cover
Contact Name
Qonita Imma Irfani
Contact Email
qonita.imma@rsupsoeradji.id
Phone
+6285868080140
Journal Mail Official
mjsrsupsoeradji@gmail.com
Editorial Address
Jalan KRT Jl. Dr. Soeradji Tirtonegoro No.1, Dusun Tegalyoso, Kec. Klaten Selatan, Kab. Klaten, Jawa Tengah 57424
Location
Kab. klaten,
Jawa tengah
INDONESIA
Medical Journal of Soeradji
ISSN : 30636515     EISSN : 3063234X     DOI : dx.doi.org/10.70605/mjs
Core Subject : Health, Education,
Ruang lingkup MJS : Medical Journal of Soeradji mencakup pada fokus ilmu-ilmu kedokteran baik berupa ilmu kedokteran dasar, penelitian klinis, komunitas atau kesehatan masyarakat, dan pendidikan kedokteran yang berhubungan dengan aspek kesehatan manusia. Setiap jilid MJS : Medical Journal of Soeradji terbit 2 kali dalam setahun (Juli-Desember)
Articles 22 Documents
Hubungan Pengetahuan Orang Tua Dengan Kepatuhan Membawa Transfusi Darah Pasien Thalasemia di Ruang One Day Care (ODC) Thalasemia RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Swandani, Dita; Suyamib, Suyamib; Dhian S.b, Arlina
MJS Medical Journal of Soeradji Vol 1 No 1 (2024): (July) MJS
Publisher : RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70605/c3fqvv56

Abstract

Latar belakang: Pengetahuan orang tua tentang merawat anak dengan thalasemia sangat diperlukan dalam upaya melakukan pencegahan secara dini terjadinya komplikasi yang dapat terjadi pada anak dengan thalasemia. Thalasemia penyakit menahun yang diturunkan secara genetik, yang menyebabkan tubuh tidak dapat membentuk sel darah merah yang normal sehingga sel darah merah mudah rusak dan berumur kurang dari 120 hari sehingga mengakibatkan anemia. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui hubungan pengetahuan orang tua dengan kepatuhan orang tua membawa transfusi darah pasien thalasemia anak di Ruang ODC Thalasemia RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Metodologi Penelitian: deskripsif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel yang digunakan sejumlah 37 responden. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji statistik menggunakan bivariat menggunakan kendall’s Tau. Hasil Penelitian: rerata umur responden 38,51 ± 4,981 tahun dan rerata hemoglobin pre transfusi pada anak thalasemia sebesar 8,489 ± 0,8442 mg/dL. Sebagian besar adalah perempuan (67,6%), memiliki tingkat pendidikan SMA (54,1%), bekerja swasta (81,1%). Mayoritas penghasilan responden adalah < Rp 1.000.000 perbulan (54,1%) dan lama anak menjalani transfusi darah mayoritas > 3 tahun (81,1%). Pengetahuan orang tua tentang thalasemia adalah baik (54,1%), kepatuhan orang tua membawa transfusi darah pasien thalasemia anak adalah patuh (78,4%). Analisis bivariat diperoleh p value sebesar 0,000 (p < 0,05). Kesimpulan: ada hubungan pengetahuan orang tua dengan kepatuhan orang tua membawa transfusi darah pasien thalasemia anak di Ruang ODC thalasemia RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Kata kunci: Pengetahuan, Kepatuhan, Transfusi Darah, Thalasemia, One Day Care
Penerapan Optimisasi Paparan Medik CT-Scan Melalui Tingkat Panduan Diagnostik di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Dinayawati, Dinayawati; Sunoto, Joko; Handis, Listy Abdurakhman
MJS Medical Journal of Soeradji Vol 1 No 1 (2024): (July) MJS
Publisher : RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70605/t6r1wj90

