cover
Contact Name
Aryanti Dwi Untari
Contact Email
aryanti.dwi@untirta.ac.id
Phone
+6285975089427
Journal Mail Official
aryanti.dwi@untirta.ac.id
Editorial Address
JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Jl. Ciwaru Raya No. 15 Cipocok Jaya, Serang, 42117
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Untirta Civic Education Journal
ISSN : 25416693     EISSN : 25810391     DOI : -
Untirta Civic Education Journal (UCEJ) is a peer-reviewed scientific journal that publishes different kinds of scientific articles based on the research article, review article, and book review. All topics that we received were only articles relating to Social Science, Pancasila, Citizenship Education, Law, Morals, Sociology, and Public Policy. For the research category, articles can be written using quantitative and qualitative approaches and can be made in a variety of research designs, such as experiments, case studies, grounded theory, phenomenology, etc. This journal was published in 2016 in the print and online publication twice a year every April and December, and published by Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. All the articles published in this journal have a unique DOI Number.
Articles 137 Documents
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS COURSE REVIEW HORAY Edi Kusnadi1; Rani Rani
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v2i2.2807

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perlunya dilakukan perubahan dalam peningkatan kreativitas mengajar guru dan pengelolaan proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai respon semakin melemahnya kualitas belajar peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran, materi pelajaran PKn dirasakan masih bersifat teoritis dan kinerja peserta didik pun masih rendah baik pada proses maupun hasil belajarnya. Keadaan tersebut potensial menimbulkan kejenuhan, kebosanan serta menurunkan minat dan motivasi belajar peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dan kejelasan mengenai bagaimana model pembelajaran course review horay dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan alat pengumpulan datanya berupa angket, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun yang menjadi populasi penelitian adalah peserta didik di SMA PGRI 2 Bandung dengan sampel penelitian yaitu peserta didik kelas XI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penerapan model pembelajaran “Course Review Horay” ini, kondisi belajar di kelas terlihat peserta didik cukup antusias dan menyimak materi yang disampaikan guru dengan seksama, karena ingin mendapatkan “horay” pada saat evaluasi di akhir pembelajaran nanti. Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran yang berasal dari peserta didik adalah rasa malas mengikuti pembelajaran, ketidaksiapan peserta didik dalam menjawab pertanyaan yang disampaikan guru dan merasa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran dengan model ini. Sedangkan kendala yang dihadapi guru karena baru pertama kali menggunakan model ini, yaitu persiapan yang kurang matang, jadi masih terasa kekakuan dalam mengatur jalannya proses pembelajaran. Secara keseluruhan penerapan model pembelajaran “Course Review Horay” efektif dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DALAM MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA UNTUK PENGUATAN MORAL AWARENESS Ujang Jamaludin; Damanhuri Damanhuri; Ikman Nur Rahman; Dinar Sugiana Fitrayadi
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v5i1.8251

Abstract

Pendidikan anti korupsi ini ditujukan untuk membangun kembali pemahaman yang benar dari masyarakat mengenai korupsi, meningkatkan kesadaran (awareness) terhadap segala potensi tindak koruptif yang terjadi, tidak melakukan tindak korupsi sekecil apapun, dan berani menentangtindak korupsi yang terjadi. Pada intinya materi pendidikan anti korupsi menekankan pada pembangunan karakter anti-korupsi (anti-corruption character building) pada diri individu mahasiswa. Sehingga titik fokus pembelajaran anti korupsi ini adalah pembentukan kesadaran moral (moral awareness). Kesadaran moral juga berfungsi sebagai pengendali perilaku, sedemikian rupa sehingga seseorang mampu berperilaku jujur menurut moralitas bersyukur (ketikamemperoleh sesuatu), bersabar (ketika mendapat ujian hidup) dan berikhlas (ketika harus kehilangan). Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui kevalidan perangkat pembelajaran yang dikembangkan; (2) untuk mengetahui kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan; dan (3) untuk mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model ADDIE. Langkah-langkah pada penelitian pengembangan ini ada 4 (empat) tahapan yaitu Analysis, Desain, Development, Implementation, dan Evaluation. Dalam penelitian ini akan dikembangkan perangkat pembelajaran yang terkait dengan Perangka PembelajaranPendidikan Anti Korupsi yang berupa Rancangan Pembelajaran Semester (RPS), modul, dan tes evaluasi.
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE KAHOOT DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAM GAME TURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM MATERI HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA PADA MATA PELAJARAN PPKN Oo Kosidin
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v4i2.7180

