Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Efektivitas Neurodynamic Sciatic Nerve Sliders Technique dalam Meningkatkan Fleksibilitas Otot Hamstring pada Subjek dengan Short Hamstring Syndrome Prianthara, I Made Dhita; Paramurthi, I.A Pascha; Astrawan, I Putu; Prisajaya, I Putu
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v14i2.3768

Abstract

Short hamstring syndrome merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh berkurangnya ukuran panjang jaringan otot hamstring dan menyebabkan ketegangan otot, muscle strain dan keterbatasan gerak dan fungsi yang dapat meningkatkan terjadinya risiko terjadinya nyeri pada pinggang, nyeri paha belakang dan meningkatkan risiko jatuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas neurodynamic sciatic nerve sliders technique dalam meningkatkan fleksibilitas otot hamstring pada subjek dengan short hamstring syndrome. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan pre dan post test one group design. Sampel penelitian berjumlah 22 orang yang diberikan intervensi neurodynamic sciatic nerve sliders technique. Pengukuran lingkup gerak sendi dilakukan dengan pasif straight leg raise (SLR) dan active knee extension (AKE) menggunakan goniometer. Hasil pengujian hipotesis menggunakan Paired Samples T Test yang diperoleh rerata selisih setelah perlakuan sebesar 21,818±1,447 pada pasif straight leg raise dan 40,455±2,567 pada active knee extension dengan nilai p=0,000. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan neurodynamic sciatic nerve sliders technique dapat meningkatkan fleksibilitas otot hamstring pada subjek dengan short hamstring syndrome.
The Effect Of 8 Repetition Badminton Footwork Training In Increasing Leg Muscle Flexibility And Endurance Astrawan, I Putu; I Made Dhita Prianthara; Komang Tri Adi Suparwati; Made Ganggas Dwiatmaja Empuaji
Kinestetik : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani Vol 8 No 4 (2024): December
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jk.v8i4.38380

Abstract

The basic movements of badminton are directed at footwork. The research aims to prove the effect of 8 repetitions of footwork training on flexibility and leg muscle endurance. Experimental research with a pre and post test control group design. The research sample consisted of 30 people divided into 2 groups. KI footwork training 8 repetitions and KII control. The results of the data normality and homogeneity tests show that the data distribution is normal and homogeneous. The test results for differences in mean flexibility and endurance of leg muscles using the t-paired test between groups were significantly different (p<0.05). KI flexibility, the pre test mean 3.33 and the post test 11.93, the difference 8.60. KII, the pre test mean 3.86 and the post test 5.06, a difference 1.20. In KI leg muscle endurance, the pre test average 16.86 and the post test 28.53, the difference 11.66. KII, mean pre test 17.06 and post test 18.33, difference 1.26. It was concluded that 8 repetitions of badminton footwork training increased flexibility and leg muscle endurance.
Analisis Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Frekuensi Jatuh pada Lansia dengan Obesitas Suadnyana, Ida Ayu Astiti; Novianti, I Gusti Ayu Sri Wahyuni; Prianthara, I Made Dhita
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 15 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v15i2.3757

Abstract

Lansia sering dikaitkan dengan penyakit degeneratif, hal ini disebabkan karena bertambahnya usia maka kemampuan fisik manusia juga akan semakin menurun yang menyebabkan para lansia mudah mengalami gangguan. Salah satu permasalahan lansia adalah kelebihan berat badan (obesitas). Kelebihan berat badan pada lansia termasuk masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan terjadinya jatuh. Penting bagi masyarakat khususnya lansia memiliki pengetahuan dan sikap yang baik sehingga dapat memahami pentingnya menjaga keseimbangan tubuh agar terhindar dari jatuh. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap frekuensi jatuh pada lansia dengan obesitas di Kabupaten Gianyar. Penelitian adalah cross-sectional study yang dilakukan pada bulan Agustus tahun 2024 dengan populasi seluruh lansia obesitas di Kabupaten Gianyar yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dari sejumlah lansia dipilih sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi, dan didapatkan 305 sampel dengan two stage random sampling. Pengukuran pengetahuan dan sikap menggunakan kuesioner pengetahuan dan sikap yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis menggunakan uji korelasi chi square untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap frekuensi jatuh pada lansia dengan obesitas Hasil uji korelasi chi square, didapatkan hasil p=0,000 (p<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dan sikap terhadap frekuensi jatuh pada lansia dengan obesitas di Kabupaten Gianyar.
The effect of 20 repetitions badminton footwork training on increasing maximum oxygen volume (VO2Max) I Putu Astrawan; I Made Dhita Prianthara; I A Pascha Paramurthi
Bravo's: Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Vol 13 No Special Issue 2 (2025): Bravo's: Journal of Physical Education and Sport Science
Publisher : Physical Education Departement of University PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/bravos.v13si2/148

