual terhadap variabel persepsi pengguna (Y). Variabel brand image (X1) dan brand aura (X2) secara bersama-sama (simultan) memiliki korelasi yang signifikan terhadap variabel persepsi pengguna (Y). Kata Kunci: Brand Image, Brand Aura, Persepsi. ABSTRACT The rapid competition in the digital media era presents many challenges for media companies. While digital media is not the most profitable industry, it is one of the most promising. The rapid spread of information and persuasive content form the basis of media's appeal in mass communication. However, there is also a risk of spreading misinformation and inaccurate content and lowering people's trust in the media. However, in a competitive digital communication environment, maintaining and increasing the number of users is becoming an increasing challenge for the Kompas.com company. Here, it is important to understand how elements of a brand, such as its image and aura, affect the perception of Instagram users The purpose of this study was to determine the attractiveness of Brand Image and Brand Aura Kompas.com to the level of perception of Instagram users. The method used is Quantitative with a post-positivism paradigm approach, the sample used in the study is Non Probability Sampling type Purposive Sampling. The results showed that the brand image variable (X1) individually had a significant effect on the user perception variable (Y). The brand aura variable (X2) has a significant impact individually on the user perception variable (Y). Brand image (X1) and brand aura (X2) variables together (simultaneously) have a significant correlation to the user perception variable (Y). Keywords: Brand Image, Brand Aura, Perception
Analisis Foto Instagram Publik Figur Politik Indonesia Melalui Pendekatan Structuralism Pierre Bourdieu Ganjar Wibowo; Manik Sunuantari; Iin Soraya; Imsar Gunawan
Jurnal Media Penyiaran Vol. 4 No. 2 (2024): Desember (2024)
Publisher : LPPM UBSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jmp.v4i2.8076

Abstract

Media sosial adalah wadah untuk berkomunikasi dan berbagi aktivitas sehari-hari atau penting melalui tulisan atau foto. Instagram adalah salah satu platform jejaring sosial yang paling umum digunakan. Public figur tampaknya menjadi simbol bagi mereka. Apa yang mereka lakukan dapat dilihat di Instagram. Di Instagram, mereka memiliki banyak penggemar (mengikuti). Citra yang mereka bangun menggunakan Instagram didasarkan pada konsep diri yang mereka kembangkan melalui personal branding. Artikel ini mengulas dua akun Instagram public figure politik, yaitu Ganjar Pranowo (ganjar_pranowo), Ridwan Kamil (ridwankamil), berdasarkan karakter akun masing-masing dan bagaimana mereka menggambarkan diri mereka sebagai public figure politik melalui Instagram melalui berbagai aktivitas dan pola yang ditunjukkan melalui unggahan fotografi atau tulisan. Pembahasan ini menggunakan teori struktural konstruktif atau teori praktik sosial berdasarkan habitus, ranah, modal, dan kekerasan simbolik yang dikembangkan oleh Pierre Bourdieu. Dari artikel ini dapat disimpulkan bahwa ketika public figure politik muncul di media sosial, mereka membayangkan diri mereka sebagai public figur politik dan berusaha menampilkan diri mereka sebaik mungkin dengan menggunakan modal ekonomi, budaya, sosial, dan simbolik untuk tampil mendominasi. Selanjutnya, dampak pada akun public figure politik dapat digambarkan sebagai pelabelan masyarakat atas dominasi simbolik.