cover
Contact Name
Akuatika Indonesia
Contact Email
akuatika.indonesia@unpad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
akuatika.indonesia@unpad.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Akuatika Indonesia
ISSN : 2528052X     EISSN : 26217252     DOI : -
Jurnal Akuatika Indonesia berisi tulisan ilmiah untuk bidang ilmu hewan dan zoologi yang mencakup aspek budidaya perikanan, bioteknologi perikanan, pengelolaan sumberdaya perikanan, sosial ekonomi perikanan, teknologi hasil perikanan, perikanan tangkap dan oseanografi. Akhir kata semoga kehadiran Jurnal Akuatika Indonesia dapat mengkomunikasikan dengan baik berbagai aspek tentang Perikanan dan Kelautan.
Arjuna Subject : -
Articles 169 Documents
Performa Pertumbuhan Benih Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum) yang Diberi Pakan dengan Tambahan Kalium Diformat Ayi Yustiati; Ibnu Bangkit Bioshina Suryadi; Iskandar Iskandar; Kevin Aditya
Akuatika Indonesia Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v5i1.26819

Abstract

Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) dimasukkan ke Indonesia dari Brazil pada tahun 1986, oleh sebuah perusahaan swasta, yang bergerak di bidang usaha budidaya ikan konsumsi, di Tangerang, Banten. Hasil penyebarannya mendapat respon dari para pembudidaya ikan di industri perikanan tanah air dan jumlah konsumsi ikan bawal air tawar semakin hari semakin meningkat. Pakan memiliki peranan penting dalam peningkatan produksi kegiatan budidaya. Pakan yang diberikan harus berkualitas tinggi, bergizi dan memenuhi syarat untuk dikonsumsi yang dibudidayakan. Riset ini bertujuan untuk menentukan dosis kalium diformat (KDF) yang paling efektif dalam pakan untuk meningkatkan laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum). Riset ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Penelitian dilakukan selama 35 hari dengan sampling dilakukan setiap 7 hari sekali. Perlakuan yang digunakan adalah penambahan kalium diformat pada pakan komersil dengan dosis 0%, 0,1%, 0,3% dan 0,5% per 100 gram pakan. Parameter yang diamati pada riset ini adalah kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian, efisiensi pemberian pakan dan kualitas air. Hasil menunjukkan bahwa pemberian dosis KDF 0,3% merupakan yang paling efektif untuk meningkatkan kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian dan efisiensi pemberian pakan dengan masing-masing nilai 100%; 3,41%; dan 90,78%.
Studi Awal Perikanan Pari Kekeh (Rhynchobatus sp.) dan Pari Kikir (Glaucostegus sp.) di Perairan Utara Jawa Tengah Dwi Putra Yuwandana; Susan Agustina; Mahyuddin Bahi Haqqi; Benaya Meitasari Simeon
Akuatika Indonesia Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v5i1.25938

Abstract

Pari kekeh dan pari kikir merupakan salah satu komoditas perikanan di Indonesia. Di sisi lain, kedua kelompok pari ini masuk ke dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) sebagai spesies ikan yang terancam punah karena populasinya terus menurun dan kerusakan habitat mengancam populasinya. Masuknya kedua pari ini ke dalam apendiks II Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) menuntut pengelolaan perikanan untuk menjamin kelangsungan populasinya di alam. Informasi mengenai perikanan pari kekeh dan pari kikir ini masih sangat minim, maka perlu kajian mengenai perikanan ini untuk dasar pengelolaan ke depan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi umum perikanan pari kekeh dan pari kikir di Jawa Tengah dan tangkapan rata-rata pari kekeh dan pari kikir per trip. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei–Juli 2019 di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari Tegal, PPP Bajomulyo Pati dan PPP Tasik Agung Rembang. Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu perlingkupan kegiatan perikanan pari kekeh dan pari kikir dan pencatatan aktivitas pendaratan. Analisis yang dilakukan yaitu analisis spesies dan rata-rata tangkapan per trip (CPUE). Selama penelitian diperoleh 202 trip kapal mendaratkan ikan pari kekeh dan pari kikir di tiga lokasi pendaratan. Ikan pari ini merupakan hasil tangkapan sampingan dari armada penangkapan ikan cantrang dengan ukuran 10–150 GT. Hasil analisis menunjukkan terdapat 6 spesies pari kekeh dan pari kikir yang didaratkan dan rata-rata hasil tangkapan pari kekeh dan pari kikir PPP Tegalsari sebesar 10,3 ekor/trip, PPP Bajomulyo sebesar 9,13 ekor/trip dan PPP Tasikagung sebesar 3,56 ekor/trip yang artinya jenis ikan ini cukup intensif tertangkap oleh armada penangkapan ikan cantrang.
Kondisi Tutupan Terumbu Karang di Pulau Panjang Taman Nasional Kepulauan Seribu, DKI Jakarta Yusuf Arief Nurrahman; Ibnu Faizal
Akuatika Indonesia Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v5i1.26964

