cover
Contact Name
Mahfur
Contact Email
mahfur.isfa@gmail.com
Phone
+6285869089656
Journal Mail Official
mahfur.isfa@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Farmasi Jl. Sriwijaya No.3 Telp. (0285) 421096, Fax.411429 Pekalongan Email : jurnalbenzenaunikal@gmail.com
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Benzena Pharmaceutical Scientific Journal
Published by Universitas Pekalongan
ISSN : -     EISSN : 29617375     DOI : http://dx.doi.org/10.31941/benzena.v2i01.3065
Benzena Pharmaceutical Scientific Journal adalah jurnal peer-review yang diterbitkan dua kali setahun (Juni dan Desember) oleh Fakultas Farmasi Universitas Pekalongan. Ini tersedia online sebagai sumber akses terbuka dan juga dalam bentuk cetak. Pernyataan ini memperjelas perilaku etis semua pihak yang terlibat dalam tindakan penerbitan artikel di jurnal ini, termasuk penulis, pemimpin redaksi, Dewan Editorial, reviewer, dan penerbit. Pernyataan ini didasarkan pada Pedoman Praktik Terbaik COPE untuk Editor Jurnal. Focus dan scope : Pharmaceutical Technology, Pharmacology and Toxicology, Pharmaceutical Chemistry, Drug Discovery, Pharmacokinetics, Pharmaceutical Biology, Herbal Medicines, Pharmaceutics, Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology, Community and Clinical Pharmacy, Pharmaceutical Care.
Articles 81 Documents
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA DENGAN METODE GYSSENS DI INSTALASI RAWAT INAP Tia Afiani, Tia; Desiani, Ekanita
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 2 No 01 (2023): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v2i01.3114

Abstract

Latar bekalang : Pneumonia adalah suatu peradangan paru yang disebabkan oleh bakteri sehingga salah satu terapi yang diberikan yaitu antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional menyebabkan pengobatan kurang efektif. Pemilihan dan penggunaan terapi antibiotik yang bijak pada pasien pneumonia akan menentukan keberhasilan pengobatan dan menghindari terjadinya resistensi bakteri. Metode Gyssen adalah standar untuk evaluasi kualitatif dalam meresepkan antibiotik dengan kelebihan terperinci/jelas dan dapat mengevaluasi penggunaan antibiotik secara kualitatif lebih tepat sehingga akan mencegah terjadinya antibiotika resisten.Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia menggunakan metode gyssens di rumah sakit “X” Kabupaten Batang.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan sampel secara purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan ciri-ciri yang sesuai kriteria inklusi. Sampel yang digunakan yaitu data rekam medik pasien yang terdiagnosa pneumonia dan mendapatkan pengobatan antibiotik, kemudian data dianalisis menggunakan alur diagram Gyssens.Hasil : Didapatkan 72 pasien dengan diagnosa pneumonia. Sebanyak 58,4% pasien laki-laki dan 41,6% pasien perempuan dengan rentan usia paling tinggi 56-65 tahun. Digunakan 4 macam golongan antibiotik antara lain golongan sefalosporin generasi III (sefrtiakson dan sefotaksim), Fluorokuinolon (levofloksasin), karbapenem ( meropenem) dan penisilin (ampisilin). Didapatkan kategori gyssesn sebanyak 4 kategori antara lain kategori IVa 10%, kategori IIIa 4%, kategori IIIb 11% dan kategori 0 75%.Kesimpulan : Berdasarkan evaluasi penggunaan penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia dengan metode gyssens di rumah sakit “x” kabupaten batang periode januari-desember 2022 terdapat 10% kategori IVa (ada antibiotik lain yang lebih efektif), 4% kategori IIIa (penggunaan antibiotik terlalu lama), 11% kategori IIIb (penggunaan antibiotik terlalu singkat) dan 75% kategori 0 (penggunaan antibiotik rasional).
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG SWAMEDIKASI DI DESA DADIREJO BARAT KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN zulfa, naili; Desiani, Ekanita
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 2 No 02 (2023): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v2i02.3745

