cover
Contact Name
M. Umar Riandi
Contact Email
jurnalaspirator@gmail.com
Phone
+6281222505830
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Articles 43 Documents
Kepadatan Populasi Jentik Aedes sp. di Desa Karangsatria, Kecamatan Tambun Utara, Bekasi Reza Anindita; Nurul Aurelia Dwi Sudrajat
Aspirator Vol 14 No 2 (2022): Jurnal Aspirator Volume 14 Nomor 2 2022
Publisher : Perkumpulan Entomologi Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58623/aspirator.v14i2.10

Abstract

Desa Karangsatria Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menyumbang kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi di Kabupaten Bekasi tahun 2017. Tingginya kasus DBD di Desa Karangsatria disebabkan oleh kepadatan penduduk dan kebiasaan membuang sampah sembarangan yang menyebabkan banyak barang-barang tidak terpakai sehingga menjadi tempat berkembang biak nyamuk penyebar DBD meningkat. Vektor yang berperan dalam kasus DBD adalah nyamuk Aedes sp. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepadatan populasi jentik Aedes sp dengan menghitung nilai House Index (HI), Container Index (CI), dan Breteau Index (BI). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain crossectional serta teknik pengambilan sampel purposive sampling. Penelitian dilakukan di 100 sempel rumah di RT 02 RW 02 wilayah kerja Puskesmas Karang Satria Desa Karangsatria Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. Berdasarkan hasil survei, kontainer yang paling banyak ditemukan jentik Aedes sp. adalah ember plastik (58,1%) dan drum air plastik (22,6%). Nilai kepadatan populasi jentik Aedes sp, adalah HI (59%), CI (31%), dan BI (62%). Analisa Density Figure menunjukkan bahwa Desa Karangsatria Kecamatan Tambun Utara, Bekasi berada pada risiko tinggi penularan penyakit DBD.
Keanekaragaman Spesies dan Bionomik Anopheles spp. pada Daerah Endemis Malaria di Indonesia Putri Noor Aida; Fardiasih Dwi Astuti; Arlina Azka
Aspirator Vol 14 No 2 (2022): Jurnal Aspirator Volume 14 Nomor 2 2022
Publisher : Perkumpulan Entomologi Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58623/aspirator.v14i2.11

Abstract

Indonesia memiliki banyak daerah endemis malaria yang kondisi iklim dan geografisnya berbeda dengan beragam spesies dan perilaku Anopheles. Sebuah kajian sistematis tentang karakteristik Anopheles yang tersebar di berbagai wilayah endemis di Indonesia perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi yang komprehensif sehingga membantu dalam menyusun intervensi pengendalian vektor malaria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman spesies dan bionomik Anopheles spp. pada daerah endemis malaria di Indonesia. Desain penelitian menggunakan qualitative systematic review dengan pedoman PRISMA. Pencarian artikel dilakukan di database Google Scholar, PubMed, dan Portal Garuda. Kriteria inklusi meliputi artikel full-text berbahasa Inggris atau Indonesia yang diterbitkan dari Juni 2011 hingga Juni 2020, desain studi observasional, dan memuat topik keanekaragaman spesies dan bionomik Anopheles. Sebanyak 28 artikel dari berbagai daerah endemis malaria di Indonesia diikutsertakan dalam sintetis kualitatif. Anopheles di Indonesia ditemukan sebanyak 36 spesies yang berada di habitat rawa, sawah, sungai, dan kolam. Anopheles spp. bersifat antropofilik dan ada yang bersifat zoofilik terutama pada daerah yang terdapat ternak di lingkungan sekitarnya. Sebagian Anopheles spp memiliki sifat eksofagik dan sebagian endofagik dengan puncak aktivitas menggigit bervariasi dari pukul 18.00–06.00. Perilaku istirahatnya sebagian besar eksofilik dan banyak ditemukan di dinding luar rumah dan area kandang ternak. Karakteristik habitat Anopheles yaitu memiliki suhu antara 20–38 ⁰C, kelembapan 52–96%, pH air 4,7–9,1, dan kadar garam 0–53‰. Anopheles spp yang tersebar di Indonesia beranekaragam. Sebaran dan perilakunya bervariasi tergantung kondisi lingkungan habitatnya.
Perbandingan Pengetahuan Sikap dan Praktik Masyarakat pada Wilayah Urban dan Rural Daerah Endemik Filariasis di Kabupaten Bogor Yunita Amraeni; Muhammad Nirwan
Aspirator Vol 14 No 2 (2022): Jurnal Aspirator Volume 14 Nomor 2 2022
Publisher : Perkumpulan Entomologi Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58623/aspirator.v14i2.13

