cover
Contact Name
Resti Nurmala Dewi
Contact Email
restinurmaladewi@gmail.com
Phone
+6281336684567
Journal Mail Official
jurnalperikanan@unram.ac.id
Editorial Address
Redaksi Jurnal Perikanan Universitas Mataram Program Studi Budidaya Perairan Jl. Pendidikan No. 37 Mataram, 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Perikanan
Published by Universitas Mataram
ISSN : 23026049     EISSN : 26570629     DOI : 10.29303/jp.v14i3.925
Core Subject : Agriculture,
Jurnal ini memuat artikel yang berhubungan dengan hasil penelitian di bidang perikanan dan ilmu kelautan yang meliputi 1. teknologi penyediaan pakan buatan 2. rekayasa akuakultur 3. teknologi pembenihan dan pembesaran ikan 4. rekayasa genetik 5. teknologi pengendalian hama dan penyakit ikan 6. teknologi budidaya pakan alami 7. manajemen sumberdaya perairan 8. teknologi hasil perikanan 9. teknologi perikanan tangkap 10. ilmu dan teknologi kelautan 11. agribisnis perikanan
Articles 31 Documents
Search results for , issue "Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PERIKANAN" : 31 Documents clear
ANALISIS PENDAPATAN POTENSIAL EKOWISATA PASCA COVID-19 BANYU URIP MANGROVE CENTER (BMC) DI KECAMATAN UJUNG PANGKAH KABUPATEN GRESIK Sumaryam Sumaryam; Rhochmad Wahyu Illahi; Gilang Rusrita Aida; Didik Trisbiantoro
Jurnal Perikanan Unram Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i4.396

Abstract

Ekosistem mangrove selain berfungsi sebagai kawasan asuhan, pemijahan dan mencari makan bagi hewan-hewan yang biasa berkembang biak dan tumbuh di area hutan mangrove juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan ekowisata yang penyumpang pendapatan potensial bagi pengelola maupun masyarakat sekitar. Salah satu destinasi ekowisata mangrove di Jawa Timur adalah kawasan ekowisata mengrove di Kecamatan Ujung Pangkah, Gresik yaitu BMC atau Banyuurip Mangrove Center di Desa Banyuurip yang sempat mengalami penutupan karena pandemi Covid-19. Pembukaan kembali Ekowisata BMC tentunya mendatangkan kembali pendapatan potensial bagi pengelola kawasan ekowisata tersebut, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pendapatan potensial dari ekowisata BMC ini pasca pandemic Covid-19. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pendapatan potensial dari Banyuurip Mangrove Center pasca pandemic Covid-19. Metode Penelitian yang digunakan adalah survei untuk mengumpulkan data-data kuantitatif yang dikumpulkan melalui wawancara secara purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian jumlah pengunjung sebelum Covid-19 dan setelahnya terjadi penurunan secara drastis. Pendapaatan aktual yang diperoleh ekowisata BMC Banyuurip Mangrove Center sebesar Rp. 120.000.000,-/ tahun dan pendapatan potensialnya sebesar Rp. 720.000.000,-/tahun sebelum terjadinya pandemic covid-19. Pada saat pandemi semua pendapatan adalah 0, sedangkan pasca pandemi Covid-19 pendapatan aktualnya sebesar Rp. 72.000.000,-/tahun dan pendapatan potensialnya sebesar Rp. 432.000.000,-/tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kembali jumlah kunjungan melalui perbaikan juga pengembangan sarana dan prasarana BMC, pembinaan kepada masyarakat serta peningkatan promosi untuk meningkatkan pendapatan potensial dari ekowisata Banyuurip Mangrove Center.
EVALUASI NILAI GIZI DAN KANDUNGAN ASAM AMINO PADA KOTORAN UNGGAS UNTUK PAKAN IKAN LELE (Clarias gariepinus) Rizki Eka Puteri; Raudhatus Saadah; Raymundus Genty Laras
Jurnal Perikanan Unram Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i4.397

