cover
Contact Name
Amiruddin
Contact Email
seumubeuet@gmail.com
Phone
+6285191816778
Journal Mail Official
seumubeuet@ymal.or.id
Editorial Address
Jl. Line Pipa Desa Seuneubok, Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe, Aceh
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Seumubeuet
ISSN : -     EISSN : 29637368     DOI : -
JURNAL SEUMUBEUET adalah jurnal di bidang pendidikan, khususnya Pendidikan Islam, berbagi pengetahuan dan informasi tentang seluruh aspek pendidikan Islam yang terintegrasi dengan semua ilmu pengetahuan, mempublikasikan artikel yang berkualitas untuk menunjukkan perkembangan pendidikan di dunia Islam, dan tujuannya adalah untuk menyebarkan karya-karya asli dan isu-isu terbaru tentang Bidang tersebut, lihat informasi lebih lanjut https://ejournal.ymal.or.id/index.php/jsmbt/Focus_Scope
Articles 52 Documents
Peran Ulama Dayah dalam Menginternalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam melalui Qanun Syariat sebagai Upaya Implementasi Hukum Islam di Aceh Nasrullah
Jurnal Seumubeuet Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Seumubeuet
Publisher : Yayasan Madinah Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aceh merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang secara resmi menerapkan syariat Islam melalui perangkat hukum daerah yang disebut qanun. Dalam konteks ini, ulama dayah memegang peran strategis, tidak hanya sebagai pendidik agama, tetapi juga sebagai agen internalisasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam mendukung implementasi qanun syariat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam bagaimana peran edukatif ulama dayah berkontribusi dalam pembentukan kesadaran hukum masyarakat terhadap penerapan syariat Islam di Aceh. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research), dengan menganalisis literatur-literatur yang relevan dari bidang hukum Islam, pendidikan Islam, dan sosiologi hukum. Hasil kajian menunjukkan bahwa ulama dayah menjalankan peran strategis dalam menjembatani antara ketentuan hukum formal dan pemahaman masyarakat melalui pendekatan berbasis nilai, keteladanan, dan edukasi berkelanjutan. Internalisasi nilai-nilai Islam dilakukan melalui pengajaran, ceramah, serta pemaknaan ulang terhadap substansi qanun dalam kerangka pendidikan akhlak. Temuan ini menunjukkan bahwa keberhasilan implementasi qanun syariat sangat ditentukan oleh keterlibatan ulama dayah sebagai aktor kultural dan religius yang diterima secara luas oleh masyarakat. Penelitian ini berkontribusi dalam memperkuat wacana integrasi antara hukum Islam dan pendidikan berbasis komunitas sebagai pendekatan strategis dalam pembaruan hukum Islam yang lebih kontekstual dan berkeadaban.
Upaya Sekolah Dalam Pembentukan Character Building Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Aceh Selatan Saffan, Edi
Jurnal Seumubeuet Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Seumubeuet
Publisher : Yayasan Madinah Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63732/jsmbt.v2i2.162

