Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Bimbingan Teknis Pembuatan dan Cara Memainkan Jimbe Bagi Komunitas Himpunan Mahasiswa Susilo, Tanto Budi; Susanti, Dewi Sri; Soesanto, Oni; Manik, Tetti Novalina; Krisdianto, Krisdianto; Az Zahra, Aisyah Nur; Thresye, Thresye
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 4, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v4i3.13529

Abstract

Abstrak Tifa atau jimbe adalah alat musik perkusi tradisional yang berasal dari West Afrika, terkenal karena kemampuannya menghasilkan berbagai suara yang kaya dan dinamis. Pembuatan jimbe melibatkan beberapa tahapan krusial, dimulai dengan pemilihan kayu berkualitas tinggi seperti kayu balau atau kayu mahoni untuk tubuh drum. Proses pembuatan termasuk pemotongan, pembentukan, dan pengeringan kayu, serta pemasangan kulit hewan yang direntangkan pada bagian atas drum. Teknik penyempurnaan meliputi penyetelan kulit dengan tali atau karet untuk mencapai ketegangan yang tepat dan menghasilkan resonansi yang optimal. Cara memainkan jimbe melibatkan teknik memukul permukaan drum dengan tangan, menggunakan teknik dasar seperti slap, tone, dan bass untuk menciptakan variasi suara. Teknik slap menghasilkan suara tajam dan pendek, sementara tone memberikan nada yang lebih penuh, dan bass menghasilkan suara rendah yang mendalam. Pemain jimbe juga harus menguasai teknik kompleks seperti flam dan roll untuk menambah kompleksitas ritme. Latihan dan pemahaman terhadap struktur ritme serta koordinasi tangan sangat penting untuk memainkan jimbe dengan efektif. Jimbe tidak hanya berfungsi sebagai alat musik, tetapi juga sebagai elemen penting dalam budaya dan upacara Afrika, menyatukan komunitas melalui musik dan tarian. Kegiatan program kreativitas masyarakat (PKM) ini adalah bimbingan teknis (bimteks) membuat dan memainkan tifa. Metode structural equation modelling (SEM) digunakan untuk evaluasi pembuatan dan memainkan tifaoleh 15 responden. Hasil tanggapan responden, sebagai berikut;sangat mengerti (33,35%), mengerti (38,35%), kurang mengerti (14,75%) dan tidak mengerti (13,34%). Ringkasnya hasil pembuatan dan memainkan panting menyatakan bahwa komunitas mahasiswa himpunan merasa terhibur dengan memainkan tifa secara estetik.Kata kunci: jimbe; resonansi; budaya
Penyuluhan Evolusi Budaya Berpuasa Bagi Generasi Muda di Rusunawa: Studi Kasus Autofagi Susilo, Tanto Budi; Susanti, Dewi Sri; Soesanto, oni; Manik, Tetti Novalina; Rasjava, Achmad Ramadhanna'il; Krisdianto, Krisdianto; Hindarto, Imam; Thresye,, Thresye,; Kristanto, Budi; Akbar, Arief Rahmad Maulana
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 4, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v4i3.13506

Abstract

Puasa merupakan praktik universal yang melintasi berbagai zaman dan budaya, termasuk dalam konteks prasejarah, sejarah global, dan spesifik di Nusantara. Pada masa prasejarah, puasa mungkin berfungsi sebagai ritual spiritual dan strategi bertahan hidup, dengan indikasi dari temuan arkeologis yang menunjukkan adanya praktik menahan diri sebagai bagian dari upacara religius atau sebagai adaptasi terhadap kekurangan makanan. Di tingkat global, puasa dipraktikkan dalam berbagai bentuk di berbagai agama, seperti puasa Ramadan dalam Islam, puasa Yom Kippur dalam Yahudi, dan puasa Upawasa dalam Hindu, menunjukkan betapa pentingnya puasa dalam kehidupan spiritual dan sosial manusia. Di Nusantara, puasa menggabungkan elemen-elemen tradisi lokal dengan ajaran agama, seperti puasa Ramadan di kalangan Muslim, Upawasa di Bali, dan puasa adat di berbagai suku. Selain dimensi spiritual dan budaya, puasa juga memiliki mekanisme biologis yang signifikan. Autofagi, proses seluler di mana sel memecah dan mendaur ulang komponen internalnya, meningkatkan kesehatan dan ketahanan sel. Integrasi antara aspek historis, budaya, dan mekanisme biologis puasa menunjukkan kompleksitas dan pentingnya praktik ini dalam berbagai konteks. Program kreatifitas masyarakai (PKM) ini menyoroti evolusi budaya berpuasa dan manfaatnya untuk bertahan hidup. Berdasarkan uraian pada evolusi budaya berpuasa dan dielaborasi dengan metode structural equation modelling (SEM), tanggapan 31 responden menunjukan sebagai berikut ini; sangat mengerti (2,3 %), mengerti (66,9 %), kurang mengerti (27,9 %) dan tidak mengerti (2,9 %). PKM ini dapat dimanfaatkan sebagai informasi untuk menjelaskan bagaimana manusia bisa bertahan hidup dengan berpuasa. Kata kunci: puasa; prasejarah; agama; autofagi; hidup
Bio-briquettes from tea fluff biochar: a response surface methodology study on particle size, resin gum-adhesive, and used cooking oil immersion time Suryajaya, Suryajaya; Agustian, Egi; Haryanti, Ninis Hadi; Prasetia, Hafiizh; Rahmah, Siti; Kurniawan, Hendris Hendarsyah; Wianto, Totok; Ramadhoni, Benni F; Manik, Tetti Novalina; Annisa, Nova; Rezamela, Erdiansyah; Sulaswatty, Anny
International Journal of Renewable Energy Development Vol 14, No 5 (2025): September 2025
Publisher : Center of Biomass & Renewable Energy (CBIORE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61435/ijred.2025.60877