Abstract

Ikan lele merupakan sumber protein hewani yang disukai sebagian besar masyarakat. Budidaya ikan lele mudah dan cepat dibudidayakan, namun kendala terbesar yang dihadapi oleh pembudidaya ikan lele adalah biaya produksi tepung ikan yang masih tinggi. Ikan membutuhkan protein tinggi untuk tumbuh dan berkembang. Salah satu bahan pakan alternatif yang dapat menekan biaya pakan adalah kotoran ayam sebagai bahan baku pengganti tepung ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi kandungan nutrisi kotoran ayam sebagai bahan alternatif tepung ikan. Didapatkan pada bulan Oktober 2021. Penelitian ini menggunakan satu sampel kotoran ayam dari peternak ayam petelur di Kenten Laut Kabupaten Banyuasin. Penelitian meliputi beberapa analisis proksimat kotoran ayam (protein, kadar abu, serat kasar, dan lemak) dan analisis asam amino. Analisis kandungan asam amino dilakukan menurut manual instrumen ICI (1985) dan metode AOAC (2005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kotoran ayam memiliki kadar abu 0,13%, protein kasar 13,12%, serat kasar 18,34% dan lemak kasar 3,10%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nutrisi kotoran ayam dapat digunakan sebagai sumber protein pada pembudidaya ikan. Kata Kunci: ikan lele, limbah ungags, kotoran ayam, pakan alternatif,
PERTUMBUHAN DAN KADAR ALBUMIN IKAN GABUS (Channa striata) YANG DIBERI JENIS PAKAN SEGAR BERBEDA Muhammad Safir; Suriani Suriani; Novalina Serdiati; Samliok Ndobe
Jurnal Perikanan Unram Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i4.398

Abstract

Selama ini, ketersediaan ikan gabus (Channa striata) dipasaran masih mengandalkan hasil tangkapan di alam. Selain faktor teknis budidaya, kandungan albumin ikan gabus hasil tangkapan di alam lebih tinggi dari hasil budidaya. Budidaya ikan gabus secara terkontrol dengan pemberian pakan alami sesuai dengan lingkungan alaminya merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kadar albumin yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pakan alami (pakan segar) yang memberikan pertumbuhan dan kadar albumin tertinggi pada ikan gabus (C. striata) yang dibudidayakan secara terkontrol. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan mengujikan tiga jenis pakan segar (ikan nilem, cacing tanah, dan berudu), dan masing-masing diberi tiga kali ulangan. Benih ikan gabus (berukuran 8,54±1,85 g) dipelihara dalam baskom (diameter 48 cm dan tinggi 22 cm) yang telah diisi dengan air tawar sebanyak 6 L dengan kepadatan 3 ekor per wadah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan segar tidak memberikan pengaruh (p>0,05) terhadap laju pertumbuhan spesifik harian, pertumbuhan bobot mutlak dan kelangsungan hidup benih ikan gabus dengan lama pemeliharaan 21 hari. Persentase kadar albumin lebih tinggi diperoleh pada benih ikan gabus yang diberi pakan segar jenis berudu (4,2%) dibandingkan cacing tanah (3,10%) dan ikan nilem (3,03%). Pakan segar jenis berudu dapat diterapkan untuk meningkatkan kadar albumin dalam pemeliharaan benih ikan gabus secara terkontrol.
KELIMPAHAN FITOPLANKTON SEBAGAI INDIKATOR KUALITAS PERAIRAN DI PERAIRAN LAUT LABANGKA, KABUPATEN SUMBAWA Baiq Hilda Astriana; Aryan Perdana Putra; Muhammad Junaidi
Jurnal Perikanan Unram Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i4.400

