Claim Missing Document
Check
Articles

Perancangan Alat Ukur Kinerja Organisasi Dengan Metode Balanced Scorecard Pada Tk Madinah Muhammad Rasyid Ridha; Budi Praptono; Mumu Natapriatna
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

TK/RA Madinah adalah suatu lembaga pendidikan yang mendidik anak usia dini dengan tenaga kerja sebanyak 14 orang yang 9 orang diantaranya adalah guru. RA Madinah saat ini fokus pada penyelenggaraan pendidikan usia dini yang memiliki 6 rombongan belajar, 2 rombongan belajar kelompok bermain (usia 3-4 tahun), 2 rombongan belajar kelompok A (usia 5-6 tahun), 1 rombongan belajar kelompok B (usia 6-7 tahun). Saat ini, RA Madinah hanya terpaku pada strategik yang berhubungan dengan aspek keuangan saja dimana lembaga terlalu berfokus pada kualitas pembelajaran walau begitu lembaga memiliki kesulitan dalam penilaian non keuangan yang dapat diselaraskan dengan visi dan misi perusahaan. Didapatkan lembaga tidak mencapai target pendapatan sehingga perusahaan mengalami penurunan pertumbuhan pendapatan. Hal tersebut dikarenakan peramalan pengeluaran yang tidak tepat sehingga lembaga mengalami kerugian. Untuk solusi saat ini, lembaga masih ingin memotong cost yang digunakan agar meminimalisir pengeluaran. Solusi yang terbaik terkait metode pengukuran kinerja yang tidak hanya berfokus pada kondisi keuangan namun juga berfokus kepada kondisi non keuangan salah satunya dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Perancangan Balanced Scorecard menurut empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan perumbuhan dan pembelajaran dikelompokan untuk menentukan sasaran strategi, CSF dan KPI yang dapat mempengaruhi keempat perspektif dalam merancang sebuah pengukuran kinerja. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, didapatkan 17 strategi, 27 CSF dan 27 KPI. Dengan metode AHP untuk perhitungan pembobotan, didapatkan bobot untuk empat perspektif yang pertama adalah keuangan dengan 18%, pelanggan dengan 26%, proses bisnis internal 39% dan pertumbuhan dan pembelajaran 17%. Kata Kunci: Pengukuran kinerja, Balanced Scorecard, Critical Success Factor, Analytical Hierarchy Process (AHP)
Perancangan Strategi Komunikasi Pemasaran Untuk Meningkatkan Brand Awareness Pada Jasa Layanan Creative Agency Think Collective Dengan Menggunakan Metode Analytical Network Process Rio Zulian Maulana; Budi Praptono; Budhi Yogaswara
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Seiring dengan pertumbuhan sektor ekonomi kreatif di Jawa Barat yang terus mengalami peningkatan, hal ini tidak sejalan dengan kurangnya pemanfaatan media internet dan masalah pemasaran yang selama ini menjadi kendala utama, tentulah menjadi peluang bagi Think Collective hadir sebagai jasa penyedia layanan di bidang tersebut untuk menjadi solusi permasalahan setiap konsumennya. Sebagai Creative Agency yang tergolong baru, Think Collective mempunyai masalah mengenai bagaimana strategi yang harus dilakukan agar Think Collective lebih dikenal dan bisa menjadi unggul diantara para pesaingnya. Oleh karena itu, tentunya menjadi sebuah keharusan untuk membangun ekuitas merek sebagai kerangka Think Collective untuk bisa menjadi pilihan utama diantara para pesaingnya. Sebagai langkah pertama untuk membangun ekuitas merek Think Collective dalam meraih keunggulan dalam persaingan adalah meningkatkan brand awareness (kesadaran merek) terlebih dahulu. Untuk membangun kesadaran merek, Integrated Marketing Communications menjadi elemen kunci untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dalam membangun kesadaran merek dalam lingkungan pemasaran. Integrated Marketing Communications terdiri dari beberapa kriteria dan sub kriteria di dalamnya, dengan menggunakan metode Analytical Network Process penelitian ini ditujukan untuk mencari rekomendasi dari strategi komunikasi pemasaran berdasarkan kriteria dan subkriteria yang tersedia. Kata kunci: Creative Agency, Brand Equity, Brand Awareness, Integrated Marketing Communication, Analytical Network Process Abstract Along with the growth in the creative economy sector in West Java that continues to increase, this is not in line with the lack of internet media utilization and marketing problems that have been the main obstacle of the actors in this sector. Related to that matter, it is an opportunity for Think Collective to be present as a service provider in this field to be the solution to their problems. As a relatively new Creative Agency, Think Collective has a problem with how the strategy should be made to be better known Think Collective and can be superior among its competitors. Therefore, it is certainly a must to build brand equity as a Think Collective framework to be the main choice among its competitors. As the first step to building a Think Collective brand equity is to raise brand awareness first. To build brand awareness, Integrated Marketing Communications became a key element to gain a competitive edge in building brand awareness in a marketing environment. Integrated Marketing Communications consists of several criteria and sub-criteria in it, using the method of Analytical Network Process, researcher seeking recommendations from marketing communication strategies criteria and sub criteria that available. Keywords Creative Agency, Brand Equity, Brand Awareness, Integrated Marketing Communications, Criteria, Sub Criteria, Analytical Network Process.
