Articles
116 Documents
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa melalui Strategi Think Aloud Pair Problem Solving Berbantuan Geogebra di Kelas VIII MTsN 4 Banda Aceh
Putri Adi Lestari;
Cut Morina Zubainur;
Suhartati Suhartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (53.345 KB)
Rendahnya kemampuan komunikasi matematis mengakibatkan siswa sulit memahami dan mengkomunikasikan ide matematis terkait gambar, notasi, dan rumus matematika dengan baik. Kegiatan pembelajaran prosedural yang biasa dilaksanakan di sekolah kurang mampu mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Alternatif pembelajaran yang diharapkan dapat membantu mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa adalah strategi Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) berbantuan Geogebra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa setelah belajar dengan strategi TAPPS berbantuan Geogebra. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Subjek penelitian yang dipilih adalah siswa kelas VIII/4 MTsN 4 Banda Aceh yang terdiri dari 29 siswa. Data kemampuan komunikasi matematis diperoleh melalui tes tulis dan wawancara. Data yang terkumpul selanjutnya dianalis melalui tahapan pereduksian data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan siswa telah memiliki indikator kemampuan komunikasi matematis yang cukup baik, dengan rincian dari 29 siswa 8 di antarnya berhasil menguasai seluruh indikator kemampuan komunikasi matematis, 14 siswa menguasai dua indikator, dan 7 siswa menguasai satu indikator. Indikator drawing berhasil dikuasai oleh seluruh siswa, indikator written text berhasil dikuasai oleh 19 siswa, dan indikator mathematical expression dikuasai oleh 11 siswa serta menjadi indikator yang paling sedikit dikuasai siswa. Kata Kunci: Kemampuan komunikasi matematis, strategi TAPPS, Geogebra.
Kemampuan Koneksi Matematis Siswa pada Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) di Kelas IX MTsN 4 Banda Aceh
Aulia Mustika;
M. Hasbi;
Cut Khairunnisak
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (81.305 KB)
Seseorang dikatakan memiliki kemampuan koneksi matematis apabila ia dapat membuat kaitan antar topik dalam matematika, antar matematika dengan ilmu lain, dan antar matematika dengan kehidupan nyata. Rendahnya kemampuan koneksi matematis siswa masih menjadi kendala di lapangan. Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa kelas IX MTsN 4 Banda Aceh pada pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL. Data pada artikel ini diperoleh dari suatu penelitian kuantitatif dengan desain pre-eksperimental design jenis pre-test and post-test group. Random sampling yang diterapkan menentukan bahwa, dari lima kelas IX yang ada di MTsN 4 Banda Aceh, 23 siswa kelas IX/2 terpilih sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen tes kemampuan koneksi matematis dengan teknik pre-test dan post-test. Data diperoleh menggunakan analisis berdasarkan paired sampel t test pihak kanan untuk melihat peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa melalui penerapan pendekatan CTL. Hasil pengolahan data diperoleh bahwa thitung = 9,01. Sementara itu, pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = 22 diperoleh ttabel = 1,71. Oleh karena thitung = 9,01 1,71 = ttabel berakibat terjadinya penolakan H0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan koneksi matematis melalui penerapan pendekatan CTL di kelas IX MTsN 4 Banda Aceh. Implikasi penelitian ini adalah guru dapat memperluas penerapan CTL pada pembelajaran matematika untuk membiasakan siswa dengan permasalahan yang memenuhi indikator koneksi matematis. Hal ini diperlukan untuk mengembangkan kemampuan koneksi matematis siswa. Kata Kunci: Pendekatan contextual teaching and learning, Koneksi matematis.
