Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Proatherogenic or antiatherogenic high density lipoprotein type in acute coronary syndrome and healthy male person Kaniawati, Marita; Yusuf, Irawan; Bakri, Syakib; Santoso, Anwar
Medical Journal of Indonesia Vol 19, No 4 (2010): November
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.308 KB) | DOI: 10.13181/mji.v19i4.407

Abstract

Aim: To make proatherogenic/antiatherogenic HDL type criteria using Apolipoprotein A-I (ApoA-I), Paraoxonase-1 (PON-1), Neopterin and HDL-cholesterol levels, which may be useful in clinical practice.Methods: This was a case control study recruiting 52 subjects with Acute Coronary Syndrome (ACS) and 30 control healthy subjects. HDL type was classifi ed into antiatherogenic and  proatherogenic based on the levels of ApoA-I, PON-1, Neopterin and HDL-cholesterol. Concentrations of ApoA-I was measured by immunoturbidimetry method, PON-1 was measured by colorimetric method, Neopterin was measured by ELISA, and HDL-C was determined by homogenous method. Univariate logistic regression analysis was done using ACS as a dependent variable and levels of ApoA-I, PON-1, Neopterin andHDL-cholesterol as independent variables. Proatherogenic/ antiatherogenic HDL type was determined by using ApoA-I, PON-1, Neopterin and HDL-cholesterol cut off and odd ratios.Results: Patient’s age was 50.89 + 12.63 year, HDL-C was 39.82 + 9.84 mg/dL, Apo A-1 was 119.77 + 32.05 mg/ dL, PON-1 was 41.26 + 18.19 kU/L, Neopterin was 16.22 + 38.10 nmol/L. Cut offs of ApoA-I, PON-1 and Neopterin successively were 124.5 mg/dL, 40.8 kU/L, and 7.016 nmol/L. On univariate logistic regression analysis showed that OR of ApoA-I, PON-1 and Neopterin respectively were 29.759 (95% CI : 4.074 – 217.382), 1.647 (95% CI : 0.412 – 6.586), 4.317 (95% CI : 1.098 – 16.977). Using scoring system, we concluded that total score > 18 was proatherogenic HDL type, and total score < 18 was antiatherogenic HDL type. With this scoring we found 78.85% had proatherogenic HDL type in ACS population.Conclusions: Dysfunctional HDL or proatherogenic/anti atherogenic  HDL type can be predicted by using ApoA-I– PON-1–Neopterin–HDL-cholesterol scoring system. Those with score of 18 are supposed to have antiatherogenic HDL type, and those with score of > 18 were having proatherogenic HDL type. (Med J Indones 2010; 19:228-34)Keywords: ApoliproteinA-I (ApoA-I), HDL-cholesterol, neopterin, paraoxonase-1 (PON-1), proatherogenic/antiatherogenic HDL
Korelasi Konsentrasi Serum HS-CRP, Adiponektin dan Cystatin-c dengan LDL Teroksidasi sebagai Petanda Aterosklerosis pada Pria Sindroma Metabolik Kusmiati, Meti; Kartawinata, Tutus Gusdinar; Kaniawati, Marita
Acta Pharmaceutica Indonesia Vol 38, No 4 (2013)
Publisher : School of Pharmacy Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan uji korelasi antara konsentrasi serum hs-CRP, Adiponektin dan Cystatin-C dengan LDL teroksidasi sebagai petanda aterosklerosis pada pria sindroma metabolik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi konsentrasi serum antara hs-CRP dengan LDL teroksidasi dengan nilai r=0,316 dan p=0,022, korelasi konsentrasi serum Adiponektin dengan LDL teroksidasi dengan nilai r= -0,177 dan p=0,046 dan korelasi konsentrasi serum Cystatin-C dengan LDL teroksidasi dengan nilai r= 0,317 dan p= 0,022.Kata kunci : Sindroma Metabolik, hs-CRP, Adiponektin, Cystatin-CAbstractThe correlation test has been conducted between serum concentration of hs-CRP, Adiponectin and Cystatin-C with oxidized LDL as a marker of Atherosclerosis in male metabolic syndrome. The other research result has shown there was a correlation between the serum concentration of hs-CRP with oxidized LDL by value of r = 0.316 and p = 0.022, correlation of serum concentration of oxidized LDL Adiponectin by value of r = -0.177 and p = 0.046 and the correlation of serum concentration of Cystatin-C with oxidized LDL by value of r = 0.317 and p = 0.022.Keywords : Metabolic Syndrome, hs-CRP, Adiponectin, Cystatin-C
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN MINAT MASYARAKAT TERHADAP PRODUK HERBAL DALAM MENGHADAPI COVID-19 Marliani, Lia; Fatin, Mia Nisrina Anbar; Kusriani, R. Herni; Sulaeman, Agus; Kaniawati, Marita
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 8 No 2 (2021): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v8i2.1533

