Claim Missing Document
Check
Articles

KORELASI ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KECERDASAN EMOSI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KOMUNITAS HOME SCHOOLING BERKEMAS Riza, Wina Lova
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 1, No 2 (2016): Psychopedia
Publisher : PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam proses belajar, motivasi berprestasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi berprestasi tidak akan melakukan aktivitas belajar dengan efektif dan sungguh-sungguh. Motivasi berprestasi dapat terwujud bila individu memiliki komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosi. Individu tidak terlahir untuk mencapai kesuksesan dan untuk menguasai sesuatu. Orang tua yang mendorong individu untuk membantu menemukan bahwa menguasai sesuatu adalah menguntungkan. Dorongan yang diberikan orangtua kepada anaknya tentu dengan proses komunikasi interpersonal, seperti diskusi atau penghargaan berupa reward. Sedangkan individu yang cerdas secara emosi mampu memotivasi diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosi dengan motivasi berprestasi pada siswa komunitas home schooling Berkemas. Hipotesis alternatif (Ha) adalah ada korelasi antara komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosi dengan motivasi berprestasi pada siswa komunitas home schooling Berkemas. Populasi pada penelitian ini siswa komunitas home schooling Berkemas yang berjumlah 50 orang, dimana tehnik pengambilan sampel adalah sampling jenuh (sensus), karena populasi sama dengan sampel. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan multivariate correlation dengan bantuan program SPSS 15.0 diperoleh hasil penelitian dengan koefisien korelasi sebesar 0,657 dengan p
ASOSIASI ANTARA ATTACHMENT STYLES DALAM HUBUNGAN ROMANTIS PADA RELATIONSHIP SATISFACTION (KEPUASAAN DALAM SUATU HUBUNGAN) Riza, Wina Lova
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 3, No 1 (2018): PSIKOLOGI
Publisher : PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki asosiasi antara persepsi pengalaman masa kanak-kanak dengan orang tua, attachment styles (avoidant, anxious/ambivalent, dan security) dalam hubungan romantis, dan relationship satisfacation (kepuasaan dalam hubungan) dengan sampel dosen dan karyawan UBP Karawang yang telah menikah atau sedang menjalani hubungan romantis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh satu variabel indenpenden dengan variabel dependen. Dengan kata lain, peneliti bermaksud untuk melihat pengaruh variabel attachment styles dengan relationship satisfaction. Instrumen penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan dua kuesioner dengan skala likert, yaitu kuesioner Experiences in Close Relationships-Revised (ECR-R) dan relationship assessment scale. Tehnik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tehnik regresi untuk menguji attachment styles terhadap relationship satisfaction. Dari hasil penelitian dengan menggunakan analsis korelasi multivariat dengan program SPSS 24 diperoleh nilai signifikan sebesar 0,009 dengan probabilitas (p) 0,000; karena p < 0,05, maka menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan arah positif antara attachment styles dengan relationship satisfaction. Sebagai tambahan, berikut dipaparkan hasil pengelompokkan hasil attachment style responden. Dari total 88 preponden, 50 orang diantaranya (57%) memiliki tipe fearful attachment style, 17 orang (19%) memiliki tipe dismissing attachment style, 11 orang (13%) memiliki tipe preocupied attachment style, dan 10 orang (11%) memiliki tipe secure attachment style. Kata Kunci: attachment styles, relationship satisfication, romantic relationship, masa kanakkanak.
PENERAPAN TERAPI PERILAKU KOGNITIF (COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY) UNTUK MENGURANGI SIMTOM PADA SUBJEK YANG MENGALAMI GANGGUAN KECEMASAN UMUM Riza, Wina Lova
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 1, No 1 (2016): Psychopedia
Publisher : PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Individu yang menderita gangguan kecemasan umum terus menerus merasa cemas, sering kali tentang hal-hal kecil dan memiliki kekhawatiran yang kronis. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk mengkhawatirkan banyak hal dan menganggap kekhawatiran mereka sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Gangguan kecemasan umum dikarakterisasikan dengan kekhawatiran yang tidak fokus dan kecemasan yang tidak disebabkan oleh kejadian baru yang spesifik (American Psychiatric Association, dalam Knauss & Schofield, 2009). Komponen utama dari gangguan kecemasan umum adalah kekhawatiran. Kekhawatiran, walau bagaimanapun merupakan kejadian kognitif – memikirkan tentang berbagai kemungkinan yang menakutkan. Fokus dari perspektif kognitif adalah peran dari cara pikir yang terdistorsi dan disfungsional yang mungkin memegang peran pada pengembangan gangguan kecemasan umun. Orang-orang yang menderita gangguan kecemasan umum seringkali salah mempersepsi kejadian-kejadian biasa sebagai hal yang