cover
Contact Name
Dedi Sufriadi
Contact Email
dedisufriadi@gmail.com
Phone
+6285260082672
Journal Mail Official
jurnal@indopublishing.or.id
Editorial Address
Jln. Malahayati KM. 9 No. 14 Desa Kajhu Kabupaten Aceh Besar, Indonesia 23373
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora
Published by Indo Publishing
ISSN : 30901367     EISSN : 3090174X     DOI : https://doi.org/10.1063822/jisoh
Merupakan Jurnal Ilmiah Nasional yang diterbitkan oleh Indo Publishing menerbitkan artikel hasil penelitian dan gagasan ilmiah dari Dosen, Peneliti, Praktisi dan Mahasiswa dengan fokus dan ruang lingkup terdiri dari; ILMU SOSIAL (Sosiologi, Antropologi, Ilmu ekonomi, Sejarah, Ilmu politik, Ilmu komunikasi, Psikologi sosial) dan HUMANIORA (Filsafat, Sejarah, Bahasa, Sastra, Seni, Agama, Sosiologi, Antropologi Studi media)
Articles 157 Documents
Antara Kredibilitas dan Komersialisasi dalam Problematika Etika Praktik Endorsement oleh Influencer Digital Annisa Khoerotun Zahro; Marshanda Isna Nurafni; Shafakaisha Nabilla Yahya; Daniel Handoko
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 3 (2025): JULI-SEPTEMBER
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/4c4fj620

Abstract

Fenomena endorsement oleh influencer digital di Indonesia, khususnya di TikTok, telah menimbulkan problematika etika yang signifikan, yaitu benturan antara tuntutan untuk menjaga kredibilitas personal dan kepentingan komersialisasi dari brand. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan praktik endorsement yang tidak etis, menganalisis konflik kepentingan yang timbul akibat rendahnya keterbukaan sponsor, serta mengevaluasi kelemahan regulasi Etika Pariwara Indonesia (EPI) dalam menangani dinamika tersebut. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur, penelitian ini menganalisis secara tematis berbagai karya ilmiah, dokumen kebijakan, dan data industri. Hasil penelitian menunjukkan maraknya praktik "iklan terselubung", di mana influencer menyajikan konten bersponsor sebagai testimoni pribadi yang otentik tanpa label pengungkapan yang jelas (misalnya #iklan atau #sponsored). Praktik ini dimungkinkan oleh kelemahan EPI yang bersifat normatif namun tidak memiliki klausul teknis yang mengikat dan mekanisme sanksi yang efektif untuk platform digital. Penelitian menyimpulkan bahwa ketidakjelasan regulasi memperparah benturan antara kredibilitas dan komersialisasi, yang pada akhirnya merugikan kepercayaan publik. Oleh karena itu, diperlukan reformulasi kebijakan yang mendesak, mencakup kewajiban disclosure yang eksplisit, sistem pengawasan independen, dan edukasi bagi pelaku industri untuk membangun ekosistem komunikasi digital yang lebih transparan dan etis.  
Analisis Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Pengelolaan Kebun Binatang Bandung dalam Perspektif Hukum dan Tata Kelola Manajerial Dena Destiani; Halimah Azahrah; Listi Sinta Nur Oktaviani; Najla Putri Pramesdianti
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 3 (2025): JULI-SEPTEMBER
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/s1q5dy03

Abstract

Kebun Binatang Bandung (KBB) merupakan salah satu lembaga konservasi tertua di Indonesia yang memiliki peran penting dalam pelestarian keanekaragaman hayati, edukasi lingkungan, serta sebagai destinasi wisata keluarga. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, KBB menjadi sorotan publik akibat munculnya dugaan praktik korupsi dalam pengelolaan oleh pihak yayasan pengelola. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola dugaan korupsi yang terjadi, dampaknya terhadap kesejahteraan satwa dan institusi, serta memberikan rekomendasi tata kelola yang lebih baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan adanya indikasi kuat penyalahgunaan dana operasional, manipulasi data pengunjung, serta lemahnya pengawasan internal. Dampak dari kondisi tersebut mencakup kerugian negara, penurunan kesejahteraan satwa, serta menurunnya kepercayaan publik terhadap institusi pengelola. Kesimpulan penelitian ini  bahwa akar permasalahan terletak pada rendahnya transparansi dan akuntabilitas dalam sistem tata kelola. Oleh karena itu, diperlukan audit independen, peningkatan partisipasi publik dalam pengawasan, serta reformasi kelembagaan secara menyeluruh guna mencegah terulangnya praktik serupa di masa mendatang.
Pelanggaran Etika Pariwara Indonesia pada Akun Media Sosial Instagram @scarlettofficial Wadkhulli Jannati Priyoko; Kaiza Nazwita Al Balqis; Daniel Handoko
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 3 (2025): JULI-SEPTEMBER
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/h29ap895