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XII TKJ C SMK Negeri 1 Padaherang. Penyebab utama adalah guru kurang memberikan variasi media pembelajarannya. Berbagai media pembelajaran interaktif ditawarkan. Hal ini merupakan sebuah solusi untuk menyajikan pembelajaran menarik dan inovatif dengan berbasis e-learning. Adanya media pembelajaran online maupun offline diharapkan mampu membantu proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan. Jika dikaitkan dengan pelajaran PPKN diharapkan mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menguasai keseluruhan kompetensi dasar. Salah satu alternatif yang relevan adalah menggunakan media pembelajaran online Kahoot yang interaktif agar dapat menjadikan siswa aktif dalam mengemukakan ide dan gagasannya serta menjadi alat evaluasi ketercapaian sebuah kompetensi dasar. Selain itu, media pembelajaran online Kahoot juga dapat digunakan sebagai alat evaluasi proses pembelajaran yang menyenangkan karena fiturnya tidak membosankan serta menciptakan sebuah kompetisi pengumpulan nilai diantara sesama peserta evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui pemanfaatan media Kahoot dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran Team Group Tournament (TGT) dengan menggunakan media Kahoot, (2) mengetahui kerja sama peserta didik dalam proses pembelajaran, dan (3) mengetahui hasil belajar pserta didik dalam proses pembelajaran dengan model TGT melalui penggunaan media Kahoot. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tiap siklus memiliki tahapan perencanaan, pelaksanaan, refleksi dan revisi perencanaan pembelajaran untuk siklus berikutnya. Adapun langkah-langkah peningkatan hasil belajar pada materi Hak Asasi Manusia dalam Pancasila melalui media pembelajaran interaktif online Kahoot pada peserta didik kelas XII TKJ C SMKN 1 Padaherang, yaitu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran Hak Asasi Manusia dalam Pancasila melalui media pembelajaran interaktif online Kahoot dalam dua siklus PTK dan menempuh prosedur penilaian yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap data hasil observasi dan evaluasi pada silkus 1 dan siklus 2 dapat disimpulkan bahwa penerapan media pembelajaran online Kahoot dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XII TKJ C SMKN 1 Padaherang dengan peningkatan rata-rata hasil belajar 29% (siklus I 48,73 siklus II 77,56), peningkatan ketuntasan adalah 36,55% (siklus I 19 peserta didik, siklus II 32 peserta didik). Hipotesis kegiatan PTK dengan fokus pada pmbelajaran berbasis e-learning Kahoot! telah tercapai dengan angka presentase keberhasilan 85%.
PENDIDIKAN RESOLUSI KONFLIK BERBASIS PESANTREN Margi Wahono; Bunyamin Maftuh; Elly Malihah
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v6i1.11353

Abstract

Artikel ini akan membahas bagaiamana peran pesantren dalam mewujudkan pendidikan resolusi konflik bagi ara santri sebagai bekal bagi mereka untuk mamu memahami dan menyelesaikan konflik yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan dan pusat pengajaran agama Islam mempunyai peran yang sangat urgen dalam menjaga dan menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa. Keragaman religius, etnik, bahasa serta budaya, merupakaan kenyataan yang tidak terbantahkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Metode dalam penulisan artikel yaitu dengan menggunakan kajian konseptual dengan cara menganalisis permasalahan dari sumber-sumber yang relevan yakni  dari artikel di jurnal maupun dari buku-buku terkait. Pendidikan agama berwawasan multikultural membawa pendekatan dialogis sebagai wahana menanamkan kesadaran hidup bersama dalam keragaman dan perbedaan. Pendidikan resolusi konflik menjadi hal penting yang harus ditanamkan kepada para santri di pondok pesantren karena mereka kelak akan menjadi tokoh panutan di masyarakat yang akan berhadapan dengan berbagai keberagaman yang mungkin saja di dalamya memiliki potensi munculnya konflik. Sehingga kemampuan untuk memanajemen konflik menjadi suatu hal yang harus mereka miliki.Kata Kunci:  Pesantren; Kewarganegaraan Multikultural; Resolusi Konflik
ANALISIS WACANA BANDUNG JUARA Muhammad Yunus Maulana
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v4i1.6123

