cover
Contact Name
Ronal Kurniawan
Contact Email
kurniawanronal09@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
seawarm@stedca.com
Editorial Address
-
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
South East Asian Water Resources Managements
ISSN : -     EISSN : 30316545     DOI : https://doi.org/10.61761/seawarm
South East Asian Water Resources Managements Journal (SEAWARM) is a journal that publishes scientific papers/articles on activities or processes of planning, organizing, utilizing, and also managing aquatic resources, planktonology, ichthyology, and more.
Articles 20 Documents
Status Kesuburan Perairan Dumai Berdasarkan Perifiton Menggunakan Substrat Keramik di Pesisir Dumai Jiboro, Mega Rani; Dahril, Tengku; Simarmata, Asmika Harnalin
South East Asian Water Resources Management Vol. 2 No. 1 (2024): Desember
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/seawarm.2.1.13-21

Abstract

Perifiton merupakan sekelompok organisme (mikroskopis) yang hidup menempel pada substrat yang tenggelam serta bersifat sessile. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis perifiton yang menempel serta menentukan kualitas air pesisir Dumai berdasarkan jenis dan kelimpahan perifiton menggunakan substrat keramik di Pesisir Dumai. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2023. Ada tiga stasiun pengambilan sampel, yaitu S1 (kawasan pemukiman warga), S2 (kawasan mangrove, tempat wisata dan TPI), S3 (terdapat pelabuhan serta aktivitas kapal tongkang). Parameter kualitas air yang diukur diantaranya suhu, kecerahan, kecepatan arus, pH, oksigen terlarut, karbondioksida bebas, salinitas, nitrat, dan fosfat. Substrat yang digunakan adalah substrat keramik (8x3 cm2), yang diletakkan satu minggu sebelum sampling. Sampling dilakukan sebanyak 3 kali dengan interval waktu 1 minggu. Sampel perifiton dikumpulkan dengan penyemprotan substrat keramik dengan aquades. Perifiton diawetkan dengan lugol 1 % lalu diidentifikasi menggunakan buku identifikasi menurut Prescott (1974), Belcher dan Swale (1978), Yunfang (1995), Bigg dan Kilroy (2000). Hasil penelitian perifiton yang ditemukan pada substrat keramik di Pesisir Dumai berjumlah 18 jenis yang terdiri dari 3 kelas, Bacillariophyceae (11), Chlorophyceae (5) dan Cyanophyceae (2). Kelimpahan total perifiton yang ditemukan selama penelitian berkisar 6.066-11.918 sel/cm2. Jenis yang paling banyak ditemukan adalah Skeletonema sp. Berdasarkan jenis perifiton, disimpulkan bahwa Pesisir Dumai dapat dikategorikan sebagai perairan mesotrofik (sedang).
Pengaruh Pemberian Koagulan Kapur, Tawas, PAC (Poly Alumunium Chloride) untuk Penjernihan Air Sungai Sari, Bella Puspita; Budijono, Budijono; Prianto, Eko
South East Asian Water Resources Management Vol. 2 No. 1 (2024): Desember
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/seawarm.2.1.22-28

Abstract

Sungai Siak, Sail, dan Segati merupakan beberapa sungai besar di Provinsi Riau yang memiliki potensi sumberdaya perairan yang cukup tinggi dan juga memiliki karakteristik sungai yang berbeda-beda. Kualitas air sungai tersebut relatif rendah dari segi pH, TDS, warna, kekeruhan dan zat organik sehingga hasil air yang dijernihkan nantinya layak secara fisika, kimia, layak untuk mikroalga Chlorella sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian koagulan kapur, tawas, PAC (Poly Alumunium Chloride) untuk penjernihan air Sungai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2023. Formulasi yang digunakan sebagai berikut: P1 (0,4 g/L Kapur, 0,25 g/L Tawas, 0,30 g/L PAC), P2 (0,35 g/L Kapur, 0,5 g/L PAC), P3(1,30 g/L Kapur, 1,50 g/L tawas). pH meningkat menjadi 7.0 - 7,7. TDS meningkat menjadi 259,1 hingga 489,1 mg/L. Warna berkurang menjadi 10 - 23 TCU. Kekeruhan berkurang menjadi 0,10 - 0,28 NTU. Zat Organik berkurang menjadi 5,5 - 9,3 mg/L. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa P1 (0,4 g/L Kapur, 0,25 g/L Tawas, 0,30 g/L PAC), P2 (0,35 g/L Kapur, 0,5 g/L PAC), P3(1,30 g/L Kapur, 1,50 g/L tawas) dapat meningkatkan air sungai di suatu wadah uji. Air yang telah diolah dengan P1(Kapur, Tawas, PAC), P2 (Kapur, PAC), dan P3 (Kapur, Tawas) mampu digunakan untuk pertumbuhan mikroalga dengan kelimpahan 352-3,000×104 sel/mL, dan paling tinggi kelimpahan yang diperoleh pada P3 dengan kelimpahan sebanyak 3,000×104 sel/mL
Identifikasi Jenis dan Kelimpahan Sampah Laut pada Kawasan Ekowisata Mangrove Sungai Bersejarah di Desa Kayu Ara Permai Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak Siwolo, Apria Bodhi; Prianto, Eko; Adriman, Adriman
South East Asian Water Resources Management Vol. 2 No. 1 (2024): Desember
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/seawarm.2.1.1-12

