Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Senam Kaki Diabetes untuk Memperbaiki Keluaran Polineuropati pada Penderita Diabetes Astiarani, Yunisa; Margareta, Revi; Mutiara Putri, Marcelvina; Shalsamir Cotto, Nadjoua; Kurniawan, Felicia; Santi, Bryany Titi; Hadiyanto; Kristian, Kevin; Satya, Regina
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v2i1.5028

Abstract

Prevalensi ulkus kaki diabetik (Diabetic Foot Ulcer/DFU) di seluruh dunia mencapai 19-34%, dengan dampak serius termasuk risiko amputasi dan kematian. Senam kaki diabetes menjadi salah satu upaya untuk mengatasi prevalensi tersebut. Kegiatan ini mengevaluasi efektivitas senam kaki diabetes dalam memperbaiki rasa kebas, kesemutan dan nyeri serta menilai efek perubahan HbA1c pada responden. Partisipan melibatkan individu dengan DM tipe 2 yang telah mengalami polineuropati atau ulkus kaki. Senam kaki diabetes dilakukan selama 10 menit setiap hari selama 12 minggu, dengan tujuan mengevaluasi efektivitasnya terhadap keluaran kaki diabetes, seperti skor Visual Analogue Scale (VAS), intensitas serta frekuensi nyeri, kesemutan, dan kebas. Kadar HbA1c juga dibandingkan sebelum dan sesudah perlakuan. Sebanyak 27 penderita polineuropati dan DFU datang dalam kegiatan demonstrasi senam kaki. Penurunan signifikan pada skor VAS, intensitas dan frekuensi nyeri, kesemutan, dan kebas setelah senam kaki diabetes diamati. Tidak terdapat perubahan kadar HbA1c yang signifikan, mengindikasikan senam kaki diabetes independen terhadap monitoring glukosa pada pasien DM tipe 2 dengan polineuropati. Senam kaki diabetes dengan 9 gerakan yang direkomendasikan mampu memberikan dampak positif pada keluaran kaki diabetes, menunjukkan penurunan nyeri, kesemutan, dan kebas.  
KEGIATAN PENGUATAN KAPASITAS MURID SMA SWASTA DALAM MASA PANDEMI COVID-19 Wiraharja, Regina Satya; Kristian, Kevin; Astiarani, Yunisa; Denish
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v3i1.5752

Abstract

Pandemi COVID-19 menghambat sistem pendidikan di Indonesia akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan oleh pemerintah. Banyak masalah kesehatan yang dialami para murid baik dari segi fisik maupun mental, meningkat akibat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan. Menyikapi hal tersebut, sangat diperlukan program yang adaptif dan inovatif untuk menyokong kegiatan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). Penulis mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa Penguatan Kapasitas Murid SMA untuk meningkatkan pengetahuan para murid mengenai masalah kesehatan yang mereka alami. Kegiatan dimulai dengan identifikasi masalah kesehatan siswa melalui kuesioner online yang diisi oleh siswa dan orang tua, serta wawancara dengan guru. Setelah masalah kesehatan, teridentifikasi dilakukan kegiatan peningkatan kapasitas tahap awal secara daring berupa peningkatan pengetahuan. Kegiatan ini terdiri dari pre-test & post-test, ice breaking, penyampaian materi, role play antar siswa, tanya jawab, dan kuis. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa 81% siswa mengalami peningkatan pengetahuan mengenai masalah kesehatan.. Kegiatan ini disarankan untuk dilakukan secara berkesinambungan dengan memperhatikan kesesuaian topik berdasarkan data faktual terkait masalah kesehatan yang dialami siswa, dan  melibatkan kegiatan ini ke dalam kurikulum pendidikan.   
EVALUASI KELAYAKAN MEDIA KESEHATAN ELEKTRONIK DAN DISTRIBUSINYA DALAM MENGADAPTASI KEBIASAAN BARU DI ERA PANDEMI COVID-19 Astiarani, Yunisa; Putri, Giovani Indah Giantoro; Santi, Bryany Titi; Wiraharja, Regina Satya; Hadiyanto; Kristian, Kevin
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v1i2.4459

