cover
Contact Name
Ahmad Yousuf Kurniawan
Contact Email
frontbiz@ulm.ac.id
Phone
+6281211109125
Journal Mail Official
frontbiz@ulm.ac.id
Editorial Address
Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. Ahmad Yani Km. 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714, Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Frontier Agribisnis (Frontbiz)
ISSN : -     EISSN : 30481260     DOI : https://doi.org/10.20527/frontbiz
Frontier Agribisnis (Frontbiz) adalah Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa (JTAM) Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian ULM. Tema jurnal ini mencakup agribisnis secara umum, meliputi: analisis penyediaan input pertanian, analisis usaha tani dan perkebunan, analisis pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, pemberdayaan masyarakat, dan analisis kebijakan pertanian. Terbit 4 kali dalam satu tahun (Maret, Juni, September dan Desember).
Articles 670 Documents
Saluran Pemasaran Beras Lokal di Desa Dandajaya Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala (Studi Kasus pada Usaha Penggilingan Padi Bapak H. Yusuf) Aslamiah Aslamiah; Nina Budiwati; Muhammad Husaini
Frontier Agribisnis Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i3.7798

Abstract

Kecamatan Rantau Badauh sebagai salah satu daerah penghasil padi dari berbagai varietas serta terdapat penggilingan padi yang cukup besar di Kabupaten Barito Kuala. H. Yusuf merupakan salah satu pemilik penggilingan padi sekaligus pemasar beras lokal di berbagai kabupaten di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran, biaya pemasaran, margin pemasaran, keuntungan pemasaran dan share usaha penggilingan padi H.Yusuf. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga saluran pemasaran yaitu Saluran I produsen - pedagang grosir - konsumen. Saluran II produsen - pedagang grosir - pedagang pengecer - konsumen. Saluran III produsen - pedagang pengumpul - pedagang grosir - pedagang pengecer - konsumen. Biaya pemasaran terendah perdapat pada saluran I dengan varietas Siam pandak. Margin pemasaran terbesar ada pada saluran I, II dan III pada varietas Siam Mutiara. Keuntungan pemasaran terbesar terletak pada saluran II diikuti saluran III dan I. Share terbesar terdapat pada saluran I, diikuti saluran II dan III.
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA ALAT KECAMATAN HANTAKAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH Muhammad Suprianur; Taufik Hidayat; Muhammad Husaini
Frontier Agribisnis Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i3.647

Abstract

Pembangunan seringkali diartikan pada pertumbuhan dan perubahan.ITujuanIdari penelitian iniIadalahIuntukImengetahuiIbesarnyaIbiaya, penerimaan, pendapatan,IdanIkeuntunganIusahatani padiIsawahIdiIDesaIAlat Kecamatan Hantakan KabupatenIHulu Sungai Tengah dan tentang layak atau tidak layaknya suatu usahatani padi sawah di Desa Alat Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2018 sampai bulan Juli 2018 hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata biaya total dalam usahatani padi sawah di Desa Alat Kecamatan Hantakan selama satu kali musim tanam adalah Rp 6.667.843/usahatani, total penerimaan Rp 8.289.000/usahatani, rata-rata pendapatan Rp 3.680.082/usahatani dan rata-rata keuntungan Rp 1.621.157/usahatani. Usahatani padi sawah di Desa Alat Kecamatan Hantakan signifikan layak untuk diusahakan karena nilai RCRnya 1,24IlebihIbesarIdariI1.Kata kunci: analisis kelayakan, usahatani, padi sawah
Peranan Wanita dalam Usaha Industri Rumah Tangga Gula Aren dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Keluarga di Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar Gita Ayu Aprianti; Hamdani Hamdani; Sadik Ikhsan
Frontier Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i4.2121

