cover
Contact Name
Oktio
Contact Email
myslahung@gmail.com
Phone
+6285233663147
Journal Mail Official
jurnalnasir@gmail.com
Editorial Address
Pulutan Lor, RT. 1, RW. 2 Sidorejo Salatiga, Jawa Tengah.
Location
Kota salatiga,
Jawa tengah
INDONESIA
Nasir: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : -     EISSN : 29883261     DOI : https://doi.org/10.59698/nasir.v1i1.14
Nasir: Jurnal Pendidikan Islam merupakan jurnal ilmiah yang membahas tentang sejarah dan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia. Jurnal ini menerbitkan hasil penelitian lapangan, penelitian literatur dan diskusi ilmiah tentang perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia dalam disiplin ilmu dan institusi akademik, dengan fokus pada kemajuan keilmuan baik pendidikan formal maupun non-formal. Topik-topik yang diangkat dapat berupa studi sejarah dan perkembangan pendidikan Islam di sekolah, madrasah, pesantren, dan integrasi nilai-nilai pendidikan Islam dengan ilmu sosial, ilmu alam dan ilmu eksakta.
Articles 26 Documents
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Rasio dengan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Powerpoint Interaktif di Sekolah Dasar Anak Agung Istri Putri Puspadewi; Novita Eka Muliawati; Hurin Inniyatus Sa'adah
Nasir: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya nilai hasil belajar matematika, khususnya terkait materi rasio, menjadi latar belakang dari penelitian ini. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai siswa yang hanya mencapai 65,54, sedangkan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) yang ditetapkan adalah 70. Salah satu faktor yang menyebabkan tingkat keaktifan dan hasil belajar siswa yang rendah adalah kegiatan belajar mengajar yang masih bersifat terpusat pada guru. Dalam proses belajar mengajar, guru cenderung mengandalkan media papan tulis dan buku, sehingga siswa menjadi pasif dan mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika mengenai rasio melalui penerapan model Problem Based Learning dengan bantuan media PowerPoint interaktif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus perbaikan pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 2 Sumita pada semester ganjil tahun ajaran 2024/2025, yang terdiri dari 14 siswa, dengan rincian 6 laki-laki dan 8 perempuan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen tes tulis, lembar observasi, dan lembar kerja siswa. Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran matematika mengenai materi rasio melalui penerapan model Problem Based Learning dengan bantuan media PowerPoint terbukti berhasil meningkatkan keaktifan siswa. Hal ini ditunjukkan pada Siklus I, di mana siswa memperoleh skor rata-rata 66,07, dan dari 14 siswa terdapat 8 orang yang aktif, yang berarti sebesar 57,14%. Sementara itu, pada Siklus II, siswa memperoleh skor rata-rata 87,50, dengan 12 siswa yang aktif, atau sebesar 85,71%. Lebih lanjut, penelitian ini juga menunjukkan peningkatan nilai siswa pada Siklus I dan II. Dalam pelajaran matematika mengenai materi rasio, nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan masing-masing menjadi 77,64 dan 91,32. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa setiap siklus perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning yang dibantu oleh media PowerPoint dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
Interkoneksi Teori Koneksionisme dengan Konstruktivisme dalam Pembelajaran PAI Berbasis Project Based Learning di MAN Temanggung Fajar Indriyani; Ruwandi
Nasir: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59698/nasir.v3i1.436