Abstract

Footwork is foot movements that regulate the body to position the body in such a way that makes it easier to make the movement to hit the shuttlecock according to its position. The type of quasi-experimental research with the design used in this research is "Pre-Test and Post-Test One Group Design". Researchers looked for samples in one group that received the same treatment and were given 20 repetitions of badminton footwork training. The research sample was a total sampling involving all 15 male athletes at UKM Badminton. The percentage increase in maximum oxygen volume in the training group for four weeks shows that the maximum oxygen volume increased after treatment. The percentage increase in maximum oxygen volume in group training was 30.25%. Can be conluded Badminton Footwork Training 20 Repetition Can Increase Maximum Oxygen Volume (VO2Max) in Badminton UKM Male Athletes at Bali International University in 2024.
Peningkatan Kesadaran Osteoporosis pada Penderita Lupus di Denpasar Yoga, I Gusti Made Suandinata; Manuaba, Ida Ayu Ratih Wulansari; Astrawan, I Putu; Suparwati, Komang Tri Adi; Novianti, I Gusti Ayu Sri Wahyuni; Paramurthi, IA Pascha; Prianthara, I Made Dhita; Jaya, I Putu Prisa; Suadnyana, Ida Ayu Astiti
UNBI Mengabdi Vol. 4 No. 2 (2023): UNBI Mengabdi Juli
Publisher : Universitas Bali Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34063/um.v4i2.398

Abstract

Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit autoimun kronis yang meningkatkan risiko osteoporosis akibat pengobatan dan peradangan kronis. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi 25 pasien SLE di Laboratorium Prodia, Denpasar, tentang risiko dan pencegahan osteoporosis. Metode yang digunakan adalah ceramah informatif, kuesioner, dan pemeriksaan tanda vital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 92% peserta memiliki pengetahuan mengenai osteoporosis, dan 88% berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan tulang melalui suplementasi kalsium dan olahraga. Namun, beberapa peserta mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas fisik yang konsisten. Inisiatif ini menyoroti pentingnya edukasi kesehatan secara teratur dalam mencegah komplikasi sekunder seperti osteoporosis pada pasien SLE.   Systemic lupus erythematosus (SLE) is a chronic autoimmune disease that increases the risk of osteoporosis due to medication and chronic inflammation. This community service program aimed to educate 25 SLE patients at Prodia Laboratory, Denpasar, about osteoporosis risks and prevention. The methods included informative lectures, questionnaires, and vital sign checks. The results showed that 92% of participants gained awareness about osteoporosis, with 88% committed to improving bone health through calcium supplementation and exercise. However, a few participants struggled with consistent physical activity. This initiative highlights the importance of regular health education in preventing secondary complications like osteoporosis in SLE patients.
SENAM DON DAP DAPE EFEKTIF MENINGKATKAN VO2max LANSIA DARI PADA SENAM KEBUGARAN JASMANI Surya Wisesa, Kadek Arya Putra; Astrawan, I Putu; Suparwati, Komang Tri Adi; Prianthara, I Made Dhita; Wahyuni Novianti, I Gusti Ayu Sri
PHYSIO MOVE JOURNAL Vol 4, No 1 (2025): Physio Move Journal
Publisher : Prodi Fisioterapi UFDK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/pmj.v4i1.3515

