Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KOMPLAIN PASIEN DI PELAYANAN RUMAH SAKIT Herman Ariadi
CNJ: Caring Nursing Journal Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.288 KB)

Abstract

Rumah sakit di tuntut untuk memenuhi yang di inginkan pengguna jasa kesehatan dengan mengutamakan patient safety dan mutu pelayanan. Kenyataan yang terjadi masih banyak komplain di rumah sakit. Penelitian mengetahui komplain pasien di pelayanan rumah sakit. Metode kualitatif dengan desain fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam pada delapan partisipan. Hasilnya terdapat tiga tema yang teridentifikasi dalam penelitian ini, yaitu upaya dilakukan untuk menyampaikan komplain, macam-macam komplain di rumah sakit, dan nilai positif komplain. Komplain memiliki sistem dan nilai-nilai yang terdiri upaya dilakukan untuk menyampaikan komplain dan macam-macam komplain di rumah sakit.
Optimalisasi Nursing Handover di Rumah Sakit Swasta Banjarmasin Dewi Setya Paramitha; Noor Amaliah; Herman Ariadi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i1.5227

Abstract

Penyebaran Covid-19 menjadikan permasalahan serius yang berdampak pada perubahan sistem pelayanan di rumah sakit. Menjadi tantangan bagi perawat jika selalu melaksanakan handover di samping tempat tidur pasien karena berisiko tinggi terpapar Covid-19. Tujuan program adalah optimalisasi nursing handover masa pandemi untuk tetap menjamin efektifitas kesinambungan perawatan tanpa mengesampingkan prinsip patient safety. Program ini dirancang dengan mengadakan workshop untuk perawat dan pendampingan pelaksanaan di rawat inap percontohan di rumah sakit swasata Banjarmasin. Bedside handover di kamar pasien saat pandemi dilakukan kurang dari 2 menit demi menjaga kepuasan pasien namun tetap meminimalkan waktu kontak dengan pasien. Formulir handover tidak hanya diterapkan untuk ruang rawat inap, tetapi juga untuk ruang-ruangan lain yang berkaitan dengan tindakan pasien. Pentingnya pelaksanaan dan dokumentasi nursing handover adalah untuk menjamin aspek legal etik asuhan keperawatan. Saran yang diharapkan adalah peningkatan kegiatan supervisi keperawatan untuk menjamin pelaksanaan nursing handover tetap sesuai dengan standar yang ditetapkan. Rumah sakit disarankan mengembangkan dokumentasi asuhan keperawatan digital guna menyikapi tantangan new normal.
Upaya Optimalisasi Pelaksanaan Kredensial sesuai Standar Nasional Akredetasi Rumah Sakit Edisi 1.1 M. Fahrin Azhari; Herman Ariadi; Dewi Setya Paramitha
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 Nomor 2 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i2.7908