Abstract

This research examines alleged violations of Indonesian Advertising Ethics (EPI) in advertisements uploaded to the Instagram social media account @scarlettofficial for the Scarlett Brightly Ever Afer Essence Toner product. The advertisement displays the claim "1St Foam Toner in Indonesia" which is a baseless superlative claim. The method used is qualitative with a content analysis approach to visual content and advertising text. The ad is not only infringing. Analysis of the content of this advertisement shows that the claim "First Foam Toner" is not supported by clear data, so it has the potential to mislead consumers. As a result, consumers can misjudge product advantages and make purchasing decisions based on wrong information. This claim is suspected of providing incorrect information that violates a number of UUPK provisions (Chapter 8(1)f, Chapter 9(1), and Chapter 17). This advertisement not only violates the advertising code of ethics but also violates consumer protection regulations, so consumers need to receive more critical understanding and strict law enforcement supervision.
Analisis Pelanggaran Etika Periklanan Pada Iklan Candi Borobudur di Media Sosial Tiktok Muhammad Rizqullah Ramadhon; Fathan Ananta Hirzi; Pantja Putra Pandawa; Daniel Handoko
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 3 (2025): JULI-SEPTEMBER
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/2ckn5j88

Abstract

Social media has become one of the main media for distributing various advertising content in today's digital era. However, the spread of advertising content on social media also brings new challenges. Social media, especially TikTok, has a high virality rate, which means that content can spread quickly, both positively and negatively. The TikTok account @ngobrolsantaiindonesia uploaded a promotional advertisement for Borobudur Temple. The entire narrative in the advertising content openly alludes to other religions, namely Islam. This study uses a research approach in the form of a literature study or can be called library research. Indonesia has guidelines that must be respected, namely the Indonesian Advertising Ethics or abbreviated as EPI. The EPI contains a system of values and integrated guidelines for manners (code of conducts) and procedures (code of practices) that apply to all advertising actors in Indonesia. According to the Indonesian Advertising Ethics, advertisements must be honest, correct, and responsible. It was concluded that the violation committed by the TikTok account @ngobrolsantaiindonesia was offending SARA, more specifically other religions.
Pendekatan dalam Penelitian Bahasa dan Sastra Muhamad Fauzan Halim; Siti Marhamah; Wati Susiawati; Ahmad Royani
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 3 (2025): JULI-SEPTEMBER
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/32ay9v53

Abstract

Penelitian dalam bidang bahasa dan sastra menuntut pendekatan yang tepat guna menghasilkan kajian yang mendalam, komprehensif, dan ilmiah. Tiga pendekatan utama yang umum digunakan dalam penelitian kebahasaan dan kesastraan adalah pendekatan kualitatif, pendekatan kuantitatif, dan pendekatan campuran (mixed methods). Masing-masing pendekatan memiliki karakteristik, kelebihan, dan keterbatasan yang harus disesuaikan dengan tujuan serta objek penelitian. Pendekatan kualitatif menawarkan kedalaman analisis dan pemahaman terhadap makna, simbol, konteks budaya, serta latar sosial teks atau tuturan. Pendekatan ini sangat relevan untuk meneliti karya sastra, wacana media, atau praktik kebahasaan yang sarat dengan nilai dan interpretasi. Sementara itu, pendekatan kuantitatif lebih menekankan pada aspek pengukuran dan analisis statistik terhadap fenomena kebahasaan. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk menemukan pola, hubungan antar variabel, serta melakukan generalisasi berdasarkan data numerik. Adapun pendekatan campuran (mix method), menggabungkan keunggulan dari dua pendekatan sebelumnya. Metode ini sangat efektif dalam menjawab pertanyaan penelitian yang kompleks dengan memberikan gambaran menyeluruh dari sisi statistik maupun interpretasi makna.
Klasifikasi Illat Nahwiyyah: Pembagian 24 Illat Menjadi Sederhana dan Kompleks Muhamad Fauzan Halim; Siti Marhamah; HD. Hidayat; Zainal Muttaqin
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 3 (2025): JULI-SEPTEMBER
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/xskjar04

Abstract

Penelitian ini untuk membahas konsep 'illat nahwi sebagai alat penting untuk memahami struktur bahasa. Dan juga memberikan contoh yang menunjukkan bagaimana bahasa Arab dapat berubah sesuai dengan alasan gramatikal dan bagaimana perubahan ini memperkaya makna kalimat. Dan juga membahas beberapa aturan yang mengatur 'illat ini dan bagaimana penerapannya dalam teks yang berbeda, yang pada akhirnya meningkatkan kemampuan kita untuk memahami bahasa Arab dengan lebih dalam dan lebih akurat. Illat itu merupakan sebuah rukun dari rukun-rukun qiyas nahwu, sebagiamana Ibnu Al-Anbariy yang mengatakan: setiap qiyas harus terdiri dari empat perkara, yaitu: Pokok (yang menjadi sandaran perbandingan), cabang (yang akan dibandingkan dengan pokoknya), illat(penyebabnya diadakan pembandingan), hukum (hasil dari perbandingan)
Peran Program PMT Terhadap Pengentasan Stunting Di Pedesaan Ibnu Phonna Nurdin; Wilda Miska Raihani; Mustaqim
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 3 (2025): JULI-SEPTEMBER
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/2p6cag93