Abstract

Swamedikasi merupakan penanganan seseorang dalam upaya pengobatan secara mandiri untuk mengobati dirinya sendiri. Swamedikasi yang tepat akan memberikan manfaat namun swamedikasi yang tidak tepat akan memberikan dampak kerugian. Penelitian tingkat pengetahuan swamedikasi sudah banyak dilakukan namun pada penelitian sebelumnya ada beberapa karakteristik yang dipertimbangkan tetapi pada penelitian ini menekankan untuk seluruh kalangan masyarakat di Desa Dadirejo Barat tidak berdasarkan karakteristik terkecuali masyarakat yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan.Tujuan : untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahun masyarakat tentang swamedikasi di Desa Dadirejo Barat Kecamatan Tirto Kabupaten PekalonganMetode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian ini menggunakan kuisioner dengan subjek penelitian adalah masyarakat di Desa Dadirejo Barat yang berusia 17 sampai 55 tahun, masyarakat yang pernah melakukan swamedikasi dan yang bersedia ikut menjadi responden dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan analisis data menggunakan skala guttman yang bersifat deskriptif.  Hasil : Penelitian ini dilakukan pada 100 orang responden yang memenuhi kriteria inklusi di Desa Dadirejo Barat. Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (65%), usia 21 sampai 40 tahun (49%), berprofesi sebagai ibu rumah tangga (35%), dan tingkat pendidikan terkahir SMA (40%). Hasil penelitian ini menunjukan tingkat pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi baik (8%), pengetahuan cukup (36%) dan pengetahuan kurang (56%).Kesimpulan : gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi di Desa Dadirejo Barat Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan yaitu kurang baikKata kunci: pengetahuan, swamedikasi, desa dadirejo.
TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL DI DESA LANDUNGSARI KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN aulia, risti; Ermawati, Nur
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 2 No 02 (2023): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v2i02.3746

Abstract

Latar bekalang : Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di daerah tropis serta memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah dan dapat digunakan sebagai bahan baku obat. Pengetahuan masyarakat tentang pengobatan tradisional dengan pemanfaatan tanaman herbal merupakan salah satu warisan budaya turun temurun dari nenek moyang kepada generasi berikutnya.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunan obat tradisional di Desa Landungsari Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan.Metode :Jenis penelitian ini menggunakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif dengan pendekatan metode kualitatif. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat RW 14 di Desa Landungsari Kota Pekalongan yang berjumlah 1,754 orang dan sampel yang dipilih dalam penelitian ini sebanyak 95 responden. Analisis data penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengukuran analisis data menggunakan Skala Guttman.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat tradisional di Desa Landiungsari dari ketiga tingkatan yaitu baik, cukup dan kurang. Tingkat pengetahuan baik 39 responden (41,0%), tingkat pengetahuan cukup 47 responden (49,5%) dan tingkat pengetahuan kurang 9 responden (9,5%). Rata rata tingkat pengetahuan masyarakat RW 14 di Desa LandungsariKesimpulan : Tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat tradisional di Desa Landungsari Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan dapat disimpulkan bahwa rata rata tingkat pengetahuan masyarakat RW 14 Desa Landungsari adalah cukup.Kata kunci: Pengetahuan, Obat Tradisional, Masyarakat.
REVIEW: PEMANFAATAN TANAMAN JAHE SEBAGAI PENGOBATAN HERBAL UNTUK SAKIT KEPALA Ningrum, Linda Tuanida; Permatasari, Lina; Ussarwan, M Ihya; Farhaini, Azizatul; Aini, Dinatul; Putra, Bayu Karunia
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 2 No 02 (2023): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v2i02.3751

Abstract

Sakit kepala merupakan suatu gangguan kesehatan yang dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti setres, mata lelah dan lain sebagainya. Kondisi ini dapat dicegah dengan mengkonsmsi obat sintetik seperti parasetamol. Namun, penggunaan obat sintetik dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Hal ini dapat dihindari dengan menggunakan obat-obatan herbal seperti tanaman jahe (Zingiber officinale). Oleh karena itu, tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan tanaman jahe sebagai pengobatan herbal untuk sakit kepala. Topik ini penting dan menarik, karena jahe memiliki kandungan zat gizi dan senyawa kimia aktif yang dapat digunakan dalam pengobatan herbal yang berkhasiat untuk mencegah dan mengobati berbagai jenis penyakit, salah satunya untuk sakit kepala. Metode penelitian ini adalah metode yang menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, metode ini memanfaatkan data kualitatif dan dijabarkan secara deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui database Google Scholar, SINTA, dan Publish or Perish dari tahun 2000-2023 dengan kata kunci “sakit kepala”, “tanaman jahe sebagai obat tradisional”, “tanaman jahe untuk sakit kepala” dan ”jenis tanaman jahe”. Hasil menunjukkan bahwa tanaman jahe dapat digunakan dalam pengobatan secara tradisional untuk mengobati berbagai penyakit seperti sakit kepala.
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK MINYAK ATSIRI PALMAROSA (CYMBOPOGON MARTINII) HASIL DESTILASI UAP AIR DAN DESTILASI AIR Pratimasari, Diah
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 2 No 02 (2023): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v2i02.3770