Abstract

Latar belakang: Pemanfaatan CT-Scan di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, pemanfaatan tersebut harus dilakukan pengawasan untuk menjamin proteksi dan keselamatan radiasi. Penerapan optimisasi paparan medik CT-Scan melalui tingkat panduan diagnostik  diperlukan untuk menerima dosis radiasi yang sesuai guna mencapai tujuan diagnostik. Tujuan: Melakukan penerapan optimisasi paparan medik CT-Scan melalui tingkat panduan diagnostik  di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro,  sehingga pasien dapat menerima dosis radiasi sesuai dengan dosis yang diperlukan guna mencapai tujuan diagnostik. Manfaat: Dapat mengoptimalkan proteksi radiasi pasien , meningkatkan mutu dan budaya keselamatan radiasi dalam pelayanan CT-Scan di radiologi RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro. Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif. Indikator dosis yang digunakan dalam melakukan pengukuran dan evaluasi Tingkat Panduan Diagnostik adalah CTDIvol (mGy) dan DLP (mGy.cm). Data identifikasi dosis pemeriksaan CT-Scan (CTDIvol dan DLP) yang telah diperoleh dari perangkat lunak dosewatch sejak bulan Januari sampai dengan Juli 2023 dilakukan pengolahan dan analisis median untuk menghasilkan nilai tipikal untuk setiap pemeriksaan CT-Scan (brain non kontras, brain kontras, thorax non kontras, thorax kontras, abdomen non kontras dan abdomen kontras). Tipikal dosis yang diperoleh dari proses pengolahan data CTDIvol dan DLP kemudian dilakukan pembandingan dengan Tingkat Panduan Diagnostik Nasional. Hasil Penelitian : Nilai tipikal dosis yang diperoleh dari penelitian ini teridentifikasi tidak melebihi nilai Tingkat Panduan Diagnostik Nasional. Sebaran CTDIvol dan DLP dari masing-masing pemeriksaan CT-Scan nilainya ada yang lebih besar dari tingkat panduan diagnostik nasional. Kesimpulan : Sebanyak 16.3 % pemeriksaan ct scan melebihi TPD Nasional, perlu dilakukan upaya optimisasi dosis pasien. Kata Kunci : Optimisasi, Paparan Medik, CT-Scan, Tingkat Panduan Diagnostik
Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2022 Isnaini, Afifah; Mustikasari, Hanif; Sista, Kanina; Yuni, Muslikhah
MJS Medical Journal of Soeradji Vol 1 No 1 (2024): (July) MJS
Publisher : RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70605/x6kjh231

Abstract

LATAR BELAKANG: Mewujudkan budaya keselamatan pasien adalah tantangan bagi rumah sakit dalam proses memberikan layanan yang berorientasi pada kualitas dan keselamatan pasien. Survei budaya keselamatan merupakan sebuah alat untuk merancang dan mengevaluasi efektivitas program budaya keselamatan pasien yang telah dilakukan. Tren nilai dari data dimensi keselamatan pasien digunakan sebagai dasar untuk perbaikan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten (RSST) pada tahun 2022. TUJUAN: Untuk mengetahui gambaran budaya keselamatan pasien di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada tahun 2022. METODE: Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan Metode penelitian deskriptif analitik dengan desain potong lintang (cross sectional) menggunakan kuesioner dari Survey On Patient Safety Culture (SOPS) 2.0. Teknik sampling menggunakan metode stratified random sampling dengan kriteria eksklusi dan inklusi yang telah ditentukan sebelumnya. Pengisian kuesioner dilakukan secara online melalui google form. HASIL: Sebanyak 302 (93%) responden telah mengikuti survei budaya keselamatan pasien. Nilai positif budaya keselamatan pasien sebesar 75,1% yang sudah mengalami peningkatan sebanyak 6,4% jika dibandingkan hasil penelitian pada tahun sebelumnya. Sebanyak 5 dimensi memiliki nilai >75% dengan pembelajaran organisasi dan perbaikan berkelanjutan sebagai dimensi yang memiliki nilai tertinggi. Dimensi yang paling rendah adalah kepegawaian dan kecepatan kerja. Tingkat keselamatan pasien dan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) masih di bawah nilai dasar yang ada pada Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ). KESIMPULAN: Nilai positif budaya keselamatan pasien di RSST tahun 2022 sudah sesuai dengan standar (75,1%). Nilai positif budaya keselamatan pasien, tingkat keselamatan pasien, dan pelaporan insiden keselamatan pasien masih memerlukan upaya perbaikan. Kata Kunci : budaya keselamatan pasien, AHRQ, survei, rumah sakit
Cedera Pada Buruh Akibat Kecelakaan Kerja: Kajian Data Health and Demographic Surveillance System/HDSS Sleman Gizela, Beta Ahlam; Rafitri, Anggina; Pratiwi, Woro Rukmi
MJS Medical Journal of Soeradji Vol 1 No 1 (2024): (July) MJS
Publisher : RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70605/w8bvz350