mengancam dan kognisi mereka terfokus pada antisipasi pada berbagai bencana pada masa mendatang (Beck dkk dalam Davidson, 2004). Berbagai pendekatan terapi telah digunakan dalam mengatasai gangguan kecemasan umum, terapi perilaku kognitif (CBT) merupakan salah satunya. Intervensi ini bertujuan untuk mengajarkan klien berbagai keterampilan untuk coping, dengan tujuan untuk membantu mereka mengembangkan gaya hidup yang adaptif, fleksibel, dan kondusif untuk mengurangi kecemasan. Terapi perilaku kognitif didasari premis bahwa kebanyakan perubahan teurapeutik terjadi pada setiap sesi dan konsekuensi dari latihan dari teknik-teknik CBT. Sama seperti keterampilan lainnya, teknik-teknik dari terapi perilaku kognitif membutuhkan latihan yang sering agar bisa dikuasai (Simos, 2002). Keyword: gangguan kecemasan umum, CBT
PENERAPAN TERAPI BEHAVIORAL KOMPREHENSIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN COPING PADA SUBJEK TRIKOTILOMANIA Wina Lova Riza Riza, Wina Lova
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 2, No 2 (2017): PSIKOLOGI
Publisher : PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini membicarakan trikotilomania, yaitu sebuah kondisi menarik atau mencabut rambut yang merupakan masalah kronis yang sudah semakin dikenali oleh banyak orang terutama pada perempuan atau sebagai gangguan psikologis yang berbeda dengan depresi dan melakukan halhal untuk menyakiti diri yang berujung dengan bunuh diri. Subjek Subjek dalam penelitian adalah Y, seorang perempuan berusia 26 tahun yang terdiagnosis trikotilomania. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terapi behavioral komprehensif (ComB) efektif untuk meningkatkan keterampilan coping pada penderita trikotilomania. Dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan kualitatif single case design. Metode ini menempatkan subyek yang berfungsi sebagai kontrol dirinya daripada menggunakan data individu yang lain. Desain ini digunakan untuk mempelajari perubahan perilaku sebagai akibat dari perlakuan tertentu. Analisa data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan pattern matching yaitu membandingkan teori dengan hasil pengumpulan subjek sebelum dan sesudah intervensi, serta dengan menggunakan analisa perkembangan hasil intervensi. Hasil penelitian didapatkan bahwa terapi perilaku komprehensif efektif untuk mengatasi gangguan trikotilomania dan setelah diberikan. Setelah diberikan treatment S dapat mengontrol ketegangan dan keinginan untuk mencabut rambut, mampu mengubah cara berpikir mengenai kepuasaan saat setelah mencabut rambut, dan dapat menahan keinginan untuk mencabut rambut baik dalam kondisi stres maupun kondisi santai Keyword: trikotilomania, menarik dan mencabut rambut, terapi perilaku..
DINAMIKA PSIKOLOGIS PADA MANTAN PECANDU NAPZA YANG SEDANG MENJALANI PROGRAM SUBSTITUSI ORAL METADON (STUDI KASUS) Riza, Wina Lova
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 3, No 2 (2018): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penggunaan napza di Indonesia makin lama makin meningkat. Menurut BNN sebanyak 37 – 40 orang meninggal dunia setiap harinya akibat dampak buruk dari napza. Kecanduan terhadap napza merupakan penyakit kronis yang akan diderita seumur hidup, dimana ketergantungan bukan proses yang sekejap melainkan rangkaian dari proses penyalahgunaan. Penggunaan napza atau coba-coba terkadang sudah mulai dilakukan dari bangku sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika psikologis mantan pecandu napza, dimulai dari awal menyalahgunan napza hingga menjadi kecanduan, memutuskan untuk berhenti memakai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, Subjek atau informan ditentukan dengan menggunakan tehnik sampling non-probability sampling dengan tipe purposive sampling berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yaitu melibatkan satu informan, yaitu laki-laki (F) yang berusia 42 tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara secara mendalam (in depth interview), dimana peneliti akan menwawancarai informan dengan wawancara semi terstruktur. Selain itu peneliti juga menggunakan observasi serta menggunakan tes-tes psikologi, yaitu tes grafis berupa tes DAM (Draw a Man) dan BAUM (tes menggambar pohon), serta tes inteligensi dengan menggunakan WAIS. Tehnik analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis studi kasus pola kasus/kejadian. Berdasarkan hasil penelitian F menjadi pecandu narkoba karena adanya proses belajar, dimana kenikmatan dan kurangnya pengawasan orang tua merupakan reinforcement untuk terus menggunakan napza. Adanya generalisasi terhadap people, place, pleasure menyebabkan F sulit untuk berhenti menggunakan napza. Kata Kunci: Dinamika psikologis, mantan pengguna napza
PENERAPAN TERAPI PERILAKU KOGNITIF (COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY) UNTUK MENGURANGI SIMTOM PADA SUBJEK YANG MENGALAMI GANGGUAN KECEMASAN UMUM Wina Lova Riza
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 1 No 1 (2016): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psikologi.v1i1.687