Abstract

ABSTRACT Professional nurses according to the book National Accreditation National Standard edition 1.1 are as one of the one Professional Care Provider (PPA). As a PPA who provides care for 24 hours in hospital, it demands that nurses as care professionals must have competence. According to SNARS edition 1.1 hospitals are required to have nursing credential regulations includes evaluation and verification of education, registration, permits, authority, training and experience, Hospitals must also plan for nursing human resources by having qualification standards and Staff Authority (KKS). This study aims to explore in depth efforts to optimize the implementation of credentials according to the National Hospital Accreditation Standards. The research design used in this research is a qualitative research design with a phenomenological approach . Data were obtained through in-depth interviews with 10 participants and document studies. As a result, there are themes of credential implementation efforts with sub-themes of credentialing and credentialing processes, availability of clinical authority and white papers, involvement of bestari partners, competency assessor training, and technology-based. Credentials and credentials can improve quality, protect patient safety, maintain nursing care service standards and provide protection to nurses. Keywords: Credentials, Clinical Authority, White Paper, Competency Assessor  ABSTRAK Perawat profesional menurut buku Standar Nasional Akreditas Nasional edisi 1.1 adalah sebagai salah satu Profesional Pemberi Asuhan (PPA). Sebagai PPA yang memberikan asuhan selama 24 jam di rumah sakit, maka menuntut perawat sebagai profesional pemberi asuhan harus mempunyai kompetensi. Sesuai SNARS edisi 1.1 rumah sakit wajib mempunyai regulasi kredensial keperawatan meliputi evaluasi dan verifikasi pendidikan, registrasi, izin, kewenangan, pelatihan dan pengalaman, Rumah sakit juga harus merencanakan SDM Keperawatan dengan mempunyai standar Kualifikasi dan Kewenangan Staf (KKS). Penelitian ini bertujuan mengekspolarasi secara mendalam upaya optimalisisasi pelaksanaan kredensial sesuai Standar Nasional Akredetasi Rumah Sakit. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian adalah desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan 10 partisipan dan studi dokumen. Hasilnya terdapat tema upaya implementasi kredensial dengan sub tema proses kredensial dan rekredensial, ketersedian kewenangan klinis dan buku putih, keterlibatan mitra bestari, pelatihan asessor kompetensi, dan berbasis teknologi. Kredensial dan rekredensial dapat menigkatkan mutu, perlindunga terhadap keselamatan pasien, mempertahankan standar pelayanan asuhan keperawatan dan memberikan perlindungan kepada perawat. Kata Kunci: Kredensial, Kewenangan Klinis, Buku Putih, Asessor Kompetensi 
TANTANGAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN KREDENSIAL UNTUK PENINGKATAN JENJANG KARIR DI RS ISLAM BANJARMASIN M. Fahrin Azhari; Yustan Azidin; Herman Ariadi; Dewi Setya Paramitha
ZAHRA: JOURNAL OF HEALTH AND MEDICAL RESEARCH Vol. 3 No. 4 (2023): OKTOBER
Publisher : CV. ADIBA ADISHA AMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Professional nurses according to the book National Accreditation National Standard edition 1.1 are as one of the one Professional Care Provider (PPA). As a PPA who provides care for 24 hours in hospital, it demands that nurses as care professionals must have competence. According to SNARS edition 1.1 hospitals are required to have nursing credential regulations includes evaluation and verification of education, registration, permits, authority, training and experience, Hospitals must also plan for nursing human resources by having qualification standards and Staff Authority (KKS). Purpose: This study aims to explore in depth the challenges of implementation credentials according to the National Hospital Accreditation Standards. Method: The research design used in this research is a qualitative research design with a phenomenological approach . Data were obtained through in-depth interviews with 6 participants and document studies in Islamic Hospital of Banjarmasin. Results: As a result, there are themes of The Challenges of Credentials Implementation with sub-themes of The ideal number between assessors and nurses whose competencies assessed, overlapping task an function of credential team, the incentive salary for Assessors, and The Payment for Nursing Service in accordance with clinical autorithy. Conclusion: Credentials can improve quality, protect patient safety, maintain standards of nursing care services and provide protection to nurses if the implementation of credentials is carried out with the correct process such as adequacy of the number of assessors, salary incentives for assessors, clarity of roles and functions of the credential team and also provision of appropriate salaries/bonus with the burden of action that is the responsibility of the nurse
Pengembangan Media Konseling dan Edukasi Berbahasa Banjar Berbasis Aplikasi Android pada Manajemen Posbindu PTM di Puskesmas Martapura Barat Herman Ariadi; Akhmad Ridhoni; Akhmad Syakir
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 10 (2023): Volume 5 Nomor 10 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i10.7025