Analisis Strategi Pemasaran Dengan Pendekatan TOWS Aldo Theofilus Suherman; Budi Praptono; Wawan Tripiawan
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Rumah Makan Hidangan Nusantara adalah rumah makan khas Sumatera Barat atau Minangkabau yang terletak di dalam Perumahan Permata Buah Batu Ruko 06 di kota Bandung. Rumah makan ini berdiri sejak tahun 2015, dan dikelola sendiri oleh pemilik. Kondisi rumah makan saat ini mengalami penurunan penjualan di karenakan kondisi persaingan di wilayah kota bandung semakin ketat. Perlu dilakukan analisis strategi pemasaran untuk meningkatkan kembali penjualan Rumah Makan Hidangan Nusantara. Pertama-tama dilakukan identifikasi terhadap faktor eksternal dan internal, dan selanjutnya dianalaisis kembali dengan metode EFAS dan IFAS. Penyusunan strategi dilakukan dengan metode Analisis TOWS dengan mengutamakan mempelajari dan menginvestigasi peluang faktor eksternal (treaths/ opportunities) karena dianggap bersifat lebih dinamis dan bersaing, setelah itu baru menganalisis faktor internal (weaknesses/strengths). Metode pengumpulan data eksternal dan internal tersebut dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan pemilik rumah makan dan pesaing guna mendapatkan data primer dan sekunder. Berdasarkan dari hasil analisis TOWS Rumah Makan Hidangan Nusantara berada pada kuadran 4 yaitu Diversivikasi pada bagian ST (Strength-Threat) dimana posisi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman dari luar. Sehingga berdasarkan dari hasil analisis TOWS, Rumah Makan Hidangan Nusantara perlu melakukan 2 strategi yaitu Strategi Diversifikasi Konsentrik dan Strategi Diversifikasi Horisontal. Kata Kunci : Rumah Makan, Strategi Pemasaran, TOWS, EFAS, IFAS Abstract Rumah Makan Hidangan Nusantara is a typical West Sumatra or Minangkabau restaurant located inside Permata Buah Batu Ruko 06, Bandung. This restaurant was established in 2015, and is managed by the owner. The condition of the restaurant is currently experiencing a decline in sales due to conditions of competition in the city of Bandung increasingly tight. An analysis of marketing strategies is needed to increase the sales of Nusantara Food Restaurants again. First, identify external and internal factors. The factors obtained were reanalyzed by the EFAS and IFAS methods. Strategy preparation is done by the TOWS Analysis method by prioritizing studying and investigating opportunities for external factors (treats / opportunities) because they are considered to be more dynamic and competitive, after which they analyze internal factors (weaknesses / strengths). The external and internal data collection methods are carried out by direct interviews with restaurant owners and competitors to obtain primary and secondary data. Based on the results of the TOWS analysis, Nusantara Food Restaurants are in quadrant 4, namely Diversification in the ST (Strength-Threat) section, where this position uses the strength of the company to overcome external threats. So based on the results of the TOWS analysis, Nusantara Food Restaurants need to do 2 strategies, namely Conducting Concentric Diversification Strategies and Performing Horizontal Diversification Strategies. Keyword : Rumah Makan, Marketing Strategy, TOWS, EFAS, IFAS
Design of New Business Models for REBEL 504 In Surakarta City by Using Business Model Canvas Approach Yoga Widagda Wendy Pradhana; Budi Praptono; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract REBEL 504 is family-based organizations that provide security services with a strong commitment to our customers to provide the best service for each customer's needs. Just a note that the current REBEL 504 to serve multiple customer segment in the field of safeguard, bodyguard, security/event/music art festival, a Porter, and street fight. REBEL 504 can be said to have not been managed by professionals. A business or businesses are already supposed to be managed with the serious and professional in order for the purpose of doing business can be achieved to the maximum. Therefore, required