Stunting merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, terutama di daerah pedesaan, yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Posyandu sebagai program kesehatan masyarakat, berperan penting dalam memantau tumbuh kembang anak. Pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, lingkar kepala) adalah cara utama untuk mengevaluasi status gizi anak, dan diperlukan pelatihan kader untuk melakukannya secara akurat. Tujuan: meningkatkan kapasitas kader Posyandu di Desa Perampuan dalam menggunakan alat antropometri kit untuk mengukur bayi dan balita, guna memastikan pertumbuhan anak sesuai standar kesehatan. Metode: Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, dan evaluasi. Subyek kegiatan ini adalah 42 kader dari 7 Posyandu di Desa Perampuan. Alat yang digunakan meliputi stadiometer, timbangan digital, baby scale, dan meteline. Kegiatan berlangsung melalui tiga tahapan: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil dan Pembahasan: Kegiatan pelatihan dilakukan pada 6 Oktober 2024, dengan materi tentang pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan lingkar kepala. Kader Posyandu menerima bantuan alat antropometri kit untuk masing-masing Posyandu. Evaluasi dilakukan sehari setelahnya dan ditemukan beberapa hambatan, seperti latar belakang pendidikan kader yang berbeda-beda dan masalah kalibrasi alat. Kesimpulan: Pelatihan ini berhasil meningkatkan kemampuan kader dalam mengukur pertumbuhan anak menggunakan alat antropometri kit. Hasil pemeriksaan dapat digunakan sebagai data yang valid untuk menilai status gizi anak. Evaluasi dan pendampingan penggunaan alat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan kegiatan.