cover
Contact Name
Ida Sofiyanti
Contact Email
ekonurhermansyah@unw.ac.id
Phone
+6287747996725
Journal Mail Official
library@unw.ac.id
Editorial Address
Jl. Diponegoro no 186 Gedanganak, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang
Location
Kab. semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional dan Call For Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo
ISSN : 29617340     EISSN : 29622913     DOI : -
Core Subject : Health,
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo merupakan jurnal prosiding open access, diterbitkan oleh Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Prodi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo, dimana terdiri dari hasil penelitian pada bidang Kebidanan. semua artikel yang akan diterbitkan melalui proses editor yang direview oleh dua reviewer secara double-blind review process. Dewan redaksi menerima artikel : (1) Theoretical articles; (2) Empirical studies; (3) Case studies; (4) Literature Review .
Articles 773 Documents
Penyuluhan tentang Pijat Bayi untuk Meningkatkan Durasi dan Frekuensi Menyusu pada Bayi Ulya Sesa Febriani; Ari Widyaningsih; Nur Laela
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baby massage can be a choice of physical the duration and frequency of breastfeeding in infants. Baby massage is the art of health care and medicine which has been known since the beginning human creation in the world and has been practiced for centuries by traditional birth attendants. By giving baby massage the activity of the vagus nerve affectsthe mecanism of absorption of food in babies who are massaged to experience an increase in vagus nerve tone which will cause an in increase in enzymes for absorbinggastrin and insulin resulting in better absorption of food and incrase in baby’s weight. The activity of the vagus nerve causes the baby to get hungry quickly and will brestfeed more often from his mother so that more milk will be produced, kelly(2008) in fithriahadi (2016). The method used in counseling about baby massage to increase the duration and frequency of breastfeeding in infants, give a pre test, then provide counseling about baby massage using power points and distribute bucklets after that do a demonstration baby massage and then give a post test to find out how far the participants understand how massage a baby. This community service activity aims to provide information to breastfeeding mothers in kemawi village about baby massage to increase the duration and frequency of breastfeeding for babies. The results of this service show that there is a difference between the pre test and post test given a questionnaire, namely breastfeedingmothers before being given counseling. The result of pre test conducted by breastfeeding mothers found that the lowest score was 70 and the highest was 90, while the average value was 79 while brestfeeding mothers after being given a questionaire from the result of the post test it was found that there was a change or increase in the lowest score to 80 and the highest to 100 while the average score achieved was 91, these results indicate that there was an increase in mother’s knowledge after being given information about health education about massage baby in an effort to increase the duration and frequency of feedings. Abstrak Pijat bayi dapat menjadi salah satu pilihan aktivitas fisik yang berfungsi untuk meningkatkan durasi dan frekuensi menyusu bayi.Pijat Bayi adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang di kenal sejak awal manusia di ciptakan di dunia serta telah di praktekkan sejak berabad-abad silam secara turun temurun oleh dukun bayi. Dengan diberikan pijat bayi aktivitas Nervus Vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan makanan pada bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus yang akan menyebabkan peningkatan enzim penyerapan gastrin dan insulin sehingga menyebabkan penyerapan makanan menjadi lebih baik dan meningkatkan berat badan bayi. Aktivitas Nervus Vagus meningkatkan volume ASI, penyerapan makanan menjadi lebih baik karena peningkatan aktivitas nervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar dan akan lebih sering menyusu pada ibunya sehingga ASI akan lebih banyak diproduksi. Metode yang di gunakan dalam penyuluhan tentang pijat bayi untuk meningkatkan durasi dan frekuensi menyusu bayi dengan memberikan pre test dan penyuluhan tentang pijat bayi menggunakan power point dan membagikan bucklet setelah itu di lakukan demonstrasi pijat bayi kemudian memberikanpost test untuk mengetahui sejauh mana ibu ibu memahami tehknik pijat bayi yang baik dan benar. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan memberi informasi ibu menyusui di desa kemawi. Seluruh ibu menyusui dapat memperoleh informasi dan cara pijat bayi untuk meningkatkan durasi dan frekuensi menyusu bayi. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara pre test dan pos test diberikan kuesioner yaitu ibu menyusui sebelum diberikan penyuluhan ,Hasil pre tes yang dilakukan oleh ibu menyusui didapatkan bahwa nilai terendah yaitu 70 dan tertingginya yaitu 90, sementara nilai rata-ratanya yaitu 79 .sedangkan ibu menyusui sesudah diberikan kuesioner dari hasil post tes yang didapatkan bahwa ada perubahan atau peningkatan nilai terendah menjadi 80 dan tertingginya menjadi 100 sedangkan nilai rata-rata yang diraih menjadi 91. dari hasil ini menunjukan bahwa adanya peningkatan pada pengetahuan ibu setelah diberikanya informasi mengenai pendidikan kesehatan tentang pijat bayi dalam upaya meningkatkan durassi dan frekuensi menyusu.