the design of appropriate and in accordance with the objectives or purpose of the business. One of the business models that can be run is a business model canvas. View of the problems occurred in the REBEL 504, then needed an approach that can be used to map the business model that is being lived, and explains about the condition of the company's business, so that new business models can be designed. One approach to business models that can be used i.e. Business Model Canvas (BMC). This research resulted in the proposal of the strategy has been designed and will be on view is valid or whether to find out the profit that would be obtained if the company implements the proposal. The business model is designed to use nine blocks including the BMC Customer Segment, Value Proposition, Channels, Customer Relationship, Revenue Streams, Cost Structure, Key Activity, Key Partnership, Key Resources. Keywords: Business Model Canvas, SWOT, Business Model
Memperbaiki Model Bisnis Pada Kopi Tungku Menggunakan Pendekatan Business Model Canvas Raka Dirgantara; Budi Praptono; Ully Yunita Nafizah
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kopi Tungku adalah salah satu kedai kopi yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat yang berlokasi di Jl. Terusan Buah Batu. Walaupun sudah berjalan selama beberapa bulan, Kopi Tungku masih memiliki banyak permasalahan yang harus dihadapi. Dari segi internal permasalahannya antara lain adalah penjualan yang masih belum stabil dari target omset yang masih belum tercapai, keterbatasan tempat untuk konsumen, peraturan kerja yang masih belum disiplin, pengendalian persediaan yang buruk, serta kurangnya pelayanan yang baik. Dari segi eksternal permasalahannya antara lain adalah menurunnya omset dikarenakan cuaca hujan mengingat infrastruktur Kopi Tungku adalah outdoor, serta adanya protes dari warga sekitar dikarenakan Kopi Tungku belum memiliki izin usaha. Oleh karena itu, diperlukan analisis yang tepat agar tujuan Kopi Tungku dapat tercapai. Melihat dari permasalahan yang terjadi di Kopi Tungku, maka diperlukan sebuah pendekatan yang dapat digunakan untuk memetakan model bisnis yang sedang dijalani, serta menjelaskan mengenai kondisi bisnis perusahaan. Salah satu pendekatan model bisnis yang dapat digunakan yaitu Business Model Canvas (BMC). Model bisnis baru yang lebih baik akan dirancang dengan mempertimbangkan analisis SWOT empat bidang utama yaitu proposisi nilai, infrastruktur, biaya dan pendapatan, serta hubungan dengan pelanggan, analisis lingkungan, serta pandangan konsumen mengenai keinginan dan kebutuhan atas produk. Hasil penelitian berupa usulan Business Model Canvas dengan kesembilan blok, yaitu customer segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue streams, cost structures, key activities, key partnership, dan key resources. Kata kunci: Bisnis Model Kanvas, SWOT, UKM Abstract Kopi Tungku is one of the coffee shops located on Jl. Terusan Buah Batu, Bandung, West Java. Although it has been running for several months, Kopi Tungku still has many problems to face. On the internal factor, the problems are unstable sales, turnover target that has still not been achieved, limited space for consumers, work regulations that are still not disciplined, poor inventory control, and lack of good service. On the external factor, the problems are the decrease in turnover due to rainy weather considering that the Kopi Tungku’s infrastructure is outdoor, and also the protests from local residents because Kopi Tungku does not yet have a business permit. Therefore, proper analysis is needed so that the goals of the company can be achieved. Because of many problems that happened in Kopi Tungku, an approach is needed to be used to map the business model that is being undertaken and explain the company’s business conditions. Later the company can design a new business model that is better. One approach to make a business model that can be used is Business Model Canvas (BMC). A better new business model will be designed considering the SWOT analysis with four main areas namely value propositions, infrastructure, cost and revenues, and customer relationsip. It will also considering the environmental analysis, the consumer view about their desires and needs of the product. The result of the research is a Business Model Canvas proposal with nine blocks, namely customer service, value propositions, channels, customer relationships, revenue streams, cost structures, key activities, key partnerships, and key resources. Key Words: Business Model Canvas, SWOT, UKM