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya menerapkan pendidikan karakter di sekolah, karena pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang didalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik dan diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Pendidikan karakter penting bagi kehidupan manusia, maka peran yang dimainkan dunia pendidikan haruslah tidak sekedar menunjukkan pengetahuan moral, tetapi juga melakukan tindakan moral. Di sekolah sangat penting unsur pendidikan karakter dalam setiap kegiatan yang dilakukan di lingkungan sekolah terutama dengan basis ajaran-ajaran agama Islam untuk membentuk akhlak yang lebih baik, santun, dan menanamkan pada karakter siswa mengenai nilai-nilai agama Islam. Jika dikaitkan dengan pesatnya perubahan perkembangan zaman akan sangat berpengaruh terhadap anak didik dalam berfikir, bersikap, dan berperilaku, khususnya terhadap mereka yang masih dalam tahap perkembangan dalam transisi mencari identitas diri. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui upaya sekolah dalam pembentukan character building siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Aceh Selatan. Menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan yang sangat dibutuhkan sekarang ini adalah pendidikan yang dapat mengintegrasikan pendidikan karakter dengan pendidikan yang dapat mengoptimalkan perkembangan seluruh dimensi pada anak didik seperti kognitif, fisik, sosio-emosi, kreativitas, dan spiritual. Pendidikan karakter yang telah dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Aceh Selatan, sudah berjalan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai tanggung jawab dalam melaksanakan pendidikan tersebut. Bertujuan untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri siswa demi menuju ke arah hidup yang lebih baik.
Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Edukasi Keagamaan Remaja melalui Media Sosial Zulfikar, Azmi Yudha
Jurnal Seumubeuet Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Seumubeuet
Publisher : Yayasan Madinah Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi digital dan media sosial telah mengubah cara remaja mengakses informasi, termasuk dalam bidang pendidikan agama Islam. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran strategis dalam menyampaikan edukasi keagamaan kepada remaja melalui media sosial yang kini menjadi ruang komunikasi utama bagi generasi muda. Namun, terdapat kesenjangan terkait kemampuan guru PAI dalam memanfaatkan media sosial secara optimal dan penyusunan konten edukasi yang relevan serta terstruktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran guru PAI dalam edukasi keagamaan remaja melalui media sosial serta mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi dalam proses tersebut. Metode kajian yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research) dengan mengumpulkan, menelaah, dan menganalisis literatur terkait media sosial, pendidikan agama Islam, dan perilaku remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial memiliki potensi besar sebagai sarana edukasi keagamaan yang efektif, namun keberhasilan guru PAI sangat bergantung pada kemampuan mereka dalam menguasai teknologi dan mengembangkan konten yang menarik dan sesuai dengan karakteristik remaja digital. Keterbatasan kapasitas digital guru dan kurangnya pedoman konten menjadi hambatan utama dalam optimalisasi peran tersebut. Penelitian ini memberikan kontribusi penting berupa rekomendasi pelatihan teknologi dan pengembangan konten edukasi yang sistematis agar guru PAI dapat menjalankan perannya secara lebih efektif. Dengan demikian, media sosial dapat menjadi media edukasi keagamaan yang kontekstual dan responsif terhadap kebutuhan remaja di era digital. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi lembaga pendidikan dan pengambil kebijakan dalam mendukung penguatan peran guru PAI melalui pemanfaatan teknologi digital.
Realita Pendidikan Perempuan Pada Masa Abbasiyah Bustamam, Mutia
Jurnal Seumubeuet Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Seumubeuet
Publisher : Yayasan Madinah Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam sejarah kekhalifahan Abbasiyah, perempuan memperoleh tempat dan pendidikan sejajar dengan laki-laki. Pendidikan dan pengajaran berkembang dengan pesat bahkan madrasah berdiri dari kota ke desa. Lembaga pendidikan pada saat itu diberi nama dengan kuttab yang mengajarkan al-Qur’an, Hadits, sastra serta penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan. Kajian ini termasuk kajian kepustakaan (library research). Tujuannya adalah untuk mendiskripsikan pendidikan perempuan pada masa Abbasiyah. Hasilnya ditemukan bahwa metode pengajaran yang digunakan pada saat itu meliputi metode lisan, metode hafalan dan metode tulisan. Sedangkan materi pendidikan ditandai dengan adanya pelajaran yang bersifat wajib yaitu al-Qur’an, pokok-pokok agama Islam, ilmu bahasa Arab, membaca dan menulis sementara yang bersifat pilihan seperti berhitung, ilmu nahwu, bahasa Arab, tarikh dan khat Arab. Pada pendidikan tingkat tinggi materi pelajaran terdiri dari al-Qur’an, Hadits, ushul fiqh serta ilmu bahasa, sedangkan dalam ilmu pengetahuan umum terdiri dari ilmu kimia, ilmu alam, kedokteran dan lain-lain. Ada beberapa sosok perempuan yang telah turut mewarnai perkembangan keilmuan pada masa Abbasiyah diantaranya Zubaidah, Umm al-Mu’awiyah bin Sya’ir, Syajaradud-Durr, Ulayyah binti al-Mahdi, Zainab Umm al-Muwayyid, Khaizuran, Ummul Hasanah dan Shalikhah Shuhda.
Kepemimpinan Pendidikan Dalam Perspektif Hukum Tata Negara di Bireuen Aceh: (Studi Tentang Sinergi Antara Otonomi Lembaga Dan Kewenangan Konstitusional) Musafirul Hadi; Abdullah, Musrizal; Ahmad Nidal
Jurnal Seumubeuet Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Seumubeuet
Publisher : Yayasan Madinah Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63732/jsmbt.v4i1.168