Abstract

Fluff tea is the residual solid waste generated in the green tea industry and holds the potential for development as a solid fuel in bio-briquettes. This study transformed fluff tea into bio-briquettes utilizing biochar produced through slow pyrolysis. The study aimed to optimize bio-briquettes production from fluff tea using the Response Surface Methodology (RSM) approach through proximate analysis. The cylindrical bio-briquettes were produced using biochar particle sizes of 850, 500, and 150 μm, resin gum adhesive concentrations of 10%, 15%, and 20%, and immersion times in cooking oil of 0, 3, and 6 minutes. The results showed that the overall response by the p-value was <0.05, and the lack of fit was insignificant (p-value >0.05). The findings indicated that the calorific value of tea fluff rose from 4,482.56 cal/g to 6,374.98 cal/g after conversion to biochar. The optimum conditions for producing tea fluff bio-briquettes were a particle size of 850 μm, adhesive concentration of 11%, and immersion time of 5 minutes. The bio-briquettes exhibited a moisture content of 3.53%, ash content of 5.65%, volatile matter of 14.75%, fixed carbon of 76.14%, calorific value of 7,796.37 cal/g, combustion rate of 0.11 g/min, density of 1.22 g/cm3, and compressive strength of 35.57 N/cm2. Most tea fluff briquettes' properties had met Indonesia's briquettes standard. The production of bio-briquettes from tea fluff waste is a viable alternative fuel for both industrial and domestic applications.
Geofisika dan Geokimia Lahan Gambut Terdegradasi Tanah Timbun Manik, Tetti Novalina; Purba, Santi Carolina; Khayanti, Yuni Sri; Haryanti, Ninis Hadi; Sudarningsih, Rusdiansyah; Siregar, Simon Sadok
Lontar Physics Today Vol 4, No 2 (2025): June 2025
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/lpt.v4i2.23153

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD berbasis proyek yang valid dan praktis untuk melatihkan creative thinking skills dan self-regulated learning pada materi energi alternatif. Jenis penelitian ini adalah Design and Development Research (DDR) yang diadaptasi dari Richey Klien (2007) dengan menggunakan uji validitas yang terdiri atas validasi empiric dan validasi expert, serta uji kepraktisan yang terdiri atas uji keterbacaan, uji persepsi guru, dan uji respon peserta didik, uji keefektifan terdiri atas hasil analisis terlatihnya creative thinking skills dan self-regulated learning dalam kelompok kecil. Hasil uji validasi empiric dilihat berdasarkan keberhasilan produk biobaterai. Hasil uji validasi expert didapatkan rata-rata nilai dari ketiga expert sebesar 3,24, dengan rata-rata nilai pada aspek media dan desain diperoleh sebesar 3,32 dengan kategori sangat valid, dan aspek materi dan konstruk diperoleh sebesar 3,15 dengan kategori valid. Hasil uji kepraktisan diperoleh skor rata-rata untuk uji keterbacaan sebesar 83,8% dengan kategori sangat praktis, uji persepsi guru sebesar 87,3% dengan kategori sangat baik, serta uji respon peserta didik sebesar 84,7% dengan kategori sangat baik, didapatkan rerata skor uji kepraktisan sebesar 85,3% dengan kategori sangat praktis. Uji keefektifan dilihat berdasarkan hasil analisis terlatihnya creative thinking skills diperoleh hasil 81% dan analisis terlatihnya self-regulated learning diperoleh hasil 83,6%. Telah dihasilkan LKPD untuk melatihkan creative thinking skills dan self-regulated learning yang valid, praktis, dan efektif dalam kelompok kecil.
Kajian Morfologi Mineral Magnetik Tanah Permukaan Dari Daerah Industri Di Banjarmasin Sudarningsih, Sudarningsih; Ibrahim, Ibrahim; Manik, Tetti Novalina
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i1.434

Abstract

Penelitian untuk mengidentifikasi morfologi mineral magnetik dari tanah kawasan industri daerah Banjarmasin telah dilakukan. Sampel tanah tersebut dianalisis dengan menggunakan Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X Ray Spectroscopy (SEM EDS) untuk mengetahui morfologi mineral magnetiknya. Keberadaan mineral magnetik di alam dapat menunjukkan kehadiran logam berat. Bentuk mineral magnetik pada sampel daerah penelitian didominasi oleh bentuk bulat sempurna dan bulat tidak sempurna yang diduga merupakan hasil proses antropogenik. Ukuran dari bulir mineral magnetiknya adalah multidomain (≥ 11–118,8 μm) dan pseudo single domain (≤ 3,7–9,5 μm).