Abstract

Dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru, angka kejadian COVID-19 di Jawa Barat masih meningkat. Kasus terkonfirmasi yang masih meningkat menuntut masyarakat harus siap untuk mengendalikan dan mencegah infeksi semakin menyebar dengan meningkatkan sistem daya tahan tubuh. Pengetahuan masyarakat akan hal ini terutama dalam memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar keluarga sebagai suplemen untuk meningkatkan sistem imun masih belum optimal. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi mengenai sistem imunitas dan pemanfaatan bahan alam untuk meningkatkan sistem imun yang dilanjutkan dengan tutorial pembuatan produk herbal dari TOGA untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Metode pelaksanaan kegiatan adalah melalui metode daring dimana kuisioner, edukasi, penyebaran informasi, dan pemberian tutorial dilakukan melalui platform Youtube, WhatsApp Grup, dan Instagram. Tahapan kegiatan meliputi identifikasi kebutuhan masyarakat, Perancangan kegiatan, survei pengetahuan awal masyarakat, pemberian edukasi dan tutorial melalui poster edukasi dan video tutorial, Pemberian masker, bahan baku, dan contoh produk herbal jadi siap konsumsi untuk bahan praktek simulasi oleh tim Penggerak PKK dan Evaluasi kegiatan dengan mengukur peningkatan pengetahuan dan minat masyarakat. Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan dan minat masyarakat dalam menghadapi COVID-19 dimana sebelum adanya edukasi, tingkat pengetahuan terbanyak adalah tingkat pengetahuan yang cukup. Setelah adanya edukasi terjadi peningkatan pengetahuan yaitu menjadi baik (75%) dan tidak ada lagi yang memiliki tingkat pengetahuan kurang. Minat warga untuk mengolah dan menggunakan produk atau sediaan herbal siap saji juga meningkat.
Efek Pemberian Ekstrak Etanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Inflamasi dan Disfungsi Endotel Kaniawati, Marita; Sulaeman, Agus; Nurfazri, Aulia; Susilawati, Elis; Auliyaa, Millata; Maia de Fatima Freitas, Floriana
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfionline.v16i1.238

Abstract

Obesity can cause enlargement and increase in the number of adipose cells in the body as well as a decrease in adiponectin levels. Adiponectin is an anti-inflammatory cytokine. Obesity is also associated with vascular endothelial dysfunction, which is caused by reduced nitric oxide (NO) availability, as a result of increase production of oxidative stress. This study aims to determine the effect of ethanol extract of rosella flowers (Hibiscus sabdariffa Linn) on adiponectin levels and serum NO levels in animal models of fructose-induced obesity. The research method was using a Post Test Only Control Group Design, using male Wistar rats for 60 days. This study consisted of 6 groups, namely the normal group (normal diet), the induction group (normal diet + fructose 60%), the comparison group (normal diet + fructose 60% + orlistat), and 3 test groups (normal diet + fructose 60% + ethanol extract of rosella flowers 125 mg/ kgBW, 250 mg/kgBW and 500 mg/kgBW). The results show that the ethanol extract of rosella flowers has a reducing effect on body weight and increases serum adiponectin and NO levels. In conclusion, ethanol extract of rosella flowers at a dose of 250 mg/kgBW can increase adiponectin levels and a dose of 500 mg/kgBW is the best dose in improving endothelial dysfunction.
ACCELERATION OF THE DECREASE OF STUNTING EVENTS THROUGH HEALTH PROMOTION MEDIA AT DESI MIDWIFE PMB CLINIC Kartadarma, Supriyatni; Yusita, Intan; Rofiasari, Linda; Kaniawati, Marita; Valiani, Cici; Agustina, Agustina
Indonesian Journal of Community Development Vol 1, No 2 (2021): Indonesian Journal of Community Development
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijcd.v1i2.40545

