Mass media plays an essential role in disseminating information to the public. In the digital era, television must adapt to technological advancements to remain relevant. Rajawali TV (RTV), through its news program Lensa Indonesia, strives to deliver accurate and engaging news. This study aims to analyze the dynamics of news production by RTV journalists, including the challenges they face, particularly female journalists. This research employs a case study method with a descriptive qualitative approach. The hierarchy of media influence theory is used to understand the internal and external factors that influence news production. The findings indicate that editorial policies influence journalists’ independence in structuring news. Additionally, digitalization requires journalists to be more adaptive in presenting news across multiple platforms. Other challenges include external pressures such as political and economic interests, as well as persistent gender stereotypes affecting female journalists. Nevertheless, journalists strive to uphold professionalism and journalistic ethics in delivering news. This study is expected to provide insights for the media industry to enhance journalistic quality and promote gender equality in the broadcasting sector. Media massa memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat. Di era digital, televisi harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar tetap relevan. Rajawali TV (RTV) memulai program Lensa Indonesia berupaya untuk menyajikan berita yang akurat dan menarik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika proses produksi berita oleh jurnalis RTV, termasuk tantangan yang dihadapi, terutama oleh jurnalis perempuan. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan deskriprif kualitatif. Teori hierarki pengaruh media digunakan untuk memahami faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi produksi berita. Hasil penelitian menunjukan bahwa kebijakan redaksi mempengaruhi indenpendensi jurnalis dalam menyusun berita. Selain itu, digitalisasi menuntut jurnalis lebih adaptif dalam menyajikan berita di berbagai platfrom. Tantangan lain yang dihadapi adalah tekanan eksternal, seperti kepentingan politik dan ekonomi, serta stereotip gender yang masih ada terhadap jurnalistik perempuan. Meskipun demikian, jurnalis tetap berusaha menjaga profesionalisme dan etika jurnal dalam menyampaikan informasi. Peneletian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi industri media dalam meningkatkan kualitas jurnalistik serta memperjuangkan kesetaraan gender di dunia jurnalistik.