Prenatal Yoga Meningkatkan Kesejahteraan Ibu dan Janin pada Kelas Prenatal di RB Ariyana 2022 Siti Ariyana; luvi dian afriyanti; Mi’anah
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Practicing prenatal yoga during pregnancy is one of the supporting factors in an effort to help pregnant women through their pregnancy. Prenatal yoga is an activity that can improve the physical readiness of pregnant women both during pregnancy and during childbirth. The purpose of this community service activity is to determine the effectiveness of prenatal yoga activities on physical readiness. The community service method used is to provide information to pregnant women through pregnant women classes. Participants were 9 pregnant women. The activity begins with a pre test followed by giving material with lectures, discussions and demonstrations. The results of the pre test showed that the mother's knowledge of prenatal yoga was found that the mother's knowledge before education about prenatal yoga was carried out at most 3 people (33.3%) had sufficient knowledge and there were still 2 people (22.2%) who had less knowledge. Knowledge is an impression in the human mind as a result of the use of the five senses. Knowledge is everything that is known based on the experience gained by every human being. The results of the post test found that none of the participants had poor knowledge after attending the prenatal yoga class. This class carries out health promotion activities using media that can provide a good understanding of the training participants Abstrak Berlatih prental yoga di masa kehamilan merupakan salah satu faktor penunjang dalam upaya membantu ibu hamil dalam menjalani kehamilannya. Prenatal yoga menjadi kegiatan yang dapat meningkatkan kesiapan fisik pada ibu hamil baik dimasa kehamilan maupun masa persalinanannya. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari kegiatan prenatal yoga terhadap kesiapan fisik. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah dengan memberikan informasi kepada ibu hamil melalui kelas ibu hamil. Peserta sebanyak 9 ibu hamil. Kegiatan diawali dengan pre test dilanjutkan pemberian materi dengan ceramah, diskusi dan demonstrasi. Hasil pre test didapatkan pengetahuan ibu tenatang prenatal yoga adalah didapatkan bahwa pengetahuan ibu sebelum dilakukan edukasi tentang prenatal yoga paling banyak 3 orang (33.3%) berpengetahuan cukup dan masih ada 2 orang (22.2%) berpengetahuan kurang. Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan pancaindera. Pengetahuan adalah segala apa yang diketahui berdasarkan pengalaman yang didapatkan oleh setiap manusia. Hasil post test didapatkan bahwa tidak ada peserta yang memiliki pengetahuan yang kurang baik setelah mengikuti kelas prenatal yoga. Kelas ini dilakukan kegiatan promosi kesehatan menggunakan media yang dapat memberikan pemahaman kepada peserta pelatihan dengan baik.