Abstract

Latar Belakang: Terjadi peningkatan kasus cedera akibat kecelakaan kerja dari waktu ke waktu di Indonesia. Di Kabupaten Sleman, penyebab cedera paling umum adalah kecelakaan transportasi, jatuh, terkena benda tajam, terbakar, terkena air, dan lainnya. Faktor lain yang dapat menyebabkan cedera termasuk usia, berat badan, jenis kelamin, dan postur tubuh. Tujuan: Mengetahui profil buruh yang terkena cedera akibat kecelakaan kerja berdasarkan data HDSS Sleman tahun 2016, 2017, 2019, dan 2021. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan desain penelitian cross-sectional berdasarkan data HDSS Sleman dari tahun 2016, 2017, 2019, dan 2021. Hasil: Kasus cedera akibat kecelakaan kerja banyak terjadi pada laki-laki (79,6%). Cedera lebih banyak terjadi pada kelompok usia pra-lansia (45,6%). Penyebab terbanyak adalah terkena benda tajam, tumpul, atau mesin (40,8%), dan lokasi terbanyak di area pertanian (42,7%). Jenis cedera paling umum adalah luka iris dan robek (33%). Cedera paling banyak terjadi pada anggota gerak bawah (45,6%). Outcome paling umum adalah tidak cacat atau hidup tanpa gejala sisa (83,5%). Kesimpulan: Kasus cedera akibat kecelakaan kerja berdasarkan HDSS Sleman banyak terjadi pada laki-laki kelompok usia pra-lansia dengan tingkat pendidikan rendah. Cedera paling sering disebabkan oleh benda tajam, tumpul, atau mesin yang menimbulkan luka iris dan robek, terutama pada ekstremitas bawah. Outcome cedera paling umum adalah tidak cacat atau hidup tanpa gejala sisa yang mengganggu aktivitas. Kata kunci: Cedera; Usia; Kecelakaan kerja; Buruh; Aktifitas fisik.
Prevalensi Cedera Akibat Jatuh Pada Kelompok Lanjut Usia dan Pra-Lanjut Usia Gizela, Beta Ahlam; Almira, Adella Sahdasalma; Pratiwi, Woro Rukmi
MJS Medical Journal of Soeradji Vol 1 No 1 (2024): (July) MJS
Publisher : RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70605/cq6fym45

