cover
Contact Name
Safri Ishmayana
Contact Email
ishmayana@unpad.ac.id
Phone
+817617136
Journal Mail Official
kimiapadjadjaran@gmail.com
Editorial Address
Departemen Kimia, FMIPA, Universitas Padjadjaran Jln. Raya Bandung-Sumedang km. 21, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat 45363
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Kimia Padjadjaran
ISSN : -     EISSN : 30261619     DOI : -
Kimia Padjadjaran merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Divisi Ilmiah Himpunan Mahasiswa Kimia (Himaka) dan Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Kimia (Himatologika) Universitas Padjadjaran yang bekerja sama dengan Departemen Kimia, FMIPA, Universitas Padjadjaran. Makalah yang diterbitkan berkaitan dengan sintesis senyawa kimia, kimia organik, kimia bahan alam, biokimia, kimia pangan, bioteknologi dan biomolekuler, kimia analisis dan pemisahan, kimia anorganik, kimia fisik, kimia lingkungan dan aplikasi kimia dalam berbagai bidang. Diterbitkan secara berkala dua kali dalam setahun, diutamakan untuk menampung makalah yang dipresentasikan pada kegiatan rutin tahunan Seminar Nasional Chemistry Fun Days yang diselenggarakan oleh Himaka dan Seminar Nasional Vokasi yang diselenggarakan oleh Himatologika.
Articles 31 Documents
Pengaruh Perlakuan Awal, Variasi Suhu Pemanasan Serta Inokulasi Terhadap Viskositas Yoghurt Sumeru, Husain Akbar; Latifah, Rina Gaida; Nurrusyda, Fajriana Shafira; Ishmayana, Safri
Kimia Padjadjaran Vol 3, No 1 (2024)
Publisher : Kimia Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yoghurt merupakan produk fermentasi susu yang banyak digemari karena cita rasa, tekstur, manfaat kesehatannya serta dapat dikonsumsi oleh individu yang intoleransi laktosa. Mutu yoghurt dinilai berdasarkan beberapa parameter penting yang berkaitan dengan stabilitas dan daya terima produk di masyarakat, salah satunya yaitu viskositas. Viskositas dipengaruhi faktor-faktor seperti proses perlakuan awal pada susu, suhu pemanasan, dan suhu inokulasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ketiga faktor tersebut terhadap viskositas yoghurt. Parameter penelitian yang digunakan adalah perlakuan awal susu (UHT, pasteurisasi, dan susu murni), suhu pemanasan (60℃, 70℃ dan 80℃), serta suhu inokulasi (30℃, 35℃, dan 40℃). Hasil fermentasi diukur dengan menggunakan viskometer Ostwald, kemudian data dianalisis secara deskriptif dan komparatif. Hasil menunjukkan bahwa suhu pemanasan 80℃ dan suhu inokulasi 40℃ menghasilkan viskositas tertinggi, dengan nilai tertinggi diperoleh pada susu murni sebesar 301,93 cP. Susu pasteurisasi dan UHT menunjukkan nilai viskositas yang lebih rendah, masing-masing 111,79 cP dan 88,82 cP. Penurunan viskositas juga diamati seiring dengan menurunnya suhu pemanasan dan inokulasi. Temuan ini mengindikasikan bahwa perlakuan awal susu dan perlakuan termal yang optimal berperan penting dalam membentuk emulsi yang menentukan kekentalan yoghurt.