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi komunitas terumbu karang di Pulau Panjang, Kepulauan Seribu. Pengambilan data primer dilaksanakan pada bulan November 2016 dan data sekunder didapat dari penelitian lain di lokasi yang sama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Transek Foto Bawah Air atau Underwater Photo Transect (UPT). Data lapangan berupa foto kemudian dianalisis dengan menggunakan perangkat CPCe atau Coral Point Count with excel extension untuk mengetahui kondisi terumbu karang di lokasi penelitian. Berdasarkan hasil pengamatan, kondisi komunitas terumbu karang di lokasi penelitian termasuk dalam kondisi cukup baik namun kategori kerusakannya adalah rusak sedang.
Zooplankton sebagai Bioindikator Kesuburan Perairan di Hutan Mangrove Teluk Ciletuh, Kabupaten Sukabumi Indah Riyantini; Mochamad Rudyansyah Ismail; Yeni Mulyani; Gustiani -
Akuatika Indonesia Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v5i2.29021

Abstract

Kawasan mangrove di Teluk Ciletuh dijadikan sebagai kawasan ekowisata mangrove. Kegiatan wisata ini menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan di kawasan mangrove. Zooplankton dapat digunakan sebagai pengukur tingkat produktivitas suatu perairan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menghitung keanekaragaman serta kelimpahan zooplankton di Hutan mangrove perairan Teluk Ciletuh, sebagai bioindikator kesuburan perairan. Metode pengambilan data dilakukan secara purposive sampling. Pengambilan data dilakukan pada 3 stasiun penelitian berdasarkan komposisi mangrove yang berbeda dengan dua kali pengulangan. Terdapat 41 genus zooplankton yang didominansi oleh genus Cyclops sp. dengan nilai keanekaragaman sebesar 0,47 - 1,42. Kualitas air di perairan mangrove Teluk Ciletuh berada pada kondisi yang kurang produktif karena memiliki nilai pH, salinitas, dan DO dibawah baku mutu perairan. Perairan tersebut memiliki status mesotrofik, dengan kelimpahan 7,39 – 72,06 ind/L. Berdasarkan kelimpahan zooplankton dan kualitas perairan, maka kesuburan perairan di Hutan Mangrove Teluk Ciletuh termasuk kategori cukup subur atau tingkat kesuburan sedang.
Analisis Hasil Tangkapan Ikan di Daerah Penangkapan dengan Rumpon dan Tanpa Rumpon Menggunakan Rawai dan Pancing Ulur Arthur Brown; Pareng Rengi; Muhammad Muammar; Helmi Rizki
Akuatika Indonesia Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v1i2.29159

Abstract

Penelitian dilakukan pada 03 juli – 13 juli 2013 menggunakan rawai dan 07 -13 Juli 2014 menggunakan pancing ulur di perairan sekitar Desa Teluk Rhu Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Metode penelitian adalah metode survei dengan studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil tangkapan rawai dan pancing ulur secara keseluruhan, jenis dan jumlah hasil tangkapan pada kawasan rumah ikan dan tidak di kawasan rumah ikan. Penggunaan rawai didapatkan hasil tangkapan selama penelitian adalah 26,9 kg atau 25 ekor. Di kawasan rumah ikan adalah ikan kakap sebanyak 1,3 kg (3 ekor), ikan kerapu 0,9 kg (3 ekor) dan ikan buntal 0,4 kg (1 ekor). Sedangkan pada kawasan di luar rumah ikan adalah ikan kerapu sebanyak 8 kg (5 ekor), ikan kakap sebanyak 3,1 kg (4 ekor), ikan Pari 4,6 kg (3 ekor), ikan gulama 2,6 kg (3 ekor), dan ikan duri sebanyak 6 kg (3 ekor). Dari uji t terhadap berat ikan thit = 5,37 > Ttab = 1,833, hal ini berarti thit > ttab, H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan hasil tangkapan rawai di kedua kawasan. Penggunaan pancing ulur diperoleh hasil tangkapan di daerah rumah ikan adalah 19 ekor dengan rata-rata 0,71 kg, sedangkan hasil tangkapan diluar rumah ikan adalah 23 ekor dengan rata-rata 0,94 kg. Dari uji-t diketahui bahwa nilai thit = -0,76 sedangkan ttab =2,10092, hal ini berarti thit < ttab, H0 diterima. Artinya tidak terdapat perbedaan hasil tangkapan dikawasan rumah ikan dengan kawasan di luar rumah ikan.
Strategi Adaptasi Nelayan Selama Pandemi Covid-19 di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu Asep Hamzah; Hery Sutrawan Nurdin
Akuatika Indonesia Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v6i1.30685