Perancangan Model Bisnis Baru Sebagai Bentuk Strategi Pengembangan Usaha Menggunakan Business Model Canvas (studi Kasus Pada Mebel Jati Trisno Furniture) Thommy Hanif Setiawan; Budi Praptono; Ully Yunita Nafizah
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mebel Jati Trisno Furniture merupakan usaha yang bergerak dibidang perlengkapan furniture, dengan mengusung konsep desain produk menggunakan ukiran hingga simpel minimalis. Walaupun sudah berjalan selama kurang lebih 17 tahun, Mebel Jati Trisno Furniture memiliki beberapa permasalahan yang dihadapi. Pada faktor internal, Mebel Jati Trisno Furniture belum bisa memaksimalkan proses produksi dengan baik sehingga terdapat sisa stok barang dengan volume yang tinggi. Pada segi eksternal perusahaan Mebel Jati Trisno Furniture, terdapat hubungan pelanggan yang kurang memuaskan dan juga tingginya tingkat persaingan membuat Mebel Jati Trisno Furniture sulit bersaing di industri mebel. Model bisnis merupakan salah satu cara untuk merumuskan sebuah strategi agar tetap kompetitif dan dapat bersaing dengan cara memetakan dan memvisualisasikan peta model bisnis secara utuh. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah pendekatan business model canvas (BMC). Melalui analisis SWOT tehadap empat bidang utama model bisnis, yaitu proposisi nilai, infrastruktur, biaya dan pendapatan, serta hubungan dengan pelanggan yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh Mebel Jati Trisno Furniture. Tahap selanjutnya adalah merancang strategi usulan dengan mempertimbangkan analisis lingkungan serta customer profile atau pandangan konsumen mengenai keinginan dan kebutuhan atas produk yang ditawarkan oleh perusahaan Mebel Jati Trisno Furniture yang akan mempengaruhi model bisnis. Terakhir, yaitu merancang model bisnis baru dengan sembilan blok bangunan BMC yaitu Customer Segments, Value Propositions, Channels, Customer Relationships, Revenue Streams, Cost Structure, Key Activities, Key Partnerships, dan Key Resources. Kata kunci: Value Proposition Canvas, Business Model Canvas, SWOT, Model Bisnis
Analisis Kelayakan Investasi Pembukaan Outlet Kuliner Manado Dapur Id Di Jakarta Selatan Chaula Triza Putri; Budi Praptono; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Dapur ID merupakan sebuah bisnis online kuliner tradisional Manado yang berdiri sejak tahun 2017. Dapur ID memiliki tujuh buah produk berupa sambal roa, cakalang rendang, kentang sambal roa, singkong sambal roa, bawang goreng cakalang, mie cakalang dan juga nasi goreng cakalang. Semua produk Dapur ID berbahan dasar ikan asli khas manado, yaitu ikan cakalang dan ikan roa. Dalam usaha mengembangkan bisnisnya untuk memperluas pasar dan meningkatkan keuntungan, pemilik Dapur ID ingin mendirikan sebuah outlet atau toko offline. Setelah menghitung dan mempertimbangkan berbagai faktor, Jakarta Selatan dipilih sebagai lokasi pembukaan outlet Dapur ID, tepatnya di Apartemen Pancoran Riverside. Data yang diperoleh untuk melakukan penelitian didapatkan dari survey pasar melalui kuisioner, hasilnya adalah memiliki pasar potensial sebesar 96%, pasar tersedia sebesar 94%, dan pasar sasaran sebesar 0,254% dari pasar tersedia. Adapun aspek finansial yang memperhitungkan pendapatan dan pengeluaran dalam aliran kas, rugi/laba, neraca, kebutuhan dana investasi, dan perhitungan kelayakan investasi seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PBP) dengan masa periode yang ditetapkan adalah 5 tahun. Hasil dari perhitungan yang dilakukan didapatkan bahwa tingkat investasi dalam NPV sebesar Rp 