cover
Contact Name
Puji Astuti
Contact Email
puji21433@gmail.com
Phone
+6281347243104
Journal Mail Official
puji21433@gmail.com
Editorial Address
urnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Kalimantan Timur. Jl. Ir. H. Juanda No.80 Samarinda, Kalimantan Timur. Telepon 0541 743390. Email:jakt@untag-smd.ac.id, cc: puji21433@gmail.com URL:http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/JAKT
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika
ISSN : 29866200     EISSN : 29863503     DOI : https://doi.org/10.31293/jakt
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika (JAKT) adalah jurnal ilmiah yang didedikasikan untuk menerbitkan naskah penelitian di bidang teknologi pertanian, budidaya pertanian, bidang manajemen hutan, budidaya hutan, hama penyakit hutan, dan yang relevan dengan pertanian tropika dan kehutanan tropika.
Articles 50 Documents
PRODUKTIVITAS PENYARADAN MENGGUNAKAN TEKNIK WINCHING DAN TANPA WINCHING DENGAN MENGGUNAKAN TRAKTOR SKIDDER KOMATSHU D85.ESS DI PBPH-HA PT SUMALINDO LESTARI JAYA IV KABUPATEN BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Ali, M; Yahya, Zuhdi; Tirkaamiana, Mohammad Taufan
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i1.8525

Abstract

Salah satu sumber daya alam yang sangat besar manfaatnya bagi kesejahteraan manusia adalah Hutan. Penelitian ini bertujuan menghitung produktivitas penyaradan kayu dengan dua teknik yaitu Teknik Winching dan Tanpa Winching. Penyaradan merupakan kegiatan yang sangat berpengaruh dalam proses pemanenan hutan, tanpa penyaradan kayu yang ada akan sulit untuk dikeluarkan dari dalam hutan. Indikator keberhasilan pemanenan kayu dipengaruhi oleh faktor kondisi alat, teknik penyaradan dan kondisi lapangan. Berdasarkan hasil penelitian produktivitas penyaradan kayu dengan traktor Skidder komatshu D85.ESS dengan teknik Winching pada kelerengan 25-75% yaitu 1.197,67 m3/jam atau rata-rata 29,94 m3/jam, sedangkan penyaradan tanpa Winching pada kelerengan 0-25% produktivitasnya yaitu 580,46 m3/jam atau rata-rata 14,51 m3/jam.
Growth and Production of corn plants (Zea Mays) by providing organic matter and mulch types on marginal land Hinarti, Wa Ode
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i2.6694

Abstract

Corn plants in Indonesia are the second staple food after rice. This study aims to determine the response of corn plants (Zea Mays L.) to the provision of organic materials and mulch on dry land in Muna Regency. The study was conducted in Wali Village, Watopute District, Muna Regency. The implementation of this study lasted for four months, starting from February 2011 to May 2011. This study was arranged based on a Randomized Block Design in a Factorial pattern with three replications as a group consisting of two factors. The first factor was the treatment of organic material dosage (P). The second factor was the treatment of mulch type (M). ANOVA test was conducted to determine the effect of treatment, if significant effect was continued with Duncan's Multiple Regression Test (DMRT) at a significance level of 0.05%. Observation variables include: Plant growth, and corn crop production. The results showed that the interaction between organic materials and mulch types had a significant effect on plant height. The application of organic materials had no significant effect on diameter. The highest production of dry shelled corn was produced in the treatment of providing organic materials at a dose of 15 tons haˉ¹, amounting to 4.08 tons haˉ¹ or an increase of 41.67% compared to without providing organic materials.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK MUTIARA DAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MELON (Cucumis melo L.) VARIETAS OKASA F1 Bosco, Yohanes D; Syahfari, Helda; Rahmi, Abdul
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i2.8547