Abstract

ABSTRACT The Indonesian government has launched the PTM Integrated Development Post (Posbindu) program as a concrete form of controlling PTM through community empowerment activities. The role of cadres in mobilizing the community can encourage and actively participate in the community to be willing and able to participate in Posbindu PTM activities. Lack of confidence and lack of skill in Posbindu PTM cadres carrying out counseling and education at table 5, to support this, cadres need to receive information technology support that can make it easier for cadres to carry out their duties. An Android application innovation called the PEKA application (Kader Role). For cadres the PEKA application (Kader Role) is something new, to make it easier for cadres to carry out Posbindu PTM activities, especially at table 5 related to counseling and education. to develop counseling and education at the Banjar language Posbindu PTM based on an Android application. The research design uses Research and Development (R&D) with the ADDIE method approach. The development method using ADDIE has 5 stages including Analyze, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The sample in this study was 75 Posbindu PTM cadres. The test research instrument uses the Black Box Testing system and the System Usability Scale (SUS). The results of the assessment study of 75 respondents obtained a total SUS score of 6335 with an average value of 84.46 entering the EXCELLENT category with grade scale B and ACCEPTABLE acceptability range. The Cadre Role Application (PEKA) can be implemented easily and well by PTM Posbindu Cadres. Keywords: Counseling and Education Media, Cadre Role Application (PEKA), Banjarese  ABSTRAK Pemerintah Indonesia telah mencanangkan program Pos Binaan Terpadu (Posbindu) PTM sebagai wujud nyata bentuk pengendalian PTM melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat. Peran kader dalam menggerakkan masyarakat dapat mendorong dan ikut berpartisipasi aktif masyarakat untuk mau dan mampu mengikuti kegiatan Posbindu PTM. Kurang percaya diri dan kurang terampilnya kader posbindu PTM melaksanakan konseling dan edukasi di meja 5, untuk mendukung hal itu kader perlu mendapat dukungan teknologi informasi yang dapat mempermudah kader melaksanakan tugasnya. Inovasi aplikasi Android yang diberi nama aplikasi PEKA (Peran Kader). Bagi kader aplikasi PEKA (Peran Kader) ini merupakan hal baru, untuk memudahkan kader dalam pelaksanakan kegiatan posbindu PTM khususnya di meja 5 terkait dengan konseling dan edukasi. Mengembangkan konseling dan edukasi di Posbindu PTM berbahasa Banjar berbasis aplikasi Android. Desain penelitian ini menggunakan Research and Development (R&D) dengan pendekatan metode ADDIE. Metode pengembangan menggunakan ADDIE memeliki 5 tahapan meliputi Analyze (Analisis), Design (Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Sampel pada penelitian berjumlahj 75 kader posbindu PTM. Instrumen penelitian pengujian menggunakan sistem Black Box Testing dan System Usability Scale (SUS). Hasil penelitian penilaian dari 75 responden diperoleh total nilai Skor SUS sebesar 6335 dengan nilai rata-rata yang dihasilkan adalah 84.46 masuk kedalam katogri EXCELLENT  dengan grade  scale  B dan acpetability  range ACCEPTABLE.  Aplikasi Peran Kader (PEKA) tersebut dapat  di implementasikan Kader Posbindu PTM dengan mudah dan baik. Kata Kunci: Media Konseling Dan Edukasi, Aplikasi Peran Kader (PEKA), Berbahasa Banjar
Correlation Analysis of Self-Concept and Interpersonal Communication Among Generation Z Nursing Students at Pre-Professional Nursing Practice Dewi Setya Paramitha; Noor Amaliah; Herman Ariadi
Gaster Vol 22 No 1 (2024): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/gaster.v22i1.1409

Abstract

Background: Interaction between people is facilitated by communication. The self concept might take on a positive or negative form. Gen Z is unique among current generations. Not just for the social structure they have come up in, but also for their spending habits, which differ from other generations. Objective: to investigate the possible relationship between generation Z nursing students' interpersonal communication skills and their self concept. Methods: A cross-sectional approach to correlation analysis was used in the research technique. The instruments were questionnaires and observations. The research sample consisted of 70 seventh semester preprofessional nursing students from Banjarmasin, selected using a total sampling technique. The Spearmen Rank Correlation test was utilized in this investigation. Results: indicated that 95.7% of students exhibited a good self concept, whereas 78.6% of students had intermediate levels of interpersonal communication abilities. The statistical test results showed a significant link (p < 0.05) between nursing students' self concept and their interpersonal communication skills. Conclusion: Students have a positive self concept, but clinical practice experience and social media influence their interpersonal communication skills. Suggestion: It is necessary to develop a program to improve both the positive nursing student’s self concept and teaching learning methods suitable for Z generation nurses to their communication abilities.
Complaint Management At Public Hospital Banjarmasin Ariadi, Herman
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30650/jik.v11i2.3764

