cover
Contact Name
Puji Astuti
Contact Email
puji21433@gmail.com
Phone
+6281347243104
Journal Mail Official
puji21433@gmail.com
Editorial Address
urnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Kalimantan Timur. Jl. Ir. H. Juanda No.80 Samarinda, Kalimantan Timur. Telepon 0541 743390. Email:jakt@untag-smd.ac.id, cc: puji21433@gmail.com URL:http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/JAKT
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika
ISSN : 29866200     EISSN : 29863503     DOI : https://doi.org/10.31293/jakt
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika (JAKT) adalah jurnal ilmiah yang didedikasikan untuk menerbitkan naskah penelitian di bidang teknologi pertanian, budidaya pertanian, bidang manajemen hutan, budidaya hutan, hama penyakit hutan, dan yang relevan dengan pertanian tropika dan kehutanan tropika.
Articles 50 Documents
PENGARUH PUPUK ORGANIK TANIJAU DAN PUPUK GANDASIL D TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAHE GAJAH (Zingiber officinale Var. officinale) Romi, Marselinus; Sutejo, Hery
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7133

Abstract

Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan tanaman obat dan rempah-rempah yang banyak dimanfaatkan masyarakat terutama bagian rimpangnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Pupuk Organik Tanijau Dan Pupuk Gandasil D serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe gajah, dosis yang tepat dan interasiknya. Penelitian dilaksanakan di Kampung Kinong Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur pada bulan April 2018-Juli 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan percobaan faktorial 3 x 3 dan terdiri atas 3 ulangan (blok), terdiri dari 2 faktor perlakuan. Perlakuan pupuk Tanijau berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 20, 40 dan 60 hari setelah tanam, jumlah daun umur 20, 40, 60 hari setelah tanam, jumlah anakan, berat rimpang per petak produksi dan berat rimpang per hektar produksi. Berat rimpang tertinggi dihasilkan pada perlakuan 15 ton/ha setara dengan 2,16 kg/petak (t2) yaitu 20.18 ton/ha, sedangkan yang paling ringan pada perlakuan tanpa pupuk Tanijau (t0) yaitu 13.29 ton/ha. Perlakuan pupuk Gandasil D berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, berat rimpang umur 20, 40 dan 60 hari setelah tanam. Interaksi perlakuan pupuk tanijau dan gandasil D sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 20 hari setelah tanam, berbeda nyata terhadap tinggi tanaman 40 dan 60 hari setelah tanam, jumlah daun 20 dan 40 hari setelah tanam. Produksi polong tertinggi terdapat pada perlakuan t2g2 yaitu 23,33 ton/ha. sedangkan yang paling rendah terdapat pada perlakuan t0g0 yaitu 12,63 ton/ha.
PENDUGAAN EROSI DENGAN METODE USLE (UNIVERSAL SOIL LOSS EQUATION) BERBASIS DATA SPASIAL PADA AREAL SEBELUM DAN SESUDAH TAMBANG DI KECAMATAN PALARAN, KOTA SAMARINDA Rifadil, Abdhi; Bakrie, Ismail; Emawati, Heni; Derita, Djumansi; Azham, Zikri
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i2.7909