Abstract

AbstractThe increasing elderly population leads to a higher risk of functional decline, including reduced VO₂max, which reflects physical fitness. Physical exercise, such as aerobic gymnastics, is an effective intervention to improve VO₂max in older adults. This study aimed to compare the effectiveness of Don Dap Dape exercise and Physical Fitness Gymnastics in increasing VO₂max among the elderly in Banjar Kerta Bumi, East Denpasar. This research employed an experimental design with a two-group pre-test and post-test approach. A total of 20 elderly participants meeting the inclusion criteria were divided into two groups of 10. Group I performed Physical Fitness Gymnastics, while Group II performed Don Dap Dape gymnastics for four weeks. VO₂max was measured using the Six Minutes Walking Test, and the data were analyzed using the independent sample t-test. The results showed a significant increase in VO₂max in both groups; however, Group II (Don Dap Dape) showed a higher increase (31.23%) compared to Group I (22.21%), with a p-value of 0.032. These findings indicate that Don Dap Dape gymnastics is more effective in enhancing VO₂max in the elderly. This study recommends Don Dap Dape gymnastics as an alternative physical activity to improve physical fitness in older adults.Keywords: elderly, VO₂max, Don_Dap_Dape_exercise, physical_fitness, cardiorespiratory_endurance AbstrakPeningkatan populasi lansia berdampak pada meningkatnya risiko penurunan kapasitas fungsional, salah satunya VO2max yang mencerminkan kebugaran jasmani. Latihan fisik seperti senam dapat menjadi intervensi efektif untuk meningkatkan VO2max pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas senam Don Dap Dape dibandingkan Senam Kebugaran Jasmani dalam meningkatkan VO2max pada lansia di Banjar Kerta Bumi, Denpasar Timur. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan pendekatan two group pre-test and post-test. Sebanyak 20 responden lansia yang memenuhi kriteria inklusi dibagi ke dalam dua kelompok, masing-masing 10 orang. Kelompok I mengikuti Senam Kebugaran Jasmani dan kelompok II mengikuti Senam Don Dap Dape selama empat minggu. Pengukuran VO2max dilakukan menggunakan Six Minutes Walking Test, dan analisis data menggunakan uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kelompok mengalami peningkatan VO2max secara signifikan, namun peningkatan pada kelompok Senam Don Dap Dape (31,23%) lebih tinggi dibandingkan kelompok Senam Kebugaran Jasmani (22,21%), dengan nilai p = 0,032. Hasil ini menunjukkan bahwa Senam Don Dap Dape lebih efektif dalam meningkatkan VO2max pada lansia. Penelitian ini merekomendasikan Senam Don Dap Dape sebagai alternatif latihan fisik bagi lansia untuk meningkatkan kebugaran jasmani.Kata kunci: lansia, VO2max, senam_Don_Dap_Dape, senam_kebugaran, kebugaran_jasmani
PERBEDAAN NEURODYNAMIC SLIDING TECHNIQUE DENGAN STATIC STRETCHING TERHADAP PENINGKATAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA PENJAHIT DI LESTARI JAYA KONVEKSI Chandra, Anita; I Made Dhita Prianthara; IA Ratih Wulansari Manuaba
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 1 No. 2 (2024): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/9kra7b42

Abstract

Latar belakang: Fleksibilitas otot hamstring merupakan kemampuan otot hamstring dalam menggerakan sendi lutut dengan full ROM (Range of Motion), secara mudah, tanpa ada hambatan, rasa nyeri atau rasa sakit. Fleksibilitas otot hamstring dapat mengalami penurunan pada penjahit akibat postur tubuh yang tidak tepat dan dalam durasi yang lama. Fleksibilitas yang tidak baik dapat meningkatkan risiko seseorang terkena cedera, menyebabkan timbulnya rasa nyeri dan menimbulkan gangguan muskuloskeletal sehingga dapat mengganggu aktivitas fungsional. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara neurodynamic sliding technique dengan static stretching terhadap peningkatan fleksibilitas otot hamstring pada penjahit di Lestari Jaya Konveksi. Metode: Penelitian ini bersifat quasi-eksperimental yang dilakukan pada bulan April-Mei 2022 dengan total sampel berjumlah 22 orang penjahit di Lestari Jaya Konveksi yang memenuhi kriteria inklusi, ekslusi dan drop out serta dibagi menjadi 2 kelompok. Pengukuran Pengukuran fleksibilitas otot hamstring dilakukan dengan menggunakan active knee extension test. Dalam penelitian ini digunakan uji normalitas Shapiro Wilk test untuk menguji normalitas data dan Levene’s test untuk uji homogenitas, uji perbedaan rerata sebelum dan setelah perlakuan pada tiap kelompok paired samples t-test dan uji beda selisih kelompok 1 dengan kelompok 2 dengan menggunakan independent samples t-test. Hasil: Dari hasil uji beda rerata didapatkan hasil p=0,000 untuk kelompok 1 dan 2 sedangkan uji beda selisih rerata kelompok 1 dengan kelompok 2 didapatkan hasil p=0,000 dimana p<0,05. Kesimpulan: Disimpulkan bahwa neurodynamic sliding technique dan static stretching dapat meningkatkan fleksibilitas otot hamstring dengan neurodynamic sliding technique yang memiliki tingkat kefektivitasan yang lebih tinggi.
Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap Daya Tahan Kardiorespirasi pada Pemain Futsal Universitas Bali Internasional I Komang Arya Triguna; I Made Dhita Prianthara; Komang Tri Adi Suparwati
Vitamin : Jurnal ilmu Kesehatan Umum Vol. 3 No. 4 (2025): October : Vitamin : Jurnal ilmu Kesehatan Umum
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/vitamin.v3i4.1682