Abstract

Salah satu kecamatan dengan produksi udang terbesar saat ini di Kabupaten Sumbawa adalah kecamatan labangka. Mengingat akan dikembangnya kegiatan tambak budidaya udang secara ekstensif di Kecamatan tersebut, maka perlu diketahui kondisi existing dari perairan laut di wilayah ini. Hal ini dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan tambak budidaya udang agar produksi udang serta kualitas perairan dapat terjaga. Salah satu indicator perubahan lingkungan perairan yang dapat diamati yaitu fitoplankton. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan fitoplankton dan parameter kualitas air lainnya di perairan laut Labangka sehingga dapat diketahui kondisi awal dari perairan laut Labangka sebelum dimulainya kegiatan pengembangan tambak udang di kawasan ini. Sampling plankton maupun air laut menggunakan purposive sampling. Analisis data Fitoplankton meliputi penghitungan kelimpahan (D), indeks diversitas (H’), indeks keseragaman E, dan indeks dominansi (D). Sedangkan parameter kualitas air yang diukur yaitu pH, total ammoniak, fosfat, nitrat, nitrit, dan BOT. Hasil perhitungan kelimpahan fitoplankton dan hasil pengukuran parameter kualitas air selanjutnya dianalisis secara statistik menggunakan korelasi Pearson untuk melihat hubungan antar variable yang diukur. Hasil pengamatan sampel fitoplankton menunjukkan bahwa terdapat 11 genera yaitu Coscinodiscus, Biddulphia, Nitzschia, Rhizosolenia, Pleurosigma, Triceratium, Ceratium, Pelagothrix, Trichodesmium, Dinophysis, dan Thallasionema. Selain itu, diketahui bahwa perairan ini masih dapat dikatakan aman karena kelimpahan fitoplankton terhitung kurang dari 15.000 ind/L. Sementara itu, nilai pH, total ammoniak, fosfat, nitrat, nitrit, dan BOT masih dalam kisaran aman walaupun ada parameter yang memiliki nilai melebihi baku mutu. Dapat disimpulkan bahwa perairan Labangka memiliki kualitas perairan yang baik dan sesuai untuk pengembangan kegiatan budidaya.
STUDI BIOAKUMULASI LOGAM BERAT (Pb, Cd, DAN As) PADA RUMPUT LAUT (Caulerpa racemosa) DARI TAMBAK TRADISIONAL DI BRONDONG, LAMONGAN Cindi Koes Farizky; Mirna Fitriani; Nuning Vita Hidayati; Boedi Setya Rahardja; Sapto Andriyono
Jurnal Perikanan Unram Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i4.401

Abstract

Rumput laut (Caulerpa racemosa) merupakan salah satu makroalga yang memiliki kemampuan untuk mengakumulasi logam berat, sehingga dijadikan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan. Wilayah pesisir Lamongan, termasuk di Kecamatan Brondong terdapat berbagai kegiatan industri. Buangan limbah kegiatan industri tersebut akan meningkatkan resiko pencemaran logam berat. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dengan analisis Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS). Analisis data yang digunakan yaitu kuantitatif dengan perhitungan berdasarkan Geo-Accumulation Index (Igeo), Contamination Factor (CF), dan Bio Concentration Factor (BCF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumput laut (C. racemosa), air, dan sedimen dari tambak tradisional di Brondong, Lamongan mengandung logam berat (Pb, Cd, dan As) dengan konsentrasi yang rendah. Rata-rata konsentrasi Pb, Cd, dan As pada rumput laut (C. racemosa) berturut-turut adalah 0,0901 mg/kg, 0,0124 mg/kg, dan 0,2357 mg/kg. Konsentrasi Pb dan Cd pada air tidak terdeteksi, sedangkan rata-rata konsentrasi As pada air adalah 0,0158 mg/l. Konsentrasi Pb, Cd, dan As pada sedimen berturut-turut adalah 12,3 mg/kg, 0,171 mg/kg, dan 3,74 mg/kg. Nilai Igeo dan CF menunjukkan bahwa logam berat (Pb, Cd, dan As) mengindikasikan tingkat pencemaran dan tingkat kontaminasi yang rendah (0<Igeo<1 dan CF<1). Nilai BCF yang rendah juga menunjukkan bahwa tingkat akumulatif rumput laut (C. racemosa) dikategorikan rendah (BCF<100). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa tambak tradisional di Brondong, Lamongan tergolong aman untuk dilakukan kegiatan budidaya rumput laut (C. racemosa).
APLIKASI PROBIOTIK MULTISPESIES KOMERSIAL UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERTUMBUHAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) Anik Kusmiatun; Ilham Ilham; Mohsan Abrori; I Nyoman Sudiarsa; Andina Chairun Nisa; Annisa Khairani Aras; Liga Insani; Wahyu Wahyu; Diklawati Jatayu; Amiqatul Fikriyah; Arie Kiswanto; Muhammad Chaidir Undu; Diah Ayu Satyari Utami
Jurnal Perikanan Unram Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i4.402