Abstract

Pemimpin dalam dunia pendidikan memiliki peranan krusial dalam menentukan arah, mutu, serta tata kelola lembaga pendidikan. Dalam sistem kenegaraan yang menjunjung prinsip negara hukum, kepemimpinan pendidikan tidak bisa dilepaskan dari koridor hukum tata negara. Hal ini mencakup keterkaitan antara hak konstitusional atas pendidikan, kewajiban negara untuk menyediakannya, serta ruang kemandirian yang diberikan kepada institusi pendidikan. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji hubungan tersebut dengan pendekatan yuridis-normatif. Hasil kajian memperlihatkan bahwa figur pemimpin pendidikan yang ideal ialah mereka yang bekerja berdasarkan nilai-nilai konstitusi, mengedepankan prinsip otonomi dan akuntabilitas, serta sejalan dengan sistem pemerintahan daerah dalam kerangka desentralisasi pendidikan. Oleh karena itu, kepemimpinan dalam pendidikan bukan hanya bersifat teknis atau manajerial, tetapi juga sarat dengan tanggung jawab konstitusional.
Esensi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Moderasi Beragama untuk Menguatkan Karakter Kebangsaan di Lembaga Pendidikan Islam Amiruddin, Amiruddin
Jurnal Seumubeuet Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Seumubeuet
Publisher : Yayasan Madinah Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63732/jsmbt.v4i1.173

Abstract

Latar belakang penelitian ini berangkat dari pentingnya integrasi nilai-nilai pendidikan Islam dengan prinsip moderasi beragama dalam membentuk generasi yang religius sekaligus nasionalis. Dalam konteks lembaga pendidikan Islam, upaya penguatan karakter kebangsaan sering kali belum dilakukan secara sistematis, sehingga hubungan antara religiusitas dan nasionalisme belum terjalin secara utuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji esensi nilai-nilai pendidikan Islam dalam moderasi beragama sebagai strategi penguatan karakter kebangsaan di lembaga pendidikan Islam. Metode yang digunakan adalah library research dengan menelaah berbagai literatur, baik buku, artikel ilmiah, maupun dokumen resmi yang relevan. Analisis data dilakukan dengan pendekatan deskriptif-analitis untuk memetakan keterkaitan antara konsep moderasi beragama, nilai pendidikan Islam, dan penguatan karakter kebangsaan. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai pendidikan Islam dan moderasi beragama efektif membentuk peserta didik yang toleran, menghargai keberagaman, dan memiliki kesadaran kebangsaan yang kuat. Efektivitas tersebut didukung oleh penerapan kurikulum terintegrasi, keteladanan guru, metode pembelajaran partisipatif, serta dukungan lingkungan keluarga dan masyarakat. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa kerangka konseptual yang dapat dijadikan acuan praktis bagi lembaga pendidikan Islam untuk membina generasi yang moderat, religius, dan nasionalis.
استخدام مدخل التعلم التعاوني في تنمية المحادثة : (دراسة تجريبية في المدرسة المتوسطة الإسلامية الحكومية 8 فيدي) Cut Keumalawati
Jurnal Seumubeuet Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Seumubeuet
Publisher : Yayasan Madinah Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study investigates students’ responses and the effectiveness of the cooperative learning approach using the Talking Stick method in developing speaking skills at MTsN 8 Pidie. Employing an experimental research design, data were collected through observation, questionnaires, and pre- and post-tests. The findings reveal that students showed positive responses toward the learning process, with increased interest and improvement in speaking ability. The t-test result (8.23 > 2.00) indicates that the Talking Stick method is significantly effective in enhancing students’ speaking skills.
مشكلات الطلاب في قسم تعليم اللغة العربية في مهارة الكلام Cut Keumalawati
Jurnal Seumubeuet Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Seumubeuet
Publisher : Yayasan Madinah Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63732/jsmbt.v2i2.177