Abstract

Studi kritis yang dikerjakan berfokus pada konformitas pemuda kota Bandung terhadap gagasan partisipasi kewargenegaraan dalam wacana Bandung Juara. Hal ini dimaksudkan untuk menyelidiki sejauhmana pesan dalam suatu wacana politik dapat dimengerti dan dihabituasi oleh pemuda kota Bandung. Maka dilakukan riset dengan kombinasi dua metode: (1) analisis wacana kritis terhadap wacana Bandung juara dan wacana yang diproduksi pemuda. Wacana dianalisis dengan menggunakan teknik semanalysis dan analisis retorik dalam kerangka wacana politik (van Dijk, 2008); (2) Studi Kritis terhadap realitas pemuda yang ditemukan melalui wawancara, observasi, serta studi dokumentasi. Melalui kerja dengan pendekatan kritis ini diketahui bahwa: (1) wacana Bandung Juara mengharapkan kualitas partisipasi kewarganegaraan pada level citizen power menurut dua aspek yang direpresentasikan. Representasi ini meliputi pengandaian konsensual mengenai partisipasi kewargenegaraan kolaboratif dan cara kerja diskursus Bandung Juara merubah persepsi konstituen kearah tujuan hegemoni secara gradual. (2) Fakta dibalik kenyataan sosial yang merepresentasi etos partisipasi kewarganegaraan pemuda kota Bandung baru berada pada level tokenisme atau non-partisipasi. Situasi semacam ini menuntut terjadinya presisi dalam distribusi capital antara suprastruktur dan infrastruktur yang masing-masing memusarkan diri pada pembentukan efektifitas politik.
DISPARITAS KEWENANGAN LEMBAGA PENEGAK HUKUM DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI Qotrun Nida; Yulianah Yulianah; Asep Hasan Sofwan
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v5i2.10511

Abstract

Munculnya KPK yang oleh Undang-Undang ditempatkan sebagai lembaga negara extra power menimbulkan kecemburuan di lembaga penegak hukum yang lebih dulu berperan dalam sistem pidana Indonesia (Indonesian Criminal Justice System), dan  akan berpengaruh pada proses deligitimisasi institusi penegak hukum. Hal ini didasarkan kepada, pertama KPK sebagai institusi terobosan (breaking through) terhadap kemandegan kredibilitas penegak hukum di Indonesia, yang sampai hari ini tidak dibatasi pemberlakuannya. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti Bagaimana kewenangan lembaga penegak hukum di tahap penyidikan dan penuntutan dalam tindak pidana korupsi serta bagaimana membangun keterpaduan penegak hukum dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di masa yang akan datang. Untuk menganalisis permasalahan tersebut, metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan pendekatan normatif empiris. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Disparitas kewenangan ketiga lembaga penegak hukum dapat dilihat dalam Undang-Undang tentang KPK dimana KPK dalam melakukan penyidikan tindak pidana korupsi dapat melakukan penyadapan dan perekaman pembicaraan, dapat mengambil alih penyidikan atau penuntutan,  melakukan supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi. 2) Disparitas kewenangan dalam hal penuntutan dilihat dalam kewenangan KPK yaitu dapat melakukan penyidikan tanpa memerlukan izin khusus sebagaimana lazimnya yang berlaku. Dalam rangka supervisi, KPK berwenang mengambil alih penyidikan dan penuntutan melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara negara, dan orang lain yang ada kaitannya dengan tindak pidana korupsi yang dilakukana aparat penegak hukum atau penyelenggara negara. Juga untuk perkara-perkara korupsi yang mendapat perhatian dan meresahkan masyarakat dan/atau menyangkut kerugian Negara paling sedikit Rp. 1 Milyar
PENERAPAN MODEL PENILAIAN BERBASIS PORTFOLIO PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA Wika Hardika Legiani
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v1i1.1319

