Claim Missing Document
Check
Articles

EFFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN PUPUK KEDELAI DI SENTRA PRODUKSI KEDELAI KABUPATEN GARUT Suminartika, Eti
Dharmakarya Vol 6, No 2 (2017): Juni
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.14 KB)

Abstract

Ketergantungan terhadap impor kedelai berdampak buruk dalam menjaga ketahanan pangan. Oleh karenanya produksi kedelai lokal perlu dikembangkan.  Untuk mengembangkan kedelai lokal maka usahatani kedelai harus effisien, sehingga harga kedelai lokal bisa kompetitif.  Untuk itu perlu effisiensi penggunaan input (pupuk) kedelai dan penerapan teknologi baru. Kenyataannya, hasil penelitian menunjukan penggunaan pupuk kedelai di kabupaten Garut telah melebihi dosis anjuran. Penggunaan pupuk berlebih dapat meningkatkan biaya produksi dan berdampak pada kerusakan tanah. Salah satu alternatifpemecahannya, dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan pupuk organik dimana harganya lebih murah. Tujuan pengabdian ini adalah usaha untukmeningkatkan  pengetahuan petani dalam  mengeffisienkan pemupukan pada tanaman kedelai di desa Sukahurip kecamatan Pangatikan kabupaten Garut. Kegiatan PKM dilaksanakan dari tanggal 16 Agustus sampai 6 September 2017. Metoda yang digunakan adalah penyuluhan dan demonstrasi pembuatan pupuk organik. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan di analisis secara statistik dengan menggunakan uji t berpasangan  pada tarap nyata 5 persen.  Hasil pengabdian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan petani tentang effisiensi penggunaan pupuk tanaman kedelai dan peningkatan pengetahuan cara pembuatan pupuk organik.  
KONTRIBUSI USAHA TUMPANGSARI KEDELAI ERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PETANI KEDELAI DI SENTRA PRODUKSI JAWA BARAT Suminartika, Eti; Budiman, Muhammad Arief; Syamsiyah, Nur; Kusno, Kuswarini
Agricore Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai merupakan bahan pangan yang menduduki posisi strategis, ketergantungan impor kedelai berdampak kurang baik untuk menjaga keamanan pangan, karena impor kedelai menyedot devisa negara, dan adanya kerawanan pasokan jika penurunan nilai tukar rupiah, akibatnya berdampak pada kesetabilan harga kedelai nasional. Oleh karena itu diperlukan upaya megembangkan kedelai lokal yang didukung oleh petani. Tujuan penelitin ini untuk menganalisis peranan usahatani kedelai tumpangsari terhadap pendapatan keluarga tani  Penelitian dilaksanakan di sentra produksi kedelai Jawa Barat. Metoda yang digunakan adalah metoda survey, data yang digunakan terdiri data primer (dari petani) dan data secunder.  Data  dianalisis menggunakan analisis matematik dan deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan, usahatani kedelai tumpangsari memberikan kontribusi cukup besar terhadap pendapatan petani. Selain itu tanaman tumpangsari (non kedelai) memberikan pendapatan tambahan, pendapatan berkelanjutan dan turut menjaga kegagalan usahatani.Kata kunci: kedelai, tumpangsari, pendapatan, Jawa Barat.
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHATANI PADI GOGO PADA PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT (PHBM) DI DESA JATIMUNGGUL, KECAMATAN TERISI, KABUPATEN INDRAMAYU Kusno, Kuswarini; Wulandari, Linda; Suminartika, Eti
Agricore Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PHBM adalah suatu sistem pengelolaan sumberdaya hutan yang dilakukan bersama oleh Perum. Perhutani dan masyarakat desa hutan. Salah satu desa yang melaksanakan program tersebut adalah Desa Jatimunggul. Dalam pelaksanaannya pihak masyarakat desa sekitar hutan tidak setuju dengan adanya pengambilalihan kekuasaan pengelolaan hutan oleh pihak Perhutani. Akibatnya petani protes mengenai lahan hutan yang dianggap sebagai lahan milikinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaan usahatani padi gogo dan prospek pengembangannya. Desain penelitian adalah kualitatif dengan teknik penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya padi gogo program PHBM di Desa Jatimunggul masih menggunakan alat-alat sederhana. Modal diperoleh sebagian besar dari pinjaman ke tengkulak. Perencanaan lokasi dan komoditas melibatkan Perhutani. Pemasaran hasil melibatkan tengkulak. Rata-rata penerimaan per hektar per musim tanam per tahun adalah Rp. 23.800.333 sedangkan pendapatannya Rp. 9.402.985 dengan rata-rata hasil produksi 3.543 kg/ha. Rata-rata biaya total adalah Rp. 15.112.352 yang terdiri dari biaya variabel Rp. 14.480.450 dan biaya tetap Rp. 631.902. Dibandingkan dengan penerimaan padi gogo di Desa Sukasari Kabupaten Subang tahun 2014, penerimaan padi gogo di Desa Jatimunggul adalah 45% lebih besar. Program PHBM memberi manfaat ekonomi berupa usahatani padi gogo yang menguntungkan dan manfaat sosial berupa penyediaan lapangan pekerjaan, sehingga usahatani ini memiliki prospek untuk dikembangkan.
ANALISA DAYA SAING DAN PELUANG EKSPOR WORTEL DI KELOMPOK TANI KATATA, PANGALENGAN, JAWA BARAT Budiman, Arief; Trimo, Lucyana; Suminartika, Eti; Fatimah, Sri
Agricore Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komoditas wortel telah lama menjadi andalan produksi salahsatu kelompok tani Katata yang berada di Pangalengan, Jawa Barat. Produksinya memiliki kualitas dan kuantitas yang tidak hanya baik dalam pemenuhan lokal saja, namun juga terhadap pemenuhan Ekspor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengatahuan daya saing dan peluang ekspor dari dampak kebijakan pemerintah pada usahatani wortel di Kelompok Tani Katata. Penelitian dilakukan di Kelompok Tani Katata, Pangalengan, Kabupaten Bandung. Data dianalisis dengan Policy Analysis Matrix (PAM), untuk menghitung keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif dan dampak kebijakan pemerintah dengan menggunakan harga aktual dan harga bayangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengusahaan wortel di Kelompok Tani Katata memiliki keunggulan kompetitif karena nilai PCR sebesar 0,062 atau PCR kurang dari satu (PCR < 1). Hal yang sama menunjukkan bahwa wortel memiliki keunggulan komparatif dengan nilai DRC 0,060 atau DRC kurang dari satu (DRC < 1). Kebijakan pemerintah dinilai menghambat ekspor output dan adanya proteksi terhadap input lokal dibuktikan dengan nilai NPCO dan NPCI yang kurang dari satu. Secara keseluruhan kebijakan pemerintah yang berlaku saat ini masih belum mendukung dalam hal pengembangan dan peningkatan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif pengusahaan komoditas wortel di Kelompok Tani Katata.
Penggunaan Input yang Optimal pada Usaha Tani Kedelai (Suatu Kasus di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat) Eti Suminartika
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 25 No. 4 (2020): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.25.4.556

