cover
Contact Name
Muslih
Contact Email
muslih@staitaswirulafkar.ac.id
Phone
+6285730607630
Journal Mail Official
an.nafah@staitaswirulafkar.ac.id
Editorial Address
STAI Taswirul Afkar Surabaya Jl. Pegirian 238 Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
An-Nafah: Jurnal Pendidikan dan Keislaman
ISSN : 28097335     EISSN : 28096584     DOI : https://doi.org/10.64469/an-nafah.v5i2.56
An-Nafah: Jurnal Pendidikan dan Keislaman focuses on issues found in the field of Islamic Education and Islamic Studies both as material objects and or as formal objects. We invite scientists, academics, researches, practitioners, and observers in the field of Islamic Education and Islamic Studies to publish the result of their research that focuses on: 1. Learning strategy of Islamic education 2. Development of Islamic education curriculum 3. Curriculum implementation of Islamic Education 4. Scholarly Tradition of Islamic Education from Classical Islam Resources 5. Development of learning media and resources of Islamic education 6. Islamic education learning evaluation 7. Practices of Islamic education learning in school 8. Inclusive education in Islamic education 9. Action research in Islamic education
Articles 49 Documents
Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Guru di SMK Wijaya Sukodono Sidoarjo Saputri, Ratoe Fia; Fathul Fauzi
An-Nafah: Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol. 4 No. 1 (2024): Mei 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Taswirul Afkar Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64469/an-nafah.v4i1.53

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas guru di SMK Wijaya Sukodono Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian meliputi kepala sekolah, guru, dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah telah menerapkan lima program utama untuk meningkatkan kualitas guru, yaitu: (1) pelatihan dan workshop yang dirancang secara rutin untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional guru, (2) supervisi akademik yang dilakukan secara berkala untuk memantau dan mengevaluasi kinerja guru, (3) pemberian motivasi dan penghargaan untuk meningkatkan semangat kerja guru, (4) fasilitasi sumber daya pendidikan, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran, dan (5) pembangunan budaya kerja positif yang mendorong kolaborasi dan inovasi di lingkungan sekolah. Implementasi program-program ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan kompetensi guru, efektivitas pembelajaran, dan kualitas lulusan. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori manajemen pendidikan, khususnya dalam peran kepala sekolah sebagai pemimpin dalam meningkatkan kualitas tenaga pendidik.
Pemikiran Tasawuf Amali Perspektif Sejarah Pendidikan Islam Wahyudi, Mukhammad; S.A.P., Rangga Sa'adillah
An-Nafah: Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol. 5 No. 1 (2025): Mei 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Taswirul Afkar Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64469/an-nafah.v5i2.56

Abstract

Artikel ini ditulis dalam rangka mengkaji pemikiran tasawuf secara umum dan khususnya dalam lingkup amaliah yakni tasawuf amali yang berjalan secara priodik mulai zaman nabi Muhammad SAW hingga saat ini.. Kajian yang dilakukan dalam kajian ini bersifat library research yakni, menjelaskan dan mendalami berbagai sumber seperti buku, artikel, jurnal, kitab, dokumen elektronik lainnya yang menjelaskan tentang alur pemikiran tasawuf tasawuf amali dengan ulasan analitis terhadap kajian historis. Istilah tasawuf amali adalah istilah amaliah praktis yang telah hadir sejak zaman nabi Muhammad SAW, namun dari segi nama baru terwujud pada priode keempat hijriyah. Pelaku pertama dari ajaran tasawuf amali ialah baginda nabi Muhammad SAW, di bawah situasi dan kondisi politis, sosial dan budayannya yang kuat. Abad modernisasi saat ini tasawuf amali secara langsung dan praktis memberikan konstribusi kajian tasawuf yang senantiasa dinamis dan memerlukan relevansi sesuai dengan perkembangan zaman, yang artinya internalisasi pola kepemimpinan dan kajian tasawuf mengalami kelonggaran, dan keringanan. Unsur-unsur sejarah tidak menjadi perhatian utama namun menjalankan priodesasi keilmuan yang baik dan menghadirkan alur sanad yang kuat dan relevan dengan media sosial merupakan sikap untuk memberikan perbaikan pemikiran sejarah tasawuf kepada orang lain agar menyampaikan pendapatnya, sekalipun pendapatnya salah dan variatif.
Analisis Mata Kuliah Microteaching Terhadap Keterampilan Mengajar Mahasiswa pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Rafiudin, Moh.; Isnaeni, Muhammad Budi Nur; Azis, Raden Abdul
An-Nafah: Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol. 4 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Taswirul Afkar Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64469/an-nafah.v4i2.57