Abstract

Lahan merupakan salah satu faktor penting dalam mewujudkan keberlangsungan hidup manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penggunaan lahan tersebut dapat menyebabkan penurunan mutu tanah disebabkan oleh proses pencucian hara dan proses erosi tanah. Pembukaan kawasan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, banjir serta kekeringan. Kecamatan Palaran merupakan kecamatan kedua terluas di Kota Samarinda dengan luas 18.253 Ha atau sama dengan 25,4% luas kota Samarinda. Setidaknya terdapat 24 Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan 1 ijin PKP2B, yang luasnya mencapai 12.915,67 Ha atau 70,76% dari luas wilayah Kecamatan Palaran. Dengan persentase luas pertambangan yang sangat besar di kecamatan tersebut mengindikasikan terjadinya kerusakan lingkungan terutama kerusakan tanah yang disebabkan oleh erosi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat erosi tanah pada areal sebelum dilakukan kegiatan pertambangan dan sesudah adanya kegiatan pertambangan serta memetakan sebaran tingkat erosi tanah di Kecamatan Palaran. Penelitian ini dilakukan kurang lebih 2 bulan efektif. Wilayah Kecamatan Palaran menjadi objek penelitian pendugaan erosi sebelum dan sesudah tambang dengan menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) yang dikembangkan oleh Wischmeier dan Smith. USLE adalah suatu model erosi yang dirancang untuk memprediksi erosi rata-rata jangka panjang dari erosi lembar atau alur di bawah keadaan tertentu. Hasil analisis pendugaan erosi dengan metode USLE di Kecamatan Palaran menunjukan bahwa besarnya erosi yang terjadi sebelum adanya kegiatan tambang yaitu sebesar 430.342,11 ton/thn dengan rata-rata besar erosi sebesar 99,80 ton/ha sedangkan setelah areal tersebut menjadi tambang, dugaan erosi yang terjadi yaitu sebesar 1.901.332,98 ton/thn dengan rata-rata besar erosi sebesar 440,91 ton/ha.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN POC URIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI KERITING (Capsicum annuum L.) VARIETAS DJITU F1 Salasiah, Salasiah
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i2.7520

Abstract

Tanaman cabai keriting memiliki nilai jual yang tinggi, hal ini dikarenakan banyaknya kebutuhan akan cabai disetiap harinya, baik dikonsumsi dalam skala rumah tangga atau pun industri makanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbandingan dari pemberian pupuk kandang ayam dan POC urin kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai keriting (Capsicum annum L.) Varietas djitu f1 dan untuk mendapatkan perbandingan pupuk kandang ayam dan POC urin kelinci yang terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman cabai keriting (Capsicum annum L.) Varietas djitu f1. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Margomulyo, Samboja, pada bulan Februari-Mei 2023. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan percobaan faktorial 3x3 yang diulang sebanyak 5 kali, yaitu tanpa Dosis Pupuk Kandang Ayam (a0), Dosis Pupuk Kandang Ayam 1,28 kg/polibag (a1), Dosis Pupuk Kandang Ayam 1,92 kg/polibag (a2). Faktor II, Dosis POC Urin Kelinci (k), terdiri atas 3 taraf, yaitu tanpa dosis POC Urin Kelinci atau kontrol (k0), dosis POC Urin Kelinci 25 ml/polybag (k1), dan dosis POC Urin Kelinci 35 ml/polybag (k2).Perlakuan pupuk Kandang Ayam berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 20 hari, umur 40 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, dan berat buah saat panen. Berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah buah saat panen. Perlakuan POC Urin Kelinci tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 20 hari, umur 40 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga dan panen, dan berat buah saat panen. Berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah buah saat panen. Interaksi perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap parameter penelitian.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK TRICHOKOMPOS DAN PUPUK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) VARIETAS MAXIPRO Trosian, Edy Marizqy; Rahmi, Abdul; Sujalu, Akas Pinaringan
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 1, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v1i2.7021