Abstract

Pengetahuan, sikap, praktik berhubungan dengan kejadian filariasis dan merupakan faktor protektif. Kabupaten Bogor merupakan daerah endemis filariasis yang belum memiliki gambaran tentang tingkat pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan tingkat pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat terhadap pengendalian filariasis. Penelitian deskriptif analitik ini membandingkan dua kelompok sampel penelitian dengan rancangan cross-sectional. Penelitian dilaksanakan di Desa Cimanggis dan Desa Tamansari pada Juli 2019. Uji statistik yang digunakan adalah chi square, uji korelasi Spearman dan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,005) dan praktik (p=0,007) pada wilayah urban dan rural. pengetahuan responden di Desa Tamansari secara umum adalah rendah (52,8%) dan di Desa Cimanggis berpengetahuan sedang (55,3%). Sikap responden di Desa Tamansari dan Desa Cimanggis secara umum memiliki sikap yang positif sedangkan praktik secara umum adalah baik. Uji chi-square memperlihatkan adanya hubungan antara pengetahuan dengan jenis kelamin, umur, dan pendidikan; sikap dengan pendidikan; serta tidak ada hubungan praktik dengan karakteristik responden di Desa Cimanggis. Adapun di Desa Tamansari tidak terdapat karakteristik responden yang memiliki hubungan bermakna dengan pengetahuan, sikap, dan praktik. Uji korelasi Spearman antarvariabel didapatkan hanya sikap dan praktik yang memiliki hubungan signifikan di Desa Cimanggis. Studi ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan, sikap, dan praktik pencegahan filariasis wilayah urban dan rural. Tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik pencegahan Filariasis pada wilayah urban lebih baik dibandingkan wilayah rural.
Bionomik Anopheles spp. di Kecamatan Sindang Beliti Ulu Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu Tahun 2021 Rahman Irpan Pahlepi; Santoso; Yulian Taviv; Muhammad Umar Riandi; Febriyanto; Vivin Mahdalena; I Gede WD Permadi; Rahayu Hasti Komaria; Desy Asyati; Agus Setiawan; Emawati; Anggraini
Aspirator Vol 14 No 2 (2022): Jurnal Aspirator Volume 14 Nomor 2 2022
Publisher : Perkumpulan Entomologi Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58623/aspirator.v14i2.14

