cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
JAWI : Journal of Southeast Asia Islamic Contemporary Issues
ISSN : 26225522     EISSN : 26225530     DOI : -
Core Subject : Economy, Social,
JAWI [ISSN 2622-5522, e-ISSN 2622-5530] is a journal published by UIN Raden Intan Lampung, INDONESIA. JAWI is published twice a year. JAWI focuses on an aspect related to Islamic Studies in Southeast Asian context, with special reference to culture, politics, society, economy, and history. JAWI is intended as a means to communicate original research and current issues on the subject. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines. Every article submitted to JAWI will undergo blind peer review process before publication.
Arjuna Subject : -
Articles 78 Documents
Diaspora Muslim Pasai di Pantai Utara Jawa Abad ke-14 Arifin, Arifin; Masykuroh, Siti
JURNAL JAWI Vol 6 No 1 (2023): Dinamika Gerakan Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/jw.v6i1.16405

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang diaspora muslim Pasai ke pantai utara Jawa menggunakan metode penelitian sejarah (heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi). Hasil penelitian ini menemukan sebelum diserang oleh Kerajaan Hindu Majapahit, Samudera Pasai merupakan pusat dakwah Islam dan perdagangan maritim di Nusantara yang menarik perhatian Majapahit untuk menguasainya. Penyerangan itu tidak hanya berdampak pada pudarnya pusat dakwah, tetapi juga pemindahan pusat aktivitas niaga dari Sumatera ke Jawa. Namun, apa yang dilakukan oleh Majapahit menjadi bumerang bagi eksistensinya. Diaspora Pasai lambat laun membentuk komunitas muslim di Jawa dan kemudian Kesultanan Demak. Kesultanan inilah yang menaklukan Majapahit. Demak tumbuh menjadi pusat pendidikan dan penyebaran Islam ke seluruh Tanah Jawa serta sebagian Kalimatan dan Sumatera. Jadi dapat disimpulkan bahwa ekspansi Majapahit ke Pasai membawa pengaruh positif terhadap Islamisasi di Jawa dalam abad ke-14
The Ever-Changing Rules of Hajj in South Sulawaesi 1947-1950 Faturrahman, Ahmad; Riswandi, Riswandi; Manalu, Sri Rahmayani
JURNAL JAWI Vol 6 No 1 (2023): Dinamika Gerakan Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/jw.v6i1.16545

Abstract

This article aims to explain the administrative rules for the implementation of the pilgrimage in 1947-1950, the period of the State of East Indonesia, which was always changing. This study uses historical methods consisting of heuristics, source criticism, interpretation and historiography. The data used is in the form of archives and books. The results of the study found that the factors that resulted in the regulations issued by the State of East Indonesia government were always different every year due to the social aspect which was marked by the number of registrants who exceeded the quota given so that the State of East Indonesia government had to pay attention to applicants who were on the waiting list, in contrast to political aspects in the form of the entry of new areas controlled by the Dutch so that quotas must also be given to these regions.Keywords: Hajj Administration, State of East Indonesia, South Sulawesi.
Tradisi Maudu’ Lompoa di Maros Sulawesi Selatan 1996–2021 Batara, Andi Sri Wahyuningsi; Musyaqqat, Syafaat Rahman
JURNAL JAWI Vol 6 No 1 (2023): Dinamika Gerakan Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/jw.v6i1.16622

Abstract

Artikel ini mengulas sejarah tradisi Maudu’ Lompoa di Desa Damai Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros (1996–2021). Dengan menggunakan metode sejarah yang menekankan pada proses dan waktu, studi ini memanfaatkan sumber-sumber primer, seperti arsip, koran dan hasil wawancara. Temuan studi menunjukkan bahwa latar belakang pelaksanaan tradisi Maudu’ Lompoa di Desa Damai merupakan bentuk perjumpaan antara warisan Sayyid Jalaluddin Al-Aidid, difusi kebudayaan dan peran karaeng Taba sebagai anrong guru. Selain itu, sebagaimana sifat kebudayaan pada umumnya, tradisi ini juga mengalami berbagai dinamika dalam perkembangan sejarahnya, baik dalam tahap persiapan maupun tahap pelaksanaan. Bermula sejak Desa Damai ditetapkan sebagai lokasi definitif perayaan pada 1996, pelaksanaan acara Maulid kemudian mengalami perubahan seiring meningkatnya partisipasi penganut ajaran sayyid dan masyarakat Tanralili. Hal ini tampak dari pembangunan beberapa bangunan, seperti balla maudu’ dan balla passikirang pada tahun-tahun awal pelaksanaan. Bahkan, dalam pelaksanaannya, prosesi azzikkiri’ turut dipersingkat. Alih-alih tergerus zaman, tradisi tersebut terus eksis hingga saat ini dan bahkan menjadi acara adat penting di Kabupaten Maros.
Jaringan Ekonomi DI/TII di Mamuju 1953-1965 Fikram S, Aco; Syamsul, Syamsul
JURNAL JAWI Vol 6 No 1 (2023): Dinamika Gerakan Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/jw.v6i1.16897