Abstract

Pandemi Covid-19 yang melanda global sejak akhir 2019, dan Indonesia pada 2 Maret 2020, telah menyebabkan dampak negatif terhadap perekonomian secara global. Pandemi ini membawa risiko yang sangat buruk bagi perekonomian dunia termasuk Indonesia khususnya pada bidang perikanan. Pada sektor perikanan dampak pandemi Covid-19 antara lain harga ikan menurun, distribusi ikan  hasil tangkapan terhambat, perubahan frekuensi kegiatan penangkapan dan pengurangan jumlah anak buah kapal. Maka, strategi adaptasi nelayan dalam menghadapi situasi pandemi menjadi penting agar pihak terkait seperti pelabuhan, pemerintah, maupun pihak lainnya mampu melakukan  kebijakan yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pola adaptasi yang dlakukan oleh nelayan dalam menghadapi pandem covid-19.  Metode yang digunakan adalah studi kasus terhadap adaptasi masyarakat nelayan di sekitar PPN Karangantu selama pandemi Covid-19. Data diperoleh melalui kegiatan wawancara langsung, kepada nelayan pemilik kapal kemudian di analisis menggunakan metode deskriptif kualtatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa strategiadaptasi yang dilakukan oleh masyarakat nelayan dalam beberapa bentuk, seperti: diversifikasi, intensifikasi, pemanfaatan jaringan sosial, mobilisasi anggota keluarga dan perubahan daerah penangkapan ikan.
Analisis Risiko Perencanaan Industri Pengolahan Ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja Muhammad Arif; Fis Purwangka; Retno Muninggar
Akuatika Indonesia Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v5i2.27635

Abstract

PER.08/MEN/2012 menyatakan bahwa pelabuhan tipe A harus memiliki industri pengolahan ikan dan industri penunjang lainnya. Keberadaan industri tersebut berdampak positif bagi masyarakat sekitar dan juga kepada nelayan, dimana hasil tangkapan nelayan selalu laku terjual dikarenakan adanya industri-industri yang membelinya. Hasil survei awal oleh peneliti didapatkan bahwa pihak pengelola pelabuhan sudah merencanakan pembangunan industri pengolahan ikan namun belum adanya kajian yang membahas terkait analisis risiko. Analisis risiko penting dilakukan untuk menghindari terjadinya kerugian berupa biaya, mutu dan waktu pada perencanaan industri. Dalam upaya untuk menghindari hal tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu menetapkan risiko prioritas dalam perencanaan industri pengolahan ikan di PPS Kutaraja. Metode yang digunakan yaitu House of Risk (HOR) untuk menentukan penyebab risiko yang menjadi prioritas untuk dilakukan tindakan mitigasi berdasarkan nilai Aggregate  Risk Potential (ARP) teringgi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 11 penyebab risiko yang menjadi prioritas tertinggi untuk dilakukan mitigasi. Penyebab risiko tertinggi yaitu ketidakcukupan aliran kas (A13) dengan nilai ARP 423 dan nilai kumulatif ARP 11,22%, sedangkan penyebab risiko pada prioritas terendah yaitu kekurangan sarana dan prasarana produksi (A2) dengan nilai ARP 144 nilai kumulatif ARP 76,93%.
Peranan Kelembagaan Lokal “Blandongan” Dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Tangkap Di Lamongan Budi Wardono
Akuatika Indonesia Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v1i2.29161