Abstract

Futsal is a high-intensity team sport that requires a combination of speed, agility, and physical endurance, particularly cardiorespiratory endurance. Cardiorespiratory endurance is crucial because it directly relates to a player's ability to maintain optimal performance throughout a match, particularly when facing fast-paced and stressful play. Therefore, variables that can influence this ability, such as body composition and nutritional status, are crucial in developing athlete performance. One indicator that can be used to measure nutritional status and body composition is the Body Mass Index (BMI), which is obtained by measuring weight and height. BMI not only reflects whether a person is within the ideal weight range but also potentially influences the efficiency of the body's organs, including the cardiovascular and respiratory systems. In the context of futsal, players with a higher BMI tend to have a higher body weight, which can hinder movement efficiency and increase fatigue during matches. Conversely, players with a lower BMI may have insufficient energy reserves and muscle mass to maintain stamina during matches. This study shows a significant negative relationship between BMI and cardiorespiratory endurance in futsal players at Bali International University. The results of statistical tests using the Spearman rank correlation method showed a correlation coefficient (r) of -0.504 with a significance value of p = 0.005. This indicates that the higher a player's BMI, the lower their cardiorespiratory endurance tends to be. These findings support the importance of ideal body weight management in futsal athlete training, both through dietary adjustments and measured physical exercise programs.
The Effectiveness of Muscle Energy Technique in Reducing Pain and Disability With Patients Lateral Epicondylitis Ayu Sri Wahyuni Novianti, I Gusti; Ayu Astiti Suadnyana, Ida; Dhita Prianthara, I Made
Mulawarman International Conference on Tropical Public Health Vol. 1 No. 1 (2025): The 3rd MICTOPH
Publisher : Faculty of Public Health Mulawarman University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Lateral epycondylitis is a disorder experienced by individuals who often use their hands during activities such as tennis athletes or people who like to play tennis, housewives and office workers. Repeated hand movements will cause inflammation in the muscles and tendons on the lateral side of the elbow, causing pain and interfering with activities. This problem can be overcome with exercises in the form of muscle energy technique. This exercise uses isometric muscle contractions that lead to muscle relaxation reflexes that reduce tissue tension and improve joints. Objective : This study aims to determine the effectiveness of muscle energy technique in reducing pain and disability in patients with lateral epicondylitis Research Methods/ Implementation Methods : TThis study is a pre-experimental study with a pre-test and post test one group design conducted at one of the clinics in Denpasar for 4 weeks. The sample of this study was 14 people in accordance with the inclusion and exclusion criteria. The sampling technique is purposive sampling. The research instruments used the Visual Analog Scale to measure pain and the Patient-Rated Tennis Elbow Evaluation to measure disability. Results : The reduction in pain and disability before and after the intervention using the paired sample t-test was obtained p<0.001 respectively Conclusion/Lesson Learned : Based on the results of the study, it can be concluded that the muscle energy technique is effective in reducing pain and disability in patients with lateral epicondylitis.
PERBEDAAN NEURODYNAMIC SLIDING TECHNIQUE DENGAN STATIC STRETCHING TERHADAP PENINGKATAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA PENJAHIT DI LESTARI JAYA KONVEKSI Chandra, Anita; I Made Dhita Prianthara; IA Ratih Wulansari Manuaba
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 1 No. 2 (2024): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/9kra7b42