Abstract

Abstrak. Fungsi ekonomi memegang peranan penting bagi keluarga dikarenakan merupakan faktor dasar penunjang kebutuhan fisik keluarga. Peluang kerja bagi wanita yang meningkat di sektor Industri salah karena banyak pekerjaan industri yang menuntut keteletian dan ketekunan serta sifat-sifat lainnya yang biasanya dimiliki oleh wanita. Pengembangan sektor industri selalu beriringan dengan perbaikan pertumbuhan berkelanjutan dan produktivitas di sektor pertanian. Industri pengolahan yang berbahan baku produk sektor pertanian salah satunya adalah industri pengolahan gula aren. Aren atau enau (Arenga pinnata Merr.) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai potensi nilai ekonomi tinggi karena hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan. Gula aren adalah produk pengolahan yang berasal dari pohon aren yaitu air nira. Industri ini telah dilakukan secara turun temurun dan penyelenggaraannya masih bersifat tradisional dalam proses produksinya. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah metode sensus. Hasil dari penelitian menunjukkan usaha industri rumah tangga gula aren dalam pengerjaannya didominasi oleh wanita dengan persentase 50% terhadap HOK dan pendapatan TKDK usaha industri rumah tangga gula aren. Pelaku usaha industri rumah tangga gula aren di Kecamatan Mataraman memperoleh keuntungan sebesar Rp 2.035.086,- selama bulan Juli tahun 2019. Kontribusi usaha industri rumah tangga gula aren adalah sebesar 65,65% dari usaha lain yang diusahakan yaitu usahatani padi sebesar 3,32%, kontribusi dari non usahatani adalah sebesar 31,04% menunjukkan bahwa usaha industri rumah tangga gula aren dominan terhadap pendapatan total keluarga.Kata kunci: peranan, biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan dan kontribusi
Motivasi Petani Menanam Padi Varietas Unggul di Desa Guntung Ujung Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar Suci Tresa; Eka Radiah; Hamdani Hamdani
Frontier Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i3.5941

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi petani dalam menanam padi varietas unggul dan kendala yang dihadapi petani di Desa Guntung Ujung Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Proportionate random sampling dan dianalisis dengan skala likert. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata motivasi yang mendorong petani untuk menanam padi unggul lebih besar berupa motivasi sosial (97%) dibandingkan motivasi ekonomi (72%). Kendala yang dihadapi petani dalam menanam padi varietas unggul adalah hama tikus, hama wereng, dan burung (54,5%), cuaca atau musim yang tidak menentu (27,3%), dan ketersediaan pupuk pada masa tanam (18,2%).
Analisis Faktor-Faktor Produksi yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Cabai Rawit Tiung di Kecamatan Bintang Ara Kabupaten Tabalong Baiti Mukaromah; Ahmad Yousuf Kurniawan; Ana Fauziatun Nisa
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10330

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pendapatan rata- rata petani cabai rawit tiung dan pengaruh faktor-faktor produksi terhadap pendapatan petani cabai rawit tiung di Kecamatan Bintang Ara. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer didapat dari pengamatan dan wawancara langsung dengan petani responden, data sekunder diambil dari dinas pertanian dan BPP Kecamatan Bintang Ara. Sampel penelitian ini sebanyak 30 orang dari total populasi sebanyak 128 orang dengan teknik sampel acak sederhana. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh biaya total rata-rata petani sebesar Rp 4.509.690/usahatani atau Rp7.888.671/Ha. Penerimaan usahatani sebesar Rp.8.587.800/usahatani atau Rp 15.022.391/Ha dan pendapatan rata-rata sebesar Rp 5.572.033/usahatani atau Rp 9.746.997/Ha. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan petani cabai rawit tiung adalah biaya pupuk, biaya pestisida dan tenaga kerja. Sementara harga produk, pengalaman berusahatani dan tingkat pendidikan petani tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan petani usahatani cabai rawit tiung di Kecamatan Bintang Ara.
Analisis Finansial Usaha Pengolahan Kopi Robusta “Lok Tunggul Robusta Coffee” di Desa Lok Tunggul Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar Sya'rani, Muhammad; Ferrianta, Yudi; Septiana, Nurmelati
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7830