Abstract

Pokok bahasan penelitian ini ialah gerakan ekonomi DI/TII di Mamuju tahun 1953-1965. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif dengan penjabaran metode sejarah; heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sumber datanya berupa wawancara terhadap informan pelaku dan saksi sejarah (sumber lisan), serta arsip, dokumen dan buku-buku yang relevan (sumber tertulis). Hasil penelitian ini menemukan fakta bahwa Mamuju merupakan salah satu sumber penghasil terbesar komoditas ekonomi (khususnya kopra) di Sulawesi Selatan. Hal ini kemudian oleh DI/TII menjadikan Mamuju sebagai kawasan strategis gerakan ekonomi mereka. Gerakan ekonomi DI/TII di Mamuju dilakukan secara masif dan terorganisir. Stabilitas dan eksistensi gerakan DI/TII di Mamuju sangat bergantung kepada hasil ekonomi lokal yang kemudian digunakan sebagai akomodasi gerakan termasuk membeli peralatan senjata. Di samping itu, kerjasama dengan oknum satuan militer juga salah satu mulusnya gerakan ekonomi ini. Akibatnya, gerakan ini berdampak pada mandeknya arus lalu lintas dagang pemerintah yang membuat perusahaan dan koperasi pemerintah bangkrut, instabilitas harga bahan pokok, dan krisis ekonomi yang berkepanjangan di masyarakat.
Dinamika Kota Pelabuhan Parepare 1953-1965 Ali, St Maisyah; Hamid, Abd Rahman
JURNAL JAWI Vol 6 No 1 (2023): Dinamika Gerakan Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/jw.v6i1.16918

Abstract

Penelitian ini membahas tentang dinamika Kota Pelabuhan Parepare pada 1953-1965, menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi empat tahap itu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menemukan bahwa kota pelabuhan Parepare berperan penting sebagai pusat barter antara DI/TII, yang menguasai wilayah penghasil komoditi pangan di pedalaman, dengan TNI yang mengontrol perputaran ekonomi di kota pelabuhan Parepare. Berbaksi aksi DI/TII mengakibatkan gangguan keamanan dan kenyamanan penduduk di pedalaman. Menyikapi kondisi ini, sebagian penduduk ikut DI/TII dan sebagian lagi meninggalkan kampung ke tempat yang lebih aman untuk bertahan hidup di bawah perlindungan TNI. Penduduk dari wilayah Ajattapareng, Enrekang, dan Mandar mengungsi ke Parepare. Dampaknya, aktivitas pelabuhan Parepare terganggu. juga kegiatan pendidikan, sosial, dan perekonomian penduduknya. Dengan demikian semakin kuat satu pemikiran bahwa tumbuh, kembang, dan surutnya Parepare tak lepas dari aktivitas pelabuhannya.
Perkembangan Urbanisasi Kota Padang Tempo Dulu Hasibuan, Nur Anisah; Sudarman, Sudarman; Hakim, Lukmanul
JURNAL JAWI Vol 6 No 2 (2023): Islam dan Budaya Lokal
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/00202361755400

Abstract

Penelitian ini menggali evolusi urbanisasi Kota Padang pada periode sejarah dengan menerapkan metode pendekatan yang melibatkan heuristik (proses pengumpulan data), kritik sumber, interpretasi, dan historiografi (penulisan sejarah). Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa Kota Padang, yang merupakan pusat Sumatera Barat, memiliki luas wilayah 694,96 km², dikuasai oleh komunitas etnis Minangkabau yang mayoritas memeluk agama Islam. Salah satu ciri struktur kota ini adalah letaknya yang sangat strategis menghadap Samudera Hindia dan dikelilingi pegunungan Bukit Barisan. Secara simultan transformasi perkotaan terfokus ke utara dan sebelah timur Kota Tua di Muara Sungai Batang Arau. Sejak tahun 1995 Kota Padang berkembang menjadi pusat ekonomi dengan pendapatan per kapita tertinggi di Sumatera Barat. Artikel ini menyoroti perkembangan urbanisasi Kota Padang dalam sejarahnya, yang membentuknya menjadi kota modern sejak abad ke-20, serta menegaskan perannya sebagai pusat ekonomi di Sumatera Barat sejak zaman dahulu. 
Diaspora Muslim Bugis di Teluk Betung Lampung Sari, Kiki Widia
JURNAL JAWI Vol 6 No 1 (2023): Dinamika Gerakan Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/jw.v6i1.18155