Abstract

Latar Belakang: Risiko jatuh meningkat seiring bertambahnya usia, dan orang tua lebih rentan mengalami cedera akibat jatuh, yang sering memerlukan perhatian medis dan berpotensi menyebabkan kecacatan. Tujuan: Mengetahui prevalensi cedera akibat jatuh pada lansia dan pra-lansia, gambaran cedera, serta faktor risiko keparahan cedera berdasarkan data dari Health Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman tahun 2016, 2017, 2019, dan 2021. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan desain cross-sectional, menggunakan data sekunder dari HDSS Sleman untuk tahun 2016, 2017, 2019, dan 2021. Sampel penelitian terdiri dari 571 responden yang mengalami cedera akibat jatuh. Total sampling digunakan dalam penelitian ini. Hasil: Pada lansia, prevalensi cedera akibat jatuh adalah 0,85% (2016), 1,46% (2017), 1,19% (2019), dan 0,99% (2021). Pada pra-lansia, prevalensinya adalah 0,73% (2016), 1,24% (2017), 0,65% (2019), dan 0,57% (2021). Lecet dan memar adalah cedera yang paling umum (51,9% pada pra-lansia dan 47,6% pada lansia), terutama terjadi pada anggota gerak bawah. Didapatkan 76,7% dari kasus memerlukan perawatan medis, dengan proporsi yang lebih tinggi pada lansia yang dirawat oleh tenaga kesehatan. Sebanyak11,2% dari kasus menyebabkan kecacatan, terutama berupa bekas luka permanen. Komorbiditas dan faktor ekstrinsik (lokasi cedera) tidak menjadi faktor risiko keparahan cedera. Faktor sosiodemografi, terutama pekerjaan, mempengaruhi keparahan cedera. Kesimpulan: Prevalensi cedera akibat jatuh lebih tinggi pada lansia dibandingkan pra-lansia, dengan cedera yang paling sering berupa lecet/memar di anggota gerak bawah. Sebagian besar kasus memerlukan perawatan medis dan menyebabkan kecacatan. Pekerjaan merupakan faktor risiko signifikan untuk keparahan cedera. Penelitian serupa sangat baik dilakukan pada berbagai daerah di Indonesia untuk mendapatkan gambaran nasional. Kata Kunci: Cedera, Jatuh, Lansia, Pra-lansia, HDSS Sleman
Prevalensi, Pola Kepekaan Antibiotik serta Perbandingan kejadian MRSA antara pasien laki-laki dan perempuan di Rumah Sakit dr. Soeradji Tirtonegoro Imma Irfani, Qonita; Lusinta, Hesty
MJS Medical Journal of Soeradji Vol 1 No 1 (2024): (July) MJS
Publisher : RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70605/vhnpwf29

Abstract

Latar Belakang: Infeksi yang di sebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus yang resisten terhadap obat golongan methicillin atau MRSA merupakan masalah kesehatan yang saat ini terjadi serta menyebabkan hasil luaran yang fatal dengan progresifitas yang cepat, serta risiko kematian yang tinggi Tujuan: mengetahui prevalensi, pola kepekaan antibiotik dan perbandingan kejadian infeksi MRSA pada pasien laki-laki dan perempuan yang teridentifikasi di laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan secara retrospektif dalam kurun waktu satu tahun yaitu mulai 1 Januari 2023 sampai dengan 31 Desember 2023. Hasil: isolat MRSA yang terdeteksi ialah 1,2%, dan lebih banyak didapatkan dari pasien laki-laki (52,6%), dan mayoritas didapatkan dari sampel pus dan swab luka dan masih memiliki nilai sensitifitas yang baik untuk antibiotik Linezolid dan Vancomycin. Kesimpulan: hasil Analisa Chi square yang dilakukan menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan proporsi kejadian MRSA baik untuk laki-laki maupun perempuan dengan nilai p sebesar 0,580165 Kata Kunci: Infeksi, Staphylococcus aureus, MRSA.
Studi Kesesuaian Pemberian Antibiotik pada Pasien Pneumonia di RS Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2023 Prastiwi, Kurniasih Annisa
MJS Medical Journal of Soeradji Vol 1 No 2 (2024): MJS (Desember)
Publisher : RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70605/wv2mn258