575.046.121,-, IRR sebesar 40% dan jumlah tahun yang dihabiskan sampai kembali ke modal awal atau pbp adalah 3 tahun 5 bulan. Dikarenakan hasil dari NPV > 0, IRR > MARR, dan PBP < Periode investasi, maka investasi pembukaan outlet Dapur ID dinyatakan layak. Kata kunci: Analisis Kelayakan, NPV, IRR, PBP, outlet Dapur ID Abstract - Dapur ID is an online shop that sale Manado traditional culinary that has been established since 2017. The culinary products sold by Dapur ID are sambal roa, cakalang rendang, potato chips roa, cassava chips roa, fried onion cakalang, cakalang noodle, and cakalang fried rice. and woven fabrics. All products sold by Dapur ID are made from original manado fishes such as roa and skipjack. In developing a business that aims to expand the market and increase profits, the owner wants to set up a physical outlet. Out of the various factors that have been considered, South Jakarta was chosen as the location for the opening of the Dapur ID outlet, precisely at the Pancoran Riverside Apartment. Furthermore, the data that has been obtained as a basis for conducting research by conducting market surveys are a 96% potential market aspects, 94% available markets and 0.254% target markets from available markets. The financial aspects that take into account as an income and expenditure in cash flow, loss / profit, balance sheet, investment fund requirements, and calculation of investment feasibility such as Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Payback Period (PBP) with 5 years period. The results of these calculations show that the investment level in NPV is Rp 575.046.121 , the IRR is 40%, and the number of years spent until returning to the initial capital or PBP is 3 years 5 months. Due to the results of NPV > 0, IRR > MARR, and PBP < Investment period, the investment opening for Dapur ID outlets is declared feasible. Keyword: Feasibility Analysis, NPV, IRR, PBP, Dapur ID outlets
Analisis Strategi Pemasaran Pada CV. Madera Art Dengan Menggunakan Metode QSPM Muchammad Nurul Fu’ad; Budi Praptono; Wawan Tripiawan
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak CV. Madera Art merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang mebel. Hasil pendapatan CV. Madera Art pada bulan September 2017 sampai bulan Agustus 2018 dapat dilihat bahwa ada beberapa bulan pendapatan yang tidak memenuhi target pendapatan yang sudah ditentukan. Karena itu CV. Madera Art harus merencanakan strategi baru supaya meningkatkan pendapatan agar bisa mencapai target yang sudah ditentukan. Strategi pemasaran yang dirancang CV. Madera Art berdasarkan beberapa faktor yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan. Analisis SWOT digunakan untuk mendapatkan alternatif strategi, dimana alternatif strategi didapat dari faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Data dan informasi penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder, alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks IFE (Internal Factor Evaluation), matriks EFE (External Factor Evaluation), matriks IE (Internal-External), matriks SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats), dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Matriks SWOT menghasilkan 5 alternatif strategi yang dapat diimplementasikan perusahaan. Berdasarkan hasil QSPM dari 5 alternatif terdapat salah satu alternatif strategi yang diprioritaskan yaitu memperkuat kualitas pelayanan untuk pembeli dengan nilai skor TAS sebesar 7,333. Kata kunci: Strategi Pemasaran, IFE, EFE, IE, SWOT, QSPM Abstract CV. Madera Art is a company engaged in furniture. Company income in September 2017 until August 2018 can be seen that there are several months of income that do not reach the specified income target. Because of that, CV. Madera Art must plan a new strategy to increase company income for reach company intended target. Marketing strategy designed by CV. Madera Art is based on several factors namely strengths, weaknesses, opportunities, and threats of the company. SWOT analysis is used to get alternative strategies, where