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya, penerimaan, keuntungan, tingkat kelayakan usaha, titik impas dari usaha pengolahan kopi robusta “Lok Tunggul Robusta Coffee” dan mendeskripsikan permasalahan apa saja yang terdapat dalam usaha pengolahan kopi robusta “Lok Tunggul Robusta Coffee”. Penelitian ini dilaksanakan di usaha pengolahan kopi robusta milik Lok Tunggul Robusta Coffee di Desa Lok Tunggul Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar. Berdasarkan hasil penelitian biaya total yang dikeluarkan selama satu bulan produksi sebesar Rp16.933.548,00 dengan jumlah penerimaan sebesar Rp37.300.000,00 dan keuntungan yang diperoleh yaitu sebesar Rp20.366.452,00. Kelayakan usaha pada satu bulan produksi secara finansial diperoleh nilai RCR > 1 yaitu sebesar 2,203. Produk kopi bubuk mencapai titik impas pada saat penjualan sebanyak 8,444 kg atau sekitar 56 kemasan dengan harga jual per kg sebesar Rp60.953,00 atau sekitar Rp9.156,00 per kemasan dan pada saat jumlah penjualan sebesar Rp1.407.335,00. Sedangkan produk kopi biji matang mencapai titik impas pada saat penjualan sebanyak 17,817 kg dengan harga jual per kg sebesar Rp60.001,00 dan pada saat jumlah penjualan sebesar Rp1.781.740,00. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi usaha yaitu ketersediaan bahan baku buah kopi yang kurang berkualitas akibat petani melakukan petik campur, ketersediaan buah kopi asli pengaron yang menipis dan tidak menentu, banjir yang menyebabkan rusaknya lahan petani dan terhentinya produksi, kurang memadainya beberapa peralatan produksi serta dari segi pemasaran yang lingkup dan jangkauannya masih kurang luas.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam Proses Budidaya Tanaman Timun Suri di Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong Paulina Sakdah; Djoko Santoso; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.686

Abstract

 Timun suri atau buah belungka batu biasanya banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia salah satunya di Kalimantan Selatan. Khususnya masyarakat di daerah Kecamatan Banua Lawas biasa menyebutnya dengan buah belungka banar. Buah timun suri merupakan buah non climatoric atau bukan buah musiman, artinya buah timun suri bisa dinikmati kapan saja dan ditanam kapan saja, tidak tergantung musim asalkan pada saat penanaman sesuai dengan syarat tumbuhnya. Namun pada kenyataannya kebanyakan petani hanya menanam timun suri pada saat menjelang bulan suci ramadhan. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan petani menanam timun suri, mengetahui mengapa petani menanam timun suri menjelang bulan ramadhan serta mengetahui proses pengambilan keputusan petani dalam budidaya timun suri. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2017 sampai bulan Agustus 2018 di Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja. Sampel sebanyak 20 orang petani dengan menggunakan metode Multistage random sampling (pengambilan sampel secara bertahap). Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan alat statistika sederhana yaitu tabulasi silang, uji chi kuadrat dan modus. Berdasarkan hasil uji chi kuadrat diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dengan keputusan petani menanam timun suri pada saat menjelang bulan ramadhan.Kata kunci: timun suri, tingkat permintaan, religi, analisis deskriptif, chi kuadrat
Analisis Produktivitas dan Risiko Usahatani Jagung di Desa Tanjung Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut Widyasari, Dhea; Husaini, Muhammad; Budiwati, Nina
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7868

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan faktor-faktor (benih, pupuk organik dan pupuk anorganik, kapur, pestisida, serta tenaga kerja) terhadap produktivitas usahatani jagung. Dan mengetahui risiko produktivitas dan risiko pendapatan bersih/keuntungan usahatani jagung di Desa Tanjung Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada responden, data sekunder diambil dari dinas atau intansi yang terkait dengan penelitian ini. Sampel penleitian ini diambil sebanyak 40 dari total populasi petani jagung di desa tersebut sebanyak 99 orang dengan teknik propotional random sampling. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap produktivitas usahatani jagung di Desa Tanjung yaitu penggunaan benih, pupuk organik, pupuk anorganik, dan alokasi tenaga kerja, sementara itu kapur dan pestisida tidak berpengaruh secara signifikan. Risiko produktivitas dan risiko pendapatan bersih/keuntungan dalam usahatani jagung di desa tersebut relatif kecil.
SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT ANTANG GUNUNG MERATUS, DI DESA IDA MANGGALA, KECAMATAN SUNGAI RAYA, KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Fitriany Situmorang; Abdussamad Abdussamad; Djoko Santoso
Frontier Agribisnis Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i2.2649