Abstract

The majority of soybean supply is fulfilled by importation and the import of soybean tends to increase. The dependency of Indonesia on imported soybean indeed becomes a serious issue in maintaining food security and local production of soybean is low and quite decreasing. The low domestic soybean production might be caused by the inappropriate used of inputs. Many cases found in the field are the inefficient uses of input factors. The purpose of this study is to analyze the factors influencing the soybean production and to analyze the optimal level of input use in soybean production. The study was conducted in the Sukahurip Village, Pangatikan Sub-District, Garut District, West Java in July 2018. The research method used was a survey method. The data used consisted of primary and secondary data. Primary data were obtained from samples of soybean farmers and samples of farmers were taken by a simple random sampling. The data were analyzed by Cobb Douglass`s Production function (to analyze factors affecting soybean production) and the NPM that was equal to BKM formula was used to determine the optimal level of inputs use. Factors influencing soybean production are land and seeds. Land use, seeds, and ZA fertilizer have not been used efficiently because of the limited land use and the use of substandard inputs. The addition of inputs to the optimal level is 1.36 hectares of land use and 52.7 kg of seeds that will maximize the profits. Keywords: efficiency, input, optimal, production, soybean
ANALISIS STRUKTUR BIAYA USAHA TANI BAWANG MERAH BERDASARKAN TUJUAN PASAR MENGGUNAKAN METODE COBB-DOUGLAS STOCHASTIC FRONTIER PRODUCTION FUNCTION Kalfin Kalfin; Denny Razzianto; Eti Suminartika; Trisna Insan Noor
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 22 No. 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jmst.v22i1.1490.2021