Abstract

Malaria masih menjadi masalah kesehatan di Kabupaten Rejang Lebong, meskipun kabupaten ini telah mendapatkan sertifikat eliminasi malaria pada tahun 2014. Pada tahun 2018-2020, masih ditemukan penularan malaria setempat (indigenous). Program eliminasi malaria di Kabupaten Rejang Lebong belum didukung dengan program pengendalian vektor, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang vektor malaria yang bertujuan untuk menilai kepadatan dan distribusi vektor malaria di Kabupaten Rejang Lebong. Kegiatan yang dilakukan meliputi survei habitat perkembangbiakan nyamuk, penangkapan nyamuk di dalam dan di luar rumah serta di kandang ternak dan pengujian kelambu berinsektisida. Survei habitat menemukan larva An. vagus dan An. barbirostris di kolam dan sawah. Nyamuk Anopheles tertangkap sebanyak 164 ekor terdiri dari tujuh spesies, empat di antaranya merupakan spesies nyamuk yang telah terkonfirmasi sebagai vektor malaria, yaitu An.maculatus, An. tessellatus, An. kochi dan An. vagus. Nyamuk yang dominan tertangkap yaitu An. vagus. Hasil pengujian PCR tidak mendapatkan nyamuk positif Plasmodium. Dapat disimpulkan bahwa penularan malaria masih dapat terjadi karena ditemukannya nyamuk yang telah terkonfirmasi sebagai vektor malaria dan ditemukannya habitat vektor malaria di sekitar pemukiman penduduk.
Partisipasi Wanita dan Upaya Pencegahan DBD di Puskesmas Payung Sekaki: Studi Pemberdayaan Masyarakat di Kota Pekanbaru Rachmalina Soerachman; Rina Marina; Athena Anwar; Yusniar Ariati; Zahra
Aspirator Vol 14 No 2 (2022): Jurnal Aspirator Volume 14 Nomor 2 2022
Publisher : Perkumpulan Entomologi Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58623/aspirator.v14i2.15

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia, dalam mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan penguatan sistem surveilans di masyarakat sebagai sistem deteksi dini untuk mencegah timbulnya penyakit. Salah satu upaya pencegahan Demam Berdarah adalah melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik yang menitikberatkan pada pembinaan keluarga oleh puskesmas, lintas sektoral tingkat kecamatan serta kader kesehatan, dengan tujuan agar keluarga dapat berperan aktif dalam pemantauan dan pemberantasan jentik nyamuk vektor serta kasus DBD. Tujuan artikel ini adalah untuk memberikan alternatif solusi terkait Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit dengan penguatan upaya promotif dan preventif melalui pemberdayaan masyarakat. Penelitian dilakukan di Kota Pekanbaru di Kelurahan Payung Sekaki. Disain penelitian adalah metode quasi experimental with control. Gambaran intervensi yang dilakukan dengan metode PAR (Participatory Active Research) terhadap intervensi Jurbastik, yang diawali dengan pertemuan terhadap stakeholder, tokoh masyarakat, upaya promosi kesehatan. Hasilnya adalah G1R1J sudah dilaksanakan di wilayah penelitian namun belum seluruh masyarakat mengetahui program G1R1J. Peran wanita dalam keluarga dan di masyarakat dapat ditingkatkan dengan peningkatan kapasitas sebagai motivator dan pendampingan pihak yang terkait G1R1J. Pendampingan dan workshop mampu meningkatkan kapasitas motivator kader perempuan menjadi koordinator jumantik yang merupakan ujung tombak sosialisasi G1R1J di masyarakat.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Malaria di Kelurahan Dulanpokpok Kecamatan Pariwari Kabupaten Fakfak: The Relationship Between Community Knowledge and Attitudes Toward Malaria Prevention Efforts in Dulanpokpok Village, Pariwari District, Fakfak Regency Risyanto, Chusnul Aulia Arisny Putri; Armiyanti, Yunita; Hermansyah, Bagus; Rachmawati, Dwita Aryadina
Aspirator Vol 15 No 2 (2024): Jurnal Aspirator Volume 15 Nomor 2 2024
Publisher : Perkumpulan Entomologi Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58623/aspirator.v15i2.29