Abstract

Perusahaan pertambangan merupakan sektor usaha yang memiliki dampak positif bagi pendapatan negara bukan pajak yang mencapai 30 triliun pada tahun 2018. Namun disisi lain pertambangan memiliki dampak negatif bagi lingkungan seperti pencemaran air, pencemaran udara, mengubah bentuk alam yang sebelumnya perbukitan menjadi lubang dalam yang besar, dan limbah yang beracun akibat aktivitas industri pertambangan. Eksploitasi sumberdaya alam dan rusaknya lingkungan akibat operasional perusahaan menyebabkan masyarakat menuntut perusahaan agar bertanggung jawab secara sosial meskipun banyak pandangan dari pelaku industri bahwa kontribusi terhadap masyarakat, hanya cukup dengan penyediaan lapangan kerja dan pembayaran pajak kepada negara namun itu semua tidak cukup. Sehingga CSR menjadi suatu usaha untuk menjawab permasalahan yang sudah ditimbulkan oleh aktivitas pertambangan. Program CSR sebagai stimulan sehingga secara sadar atau tidak sadar masyarakat akan menunjukan pembentukan sikap terhadap rangsangan yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis sikap masyarakat terhadap program CSR, untuk menggambarkan komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif dan untuk membandingkan sikap masyarakat penerima program dengan masyarakat bukan penerima program CSR. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. Sedangkan untuk menentukan jumlah responden menggunakan simple random sampling. Berdasarkan hasil penelitian sikap masyarakat terhadap program CSR dari aspek kognitif, afektif, dan konatif memiliki hasil yang tidak berbeda dengan 0 kecuali pada program bantuaan Studi Banding Tanaman Herbal Kepala Desa dan Camat dengan skor -2,22 dan -2.4 pada aspek kognitif serta bantuan program Studi Tiru Perkebunan dan Pengolahan Susu Di Malang Jawa Timur. Dengan skor 2,6 pada aspek kognitif, dan hasil skor.  Namun setelah dilihat perbandingan antara masyarakat penerima dan bukan penerima, hasilnya berbeda nyata sehingga bagi masyarakat penerima lebih merasakan manfaatnya dibandingkan masyarakat bukan penerima.Kata kunci: sikap masyarakat, CSR, kognitif, afektif, konatif
Analisis Pendapatan Petani Program Serasi di Desa Karya Bersama, Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas Adi Adi; Nina Budiwati; Muzdalifah Muzdalifah
Frontier Agribisnis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i1.5994

Abstract

Program SERASI (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) merupakan salah satu program dari Kementerian Pertanian untuk mengoptimalkan fungsi lahan rawa sebagai suatu usaha meningkatkan produktivitas petani. Program ini dilakukan melalui kegiatan optimasi lahan dengan perbaikan infrastruktur air, bantuan budidaya padi, dan bantuan alsintan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan petani Program SERASI, pelaksanaan Program SERASI, serta kendala yang dihadapi petani. Metode pengambilan contoh yang digunakan adalah random sampling (sampel acak) dengan menggunakan 30 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya variabel sebesar Rp. 1.837.922/ha yang terdiri dari biaya input produksi sebesar Rp. 174.952/ha dan biaya TKLK Rp. 1.662.970/ha. Penerimaan yang diperoleh petani sebesar Rp. 6.622.632/ha dengan produksi rata-rata 1.416kg/ha. Pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 4.784.710/ha. Pelaksanaan Program SERASI belum optimal. Kegiatan yang terlaksana meliputi: Bantuan alsintan pra panen, bantuan budidaya padi. Terjadi peningkatan indeks pertanaman menjadi dua kali musim tanam selama setahun (IP 180) dan petani mendapatkan tambahan poduksi padi varietas unggul sebesar 1,4 t/ha. Kendala yang dihadapi petani meliputi: infrastruktur air minum, benih padi diduga kurang berkualitas, serangan hama tikus dan burung pipit, curah hujan tinggi, lahan sawah tergenang saat panen, dan tingkat kesuburan tanah rendah.

Page 6 of 67 | Total Record : 670