Abstract

Shallots (Allium ascolonicum, L) are high-value horticultural commodities that need to be developed as strategic commodities in addition to rice, red chilies, chicken and beef. In addition, shallots have a high economic value and are a commodity used in the processing of various foods. This causes the consumption or demand for shallots to increase along with the increase in population. Therefore, this study aims to analyze the cost structure of shallot farming with the aim of the market for consumption and for the fried onion industry in Majalengka District, Majalengka Regency. The method used to estimate the Cobb-Douglas production function is the stochastic frontier method, with the sampling technique used in this study, namely proportional random sampling. Based on the results of the analysis, it is found that the cost structure of shallot farming for the purpose of the fried onion industry and consumption is feasible when viewed from the R/C ratio of the average agricultural destination for the fried onion industry with a value of 1.25 and for shallot farming for consumption purposes with a value of 1.30, where R/C > 1. Meanwhile, the production factor that requires the largest cost for shallot farming, the purpose of the fried onion industry, is the cost of seeds / seeds with a value of IDR. 13,548,300 and the largest cost used by shallot farming for consumption purposes is the cost of seeds / seedlings of IDR. 30,870,148.94. This is due to the need for seeds for an area of ​​one hectare, the price of seeds is quite high due to the limited number of seeds / seeds needed so that the price of seeds increases and the factor of chaos also affects the limited number of seeds needed. The results of this study are expected to be a reference for local governments in developing agriculture, especially in the shallot tabi business sector. Bawang merah (Allium ascolonicum, L) merupakan komoditas hortikultura bernilai tinggi yang perlu dikembangkan sebagai komoditas strategis selain beras, cabai merah, daging ayam, dan daging sapi. Selain itu, bawang merah memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan komoditas yang digunakan dalam pengolahan berbagai makanan. Hal tersebut menyebabkan konsumsi atau permintaan bawang merah meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Oleh karena itu, pada penelitian ini bertujuan menganalisis struktur biaya usahatani bawang merah dengan tujuan pasar untuk konsumsi dan untuk industri bawang goreng di Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka. Metode yang digunakan untuk menduga fungsi produksi Cobb-Douglas adalah metode stochastic frontier, dengan teknik penarikan sampel yang dilaksanakan pada penelitian ini yaitu proporsional random sampling. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa struktur biaya usahatani bawang merah tujuan industri bawang goreng dan konsumsi layak diusahakan bila dilihat dari R/C rasio rata-rata usahatani tujuan industri bawang goreng dengan nilai 1,25 dan untuk usahatani bawang merah tujuan Konsumsi dengan nilai sebesar 1,30, dengan R/C >1. Sedangkan faktor produksi yang membutuhkan biaya terbesar untuk usaha tani bawang merah tujuan industri bawang goreng yaitu biaya bibit/benih dengan nilai sebesar Rp.13.548.300 dan biaya terbesar yang digunakan usahatani bawang merah tujuan konsumsi yaitu biaya benih/bibit sebesar Rp.30.870.148,94. Hal ini disebabkan kebutuhan bibit untuk luasan satu hektar, harga bibit yang cukup tinggi karena keterbatasaan jumlah bibit/benih yang dibutuhkan sehingga harga bibit meningkat dan faktor kemaurau juga pengaruh terhadap keterbatasan bibit yang dibutuhkan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah daerah dalam mengembangkan pertanian khususnya pada sector usaha tabi bawang merah.
EFFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI KEDELAI Eti Suminartika
Sosiohumaniora Vol 21, No 2 (2019): SOSIOHUMANIORA, JULI 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.008 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v21i2.14879