Abstract

Sampah laut adalah bahan padat persisten, yang terbuang dan ditinggalkan di lingkungan laut atau juga berasal dari buangan yang berasal aktivitas pemukiman di wilayah pesisir yang terbawa banjir mengalir ke wilayah pesisir dan laut, namun pada akhirnya sampah tersebut akan terpapar ke wilayah pesisir yang terbawa oleh arus Hutan mangrove memiliki manfaat dan peran penting dalam menjaga ekosistem kawasan pesisir, namum hutan mangrove juga mendapatkan tekanan dari beragam aktivitas lain seperti pencemaran sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kelimpahan berdasarakan ukuran, jumlah, berat dan kepadatan sampah laut. Desa Kayu Ara Permai merupakan salah satu desa di kecamatan Sungai Apit yang memiliki kawasan ekowisata mangrove bernama Mangrove Sungai Bersejarah. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2023 sampai Januari 2024. Penelitian ini menggunakan metode survey, sekaligus penentuan lokasi menggunakan metode purposive sampling sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah garis transek. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan 6 jenis sampah laut berukuran macrodebris yang didominasi oleh sampah plastik sebanyak 531 item dengan nilai kepadatan 0,59 item/m2 . Jenis sampah laut paling berat adalah jenis kayu sebanyak 9.800 g dengan kepadatan 10,89 g/m2 . Hasil temuan ini menunjukan bahwa kawasan ekowisata Mengrove Sungai Bersejarah tercemar oleh sampah laut. Total sampah laut yang ditemukan sebanyak 599 item dengan total berat 22.020 g
Analysis of Water Quality Parameters in Lhok Bubon Estuary, West Aceh Regency Ananda, Eva Ersia; Auliana, Nur; Agustia, Desti; Wahyuni, Sri; Hanan, Dendi; Munajar, Munajar; Samudra, Arung; Amelia, Putri
South East Asian Water Resources Management Vol. 2 No. 1 (2024): Desember
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/seawarm.2.1.36-39

Abstract

Estuary waters have unique characteristics where fresh water and seawater transition. These characteristics affect the environment's quality and aquatic biota's life. In addition, human activities such as fishing and industry can also affect water quality and impact biota's life. This study aims to analyze water quality parameters in Muara Lhok Bubon, West Aceh Regency waters. This study was conducted in September 2024 and used a survey method. The results showed an average water temperature of 29.9 ° C, an average pH of 7.6, and an average current speed of 0.24 m/s. These parameters indicate that the water quality in Muara Lhok Bubon is still in the good category, supporting the survival of aquatic biota.
Respon Tingkah Laku Sepat Rawa (Trichopodus trichopterus) terhadap Aliran Listrik pada Alat Tangkap Setrum Rakitan Novrianto, Eko; Jhonnerie, Romie; Nofrizal , Nofrizal
South East Asian Water Resources Management Vol. 2 No. 1 (2024): Desember
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/seawarm.2.1.29-35