Abstract

Informasi yang salah selama pandemi COVID-19 dapat menyebabkan ketidak pedulian bahkan perilaku berbahaya di masyarakat. Informasi yang valid dan benar, khususnya tentang adaptasi kebiasaan baru di era new normal, dibutuhkan untuk mengurangi penyebaran penyakit yang kian meningkat. Kegiatan evaluasi kelayakan media promosi kesehatan eletronik bertujuan agar informasi lebih mudah dimengerti dan diaplikasikan. Distribusi media promosi kesehatan yang melibatkan tokoh masyarakat, kader, dan wakil warga diharapkan dapat mengurangi resistensi warga setempat terhadap informasi pencegahan. Evaluasi dan distribusi media kesehatan elektronik dilakukan di sebuah rukun warga (RW) di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Perwakilan warga setempat mengevaluasi e-poster dan video edukasi melalui formulir online tentang kejelasan informasi, bahasa, dan desain. Kedua media tersebut kemudian disebarkan ke seluruh kepala keluarga di RW setempat. Sebanyak 54 wakil warga mengevaluasi media promosi kesehatan elektronik tersebut, dengan rata-rata 97% setuju bahwa e-poster mudah dibaca, menarik untuk dibaca lebih lanjut, dan membantu pemahaman yang lebih baik. Video edukasi juga diterima dengan baik, dengan rata-rata 98% peserta setuju bahwa video tersebut mudah dipahami, memiliki artikulasi yang jelas, dan membantu pemahaman yang lebih baik. Selain itu, 94.5% peserta tidak setuju video tersebut dijelaskan terlalu cepat. Distribusi media mencapai 87,6% dari seluruh rumah tangga di rukun warga setempat dan diterima dengan baik. Evaluasi media promosi kesehatan yang dilakukan oleh perwakilan warga membantu kelancaran distribusi media elektronik pada warga sekitar.
Senam Kaki Diabetes untuk Memperbaiki Keluaran Polineuropati pada Penderita Diabetes Astiarani, Yunisa; Margareta, Revi; Mutiara Putri, Marcelvina; Shalsamir Cotto, Nadjoua; Kurniawan, Felicia; Santi, Bryany Titi; Hadiyanto; Kristian, Kevin; Satya, Regina
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v2i1.5028

Abstract

Prevalensi ulkus kaki diabetik (Diabetic Foot Ulcer/DFU) di seluruh dunia mencapai 19-34%, dengan dampak serius termasuk risiko amputasi dan kematian. Senam kaki diabetes menjadi salah satu upaya untuk mengatasi prevalensi tersebut. Kegiatan ini mengevaluasi efektivitas senam kaki diabetes dalam memperbaiki rasa kebas, kesemutan dan nyeri serta menilai efek perubahan HbA1c pada responden. Partisipan melibatkan individu dengan DM tipe 2 yang telah mengalami polineuropati atau ulkus kaki. Senam kaki diabetes dilakukan selama 10 menit setiap hari selama 12 minggu, dengan tujuan mengevaluasi efektivitasnya terhadap keluaran kaki diabetes, seperti skor Visual Analogue Scale (VAS), intensitas serta frekuensi nyeri, kesemutan, dan kebas. Kadar HbA1c juga dibandingkan sebelum dan sesudah perlakuan. Sebanyak 27 penderita polineuropati dan DFU datang dalam kegiatan demonstrasi senam kaki. Penurunan signifikan pada skor VAS, intensitas dan frekuensi nyeri, kesemutan, dan kebas setelah senam kaki diabetes diamati. Tidak terdapat perubahan kadar HbA1c yang signifikan, mengindikasikan senam kaki diabetes independen terhadap monitoring glukosa pada pasien DM tipe 2 dengan polineuropati. Senam kaki diabetes dengan 9 gerakan yang direkomendasikan mampu memberikan dampak positif pada keluaran kaki diabetes, menunjukkan penurunan nyeri, kesemutan, dan kebas.  
KEGIATAN PENGUATAN KAPASITAS MURID SMA SWASTA DALAM MASA PANDEMI COVID-19 Wiraharja, Regina Satya; Kristian, Kevin; Astiarani, Yunisa; Denish
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v3i1.5752