Abstract

The hospital service has been a concern for the public, because they were not satisfied with the service. Complaints were still found consequently, so the clients felt dissatisfied. This study aimed to look at the complaint management at Public Hospital of Dr. H. Moch Anshari Saleh Banjarmasin. This was a qualitative study with phenomenology design. Data collection was undertaken by in-depth interviews with eight participants. The participants of this research were five middle service managers, one middle manager in administration and finance, one head of the complaints unit, and one financial staff. Results: There were five themes identified based on the findings, namely; the actions undertaken for preventing complaints, the actions undertaken for resolving complaints, the hospital service improvement, the factors influencing preventive actions and complaint fulfillment, and the expectations in the prevention and fulfillment of complaints. The result showed that if the management complaints were taken attention of the action undertaken for resolving complaint and professional, customer complaint management would have been increase patients’ satisfaction.
Pengembangan Potensi Olahraga Badminton Sebagai Upaya Mencetak Atlet Di Desa Mantuyan Ariadi, Herman; Zainuddin, Ahmad; Makki; Sanjaya, M. Shidiq; Rahmadayanti, Khairunnisa; Juliawati, Tia; Royzak, Abdul; Yuslena, Farah
EduCurio: Education Curiosity Vol 1 No 3 (2023): Juli-Oktober 2023
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Badminton merupakan sudah menjadi olahraga yang merakyat dan olahraga ini menarik minat berbagai kelompok umur. Hal ini dikarenakan olahraga ini sangat cocok untuk semua orang baik laki-laki, perempuan, tua, muda, bahkan anak-anak. Badminton termasuk olahraga primadona. Tujuan kegiatan ini membentuk dan menetapkan kelembagaan olahraga Badminton, melahirkan regenerasi atlet-atlet dalam olahraga Badminton, melaksanakan program pelatihan bagi pengurus, pelatih dan atlet untuk menyusun program latihan, memberikan bantuan fasiltas berupa perbaikan lapangan sehingga nyamanuntuk menjalankan program-program latihan Badminton. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa membentuk kelembagaan, pelatihan pengurus, pelatih, atlet, dan perbaikan fasilitas gedung Badminton. Kegiatan ini dapat menumbukan dan mencetak bibit-bibit atau atlet-atlet Badminton dan menunjang latihan rutin atlet-atlet Badminton. Dengan demikian kegiatan ini sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan pengurus dalam pengelolaan atlet dan gedung, bagi pelatih mempunyai pemahaman tentang melatih atlet dan bagi atlet dapat meningkatkan keterampilan fisik, teknik, taktik dan juga mental bertanding.
Hubungan Kinerja Perawat Dalam Pelaksanaan Discharge Planning Dengan Kepuasan Pasien BPJS Kelas III di Rumah Sakit Banjarmasin Ariadi, Herman; Juliadi, Ahmad
JIKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Januari-Juni 2023
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/jik.v1i2.360

Abstract

Latar Belakang : Pelayanan keperawatan ke depan harus mengutamakan kebutuhan konsumen atau pasien (consumed minded). Hal ini didasarkan pada trend perubahan dan persaingan yang sangat ketat saat ini. Oleh karena itu, perawat harus mampu mengidentifikasi, mengimplementasikan dan mengukur perbedaan tersebut sehingga praktik keperawatan harus dijadikan sebagai indikator agar kebutuhan masyarakat akan pelayanan keperawatan profesional di masa yang akan datang dapat terpenuhi secara optimal. Jadi pelayanan dan kualitas akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan pasien, jika pelayanan baik maka kepuasan pasien akan terpenuhi, begitu juga sebaliknya jika pelayanan buruk dan jika kualitas tidak baik maka pasien akan merasa tidak puas terhadap pelayanan. Metode : Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien BPJS Kelas III yang dirawat inap di Rumah Sakit Islam Banjarmasin. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Variabel dependen digunakan uji Spearman Rank. Hasil : Hasil penelitian diperoleh hasil 0,001 dengan nilai α 0,05 hal ini menunjukkan bahwa nilai p ≤ α dengan kekuatan korelasi sedang sebesar 0,426. Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara kinerja perawat dalam melaksanakan discharge planning dengan kepuasan pasien BPJS kelas III di Rumah Sakit Islam Banjarmasin.
Hubungan Penanganan Komplain Terhadap Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Banjarmasin Santi; Ariadi, Herman; Iswantoro
JIKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2024): Juli-Desember 2024
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/jik.v3i1.892

Abstract

Salah satu lembaga yang ikut andil dalam bidang pelayanan jasa kesehatan dan bertanggung jawab memberikan pengobatan, perawatan, mencari kesembuhan kesehatan pasien, dan mengupayakan pendidikan hidup sehat bagi daerah setempat. Penilaian konsumen terhadap kualitas pelayanan Rumah Sakit sangat penting sebagai salah satu cara pandang dalam mengembangkan pelayanan lebih lanjut untuk mewujudkan loyalitas kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Penanganan Komplain terhadap Kepuasan pasien di Rumah Sakit Banjarmasin. Penelitian ini Menggunakan Metode desain penelitian kuantitatif yaitu dengan studi korelasional. Jenis penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Hasil uji statistik dengan menggunakan Spearman Rank menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 sebagai taraf yang sudah ditentukan (p value < α), sehingga dapat dinyatakan Ha diterima dan Ho ditolak yang secara uji statistik terdapat hubungan penanganan komplain terhadap kepuasan pasien di Rumah Sakit Banjarmasin. Hubungan kedua variabel ini menunjukkan ke arah korelasi positif dengan nilai Spearman Rank yaitu 0,907 yang menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel memiliki hubungan yang sangat kuat. Sehingga, pentingnya penanganan komplain dari rumah sakit terhadap pasien untuk meningkatkan kepuasan pasien yang mana akan berdampak pada kualitas rumah sakit.