Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PELATIHAN INOVASI PRODUK PENGOLAHAN HASIL LAHAN PEKARANGAN DAN LIMBAH ORGANIK DI KWT MAWAR BPP MARITENGGAE Yaya, Astrina Nur Inayah; Nurwidah, Andi; Salfiana, Salfiana; Hasanuddin, Fenny; Muhanniah, Muhanniah; Thamrin, Nining Triani; Mursalat, Aksal; AR, Trisnawaty; Yusrianti, Yusrianti; Reskianti, Reskianti; Zahilah, Rizka Nur; Alus, Yuliana Jurita; Safri, Eka Pratiwi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol 4 No 02 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/sabangka.v4i02.1418

Abstract

The Mawar Women Farmers Group (KWT) at BPP Maritenggae faces challenges in optimizing land yard products and organic waste utilization, as agricultural production increases, organic waste such as crop residues, fruit peels, and other organic materials are often not well utilized properly resulting in untapped economic potential. This community service program aims to enhance KWT members' skills in processing land products and organic waste into innovative, marketable products. The training employs lectures, demonstrations, and hands-on practice, providing participants with real experience in production, packaging, and marketing. The results indicate an increase in participants' knowledge and skills in processing organic waste into compost and transforming agricultural products into value-added goods. Furthermore, this training fosters an entrepreneurial spirit among KWT members, potentially improving their economic well-being and self-sufficiency.
PENGARUH BEBERAPA BAHAN PERENDAMAN TERHADAP PEMATAHAN DORMANSI VARIETAS BENIH PADI Nuari, Ramadhan; Hasanuddin, Fenny; Muhanniah, Muhanniah
PLANTKLOPEDIA: Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian Vol 3 No 2 (2023): September
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Siddenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/plantklopedia.v3i2.1170

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana bahan perendaman mempengaruhi pematahan dormansi pada varietas benih padi Mekongga dan Inpari 37, untuk perlakuan perendaman, aquades (kontrol), air kelapa muda dan Trichoderma harzianum 30x106 cfu/gram. Metode eksperimen yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor. Persentase daya kecambah dan morfologi kecambah adalah parameter yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan dengan larutan aquades (kontrol), air kelapa muda dan Trichoderma harzianum 30x106 cfu/gram. Rata-rata persentase daya kecambah menggunakan sidik ragam pada taraf uji BNJ 5%. Hasil pengamatan menunjukkan, pada perlakuan aquades (kontrol), Mekongga dengan rata-rata 79,33% dan Inpari 37 dengan rata-rata 84,33%. Sedangkan perlakuan air kelapa muda, Mekongga dengan rata-rata 85,33% dan Inpari 37 dengan rata-rata 90,67%. Sementara pada perlakuan Trichoderma harzianum 30x106 cfu/gram, Mekongga dengan rata-rata 92% dan Inpari 37 dengan rata-rata 90,33%. Pada morfologi kecambah, terdapat kecambah normal, upnormal dan mati.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI TUJU WALI-WALI II MELALUI PEMBUATAN PUPUK KOMPOS TRICHODERMA DALAM MENDUKUNG PERTANIAN BERKELANJUTAN DI DESA DAMAI Mursalat, Aksal; Syarifuddin, Rifni Nikmat; Muhanniah, Muhanniah; Thamrin, Nining Triani
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 2 (2025): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v8i2.57849