Abstract

Dominanya ketergantungan kedelai impor berdampak kurang baik dalam menjaga keamanan pangan, karena banyaknya impor kedelai menyedot devisa negara. Di sisi lain jika terjadi penurunan nilai tukar rupiah maka berdampak pada kesetabilan harga kedelai nasional dan mengganggu kesetabilan proses produksi olahan kedelai. Oleh karena itu diperlukan upaya megembangkan kedelai lokal. Untuk mengembangkan kedelai lokal, pengelolaan penggunaan faktor produksi yang tepat dan efisien diperlukan untuk meningkatkan produksi dan menjaga keberlanjutan usaha. Penggunaan faktor produksi yang effisien berdampak pada penggunaan input produksi yang sesuai dengan ketentuan untuk mendapatkan produksi yang optimal. Pada umumnya petani dalam menggunakan faktor produksi tidak optimal. Tujuan penelitin ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kedelai dan untuk menganalisis tingkat effisiensi harga dari faktor-faktor produksi kedelai. Penelitian dilaksanakan di desa Sukaselamet kecamatan Kroya kabupaten Indramayu. Metoda yang digunakan adalah metoda survey, data yang digunakan terdiri data primer (dari petani) dan data sekunder. Data dianalisis menggunakan analisis ekonometrik (model produksi kedelai) dan analisis matematik. Hasil penelitian menunjukkan, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kedelai adalah penggunaan benih, pupuk urea dan pupuk SP36, faktor produksi tersebut berpengaruh karena penggunaannya masih dibawah standar dosis anjuran. Penggunaan benih, pupuk urea dan pupuk SP36 oleh petani kondisinya belum effisien sehingga perlu ditambah penggunaanya, sementara penggunaan NPK sudah tidak lagi effisien sehingga penggunaaanya perlu dikurangi. 
EFFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN PUPUK KEDELAI DI SENTRA PRODUKSI KEDELAI KABUPATEN GARUT Eti Suminartika
Dharmakarya Vol 6, No 2 (2017): Juni
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.14 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v6i2.14878

Abstract

Ketergantungan terhadap impor kedelai berdampak buruk dalam menjaga ketahanan pangan. Oleh karenanya produksi kedelai lokal perlu dikembangkan.  Untuk mengembangkan kedelai lokal maka usahatani kedelai harus effisien, sehingga harga kedelai lokal bisa kompetitif.  Untuk itu perlu effisiensi penggunaan input (pupuk) kedelai dan penerapan teknologi baru. Kenyataannya, hasil penelitian menunjukan penggunaan pupuk kedelai di kabupaten Garut telah melebihi dosis anjuran. Penggunaan pupuk berlebih dapat meningkatkan biaya produksi dan berdampak pada kerusakan tanah. Salah satu alternatifpemecahannya, dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan pupuk organik dimana harganya lebih murah. Tujuan pengabdian ini adalah usaha untukmeningkatkan  pengetahuan petani dalam  mengeffisienkan pemupukan pada tanaman kedelai di desa Sukahurip kecamatan Pangatikan kabupaten Garut. Kegiatan PKM dilaksanakan dari tanggal 16 Agustus sampai 6 September 2017. Metoda yang digunakan adalah penyuluhan dan demonstrasi pembuatan pupuk organik. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan di analisis secara statistik dengan menggunakan uji t berpasangan  pada tarap nyata 5 persen.  Hasil pengabdian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan petani tentang effisiensi penggunaan pupuk tanaman kedelai dan peningkatan pengetahuan cara pembuatan pupuk organik.  
Costumers’ Preference at Armor Kopi Leuit Debora Requel Emeralda Siagian; Eti Suminartika
SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 15 No 1 (2021): Vol.15, No.1, 2021
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SOCA.2021.v15.i01.p09

Abstract

Coffee shops are currently in great demand; thus the numbers of coffee shops show an increase, including in Bandung city. However, the number of customers at Armor Kopi Leuit Coffee Shop has decreased in number. The purposes of this study were to analyze costumers’ preferences for coffee and customers’ preferences for Armor Kopi Leuit coffee shop. The research method used was quantitative descriptive method, while the analytical instrument used was conjoint analysis. Samples were taken by convenience sampling and 100 samples were obtained. The results showed that coffee attributes that is considered the most important by consumers are tastes with strong coffee preferences, while consumer preferences for coffee shops included shop designs that provided closed and open spaces, easily accessible coffee shop locations, barista communication skills in explaining products, and a natural coffee shop atmosphere.
ANALISA DAYA SAING DAN PELUANG EKSPOR WORTEL DI KELOMPOK TANI KATATA, PANGALENGAN, JAWA BARAT Arief Budiman; Lucyana Trimo; Eti Suminartika; Sri Fatimah
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 2, No 1 (2017): Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v2i1.15077