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Interkoneksi antara teori konstruktivisme dan koneksionisme dalam pembelajaran PAI berbasis proyek atau PJBL. Koneksionisme, berakar pada pendekatan berbasis jaringan tiruan, menekankan belajar merupakan hasil hubungan antara stimulus dan respons. Sedangkan konstruktivisme menekankan bahwa pembelajaran terjadi melalui pengalaman aktif dan konstruksi makna oleh individu. Project Based Learning, pendekatan pembelajaran yang berbasis proyek nyata, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan pemahaman mereka dengan menggabungkan teori konstruktivisme dan koneksionisme. Melalui analisis konseptual dan studi literatur, makalah ini menjelaskan bagaimana ketiga konsep tersebut dapat saling melengkapi untuk mendukung pembelajaran yang lebih efektif, khususnya dalam pembelajaran PAI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi konstruktivisme, koneksionisme, dan PJBL memberikan dasar yang kuat untuk inovasi dalam pengajaran dan teknologi pendidikan
Penerapan Metode Show and Tell untuk Meningkatkan Sikap Percaya Diri Siswa dalam Pembelajaran IPS di Madrasah Ibtidaiyah Niswa, Siti Khilawatun; Adi, Yogi Kuncoro
Nasir: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59698/nasir.v3i1.438

Abstract

Rendahnya sikap percaya diri siswa kelas IV MI dalam pembelajaran IPS merupakan latar belakang dilakukannya penelitian ini. Kepercayaan diri merupakan salah satu sikap yang penting dimiliki siswa untuk dikembangkan. Meningkatkan sikap percaya diri siswa melalui penerapan metode show and tell pada mata pelajaran IPS merupakan tujuan dari penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Siswa dengan jumlah 21 orang merupakan subjek penelitian ini. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, dengan instrumen berupa lembar observasi aktivitas siswa dan guru serta lembar wawancara. Indikator keberhasilan ditetapkan sebesar 75% siswa yang menunjukkan sikap percaya diri dalam kategori sangat baik. Teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif digunakan dalam PTK ini. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan sikap percaya diri yang signifikan. Pada pra-siklus, hanya 42,85% siswa berada pada kategori sangat baik, lalu meningkat menjadi 57,14% pada siklus I, dan mencapai 80,95% pada siklus II. Selain itu, siswa mulai berani melakukan presentasi di depan kelas dan menunjukkan partisipasi aktif selama proses pembelajaran. Capaian ini menunjukkan bahwa implementasi metode show and tell dapat meningkatkan sikap percaya diri siswa selama pembelajaran IPS. Penelitian ini turur memberikan kontribusi baik secara teoretis maupun praktis sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran guru di kelas, meskipun masih memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, disarankan bagi penelitian selanjutnya untuk mengkaji variabel lain yang turut memengaruhi perkembangan sikap percaya diri siswa.
Interkoneksi Teori Behaviorisme dengan Hafalan Hadits dalam Pembelajaran PAI Berbasis Drilling Alya Shofi Fathia; Ruwandi
Nasir: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59698/nasir.v3i1.444

Abstract

Pendidikan agama merupakan hal penting bagi siswa, dikarenakan materi yang termuat adalah untuk kebaikan kehidupan dunia dan akhirat. Namun, kesenjangan motivasi siswa yang telah dipaparkan diatas tentunya sangat menghambat keberlangsungan kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan penerapan metode drilling pada materi hafalan hadits dalam pembelajaran PAI di SD SIKL 2) memaparkan interkoneksi teori behaviorisme dengan materi hafalan hadits dalam pembelajaran PAI berbasis drilling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian direduksi, disajikan dan disimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) penerapan drilling pada materi hafalan hadits dilakukan melalui 3 tahap, yakni pembukaan yang diisi oleh penyampaian konsep dan hakikat dari materi pelajaran, selanjutnya tahap pelakasanaan metode drilling dengan target capaian hafalan hadits tentang saling menghormati dan menyayangi, dan ditutup dengan penguatan serta motivasi oleh guru PAI. 2) metode drilling memberikan implikasi pada sikap siswa yang semakin akrab dengan teman sebaya dan menghormati para tenaga pendidik dan kependidikan di lingkungan sekolah. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa adanya kaitan dan koneksi antara teori behaviorisme dengan materi hafalan hadits dalam pembelajaran PAI yang dilakukan dengan metode drilling.
Strategi Guru Akidah Akhlak Dalam Mengembangkan Minat Belajar Siswa Kelas 2 Madrasah Ibtidaiyah Joko Purnomo
Nasir: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59698/nasir.v3i1.487