Abstract

Buncis telah dibudidayakan di seluruh dunia, baik di wilayah yang beriklim subtropis maupun tropis, termasuk Indonesia. Buncis sebagai sayuran yang banyak di konsumsi masyarakat Indonesia cocok untuk dibudidayakan karena kebutuhan konsumsi yang meningkat. Tujuan penelitian untuk megetahui Pengaruh pupuk Trichokompos dan Phonska serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis varietas Maxipro. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-September 2018. Lokasi penelitian terletak di Desa Muara Kaman Ilir. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan analisis factorial 4 x 4 dan terdiri atas 3 ulangan (blok). Faktor pertama adalah dosis pupuk Trichokompos (t) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu : (t0) : Tanpa Pupuk Trichokompos (kontrol), (t1) : 5 ton/ha setara dengan 1,25 kg/petak, (t2) : 10 ton/ha setara dengan 2,5 kg/petak, (t3) : 15 ton/ha setara dengan 3,75 kg/petak. Faktor kedua adalah dosis pupuk Phonska (p) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu : (p0) : tanpa pupuk Phonska (kontrol), (p1) : 300 kg/ ha setara dengan 75 gram/petak, (p2) : 400 kg/ ha setara dengan 100 gram/petak, (p3) : 500 kg/ ha setara dengan 125 gram/petak.Perlakuan pupuk Trichokompos berbeda tidak nyata terhadap panjang tanaman umur 15, 30, 45 hari setelah tanaman, umur keluar bunga dan umur panen, namun berpengaruh sangat nyata terhadap parameter jumlah polong saat panen, berat polong per petak produksi dan produksi polong per hektar. Perlakuan pupuk Phonska berpengaruh tidak nyata terhadap parameter panjang tanaman umur 15, 30, 45 hari setelah tanaman dan umur keluar bunga, berpengaruh nyata pada parameter umur panen dan berpengaruh sangat nyata terhadap parameter jumlah polong saat panen, berat polong per petak produksi, dan produksi polong per hektar.  Interaksi perlakuan antara pupuk Trichokompos dan pupuk Phonska berpengaruh nyata terhadap parameter berat polong per petak.
PERAN POLISI KEHUTANAN DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA KEHUTANAN ILLEGAL LOGGING DI WILAYAH KALIMANTAN TIMUR Yudi Aprianto; Legowo Kamarubayana
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 1, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v1i1.6631

Abstract

Illegal logging merupakan suatu mata rantai tindak pidana kehutanan yang sangat rapi dan terorganisir antara pelaku maupun oknum aparat penegak hukum dimulai dari kegiatan pencurian kayu sampai ke penjualan kayu.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Polisi Kehutanan dalam menanggulangi tindak pidana kehutanan illegal logging di wilayah Provinsi Kalimantan Timur dan kendala apa saja yang dihadapi dalam penurunuan tindak pidana kehutanan illegal logging di wilayah Provinsi Kalimantan Timur.Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Timur yakni di SW II Samarinda BPPHLHK Wilayah Kalimantan, dengan metode penelitian yakni pendekatan kualitatif yakni penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari responden. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, Observasi dan Studi pustaka dengan dokumen-dokumen, Peraturan Perundang-undangan dan literatur lain yang berkaitan dengan penelitian.Hasil dari penelitian ini bila ditinjau dari segi administratif dan program kerja yang dilakukan oleh Polisi Kehutanan Seksi Wilayah II Samarinda Balai Pangamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Polisi Kehutanan Menurut (Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia, 2014). Program kerja yang dimaksud adalah Operasi Preemtif, Operasi Prefentiv, dan Operasi Represif. Peran Polisi Kehutanan di Provinsi Kalimantan Timur, telah terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari Kepercayaan masyarakat meningkat dan banyaknya kasus-kasus yang ditangani hingga mendapatkan putusan hukum di pengadilan.
STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM TORA (TANAH OBYEK REFORMA AGRARIA) PADA KAWASAN HUTAN DI DESA JEMBAYAN KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2023 Novita, Grace Heidy; Yahya, Zuhdi; Kamarubayana, Legowo; Ismail, Ismail; Tirkaamiana, Mohammad Taufan
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i2.7930

Abstract

Reforma Agraria adalah penataan kembali struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang lebih adil melalui pengelolaan aset dan pengelolaan akses terkait untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: Bagaimana Implementasi Program TORA (Tanah Obyek Reforma Agraria) di Desa Jembayan. Bagaimana dukungan stakeholder dalam Program TORA (Tanah Obyek Reforma Agraria) di Desa Jembayan. Penelitian dilakukan selama 2 bulan, dari bulan September sampai November 2022. Lokasi Penelitian terletak di Desa Jembayan Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data, yaitu data primer dan data sekunder dan dilaksanakan di Desa Jembayan. Pengumpulan data dilaksanakan melalui pengamatan lapangan, wawancara dan kuesioner dengan 53 orang responden dari Stakeloder Program TORA dan masyarakat Desa Jembayan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: Implementasi TORA sudah berjalan,  mulai dari kegiatan Inventarisasi dan Verifikasi Penyelesaian Penguasaan Tanah Dalam Kawasan Hutan (PPTKH) dan Kegiatan Penataan Batas Definitif, namun sampai dengan hari ini tahap akhir pembagian sertifikat dari ATR/BPN belum terealisasi. Alokasi kawasan hutan untuk penyediaan sumber TORA yang dilaksanakan PPTKH seluas 30,05 Ha dan merupakan fungsi kawasan hutan Produksi Tetap (HP). Trayek pelaksanaan kegiatan Penataan Batas Definitif pada sebagian Kawasan Hutan Produksi Tetap Desa Jembayan terealisasi sepanjang 5.084,19 meter. Peran Serta Dukungan yang diberikan Stakeholder menunjukkan bahwa masing-masing Stakeholder telah menjalankan perannya dengan baik, dengan hasil persentase sebesar 43,75% dari 100%. 
PENGARUH PUPUK PETROGANIK DAN PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard) VARIETAS MAHESA F1 Triyatmoko, Ragil; Rahmi, Abdul; Fatah, Abdul
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7450