Abstract

Buah melon banyak digemari oleh masyarakat karena buahnya yang manis dan mengandung banyak air sehingga menyegarkan apabila dimakan.  Kandungan vitamin C pada melon akan mencegah terjadinya sariawan dan meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK Mutiara dan POC Nasa serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman melon dan untuk memperoleh dosis pupuk NPK Mutiara dan konsentrasi POC Nasa yang tepat untuk meningkatkan hasil tanaman melon.  Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari bulan Maret sampai Mei 2020, lokasi penelitian di wilayah Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 4 x 4 dengan 4 kali pengulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK Mutiara (N) terdiri atas 4 taraf yaitu: tanpa pupuk NPK Mutiara (n0); 1,5 g/polibag (n1); 3,0 g/polibag (n2); dan 4,5 g/polibag (n3).  Faktor kedua adalah konsentrasi POC Nasa (N) terdiri atas 4 taraf yaitu: (n0) konsentrasi tanpa POC Nasa (p0); 2,0 ml/l air (p1);  4,0 ml/l air (p2); dan 6 ml/l air (p3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) perlakuan pupuk NPK Mutiara (N) berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tanaman pada umur 28 dan 35 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, diameter buah dan produksi buah per tanaman, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tanaman umur 21 hari setelah tanam. Produksi buah paling tinggi dihasilkan pada perlakuan 3,0 g/polibag (n2) yaitu 1,54 kg, sedangkan yang terendah pada perlakuan tanpa pupuk NPK Mutiara (n0) yaitu 1,16 kg; (2) Perlakuan POC Nasa (P) berpengaruh sangat nyata terhadap umur tanaman saat berbunga dan produksi buah, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tanaman umur 21, 28, 35 hari setelah tanam, dan diameter buah. Produksi buah paling tinggi dihasilkan pada perlakuan 6 ml/l air (p3) yaitu 1,81 kg, sedangkan yang terendah pada perlakuan tanpa POC Nasa (p0) yaitu 0,91 kg; dan (3) Interaksi antara pupuk NPK Mutiara dan POC Nasa (NxP) berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tanaman umur 21, 28 dan 35 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, diameter buah, dan berat buah.
PENGARUH PUPUK BIOKULTUR DAN PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) VARIETAS SERVO F.1 Rahmadani, Risky; Rahmi, Abdul; Fatah, Abdul
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i2.8526

Abstract

Tomat termasuk sayuran buah yang paling digemari oleh hampir setiap orang. Tomat juga memiliki kandungan vitamin A, vitamin C dan juga vitamin B, banyaknya vitamin A pada tomat adalah 2-3 kali banyaknya vitamin A pada buah semangka. Tujuan penelitian : (1) untuk mengetahui pengaruh pupuk biokultur dan pupuk hayati serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat varietas Servo F1, dan  (2) untuk mengetahui konsentrasi pupuk biokultur dan pupuk hayati yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan hasil tanaman tomat.Penelitian ini dilaksanakan bulan Mei sampai dengan Juli tahun 2022 di di UPTB Balai Pelatihan Pertanian (BAPELTAN) Jl. Thoyib Hadiwijaya Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan analisis faktorial 4 x 4 dengan ulangan sebanyak empat (4) kali. Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk biokultur (B). Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk hayati (H) terdiri atas 4 taraf. Analisis data menggunakan sidik ragam dan uji lanjutan dengan beda nyata terkecil (BNT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perlakuan pupuk biokultur berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 20, 40, dan 60 hari setelah tanam, dan berat buah per tanaman. Berat buah paling tinggi dihasilkan pada pemberian 15 ml L-1 air (h3) yaitu 156,25 g tanaman-1, sedangkan yang paling rendah dihasilkan pada perlakuan tanpa pupuk hayati (h0), yaitu 128,75 g tanaman-1; (3) interaksi antara perlakuan pupuk biokultur dan pupuk hayati berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 20, 40, dan 60 hari setelah tanam.
DERAJAT KESTABILAN TEGAKAN KARET (Hevea brasiliensis) DI AREAL HUTAN TANAMAN INDUSTRI PT. SYLVADUTA KECAMATAN KEMBANG JANGGUT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oktofian, Wahyu Eka; Biantary, Maya Preva; Azham, Zikri
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i2.8557