Abstract

Stunting remains one of the most pressing nutritional challenges worldwide, including in Indonesia, which ranks second in Southeast Asia and fifth globally in terms of child stunting prevalence. In Aceh Besar District, the stunting rate has reached 16.2%, prompting the government to implement several intervention programs, including the Supplementary Feeding Program (PMT). This study aims to analyze the role of the PMT in reducing stunting in Gampong Tanjong Selamat. Using George Herbert Mead’s role theory as the analytical framework, this research adopts a qualitative case study approach. The data were collected through observation, in-depth interviews, and documentation. Informants included PMT coordinators and cadres, parents of stunted children, as well as key informants such as the village head (Keuchik) and youth leader. The findings indicate that PMT cadres perform two essential roles: socialization and nutritional intervention. However, the implementation of the program faces several limitations, including inadequate timing of outreach activities, lack of interactive engagement during health education sessions, suboptimal nutritional content of the meals provided, and the absence of pediatric specialists in treating stunted children. The study concludes that while the PMT program contributes positively to addressing stunting, its overall impact is constrained by operational and structural gaps. Strengthened support from local health authorities and improved inter-sectoral coordination are needed to enhance the effectiveness and sustainability of stunting eradication efforts in the region.
Analisis Penerapan Restorative Justice Terhadap Tindak Pidana Tanpa Korban Membawa Senjata Tajam oleh Pelaku Anak di Kota Kendari Muhammad Riyamizar Riartono; Fuad Nur
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 3 (2025): JULI-SEPTEMBER
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/3herr679

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Restorative Justice terhadap tindak pidana kepemilikan senjata tajam tanpa korban yang dilakukan oleh anak di Kota Kendari, serta mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam proses penerapannya. Tipe penelitian ini adalah penelitian hukum empiris, menggunakan pendekatan kasus dan berfokus pada data primer dari masyarakat serta peraturan perundang-undangan dan data kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepolisian Resor Kota Kendari menerapkan keadilan rehabilitatif sebagai bagian dari restorative justice dalam menangani kasus anak yang membawa senjata tajam tanpa korban. Pendekatan ini, yang meliputi pembinaan dan pembuatan surat pernyataan di bawah pengawasan orang tua, dilakukan di luar proses peradilan formal. kendala utama pada aspek regulasi, di mana Peraturan Kepolisian Nomor 8 Tahun 2021 tentang Restorative Justice mensyaratkan adanya korban dan perdamaian, penerapan yang sulit diterapkan pada kasus tanpa korban langsung. Mengingat karakteristik unik dari tindak pidana membawa senjata tajam tanpa korban yang dilakukan oleh anak, penelitian ini menekankan perlunya pengembangan regulasi khusus untuk implementasi Restorative Justice untuk kasus serupa.
Development of Digital Green Waqf for Social Sustainability in Riau, Indonesia Wali Saputra
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 3 (2025): JULI-SEPTEMBER
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/ear7k474

Abstract

This scholarly investigation endeavors to formulate a digital green waqf model that underpins social sustainability within the Riau Province, employing a qualitative methodology. Through comprehensive interviews conducted with ten informants, which include nadzir waqf, scholars, government officials, notable public figures, and practitioners in sharia fintech, the research scrutinized the comprehension, obstacles, advantages, developmental strategies, and anticipations and recommendations pertaining to digital green waqf. The findings indicate that digital green waqf possesses significant potential to enhance community engagement, particularly among the youth demographic, as well as to foster transparency and efficacy in waqf administration. Nevertheless, considerable impediments exist in the form of inadequate digital literacy, infrastructural deficiencies, and regulatory frameworks that remain non-adaptive. The proposed developmental strategies encompass the enhancement of educational and training programs, fortification of infrastructure, fostering synergies among multiple stakeholders, and the adoption of transparent technologies grounded in sharia principles. The study concludes that digital green waqf may serve as an innovative remedy for the socially and environmentally sustainable management of waqf in Riau, contingent upon comprehensive backing from diverse stakeholders.
Developing Students’ Vocabulary Mastery Through Mind-Mapping Techniques for Seventh Grades at SMP Negeri 32 Semarang Salwa Farikha Aswa; Senowarsito; Sri Wahyuni
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 3 (2025): JULI-SEPTEMBER
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/mj697319

Abstract

This study aims to examine the potential of mind mapping methods to enhance seventh-grade students' vocabulary mastery at SMP Negeri 32 Semarang. This research was motivated by students’ difficulties in remembering new vocabulary due to monotonous and teacher-centered methods. By using mind mapping in a visual format, students were encouraged to arrange vocabulary systematically and build stronger word relationships in descriptive writing. A quasi-experimental method was used, involving class VII G as the experimental class and VII B as the control class. Data were collected using both pre- and post-tests in multiple-choice format. The results were analyzed using tests for normalcy and homogeneity, validity and reliability, and a t-test with SPSS 21. The findings show that the experimental class improved from a mean score of 69.67 to 81.67, while the control class improved from 63.00 to 79.67. The t-test result Sig. 0.000 < 0.05 confirmed a significant difference between both of the groups. The results imply that applying mind mapping yields better outcomes than traditional strategies in developing students’ vocabulary skills.

Page 8 of 16 | Total Record : 157