Abstract

This study aims to obtain results from the application of cognitive behavioral therapy (CBT) to individuals who experience generalized anxiety disorder. This research uses a qualitative single case design approach. The results of the study were subjects who experienced generalized anxiety disorder characterized by continuous anxiety, unable to control their worries, difficulty seeing problems objectively, being irritable and being offensive, experiencing somatic complaints, and worrying that something bad might happen. The results of the intervention are supported by pre-test and post-test. Pre-test results with GAD-7 with a score of 13 which shows that S is in the category of moderate anxiety (moderate anxiety). Then after intervening for 10 sessions, there were changes in anxiety symptoms that were shown in the GAD-7 post test results with a score of 6, the subjects were in the category of mild anxiety. This shows that cognitive behavioral therapy (CBT) can provide positive changes and can reduce the symptoms of subject anxiety. Keywords: Anxiety Disorder, CBT Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil dari penerapan terapi perilaku kognitif (CBT) terhadap individu yang mengalami gangguan kecemasan umum. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif single case design. Hasil penelitian adalah subjek yang mengalami gangguan kecemasan umum ditandai dengan kecemasan yang terus menerus, tidak dapat mengontrol kekhawatirannya, sulit melihat masalah secara objektif, mudah marah dan bersikap ofensif, mengalami keluhan somatik, dan khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi. Hasil intervensi didukung oleh pre test dan post test. Hasil pre test dengan GAD-7 dengan skor 13 yang menunjukkan bahwa S berada pada kategori kecemasan sedang (moderate anxiety). Kemudian setelah diintervensi selama 10 kali sesi, terdapat perubahan pada gejala kecemasan yang ditunjukkan pada hasil post test GAD-7 dengan skor 6, subjek berada dalam kategori kecemasan ringan (mild anxiety). Hal ini menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif (CBT) dapat memberikan perubahan positif dan dapat menurunkan simtom kecemasan subjek. Keyword: Gangguan Kecemasan Umum, CBT.
KORELASI ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KECERDASAN EMOSI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KOMUNITAS HOME SCHOOLING BERKEMAS Wina Lova Riza
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 1 No 2 (2016): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psikologi.v1i2.691