Abstract

Semangka sebagai komuditas buah yang dikenal masyarakat Indonesia dengan nilai ekonomi tinggi dengan pasar yang luas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk petroganik dan NPK Mutiara serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman semangka (Citrullus vulgaris Schard) varietas Mahesa F1 dan untuk memperoleh dosis pupuk Petroganik dan NPK Mutiara.Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-April 2022. Lokasi penelitian terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan pola faktorial 4x4 yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah pupuk petroganik (P) yang terdiri atas 4 taraf yaitu: tanpa pemberian pupuk Petroganik (p0), 1 ton ha-1 atau 1,6 kg petak-1 (p1), 2 ton ha-1 atau 3,2 kg petak-1 (p2), dan 3 ton ha-1 atau 4,8 kg petak-1 (p3). Faktor kedua adalah pupuk NPK Mutiara (N) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu : tanpa pupuk NPK Mutiara (n0), 100 kg ha-1 atau 10 g tanaman-1 (n1), 200 kg ha-1 atau 20 g tanaman-1 (n2), dan 300 kg ha-1 atau 30 g tanaman-1 (n3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk Petroganik       berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap panjang tanaman umur 20 dan 60    hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, umur tanaman saat panen, diameter buah, berat per buah dan produksi buah. Pemberian pupuk NPK Mutiara berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap panjang tanaman umur 20 dan 60 hari setelah tanam, umur tanaman saat panen, diameter buah, berat per buah dan produksi buah.
PENGARUH PEMBERIAN LIMBAH SOLID SAWIT DAN NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI EDAMAME (Glycine max L Merill) VARIETAS RYOKKOH Ali, Haidir
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 1, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v1i2.6680

Abstract

Limbah solid padat sawit belum banyak dimanfaatkan baik sebagai media tanam dan pupuk padahal limbah tersebut banyak sekali dan apabila dimanfaatkan sebagai nilai tambah baik untuk pertanian dan perkebunan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Limbah Solid Sawit dan NPK Mutiara serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai edamame serta untuk memperoleh dosis pupuk Limbah Solid Sawit Dan NPK Mutiara yang sesuai untuk meningkatkan produktivitas tanaman kedelai edamame (Glycine max L merill) Varietas ryokkoh.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan analisis faktorial 4 x 4 dan terdiri atas 3 ulangan (blok). Faktor pertama adalah dosis pupuk Limbah Solid Sawit (S) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu : (S0) : tanpa pupuk limbah solid sawit (kontrol), (S1) : 10 ton/ha setara dengan 1kg/ petak, (S2) : 20 ton/ha setara dengan 2 kg/petak, (S3) : 30 ton/ha setara dengan 3 kg/petak. Faktor kedua adalah dosis pupuk NPK Mutiara (N) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu : (P0) : tanpa pupuk NPK Mutiara ( kontrol), (N1) : 300 kg/ha setara dengan 2kg/petak, (N2) : 600 kg/ha setara dengan 60 g/petak, (N3) : 900 kg/ha setara dengan 90 g/petak.Perlakuan pupuk limbah solid sawit berbeda sangat nyata terhadap tanaman umur 20 hari setelah tanam, berat polong per petak produksi, produksi polong per hektar, umur tanaman saat panen, umur tanaman saat berbunga, serta berbeda nyata terhadap persentase polong isi.Perlakuan pupuk NPK Mutiara berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 20, 40, 60 hari setelah tanam dan umur keluar bunga, umur panen, persentase polong isi, berat polong per petak produksi, dan produksi polong per hektar.Interaksi perlakuan antara pupuk Limbah Solid Sawit dan pupuk NPK Mutiara berpengaruh sangat nyata terhadap berat polong per petak produksi, berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 20,40, 60 hari setelah tanam.
PENGARUH JENIS DAN DOSIS EKSTRAK PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) VARIETAS F-1 BARA Wimpi, Fernandes El; Sujalu, Akas Pinaringan
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i2.7451

