cover
Contact Name
Searphin Nugroho
Contact Email
searphinnugroho@ft.unmul.ac.id
Phone
+6281347679261
Journal Mail Official
envjtl@ft.unmul.ac.id
Editorial Address
Jl. Sambaliung No 9, Kampus Gunung Kelua, Samarinda, Indonesia
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : -     EISSN : 29870119     DOI : http://dx.doi.org/10.30872/jtlunmul.v5i2
The Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL explores innovative solutions to problems in air, water, and soil contamination, along with solid waste disposal, with coverage of environmental science, environmental risk assessment and management, environmental technology, and environmental policy. The Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL is a biannual journal issued in June and December. JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN UNMUL COVERAGE INCLUDES: Environmental Science Environmental Technology Tropical Engineering Environmental Management Water and Wastewater Treatment Water Management Air Pollution Soil Solid Waste Treatment Solid Waste Management Environmental Modelling Environmental Chemistry
Articles 71 Documents
ANALISIS PERILAKU WISATAWAN DALAM MEMBUANG SAMPAH DI KAWASAN WISATA PANTAI WATU ULO KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER Lisa Listyo Wati; Sudarti Sudarti
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v5i2.6747

Abstract

Sampah merupakan salah satu faktor penyebab masalah pencemaran lingkungan yang disertai juga dengan menurunnya kualitas estetika lingkungan tersebut. Hingga saat ini, masih banyak masyarakat yang belum menyadari jika membuang sampah sembarangan dapat berdampak buruk bagi lingkungan. Perilaku membuang sampah sembarangan juga terjadi di kawasan wisata, salah satunya di pantai Watu Ulo. Perilaku wisatawan yang suka membuang sampah sembarangan dapat menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan akibat sampah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku wisatawan dalam membuang sampah di pantai Watu Ulo. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian survei sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara atau kuesioner pada wisatawan pantai watu ulo yang ditentukan secara random. Indikator perilaku wisatawan dalam membuang sampah meliputi indikator pengetahuan, sikap serta sarana dan prasarana. Sampel penelitian ini ialah wisatawan pantai Watu Ulo sejumlah 30 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan sikap responden masuk pada kategori cukup, sedangkan untuk sarana dan prasarana yang ada di pantai Watu Ulo dapat dibilang masih kurang memadai. Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perilaku wisatawan dalam membuang sampah di pantai Watu Ulo dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan wisatawan mengenai sampah, sikap wisatawan selama di pantai Watu Ulo, dan ada tidaknya sarana dan prasarana yang memadai.
EVALUASI PEMBUATAN KOMPOS ORGANIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOT COMPOSTING Prasetyo Budi Utomo; Juli Nurdiana
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v2i1.1577

Abstract

Abstractpembuatan kompos dengan menggunakan limbah organik sayur dan daun kering dengan metode Hot Composting untuk mengurangi jumlah limbah sayur dan memanfaatkan daun kering agar dapat dijadikan pupuk kompos organik. Proses dekomposisi bahan organik dengan metode ini akan menghasilkan suhu termofilik yaitu 55ºC sampai dengan 65ºC. Suhu tersebut termasuk optimum dalam pertumbuhan mikroorganisme. Pembuatan kompos tersebut memerlukan bahan dengan berat total 100 kg dengan perbandingan bahan yaitu 40 kg limbah sayur dan 60 kg daun kering. Hasil yang didapatkan pada hari ke-18 kandungan pH  7,93,  C-Organik 36,95%, N-Total 1,62%, C/N Rasio 23, P2O5 0,26, K2O 0,55 dan kadar air sebesar 45,35%. Pada hari ke-30 nilai kandungan pH  6,53,  C-Organik 32,66%, N-Total 1,62%, C/N Rasio 23, P2O5 0,26, K2O 0,55 dan kadar air sebesar 45,35%. Keyword: Hot Composting, kompos, limbah organik 
PENGGUNAAN MEDIA SARANG TAWON DAN BIOBALL PADA BIOFILTER AEROB PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR LAUNDRY Apema, Fherlita Deviana; Rahayu, Dwi Ermawati; Adnan, Fahrizal; Waryati, Waryati
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v7i1.11809