Abstract

Penelitian ini memberi gambaran tentang penerapan model penilaian berbasis portofolio (Portofolio based assessment) pada mata pelajaran PKn untuk meningkatkan berpikir kritis siswa. Masalah penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah mutu pendidikan dan kemampuan profesional guru dalam melakukan penilaian hasil belajar yang masih rendah,sehingga berpengaruh terhadap tingkat berpikir kritis dan prestasi belajar terhadap pelajaran PKn, maka dikembangkan model penilaian pembelajaran yang dapat merubah siswa dalam cara belajar dan cara penilaian hasil belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengkaji penerapan model penilaian berbasis portofolio (portofolio based assessment) dalam pelajaran PKn untuk meningkatkan berpikir kritis siswa.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan subjek penelitian yaitu siswa kelas X Pariwisata SMK Multiguna Darmaraja, dengan teknik penelitian yang dilakukan yaitu melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur.Berdasarkan hasil penelitian dari mulai tindakan siklus pertama sampai tindakan siklus ketiga, diperoleh hasil penelitian yaitu dengan penerapan Model Penilaian Berbasis Portofolio (Portofolio Based Assessment) Pada Mata Pembelajaran Pkn untuk Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa, mengalami perubahan dalam setiap siklusnya dari mulai proses pembelajaran, nilai tes tulis yang diberikan oleh guru, tugas-tugas lapangan dengna wawancara, maupun tugas pembuatan makalah, adapun beberapa kendala yang dialami oleh guru diantaranya yaitu suasana belajar dan kebiasaan belajar yang pasif, monoton dan hanya terfokus pada guru saja. Interaksi antara peneliti dan siswa sulit dilakukan karena siswa merasa asing dengan proses pemberian tugas seperti observasi, wawancara, siswa masih menganggap tugas yang diberikan oleh guru adalah beban dan seringkali sangat sulit untuk mengumpulkan tugas tepat pada waktunya,siswa tidak terbiasa dengan penilaian portofolio dan proses pembelajaran yang kritis dan membahas masalah sosial yang dibawa ke dalam kelas, sehingga kegiatan proses belajar menjadi pasif. Adapun upaya yang dilakukan oleh guru yaitu, guru berusaha meningkatkan cara penilaian hasil belajar dan membangun suasana kelas yang demokratis, kondusif, aktif dan menyenangkan.Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan model penilaian berbasis portofolio (portofolio based assessment) pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan  adalah merupakan model penilaian pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar, keterampilan berpikir kritis, serta aktivitas belajar, melatih keterampilan dan menumbuhkan keberanian siswa untuk bertanya, berpendapat, menyanggah pendapat orang lain dan berfikir kritis- analitis melalui partisipasi siswa secara aktif dengan melatih siswa untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang terjadi, hal itu sebagai penunjang dalam peningkatan prestasi belajar siswa yang menghasilkan nilai  yang cukup memuaskan dan prestasi belajar siswa mengalami perubahan yang sangat baik. Dari penelitian ini Guru diharapkan merencanakan strategi, model maupun penilaian pembelajaran dengan baik sehingga proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan target yang direncanakan dapat tercapai.
KAJIAN FILSAFAT HUKUM TENTANG PENEGAKAN HUKUM DALAM ACARA TELEVISI : Law En[tertaint]forcement Hudjolly Hudjolly
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v5i1.8244