Abstract

Salah satu tugas utama guru Akidah Akhlak adalah menciptakan suasana dalam kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. untuk itu guru Akidah Akhlak seyogyanya memiliki kemampuan untuk melakukan interaksi belajar mengajar yang baik. salah satu kemampuan yang sangat penting adalah kemampuan dalam mengelola kelas. Siswa dapat belajar dengan baik, apabila dalam suasana yang wajar tanpa tekanan dan dalam kondisi yang merangsang untuk belajar. mereka memerlukan bimbingan dan bantuan untuk mamahami bahan pengajaran dalam berbagai kegiatan belajar. untuk pengumpulan data digunakan dengan metode observasi, wawancara dengan kepala, guru dan wali murid dan dokumentasi. sedangkan jenis penelitianya menggunakan Diskriptif Kualitatif yaitu menginterpretasikan melalui penjelasan-penjelasan diskripitif sebagai kesimpulan mengenai strategi guru akidah akhlak dalam mengembangkan minat belajar siswa kelas 2. dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa strategi guru akidah akhlak dalam mengembangkan minat belajar siswa kelas 2 yaitu memberikan panutan dan contoh yang baik kepada peserta didik, memberikan suasana belajar yang menyenangkan, memotivasi siswa, faktor-faktor yang mendukung strategi guru Akidah Akhlak dalam mengembangkan minat belajar siswa kelas 2, Salah satu faktor yang dapat mendukung dalam mengembangkan minat belajar siswa adalah sarana dan prasarana yang tersedia, faktor-faktor yang menghambat yaitu ada beberapa guru Akidah Akhlak yang terlalu bersikap otoriter dan guru Akidah Akhlak kurang begitu memahami pendekatan dalam pengelolaan kelas.
Telaah Pemikiran James A. Banks dalam Perspektif Pendidikan Islam Tamrin Fathoni
Nasir: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59698/nasir.v3i1.488

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menganalisis pemikiran James A. Banks dalam perspektif pendidikan Islam serta mengkaji relevansi dan aplikasinya dalam konteks pendidikan Islam di Indonesia. Pemikiran Banks mengenai pendidikan multikultural yang meliputi lima dimensi utama-Content Integration, The Knowledge Construction Process, Prejudice Reduction, Equity Pedagogy, dan Empowering School Culture and Social Structure-merupakan kontribusi penting dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif, adil, dan kontekstual terhadap keragaman masyarakat. Gagasan-gagasan tersebut selaras dengan prinsip dasar pendidikan Islam yang menekankan nilai kesetaraan, keadilan, penghargaan terhadap keberagaman, serta pengembangan akhlak dan kesadaran sosial. Dengan demikian, integrasi pemikiran Banks dalam pendidikan Islam tidak hanya memungkinkan secara teoritis, tetapi juga memperkaya pendekatan pedagogis agar lebih relevan dan transformatif dalam membentuk insan berkarakter mulia dan toleran di tengah masyarakat majemuk.
REVITALIZING ISLAMIC LIBERATION THEOLOGY ACCORDING TO ASGHAR ALI ENGINER: INSIGHTS INTO HUMAN EQUALITY, GENDER INJUSTICE, AND ECONOMIC INEQUALITY Alif Jilham Kusuma Putra
Nasir: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59698/nasir.v1i2.77