alternative strategies are derived from internal factors and the company's external factors. Research data and information consists of primary data and secondary data, the analysis tool used in this study is the IFE (Internal Factor Evaluation) matrix, EFE matrix (External Factor Evaluation), IE matrix (Internal-External), SWOT matrix (Strengths, Weakness), Opportunities, and Threats), and QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). The SWOT matrix produces 5 alternative strategies that can be implemented by the company. Based on the results of the QSPM of 5 alternatives, there is one priority strategy that is prioritized, namely strenghten service quality for buyers with a TAS score of 7.333. Keywords: Marketing Strategy, IFE, EFE, IE, SWOT, QSPM
Analisis Kelayakan Pembukaan Gerai Baru Ud Jaya Baru Di Kabupaten Temanggung Ditinjau Dari Aspek Pasar, Aspek Teknis, Dan Aspek Finansial Muhammad Hasbi; Budi Praptono; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak UD Jaya Baru adalah sebuah usaha dagang yang bergerak dalam bidang makanan ringan buatan rumahan. Beberapa makanan ringan yang dijual di UD Jaya Baru adalah makanan ringan yang terbilang khas dari daerah setempat, seperti stick talas, balok, marning, grubi, kacang kacang gober, dan lain lain. UD Jaya Baru berdiri pada 2 Februari 2013, PRIT Dinas kesehatan 4 Maret 2015, Penetapan SIUP/TDP 25 mei 2016, dengan pendirinya yaitu Bapak Hartadi. Dengan melihat prospek dunia makanan ringan yang berkembang khususnya di Kabupaten Temanggung, maka dibukalah UD Jaya Baru ini. UD Jaya Baru tergabung dalam “himpunan pelaku usaha pangan industri rumah tangga” KARYA MAKMUR, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Himpunan pelaku usaha pangan industri rumah tangga KARYA MAKMUR sendiri merupakan kelompok usaha produksi makanan ringan yang memproduksi makanan kecil olahan skala rumahan, dengan produk makanan kecil khas daerah setempat yaitu Kabupaten Temanggung, dan sekitarnya, dimana sebagian besar anggotanya dapat digolongkan sebagai keluarga berpendapatan menengah kebawah, yang sebagian berprofesi sebagai petani, khususnya petani tembakau. Dengan hal diatas maka diputuskan untuk membuat gerai baru dari U.D Jaya Baru sebagai salah satu cara memfasilitasi, dan lebih mensejahterakan anggota kelompok KARYA MAKMUR yang sebagian diisi oleh keluarga berlatar belakang menengah kebawah, dan disisi lain sebagai salah satu cara menjaga bisnis keluarga yang telah berjalan, dan diharapkan kedepannya usaha ini bisa lebih berkembang dari sebelumnya. Kata Kunci: UD Jaya Baru, Analisis Kelayakan, Makanan ringan Abstract UD Jaya Baru is a trading business that is engaged in home-made snacks. Some snacks sold at UD Jaya Baru are snacks that are fairly typical of the local area, such as stik talas, balok, marning, grubi, kacang gober, and others. UD Jaya Baru was established on 2 February 2013, PRIT Health Office 4 March 2015, Establishment of SIUP / TDP 25 May 2016, with its founder, Mr. Hartadi. By seeing the prospect of a developing snack world, especially in Temanggung Regency, UD Jaya Baru was opened. UD Jaya Baru is incorporated in the "association of household industrial food businesses "Karya Makmur”, Temanggung Regency, Central Java. Karya Makmur itself is a snack food production business group that produces home-based small-scale processed snacks, with local specialty food products from Temanggung Regency, and surrounding areas, where most of its members can be classified as lower middle income families, some of which work as farmers, especially tobacco farmers. With the above, it was decided to create a new outlet from UD Jaya Baru as a way of facilitating, and more prosperous members of the KARYA MAKMUR group, partly filled by families with lower middle-class backgrounds, and on the other hand as one way to keep the family business that has been running, and hopefully in the future this business can be more developed than before. Keywords: UD Jaya Baru, snacks, Feasibility Analysis