Evaluasi Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Gatal (Laportea interrupta dan Laportea aestuans) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Menggunakan Metode Difusi Cakram dan Bioautografi Kambu, Jenita; Kaniawati, Marita; Idar, Idar
Kimia Padjadjaran Vol 3, No 1 (2024)
Publisher : Kimia Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Laportea interrupta dan Laportea aestuans, dikenal sebagai daun gatal, merupakan tanaman asli Papua yang digunakan secara tradisional untuk meredakan nyeri dan pegal melalui aplikasi topikal. Tanaman ini mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder, termasuk flavonoid, fenolik, saponin, tanin, alkaloid, dan terpenoid, yang diduga memiliki potensi antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi aktivitas antibakteri ekstrak etanol kedua spesies terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli menggunakan metode difusi cakram dan bioautografi. Uji difusi cakram menunjukkan bahwa zona hambat yang terbentuk tergolong lemah (<5 mm) pada sebagian besar konsentrasi uji. Sementara itu, uji KLT-bioautografi mengindikasikan keberadaan senyawa metabolit sekunder yang berpotensi berperan dalam aktivitas antibakteri, meskipun tidak disertai pembentukan zona hambat yang signifikan pada media uji. Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun ekstrak etanol daun gatal memiliki kandungan fitokimia yang relevan, aktivitas antibakteri langsungnya terhadap kedua bakteri uji masih rendah, sehingga diperlukan penelitian lanjutan untuk isolasi senyawa aktif dan optimasi metode ekstraksi.
Studi Pendahuluan Pengendapan Bertingkat pada Pemisahan Lantanum dari Logam Tanah Jarang Hidroksida Hasil Mineral Monasit Purba, Anita Zefanya M.; Bahti, Husein H.; Fauzia, Retna P.; Pratomo, Uji
Kimia Padjadjaran Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Kimia Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Logam tanah jarang memiliki sifat yang unik serta mempunyai peran penting untuk kemajuan teknologi dan industri. Karakteristik khusus dari logam ini menyebabkan belum ditemukannya bahan lain yang mampu menggantikan hingga saat ini. Pemisahan dan pemurnian logam tanah jarang dari campuranya tidak mudah, karena miripnya sifat fisiko-kimia yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Monasit adalah senyawa fosfat yang mengandung logam tanah jarang dengan kadar oksida logam tanah jarang sekitar 50-70%. Dibutuhkan teknik pemisahan yang akurat dan efisien untuk memperoleh LTJ individu maupun campuran dalam bentuk yang murni dari monasit. Sejauh ini, proses pemisahan menggunakan metode pengendapan tetap menjadi pilihan utama dan dilakukan karena kemudahan, kecepatan, dan biaya yang rendah. Metode pengendapan merupakan suatu proses di mana zat-zat yang akan dipisahkan, seperti campuran ion-ion tanah jarang dalam larutan, diubah menjadi fase baru berupa padatan sebagai endapan. Lantanum adalah unsur tanah jarang golongan ringan memiliki nomor atom 57 memiliki sifat fisik berwarna putih keperakan, cukup lunak dan bersifat reaktif. Lantanum memiliki banyak manfaat terutama dalam industri elektronik, diaplikasikan dalam berbagai sektor seperti elektronika, magnetisme, metalurgi, fosfor, katalisis, pembuatan kaca dan teknologi keramik laser. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pendekatan menentukan berapa persen kemurnian dan recovery dari logam lantanum yang dihasilkan pada pemisahan dengan metode pengendapan bertingkat optimum pada pH 8.5-10 Hasil pemisahan dianalisis menggunakan ICP-OES. Diperoleh persen kemurnian lantanum sebesar 88,60% dan persen recovery sebesar 92,92%.