Pembelajaran Materi Geometri Transformasi dengan Model Think Pair Share berbantuan Geogebra
Yulinar Safitri;
Cut Morina Zubainur;
Mukhlis Hidayat
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (172.889 KB)
Hasil belajar siswa pada materi geometri transformasi masih rendah. Hal ini terjadi karena banyaknya kendala ataupun kekurangan yang dialami siswa dalam menjawab soal geometri transformasi. Strategi yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar geometri transformasi siswa yaitu pembelajaran dengan model Think Pair Share (TPS) berbantuan geogebra. Model TPS mempunyai ciri khusus dalam pembelajaran yakni mendiskusikan konsep matematika dengan metode berpikir, berpasangann dan berbagi pengetahuan serta pemahaman. Teknologi pembelajaran yang sesuai dalam pembelajaran matematika geometri transformasi adalah dengan menggunakan geogebra sebagai salah satu software dinamis dan konstruktif, serta memiliki tampilan yang menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran geometri transformasi dengan model TPS berbantuan geogebra. Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan one group pretest-posttest design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX di SMP Negeri 1 Meureudu Kabupaten Pidie Jaya, sedangkan sampel penelitian yang dipilih secara random yaitu siswa kelas IX-1 yang berjumlah 26 siswa. Data penelitian ini berupa hasil belajar siswa yang dikumpulkan melalui seperangkat instrumen tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran materi geometri transformasi dengan model TPS berbantuan geogebra. Hasil analisis data menunjukkann nilai sehingga H0 ditolak dan diterima. Implikasi kajian ini guru dapat menggunakan model TPS berbantuan geogebra untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran pada sub materi geometri lainnya. Kata Kunci: Hasil Belajar, Think Pair Share, Geogebra
Hasil Belajar Siswa melalui Penerapan Model Problem Posing pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) di SMP Negeri 17 Banda Aceh
Azura Mawaddah;
Bintang Zaura;
Khairul Umam
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (142.252 KB)
Model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika antara lain yaitu model problem posing. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Banda Aceh setelah diterapkan pembelajaran dengan menggunakan model problem posing. Populasi dari penelitian ini adalah kelas VIII yang terdiri atas delapan kelas dan sampel dari penelitian ini dipilih secara acak sehingga diperoleh kelas VIII-8 dengan 28 siswa sebagai sampelnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan Pre Experimental Design dengan jenis pendekatan One Shot Case Study. Pengumpulan data dilakukan dengan tes akhir (post test). Untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui model problem posing pada materi system persamaan linear dua variabel (SPLDV) digunakan uji-t dengan taraf signifikansi α = 0,05. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tolak H0 (thitungttabel) dimana diperoleh hipotesisnya adalah 1,703, sehingga dapat diisimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 17 Banda Aceh telah melebihi nilai kriteria ketuntasan minimal. Oleh karena itu, diharapkan pada peneliti lain juga guru dapat menerapkan model ini pada pembelajaran maupun materi yang lebih lanjut. Kata Kunci: Model Problem Posing, Hasil Belajar, SPLDV
Hasil Belajar Siswa pada Materi Bentuk Akar melalui Scaffolding Berbasis Teori Vigotsky di Kelas IX MTsN 1 Banda Aceh
Maria Ulfa;
Johan Yunus;
Cut Morina Zubainur
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (160.516 KB)
Hasil belajar matematika siswa masih belum seperti yang diharapkan. Hal ini diakibatkan karena pembelajaran yang terjadi kurang melibatkan siswa. Pembelajaran melalui scaffolding berbasis teori Vigotsky diharapkan dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran melalui scaffolding berbasis teori Vigotsky. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatifdengan jenis penelitian one group pre-test post-test. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di kelas IX MTsN 1 Banda Aceh. Sampel penelitian dipilih secara acak yaitu siswa kelas IX-3 yang berjumlah 28 orang. Data penelitian ini adalah hasil belajar. Instrumen penelitian ini adalah tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran melalui scaffolding berbasis teori Vigotsky pada materi bentuk akar di kelas IX MTsN 1 Banda Aceh mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis data yaitu nilai sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Kata Kunci: Pembelajaran melalui Scaffolding, Teori Vigotsky, Hasil Belajar.