Abstract

This study investigates the challenges faced by students in the Arabic Language Education Department at STIT Al-Hilal Sigli, in developing speaking skills, as well as the strategies employed by lecturers to address these challenges. Using a descriptive-analytical method, data were collected through observation, interviews, questionnaires, and documentation. Findings reveal that students’ speaking difficulties stem from both internal and external factors. Internal factors include limited vocabulary mastery, insufficient practice, lack of confidence, fear of making mistakes, low motivation, and difficulty in sentence construction and idea generation. External factors involve the absence of a supportive language environment, limited opportunities for interaction, perceptions of Arabic as a difficult language, peer ridicule, time constraints, and insufficient learning media. To address these issues, lecturers encourage students to use Arabic actively in classroom interactions, integrate Arabic-based learning media, foster listening habits, create a language environment at least twice a week, and implement reward-and-punishment strategies.
Revolusi Regulasi Zakat di Indonesia: Langkah Berani Menuju Pembangunan Berkeadilan dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam (PAI) Nasrullah
Jurnal Seumubeuet Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Seumubeuet
Publisher : Yayasan Madinah Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan zakat di Indonesia tengah mengalami transformasi besar sebagai bagian dari upaya membangun sistem sosial dan ekonomi yang adil dan berkelanjutan. Pemerintah sebagai regulator utama berinisiatif melakukan reformasi regulasi zakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, memperluas basis zakat, serta memperkuat institusi pengelola zakat nasional. Artikel ini mengkaji langkah strategis pemerintah dalam melakukan perubahan besar pada regulasi zakat serta relevansinya terhadap pembangunan nasional dan Pendidikan Agama Islam (PAI). Melalui pendekatan studi literatur dan analisis kebijakan, ditemukan bahwa reformasi regulasi zakat mampu meningkatkan transparansi, profesionalisme, dan efektivitas pengelolaan zakat. Selain itu, dalam konteks PAI, kebijakan ini memiliki nilai edukatif dalam menanamkan kesadaran sosial, keadilan distributif, dan tanggung jawab kolektif kepada masyarakat. Ke depan, kolaborasi sinergis antara pemerintah, lembaga zakat, dunia pendidikan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan manfaat kebijakan ini bagi umat dan bangsa.
Pendidikan Islam Dalam Perspektif Epistemologi Islam: Tantangan dan Peluang Abad 21 Abrar, Muhammad
Jurnal Seumubeuet Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Seumubeuet
Publisher : Yayasan Madinah Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63732/jsmbt.v4i1.158

Abstract

Pendidikan Islam pada abad ke-21 menghadapi tantangan serius, termasuk sekularisasi pengetahuan, dominasi paradigma Barat, dan krisis identitas di kalangan pemuda Muslim. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep epistemologi Islam, mengidentifikasi tantangan kontemporer dalam pendidikan Islam, dan merumuskan strategi untuk memperkuatnya. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui tinjauan pustaka, penelitian ini menemukan bahwa epistemologi Islam berasal dari wahyu, akal, intuisi, dan pengalaman empiris, membentuk sistem pengetahuan terintegrasi yang menjembatani dimensi spiritual dan rasional. Tantangan utama dalam pendidikan Islam meliputi lemahnya integrasi nilai-nilai spiritual, terbatasnya penggunaan teknologi berbasis Islam, dan kompetensi guru yang tidak memadai. Strategi penguatan dapat mencakup integrasi kurikulum, pengembangan teknologi pendidikan Islam, pelatihan guru, dan kolaborasi global. Penelitian ini merekomendasikan reformasi berkelanjutan kebijakan pendidikan Islam berdasarkan epistemologi Islam.