Abstract

Probiotik adalah mikroba yang dapat diberikan ke lingkungan budidaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan meningkatkan kecernaan pakan. Penggunaan probiotik tidak hanya satu jenis saja, tetapi juga dapat menggunakan campuran dari berbagai spesies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi probiotik multispesies komersial melalui pakan untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan udang vaname. Penelitian ini dilakukan melalui Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu kontrol (pakan tanpa campuran probiotik), A (pakan dicampur 0,2% probiotik multispesies komersial Bacillus sp.), B (pakan dicampur 0,2% probiotik multispesies komersial Lactobacillus sp.), C (pakan dicampur 0,2% probiotik multispesies komersial mix bacteria). Perlakuan tersebut diberikan pada udang uji selama 40 hari. Parameter yang diamati selama penelitian terdiri atas bobot akhir, pertumbuhan bobot harian, panjang akhir, pertumbuhan panjang harian, tingkat kelangsungan hidup, rasio konversi pakan, dan kualitas air. Bobot udang vaname tertinggi diperoleh pada perlakuan A (9,1100 ± 0,0100 g) yang diikuti perlakuan C (8,8767 ± 0,0153 g) dan perlakuan B (8,6100 ± 0,0100 g). Rasio konversi pakan terendah ditunjukkan oleh perlakuan A (1,43 ± 0,13) yang berbeda nyata (P<0,05) dengan perlakuan kontrol, B, dan C. Tingkat kelangsungan hidup tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan A (85,00 ± 7,50%) yang berbeda nyata (P<0,05) dengan perlakuan kontrol, B, dan C. Aplikasi probiotik multispesies komersial dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan udang vaname. Hasil terbaik diperoleh pada udang vaname yang diberi probiotik multispesies komersial jenis Bacillus sp.
PENGGUNAAN DEDAK PADI SEBAGAI SUMBER KARBON ORGANIK PADA BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus var) DI BAK TERPAL Rahmadi Aziz; Aldi Huda Verdian; Adni Oktaviana
Jurnal Perikanan Unram Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i4.404

Abstract

Komoditas ikan air tawar yang memiliki potensi untuk dikembangkan yaitu ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var). Upaya yang dilakukan agar dapat mengembangkan dan meningkatkan produksi ikan lele yaitu melakukan budidaya dengan teknologi penambahan sumber karbon organik dalam meningkatkan pertumbuha bakteri heterotrof untuk merombak bahan organik di lingkungan budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan, kelangsungan hidup, feed convertion ratio (FCR), dan rasio C/N terhadap keberhasilan budidaya ikan lele sangkuriang di bak terpal. Perlakuan yang diterapkan adalah pemeliharaan ikan lele sangkuriang dengan rasio C/N 0, C/N 20, C/N 25, dan C/N 30 dengan padat pebaran ikan lele 500 ekor/m3. Hasil penelitian ini adalah penambahan rasio C/N 20 berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele yang dipelihara di bak terpal. Hasil yang terbaik terdapat pada perlakuan rasio C/N 20 dengan growth rate (0,68 gram/hari), survival rate (86%), dan feed convertion ratio (0,85). Selain itu, perlakuan rasio C/N 20 dapat menurunkan kandungan amoniak pada media budidaya ikan lele.
LAJU EKSPLOITASI KERANG REMIS (Corbicula sp.) DI PERAIRAN SUNGAI KONAWEHA KECAMATAN UNAAHA KABUPATEN KONAWE SULAWESI TENGGARA Sulpian Sahdatun Kasim; Muhammad Purnama; Bahtiar Bahtiar
Jurnal Perikanan Unram Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i4.405

Abstract

Kerang remis merupakan organisme air tawar yang memiliki nilai ekonomis & keberadannya banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Sungai Konaweha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju eksploitasi kerang remis (Corbicula sp.). Penelitian ini dilaksanakan tiga bulan yaitu dari bulan Agustus-Oktober 2021. Lokasi penelitian bertempat di Perairan Sungai Konaweha Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Data dianalisis menggunakan FiSAT II versi 3.0. Hasil penelitian menunjukkan kelompok ukuran berdasarkan frekuensi panjang didominasi ukuran 25-27,7 mm. Parameter pertumbuhan diperoleh panjang asimtotik kerang remis (L) yaitu 40,95 mm. Koefisien laju pertumbuhan (K) 0,82, nilai t0 yaitu -0,12, ’ yaitu 7,23, sedangkan nilai tmaks yaitu 3,66. mortalitas alami (M) kerang remis sebesar 1,51/tahun dan mortalitas penangkapan (F) sebesar 1,40/tahun sehingga mortalitas totalnya bernilai 2,9/tahun, sedangkan tingkat eksploitasi sebesar 0,48/tahun. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat eksploitasi di perairan Sungai Konaweha kategori rendah (under exploited).
VARIASI MAKANAN KERANG TAHU (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MUARA SUNGAI WANGGU KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA Anggelini Cahya Dirani; Bahtiar Bahtiar; Muhammad Purnama
Jurnal Perikanan Unram Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i4.406