Abstract

Microteaching adalah metode pembelajaran yang dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pedagogis calon guru dengan menggunakan simulasi mengajar dalam skala kecil dan lingkungan yang terkendali. Dalam penelitian ini, keterampilan mengajar mahasiswa dievaluasi baik sebelum maupun sesudah mengikuti mata kuliah microteaching. Metode yang digunakan pada artikel ini adalah studi literature (Literature review), Metode Studi literature ini tidak memerlukan pertemuan langsung dengan responden atau tidak perlu untuk terjun ke lapangan langsung. Data yang dibutuhkan untuk penelitian dapat berasal dari sumber jurnal atau artikel terdahulu yang relevan dengan penelitian, Studi literature yang digunakan adalah 5 tahun terakhir yakni 2020 – 2024. Hasil temuan menunjukkan bahwa setelah mengikuti mata kuliah microteaching maka adanya peningkatan skor pencapaian keterampilan dasar mengajar pada penampilan kedua. Adapun rincian penilaiannya meliputi keterampilan bertanya sebesar 72,5%, keterampilan memberikan penguatan sebesar 71,7%, keterampilan mengadakan variasi sebesar 73,1%, keterampilan menjelaskan 75,4%, keterampilan membuka dan menutup pelajaran sebesar 75,4%, keterampilan diskusi dan kelompok kecil 69,5%, keterampilan mengelola kelas dan disiplin pada 73%, keterampilan mengajar perorangan sebesar 75,7%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa microteaching membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan mengajar mereka dalam Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu, program studi Pendidikan Agama Islam harus terus mengembangkan dan mengoptimalkan pemanfaatan microteaching sebagai bagian dari kurikulum, karena ini akan menghasilkan calon guru yang profesional dan mahir.
Manajemen Penguatan Pendidikan Karakter Siswa di MA Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo Nabikha, Arifa; Fauzi, Fathul
An-Nafah: Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol. 4 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Taswirul Afkar Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64469/an-nafah.v4i2.59

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang manajemen penguatan pendidikan karakter siswa di MA Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian meliputi kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum, dan wakil kepala bidang kesiswaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen penguatan pendidikan karakter siswa di MA Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo diimplementasikan melalui empat tahapan manajemen yakni: 1) Perencanaan melibatkan pertemuan koordinatif, perumusan program kerja, alokasi anggaran, dan penyempurnaan rancangan program, peran kepala madrasah sangat sentral dalam merancang aktivitas strategis ini. 2) Pengorganisasian pada program penguatan pendidikan karakter siswa, memiliki struktur organisasi yang jelas dengan hierarki kepemimpinan yang dipimpin oleh kepala madrasah dan dibantu oleh wakil kepala bidang kesiswaan, kurikulum, serta koordinator sekolah. 3) Pelaksanaan program penguatan pendidikan karakter dilakukan mencakup integrasi nilai-nilai karakter dalam pembelajaran, keteladanan dari pendidik dan tenaga kependidikan, serta kerjasama dengan orang tua. 4) Proses pengawasan tidak hanya berupa pemantauan berkelanjutan terhadap pelaksanaan program, tetapi juga mencakup evaluasi komprehensif untuk mengukur efektivitas program.
Revitalisasi Kurikulum PAI dalam Membentuk Karakter Moderat Siswa di Era Merdeka Belajar Almukarromah, Khaerunnisa; Subhi , Imam
An-Nafah: Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol. 4 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Taswirul Afkar Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64469/an-nafah.v4i2.61