Abstract

Latar belakang :Minyak atsiri merupakan komoditi Indonesia yang potensial untuk dikembangkan. Salah satu tanaman penghasil minyak atsiri tersebut adalah Cymbopogon martinii. Minyak atsiri yang dihasilkan adalah minyak palmarosa. Minyak palmarosa memiliki kandungan senyawa kimia yang berpotensi untuk dikembangkan, baik untuk produk obat, kosmetik maupun parfum. Selain kualitas bahan awal, kualitas minyak atsiri sangat dipengaruhi  oleh proses penyulingannya.Tujuan :Membandingkan karakteristik minyak atsiri yang dihasilkan melalui metode destilasi uap air dan destilasi air.Metode :Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah daun Cymbopogon martinii dan minyak palmarosa hasil destilasi metode uap air dari Rumah Atsiri Tawangmangu. Sampel daun Cymbopogon martinii dilayukan dan disuling menggunakan metode destilasi air. Minyak palmarosa yang dihasilkan dari metode destilasi air dan destilasi uap air, selanjutnya dikarakterisasi menggunakan parameter uji organoleptis, uji indeks bias dan analisis kandungan menggunakan Gas Chromatography - Mass Spectrum (GC-MS).Hasil :Uji organoleptis menunjukkan minyak palmarosa hasil destilasi air berwarna kuning pekat, jernih dan memiliki aroma palmarosa yang khas, sedangkan minyak palmarosa hasil destilasi uap air memiliki warna kuning pucat, aroma palmarosa dan lebih jernih dibandingkan hasil dari destilasi air. Indeks bias minyak palmarosa destilasi air dan destilasi uap air masing-masing adalah 1,4707 dan 1,4699. Identifikasi menggunakan GC-MS menunjukkan minyak palmarosa destilasi air mengandung 1,3,7-Octatriene, 3,7-Dimethyl, Linalool, Geraniol, Geranyl acetate, Trans-Caryophyllene, Nerolidol, Geranyl hexanoate , sedangkan minyak palmarosa destilasi uap air mengandung senyawa 1,3,7-Octatriene, 3,7-Dimethyl, Linalool, Geraniol, Geranyl acetate, Trans-Caryophyllene, Linalyl acetate, Nerolidol, Geranyl hexanoate, Geranyl Isovalerate. Komposisi tertinggi dari kedua minyak palmarosa tersebut adalah Geraniol dengan % area minyak palmarosa destilasi air adalah 87,83% dan minyak palmarosa destilasi uap air 79,47%.Kesimpulan :Minyak palmarosa destilasi air dan uap air memiliki perbedaan karakteristik pada aspek organoleptis, indeks bias dan hasil identifikasi GC-MS. Hasil identifikasi GC-MS menunjukkan bahwa jenis kandungan senyawa pada minyak palmarosa destilasi uap air lebih banyak dibandingkan hasil destilasi air. Identifikasi kuantitatif GC MS menunjukkan geraniol pada minyak palmarosa destilasi air lebih tinggi dibandingkan destilasi uap air. 
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL 96% DAUN BAKAU (RHIZOPORA APICULATE BLUM) DENGAN METODE ABTS Mutiananda, Famila; mahbub, khafid
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 2 No 02 (2023): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v2i02.3771