Abstract

Pandemi COVID-19 menghambat sistem pendidikan di Indonesia akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan oleh pemerintah. Banyak masalah kesehatan yang dialami para murid baik dari segi fisik maupun mental, meningkat akibat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan. Menyikapi hal tersebut, sangat diperlukan program yang adaptif dan inovatif untuk menyokong kegiatan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). Penulis mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa Penguatan Kapasitas Murid SMA untuk meningkatkan pengetahuan para murid mengenai masalah kesehatan yang mereka alami. Kegiatan dimulai dengan identifikasi masalah kesehatan siswa melalui kuesioner online yang diisi oleh siswa dan orang tua, serta wawancara dengan guru. Setelah masalah kesehatan, teridentifikasi dilakukan kegiatan peningkatan kapasitas tahap awal secara daring berupa peningkatan pengetahuan. Kegiatan ini terdiri dari pre-test & post-test, ice breaking, penyampaian materi, role play antar siswa, tanya jawab, dan kuis. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa 81% siswa mengalami peningkatan pengetahuan mengenai masalah kesehatan.. Kegiatan ini disarankan untuk dilakukan secara berkesinambungan dengan memperhatikan kesesuaian topik berdasarkan data faktual terkait masalah kesehatan yang dialami siswa, dan  melibatkan kegiatan ini ke dalam kurikulum pendidikan.   
Healthy Lifestyle Behaviors and Sociodemographic Characteristics Among Medical Students in Indonesia During the New Normal Era: A Cross-Sectional Study Vionnetta, Sharren Shera; Tanumihardja, Tommy Nugroho; Kristian, Kevin
Kesmas Vol. 18, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to identify medical students’ healthy lifestyle behaviors during the new normal era and to determine its relationship with sociodemographic factors, bearing in mind that, as future physicians and health role models, medical students play an important role in adopting and promoting healthy lifestyle behaviors to reduce the risk of future health problems as well as optimize communities’ health status. This cross-sectional study was conducted at the School of Medicine and Health Sciences of Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, with 111 medical students selected through stratified random sampling. Data were collected using sociodemographic characteristics (sex, residence, year of study, and participation in health promotion training) and the Health-Promoting Lifestyle Profile-II (HPLP-II) questionnaire and analyzed using descriptive and bivariate analyses. The results showed a moderate total HPLP-II score (2.46± 0.37). Interpersonal relations had the highest mean score, and health responsibility had the lowest. A significant difference in the total HPLP-II scores was identified between students participating in health promotion training and those who did not (p-value = 0.049). Further study is needed to explore other factors influencing healthy lifestyle behaviors among medical students.
Profil Pengobatan Infeksi Saluran Napas Atas Akut (ISPA) dan Hubungannya dengan Kunjungan Ulang Pasien Sombuk, Carl Ray Kalla; Astiarani, Yunisa; Kristian, Kevin
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 13 No 05 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v13i05.2326

Abstract

ISPA merupakan salah satu permasalahan yang sering dijumpai di masyarakat. ISPA diakibatkan oleh virus dan bakteri. ISPA menyerang berbagai golongan usia, mulai dari balita, anak, maupun dewasa. Golongan obat antibiotik, kortikosteroid, vitamin, dan obat simptomatik digunakan untuk mengobati ISPA. Timbul permasalahan penggunaan obat yang kurang sesuai sehingga menimbulkan kunjungan ulang pasien untuk berobat lagi pada layanan kesehatan primer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui profil pengobatan ISPA dan hubungannya dengan kunjungan ulang pada pasien ISPA di Klinik A, Kediri, Jawa Timurenggunakan desain penelitian potong lintang dengan pendekatan retrospektif mengguanakan telaah rekam medis. Pengambilan sampelon-random berupa whole population sampling pada penderita ISPA pada periode bulan Januari-Maret 2021 dan jumlah populasi beserta sampel sebesar 127 responden usia > 18 tahun. Menggunakan data rekam medis dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Sebesar 65,5% usia > 18 tahun, 50,4% obesitas, 14,2% komorbid. Sebesar 20,5% menggunakan antibiotik, 35,4% kortikosteroid, 100% obat simtomatik, dan 52,8% vitamin. Sebesar 17,6% pasien ISPA menggunakan antibiotik, faringitis 26,7%, sinusitis 25%, common cold 15%, dan tonsilofaringitis akut 100%. Sebesar 10,2% melakukan kunjungan ulang 2 dan 6,3% >2. Tidak ada hubungan kunjungan ulang dengan penggunaan kortikosteroid (p=0,201) vitamin (0,162). Dengan uji Fisher-Exact, hasilnya signifikan antara kunjungan ulang dengan penggunaan antibiotik (p=0.014).
Medical personnels’ well-being and policy adaptations in hospitals during COVID-19 pandemic Kristian, Kevin; Santi, Bryany Titi; Astiarani, Yunisa; Kurniawan, Felicia; Salama, Ngabila
BKM Public Health and Community Medicine Vol 38 No 08 (2022)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/bkm.v38i8.4996