Abstract

Revitalisasi kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan langkah strategis dalam menjawab tantangan era Merdeka Belajar yang menekankan pembentukan karakter peserta didik secara holistik. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana kurikulum PAI dapat dioptimalkan untuk membentuk karakter siswa yang moderat, toleran, dan berwawasan kebangsaan. Melalui metode studi pustaka, artikel ini mengeksplorasi konsep moderasi dalam pendidikan Islam, posisi PAI dalam Kurikulum Merdeka, serta peran guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan pendidikan moderat. Temuan menunjukkan bahwa kurikulum PAI yang dirancang secara kontekstual dan partisipatif dapat menjadi sarana efektif dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan yang inklusif. Peran guru sangat penting dalam mentransformasi materi ajar menjadi pengalaman belajar yang membentuk karakter, sementara kepala sekolah berfungsi sebagai fasilitator supervisi akademik dan budaya mutu. Tantangan seperti keterbatasan pelatihan, bahan ajar yang kurang kontekstual, dan pemahaman guru yang belum menyeluruh terhadap nilai-nilai moderasi, dapat diatasi melalui strategi penguatan kapasitas, komunitas belajar, serta evaluasi berbasis nilai. Dengan kolaborasi yang solid antar pemangku kepentingan, revitalisasi kurikulum PAI berpotensi besar mencetak generasi pelajar yang religius, toleran, dan mampu hidup harmonis di tengah keberagaman masyarakat Indonesia
Strategi Kepala Sekolah dalam Mewujudkan Pembelajaran PAI yang Inklusif dan Berbasis Nilai Hidayat, Rokhmat Nur; Subhi , Imam; Almukarromah, Khaerunnisa
An-Nafah: Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol. 4 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Taswirul Afkar Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64469/an-nafah.v4i2.63

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam mewujudkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang inklusif dan berbasis nilai. Pendekatan yang digunakan adalah studi pustaka, dengan mengkaji berbagai literatur ilmiah dan kebijakan pendidikan yang relevan. Fokus utama penelitian ini terletak pada peran kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran yang tidak hanya menjalankan fungsi administratif, tetapi juga sebagai penggerak budaya sekolah, fasilitator kolaborasi, dan agen perubahan nilai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam strategi utama yang digunakan kepala sekolah: (1) penguatan visi dan budaya sekolah yang mencerminkan nilai-nilai Islam moderat, (2) pelaksanaan supervisi akademik dan pengembangan profesional guru PAI, (3) integrasi nilai-nilai moderasi beragama dalam kurikulum dan praktik pembelajaran, (4) penyediaan sumber belajar yang kontekstual dan relevan, (5) pembentukan iklim sekolah yang inklusif dan ramah perbedaan, serta (6) kolaborasi dengan orang tua dan komunitas sebagai mitra pendidikan. Strategi-strategi ini secara sinergis menciptakan ekosistem pembelajaran yang mendukung siswa untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai keislaman secara kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini merekomendasikan agar kepala sekolah terus mengembangkan kompetensi kepemimpinan transformatif dan berbasis nilai, serta memperkuat kemitraan dengan berbagai pihak guna menjamin keberlangsungan dan kualitas pembelajaran PAI di tengah masyarakat yang plural. Implikasi dari studi ini penting bagi pengembangan kebijakan pendidikan Islam dan peningkatan kapasitas kepala sekolah dalam menghadapi tantangan kontemporer pendidikan.
Peran Guru sebagai Manajer Kelas dalam Mewujudkan Lingkungan Belajar yang Inklusif dan Partisipatif Wulandari, Novi
An-Nafah: Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol. 4 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Taswirul Afkar Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64469/an-nafah.v4i2.65