Abstract

Setrum rakitan adalah praktik yang diakui untuk pemeriksaan dan survei ikan yang sah, tetapi penggunaannya untuk keperluan pangan dan perikanan pasar telah lama dinyatakan ilegal di sebagian besar negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan respon daya tahan renang ikan dan pola renang ikan terhadap alat tangkap setrum rakitan berdasarkan panjang ikan dan jarak kejut pada ikan sepat rawa dalam skala laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2022 - Januari 2023 di Laboratorium Teknologi Budidaya, Universitas Riau. Ikan sepat rawa sebagai ikan uji menggunakan alat setrum rakitan (12v). Pada uji perlakuan jarak 30 cm, ketika setiap tahap kejut yang dilewati oleh ikan membutuhkan rata-rata 1,81 detik untuk menentukan respon ikan terhadap listrik. Pada uji perlakuan jarak 20 cm, ketika setiap tahap kejut yang dilewati oleh ikan membutuhkan rata-rata 10,85 detik. Pola renang ikan mengalami perubahan yang signifikan. terakhir, waktu pingsan dan pemulihan untuk ukuran ikan yang berbeda dapat disimpulkan bahwa kemampuan ikan untuk merespon arus listrik untuk setiap ukuran berbeda
Upaya Konservasi Ikan Sepat Mata Merah (Trichopodus trichopterus) pada Speectra (Special Area for Conservation and Fish Refugia) di Patra Tani BRPPUPP Palembang, Sumatera Selatan Zahra, Aisyah Sarrah Az; Budijono, Budijono
South East Asian Water Resources Management Vol. 2 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/seawarm.2.2.40-44

Abstract

Rawa banjiran merupakan ekosistem perairan umum daratan yang memiliki dinamika fluktuasi musiman dan menjadi habitat penting bagi berbagai jenis ikan air tawar, termasuk ikan sepat mata merah (Trichopodus trichopterus). Penurunan kualitas habitat dan eksploitasi berlebih menyebabkan populasi ikan ini menurun, sehingga upaya konservasi menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati penerapan metode konservasi ex-situ melalui pendekatan SPEECTRA (Special Area for Conservation and Fish Refugia) di BRPPUPP Palembang, serta menganalisis hubungan panjang dan berat ikan sebagai indikator pertumbuhan. Metode yang digunakan meliputi observasi langsung, praktik pemijahan, pengukuran kualitas air, serta analisis data panjang dan berat ikan menggunakan model regresi allometrik. Hasil analisis menunjukkan nilai b sebesar 3,2993, yang mengindikasikan pola pertumbuhan allometrik positif, dengan peningkatan berat lebih dominan dibandingkan panjang. Nilai faktor kondisi (K) sebesar 1,004 ± 0,09 menandakan kondisi adaptasi ikan tergolong baik. Hasil ini menunjukkan bahwa metode SPEECTRA dapat berperan dalam pelestarian dan peningkatan populasi ikan sepat mata merah di habitat rawa banjiran
Pendederan Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) di Instalasi Budidaya Air Tawar (BAT) Rumbai, Kota Pekanbaru Lestari, Sahara
South East Asian Water Resources Management Vol. 2 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/seawarm.2.2.45-49

Abstract

Perikanan budidaya merupakan sektor strategis yang berkontribusi pada ketahanan pangan dan ekonomi Indonesia, termasuk budidaya ikan baung (Hemibagrus nemurus) sebagai komoditas unggulan air tawar. Tingginya permintaan ikan baung memicu perlunya budidaya intensif, terutama pada tahap pendederan untuk menghasilkan benih berkualitas. Kegiatan ini dilaksanakan pada Instalasi Budidaya Air Tawar (BAT) Rumbai, Pekanbaru, bertujuan meningkatkan kompetensi praktis mahasiswa dalam teknik pendederan ikan baung serta pengelolaan kualitas benih. Metode yang digunakan meliputi bimbingan langsung (mentorial), studi literatur, observasi, dan wawancara dengan staf BAT Rumbai selama 4 bulan (September s.d Desember 2024). Proses pendederan meliputi persiapan kolam, pengeringan, pengapuran, pengisian air, aklimatisasi, penebaran benih, pemberian pakan, grading, sampling, dan pemantauan kualitas air (suhu dan pH). Benih berumur 2–3 minggu ditebar pada padat tebar 19 ekor/m² di kolam seluas 48 m². Pakan diberikan tiga kali sehari, dan kualitas air dijaga pada suhu 26–31°C dan pH 7–8. Pengendalian hama dilakukan secara fisik, sedangkan pengendalian penyakit menggunakan garam kasar sebagai terapi. Hasil menunjukkan peningkatan pertumbuhan benih dengan panjang rata-rata 2,06 cm dan bobot 0,46 g pada awal pendederan. Kegiatan ini memberikan pengalaman teknis langsung yang bermanfaat dalam peningkatan kualitas benih ikan baung dan mendukung keberlanjutan budidaya air tawar.
Proses Penanganan Ikan Tuna di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Pratama, M. Aditya
South East Asian Water Resources Management Vol. 2 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/seawarm.2.2.62-67