Pengaruh Penambahan Psyllium dan Susu Full Cream terhadap Kadar Air dan Abu Produk Yoghurt Safari, Agus; Devi, Puspitasari Rosiana; Horasio, Debora Tamaris; Nurrusyda, Fajriana Shafira; Anggraeni, Nenden Indrayati; Fadhlillah, Muhammad; Soedjanaatmadja, Ukun M. S.; Ishmayana, Safri; Hafiz, Ersanda
Kimia Padjadjaran Vol 1, No 2 (2023)
Publisher : Kimia Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yogurt termasuk pangan fungsional, yaitu salah satu pangan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan tetapi memiliki fungsi untuk kesehatan tubuh. Yogurt dapat diperoleh dari fermentasi susu oleh bakteri asam laktat yang akan menghasilkan aroma khas, tekstur semi padat dan halus, kompak serta rasa asam yang segar. Kandungan gizi pada yogurt lebih tinggi dibandingkan susu murni karena adanya penambahan zat-zat gizi hasil sintesa mikroba dan kandungan gizi dari mikroba itu sendiri seperti protein, vitamin, asam folat, riboflavin, kalsium serta fosfor. Salah satu karakteristik kualitas yogurt yang paling penting adalah tekstur dan tampak keseluruhan yang sesuai dengan tingkat sineresis yang rendah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa cara untuk memperbaiki keadaan fisik, tekstur, dan reologi dari yogurt adalah dengan menambahkan berbagai bahan penstabil ke dalam susu. Selain penstabil, komponen susu yang berpengaruh pada tekstur yoghurt adalah jumlah lemak yang terkandung didalamnya. Psyllium digunakan bahan penstabil dikarenakan polisakarida pada psyllium ini dapat meningkatkan konsistensi dan stabilitas sistem melalui pembentukan gel yang kuat. Kemudian untuk menambah lemak digunakan susu full cream. Kombinasi kedua variable ini dioptimasi menggunakan Response Surface Method-Central Composite Design (RSM-CCD), kemudian dianalisa kadar lemak dan kadar abunya untuk mengetahui pengaruh psyllium dan susu full cream terhadap sineresis. Melalui penelitian didapatkan hasil kadar air sebesar 70,87% dan kadar abu sebesar 3,96%.
Studi Reaksi Reduksi Metil Propanoat Menggunakan Logam Natrium Dalam Pelarut Metanol Salmahaminati, Salmahaminati
Kimia Padjadjaran Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Kimia Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan reaksi reduksi senyawa ester terhadap metil propanoat menggunakan logam natrium dalam pelarut metanol. Senyawa 1-propanol diperoleh melalui reduksi metil propanoat dengan logam natrium menggunakan pelarut metanol, serta rasio mol metil propanoat dengan logam natrium. Konfirmasi struktur dari senyawa yang dihasilkan dilakukan dengan spektrometer kromatografi gas. Produk reaksi reduksi dari metil propanoat dengan logam Na dalam pelarut metanol diperoleh 1-propanol yang memiliki yield 7%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pelarut metanol kurang baik digunakan dalam reaksi ini dikarenakan pemisahan senyawa yang tidak maksimal pada distilasi produk berupa campuran antara metanol dan 1-propanol.
BIO-KOTAK: Biobaterai Komposit Ampas Kelapa (Cocos nucifera) dan Limbah Cair Tahu sebagai Alternatif Sumber Listrik Portabel Terbarukan Attoriq, Bondan; Fittuqo, Muhammad Syauqi; Ramadhan, Yusuf Rahmad
Kimia Padjadjaran Vol 2, No 2 (2024)
Publisher : Kimia Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah baterai yang tidak dikelola berpotensi mencemari lingkungan akibat kandungan logam-logam beratnya. Kondisi tersebut mendorong pemanfaatan biobaterai dari limbah pengolahan makanan populer di Indonesia, yakni tahu. Geliat industri tahu yang menjamur di kota peneliti, Semarang, menghasilkan limbah cair yang dominan terbuang. Kandungan asam asetat dalam limbah tersebut didayagunakan sebagai elektrolit biobaterai yang dioptimalkan melalui fermentasi, dipadatkan dengan tepung ampas kelapa, dan diperkuat larutan KCl 40%. Penelitian ini bertujuan menganalisis gaya gerak listrik (GGL), penurunan daya listrik dalam rangkaian LED, dan komposisi optimum biobaterai dalam variasi komposit tepung ampas kelapa dan fermentasi limbah cair tahu dengan rasio b/v 0, 25, 50, 75, dan 100%  (g/mL). Biobaterai dibuat dengan mensubstitusi pasta baterai ABC Dry Cell tipe AA bekas. Baterai ABC baru turut diuji sebagai kelompok kontrol. Hasil uji GGL optimal diperoleh BIO-KOTAK komposisi 25% dengan rata-rata perolehan 1,59 ± 0,03 V. Rerata GGL tersebut sama besarnya dengan kelompok baterai kontrol menurut analisis ANOVA. Rata-rata penurunan daya listrik terbesar juga diperoleh BIO-KOTAK komposisi 25% (13,77; 3,74; 3,64; 2,89; 2,08; 1,4; 1,38 mW). Menurut analisis Kruskal-Wallis, rerata penurunan daya pada masing-masing komposisi bernilai sama. Komposisi optimum BIO-KOTAK ditemukan pada rasio 25%.