Abstract

Kabupaten Lamongan merupakan salah satu penghasil ikan tangkap laut terbesar di Jawa Timur, kontribusinya terhadap PDRB mencapai 17 % pada tahun 2013. Selain peranya yang penting dalam perekonomian daerah, kegiatan perikanan skala kecil banyak menghadapi permasalahan. Sumberdaya yang sudah mengalami degradasi, jumlah nelayan skala kecil yang jumlahnya sangat besar, menyebabkan usaha perikanan tangkap berpotensi menimbulkan konflik baik konflik dalam pemanfaatan sumberdaya maupun konflik sesama nelayan. Diperlukan kelembagaan lokal yang mampu menaungi kepentingan dan mengurangi potensi konflik yang terjadi pada nelayan skala kecil di Lamongan. Blandongan merupakan kelembagaan masyarakat lokal nelayan yang tumbuh dan berkembang atas inisiatif kelompok nelayan yang ada di masyarakat. Blandongan berfungsi sebagai fasilitator kepentingan nelayan, sehingga kepentingan nelayan dapat terakomodasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui peranan kelembagaan lokal Blandongan dalam pengelolaan sumberdaya laut di Lamongan. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Agustus 2014 dengan lokasi di kawasan TPI Weru Komplek, Desa Weru, Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Pendekatan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis diskriptif dengan menggunakan teknik snowball, yaitu teknik penggalian informasi untuk menggali informasi secara bergulir, sehingga didapatkan informasi-informasi yang lengkap terkait dengan peranan kelembagaan lokal Blandongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Blandongan mampu menjalankan perannya untuk memfasilitasi kepentingan nelayan dalam eksploitasi sumberdaya, sekaligus mampu mengurangi potensi konflik kepentingan antar kelompok nelayan yang mengeksploitasi sumberdaya pada kawasan yang sama. Peranan yang dijalankan meliputi peran ekonomi, peran sosial dan peran politik.
Efek Pemberian Kalium Diformat terhadap Performa Kesehatan Benih Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum) Ibnu Bangkit Bioshina Suryadi; Kevin Aditya; Ayi Yustiati; Iskandar Iskandar
Akuatika Indonesia Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v5i2.29536

Abstract

Riset ini bertujuan untuk menentukan dosis kalium diformat (KDF) yang paling efektif dalam pakan untuk meningkatkan performa kesehatan ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum). Riset ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah penambahan KDF pada pakan komersil (0%, 0,1%, 0,3% dan 0,5%). Setelah 35 hari pemberian KDF, ikan diuji tantang menggunakan Aeromonas hydrophila dengan kepadatan 108 cfu/ml secara intraperitonial, kemudian diamati selama 14 hari. Parameter yang diamati adalah kelangsungan hidup, jumlah sel darah putih, jumlah sel darah merah dan gejala klinis makroskopis. Hasil riset menunjukkan bahwa jumlah leukosit seluruh perlakuan meningkat sampai hari ke-7 dikarenakan adanya infeksi, kemudian jumlah leukosit menurun kembali pada hari ke-10 menuju kondisi normal. Jumlah eritrosit seluruh perlakuan menurun sampai hari ke-10, hal ini disebabkan oleh adanya aktivitas hemolitik dari A. hydrophila dan kembali meningkat menuju kondisi normal pada hari ke-14. Gejala klinis makroskopis seluruh perlakuan cenderung seragam yaitu sisik mengelupas, bercak merah, perut membengkak dan sirip geripis. Dapat disimpulkan bahwa perlakuan KDF 0,3% merupakan perlakuan terbaik karena memiliki nilai kelangsungan hidup tertinggi setelah uji tantang yaitu sebesar 55%.
Kebutuhan Vitamin C dalam Pakan dan Pengaruhnya terhadap Peningkatan Vitalitas dan Pertumbuhan Benih Ikan Semah (Tor douronensis) selama Domestikasi Hendry Yanto
Akuatika Indonesia Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v1i2.29160

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menetapkan kadar vitamin C dalam pakan untuk meningkatkan vitalitas, pengambilan pakan, dan laju pertumbuhan benih ikan semah ketika domestikasi. Ada 8 jenis pakan yang mengandung protein dan energi yang relatif sama, tetapi berbeda kandungan vitamin C yang bersumber dari L-Ascorbyl-2-Phospahte Magnesium (APM) sebagai perlakuannya, dan setiap perlakuan memiliki 3 ulangan. Pakan tersebut diberikan pada benih ikan semah hasil tangkapan nelayan di perairan umum Kabupaten Sekadau yang berbobot rata-rata 1,03±0,13 g selama 60 hari pemeliharaan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian vitamin C berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kandungan vitamin C di hati, kandungan protein dan lemak tubuh, retensi protein dan lemak tubuh, laju pertumbuhan harian, jumlah konsumsi pakan, laju konsumsi pakan harian, efisiensi pemberian pakan, dan commulative mortality index (CMI) ikan semah. Kadar vitamin C 100 mg kg-1 pakan adalah yang terbaik untuk meningkatkan laju pertumbuhan ikan semah. Ikan semah memerlukan vitamin C 200 mg kg-1 pakan untuk menghasilkan vitalitas yang tinggi selama domestikasinya.

Page 10 of 17 | Total Record : 169