Abstract

Indonesia merupakan salah satu produsen ikan tuna terbesar di dunia, dengan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bungus sebagai salah satu pusat utama penanganan hasil tangkapan tuna di Sumatera Barat. Penanganan ikan tuna yang optimal sejak pendaratan hingga proses distribusi sangat penting untuk menjaga mutu produk dan memenuhi standar pasar ekspor. Penelitian ini dilakukan melalui praktik kerja lapangan di PPS Bungus pada Oktober–Desember 2024 dengan metode observatif dan partisipatif. Proses penanganan ikan tuna dimulai dari inspeksi suhu palka di atas kapal, pembongkaran dengan prosedur sanitasi, hingga pengolahan di PT Lintas Laut Samudera yang meliputi penimbangan, pemeriksaan mutu, fillet, pembekuan, dan pengemasan. Hasil produksi tuna pada tahun 2024 mencapai nilai Rp22,12 miliar dengan volume 504.730 kg, tuna sirip kuning mendominasi dibanding tuna mata besar. Faktor utama yang memengaruhi kualitas ikan tuna adalah waktu penanganan yang cepat, penerapan teknik pendinginan yang tepat, serta kebersihan peralatan dan lingkungan. Penanganan yang efisien dan sesuai standar berkontribusi signifikan terhadap peningkatan nilai produksi dan ekspor. Studi ini memberikan gambaran penting mengenai proses dan tantangan dalam menjaga kualitas ikan tuna di PPS Bungus, sekaligus rekomendasi untuk peningkatan manajemen penanganan hasil tangkapan tuna
Manajemen Kualitas Air pada Kolam Pembesaran Ikan Nila Nirwana (Oreochromis niloticus) di Balai Benih Ikan Kota Binjai, Sumatera Utara Putri, Lily Apriliani
South East Asian Water Resources Management Vol. 2 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/seawarm.2.2.50-55

Abstract

Ikan nila nirwana (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas unggulan perikanan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi serta kemampuan adaptasi yang baik terhadap lingkungan budidaya. Praktik magang ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pengelolaan kualitas air pada kolam pembesaran ikan nila nirwana di Balai Benih Ikan (BBI) Kota Binjai, Sumatera Utara. Metode yang digunakan meliputi pembelajaran melalui mentoring (short course), praktik langsung di lapangan, dan studi literatur. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara langsung, sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui literatur terkait. Parameter kualitas air yang diamati meliputi suhu, pH, oksigen terlarut (DO), nitrat dan amonia. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa suhu air berkisar antara 27,08–27,5°C, pH antara 8,02–8,21, DO 4,8–5,1 mg/L dan kadar nitrat 0,031–0,063 mg/L, seluruhnya berada dalam kisaran optimal. Namun, kadar amonia pada beberapa bak mencapai 0,031–0,037 mg/L, sedikit melebihi ambang batas yang disarankan (<0,02 mg/L). Secara keseluruhan, pengelolaan kualitas air di BBI Kota Binjai sudah cukup baik dan mendukung pertumbuhan ikan nila nirwana. Pemantauan rutin dan pengelolaan limbah organik diperlukan untuk mencegah akumulasi zat toksik seperti amonia
Teknik Pembenihan Kerang Abalone (Haliotis squamata) di Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem, Bali Ananda, Aulia; Gusriansyah, Dimas
South East Asian Water Resources Management Vol. 2 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/seawarm.2.2.56-61

Abstract

Kerang abalone (Haliotis squamata) merupakan salah satu komoditas laut bernilai ekonomi tinggi yang memiliki prospek budidaya menjanjikan. Namun, tingkat keberhasilan budidaya abalone di Indonesia masih terbatas, sehingga diperlukan teknik pembenihan yang tepat untuk menunjang keberlanjutannya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempelajari teknik pembenihan kerang abalone di BPIU2K Karangasem, Bali. Metode yang digunakan berupa praktik langsung di lapangan serta observasi dengan pegawai balai. Prosedur pembenihan meliputi persiapan wadah, pemeliharaan induk, pemijahan dengan metode thermal shock, pemeliharaan larva, manajemen pakan, hingga panen dan pengelolaan kualitas air. Hasil menunjukkan bahwa metode thermal shock efektif merangsang pemijahan, dengan tingkat penetasan telur mencapai 80% dan survival rate sebesar 75%. Proses pemeliharaan larva menggunakan rearing plate yang diinokulasi dengan Nitzschia sp, terbukti mendukung pertumbuhan larva abalone hingga mencapai fase spat

Page 2 of 2 | Total Record : 20