Abstract

Pesatnya perkembangan usaha jasa laundry dapat memberikan andil terhadap pencemaran air yang berasal dari pembuangan limbah hasil pencucian yang tidak diolah terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan kandungan TSS, COD, BOD, ammonia, MBAS, dan phosphor dari limbah laundry yang cukup tinggi. Teknologi biofilter aerob dapat dimanfaatkan dalam pengolahan limbah laundry. Pada penelitian ini, dilakukan perbandingan biofilter antara jenis media sarang tawon terhadap bioball dengan menggunakan variasi waktu. Metode yang digunakan adalah sistem batch yang dimulai dengan proses seeding dan aklimatisasi selama 14 hari. Parameter yang dianalisis adalah parameter BOD, COD, TSS, total fosfat dan pH, Variasi waktu tinggal yang digunakan adalah 4, 6, 8, 10, dan 12 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis media bioball lebih efektif dalam menurunkan parameter BOD sebesar 88,72%, COD 86%, TS 78,95%S, total fosfat 69,43% dan pH dari 8,7 menjadi 7,7 pada limbah cair laundry. Adapun waktu tinggal yang paling efektif yaitu selama 12 jam. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu tinggal, maka semakin besar zat organik yang didegradasi oleh mikroba semakin besar. Efektifitas bioball ini dimungkinkan karena luas permukaan media yang lebih besar dan bentuk bioball yeng memungkinkan bergerak di reaktor.
PENURUNAN KADAR TSS, BOD5 DAN TOTAL COLIFORM MENGGUNAKAN HORIZONTAL ROUGHING FILTER Edhi Sarwono; Musfik Harits; Budi Nining Widarti
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v1i1.1567

Abstract

AbstractWater is the primary needs for any activities. Aside from fulfill the daily needs as cooking, washing, bath and sanitation, the water require to fulfill the economic activities and social as, industry, hospital, hotel, commerce, office and school. The water source can come from surface water (river, lake and reservoir) and ground water. Water that came from river, lake and reservoir, need to be treated first before it can be distributed and consumed due to potential for contaminated water. Therefore, this study has been conducted the surface water treatment using roughing filter. The study has done by using three media variations. First reactor were using gravel media with each size are 2 – 4 mm, 4 – 8 mm, and 8 – 12 mm. second reactor were using brick media with each size are 2 – 4 mm, 4 – 8 mm, and 8 – 12 mm. Third reactor were using ½ inch PVC pipe media with each size are 2 – 4 mm, 4 – 8 mm, and 8 – 12 mm. The parameters tested in this study were TSS, BOD5, and total coliform. The result of laboratory tests at the time before and after treatment on Karang Mumus river, it obtained an average removal efficiency from the three media in each roughing filter unit. The highest removal efficiency for TSS parameters were contained pipe PVC ½ inch media with average removal efficiency at 93, 32 %. The highest removal efficiency for BOD5 parameters were contained gravel media with average removal efficiency at 47,86 %. The highest removal efficiency for total coliform parameters were contained pipe PVC ½ inch media with average removal efficiency at 73,47%. Keyword: Horizontal Roughing Filter, TSS, BOD5, Total Coliform, Karang Mumus River
PENGARUH SUHU DAN JENIS AKTIVATOR PADA KARBON AKTIF LIMBAH DAUN NANAS TERHADAP KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) AIR SUMUR Shelly Talia Sibarani; Budi Nining Widarti; Ika Meicahayanti
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v6i2.9490

Abstract

Limbah daun nanas dapat dijadikan teknologi dalam penjernihan air sehingga menjadi salah satu altrnatif untuk pengolahan air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu karbonisasi dan jenis aktivator pada karbon aktif limbah daun nanas terhadap efisiensi proses adsorpsi kadar Fe dan Mn pada air sumur, serta mengetahui karakteristik adsorpsi dengan persamaan isoterm Langmuir dan Freundlich. Pengolahan daun nanas menjadi adsorben dapat dilakukan dengan cara karbonisasi dan aktivasi. Proses karbonisasi daun nanas dengan variasi suhu 250℃, 300℃, dan 400℃ selama 30 menit dan diaktivasi menggunakan larutan NaOH dan H2SO4 2 N selama 24 jam. Karbon aktif kemudian dikontakan dengan air sumur sebanyak 250 mL dan massa adsorben yang digunakan yaitu 3 gram dengan kecepatan pengadukan 100 rpm selama 60 menit. Hasil adsorpsi air sumur menggunakan arang aktif daun nanas dengan aktivasi NaOH mampu menjerap logam Fe hingga 99,05% dan logam Mn hingga 99,79% pada suhu terbaik 400℃. Adapun penggunaan aktivasi H2SO4 mampu menjerap logam Fe hingga 99,05% dan logam Mn hingga 65,1% pada suhu 250℃. Dari hasil analisis isoterm kesetimbangan adsorpsi logam Fe dan Mn mengunakan persamaan Langmuir dan Freundlich, diperoleh kapasitas adsorpsi Fe sebesar 2.0093x1049 mg/g pada suhu 400℃ dan kapasitas adsorpsi Mn sebesar 2.2855x10128 mg/g pada suhu 400℃.
EVALUASI KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT KELURAHAN MASJID SAMARINDA SEBERANG Nada Quraini; Muhammad Busyairi; Fahrizal Adnan
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v6i1.7231