Abstract

The purpose of this study was to determine the correlation between interpersonal communication and emotional intelligence with achievement motivation in packaged home schooling community students. The population in this study were 50 packaged home schooling community students, where the sampling technique was saturated sampling (census), because the population was the same as the sample. Based on the results of data analysis using multivariate correlation with the help of SPSS 15.0, research results obtained with a correlation coefficient of 0.657 with p <0.05, then H0 which states there is no correlation between interpersonal communication and emotional intelligence is rejected, while Ha which states there is a correlation between Interpersonal communication and emotional intelligence are accepted. Based on the description above it can be concluded that there is a significant correlation with the positive direction between interpersonal communication and emotional intelligence with achievement motivation in packaged home schooling community students. So, the better interpersonal communication and the higher the emotional intelligence will be followed by the higher achievement motivation Keywords: Interpersonal Communication, Emotional Inteligence, Achievemnet Motivation. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosi dengan motivasi berprestasi pada siswa komunitas home schooling Berkemas. Populasi pada penelitian ini siswa komunitas home schooling berkemas yang berjumlah 50 orang, dimana tehnik pengambilan sampel adalah sampling jenuh (sensus), karena populasi sama dengan sampel. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan multivariate correlation dengan bantuan program SPSS 15.0 diperoleh hasil penelitian dengan koefisien korelasi sebesar 0,657 dengan p<0,05, maka H0 yang menyatakan tidak ada korelasi antara komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosi ditolak, sedangkan Ha yang menyatakan ada korelasi antara komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosi diterima. Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada korelasi yang signifikan dengan arah positf antara komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosi dengan motivasi berprestasi pada siswa komunitas home schooling Berkemas. Jadi, semakin baik komunikasi intepersonal dan semakin tinggi kecerdasan emosi akan diikuti dengan semakin tingginya motivasi berprestasi. Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Kecerdasan Emosional, Motivasi Berprestasi.
PENERAPAN TERAPI BEHAVIORAL KOMPREHENSIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN COPING PADA SUBJEK TRIKOTILOMANIA Wina Lova Riza
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 2 No 2 (2017): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psikologi.v2i2.701

Abstract

The aim of this study is to find out whether comprehensive behavioral therapy (ComB) is effective in improving coping skills in trichotillomania sufferers. This research uses a qualitative single case design approach. This method places subjects that function as self-control rather than using other individual data. This design is used to study changes in behavior as a result of certain treatments. Analysis of the research data used in this study using pattern matching that is comparing theories with the results of gathering subjects before and after the intervention, and by using an analysis of the progress of the intervention results. The results showed that comprehensive behavioral therapy was effective in overcoming trichotillomania and after administration. After treatment, S can control the tension and desire to pull hair, be able to change the way of thinking about satisfaction when after pulling hair, and can withstand the desire to pull out the hair both under stress and relaxed conditions. Keywords: Behavioral Komprehensive Theraphy, Coping Skill, Trikotilomania. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terapi behavioral komprehensif (ComB) efektif untuk meningkatkan keterampilan coping pada penderita trikotilomania. Penelitian ini, menggunakan pendekatan kualitatif single case design. Metode ini menempatkan subyek yang berfungsi sebagai kontrol dirinya daripada menggunakan data individu yang lain. Desain ini digunakan untuk mempelajari perubahan perilaku sebagai akibat dari perlakuan tertentu. Analisa data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan pattern matching yaitu membandingkan teori dengan hasil pengumpulan subjek sebelum dan sesudah intervensi, serta dengan menggunakan analisa perkembangan hasil intervensi. Hasil penelitian didapatkan bahwa terapi perilaku komprehensif efektif untuk mengatasi gangguan trikotilomania dan setelah diberikan. Setelah diberikan treatment S dapat mengontrol ketegangan dan keinginan untuk mencabut rambut, mampu mengubah cara berpikir mengenai kepuasaan saat setelah mencabut rambut, dan dapat menahan keinginan untuk mencabut rambut baik dalam kondisi stres maupun kondisi santai. Kata Kunci: Terapi Behavioral Komprehensif, Keterampilan Coping, Trikotilomania.
ASOSIASI ANTARA ATTACHMENT STYLES DALAM HUBUNGAN ROMANTIS PADA RELATIONSHIP SATISFACTION (KEPUASAAN DALAM SUATU HUBUNGAN) Wina Lova Riza
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 3 No 1 (2018): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psikologi.v3i1.707