Abstract

During this Pandemic, we must prevent the spread of Covid-19 but still pay attention to efforts to reduce morbidity and mortality in infants. The existence of the Covid-19 pandemic in Indonesia that affects health service activities, one of which is not holding the posyandu program, brings its own concerns for all sectors related to health policies, especially for parents who have infants under five in their growth and development period who require supervision. Based on data from the Bandung City Health Office in 2019, it was reported that there were 9 toddlers with malnutrition in Derwati Village.
DAMPAK MEROKOK PADA RHEUMATOID ARTHRITIS: TINJAUAN LITERATUR: THE IMPACT OF SMOKING ON RHEUMATOID ARTHRITIS: A LITERATURE REVIEW Priana, Eka; Marita Kaniawati
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol. 25 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 25 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v25i1.1525

Abstract

Rheumatoid arthritis (RA) merupakan penyakit autoimun yang ditandai dengan adanya peradangan kronis pada sendi. Meskipun etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti, penelitian sebelumnya telah menunjukkan adanya kontribusi faktor genetik dan lingkungan dalam patologi RA. Merokok merupakan faktor lingkungan yang paling berpengaruh secara signifikan dalam perkembangan dan keparahan penyakit ini. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh merokok terhadap RA. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa intensitas maupun durasi merokok memiliki hubungan langsung dengan peningkatan risiko perkembangan RA. Selain itu, terdapat peningkatan kadar antibodi rheumatoid factor dan anticitrullinated peptide antibodies pada pasien RA yang memiliki kebiasaan merokok, dimana antibodi tersebut berhubungan dengan penghancuran sendi. Namun sebaliknya beberapa penelitian melaporkan adanya penurunan frekuensi RA pada pasien merokok. Hal tersebut disebabkan oleh kandungan nikotin pada rokok yang mempunyai efek inhibitori salah satunya dengan cara memodulasi respons imun, menekan produksi sitokin pro-inflamasi Tumor Necrosis Factor alfa (TNF-a) yang banyak ditemukan pada pasien RA, telah dibuktikan secara in vivo dan in vitro. Pengaruh asap rokok dan nikotin pada perkembangan RA perlu diteliti lebih lanjut untuk memberikan gambaran patogenesis dan pemahaman yang lebih baik lagi.
- PERBANDINGAN EFEKTIVITAS LANSOPRAZOLE DENGAN ESOMEPRAZOLE PADA TERAPI HELICOBACTER PYLORI DAN GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE : TINJAUAN LITERATUR: - Saputra, Erwin Yuliana; Kaniawati, Marita
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol. 25 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 25 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v25i1.1547

Abstract

Helicobacter pylori (H. pylori) dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan dua kondisi gastrointestinal yang umum dan memerlukan penanganan yang efektif untuk mencegah komplikasi serius. Salah satu terapi utama yang digunakan adalah Proton Pump Inhibitors (PPI), seperti lansoprazole dan esomeprazole, yang berperan dalam eradikasi H. pylori serta pengelolaan GERD. Meskipun kedua obat ini memiliki mekanisme kerja yang serupa, efektivitas dan efisiensinya dapat bervariasi, sehingga perbandingan antara keduanya menjadi relevan dalam praktik klinis. Oleh karena itu, tinjauan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan membandingkan efektivitas lansoprazole dan esomeprazole berdasarkan berbagai studi terkini terkait eradikasi H. pylori dan pengobatan GERD. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa baik esomeprazole maupun lansoprazole terbukti efektif dalam terapi H. pylori dan GERD, namun esomeprazole menunjukkan efektivitas yang lebih baik dalam beberapa kondisi klinis tertentu serta lebih cost-effective dibandingkan lansoprazole.
Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Kate Mas (Euphorbia heterophylla Desf.) pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Resistensi Insulin Susilawati, Elis; Syihabbudin, Nazar; Kaniawati, Marita
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 12 (2025): Vol. 12 Suppl. 2 (2025)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v12s2.59555