Abstract

This research aims to obtain an overview of the concept of Islamic liberation theology according to Asghar Ali Enginer. The method used in this research is a descriptive library research method, which means that researchers examine the results of the literature in the form of book studies or recent journals regarding the concept of Islamic liberation theology by Asghar Ali Enginer, the findings of which researchers examine or explore, then describe in a scientific article study. The findings obtained by researchers regarding the concept are that Asghar Ali Enginer is a da'i, human rights activist, social activist, teacher, and writer. At least, there are three major problems that concern Asghar Ali Enginer in realizing the project of revitalizing Islamic liberation theology, namely the problem of human equality, the problem of gender injustice, the problem of economic inequality. The main concept of Enginer's idea is to humanize human beings. Responsibility or concern among humans to look right - left, care for the environment or the surrounding area, lend a hand to those in need and avoid being greedy / greedy for wealth so that a peaceful and prosperous society can be created.
LEARNING STRATEGIES FOR ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION IN THE FAMILY TO INCREASE CHILDREN'S SPIRITUAL AWARENESS Muhammad Munif
Nasir: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59698/nasir.v1i2.80

Abstract

Families play a very important role in shaping children's spiritual awareness by having a great responsibility in guiding children to understand the teachings of Islam. Children's spiritual awareness is strengthened through a family environment that supports spiritual growth and strengthens the bond between children and God. By integrating religious routines into daily life, families shape spiritual awareness that is integrated into children's daily activities. The role of the family includes not only conveying information about religious teachings, but also involves implementing moral values in every daily behavior, creating an environment that supports the moral and spiritual growth of the child. Although faced with challenges such as cultural changes, lack of parental understanding, technological influences and time pressures, this article encourages the development of learning strategies that are creative, integrated and appropriate to the dynamics of modern family life.
Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menanamkan Nilai-Nilai Toleran pada Siswa SMA Muhammad Munif
Nasir: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59698/nasir.v2i1.245

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang peran guru pendidikan agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai toleransi pada siswa SMA. Dengan menggunakan pendekatan pada ajaran agama serta mempraktikkan dialog terbuka, guru berhasil mengajarkan pentingnya menghormati perbedaan keyakinan, memahami sudut pandang orang lain, dan mengembangkan sikap inklusif. Guru berperan sebagai model dalam menghormati keberagaman dan menentang segala bentuk diskriminasi. Lingkungan belajar yang nyaman dan aman juga merupakan prasyarat, di mana setiap siswa merasa didengar, dihargai, dan terlindungi dari segala bentuk perlakuan yang merendahkan martabatnya. Kolaborasi yang erat dengan orang tua dan masyarakat merupakan kunci untuk memperkuat nilai-nilai toleransi tidak hanya di dalam sekolah, tapi juga di luar lingkungan pendidikan.
Sejarah Perkembangan Studi Islam dalam Tradisi Orientalisme dan Oksidentalisme Maftukhah
Nasir: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59698/nasir.v2i1.246

Abstract

Artikel ini berkaitan dengan sejarah perkembangan studi Islam dalam tradisi orientalisme dan oksidentalisme. Dunia akademik Barat memiliki tradisi yang cukup panjang dalam studi orintalisme. Namun, orientalisme, yang telah berkembang selama berabad-abad, atau bahkan ratusan tahun, cenderung digunakan sebagai alat ideologis oleh Barat untuk menerapkan hegemoni dan imperialisme baru di dunia Timur, terutama di dunia Islam. Oksidentalisme menjadi sebuah gagasan dan pendekatan baru yang memiliki tiga pilar. Salah satu dari tiga pilar pembaharuan versi hanafi, sikap kita terhadap tradisi lama, sikap kita terhadap tradisi Barat, dan sikap kita terhadap kenyataan, terkait dengan oksidentalisme ini. Oksidentalisme dan orientalisme juga memiliki muatan ideologi, tetapi yang menjadi masalah adalah sejauh mana keduanya mempengaruhi penelitian Islam. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengungkap oksidentalisme sebagai sikap kita terhadap tradisi Barat. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan metode library research. Dengan adanya penelitian dapat kita ketahui bahwa sejarah perkembangan studi islam dalam tradisi orientalisme dan oksidentalisme.

Page 2 of 3 | Total Record : 26