Abstract

This study aims to investigate the association between perceptions of childhood experiences with parents, attachment styles (avoidant, anxious/ambivalent, and security) in romantic relationships, and relationship satisfaction (satisfaction in relationships) with a sample of lecturers and employees of UBP in Karawang who have married or having a romantic relationship. The method used in this study is a regression method with the aim to find out the extent of the influence of one independent variable with the dependent variable. In other words, researchers intend to see the effect of variable attachment styles with relationship satisfaction. The research instrument used was to use two questionnaires with a Likert scale, namely the Experiences in Close Relationships-Revised (ECR-R) questionnaire and the relationship assessment scale. From the results of the study using multivariate correlation analysis with the SPSS 24 program, a significant value of 0.009 was obtained with a probability (p) of 0,000; because p <0.05, it indicates a significant relationship with a positive direction between attachment styles and relationship satisfaction. In addition, the following are the results of grouping the results of respondents' attachment style. From a total of 88 respondents, 50 of them (57%) have a fearful attachment style, 17 people (19%) have a dismissing attachment style, 11 people (13%) have a preocupied attachment style, and 10 (11%) have type of secure attachment style. Keywords: Attachment Styles, Relationship Satisfication, Romantic Relationship Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki asosiasi antara persepsi pengalaman masa kanak-kanak dengan orang tua, attachment styles (avoidant, anxious/ambivalent, dan security) dalam hubungan romantis, dan relationship satisfacation (kepuasaan dalam hubungan) dengan sampel dosen dan karyawan UBP Karawang yang telah menikah atau sedang menjalani hubungan romantis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh satu variabel indenpenden dengan variabel dependen. Dengan kata lain, peneliti bermaksud untuk melihat pengaruh variabel attachment styles dengan relationship satisfaction. Instrumen penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan dua kuesioner dengan skala likert, yaitu kuesioner Experiences in Close Relationships-Revised (ECR-R) dan relationship assessment scale. Dari hasil penelitian dengan menggunakan analsis korelasi multivariat dengan program SPSS 24 diperoleh nilai signifikan sebesar 0,009 dengan probabilitas (p) 0,000; karena p < 0,05, maka menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan arah positif antara attachment styles dengan relationship satisfaction. Sebagai tambahan, berikut dipaparkan hasil pengelompokkan hasil attachment style responden. Dari total 88 preponden, 50 orang diantaranya (57%) memiliki tipe fearful attachment style, 17 orang (19%) memiliki tipe dismissing attachment style, 11 orang (13%) memiliki tipe preocupied attachment style, dan 10 orang (11%) memiliki tipe secure attachment style. Kata Kunci: Attachment Styles, Relationship Satisfication, Romantic Relationship
DINAMIKA PSIKOLOGIS PADA MANTAN PECANDU NAPZA YANG SEDANG MENJALANI PROGRAM SUBSTITUSI ORAL METADON (STUDI KASUS) Wina Lova Riza
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 3 No 2 (2018): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psikologi.v3i2.711

Abstract

This study aims to determine the psychological dynamics of former drug addicts, starting from drug abuse until they become addicted, deciding to stop using them. This study uses a qualitative approach, the subject or informant is determined using a non-probability sampling technique with a purposive sampling type based on predetermined criteria, which involves one informant, namely a male (F) aged 42 years. Data collection methods used in this study are in-depth interviews (in depth interviews), where researchers will interview informants with semi-structured interviews. In addition, researchers also used observation and psychological tests, which are graphic tests in the form of DAM (Draw a Man) and BAUM (tree drawing) tests, and intelligence tests using WAIS. The data analysis technique used is case study analysis of case / incident patterns. Based on the results of research F became a drug addict because of the learning process, where the enjoyment and lack of parental supervision is a reinforcement to continue using drugs. Generalization of people, places, pleasure makes it difficult for F to stop using drugs. Keywords: Psychological Dynamics, Drug Addicts. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika psikologis mantan pecandu napza, dimulai dari awal menyalahgunan napza hingga menjadi kecanduan, memutuskan untuk berhenti memakai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, Subjek atau informan ditentukan dengan menggunakan tehnik sampling non-probability sampling dengan tipe purposive sampling berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yaitu melibatkan satu informan, yaitu laki-laki (F) yang berusia 42 tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara secara mendalam (in depth interview), dimana peneliti akan menwawancarai informan dengan wawancara semi terstruktur. Selain itu peneliti juga menggunakan observasi serta menggunakan tes-tes psikologi, yaitu tes grafis berupa tes DAM (Draw a Man) dan BAUM (tes menggambar pohon), serta tes inteligensi dengan menggunakan WAIS. Tehnik analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis studi kasus pola kasus/kejadian. Berdasarkan hasil penelitian F menjadi pecandu narkoba karena adanya proses belajar, dimana kenikmatan dan kurangnya pengawasan orang tua merupakan reinforcement untuk terus menggunakan napza. Adanya generalisasi terhadap people, place, pleasure menyebabkan F sulit untuk berhenti menggunakan napza. Kata Kunci: Dinamika Psikologis, Mantan Pengguna Napza