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran strategis guru sebagai manajer kelas dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan partisipatif. Dengan menggunakan pendekatan studi pustaka, kajian ini menganalisis berbagai literatur akademik, regulasi pendidikan, dan hasil riset terkait manajemen kelas, pendidikan inklusif, dan partisipasi siswa. Temuan menunjukkan bahwa guru memegang peran sentral dalam membentuk iklim kelas yang menghargai keragaman, mendorong keterlibatan aktif peserta didik, serta memfasilitasi proses belajar yang adil dan kolaboratif. Guru dituntut menguasai strategi diferensiasi pembelajaran, pengelolaan perilaku, serta membangun komunikasi yang suportif. Namun, sejumlah tantangan juga diidentifikasi, seperti keterbatasan pelatihan, sarana prasarana, dan dukungan kebijakan. Oleh karena itu, perlu adanya penguatan kapasitas guru dan kolaborasi lintas pihak untuk menjamin terwujudnya manajemen kelas yang efektif, inklusif, dan partisipatif. Kata kunci: manajemen kelas, guru, lingkungan inklusif, pembelajaran partisipatif
Perencanaan Sistem Pembelajaran Menghafal Al-Quran di SMK 2 Al-Hikmah 1 Benda Brebes Adittian, Faiz; Putriyani, Putriyani; Sugiarti, Iis
An-Nafah: Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol. 5 No. 1 (2025): Mei 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Taswirul Afkar Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64469/an-nafah.v5i2.66

Abstract

Perencanaan sistem pembelajaran menjadi salah satu kegiatan dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Perencanaan tersebut berisi semua aspek yang akan dijalankan dalam kurun waktu tertentu. Dalam artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana perencanaan sistem pembelajaran menghafal Al-Quran diimplementasikan di lembaga pendidikan tepatnya di SMK 2 Al-Hikmah 1 Benda, Brebes. Temuan dalam asrtikel ini menunjukkan bahwa suatu lembaga pendidikan yang mempunyai perencanaan sistem pembelajaran, akan jauh lebih bermutu pendidikan yang ada di lembaga tersebut. Terutama bagaimana manajemen kurikulum di sebuah lembaga diaplikasikan dengan baik. Perencaan tersebut berisi manajemen kurikulum, pemilihan guru yang profesional, pelaksanaan perencanaan sistem pembelajaran menghafal Al-Quran, serta evaluasi perencanaan sistem pembelajaran di SMK 2 Al-Hikmah Benda. Langkah ini juga dijadikan sebagai bahan guna melakukan pengembangan kurikulum di lembaga tersebut agar mutu pendidikan menjadi lebih berkualitas.
Sistem Penjaminan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP MBS Bumiayu Rokhmah, Dewi; Subhi , Imam
An-Nafah: Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol. 5 No. 1 (2025): Mei 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Taswirul Afkar Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64469/an-nafah.v5i2.67

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi sistem penjaminan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas VII SMP MBS Bumiayu. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah telah menerapkan sistem penjaminan mutu pembelajaran PAI secara komprehensif melalui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran yang terstruktur. Perencanaan mutu dilakukan dengan menyusun kurikulum, silabus, dan RPP yang sesuai standar nasional serta nilai-nilai pesantren. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya dan media pembelajaran yang tersedia, serta metode pengajaran yang relevan dengan karakteristik siswa. Evaluasi mutu dilakukan secara berkala melalui tes tertulis, tugas proyek, observasi kelas, dan supervisi kepala sekolah. Selain itu, SMP MBS Bumiayu telah menerapkan delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam pembelajaran PAI, mencakup standar isi, proses, lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian. Peran kepala sekolah dan guru PAI menjadi kunci utama dalam menjaga dan meningkatkan mutu pembelajaran. Kendala seperti keterbatasan dana dan waktu diatasi melalui strategi kolaboratif dan pemanfaatan sumber daya yang ada. Dengan sistem penjaminan mutu yang kuat, pembelajaran PAI di SMP MBS Bumiayu berjalan efektif dan berkelanjutan.