Abstract

Media televisi membuat konten acara berisi penangkapan kriminal, razia jalan raya, operasi penyakit masyarakat, disertai tindakan penggeledahan badan serta tindakan-tindakan lain polisionil dalam lingkup penegakkan hukum. Dalam beragam tayangan polisi—sebagai aktor sekaligus sebagai penegak hukum—kerap menyebut bahwa tindakan yang dilakukannya atas nama undang-undang, dilindungi undang-undang: UU Kepolisian, KUHP dan KUHAP. Pada satu sisi, polisi bertindak sebagai penegak hukum sehingga semua tindakan yang dilakukan, meskipun di bawah sorot kamera mengharuskan dirinya untuk selalu taat dan tunduk kepada azas-azas dalam penegakan hukum, seperti azas legalitas. Azas ini memposisikan warga negara sebagai objek dari hukum. Pada sisi lain, polisi di bawah sorotan kamera itu memerlukan alur, dramatisasi senatural ala reality show, tindakan-tindakan lain yang “selling”, menarik-layak tayang, sehingga kerap muncul sikap, tindakan, kalimat, gestur “heroik”, penggunaan tindakan di luar kebutuhan yang semestinya (excessive use of authority). Hal itu menimbulkan paradox bagaimana tindakan penegakkan hukum yang dilakukan kepolisian di bawah naungan tiga undang-undang tersebut sebagai law enforcement, menegakkan aturan demi hukum itu sendiri (pro justitia), tetapi dalam tindakan yang berada di bawah sorot kamera terdapat dimensi aturan produksi, durasi tayangan dan kebutuhan “layak acara”. Maka diperlukan hal-hal yang entertaining, tindakan yang dapat menjadi selling content menjadi tidak terpisahkan dengan law enforcement. Kajian ini menunjukkan bahwa tindakan semacam itu meninggalkan wilayah ontologis penegakkan hukum demi hukum dan menyatu dengan ontologi televisi, sehingga tercipta pseudo penegakkan hukum atau lebih tepat disebut sebagai the law en[tertaint]forcement.
EKSISTENSI TAMAN BELAJAR ISTANA BELAJAR ANAK BANTEN (ISBANBAN) KOTA SERANG DALAM MENANAMKAN KARAKTER KREATIF TERHADAP PESERTA BELAJAR DI KAMPUNG CIMOYAN KELURAHAN SEPANG KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG Ray Ammanda; Wika Hardika Legiani; Ronni Juwandi
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v6i2.13718

Abstract

The purpose of this research was to determine the existence of the Taman Belajar Istana Belajar Anak Banten (ISBANBAN) Serang City in instilling creative character in the learning participants. This research was conducted in Cimoyan, Sepang, Taktakan, Serang City. This research uses a qualitative approach with a descriptive method. Data was collected through interviews, observation, and documentation. The results of the study showed that the existence of the Taman Belajar Isbanban can be seen from the existence of a learning place both physically and in the learning process that is still on going from 2018 until now. The innovation from the Taman Belajar Isbanban can be seen from 3 supporting factors in implementing innovation, including: individual factors, structural factors, and cultural factors. For individual factors, that is awarding of the best volunteers, the consistency of making RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) and learning video documentation. The last, there is harmony between volunteers. Furthermore, from structural factors, administrative patterns and communication between structures in the Serang City Isbanban run complement each other according to the assignment of tasks during the implementation of learning, and providing family incentives such as eating together. Then from the cultural factor, isbanban volunteers in Serang city are also supported by the upgrading of volunteers carried out by the management, as well as the involvement of isbanban collaboration with outside supporting parties.Keyword: Existence, Taman Belajar, Creative Character 
PERANAN PKS DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KALIMANTAN BARAT 2018 Hadi Rianto; Rohani Rohani
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v4i2.7176

Abstract

Pendidikan politik sangat diperlukan untuk seluruh warga negara yang kurang atau belum memiliki pemahaman tentang politik, selain itu juga pendidikan politik diperuntukkan bagi setiap warga negara yang sudah memiliki pengetahuan politik hal ini penting dilakukan mengingat masih banyaknya tingkat apatis masyarakat dalam kegiatan politik. Penelitian ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman terhadap proses pendidikan politik yang dilakukan partai berbasis keagamaan pada kader dan masyarakat umum. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan interview, observasi dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan datanya. Dari hasil analisis data yang diperoleh maka hasil penelitian ini menemukan bahwa “Pendidikan politik yang dilaksanakan oleh Partai Keadilan Sejahtera dalam menyongsong pemilihan Kepada Daerah Kalimantan Barat 2018 dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti seminar-seminar, pengajian rutin tiap pekan untuk kader, dan kajian-kajian umum untuk masyarakat pada umumnya (pemilih), dan Pendidikan politik dilakukan melalui media sosial, media pribadi, media cetak maupun elektronik.

Page 9 of 14 | Total Record : 137