Abstract

Sidenreng Rappang Regency has great potential in the development of the agricultural sector, especially the chili crop, which acts as one of the main drivers of local economic growth. However, low soil fertility and dependence on chemical fertilizers and pesticides have had a negative impact on soil quality and chili crop productivity. To overcome these problems, training in making Trichoderma compost and fertilizer management is needed to increase chili production in a sustainable manner. The purpose of this community service is to provide solutions through training in making Trichoderma compost and effective fertilizer management, so as to increase soil fertility and the productivity of chili plants in Sidenreng Rappang Regency. The methods used included socialization, training, and evaluation using a pre-test and post-test model. Results showed significant improvements in farmers' knowledge, skills, and motivation. Farmers' knowledge increased from 40.43% to 92.85%, skills from 35.21% to 87.38%, and motivation from 60.54% to 98.61%. The success of this community service shows that the application of Trichoderma technology in agriculture helps farmers improve technical skills related to making Trichoderma compost fertilizer and provides a deeper understanding of effective fertilizer management. Kabupaten Sidenreng Rappang memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor pertanian, terutama tanaman cabai yang berperan sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, rendahnya kesuburan tanah serta ketergantungan pada pupuk dan pestisida kimia berdampak negatif terhadap kualitas tanah dan produktivitas tanaman cabai. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan pelatihan pembuatan pupuk kompos Trichoderma dan manajemen pemupukan dalam meningkatkan produksi cabai secara berkelanjutan. Adapun tujuan dari pengabdian masyarakat ini yaitu untuk memberikan solusi melalui pelatihan pembuatan pupuk kompos Trichoderma dan pengelolaan pemupukan yang efektif, sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman cabai di Kabupaten Sidenreng Rappang. Metode yang digunakan mencakup sosialisasi, pelatihan, dan evaluasi dengan model pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan, keterampilan, dan motivasi petani. Pengetahuan petani meningkat dari 40,43% menjadi 92,85%, keterampilan dari 35,21% menjadi 87,38%, dan motivasi dari 60,54% menjadi 98,61%. Keberhasilan pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa penerapan teknologi Trichoderma dalam pertanian membantu petani dalam meningkatkan keterampilan teknis terkait pembuatan pupuk kompos Trichoderma serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang manajemen pemupukan yang efektif.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI MELALUI PENGUATAN KELEMBAGAAN SERTA INOVASI BANK PUPUK DAN PESTISIDA ORGANIK Nikmat Syarifuddin, Rifni; Muhanniah, Muhanniah; Jabbar, Abdul; Iskandar, Aldy; M. Lolo, Nadyah Harnol; Fadil Syamsa, Muhammad
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 12 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i12.5210-5218

Abstract

Kelompok Tani Perisai merupakan gabungan dari 24 petani berdasarkan lokasi area lahan sawah yang pengelola sebanyak 25 Ha. Luasan lahan tersebut tentunya membutuhkan suplai pupuk dan pestisida yang sangat banyak untuk mengoptimalkan hasil budidaya padi. Saat ini hampir seluruh kelompok tani masih menggunakan 100% pupuk sintetik bersubsidi dan pestisida sintetik. Tahapan kegiatan PKM dilakukan dimulai dengan melakukan sosialisasi kegiatan pemberdayaan kelompok tani melalui penguatan kelembagaan serta inovasi bank pupuk dan pestisida organik, penyuluhan dan pendampingan kelembagaan dan SDM, pembuatan pupuk trichokompos dan pestisida nabati. Kegiatan pengabdian memberikan dampak yang baik terhadap penguatan kelembagaan kelompok tani dan mampu mengidentifikasi masalah kelompok yaitu ketidaksesuaian jumlah kelompok tani yang terdapat pada SK kelompok tani dengan yang sebenarnya sehingga terdapat anggota kelompok tani yang sulit mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai dengan luas lahan yang dimiliki. Selain itu, kelompok tani Perisai memiliki wadah untuk saling menukar informasi dan meningkatkan jejaring kerjasama sehingga dapat meningkatkan kualitas dari kelompok tani. Pendampingan memberikan edukasi kepada petani tentang cara pembuatan trichokompos yang efektif, termasuk pemahaman tentang bahan-bahan yang diperlukan dan proses pengomposan. Hal ini meningkatkan keterampilan petani dalam memproduksi pupuk organik yang berkualitas dan pendampingan pembuatan pestisida nabati meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dapat mengidentifkasi bahan baku dan menerapkan praktik pembuatan pestisida nabati, sehingga mampu mengurangi ketergantungan pada pestisida sintetik.
Efektivitas Waktu Perendaman Trichoderma sp dan Dosis Trichokompos pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. Saccharata Sturt): Effectiveness of Trichoderma sp Soaking Time and Trichocompost Dosage on the Growth and Production of Sweet Corn (Zea mays L. Saccharata Sturt) Rahman, Nurdilah Indah; Muhanniah, Muhanniah; Nining Triani Thamrin
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 12 No. 2 (2024): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v12i2.3553