Abstract

Pembangunan prasarana pengolahan limbah di Kota Samarinda dengan sistem IPAL komunal, dilakukan oleh PUPR Samarinda yang merupakan program dana alokasi khusus (DAK). IPAL komunal Ketupat RT.14 Kelurahan Masjid Samarinda Seberang yang beroperasi 2019 dengan sistem anaerobik dengan menggabungkan sistem anaerobic baffled reaktor dan anaerobik filter masih terdapat fungsi dari beberapa fasilitas belum berjalan optimal. Berdasarkan hasil pemantauan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda yang dibandingkan dengan baku mutu PERMEN LHK No. P.68/2016 terdapat 3 parameter yang melebihi baku mutu yaitu TSS, BOD dan amonia. Penelitian ini bertujuan untuk efektifitas penyisihan, evaluasi aspek teknis (HRT, OLR dan Rasio BOD/COD), aspek operasional pemeliharaan dan kualitas efluen air limbah parameter TSS, COD, BOD, pH, dan amonia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif menggunakan rumus efisiensi penyisihan, perbandingan baku mutu dan hasil studi literatur. Dilakukan pengujian air sampel, pengukuran debit, observasi IPAL dan wawancara pengurus. Hasil penelitian yang didapatkan ialah efisiensi penyisihan unit sedimentasi 91,9% TSS, 83,72% BOD, 88,6% COD dan 79% amonia diperoleh hasil melebihi kriteria desain, unit AF menyisihkan TSS 17,8%, COD 12,2%, dan BOD 9,5%, dan unit ABR menyisihkan TSS 12,2%, COD 30,1%, BOD 21,05% dan amonia 27,4% penyisihan unit masih rendah dan belum sesuai kriteria desain. Berdasarkan aspek teknis diperoleh hasil OLR dan rasio BOD/COD memenuhi kriteria desain, sedangkan HRT unit sedimentasi diperoleh 66 jam terjadi waktu tinggal yang berlebih, AF 22 jam belum sesuai kriteria desain 36–48 jam dan ABR 22 jam sesuai kriteria desain yaitu > 8 jam. Pemeliharaan dan operasional IPAL Komunal belum terdapat pengurus pemeliharaan dan belum sesuai dengan prosedur sehingga berpengaruh pada kinerja IPAL Komunal kurang optimal. Kualitas effluent IPAL komunal diperoleh nilai pH, COD, dan amonia sudah sesuai baku mutu sedangkan TSS diperoleh 77,5mg/L dan BOD 35mg/L masih melebihi baku mutu yaitu 30 mg/L.
MODEL DRIVING FORCE, PRESSURE, STATE, IMPACT, RESPONSE (DPSIR) DALAM MENILAI KUALITAS UDARA KABUPATEN KUTAI BARAT Yunianto Setiawan; Fahrizal Adnan
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v4i2.5219

Abstract

Kabupaten Kutai Barat dengan luas wilayah 20.384,6 km2 yang pada tahun 2019 berpenduduk 163.142 jiwa, merupakan kabupaten yang kaya sumber alam. Dengan pendekatan driving force, pressure, state, impact, response (DPSIR) maka penilaian terkait kualitas udara dapat dilakukan. Pada aspek driving force maka aspek ekonomi (peningkatan kesejahteraan masyarakat) Peningkatan daya saing investasi dalam industri dan infrastruktur. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah alat transportasi, meningkatnya industri dan jasa penghasil polutan udara, dan meningkatnya konsumsi energi rumah tangga. Terlihat pada kualitas udara ambient pada permukiman penduduk udara emisi dari kendaraan bermotor/ sumber bergerak. Pemenuhan baku mutu. Akibat yang dapat terlihat berupa meningkatnya tingkat potensi pencemaran udara dan menurunnya kesehatan masyarakat. Diperlukan respon berupa Pelaksanaan Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan (EKUP) dan kegiatan pembinaan dan pengawasan Kegiatan dalam upaya untuk menurunkan beban pencemaran terkait pengendalian pencemaran udara
PENERAPAN TEKNOLOGI BERSIH DAN MINIMASI LIMBAH PADA INDUSTRI RUMAHAN AMPLANG KOTA PONTIANAK Herdeasni, Dhea; Rahma, Dinda Aura; Apriani, Isna
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v7i2.13446