Abstract

Kerang tahu (Meretrix meretrix) merupakan salah satu biota yang hidup di perairan muara Sungai Wanggu Kota Kendari Sulawesi Tenggara yang diduga telah mengalami tekanan ekologi dan variasi makanan kerang belum diketahui secara pasti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variasi jenis makanan kerang tahu (M. meretrix). Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2021. Pengamatan variasi makanan kerang tahu (M. meretrix) dilakukan di Laboratorium Produktivitas dan Lingkungan Perairan (Prolink) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo. Analisis yang digunakan yaitu indeks kepenuhan lambung, frekuensi kemunculan, luas relung dan tumpang tindih. Hasil analisis menunjukkan variasi makanan terbagi dalam 3 kelompok yaitu fitoplankton, zooplankton dan material tidak teridentifikasi (MTT). Indeks kepenuhan lambung berdasarkan bulan pengamatan (0,95-1,00%), jenis kelamin jantan (1,00%) betina (0,93%) dan tertinggi pada kelas ukuran 28-31 mm yaitu (1,22%). Frekuensi kemunculan tertinggi berdasarkan bulan dan jenis kelamin nilai tertinggi didapatkan pada Oscillatoria angusta dan Biddulphia sp. sedangkan berdasarkan kelas ukuran tertinggi Oscillatoria tenuis dan Biddulphia sp. Nilai luas relung tertinggi didapatkan pada bulan Agustus (8,25), jenis kelamin betina (8,12) dan tertinggi pada kelas ukuran 40-43 mm (8,33). Nilai tumpang tindih tertinggi diperoleh pada bulan Agustus-September 0,97. Variasi makanan pada kerang tahu cenderung menyukai kelompok fitoplankton didominasi jenis O. angusta dan Biddulphia sp.
PRODUKTIVITAS BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SUPER INTENSIF DI BAK TERPAL BUNDAR DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA Dzikri Wahyudi; Anggoro Prihutomo; Alis Mukhlis
Jurnal Perikanan Unram Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i4.412

Abstract

Tren permintaan pasar terhadap udang vaname saat ini terus meningkat, namun permasalahan serangan patogen dan lingkungan yang buruk menyebabkan terjadinya kegagalan produksi udang vaname. Permasalahan ini perlu diimbangi dengan teknologi yang mampu mengatasi permasalahan yang ada. Salah satu yang dapat dilakukan adalah penggunaan bak terpal sebagai sarana budidaya yang dapat dilakukan secara intensif, efisien, dan dapat meminimalisasi penggunaan lahan dan sumberdaya, serta penerapan biosekuriti yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produktivitas budidaya udang vaname super intensif di bak terpal bundar berkapasitas 28 m3 dengan padat tebar 300 ekor/m3 dan 400 ekor/m3 yang dipadukan dengan panen parsial. Masing-masing padat tebar diulang sebanyak 6 kali. Pemeliharaan dilakukan selama 110 hari dimana panen parsial dilakukan pada hari ke-66 dan hari ke-80. Parameter yang diuji meliputi sintasan, laju pertumbuhan spesifik harian, produktivitas budidaya udang dan FCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa padat tebar yang diuji tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada sintasan (p > 0,05), namun berbeda nyata pada laju pertumbuhan spesifik harian, produktivitas budidaya udang dan FCR (p < 0,05). Penerapan budidaya udang vaname super intensif dengan padat tebar 400 ekor/m3 mampu meningkatkan produksi sebesar 18,47% dibandingkan dengan padat tebar 300 ekor/m3, dengan nilai rata-rata sintasan sebesar 89,72%, produktivitas sebesar 5,58 kg/m3, dan FCR sebesar 1,48. Padat tebar 400 ekor/m3 dapat direkomendasikan untuk diterapkan pada budidaya udang vaname dan kajian produksi budidaya udang vaname dengan padat tebar di atas 400 ekor/m3 perlu dilakukan.

Page 3 of 4 | Total Record : 31