Abstract

Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan jenis tanaman hortikultura yang cukup banyak ditanam di Indonesia yang memiliki nilai ekonomi dan permintaan yang cukup tinggi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh jenis dan dosis ekstrak pupuk hayati serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas F-1 Bara, dan untuk menemukan jenis dan dosis ekstrak pupuk hayati. Penelitian dilaksanakan pada Maret-Juni 2020. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Linggang Bigung, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 3 x 4 yang diulang sebanyak 5 kali.  Faktor pertama adalah jenis ekstrak pupuk hayati (J) terdiri atas 3 taraf yaitu : ekstrak buah nanas (j0),  ekstrak buah pepaya (j1), dan kombinasi ekstrak buah nanas dan pepaya j2).  Faktor kedua adalah dosis pupuk hayati (D) terdiri atas 4 taraf yaitu :  tanpa ekstrak pupuk hayati (d0) 100 ml tanaman-1 atau 3.333 liter ha-1 (d1),  200 ml tanaman-1 atau 6.666 liter ha-1 (d2), dan 300 ml tanaman-1 atau 9.999 liter ha-1 (d3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis ekstrak pupuk hayati berpengaruh nyata dan berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15 dan 30 hari setelah tanam, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 45 dan 60 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, jumlah buah per tanaman, dan berat buah per tanaman.   Perlakuan kombinasi ekstrak buah nenas dan buah pepaya (j3) menghasilkan berat buah yang paling tinggi, yaitu 265,35 g tanaman-1.  Perlakuan 300 ml tanaman-1 (d3) menghasilkan berat buah yang paling tinggi, yaitu 286,00 g tanaman-1.
PENGARUH PUPUK KASCING DAN PUPUK BIOBOOST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) VARIETAS VIMA 1 Krismayanti, Neni
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7025

Abstract

Kacang hijau merupakan sumber protein yang sangat baik, rendah lemak dan mengandung banyak serat serta antioksidan. Kacang hijau banyak diperlukan untuk kebutuhan kesehatan dan bubur bayi tentunya menjadi pasar yang baik untuk dibudidayakan.Tujuan penelitian untuk mengetahui dosis pupuk Kascing dan konsentrasi pupuk Bioboost serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau.Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2020. Tempat penelitian dilaksanakan di lahan SMK Pertanian Pembangunan Samarinda, Kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktorial 4x4 dan jumlah ulangan 4 (empat) kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk Kascing (K) terdiri atas 4 taraf yaitu : tanpa pupuk Kascing (k0), 200 g/polibag (k1), 300 g/polibag (k2), dan 400 g/polibag (k3). Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk Bioboost (B) terdiri atas 4 taraf yaitu : tanpa pupuk Bioboost (b0), 2 ml/l air (b1), 4 ml/l air (b2), dan 6 ml/l air (b3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk Kascing berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 14, 28, dan 42 hari setelah tanam, umur berbunga, jumlah polong dan berat biji kering per tanaman; pemberian pupuk Bioboost berpengaruh sangat nyata terhadap umur berbunga dan berpengaruh nyata terhadap berat biji kering per tanaman, dan interaksi antara pupuk Kascing dan pupuk Bioboost berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 14, 28, dan 42 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, umur tanaman saat panen, jumlah polong, persentase polong isi, berat 100 biji kering dan berat biji kering per tanaman.