Abstract

Euphorbia heterophylla. Desf (kate mas) menunjukkan aktivitas penurunan glukosa darah, serta memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi ekstrak etanol daun Euphorbia heterophylla Desf (EEH) sebagai anti resistensi insulin dalam pengelolaan diabetes mellitus tipe 2 (DMT2). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek dan dosis efektif Ekstrak Etanol Daun Kate Mas (Euphorbia heterophylla Desf), disingkat EEH, terhadap tikus yang diinduksi makanan tinggi karbohidrat, lemak, dan fruktosa 30%. Metode penelitian dilakukan secara in vivo menggunakan 24 tikus jantan putih galur wistar yang dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif, EEH 50 mg/KgBB, 100 mg/KgBB, dan 200 mg/Kg BB dengan melakukan tes  kadar glukosa darah (KGD), pengukuran konstanta tes toleransi insulin (KTTI) dan histopatologi sel pankreas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EEH pada semua kelompok dapat menurunkan KGD (92,25 mg/dL±7,04 untuk 50 mg/KgBB; 99,75 mg/dL±13,57 untuk 100 mg/Kg BB; 117,00 mg/dL ±0,85 untuk 200 mg/Kg BB; dan 89,00 mg/dL ±5,34 untuk metformin) dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (132,00 mg/dL ±7,16). EEH 50 mg/Kg BB secara signifikan dapat meningkatkan sensitivitas insulin (3,95±0,53) dibandingkan dengan kelompok negatif (1,24±0,98). Hasil histologi pankreas menunjukan EEH pada semua kelompok uji dapat menurunkan jumlah nekrosis sel pankreas dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif.  Kesimpulannya, EEH memiliki potensi untuk dieksplorasi lebih lanjut untuk aktivitas dalam meningkatkan sensitivitas insulin.
REVIEW: DEVELOPMENT OF NATURAL MATERIALS AS BREAST CANCER ANTICANCER Kaniawati, Marita; Cintiya Dewi , Silvy; Azzah Wulandari, Yulinda; Dimas Alamanda, Vidiana
International Journal Multidisciplinary (IJMI) Vol. 2 No. 1 (2025): International Journal Multidisciplinary
Publisher : ANTIS PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61796/ijmi.v2i1.280

Abstract

Objective: This study aims to review various efforts in developing anticancer therapies based on medicinal plants and synthetic compounds, particularly for breast cancer, which has high prevalence and mortality rates. Method: Data were collected through a literature review of scientific journals published between 2010 and 2020. The study analyzed the potential of various medicinal plants and bioactive compounds using both experimental and computational approaches.  Results: The review revealed that medicinal plants such as soursop leaves, galangal, moringa leaves, Kasumba Turate flowers, and red dragon fruit peels exhibit significant anticancer potential. Their activities include cytotoxicity, proliferation inhibition, and apoptosis induction in T47D and MCF-7 breast cancer cells. Additionally, an in silico approach was employed to evaluate bioactive compounds like galangin and quercetin, which demonstrated potential interactions with specific molecular targets such as HER-2 and SIRT1. Novelty: This study highlights the importance of exploring both natural and synthetic anticancer compounds to develop more effective and safer therapies. The integration of in silico analysis provides a deeper understanding of molecular interactions, supporting the advancement of targeted breast cancer treatments.
AKTIVITAS ANTIINFLAMASI DAN ANTIOKSIDAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa) DAN DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) PADA TIKUS WISTAR JANTAN DENGAN OBESITAS Kaniawati, Marita; Sulaeman, Agus; Susilawati, Elis; Zinan, Daula Zahra; Irviansyah, Cepy Okta
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Ibnu Sina
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jiis.v10i1.2323

Abstract

One of the triggers for obesity is high fat and high carbohydrates foods which increase Free Fatty Acid (FFA) and Reactive Oxygen Species (ROS), that trigger oxidative stress and chronic inflammation, which play a role in various degenerative diseases. This study aims to determine the potency and effective dose of ethanol extract of roselle flowers (Hibiscus sabdariffa) and gotu kola leaves (Centella asiatica) combination on oxidative stress (represented by Malondialdehyde or MDA) and its effect on inflammation (represented by Tumor Necrosis Factor-α or TNF-α). This research used in vivo experimental preventive method using 35 mice which were divided into normal group, induction group, comparison group curcumin 1.8 mg/kgBW, test group 1 EDP 200 mg/kgBW, test group 2 EBR 250 mg/kgBW, test group 3 EBRDP 125:200 mg/kgBW and test group 4 EBRDP 250:100 mg/kgBW. MDA levels were measured using UV-Vis spectrophotometry at 532 nm and TNF-α levels were measured using an ELISA kit on the 60th day. The results showed a decrease in blood MDA levels in EDP 200 mg/kgBW, EBR 250 mg/kgBW and EBRDP 250: 100 mg/kgBW and in liver MDA levels in EDP 200 mg/kgBW and EBRDP 250:100 mg/kgBW. The study also showed decreasing TNF-α levels in EDP 200 mg/kg BW, EBR 250 mg/kgBW, and the combination of EBRDP dose 125:200 mg/kgBW. In conclusion, the combination of EBRDP dose 250:100 mg/kgBW is the most effective dose in reducing MDA levels. The combination of EBRDP dose 125:200 mg/kgBW is the most effective dose in suppressing TNF-α levels.