Akupresure untuk Mengurangi Nyeri Punggung Ibu Hamil Tm II, III Desa Pasekan Ambarawa Kab.Semarang eni suarini; Rini Susanti; Siti Marwah Almaeka
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Low back pain in pregnant women in the second and third trimesters is a common complaint that often occurs among pregnant women. Pain causes fear and anxiety so that it can cause stress and drastic physiological changes during pregnancy. Acupressure is a form of physiotherapy by providing massage and stimulation at certain points on the body that are useful for reducing various aches and pains and reducing anxiety. The problems experienced in Kalibeji Village are experiencing pain and dizziness This Community Service activity aims to provide benefits to cadres and village midwives. All cadres can obtain correct information to reduce back pain in pregnant women in the second and third trimesters so that they can be applied and taught to be independent of pregnant women. The method used in the implementation Determines targets for pregnant women TM II and TM III and conducts a pre-test on acupressure to reduce back pain, Provides information to reduce back pain in pregnancy trimester II and III, demonstrates acupressure, distribution of leaflets and posttest The results of this service indicate that there is a difference between the pre test and post test given a questionnaire, namely pregnant women before being given a questionnaire with good knowledge of 6 people (60%), sufficient knowledge of 4 people (40%), while pregnant women after being given a questionnaire who have good knowledge good as many as 7 people (70%), sufficient knowledge of 3 people (30%). and post test from the results given a questionnaire and then with ongoing activities every week according to the complaints of pregnant women. Abstrak Nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester II dan III merupakan keluhan umum yang sering terjadi di kalangan ibu hamil.Nyeri menyebabkan ketakutan dan kecemasan sehingga dapat menimbulkan stress dan perubahan fisiologis yang drastis selama kehamilan. Akupresure merupakan salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh yang berguna untuk mengurangi bermacam-macam sakit dan nyeri serta mengurangi kecemasan,. Persoalan yang dialami di Desa Kalibeji mengalami nyeri dan pusing. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan memberi manfaat kepada kader dan bidan desa.Seluruh kader dapat memperoleh informasi untuk mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil Trimester II Dan III yang benar agar dapat di aplikasikan dan diajarkan untuk memandirikan ibu hamil. Metode yang di gunakan dalam pelaksanaan Menentukan sasaran pada ibu hamil TM II dan TM III dan melakukan pre test tentang akupresure untuk mengurangi nyeri punggung, Memberikan informasi untuk mengurangi nyeri punggung pada kehamilan trimester II dan III, mendemontrasikan akupresure, pembagian leaflet dan postest Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara pre test dan pos test diberikan kuesioneryaitu ibu hamil sebelum diberikan kuesioner yang berpengetahuan baik sebanyk 6 orang (60%), pengetahuan cukup sebanyak 4 orang(40%), sedangkan ibu hamil sesudah diberikan kuesioner yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 7 orang (70%), pengetahuan cukup sebanyak 3 orang (30%). dan pos test dari hasil diberikan kuesioner dan selanjutnya dengan kegiatan berkelanjutan setiap minggu sesuai dengan keluhan ibu hamil.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dengan Sikap Seksual Remaja Putri di Desa Kalibening, Sukoharjo, Wonosobo Nurohmah; Rini Susanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adolescents with reproductive health knowledge problems are currently very complex, this is shown in the IDHS results that only 35% of female adolescents and 31% of male adolescents know that pregnancy can occur with only one sexual intercourse. The most prominent problem in adolescent reproductive health in Indonesia is the inadequate knowledge of adolescents about reproductive health. Lack of information about reproductive health can have an impact on adolescent sexual attitudes (Indonesian Ministry of Health, 2015). Based on a preliminary study conducted by researchers in Kalibening Village, it was found that in 2020 there were 7 grooms aged less than 25 years and 6 prospective brides aged less than 21 years, while in 2021 grooms There were 9 people who were less than 25 years old and 12 brides who were less than 21 years old, even though according to BkkbN the healthy reproductive age for