Analisis Kafein pada Kopi Arabika (Coffea arabica L.) Gununghalu Teknik Light Roasting, Medium Roasting, dan Dark Roasting Rahmawati, Irma; Gustiani, Laili T.
Kimia Padjadjaran Vol 1, No 2 (2023)
Publisher : Kimia Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kopi merupakan salah satu minuman yang paling banyak didistribusikan dan paling banyak diminum di dunia. Kopi arabika menguasai sekitar 70% pasar kopi dunia. Kopi dikenal sebagai minuman dengan kandungan kafein yang berkadar tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar kafein pada kopi arabika (Coffea arabica L.) Gununghalu dengan variasi temperatur roasting, yaitu light roasting (191o C), medium roasting (211o C), dan dark roasting (221o C). Identifikasi kafein dilakukan dengan menggunakan uji Dragendorff dan uji Parry. Penetapan kadar kafein ditentukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis dan analisis statistika ditentukan dengan Oneway-ANOVA. Hasil analisis kualitatif terhadap ke tiga sampel menunjukan hasil positif mengandung kafein. Kadar kafein pada sampel light roasting sebesar 4,7 mg/g, sampel medium roasting sebesar 3,81 mg/g dan sampel dark roasting sebesar 3,05 mg/g. Hasil analisis statistika menunjukan kadar kafein pada sampel berbeda secara signifikan dengan nilai p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan semakin naik temperature roasting maka kadar kafein pada kopi arabika (Coffea arabica L.) semakin turun. Kadar kafein pada sampel kopi arabika Gununghalu tidak melebihi batas maksimum SNI, yaitu 50 mg/sajian dan 150 mg/hari.
Evaluasi Kandungan Polifenol dan Profil Nutrien Yogurt dengan Penambahan Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Fadhlillah, Muhammad; Fahruddin, Muhammad Fahmi; Anggraeni, Nenden Indrayati; Ginting, Sani D. R. Br; Soedjanaatmadja, Ukun M. S.; Ishmayana, Safri
Kimia Padjadjaran Vol 3, No 1 (2024)
Publisher : Kimia Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yogurt, sebagai susu fermentasi, kaya akan probiotik yang berkontribusi pada kesehatan pencernaan dan metabolisme lipid. Kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus, KBNM) sebagai limbah yang belum termanfaatkan, mengandung pigmen dan senyawa polifenol alami yang berpotensi meningkatkan nilai fungsional yogurt. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efek penambahan ekstrak KBNM terhadap kandungan total polifenol (metode Folin–Ciocalteu dengan standar asam askorbat), komposisi nutrien (laktosa, protein, lemak, air, abu), serta kadar asam laktat (titrasi) pada yogurt kontrol dan yogurt yang ditambah ekstrak KBNM. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara yogurt kontrol dan yogurt+KBNM untuk kadar polifenol (18,40 vs 18,26 mM), protein (~1,08 %), lemak (~2,80 vs 2,51 % b/v), air (~12 %), dan abu (~12 %). Namun, kadar laktosa dan asam laktat menunjukkan perbedaan yang signifikan, di mana yogurt+KBNM memiliki kadar laktosa lebih tinggi (1,36 vs 0,45 mg/mL) yang berkorelasi dengan kadar asam laktat yang lebih rendah (12,08 vs 18,27 % b/v), menandakan konsumsi laktosa oleh mikroba fermentasi yang lebih sedikit dan produksi asam laktat yang lebih rendah. Hubungan ini konsisten dengan mekanisme metabolisme lactate-producing bacteria yang memfermentasi laktosa menjadi asam laktat dalam yogurt. Fortifikasi dengan ekstrak KBNM pada konsentrasi rendah tidak meningkatkan kadar polifenol maupun nutrien secara signifikan, namun secara signifikan memengaruhi pola metabolisme karbohidrat dan produk asam laktat dalam yogurt.