Abstract

Latar Belakang: Pneumonia adalah penyakit infeksi menular yang dapat menyebabkan kematian. India yang merupakan negara berkembang menyumbang 23% beban pneumonia global dengan tingkat kematian kasus antara 14-30%. Tujuan: Mengetahui persentase pasien pneumonia yang dilakukan pemeriksaan biakan bakteri dan persentase kesesuaian penggunaan antibiotik pasien pneumonia berdasarkan pedoman PDPI 2003, PDPI 2022, IDSA/ATS 2019 dan MIMS yang dapat dilihat dari keseuaian antibiotik, dosis, indikasi dan pasien. Metode: Penelitian non-eksperimental, pengumpulan data retrospektif dan deskriptif analisis, dengan teknik Purposive sampling diambil dari rekam medik pasien dengan populasi pasien pneumonia dengan kriteria inklusi. Hasil: Terdapat 77 pasien dilakukan pemeriksaan biakan bakteri dari 203 pasien pneumonia. Kesesuaian terapi antibiotik tunggal yaitu, seftriakson IV, sefoperazone IV, levofloksasin IV, sefiksim, seftazidim IV, sedangkan kesesuaian terapi antibiotik kombinasi yaitu, azitromisin + seftriakson, azitromisin + ampisilin - sulbaktam, azitromisin + sefotaksim, dan levofloksasin+sefoperazone. Kesimpulan: Terdapat 37,93% pasien pneumonia yang dilakukan pemeriksaan biakan bakteri penyebab infeksi. Kesesuasian penggunaan terapi antibiotik sesuai dengan pedoman yang digunakan didapatkan hasil 64,53% sesuai terhadap PDPI 2003, 25,12% sesuai terhadap PDPI 2022 dan 23,15% sesuai terhadap DSA/ATS 2019. Diperoleh hasil sebesar 100% kesesuaian dosis terapi antibiotik terhadap MIMS, kesesuaian indikasi sebesar 64,03% dan kesesuaian pasien sebesar 84,23%
Akurasi Pemeriksaan Potong Beku (Frozen Section) Pada Pasien Kanker Ovarium Di RS Soeradji Tirtonegoro Subardiyo, Febri Nuraeni
MJS Medical Journal of Soeradji Vol 1 No 2 (2024): MJS (Desember)
Publisher : RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70605/rtw8kd67

Abstract

Latar Belakang: Pemeriksaan potong beku merupakan analisis histologi secara cepat pada massa saat pembedahan, namun tes ini relatif lebih rendah kualitasnya dibandingkan dengan pemeriksaan histopatologi rutin sebagai standar baku emas Tujuan: Penelitian dilakukan untuk mengetahui akurasi pemeriksaan histopatologi potong beku dibandingkan dengan histopatologi rutin dalam mendiagnosis kanker ovarium di Laboratorium Patologi Anatomi RS Soeradji Tirtonegoro periode Januari 2019-Desember 2023. Metode: Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian deskriptif kualitatif sekaligus uji diagnostik untuk mengetahui akurasi pemeriksaan potong beku dalam mendiagnosis kanker ovarium dibandingkan dengan baku emas yaitu pemeriksaan histopatologi rutin. Penelitian ini menggunakan Purposive Sampling menggunakan 118 pasien untuk dihitung nilai sensitivitas, nilai spesifisitas, nilai prediksi positif, nilai prediksi negatif, dan akurasi. Hasil: Dari penelitian diperoleh hasil akurasi pemeriksaan potong beku pada pasien kanker ovarium sebesar 98,30% dengan sensitivitas sebesar 93,94% dan spesifisitas sebesar 100%. Adapun Nilai Prediksi Positif diperoleh 100% dan Nilai Prediksi Negatif sebesar 97,7%. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa pemeriksaan potong beku masih cukup akurat untuk menentukan potensi keganasan kanker ovarium di RS Soeradji Tirtonegoro
Identifikasi dan Uji Sensitivitas Antibiotik pada Bakteri PenyebabInfeksi Saluran Kemih di RS Soeradji Tirtonegoro Klaten Wulandari, Retno
MJS Medical Journal of Soeradji Vol 1 No 2 (2024): MJS (Desember)
Publisher : RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70605/wjt7e808