Analisis Pengembangan Bisnis Pada Juragankost.Id Sebagai Perusahaan Jasa Pencarian Kost Dan Kontrakan Dengan Pendekatan Business Model Canvas (BMC) Muhammad Faris Izzuddin; Budi Praptono; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Juragankost.id merupakan sebuah perusahaan atau bisnis yang bergerak dibidang jasa. Bisnis ini berbentuk sebuah platform yang menyediakan hunian kost, kontrakan dan apartemen bekerjasama dengan mitra pemilik hunian. Platform ini sudah berdiri sejak tahun 2015, Juragankost.id sudah menjalankan bisnisnya selama 3 tahun. Dalam menjalankan bisnisnya ditemukan beberapa permasalahan dan kendala yang dihadapi. Melakukan analisis pada model bisnis merupakan salah satu cara untuk menentukan strategi untuk dapat mengoptimalkan perusahaan dan membuat perusahaan tetap dapat bersaing dengan kompetitor. Dengan melakukan analisis dan melakukan pemetaan serta menggambarkan model bisnis secara utuh menggunakan analisis Business Model Canvas (BMC). Dengan dibantu metode Strenght and Weakness, Opportunities, Threats (SWOT) terhadap empat bidang utama dalam model bisnis diantara sembilan blok model bisnis dalam BMC, yaitu proporsi nilai, infrastruktur, biaya/pendapatan, serta hubunga dengan pelanggan. Dengan tujuan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan, peluang serta ancaman dari keempat bidanh tersebut yang akan dihadapi oleh Juragankost.id. Pada analisis eksternal dilakukan analisis lingkungan pada customer profile atau pandangan dari sudut pandang pelanggan tentang keinginan dan kebutuhan atas produk yang akan ditawarkan oleh perusahaan. Analisis tersebut akan menghasilkan strategi usulan terbarukan yang dirancang untuk kebutuhan perusahaan. Strategi tersebut akan dilakukan uji validasi untuk mengetahui seberapa pengaruh yang didapatkan perusahaan apabila menjalankan strategi tersebut. Dari semua hasil tersebut akan dilakukan perancangan model bisnis baru dengan sembilan blok bangunan BMC yaitu Customer Segments, Value Propositions, Channels, Customer Relationships, Revenue Streams, Cost Structure, Key Activities, Key Partnerships, dan Key Resources. Kata Kunci : Value Proposition Canvas, Business Model Canvas, SWOT, Model Bisnis. Abstract Juragankost.id is a company or business engaged in services. This business is in the form of a platform that provides boarding houses, rented houses and apartments in collaboration with residential owner partners. This platform has been established since 2015, Juragankost.id has been running its business for 3 years. In carrying out its business several problems and obstacles were encountered. Conducting an analysis of the business model is one way to determine strategies to optimize the company and make the company still able to compete with competitors. By analyzing and mapping and describing business models as a whole using the analysis of Business Model Canvas (BMC). With the help of Strenght and Weakness, Opportunities, Threats (SWOT) methods on the four main fields in the business model among the nine blocks of business models in BMC, namely the proportion of value, infrastructure, cost / income, and relationship with customers. With the aim of knowing the strengths and weaknesses, opportunities and threats of the four midwives that will be faced by Juragankost.id. In external analysis carried out environmental analysis on customer profiles or views from the customer's point of view about the desires and needs of the products that will be offered by the company. The analysis will produce a renewable proposal strategy designed for company needs. The strategy will be validated to determine how much influence the company gets when implementing the strategy. Of all the results, a new business model will be designed with nine BMC building blocks, namely Customer Segments, Value Propositions, Channels, Customer Relationships, Revenue Streams, Cost Structures, Key Activities, Key Partnerships, and Key Resources. Key Word : Value Proposition Canvas, Business Model Canvas, SWOT, Business Model