men was more than 24 years and for women more than 20 years. This is because reproductive age affects reproductive health, especially for women. Apart from that, it was recorded that in 2020 there were 3 prospective brides whose PP test results were positive. To determine the relationship between the level of reproductive health knowledge and the sexual attitudes of young women in Kalibening Village. This study was designed using a cross sectional approach. Cross sectional research is a study to study the dynamics of the correlation between risk factors and effects by means of an observation approach or data collection at one time. The population in this case is all young women in Kalibening Village, Sukoharjo, Wonosobo totaling 313 people. Sampling in this study was 15% of the existing population because the total population exceeded 100 respondents, namely 313 young women. Means 313 X 15% = 46, so the sample used in this study was 46 respondents. The results of the frequency distribution of the level of reproductive health knowledge of female adolescents in Kalibening Village were good, namely 23 respondents (50%) and 23 respondents (50%) sufficient. The results of the distribution of the frequency of sexual attitudes of young women in Kalibening Village were positive or not supportive of deviant sexual attitudes, namely 45 respondents (9.7.8%). Based on the results of the analysis using rank spearman, the results of statistical tests to analyze the relationship between the level of knowledge of reproductive health and sexual attitudes of female adolescents were p value = 0.149> α = 0.05 so it can be concluded that there is no relationship between the level of knowledge of reproductive health and sexual attitude of young women in Kalibening Village. There is no relationship between the level of reproductive health knowledge and the sexual attitudes of young women in Kalibening Village Abstrak Remaja dengan masalah pengetahuan kesehatan reproduksi pada saat ini sangat kompleks, hal ini di tunjukan pada hasil SDKI bahwa hanya 35% remaja perempuan dan 31% remaja laki-laki mengetahui kehamilan dapat terjdi dengan hanya sekali berhubungan seksual. Permasalahan yang paling menonjol pada kesehatan reproduksi remaja di Indonesia adalah belum memadainya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Kurangnya informasi tentang kesehatan reproduksi dapat berdampak pada sikap seksual remaja (Kementrian Kesehatan RI, 2015). Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Desa Kalibening didapatkan pada tahun 2020 calon pengantin laki-laki yang berusia kurang dari 25 tahun sebanyak 7 orang dan calon pengantin perempuan yang berusia kurang dari 21 tahun sebanyak 6 orang, sedangkan pada tahun 2021 calon pengantin laki-laki yang berusia kurang dari 25 tahun sebanyak 9 orang dan calon pengantin perempuan yang berusia kurang dari 21 tahun sebanyak 12 orang, padahal usia reproduksi sehat munurut BkkbN untuk laki-laki adalah lebih dari 24 tahun dan untuk perempuan lebih dari 20 tahun. Hal ini dikarenakan usia reproduksi berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi khususnya bagi perempuan selain itu tercatat pada tahun 2020 terdapat 3 calon pengantin perempuan yang hasil PP test-nya positive. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan sikap seksual remaja putri di Desa Kalibening. Penelitian ini dirancang menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Populasi dalam hal ini ialah seluruh remaja putri yang di Desa Kalibening, Sukoharjo, Wonosobo sejumlah 313 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah 15% dari populasi yang ada karena jumlah populasi melebihi 100 responden yaitu 313 remaja putri. Berarti 313 X 15% = 46, jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 46 responden. Hasil distribusi frekuensi tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja putri di Desa Kalibening baik yaitu sebanyak 23 responden (50%) dan cukup sebanyak 23 responden (50%). Hasil distribusi frekuensi sikap seksual remaja putri di Desa Kalibening positif atau tidak mendukung terhadap sikap seksual yang menyimpang yaitu sebanyak 45 responden (9,7,8%). Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan rank spearman didapatkan hasil uji statistik untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan sikap seksual remaja putri adalah p value = 0,149> α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan sikap seksual remaja putri Di Desa Kalibening. Tidak ada hubungan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan sikap seksual remaja putri di Desa Kalibening.
Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Terhadap Peningkatan Produksi ASI pada Ibu Menyusui di Desa Kemawi Kecamatan Sumowono Malisa; Risma Aliviani Putri; Mila Elvi Ekayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Breastfeeding is a natural process for a mother to support and prosper her child after giving birth (Kemenkes RI, 2014). Breast milk is the only best food for babies up to 6 months because it has the most complete and ideal nutritional composition for the growth and development of babies that can meet the nutritional needs of babies for the first 6 months. Endorphine massage in the form of an emphasis on the back helps to expedite the production and release of breast milk, so that the mother feels relaxed, the feeling of fatigue after giving birth will disappear so that it helps stimulate the release of the hormone oxytocin . This Community Service activity aims to benefit breastfeeding mothers in the village of Kemawi. All breastfeeding mothers can obtain information on ways to increase milk production with endorphine massage. The method used in the implementation is to determine the target of breastfeeding mothers, to conduct a pre-test on endorphine massage on breast milk production, to provide information on endorphine massage to to breast milk production, to demonstrate endorphine massage, to distribute leaflets and posttests. The results of this service show that there is a difference between the pre-test and post-test given the questionnaire, namely breastfeeding mothers before being given the questionnaire who had good knowledge of 6 people (60%), enough knowledge of 3 people (30%), and less knowledge of 1 person (10%) ) while breastfeeding mothers after being given a questionnaire who had good knowledge were 9 people (90%), enough knowledge was 1 person (10%) and knowledge was lacking 0 people (0%). Abstrak Menyusui adalah proses alami bagi seseorang ibu untuk menghidupi dan mensejahterakan anak pasca melahirkan (Kemenkes RI, 2014). ASI merupakan satu-satunya makan terbaik bayi sampai 6 bulan karena mempunyai komposisi gizi yang paling lengkapdan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama (Bakara, 2019). Pijat Endorphine berupa penekanan pada punggung membantu melancarkan produksi dan pengeluaran ASI, sehingga ibu merasa rileks, rasa lelah setelah melahirkan akan hilang sehingga membantu merangsang keluarnya hormon oksitosin (Wahyuningsih, 2018) Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuanmemberi manfaat ibu menyusui didesa kemawi.Seluruh ibu menyusui dapat memperoleh informasi cara untuk meningkatkan produksi ASI dengan pijat endorphine. Metode yang di gunakan dalam pelaksanaan pijat endorphine terhadap peningkatan produksi ASI, yaitu melakukan penyuluhan dan demostrasi. Meliputi, pre test, memberikan informasi tentang pijat endorphine terhadap peningkatan produksi ASI, mendemontrasikan pijat endorphine, dan postest. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara pre test dan pos test diberikan kuesioner yaitu ibu menyusui sebelum diberikan kuesioner yang berpengetahuan baik sebanyk 6 orang (60%), pengetahuan cukup sebanyak 3 orang(30%), dan pengetahuan kurang 1 orang (10%) sedangkan ibu menyusui sesudah diberikan kuesioner yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 9 orang (90%), pengetahuan cukup sebanyak 1 orang (10%) dan pengetahuan kurang 0 orang (0%).
Pijat Oksitosin sebagai Upaya Meningkatkan Produksi ASI di Desa Kemawi Hanifah Khoeriah; Moneca Diah Listiyaningsih; Lisa Komalasari
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Exclusive breastfeeding is breast milk given to the baby from birth for 6 months, without adding or replacing other foods or drinks. The cause of not achieving exclusive breastfeeding is influenced by several factors, one of which is not smooth milk production. The purpose of this dedication is to increase knowledge and understanding of oxytocin massage as an effort to increase breast milk production. The method used is counseling and demonstration with 10 respondents. Devotion to the mother contains the problem of lack of knowledge about the mother oxytocin massage as an effort to increase breast milk production, with the solution: Stage 1 Determine the target postpartum mothers to be given information, through Puskesmas Sumowono information class postpartum mothers to provide health education oxytocin massage, Stage 2 :provide health education about oxytocin massage as an effort to increase breast milk production, oxytocin massage practice to one postpartum mother, Stage 3 :evaluate postpartum mothers by giving some questions. From the results before counseling by postpartum mothers found that the lowest value is 60 and