Abstract

Latar Belakang: Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi yang ditandai dengan adanya mikroorganisme patogen di dalam urin, kandung kemih, uretra, ginjal, atau prostat. Penyebab ISK adalah 95% karena bakteri, sementara 5% sisanya disebabkan oleh mikroorganisme lain. Gejala ISK meliputi keinginan untuk buang air kecil meskipun kandung kemih kosong, atau nyeri saat buang air kecil. Standar emas untuk penegakan diagnosis dan terapi ISK adalah melalui kultur urin Tujuan: Mengetahui jenis bakteri penyebab ISK dan pola sensitivitasnya terhadap antibiotik. Metode: Penelitian ini deskriptif dengan desain cross sectional. Data 30 sampel urin pasien ISK di RS Soeradji Tirtonegoro Klaten yang diperiksa untuk kultur dan sensitivitas terhadap antibiotik pada bulan Oktober-Desember 2023. Identifikasi bakteri menggunakan alat Matrix Assisted Laser Desorption Ionization Time Of Flight (MALDI TOF). Sensitivitas antibiotik menggunakan alat BD Phoenix, dengan interpretasi hasil sensitif, intermediet, atau resisten sesuai standar CLSI. Hasil: Dari 30 sampel urin, ditemukan 37 isolat bakteri. Bakteri penyebab ISK meliputi Escherichia coli (32,43%), Klebsiella pneumoniae (16,22%), dan Enterococcus faecalis (10,81%). Escherichia coli sensitif terhadap Amikasin (100%), Meropenem (70%), Imipenem (75%), dan Piperasilin/Tazobaktam (75%). Klebsiella pneumoniae sensitif terhadap Amikasin (100%), Imipenem (83%), Meropenem (67%), Gentamisin (67%), dan Piperasilin/Tazobaktam (67%). Enterococcus faecalis sensitif terhadap Ampisilin (100%), Linezolid (100%), Penisilin (75%), dan Vankomisin (75%). Kesimpulan: Bakteri penyebab ISK yang ditemukan pada urin pasien ISK adalah Escherichia coli (32,43%), Klebsiella pneumoniae (16,22%), Enterococcus faecalis (10,81%). Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae sensitif 100% terhadap Amikasin, sementara Enterococcus faecalis sensitif 100% terhadap Ampisilin dan Linezolid
Pengaruh Hipnoterapi Untuk Mengurangi Efek Samping Kemoterapi di RS Soeradji Tirtonegoro Klaten Windarti, Tri
MJS Medical Journal of Soeradji Vol 1 No 2 (2024): MJS (Desember)
Publisher : RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70605/n297gm78

Abstract

Latar Belakang: Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Kemoterapi merupakan salah satu pilihan terapi yang bisa dilakukan dalam penanganan kanker. Kemoterapi memiliki beberapa efek samping yang mengakibatkan penurunan kualitas hidup, salah satunya adalah mual/muntah. Alternatif pilihan pengobatan non medis seperti hipnoterapi diharapkan dapat menurunkan mual/muntah akut akibat kemoterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hipnoterapi untuk mengurangi efek samping kemoterapi Tujuan: Penelitian dilakukan untuk mengetahui perubahan efek samping kemoterapi berupa mual, muntah pada pasien kanker sebelum diberikan perlakuan berupa hipnoterapi dan membandingkannya dengan efek samping kemoterapi sesudah diberikan hipnoterapi. Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Pre-Post Test With Control Group. Pengambilan sampel dilakukan dengan non-probability sampling dengan teknik purposive sampling yang terdiri dari 2 kelompok yakni kelompok  perlakuan dan kelompok kontrol pada pasien kanker dengan kemoterapi. Masing-masing kelompok 25 responden. Analisis data menggunakan uji paired T- test. Hasil: Berdasarkan data diperoleh efek samping kemoterapi saat pre test rata-rata responden kelompok kontrol dengan keluhan sedang (10,44) dan pada post test dengan keluhan sedang (10,12). Pada kelompok perlakuan mengalami efek samping kemoterapi pada pre test dengan keluhan sedang (11,68) dan pada post test dengan keluhan ringan (7,48). Hal ini menunjukkan pada kelompok perlakuan terjadi penurunan efek samping kemoterapi setelah dilakukan hipnoterapi dari keluhan sedang menjadi ringan. Hail uji paired T-test diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (p = 0,000 < α = 0,05).. Kesimpulan: Ada pengaruh hipnoterapi untuk mengurangi efek samping kemoterapi di RS Soeradji Tirtonegoro Klaten

Page 1 of 3 | Total Record : 22