Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguatan pendidikan ibadah siswa tunagrahita. Fokus kajian dalam penelitian ini pada dua hal yakni strategi guru PAI dan penguatan pendidikan ibadah siswa. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus metode fenomenologi. Analisis data dilakukan dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dengan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI menggunakan strategi individual dan pengulangan materi. Dalam memberikan penguatan, ada empat tahap, yaitu program harian, program khusus, hari besar islam (HBI) dan workshop orang tua. Novelty penelitian bahwa penguatan pendidikan ibadah menjadi fokus utama sekolah pada siswa tunagrahita dan sangat jarang dilakukan oleh peneliti lain yang berfokus pada penguatan ibadah pada siswa normal, penguatan pendidikan karakter siswa tunagrahita, dan pembelajaran ibadah shalat pada siswa tunagrahita. Temuan penelitian ini berkontribusi pada sekolah yang membina tunagrahita dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam melakukan tindakan penguatan pendidikan ibadah bagi anak tunagrahita.