Abstract

 Indonesia ranks second in Southeast Asia for the highest number of malaria cases. High endemicity areas are primarily in Eastern Indonesia, including Fakfak Regency in West Papua Province. Malaria is transmitted by Anopheles mosquitoes, and vector control plays a vital role in prevention, especially with challenges such as drug resistance and the lack of a widely applicable vaccine. Malaria cases in Fakfak Regency remain high, possibly due to inadequate community prevention efforts. These efforts are influenced by knowledge and attitudes. This study aimed to examine the relationship between knowledge, attitudes, and malaria prevention efforts in Dulanpokpok Village, Pariwari District, Fakfak Regency. The research employed an observational analytic method with a cross-sectional design, involving 100 respondents. Data were collected through questionnaires on sociodemographics, malaria knowledge, and attitudes, alongside observations of prevention practices. The Spearman Rho test revealed a significant positive correlation between knowledge and prevention efforts (p < 0.05; r = 0.227). However, no significant relationship was found between attitudes and prevention efforts (p > 0.05). The findings suggest that knowledge and attitudes alone are insufficient without concrete prevention actions. Continuous education and monitoring are needed to enhance community efforts in combating malaria effectively.
Efektifitas Kelambu Berinsektisida Long Lasting Insecticidal Nets (LLINS) terhadap Anopheles maculatus: Effectiveness of Long Lasting Insecticidal Nets (LLINS) against Anopheles maculatus Irpan Pahlepi, Rahman; Santoso, Santoso; Mahdalena, Vivin; Febriyanto; Taviv, Yulian; I Gede WD; Komaria, Rahayu Hasti; Sutanto, Himawan; Riandi, Muhammad Umar
Aspirator Vol 15 No 1 (2024): Jurnal Aspirator Volume 15 Nomor 1 2024
Publisher : Perkumpulan Entomologi Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58623/aspirator.v15i1.31

Abstract

Malaria is a vector-borne disease problem in several parts of Indonesia, including the Rejang Lebong Regency, Bengkulu Province. One way to break the chain of malaria transmission is by using insecticide-treated mosquito nets. The effectiveness of using insecticide-treated mosquito nets in the community needs to be studied. This study was conducted to evaluate the effectiveness of insecticide-treated mosquito nets against Anopheles maculatus based on the duration of use by the community. A fully randomized design study was used to compare the effectiveness of mosquito nets used for six months, six months to two years, and more than two years from 3 different sub-districts. The method used was the WHO bioassay cone test with an untreated polyester mosquito net as a control. Female Anopheles maculatus was tested in a cone bioassay and transferred to paper cups to observe for knockdown or death after 10, 30, and 60 minutes to 24 hours. The results showed that the mosquito nets used for <1 year resulted in 92% knockdown and 80% death. Meanwhile, the use of mosquito nets for 1-2 and >2 years resulted in 92.6% and 75.2% knockdown mosquitoes and 78% and 67.8% dead mosquitos. We concluded that insecticide-treated mosquito nets used for less than one year were still effective for use in controlling malaria.Routine monitoring and evaluation should be carried out to assess the effectiveness of the mosquito nets used.
Pengetahuan Sikap dan Praktek Masyarakat dalam Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kalumata Kota Ternate: Community Knowledge Attitudes and Practices in Controlling Dengue Hemorrhagic Fever in The Working Area of The Kalumata Health Center, Ternate City Tomia, Sumiati; Sakriani
Aspirator Vol 15 No 1 (2024): Jurnal Aspirator Volume 15 Nomor 1 2024
Publisher : Perkumpulan Entomologi Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58623/aspirator.v15i1.68