Co-Authors Aditya Ahmad Maulana Aditya M. Nugraha Agung Gumilar Prayogi Agus Achmad Suhendra Ajeng Yunita Akbar, Resha Aldo Theofilus Suherman Alfi Ramdhani Putrakoranto Alifan Nurfatwa Mahasidhqi Alrasyid, Andi Muhammd Harun Amalia Indah Pratiwi Amelia Kurniawati Andi Hidayat Andri Mardi Andrian Bima Ardianta Annandya Savitri Soetrisno Putri Aria Permana Muluk Arif Rahman Aryodimas Syifa Putrandy Atya Nur Aisha Aulia Fashanah Azhari Fauzi Din Nugraha Azhari, Faza Fauzan Bagus Nenda Haryo Pambudi Bayu Wardana Putra Bijaksana Prabawa Bobby Hera Sagita Boby Hera Sagita Brilliant Rafly Pramana Putra Budhi Yogaswara Budi P, Susilo Agung Catur William Immanuel Tambun Chaula Triza Putri Christianto Triwibisono Clarisa Presty Pangeran Dede Wildan Ginanjar Dewi, Kadek Sintya Sari Dharmadi, Savira Alifa Dia Dhonnimuh BKL Dian Kristiana Diana Arviana Lestari Dimas Anggoro Dimas Pamungkas Dimas Trianto Dwiariani, Rafifah Ega Rivangga Hantoro Endang Chumadiyah Endang Chumaidiyah Fadhillah, Naufal Mahdi Fajar Abdillah Permana Fakhri Almi Fansurya, Muhammad Ihsan Faqih, Muhammad Azhfar Fara Rahmania Izzaty Fauzan Fauzan Fauzi, Akmal Fran Andres Ghita Devira Gilang Bagas Satria Pradana Grady Dhiyaa Suyud Gradytio Rahmadi Hartadji Habibillah, Muhammad Naufal Hafiz Azis Haikal Munawar Fikri Hasya Sabila Hibatullah, Fakhri Hisyam Husni Amani I Gede Made Rama Arsharindra I Gusti Komang Gede Raditya Paramarta I Nengah Widiana Putra Idawacaksakti, Maria Dellarosawati Ilham Rafdi Karami Ima Normalia Kusmayanti Indra Rukmananda Hendrayana Isnaeni Yuli Arini Jordan, Ebenezer Samuel Kadek Sintya Sari Dewi Kartiko Arya Yudistira Kemal Fariz Ramadhani Khaldi, Rizq Khaled, Muhammad Adam Khalid Abdulrahman Said Lathifa Rozani Thaib Listiana Lorenz Jatiningtyas Litasari Widyastuti Suwarno Litasari Widyastuti Suwarsono Luthfi Fadillah Sani Maria Della Rosawati Maria Dellarosaawati I Maria Dellarosawati Maria Dellarosawati Maria Dellarosawati I Maria Dellarosawati Idawicaksakti Maria Idawicaksakti Martha Rianda KartaWiguna Masfufah Motik Larasati Maulana Alif Anugrah Mediany Kriseka Putri MEH, Rosad Meldi Rendra Mellisa Lasilkvie Mikail Armiya Mita Azwari Mochamad Rizky Fauzy Mohammad Farrel Edgarda Mohammad Firmansyah Muchammad Nurul Fu’ad Muhamad Arief Damanhuri Muhamad Fadhlan Zakiri Muhammad Abdul Aziz Muhammad Almaududi Pulungan Muhammad Anang Ma’ruf Muhammad Ardhan Satrya Guna Muhammad As’ad Dhiaulhaq Muhammad Fahmi Siregar Muhammad Faisal Fadhlurrahman Muhammad Fajar Muhammad Fakhri Qolbi Muhammad Faris Izzuddin Muhammad Hafidz Hikmaturrahman Muhammad Hasbi Muhammad Iqbal Muhammad Jacka Aulia Muhammad Naqi Syirazi Muhammad Ramana Rimbawan Muhammad Rasyid Ridha Muhammad Rayhan Muhammad Rifqy Muhammad Yumna Majdina Muhammad Zaki Wibowo Mumu Natapriatna Nauval Furqon Amaly Nirwan Aprido Noor Kamal, Rizky Nurdinintya Athari Supratman Nurul Rizki Pratiwi Olfio Yovanda Ozki Septariadi Pradipta Ricky Baskara Prambudia, Yudha Pramesthy, Ni Made Dinda Gita Indah Putra, Gusti Nabil Khoury Qonitah Afifa Salsabila Rafi Fauzan Sasmitapraja Rahman, Amelia Anggraini Rahmat Rezki Raka Dirgantara Rd. Rohmat Saedudin Refaldi Azhar Regi Alvino Rendi Ekoputro Reza Dinar Ekananda Reza Mohammad Rifky Ricky Darmawan Ridho Gibran Iman Majid Rinaldi Julian Rino Andias Anugraha Rio Aurachman Rio Zulian Maulana Rivaldy Annas Rizki Fathoni Akbar Rizki Ramadhan Rizky Noor Kamal Robertus Candra Putra Robin Pittubatu Roby Akbar Maulana Rosad Ma&#039;ali El Hadi Rosad Ma&#039;ali El Hadi Rosad Ma’ali El Hadi Rosad Ma’ali El Hadi Rosad Ma’ali Elhadi Rosad Meh Ryan Rama Hidayat Sagala, Johan Mario Fidelis Sanjaya, Manasye Surya Saragi, Yuda Halomoan Sari Wulandari Savira Pratidina Sinta Aryani Siti Hajar Komariah Sudjiman , Felix Sugiartha, I Gusti Putu Agung Suryo Azdkiyo Abe Abe Syafrizal, Teddy Taripar Rumapea Taufik Rahman Nuruddin Thommy Hanif Setiawan Tiara Verita Yastica Tiara Verita Yatiea Tias Adiwijaya Tri Wahyu Setyawati Tri Wiji Astuti Ully Yunita Ully Yunita Nafizah Wahyu Bagus Rilo Wawan Tipriawan Wawan Tripiawan Wibisono , Febry Akbar Wodhantyo Prabhasworo Yoga Widagda Wendy Pradhana Yovanda, Olfio Zaky Abdul Karim