Abstract

Latar bekalang : Radikal bebas adalah salah satu jenis senyawa dalam jumlah berlebih akan menyebabkan stress oksidatif dan dalam jangka panjang menimbulkan berbagai penyakit degeneratif. Salah satu tumbuhan yang digunakan masyarakat adalah daun bakau (Rhizopora apiculata Blum) yang bermanfaat sebagai obat dan berfungsi sebagai sumber antioksidan alami.Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas antioksidan daun bakau yang diekstraksi dengan etanol 96% yang didapatkan di daerah pesisir Kota Pekalongan dan sebelumnya telah diidentifikasi senyawa fitokimia pada ekstrak tersebut.Metode : Pengujian aktivitas antioksidan dalam daun bakau menggunakan metode pemerangkapan radikal bebas ABTS karena memiliki keunggulan memberikan absorbansi spesifik pada panjang gelombang visible dan waktu rekasi yang cepat. Aktivitas antioksidan diamati menggunakan instrument Spektrofotometer UV-Visible pada panjang gelombang 700-750 nm dengan melihat nilai absorbansi untuk menentukan nilai IC₅₀. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak daun bakau dapat terdeteksi menggunakan metode ABTS pada panjang gelombang 729 nm. Peredaman yang diperoleh pada ekstrak sebesar 11,29 – 32,81% dengan nilai IC50 sebesar 4,24 ppm dan termasuk dalam kategori antioksidan yang sangat kuat.Hasil : Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak daun bakau dapat terdeteksi menggunakan metode ABTS pada panjang gelombang 729 nm. Peredaman yang diperoleh pada ekstrak sebesar 11,29 – 32,81% dengan nilai IC50 sebesar 4,21 ppm dan termasuk dalam kategori antioksidan yang sangat kuat.Kesimpulan : Aktivitas antioksidan ekstrak etanol 96% daun bakau (Rhizopora apiculate Blum) dapat terdeteksi menggunakan metode ABTS dengan nilai IC50 sebesar 4,21 ppm dan masuk ke dalam kategori antioksidan yang sangat kuat.
KARAKTERISTIK PASIEN PARKINSON DI RSUD DR. M. ASHARI PEMALANG Indriyani, Widya; fatkhiya, musa fitri
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 2 No 02 (2023): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v2i02.3772

Abstract

Latar belakang : Penyakit Parkinson merupakan gangguan neurodegeneratif sistem saraf pusat yang melibatkan hilangnya neuron dopaminergik pada otak bagian tengah yang dapat ditandai dengan gejala motorik dan non-motorik. Di Indonesia pada tahun 2019 diperkirakan secara global menunjukkan lebih dari 8,5 juta orang menderita penyakit Parkinson. Stimulasi otak dalam dan terapi lain dapat membantu mengatasi tremor dan mengurangi kebutuhan akan obat-obatan. Penyakit Parkinson menyebabkan tingginya tingkat kecacatan dan kebutuhan akan perawatan.Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien Parkinson di RSUD Dr. M. Ashari Pemalang.Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif observasional dengan metode retrospelif terhadap sampel pasien penderita Parkinson rawat jalan RSUD Dr. M. Ashari Pemalang pada bulan Januari hingga Juli 2023. Variabel penelitian pada penelitian ini adalah karakteristik pasien Parkinsom di RSUD Dr. M. Ashari Pemalang yang meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, jenis pengobatan dan penyakit penyerta. Hasil karakteristik pasien Parkinson dianalisis menggunakan Microsoft Excel dalam bentuk persentase.Hasil : Pada penelitian yang dilakukan pada 55 pasien Parkinson, didapatkan hasil paling besar pada usia 55-65 tahun sebanyaak 23 orang (42%), berjenis kelamin laki-laki sebanyak 34 orang (62%), dengan pekerjaan paling banyak adalah IRT (Ibu Rumah Tangga) 21 orang (38%), tingkat pendidikan paling banyak tidak tamat SD sejumlah 29 orang (53%), penyakit penyerta paling banyak Hipertensi sejumlah 24 orang (35%), dan jenis pengobatan paling banyak adalah kombinasi terapi antara Levopar + Triheksifenidil sebanyak 8 orang (43%).
GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI DESA WONOREJO KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN Nisa, Dhurotun; Ermawati, Nur
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 3 No 01 (2024): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v3i01.4026

Abstract

TOGA merupakan beberapa jenis tanaman obat pilihan yang dapat ditanam di perkarangan rumah atau lingkungan rumah. Tanaman obat yang dipilih biasanya tanaman yang dapat dipergunakan untuk pertolongan pertama untuk penyakit ringan seperti demam dan batuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat dalam penggunaan tanaman obat keluarga di Desa Wonorejo Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan membagikan kuesioner kepada responden tentang gambaran pengetahuan masyarakat dalam penggunaan tanaman obat keluarga (TOGA).Hasil penelitian gambaran pengetahuan masyarakat di Desa Wonorejo tentang penggunaan tanaman obat keluarga (TOGA) yaitu responden yang pernah menggunakan sebanyak 100%, penyakit/kondisi yang penangananya menggunakan tanaman obat keluarga yaitu flu dan batuk sebanyak 39%, jangka waktu pengobatan 3 hari dan 1 minggu masing-masing 39%, tingkat efektifitas sebanyak 86%, jumlah jenis tanaman obat keluarga 1 jenis tanaman sebanyak 60%, jenis tanaman obat keluarga yang digunakan yaitu jahe sebanyak 34%, sereh sebanyak 16% , kencur 14%, kunyit 12%, sumber informasi dari media sosial sebanyak 49% dan warisan keluarga sebanyak 35%, bagian dari tanaman obat yaitu rimpang sebanyak 68%, keamanan penggunaan yaitu aman jika digunakan secara tepat sebanyak 51% dan aman karena tidak ada efek samping sebanyak 49%, sumber mendapatkan tanaman yaitu sebanyak 55% membeli, cara penggunaan dan aturan penggunaan yaitu 1-3 kali dalam sehari, takaran dan cara pembuatannya yaitu sesuai kebutuhan masing-masing dengan cara dibakar, direbus dan ditumbuk. Kata kunci : Desa wonorejo, tanaman obat keluarga,  perkarangan. 
ANALISIS MANAJEMEN LOGISTIK PENGELOLAAN OBAT DI GUDANG FARMASI PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN Vebriani, Ratih Diah; Al J.Ef, Jamaludin
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 3 No 01 (2024): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v3i01.4181