Abstract

ABSTRAKKomoditas wortel telah lama menjadi andalan produksi salahsatu kelompok tani Katata yang beradadi Pangalengan, Jawa Barat. Produksinya memiliki kualitas dan kuantitas yang tidak hanya baikdalam pemenuhan lokal saja, namun juga terhadap pemenuhan Ekspor. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mendapatkan pengatahuan daya saing dan peluang ekspor dari dampak kebijakanpemerintah pada usahatani wortel di Kelompok Tani Katata. Penelitian dilakukan di Kelompok TaniKatata, Pangalengan, Kabupaten Bandung. Data dianalisis dengan Policy Analysis Matrix (PAM),untuk menghitung keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif dan dampak kebijakan pemerintahdengan menggunakan harga aktual dan harga bayangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwapengusahaan wortel di Kelompok Tani Katata memiliki keunggulan kompetitif karena nilai PCRsebesar 0,062 atau PCR kurang dari satu (PCR < 1). Hal yang sama menunjukkan bahwa wortelmemiliki keunggulan komparatif dengan nilai DRC 0,060 atau DRC kurang dari satu (DRC < 1).Kebijakan pemerintah dinilai menghambat ekspor output dan adanya proteksi terhadap input lokaldibuktikan dengan nilai NPCO dan NPCI yang kurang dari satu. Secara keseluruhan kebijakanpemerintah yang berlaku saat ini masih belum mendukung dalam hal pengembangan danpeningkatan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif pengusahaan komoditas wortel diKelompok Tani Katata.Kata kunci: daya saing, wortel, ekspor, Policy Analysis Matrix (PAM)ABSTRACTCarrot commodity has been each mainstay production belong to Katata’s farmer group inPangalengan, West Java since long time ago. Their production have good quality and quantitywhich have potential for locally and export. The main of this research is to know the competitivenessand impact of government policy of the commodities carrots (case study Katata, subdistrictPangalengan, county level Bandung).Policy Analysis Matrix (PAM) is the method to analyze data ofthis research to measure the comparative advantage, competitive advantage, and impact ofgovernment policy using actual price and estimation price.The result indicate that carrost in Katatahave a competitive advantage because PCR value of 0.062 or PCR of less than one (PCR < 1).Itsalso indicate that carrot has a comparative advantage with the value of the DRC 0.060 or DRC lessthan a (DRC < 1).The government policy is rated to inhibit the outpur export and protection againtslocale input by the value of an NPCO and NPCI is less than one.Overall the policy is still notsupporting development and improvement comparative advantage and competitive advantage forcarrot business in Katata.Keywords: competitiveness, carrots, export, Policy Analysis Matrix (PAM)
Co-Authors Agriani Hermita Sadeli Agus Gunawan Al Fillah, Viandy Amanda, Audi Anne Charina Annisaa Punjul Rahayu Ardiansyah, Ikhsan Arief Budiman Ashiila, Yolanda Audie Amanda Haryono Azimah Nur Rahmah Bella Esla Karimah Bima Mulia Bobby Rachmat Saefudin Chabibah, Chabibah Debora Requel Emeralda Siagian Denny Razzianto Diane Novi Utami Dini Rochdiani Djuendah, Endah Eddy Renaldi Eliana Wulandari Elly Rasmikayati Elsha Munziah Endah Djuwendah Endah Wulandari Endang Lumban Tobing Erna Rachmawati Ernah Ernah Ernah, Ernah Fillah, Viandy Al Gema Wibawa Mukti Ghifari, Reza Affan Ha Sudoni Hepi Hapsari Hepi Hapsari Hesti Nurul Utami Hesty Nurul Utami Iin Djuanalia Iwan Setiawan kalfin Kalfin Kuswarini Kusno Kuswarini Kusno Kuswarini Kusno Kuswarini Kusno Kuswarini Kusno Lies Sulistyowati Linda Wulandari Linda Wulandari, Linda Lucyana Trimo Lucyana Trimo Lucyana Trimo - Lucyana Trimo, Lucyana M. Gunardi Judawinata Mahra Arari Heryanto Maulidia, Devi Muhammad Arief Budiman Muhammad Arief Budiman Natania, Raden Agrinda Regita Nur Syamsiyah Nur Syamsiyah Nurrahman, Iqbal Pandi Pardian Permana, Alvin Ferio Putra, Ivangga Dwi Qanti, Sara Ratna Rahmah, Ulya Ramdani, Ari Kurniawan Rani Andriani Budi Kusumo Ray Samwal Alfariqi Rizky Amalia Salsabila, Nisa Sari, Putri Permata Sauma Hanuuf Sri Fatimah Sri Fatimah Sri Fatimah Subandi, Yadi Nugraha Suherman, Iqbal Taufik Sukmawati, Hani Sulistyodewi Nur Wiyono Trimo, Lucyana Trisna Insan Noor Tuti Karyani Utami, Hesti Nurul Wy, Michelle Anggraini Yayat Sukayat, Yayat Yayi Suryo Prabandari Yosini Deliana Yosini Deliana Yosini Deliana Zumi Saidah