the highest is 100, while the average value is 83. These results indicate that there is still a lack of knowledge of participants counseling about health education massage oksitosinsebagai efforts to increase breast milk production.While from the results after the counseling obtained that there is a change in the lowest value to 40 and the highest to 100 while the average value achieved to 88, from these results indicate that there is an increase in maternal knowledge after the provision of information on health education about oxytocin massage as an effort to increase breast milk production. Abstrak ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak lahir selama 6 bulan, tanpa menambahkan atau menggantikan makanan atau minuman lain. Penyebab belum tercapainya pemberian ASI ekslusif dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah tidak lancar produksi ASI. Tujuan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pijat oksitosin sebagai upaya meningkatkan produksi ASI. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan demonstrasi dengan 10 responden ibu. Pengabdian pada ibu berisi permasalahannya tentang kurangnya pengetahuan ibu mengenai pijat oksitosin sebagai upaya meningkatkan produksi asi, dengan solusi : Tahap 1 Menentukan sasaran ibu nifas yang akan diberikan informasi, melalui Puskesmas Sumowono informasi kelas ibu nifas untuk melakukan pemberian pendidikan kesehatan pijat oksitosin, Tahap 2 :Memberikan Pendidikan Kesehatan tentang Pijat Oksitosin sebagai upaya Meningkatkan produksi ASI, mempraktikkan pijat oksitosin ke salah satu ibu nifas, Tahap 3 :Melakukan evaluasi kepada ibu nifas dengan memberikan beberapa pertanyaan. Dari hasil sebelum dilakukan penyuluhan oleh ibu nifas didapatkan bahwa nilai terendah yaitu 60 dan tertingginya yaitu 100, sementara nilai rata- ratanya yaitu 83. Hasil ini menunjukan bahwa masih kurangnya pengetahuan peserta penyuluhan tentang pendidikan kesehatan pijat oksitosinsebagai upaya meningkatkan produksi asi.Sedangkan dari hasil setelah dilakukan penyuluhan didapatkan bahwa ada perubahan nilai terendah menjadi 40 dan tertingginya menjadi 100 sedangkan nilai rata-rata yang diraih menjadi 88, dari hasil ini menunjukan bahwa adanya peningkatan pada pengetahuan ibu setelah diberikanya informasi mengenai pendidikan kesehatan tentang pijat oksitosin sebagai upaya meningkatkan produksi asi.
Literatur Review Hubungan Usia dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Oksi Trijayanti; Luvi Dian Afriyani; Heni Rusmayani; Uswatun Khasanah; Andy Ulmi; Nelli Angriani
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is one of the countries with the most population in the world. Population growth in Indonesia reaches 1.49% per year. So that in 2010, the population in Indonesia reached 235.5 million people. The impact of this population explosion is the emergence of various social problems. For this reason, the government has actively implemented programs to suppress the population using contraception or the Family Planning program. Family Planning Program Reports on contraceptive use in couples of childbearing age alone showed that the use of MKJP was still low, ranging from 3-4%, where the use of injectable contraceptives was the highest at 32% and followed by the use of contraceptive pills as much as 14%. Using a literature review study containing a description of the theory, findings and other research materials obtained from reference materials to be used as the basis for research activities. The description in this literature review is directed to develop a clear framework of thinking about solving the problems that have been described previously in the formulation of the problem. the results of the study prove that there is a relationship between family planning experience and the choice of contraceptive method Abstrak Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk paling banyak di dunia. Pertumbuhan penduduk di Indonesia mencapai 1,49% pertahun. Sehingga pada tahun 2010, jumlah penduduk di Indonesia mencapai 235,5 juta jiwa. Dampak dari adanya ledakan jumlah penduduk ini adalah munculnya berbagai masalah social, untuk itu, pemerintah secara aktif telah melakukan program penekanan penduduk menggunakan kontrasepsi atau program Keluarga Berencana. Program Keluarga Berencana Laporan penggunaan kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur saja didapatkan data penggunaaan MKJP masih rendah yaitu berkisar antara 3-4%, dimana penggunaan kontrasepsi suntik adalah yang paling tinggi yaitu sebesar 32% dan diikuti penggunaan kontrasepsi Pil sebanyak 14%. Mengunakan studi literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubungan usia dengan pemilihan alat kontrasepsi.