Abstract

Dalam pemilihan tanaman perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut diantaranya tanaman yang tahan terhadap gangguan alam seperti angin dan hujan lebat. Tanaman karet (Hevea brasiliensis) merupakan salah satu tanaman yang mampu bertahan terhadap gangguan alam seperti angin dan intensitas curah hujan yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kestabilan tegakan karet pada areal PT. Sylvaduta Corporation, untuk mengetahui nilai persen tajuk, tinggi total dan tinggi bebas cabang dan mendapatkan hasil dari stabilitas pohon akan menentukan seberapa kuat tegakan pohon tersebut untuk menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu, objek yang digunakan pada penelitian ini berupa tegakan karet (Hevea brasiliensis) berumur 11 tahun dengan jarak tanam 3 x 6 m. Pelaksanaan penelitian dari bulan April – Juni 2023 pada plot A, E, dan G yang dilaksanakan kurang lebih selama 3 bulan, jumlah sample tanaman diambil sebanyak 150 tanaman yang diplih secara sengaja (purposive sampling), data primer yang diambil berupa diameter pohon, tinggi total pohon & tinggi tajuk sedangkan data sekunder yang dikumpulkan pada penelitian ini antara lain pengukuran jarak tanam, tahun tanam atau umur tanaman diperoleh dari informasi buku Lilit Batang PT. Sylvaduta Corporation dan keadaan umum lokasi penanaman diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan jarak tanam 3 x 6 m yang menggunakan jenis klon IRR 118 dan PB 260 memiliki rata-rata diameter setinggi dada sebesar 20.9 cm, memiliki tinggi total 10.62 m, tinggi bebas cabang (TBC) 3.81 m dan tinggi tajuk 6.82 m, derajat kestabilan tegakan kurang dari 100 yaitu sebesar 51.16 % dengan persen tajuk sebesar 64.54%, dari hasil tersebut maka tanaman karet (Hevea brasiliensis) yang terdapat di lokasi penelitian ini termasuk tegakan yang stabil dan memiliki ketahan terhadap angin.
The Effect of Chicken Manure and NPK Mutiara Professional Fertilizer on the Growth and Yield of Katokkon Chili (Capsicum chinensie Jack.) Gautama, Yudha; Jannah, Noor; Astuti, Puji
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i2.8562

Abstract

Chili is not only used for household consumption as a cooking spice or mixed ingredient in various food and beverage processing industries, but also used for the manufacture of medicines and cosmetics. The purpose of this study was to determine the effect of chicken manure and NPK Mutiara Professional fertilizer and their interactions on katokkon chili plants, to determine the best dosage of chicken manure and NPK Mutiara Professional fertilizer for katokkon chili plant productivity. The study was conducted on February 5-May 2023. The research location is located in Tenggarong sub-district, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan. The study used an experimental design with a 4 x 3 factorial analysis in a Completely Randomized Design (CRD), with 4 replications. Consisting of 2 treatment factors. Factor I, Chicken Manure Dose (A) consists of 4 levels, namely: without chicken manure or control (a0), fertilizer dose of 125 g/polybag (a1), fertilizer dose of 250 g/polybag (a2), and fertilizer dose of 500 g/polybag (a3). Factor II, Mutiara Professional NPK Fertilizer (M)) consists of 3 levels, namely: without Mutiara Professional NPK fertilizer or control (m0), fertilizer dose of 1.80 g/polybag (m1), and fertilizer dose of 3.60 g/polybag (m2). The results showed that the chicken manure treatment had no significant effect on plant height at 15 days after planting, age at flowering and age at harvest. It had a significant effect on plant height at 30 days after planting. It had a very significant effect on plant height at 45 days after planting and fruit weight per plant. The interaction of treatments had no significant effect on plant height at 15 days after planting, age at flowering and age at harvest.
PENGARUH PUPUK NPK MESTIBIRU DAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) VARIETAS TOSAKAN F1 Indramus, Febra; Napitupulu, Marisi; Sutejo, Hery; Derita, Djumansi
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i2.8745