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan tentang Diaspora Muslim Bugis di Lampung pada abad 19 dan 20 dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Sumber yang digunakan ialah bahan pustaka, jejak material, dan wawancara dengan orang Bugis di Teluk Betung. Dua persoalan yang dijawab dalam studi ini yaitu faktor-faktor apa yang melatari diaspora Bugis dan apa konstribusinya di Lampung. Hasil penelitian menemukan bahwa ada tiga faktor yang memacu terjadinya diaspora Bugis yaitu gangguan keamanan di daerah asalnya, Sulawesi Selatan, budaya merantau (pasompe), dan motivasi ekonomi. Setelah tiba di Lampung, mereka punya kontribusi penting dalam menciptakan keamanan penduduk lokal akibat aksi bajak laut di Teluk Lampung dan membangun masjid Al Anwar di Teluk Betung. Dengan demikian studi ini menyimpulkan bahwa kehadiran orang Bugis telah memperkokoh semangat keagamaan dan memperkaya keberagaman suku bangsa di Lampung.
Makna Jilbab bagi Mahasiswi Islam di Universitas Udayana Umaruddin, Dani; Rahmawati, Vini; Munir, Akhmad Khoirul
JURNAL JAWI Vol 6 No 1 (2023): Dinamika Gerakan Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/jw.v6i1.18192

Abstract

Sejauh ini Bali dikenal sebagai daerah dengan penganut mayoritas agama Hindu di Indonesia, namun faktanya di Universitas Udayana juga terdapat mahasiswi muslimah. Artikel ini mengkaji latar belakang mahasiswi muslimah di universitas tersebut yang memaknai jilbab, apakah karena budaya, agama, atau dorongan lain. Penelitian ini bersifat deskriptif-naratif untuk menggambarkan pendapat, tanggapan, dan latar belakang mahasiswi muslim di Universitas Udayana dalam memaknaai jilbab dan pendapat mereka terhadap fenomena jilbab fashion dewasa ini. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik observasi dan wawancara untuk memperoleh data yang lebih mendalam. Hasil penelitian menemukan bahwa mahasiswi muslim memaknai jilbab sebagai pelindung dan penjaga diri. Ada pula yang memaknainya sebagai pengingat, namun ada pula yang memaknainya untuk mempercantik diri mereka. Apa pun alasannya, jilbab menunjukkan identitas dan kewajiban mereka menutup aurat sebagai seorang muslimah. Kata kunci: Jilbab, Fashion, Mahasiswi Muslim, Universitas Udayana
Golok Seuat sebagai Identitas Budaya Banten Sahara, Amalia Dwi; Fadillah, Moh. Ali; Fauzan, Rikza
JURNAL JAWI Vol 6 No 2 (2023): Islam dan Budaya Lokal
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/00202361822900

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan tentang tradisi kerajinan Golok Seuat sebagai satu bentuk identitas budaya Banten di Kabupaten Serang dengan menggunakan metode penelitian sejarah (heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi). Data diperoleh dari hasil wawancara dengan observasi lapangan di Desa Seuat Jaya. Hasilnya menunjukkan bahwa golok pada mulanya merupakan benda sakral yang hanya digunakan oleh raja di Kerajaan Pajajaran dan mulai digunakan oleh penduduk di masa Kesultanan Banten sebagai senjata untuk melawan Belanda. Pada abad ke-18, ketika perlawanan di Banten sangat endemis, Belanda melakukan penyitaan golok penduduk dan menangkap para pengrajinnya. Akibatnya para pembuat golok terpaksa menyingkir ke daerah pinggiran, antara lain di wilayah Sauat Jaya, untuk mempertahankan hidup dan melanjutkan tradisi pembuatan goloknya. Seiring perjalanan waktu Golok Seuat telah menjadi satu identitas budaya Banten, selain Golok Ciomas, yang mengandung fungsi praktis, simbolis, estetis, dan ekonomis. Dengan semua fungsi tersebut maka kerajinan ini dapat bertahan sebagai identitas budaya Banten di tengah arus berubahan zaman.   
Tradisi Unik Kawin Colong Pada Masyarakat Osing Desa Kemiren Banyuwangi Setiawan, Eko
JURNAL JAWI Vol 6 No 2 (2023): Islam dan Budaya Lokal
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/00202361836200

Abstract

Eksistensi kawin colong berawal dari perjodohan anak sejak kecil. Setelah dewasa anak tersebut merasa tidak cocok karena punya pilihan lain. Biasanya pihak keluarganya tidak merestui pilihan anak itu sehingga terjadi kawin colong. Ini dianggap sebagai tradisi yang patut dilestarikan sebagai penghormatan terhadap budaya leluhur. Tindakan ini menuai pro dan kontra. Di satu sisi tradisi ini harus dilestarikan karena berdampak positif, dan pada sisi lain ia dianggap melanggar hak asasi manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan case study atau penelitian lapangan. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisa data menggunakan model interaktif dengan menggunakan tiga langkah, yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asal muasal kawin colong berawal dari kisah Nur Zaman menjalin hubungan dengan Darwani tetapi tidak mendapat restu dari keluarga Darwani. Karena keduanya sudah terlanjur saling mencintai, maka ditempuh proses kawin colong. Prosesi pelaksanaan kawin colong meliputi surup, ngosek ponjen serta nggendong dandang.