Abstract

Latar belakang: Fleksibilitas otot hamstring merupakan kemampuan otot hamstring dalam menggerakan sendi lutut dengan full ROM (Range of Motion), secara mudah, tanpa ada hambatan, rasa nyeri atau rasa sakit. Fleksibilitas otot hamstring dapat mengalami penurunan pada penjahit akibat postur tubuh yang tidak tepat dan dalam durasi yang lama. Fleksibilitas yang tidak baik dapat meningkatkan risiko seseorang terkena cedera, menyebabkan timbulnya rasa nyeri dan menimbulkan gangguan muskuloskeletal sehingga dapat mengganggu aktivitas fungsional. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara neurodynamic sliding technique dengan static stretching terhadap peningkatan fleksibilitas otot hamstring pada penjahit di Lestari Jaya Konveksi. Metode: Penelitian ini bersifat quasi-eksperimental yang dilakukan pada bulan April-Mei 2022 dengan total sampel berjumlah 22 orang penjahit di Lestari Jaya Konveksi yang memenuhi kriteria inklusi, ekslusi dan drop out serta dibagi menjadi 2 kelompok. Pengukuran Pengukuran fleksibilitas otot hamstring dilakukan dengan menggunakan active knee extension test. Dalam penelitian ini digunakan uji normalitas Shapiro Wilk test untuk menguji normalitas data dan Levene’s test untuk uji homogenitas, uji perbedaan rerata sebelum dan setelah perlakuan pada tiap kelompok paired samples t-test dan uji beda selisih kelompok 1 dengan kelompok 2 dengan menggunakan independent samples t-test. Hasil: Dari hasil uji beda rerata didapatkan hasil p=0,000 untuk kelompok 1 dan 2 sedangkan uji beda selisih rerata kelompok 1 dengan kelompok 2 didapatkan hasil p=0,000 dimana p<0,05. Kesimpulan: Disimpulkan bahwa neurodynamic sliding technique dan static stretching dapat meningkatkan fleksibilitas otot hamstring dengan neurodynamic sliding technique yang memiliki tingkat kefektivitasan yang lebih tinggi.
Co-Authors A A I Ayesa Febrinia Adyasputri Anak Agung Gede Eka Septian Utama Anita Chandra Antara, I Made Surya Widi Astiti, Suadnyana Ayu Sri Wahyuni Novianti, I Gusti Desak Putu Resmi Widyantari I A Pascha Paramurthi I A Ratih Wulansari Manuaba I Dewa Ayu Putri Hartaningrum I Dewa Gde Alit Kamayoga I Dewa Gede Alit Kamayoga I Gusti Bagus Ngurah Galang Angob Bramana I Kadek Ary Adhitya Pranatha I Kadek Dwi Widhi Dharma I Komang Arya Triguna I Made Jawi I MADE MULIARTA . I Made Niko Winaya I Nengah Sandi I Putu Adiartha Griadhi I Putu Astrawan I Putu Astrawan I Putu Astrawan . I Putu Gde Surya Adhitya I Putu Prisa Jaya . I Putu Yudi Pramana Putra I Putu, Astrawan I Wayan Aris Yuliana I.A Pascha Paramurthi I.A. Pascha Paramurthi I.A. Pascha Paramurthi Iga Sri Wahyuni Novianti Jaya, Prisa Kadek Liza Widya Astari Komang Tri Adi Suparwati M. Widnyana Made Ganggas Dwiatmaja Empuaji Maytadewi Negara, Ni Luh Gede Aris Muthiah Munawaroh Ni Kadek Yuni Fridayani Ni Luh Anita Chandra Dewi Ni Putu Diah Anantari Novianti, I Gusti Ayu Sri Wahyuni Paramurthi, I A. Pascha Paramurthi, I.A. Pascha Paramurthi Paramurthi, I.A.Pascha Pramesti, Luh Dian Raika Putu Ary Sarasdianthi Siti Ainun Marufa Sri Wahyuni Sri Wahyuni Novianti, I Gusti Ayu Suadnyana, Ida Ayu Astiti Suandari P.V.L Suandari, Putu Vierda Lya Surya Wisesa, Kadek Arya Putra Tri Adi Suparwati, Komang Tri Adi, Suparwati Vitalia Fina Carla Rettobjaan Wahyuddin, Wahyuddin Wahyuni Novianti, I Gusti Ayu Sri Wulansari Manuaba, Ida Ayu Ratih Yoga, I Gusti Made Suandinata