Kemampuan Penalaran Matematis Siswa melalui Pendekatan Metaphorical Thinking Di Kelas VIII MTsN 1 Banda Aceh
Rika Aulia Nanda;
Cut Morina Zubainur;
Bintang Zaura
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (182.403 KB)
Kemampuan penalaran matematis siswa sekolah menengah masih rendah. Strategi yang diharapkan dapat mengembangkan kemampuan penalaran matematis siswa yaitu pendekatan Metaphorical Thinking. Pendekatan Metaphorical Thinking merupakan pendekatan pembelajaran yang menyajikan permasalahan kontekstual yang disusun untuk dipahami, dijelaskan dan diinterpretasikan ke dalam konsep matematis atau sebaliknya. Siswa dilatih untuk melihat hubungan antara pengetahuan yang telah mereka peroleh dengan pengetahuan yang akan diperolehnya, sehingga siswa lebih memahami interelasi antar konsep-konsep yang dipelajari, dan selanjutnya melalui metafora ide-ide siswa dapat dipetakan secara kuat dan bermakna ke dalam berbagai konteks yang berbeda.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penalaran matematis siswa melalui pendekatan Metaphorical Thinking. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-11 MTsN Model Banda Aceh sebanyak 36 siswa. Instrumen yang digunakan yaitu tes tertulis, dan lembar pedoman wawancara. Hasil dari penelitian berdasarkan menunjukkan bahwa sebagian besar siswa telah mampu memenuhi enam dari tujuh indikator penalaran matematis yang diukur yaitu kemampuan menyajikan pernyataan secara lisan, tertulis, gambar, dan/ atau diagram, mengajukan dugaan, melakukan manipulasi matematika, menyusun bukti terhadap kebenaran solusi, menarik kesimpulan dari suatu pernyataan, dan memeriksa kesahihan argumen, sedangkan satu indikator penalaran matematis yang belum terpenuhi adalah menentukan pola atau sifat untuk membuat generalisasi. Kontribusi penerapan pendekatan Metaphorical Thinking dalam pembelajaran yaitu dapat menumbuhkan kemampuan penalaran matematis siswa sehingga implikasi kajian ini yaitu mampu meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dan perlu dilakukan secara terus menerus. Kata Kunci: Kemampuan penalaran matematis, Pendekatan Metaphorical Thinking.
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning di Kelas VIII SMPIT Al-Azhar
Lia Devi;
Anwar Anwar;
Ellianti Ellianti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (251.337 KB)
Berpikir kritis merupakan salah satu aspek yang penting dalam pembelajaran matematika. Namun, berdasarkan observasi peneliti di sekolah, siswa kurang berpikir kritis selama pembelajaran matematika. Hal tersebut dikarenakan guru belum memaksimalkan berpikir kritis selama pembelajaran matematika. Oleh karena itu, diperlukan upaya guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran matematika.. Salah satu upaya guru untuk mengembangkan berpikir kritis siswa dapat dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan model discovery learning. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Desain yang digunakan adalah Quasi Experiment dengan jenis one-group pre-test and post-test group. Untuk mendapatkan data diambil sampel secara acak satu dari tiga kelas di SMPIT Al-Azhar, Banda Aceh. Instrumen yang digunakan adalah tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test), yang terdiri dari masing-masing 3 soal uraian berpikir kritis tentang materi sistem persamaan linear dua variabel. Selanjutnya digunakan uji t pihak kanan untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan pre-test dan post-test. Hasil pengolahan data diperoleh bahwa thitung = 21,44. Sementara itu, pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = 23 diperoleh ttabel = 1,71. Oleh karena thitung = 21,44 1,71 = ttabel berakibat terjadinya penolakan H0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model discovery learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMPIT Al-Azhar, Banda Aceh. Kata Kunci: Berpikir Kritis, Model Discovery Learning.
Keterlibatan Perilaku Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui STEM-PjBL di SMPN 2 Banda Aceh
Yulia Yulia;
Cut Morina Zubainur;
Rahmah Johar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (122.312 KB)
Keterlibatan perilaku siswa dalam pembelajaran masih kurang mendapat perhatian dari guru. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mengaktifkan siswa yaitu dengan Science, Technology, Engineering, and Mathematics Project Based Learning (STEM-PjBL). STEM-PjBL merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan kegiatan proyek dengan beberapa disiplin ilmu untuk melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlibatan siswa secara perilaku dalam pembelajaran matematika melalui STEM-PjBL di SMP Negeri 2 Banda Aceh. Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Subjek penelitian ini adalah lima siswa yang dipilih dari 22 siswa di kelas VII-3 SMP Negeri 2 Banda Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi keterlibatan perilaku siswa. Keterlibatan perilaku siswa yang diukur dalam penelitian ini yaitu keterlibatan dalam mengamati permasalahan yang diberikan, mencatat hal-hal penting yang diperoleh, mendengarkan penjelasan guru, membawa bahan bacaan yang relevan serta membacanya, dan mencoba melakukan eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa terlibat secara perilaku dalam pembelajaran matematika dengan STEM-PjBL. Hal ini terlihat dari siswa yang memenuhi empat dari lima indikator keterlibatan perilaku. Siswa aktif mengamati permasalahan dan mendengarkan penjelasan dari guru ketika guru memberikan permasalahan dan meminta siswa untuk mengamati permasalahan tersebut. Siswa juga aktif membaca bahan bacaan agar dapat melakukan eksperimen yang diberikan. Kata Kunci: Keterlibatan siswa, Keterlibatan perilaku, STEM-PjBL