Abstract

Tanaman sawi merupakan tanaman yang bernilai ekonomis yang mempunyai banyak manfaat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pupuk NPK Mestibiru dan pupuk kompos serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi, dan juga untuk mengetahui dosis pupuk NPK Mestibiru dan pupuk kompos yang tepat untuk memperoleh hasil tanaman yang tinggi. Penelitian dilaksanakan bulan Juli 2022 sampai dengan bulan Agustus 2022. Tempat penelitian di Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian menggunakan rancangan percobaan dengan analisis faktorial 3 x 3 dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang diulang sebanyak 4 kali. Terdiri atas 2 faktor perlakuan. Faktor I, Dosis Pupuk NPK Mestibiru (M) terdiri dari 3 taraf yaitu: tanpa pupuk NPK Mestibiru atau kontrol (m0), dosis pupuk NPK Mestibiru 150 kg/ha setara dengan 3,75 g/polibag (m1), dan dosis pupuk NPK Mestibiru 300 kg/ha setara dengan 7,50 g/polibag (m2). Faktor II, Dosis Pupuk Kompos (K)) terdiri atas 3 taraf, yaitu: tanpa pupuk kompos atau kontrol (k0), dosis pupuk kompos 3 ton/ha atau setara dengan 75 g/polibag (k1), dan dosis pupuk kompos 6 ton/ha atau setara dengan 150 g/polibag (k2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk NPK Mestibiru (M) berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan berat basah tanaman. Berat basah tanaman terberat terdapat pada perlakuan dengan dosis 6 ton/ha (m2), yaitu 152,58 g. Interaksi perlakuan (MxK) tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 hari dan umur 30 hari setelah tanam, jumlah daun umur 15 hari dan umur 30 hari setelah tanam, dan berat basah tanaman.
PERTUMBUHAN PLANTLET ANGGREK Vanda tricolor Varietas Suavis PADA PERLAKUAN MEDIA DASAR MURASHIGE DAN SKOOG (MS) DENGAN PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) IBA DAN ARANG AKTIF SECARA IN-VITRO Rahmadani, Sari Putri; Astuti, Puji; Napitupulu, Marisi
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i2.8744

Abstract

Anggrek merupakan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi bila dibandingkan dengan jenis tanaman hias lainnya. Tujuan penelitian dilakukan ingin mengetahui pertumbuhan plantlet Anggrek Vanda Tricolor Varietas Suavis pada perlakuan media dasar MS dengan Zat Pengatur Tumbuh dan Arang Aktif Dengan konsentrasi yang berbeda. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2019 hingga Agustus 2019 di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) percobaan (4x4), diulang sebanyak 3 kali, yang terdiri dari 2 faktor. Faktor I adalah Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh IBA (I), terdiri atas 4 taraf yaitu : (i0) IBA, (i1) 0,3 ppm IBA, (i2) 0,6 ppm IBA, (i3) 0,9 ppm  IBA. Faktor II adalah Dosis Arang Aktif (A) terdiri dari 4 taraf yaitu : (a0) Tanpa Arang Aktif, (a1) 2 gram Arang Aktif/liter media, (a2) 4 gram Arang Aktif/liter media, (a3) 6 gram Arang Aktif/liter media. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan Zat Pengatur Tumbuh IBA berpengaruh nyata terhadap panjang akar umur 3 bulan setelah tanam. panjang akar tertinggi terdapat pada perlakuan i3 (0,9 ppm IBA) yaitu mencapai 3,83 cm. Perlakuan Arang Aktif menujukan bahwa berpengaruh nyata terhadap tinggi plantlet umur 1 bulan setelah tanam. plantlet tertinggi terdapat pada perlakuan a1 (2 gram Arang Aktif) yaitu 3,33 cm. Interaksi (IxA) perlakuan berpengaruh nyata terhadap perlakuan IBA dan Arang Aktif pada jumlah daun umur 3 bulan setelah  tanam, interaksi terbaik terdapat pada perlakuan i0a2 (Tanpa Zat Pengatur Tumbuh IBA dan 4 gram Arang Aktif)yaitu 2,67 cm. Tinggi plantlet umur 2 bulan setelah tanam, Interaksi terbaik terdapat pada perlakuan i2a1 (0,6 ppm Zat Pengatur Tumbuh IBA dan 2 gram Arang Aktif)yaitu 6,00 cm. Jumlah akar umur 3 bulan setelah tanam, Interaksi terbaik terdapat pada perlakuan i0a2 (Tanpa Zat Pengatur Tumbuh IBA dan 4 gram Arang Aktif)yaitu 2,00 cm.
BIOAKTIVITAS FITOKIMIA KUALITATIF DAN ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH MARITAM (Naphelium ramboutanake leenh) TERHADAP PENGHAMBATAN BAKTERI CUTIBACTERIUM ACNES DAN STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS Rura, Andres Sangka'
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i2.8727