Aktivitas Antimalaria Ekstrak Air dan Etanol Tanaman Obat Berdasarkan Penghambatan Pembentukan β-Hematin Hapsari, Yatri; Kusharyoto, Wien; Simanjuntak, Partomuan
Kimia Padjadjaran Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Kimia Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium sp. melalui gigitan nyamuk Anopheles sp. betina. Salah satu mekanisme parasit yang dijadikan target pencarian obat antimalaria adalah mekanisme penghambatan pembentukan hemozoin. Plasmodium dalam siklusnya akan mendegradasi hemoglobin menjadi heme bebas yang toksik untuk dirinya sendiri. Untuk melindungi dirinya parasit akan mengubah heme bebas menjadi hemozoin. Senyawa β-hematin merupakan analog senyawa hemozoin. Pada penelitian ini diuji aktivitas antimalaria terhadap 13 ekstrak etanol metode maserasi (dingin) dan 13 ekstrak air metode dekok (panas). Tanaman yang digunakan adalah salam koja (Murraya koenigii), akar kuning (Arcangelisia flava), jung rahab (Baeckea frutescens), pule (Alstonia scholaris), buah makassar (Brucea javanica), bidara (Ziziphus mauritiana), mimba (Azadirachta indica), murbei (Morus alba), tabat barito (Ficus deltoidea jack), ceplikan (Solidago virgaurea), srigunggu (Clerodendron serratum [L.] Sp r), rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), bawang dayak (Eleutherine palmifolia). Pengujian menggunakan air panas dikarenakan cara masyarakat lokal dalam memanfaatkan tanaman obat akan dibandingkan dengan pelarut organik yang umum digunakan dalam penelitian. Ekstrak yang memiliki aktivitas terbaik diukur nilai IC50 dan dilanjutkan dengan skrining fitokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antimalaria lebih baik menggunakan pelarut air dengan metode dekok dibandingkan pelarut etanol dengan metode maserasi. Ekstrak yang aktivitasnya paling tinggi adalah ekstrak air daun jung rahab sebesar 58,48% dengan nilai IC50 sebesar 51,5 ppm. Skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak air daun jung rahab mengandung golongan senyawa flavonoid, saponin dan tanin.
Pemanfaatan Bahan Alami Ramah Lingkungan dalam Pembelajaran Sel Volta melalui Model C-R-E-A-T-E untuk Membangun Kreativitas Siswa Wahyu, Wawan; Kusrijadi, Ali
Kimia Padjadjaran Vol 2, No 2 (2024)
Publisher : Kimia Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hingga saat ini, kreativitas anak bangsa masih terus diupayakan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Kreativitas ini termasuk salah satu Keterampilan Abad 21 merupakan aspek terpenting dalam mendukung kemandirian anak bangsa. Untuk itu, dalam kegiatan pembelajaran kreativitas diperlukan suatu model berbasis proyek yang memudahkan guru dalam menerapkannya meliputi 6 tahap, yaitu: Connecting, Restructuring, Elaborating, Applying, Tasking, dan Evaluating yang dikenal dengan istilah Model C-R-E-A-T-E. Penggunaan model ini secara blended learning bertujuan untuk membangun kreativitas siswa melalui pemanfaatan bahan alami ramah lingkungan dalam pembelajaran Sel Volta di sekolah. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) terhadap 20 siswa dari salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bandung. Instrumen yang digunakan berupa Teaching for Creativity Observation Form (TCOF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas siswa terbangun secara signifikan selama mengikuti pembelajaran Sel Volta melalui Model C-R-E-A-T-E. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Model C-R-E-A-T-E sangat efektif untuk membangun kreativitas siswa dalam membuat Sel Volta yang ramah lingkungan.

Page 1 of 4 | Total Record : 31