Pelatihan Pijat Bayi Sehat untuk Menstimulasi Tumbuh Kembang Bayi di Desa Kemawi ucia rorin; Isfaizah; Ratutriya
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Babies can grow and develop well if their basic needs are met, namely sharpening, caring and nurturing. Sharpening needs can be met with stimulation. Stimulation needs to be given early to stimulate sensory, emotional and even cognitive abilities of infants/children by doing baby massage. Through massage the blood flow will flow smoothly throughout the body, including to the brain where one of the crucial substances that is carried is oxygen. The relative fulfillment of oxygen in the brain makes the baby's concentration and alertness better. Every child needs to get regular stimulation as early as possible and continuously at every opportunity. Stimulation of child growth and development can be carried out by mothers and fathers who are the closest people to children, surrogate mothers/caregivers, other family members and community groups in their respective households and in everyday life. Lack of stimulation can cause deviations in child development and even permanent disturbances. At this time, infant massage is widely used to stimulate growth and development, which is carried out by trained health workers, but the costs are relatively expensive, which are not affordable by the middle and lower economic class. Therefore, we as midwifery students really need to teach postpartum mothers about massage for healthy babies. After being given baby massage training, there was an increase in mother's knowledge about the characteristics of a healthy baby, an increase in mother's knowledge about healthy baby massage and an increase in mother's skills in doing healthy baby massage. Abstrak Bayi bisa tumbuh dan berkembang dengan baik apabila kebutuhan dasarnya terpenuhi yaitu asah, asih dan asuh. Kebutuhan asah dapat terpenuhi dengan stimulasi. Pemberian stimulasi perlu diberikan secara dini untuk merangsang kemampuan sensorik, emosional bahkan kognitif bayi/anak yaitu dengan melakukan pijat bayi. Melalui pemijatan aliran darah akan lancar mengalir keseluruh tubuh, termasuk ke otaknya yang mana salah satu zat krusial yang dibawa adalah oksigen. Terpenuhinya oksigen diotak secara relatif menciptakan konsentrasi dan kesiagaan bayi semakin baik. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dapat dilakukan oleh ibu dan ayah yang merupakan orang terdekat dengan anak, pengganti ibu/pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Pada saat ini maraknya pijat bayi untuk stimulasi tumbuh kembang yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih namun biaya yang relatif mahal yang tidak terjangkau oleh masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah. Maka dari itu kami sebagai mahasiswa kebidanan perlu sekali mengajarkan kepada ibu-ibu nifas tentang pijat bayi sehat. Setelah diberikan pelatihan pijat bayi terjadi peningkatan pengetahuan ibu tentang ciri-ciri bayi sehat, peningkatan pengetahuan ibu mengenai pijat bayi sehat dan peningkatan ketrampilan ibu dalam melakukan pemijatan bayi sehat.
Upaya Meningkatkan Produksi ASI Melalui Pijat Oksitosin Suliani Dano; Risma Aliviani Putri; Elvira A. Goncalves; Yunita T.Pidhi
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Breast milk is the best baby food in terms of quality and quantity for babies aged 0-6 months. So the World Health Organization (WHO) recommends that every newborn get exclusive breastfeeding for six months. Based on the Performance Report of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, presenting the implementation of the healthy living community movement policy by districts/cities. The percentage of babies less than 6 months receiving exclusive breastfeeding reached 45.14% of the target of 35% or the proportion of performance coverage of 128.97%. The coverage of exclusive breastfeeding for the province of NTT in 2021 is 81.18% and the coverage of exclusive breastfeeding in Belu district is 87.5%. The problems experienced by partners related to 16 babies who were not breastfed at the UPTD Puskesmas Ainiba so that they could affect the health status, growth and development of babies and could be one of the factors influencing the increase in the number of toddlers with stunting. For this reason, action is needed to support breastfeeding again to the 16 babies by providing non-pharmacological therapy, namely oxytocin massage. The methods used in community service activities are lectures, presentation of material using power point media and leaflets as well as simulations of oxytocin massage techniques. Abstrak Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling baik dari segi kualitas maupun kuantitas bagi bayi yang berumur 0 – 6 bulan. Sehingga oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar setiap bayi baru lahir mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan. Berdasarkan Laporan Kinerja Kemenkes Repubik Indonesia, presentase penerapan kebijakan gerakan masyarakat hidup sehat oleh kabupaten/kota. Presentasi bayi kurang dari 6 bulan mendapat ASI Ekslusif tercapai 45,14% dari target 35% atau persentase pencapaian cakupan kinerja sebesar 128,97%. Cakupan ASI Ekslusif untuk provinsi NTT pada tahun 2021 sebesar 81,18% dan cakupan ASI Ekslusif di Kabupaten Belu adalah 87,5%. Permasalah yang dialami oleh mitra yang berkaitan dengan 16 bayi yang tidak mendapat ASI di UPTD Puskesmas Ainiba, sehingga dapat berpengaruh pada status kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan bayi serta dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi bertambahnya angka balita dengan stunting. Untuk itu diperlukan tindakan yang mendukung pemberian ASI kembali bagi 16 bayi tadi dengan memberikan therapy non farmakologi yaitu pijat oksitosin. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah ceramah, memaparkan materi dengan media power point dan leaflet dan simulasi tehnik pijat oksitosin.
Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI pada Ibu Nifas elis widyawati muhammad fahrurrozy alwi; Kartika Sari
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Decreased production and expenditure of breast milk in the first days after delivery can be caused by a lack of stimulation of the hormones prolactin and oxytocin which play a very important role in the smooth production and release of breast milk. Efforts to stimulate the release of the hormone oxytocin can be done by doing oxytocin massage. In order for breast milk production to run smoothly, postpartum mothers need knowledge about oxytocin massage in smooth breastfeeding. The purpose of this study was to determine the knowledge of postpartum mothers about oxytocin massage in the smoothness of breastfeeding at PMB Nanik Asmawati, S.Tr.Keb.Bdn. This type of research uses a quantitative descriptive. The population in this study, namely all postpartum mothers were in two places, namely at PMB Nanik Asmawati, S.Tr.Keb.Bdn., and RSIA Artiva Bunda Yogyakarta from November-December 2022, totaling 30 respondents and the sample used was 30 respondents. The research method uses total sampling and data collection uses a questionnaire. Analysis with univariate analysis using the frequency distribution. The results of the study interpreted that most of the knowledge of postpartum mothers about oxytocin massage in smooth breastfeeding was sufficient (70%), the knowledge of postpartum mothers regarding the meaning of oxytocin massage was sufficient (66.7%), the knowledge of postpartum mothers about the benefits of oxytocin massage was sufficient ( 66.7%), the knowledge of postpartum mothers about how to do oxytocin massage is less (53.3%). The results of this study can be concluded that the majority of postpartum mothers about oxytocin massage in smooth breastfeeding are knowledgeable enough (70%). The results of this study can be used as input material for postpartum mothers in order to increase their knowledge and skills in an effort to increase breast milk, especially oxytocin massage. Abstrak Penurunan produksi dan pengeluaran ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan dapat disebabkan oleh kurangnya rangsangan hormone prolaktin dan oksitosin yang sangat berperan dalam kelancaran produksi dan pengeluaran ASI usaha untuk merangsang pengeluaran hormone oksitosin dapat dilakukan dengan melakukan pijat oksitosin. Agar produksi ASI berjalan dengan lancar, maka diperlukan pengetahuan ibu nifas tentang pijat oksitosin dalam kelancaran ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang pijat oksitosin dalam kelancaran ASI di PMB Nanik Asmawati, S.Tr.Keb.Bdn. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu nifas berada di dua tempat yaitu di PMB Nanik Asmawati, S.Tr.Keb.Bdn., dan RSIA Artiva Bunda Yogyakarta dari bulan November-Desember 2022 yang berjumlah 30 responden dan sampel yang digunakan sejumlah 30 responden. Metode penelitian menggunakan total sampling dan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa dengan analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian di interpretasikan sebagian besar pengetahuan ibu nifas tentang pijat oksitosin dalam kelancaran ASI cukup sebesar (70%), pengetahuan ibu nifas tentang pengertian pijat oksitosin cukup sebesar (66,7%), pengetahuan ibu nifas tentang manfaat pijat oksitosin cukup sebesar (66,7%), pengetahuan ibu nifas tentang cara melakukan pijat oksitosin kurang sebesar (53,3%) Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu nifas tentang pijat oksitosin dalam kelancaran ASI berpengetahuan cukup sebesar (70%), Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukkan untuk ibu nifas agar dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam upaya memperbanyak ASI khususnya pijat oksitosin

Page 9 of 78 | Total Record : 773