Abstract

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an acute febrile disease that can cause death and is transmitted by Aedes spp mosquitoes. Understanding the level of knowledge, attitudes and behavior of the community is an important aspect that needs to be known to design effective disease control programs. This study aims to evaluate community knowledge, attitudes and behavior regarding controlling dengue fever in the Kalumata community health center working area. A cross-sectional study was conducted in April – August 2024 in dengue endemic urban-village, namely Kalumata, Tanah Tinggi and Bastiong Talangame, Ternate City, North Maluku Province. Data was obtained through an interview method using a structured questionnaire on 100 respondents in each urbanvillage. Description of the characteristics of respondents consisting of women (74.5%), men (25.5%) with the age group 20-40 years (35.3%), 41-60 years (57.7%), >60 years (7.0%). Respondents with education levels were elementary school (14.3%), middle school (28.0%), high school (53.7%), and college (4%). The results of the analysis show that there is no relationship between knowledge and community practice in controlling dengue fever. This can be seen in the results of statistical tests with a p value = 0.187 (p value > 0.05). In contrast to attitudes, there is a significant relationship between attitudes and community practices in controlling dengue fever with a p value = 0.012 (p value < 0.05). The factor that has the most influence on dengue prevention behavior is attitude. People with a good attitude have the potential to be 2 times better in terms of dengue control practices than those who had a poor attitude.
Efektivitas Metode Ekstraksi Puntung Rokok Sebagai Bioinsektisida Terhadap Mortalitas Kecoa Amerika (Periplaneta americana): Effectiveness of Cigarette Butts Extraction Method a s Bioinsecticide on Mortality of American Cockroach (Periplaneta americana) Yusup, Dzakwan Hamzah Dhobit; Muhammad Al-Irsyad; Vivi Novianti
Aspirator Vol 15 No 1 (2024): Jurnal Aspirator Volume 15 Nomor 1 2024
Publisher : Perkumpulan Entomologi Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58623/aspirator.v15i1.70

Abstract

American cockroach (Periplaneta americana) is one of the vectors of disease because there are bacteria and parasites in its body. One way to control them is by using synthetic insecticides. However, synthetic insecticides have active ingredients that are harmful to humans. Bioinsecticides can be used as an alternative, one of which is from cigarette butt waste which has active substances. Cigarette butts are a relatively large waste in Indonesia with 200,000 butts per year. This study aims to find the effectiveness of cigarette butts extract by maceration and drying methods and compare the two methods. This research is experimental using a non-factorial completely randomized design. The research was conducted with 2 methods, maceration and drying with dose of 100, 150, and 200 g/Lwith positive (synthetic insecticide) and negative controls. The treatment was repeated 4 times with a total of 32 experimental units. Each container measuring 26 x 26 x 10 cm3 contained 10 cockroaches totaling 320. Data were analyzed using One Way Anova and Kruskal Wallis with Games Howell and Mann Whitney U tests with a significant level of 5%. The highest average results from each method, maceration and drying, have the same results at a dose of 200 g/L with a mortality percentage of 70% and 55%, respectively. In the comparison of the two methods, the maceration method with a dose of 200 g/L is the most effective dose. These results indicate that cigarette butt waste can be used as an alternative bioinsecticide in controlling American cockroaches (Periplaneta Americana)
Identifikasi Karakter Morfologi Caplak Rhipicephalus sanguineus (sensu lato) di Kota Bitung, Sulawesi Utara: Morphological Character Identification of Rhipicephalus sanguineus (sensu lato) ticks in Bitung, North Sulawesi. Tahulending , Jane
Aspirator Vol 15 No 1 (2024): Jurnal Aspirator Volume 15 Nomor 1 2024
Publisher : Perkumpulan Entomologi Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58623/aspirator.v15i1.72

Abstract

Riphicephalus sanguineus is a species of tick from the family Ixodidae (hard tick), consisting of two families, namely Ixodidae and Argasidae. Rhipicephalus is an ectoparasite of the class Acari, and acts as a vector of viruses, bacterial infections, and parasitic diseases. The R. sanguineus tick is an important vector that plays a role in health problems that arise in humans and animals. Research on Riphicephalus in Indonesia is still rare, especially related to its morphology and genetics. This study aims to identify the morphological character of the R. sanguineus tick. Total of 150 tick specimens were collected from three locations in Bitung City over three months, collected by hand collecting method on local dogs and identified to the species level based on their morphological characteristics. The specimen belongs to a single species of the genus Rhipicephalus. This study provides detailed description of the results of measurements body areas such as gnatosome, idiosoma, capitation base, stactum, and spiracle obtained to provide details related to morphological variation. There were variations in the measurement of the body area of the R. sanguineus tick at the three research locations.