Pemanfaatan Smart Board pada Materi Transformasi di Kelas VIII SPK SMP Teuku Nyak Arief Fatih Bilingual School Banda Aceh
Nurul Rahmah;
Cut Morina Zubainur;
Tuti Zubaidah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (291.813 KB)
Pemanfaatan media pembelajaran berbasis IT telah diaplikasikan dalam dunia pendidikan khususnya pada pembelajaran matematika. Guru di SPK SMP Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School Banda Aceh telah memanfaatkan smart board sebagai media untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media tersebut perlu diukur terutama pada aspek pemanfaatannya dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan smart board dalam proses pembelajaran materi transformasi. Jenis penelitian yang dijalankan yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah satu orang guru matematika di kelas VIII SPK SMP Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School Banda Aceh. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi dan wawancara. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi pengajaran guru dan lembar pedoman wawancara guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan smart board yang dilakukan oleh guru di kelas VIII telah memenuhi sepuluh aspek yang diamati. Kesepuluh aspek pengamatan tersebut meliputi pemanfaatan smart board yang dilakukan oleh guru pada tahap apersepsi dan memotivasi siswa. Guru juga memanfaatkan smart board sebagai media pengganti papan tulis, yaitu sebagai sarana untuk menulis, menggambar, menyelesaikan soal-soal dan menampilkan buku paket pembelajaran matematika. Guru mendampingi dan membimbing siswa dalam penyelesaian persoalan dan memeriksa jawaban siswa serta menanggapi dan meluruskan jawaban siswa yang terdapat pada layar smart board. Selain itu guru juga memanfaatkan smart board sebagai media untuk menampilkan power point dan memutar video pembelajaran transformasi. Kata Kunci: Pemanfaatan media pembelajaran, Smart board, Transformasi.
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Melalui Model Problem Based Learning (PBL) pada Materi Statistika di SMP Negeri 10 Banda Aceh
Nurul Asmita;
Usman Usman;
Syahyuzar Syahyuzar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Perlunya kemampuan komunikasi matematis (KKM) bertolak belakang dengan fakta, dibuktikan oleh PISA dengan hasil survey yang menyatakan di Indonesia kemampuan matematis khususnya kemampuan komunikasi matematis tergolong masih rendah, disisi lain hasil survey oleh IMSTEP-JICA kecenderungan siswa pasif dalam pembelajaran mempengaruhi kemampuan komunikasi, sehingga dibutuhkan solusi yang dapat digunakan dan memiliki dampak membantu mengembangkan KKM dan aktivitas siswa. Alternatif solusinya adalah model Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini memiliki tujuan yaitu, untuk melihat manakah siswa yang memiliki kemampuan komunikasi lebih baik antara siswa yang melalui model PBL dengan siswa yang melalui model pembelajaran langsung, serta meninjau bagaimana aktivitas saat pembelajaran pada kedua kelas tersebut pada materi statistika. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif jenis eksperimen dan menggunakan desain penelitian semu bentuk non-equivalent control grup design. Populasi dalam penelitian ini semua siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Banda Aceh, sedangkan sampel adalah experimental class kelas VIII(B) dan control class pada kelas VIII(C). Pengumpulan data KKM melalui soal uraian yang diberikan sebelum dan setelah pembelajaran, sedangkan pengumpulan data aktivitas siswa melalui lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Data kemampuan komunikasi matematis digunakan uji-t pihak kanan sebagai alat uji hipotesis, setelah memenuhi syarat statistik yaitu uji homogenitas dan uji normalitas, sedangkan pengolahan data aktivitas siswa digunakan persentase. Hasilnya adalah siswa yang melalui pembelajaran PBL memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang melalui model pembelajaran langsung, dan siswa yang melalui model PBL tergolong aktif sedangkan siswa yang melalui model pembelajaran langsung tergolong kurang aktif.Kata Kunci: Kemampuan komunikasi matematis, Aktivitas Siswa, Problem Based Learning (PBL), Model pembelajaran langsung, Statistika.