Abstract

Purpose: To explore many forms of adaptations and alterations that occur in the COVID-19 referral hospitals in Jakarta during the COVID-19 pandemic as a preparation to deal with another pandemic in the future. Method: A qualitative study through focus group discussions (FGD) of seven hospitals in Jakarta, including five public and two private hospitals, with the participation of each structural and medical personnel separately. The discussion identifies four main topics that cover the aim of the study: (a) Medical personnel workload; (b) Occupational health and comfort; (c) Relationships; (d) Hospital policy during the COVID-19 pandemic. Results: This study was participated by 40 informants from the medical personnel group and 37 responders from the structural group from various positions in the hospital. Researchers estimated several factors to contribute to medical personnel’s well-being in providing health services during the pandemic of COVID-19. Rising workloads, an increased number of patients and types of procedures, and the unavailability and discomforts from suitable PPE with a lack of IPC socialization influence a decline in their well-being and increase the risk of counterproductive work behavior. Moreover, conflicts among personnel and poor communication also deteriorate well-being. Nevertheless, several hospital policy adaptations, namely incentives provision, regular mental-health check-ups, no salary reduction for COVID-19-positive workers, and supportive attitudes towards each other in the workplace, may enhance their well-being. Conclusion: Increased workloads, problems in PPE availability, and conflict among personnel are the main contributing factors that need to be addressed to increase the medical personnel's well-being during the pandemic, while several hospital policy adaptations support their well-being.
Depression as a predominant factor for activities of daily living among elderly Giovanny, Audrey Carissa; Handajani, Yvonne Suzy; Turana, Yuda; Kristian, Kevin
BKM Public Health and Community Medicine Vol 41 No 04 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/bkm.v41i04.19266

Abstract

Purpose: This study aims to provide an overview of the ability to perform activities of daily living (ADL) in the elderly population and to identify associated factors. Methods: A cross-sectional study was conducted with 100 community-dwelling participants aged 60 and older in West Jakarta. Sociodemographic data, the Barthel Index, the Berg Balance Scale, the Fried Frailty Index, and the Geriatric Depression Scale were collected by interview. Chi-Square and multiple logistic regression analyses were used for the bivariate and multivariate analyses. Results: The majority of participants were women (71%), aged 60-74 years (75%), with education levels of 12 years or more (90%). Fifteen percent of elderly participants experienced problems with ADL. Chi-square analysis showed significant associations between ADL impairment with age (p=0.006; OR=4.57; 95%CI: 1.454-14.368), balance (p=0.023; OR=10.38; 95%CI: 1.567-68.595), and depression (p=0.006; OR=5.00; 95%CI: 1.468-17.033). Multiple logistic regression analysis identified depression as the most dominant risk factor affecting ADL, increasing the risk by 4.02 times. Conclusion: This study highlights age, body balance, and depression as potential contributors to ADL impairment, with depression emerging as the predominant risk factor. Both physical and mental health should be considered essential for preserving ADL function in the elderly.
Dependency in Older People with Sarcopenia Lim, Sebastian; Handajani, Yvonne Suzy; Turana, Yuda; Kristian, Kevin
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 3 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i3.4338

Abstract

The risks of sarcopenia tends to increase as the age increase and also low physical activity, dependency in activity of daily living, and obesity may lead to decrease in skeletal muscle mass that impact to muscle strength and decreasing physical performance. This study aimed to determine the association between physical activity, activity of daily living, and obesity in older people. Determining the association of physical activity, activity of daily living, and obesity with sarcopenia among older people in West Jakarta. This was an analytical descriptive study with cross-sectional design of 207 subjects aged > 70 years in West Jakarta. The variable were assessed by using a guidelines from Asian Working Group of Sarcopenia (AWGS), cut-off points from World Health Organization (WHO) and Barthel Index for assessment of sarcopenia, physical activity and activity of daily living, and also using cut-off points from World Health Organization (WHO) for assessment of obesity. Multivariate logistic regression was used to analyze the association between sociodemographic factors, physical activity, activity of daily living, and obesity on sarcopenia. Based on sociodemographic characteristics, the respondents were mostly woman (71.5%) with more than 70 years (58%), had more than 12 years of education (74.4%). The analysis showed that activity of daily living has a meaningful relationship with sarcopenia (p= 0.021; OR= 3.595; 95% CI= 1.208 – 10.696). Furthermore, sex was also found as a risk factor for sarcopenia (p= 0.002; OR= 5.484; 95% CI= 1.899 – 15.836). This study showed that activity of daily living played a significant role in the incidence of sarcopenia in older people. In addition, older men are known to have higher risk of developing sarcopenia.