Abstract

Industri amplang merupakan industri rumahan yang menghasilkan amplang dengan menggunakan bahan baku ikan tenggiri yang popular di Kota Samarinda, namun telah banyak industri amplang yang bermunculan di berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali di Kota Pontianak. Problematika yang sering dijumpai dari industri rumahan ini ialah kurangnya kesadaran serta minimnya pengetahuan dari para pengusaha   Penerapan teknologi bersih dan minimasi limbah merupakan konsep pengelolaan lingkungan yang dapat digunakan pada berbagai jenis industri dalam rangka pengelolaan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis alternatif penerapan produksi bersih dalam rangka mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan efisiensi produksi. Metode penelitian yang digunakan ialah analisis deskriptif untuk menentukan alternatif produksi besih yang dapat diterapkan pada industri amplang di Jalan Pak Benceng, Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak Kalimantan Barat, terhadap data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa ada beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu good housekeeping, penerapan teknologi, reuse, reduce dan recycle limbah yang di hasilkan dari proses produksi. Langkah-langkah ini akan membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan efisiensi produksi industri amplang di Jalan Pak Benceng, Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak Kalimantan Barat
PEMANTAUAN pH, KEKERUHAN DAN SISA CHLOR AIR PRODUKSI DI LABORATORIUM MINI IPA CENDANA PDAM TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR Anita Puspita Sari; Juli Nurdiana
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v1i2.1572

Abstract

ABSTRAK  Air merupakan kebutuan pokok bagi semua mahluk hidup termasuk juga manusia, sehingga dibutuhkan pelayanan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan air baik secara kualitas maupun kuantitas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengolahan air yang ada di PDAM Tirta Kecana IPA Cendana Samarinda. Pengukuran kualitas air dilakukan secara langsung setiap harinya, untuk parameter pH dan sisa chlor dilakuan setiap 1 jam sekali dalam sehari, sedangkan parameter kekeruhan dilakukan 2 kali dalam sehari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air hasil produksi IPA Cendana untuk parameter pH berada pada rentang 6.0 – 7.4, untuk parameter sisa chlor berada pada rentang 0.15 – 2.0 ppm dan parameter kekeruhan 2.06 – 16.1 NTU. Jika dibandingkan dengan PerMenKes 492 Tahun 2010, maka parameter pH dan kekeruhan masih ada yang melebihi baku mutu yang ditetapkan yaitu 6.5 -8.5 untuk pH dan maksimal 5 NTU untuk kekeruhan, sedangkan untuk parameter sisa chlor dapat dikatakan baik karena tidak melebihi 5.0 mg/l.  Kata Kunci : Air Baku, PDAM, Kualitas Air, IPA
POTENSI ECOENZYME DARI RUMPUT BEBEK (Lemna minor) DALAM MENURUNKAN KADAR BOD PADA AIR LIMBAH LAUNDRY Oviantari, Made Vivi; Gunamantha, I Made; Wibawa, Riyan
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v7i1.9441

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kefektifan ecoenzyme Lemna minor dalam menurunkan kadar BOD pada air limbah laundry serta menganalisis parameter pendukung seperti perubahan warna, bau, pH dan TDS pada sampel tersebut. Dalam menentukan kadar BOD pada penelitian ini, diawali dengan menentukan kadar BOD pada air limbah laundry dan ecoenzyme, kemudian ditentukan kadar BOD pada air limbah yang ditambahkan ecoenzyme dengan variasi komposisi ecoenzyme:limbah (1:1; 1:2; 1:3; 2:1 dan 3:1) dan waktu kontak (1.5.10, 15, 20, 25 hari) dengan menggunakan instrumen DO meter, kadar TDS dianalisis dengan TDS meter serta nilai pH dianalisis dengan pH meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar BOD pada ecoenzyme berada di kisaran 5 – 0,4 mg/L, lalu untuk air limbah berada di kisaran 61 – 69 mg/L dan kadar BOD pada sampel aplikasi mengalami penurunan sekitar 87% yaitu sekitar 0,55 mg/L. Kadar TDS dan pH pada ecoenzyme dan sampel aplikasi mengalami penurunan, sedangkan kadar TDS pada air limbah mengalami peningkatan seiring waktu kontak. Ecoenzyme Lemna minor dan sampel aplikasi mengalami perubahan warna dan bau semakin lama semakin tidak menyengat, sedangkan untuk air limbah laundry tidak mengalami perubahan warna, tetapi bau yang dihasilkan semakin lama semakin membusuk.