Abstract

Hasil hutan bukan kayu merupakan suatu produk yang berasal dari hutan tetapi tidak dalam bentuk kayu salah satu bentuk produk HHBK yaitu buah-buhan, salah satu buah yang banyak dijumpai dalam hutan khusunya di Kalimantan Timur yaitu buah rambutan hitam atau yang sering disebut sebagai buah maritam. Buah maritam memiliki banyak manfaat bagi Kesehatan, pada pengujian ini buah maritan diuji kandungan senyawa secara fitokimia kualitatif dan juga antibakteri yaitu bakteri cutibacterium acnes dan staphylococcus epidermidis. Hasil pengujian fitokimia kualitatif ekstrak buah maritam positif mengandung senyawa alkaloid, triterpenoid, saponin, karbohidrat, flavonoid, tanin, kumarin, fenol sedangkan umtuk senyawa karotenoid dan steroid tidak terdeteksi dalam kandungan ekstrak, pengujian aktibakteri pada bakteri C. acnes memiliki konsentrasi 500 µg/well memiliki hasil penghambatan sebesar 40% dari tiga ulangan, konsentrasi 250 µg/well memiliki penghambatan sebesar 36%, konsentrasi 125 µg/well memperoleh penghambatan sebesar 32% dan untuk konsnetrasi  62,5 µg/well memiliki penghmabtan 28%. Pengambatan bakteri S. epidermidis memiliki konsentrasi pengujian yaitu 500 µg/well, 250 µg/well, 125 µg/well, 26,5 µg/well dengan penghambatan setiap konsentrasi sebagai berikut 32%, 28%, 24% dan 20%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kandungan senyawa pada pengujian fitikimia kualitatif hamper memiliki semua kandungan senyawa, pada penghambatan bakteri C. acnes memiliki penghambatan yang baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri pada semua konsentrasi sedangkan bakteri S. epidermidis memiliki penghambatan pada semua konsenetrasi yang cukup baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri yang dapat dilihat pada setiap konsentrasi yang memiliki penghambatan
PENGARUH NUTRISI LAU KAWAR DAN PUPUK GDM SAME GRANULE BIO ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG PELANGI (Zea mays L.) VARIETAS GLASS GEM CORN Rahman, Muhammad Taufik; Jannah, Noor; Sujalu, Akas Pinaringan
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i2.8747

Abstract

Jagung merupakan komoditas pertanian yang sangat digemari terutama oleh penduduk perkotaan karena rasanya yang enak dan manis banyak mengandung karbohidrat, sedikit protein dan lemak Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh NOT Lau Kawar dan pupuk GDM SaMe Granule Bio Organik serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pelangi varietas Glass Gem Corn, dan untuk memperoleh konsentrasi NOT Lau Kawar dan dosis pupuk GDM SaMe Granule Bio Organik yang tepat untuk pertumbuhan tanaman jagung pelangi (Zea mays L.) Varietas Glass Gem Corn. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-bulan Juni 2022. Lokasi penelitian Di Lahan Sekolah Menengah Kejuruan SPP  Negeri Samarinda, Jl. Thoyyib Hadiwijaya, Sempaja Timur, Samarinda Utara. Penelitian menggunakan Percobaan Faktorial 3x3 dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 blok sebagai ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi NOT Lau Kawar (N). Faktor kedua adalah dosis pupuk GDM Same Granule Bio Organik (G). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan NOT Lau Kawar berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman. Perlakuan pupuk GDM Same Granule Bio Organik berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman. Interaksi antara NOT Lau Kawar dan pupuk GDM Same Granule Bio Organik berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap tinggi tanaman. Produksi tongkol paling tinggi dihasilkan pada kombinasi perlakuan 15 ml l-1 air NOT Lau Kawar dan 300 kg ha-1 pupuk GDM Same Granule Bio Organik (n1g2), yaitu 4,42 ton ha-1.