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis manajemen pengelolaan logistik obat di Gudang Farmasi Puskesmas Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan survei deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Populasi penelitian adalah seluruh staf karyawan di gudang farmasi Puskesmas Wiradesa, dengan sampel yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengelolaan logistik obat di Gudang Farmasi Puskesmas Wiradesa Kabupaten Pekalongan telah sesuai dengan regulasi yang berlaku, seperti Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016. Proses permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, penggunaan, dan pencatatan serta pelaporan obat dilakukan dengan baik. Namun, terdapat beberapa tantangan seperti keterbatasan ruang penyimpanan dan perluasan jadwal distribusi obat ke sub-unit. Puskesmas Wiradesa telah mematuhi prinsip manajemen logistik obat yang efektif dan efisien.Kata kunci: Penggunaan obat, Puskesmas, Manajemen Logistik
GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KRAPYAK KIDUL PERIODE DESEMBER 2023 Ariskha, Reyna -; Rusmalina, Siska
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 3 No 01 (2024): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v3i01.4324

Abstract

Latar bekalang: Hipertensi merupakan gabungan dari istilah “hiper” (lebih) dan “ketegangan” (tekanan), yakni tekanan darah di arteri yang mingkat. Tekanan sistolik 140 mmHg atau tekanan diastolik 90 mmHg dianggap hipertensi. Kepatuhan minum obat adalah suatu perilaku dalam menyelesaikan menelan obat sesuai dengan jadwal dan dosis obat yang telah dianjurkan.Tujuan :Penelitian bertujuan untuk mengetahui Tingkat kepatuhan pasien hipertensi dalam mengonsumsi obat secara teratur.Metode: Jenis penelitian ini adalah retro deskriptif obervasional. Penelitian ini dilakukan pada periode Prolanis bulan Desember 2023 di Puskesmas Krapyak kidul Kota Pekalongan. Sampel penelitian ini adalah pasien pronalis dengan penyakit hipertensi rawat jalan yang berobat di Puskesmas Krapyak kidul Kota Pekalongan.Hasil: Mayoritas pasien hipertensi di puskesmas krapyak kidul adalah perempuan dengan presentase 60%. Rentang umur pasien yang banyak mengalami hipertensi yaitu kategori lansia usia 56 – 65 tahun sebesar 50%. Hasil analisis pengaruh Pendidikan terhadap kepatuhan minum obat yaitu responden pasien dengan pendidikan lebih dari 9 tahun berpotensi 5 kali lebih besar patuh dalam mengkonsumsi obat. Tingkat kepatuhan pasien hipertensi dalam mengonsumsi obat secara teratur dengan status hipertensi terkontrol dengan presentase 75%, dan tingkat kepatuhan yang tinggi sebanyak 40%. Dua jenis terapi pada pasein hipertensi yang digunakan yaitu monoterapi dan kombinasi terapi. Adapun obat hipertensi pada monoterapi menggunakan Amlodipin dengan persentase sebesar 90%. Pada kombinasi terapi menggunakan obat Amlodipin dan Hidroklorotiazid sebesar 50%.Kesimpulan: Pasien hipertensi puskesmas Krapyak kidul patuh dalam mengonsumsi obat antihipertensi secara teratur dengan tingkat kepatuhan sangat tinggi dan tinggi sebesr 45%, dan persentase pasien dengan status hipertensi terkontrol sebesar 75%.  Kata kunci: ACEI; amlodipin; bisaprolol; hipertensi; pasien; puskesmas