Abstract

Jagung manis merupakan tanaman yang digemari banyak orang, karena rasanya yang enak dan cara budidayanya yang mudah membuat banyak orang tertarik untuk membudidayakannya. Trichoderma sp merupakan mikroorganisme yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Trichokompos merupakan pupuk yang terbuat dari bahan organik yang telah diurai oleh Trichoderma sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu perendaman Trichoderma sp dan dosis Trichokompos serta interaksi antara keduanya yang paling efektif terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2023 – Februari 2024 di lahan percobaan yang terletak di Dusun 2 Celenggeng, Desa Alesalewo, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidenreng Rappang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan pertimbangan dua faktor, faktor pertama adalah lama waktu perendaman Trichoderma sp (W) yang terdiri dari w1 perendaman 6 jam dan w2 perendaman 12 jam dan faktor kedua adalah dosis Trichokompos (D) yang terdiri dari d1 4 kg/unit, d2 5 kg/unit dan d3 6 kg/unit serta menggunakan 6 perlakuan dan 3 ulangan sehingga menghasilkan 18 unit penelitian dengan 3 sampel observasi per unit penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perendaman Trichoderma sp dan dosis Trichokompos serta intraksi antar keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diberikan, namun pada semua parameter memiliki masing-masing perlakuan terbaik, perlakuan tinggi tanaman yaitu w1d3 (165,3 cm), jumlah daun w1d1(13,27 helai), umur berbunga w2d2 dan w2d3 (48,33 hari), jumlah biji per baris (35,0 biji), jumlah baris per tongkol (16,73 biji) dan produksi per unit (3,82 kg). Sweet corn is a plant that is popular with many people, because of its delicious taste and how it is cultivated which is easy to make many people interested in cultivating it. Trichoderma sp is microorganisms that are beneficial for plant growth. Trichocompost is a fertilizer made from organic material that has been decomposed by Trichoderma sp. This research aims to determine the soaking time Trichoderma sp and Trichokompos dosage and the interaction between the two are the most effective for growth and production of sweet corn plants. This research will be carried out in November 2023 - February 2024 in experimental land located in Hamlet 2 Celenggeng, Alesalewo Village, Panca Lautang District, Regency Sidenreng Rappang. Study using a randomized block design (RAK) with consideration of two factors, The first factor is the length of time soaking Trichoderma sp (W) which consists of w1 soaking 6 hours and w2 soaking for 12 hours and the second factor is the dose of Trichokompos (D) which consists of d1 4 kg/unit, d2 5 kg/unit and d3 6 kg/unit and used 6 treatments and 3 replications resulting in 18 research units with 3 sample of observations per research unit. The results showed that the immersion treatment of Trichoderma sp and the dose of Trichokompos and the interaction between the two had no significant effect on all parameters given, but each parameter has the best treatment, plant height treatment, namely w1d3 (165.3 cm), number of leaves w1d1 (13.27 pieces), flowering age w2d2 and w2d3 (48.33 days), number of seeds per row (35.0 seeds), number of rows per cob (16.73 seeds) and production per unit (3.82 kg).
Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Organik Cair Jerami Padi: Growth and Production of Two Varieties of Chili Pepper (Capsicum frutescens L.) at Various Concentrations of Rice Straw Liquid Organic Fertilizer Khaerani, St.; Muhanniah, Muhanniah; Fenny Hasanuddin
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 13 No. 1 (2025): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v13i1.4438

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu jenis hortikultura yang penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia karena dimanfaatkan sebagai campuran bahan masakan dan termasuk tanaman yang mengandung nilai gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Produksi tanaman cabai rawit di Provinsi Sulawesi Selatan dari data BPS mengalami fluktuatif, hal ini terjadi karena beberapa faktor, salah satu faktor yang perlu diperhatikan agar produksi cabai rawit bisa optimal yaitu penggunaan benih bermutu dari varietas unggul dan pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; varietas yang memberikan pertumbuhan dan produksi tertinggi pada tanaman cabai rawit, konsentrasi POC jerami padi yang memberikan pertumbuhan dan produksi tertinggi tanaman cabai rawit, interaksi antara varietas cabai rawit dan konsentrasi POC jerami padi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit. Penelitian dilaksanakan di Desa Teteaji, Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2024. Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial 2 faktor yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama berupa perlakuan varietas yang terdiri dari 2 taraf yaitu varietas Bhaskara (v1) dan varietas Sonar (v2). Sedangkan faktor kedua berupa perlakuan pemberian konsentrasi POC jerami yang terdiri dari 3 taraf yaitu 50 ml/liter air (d1), 60 ml/liter air (d2), 70 ml/liter air (d3). Kombinasi kedua perlakuan tersebut diperoleh 6 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 18 unit perlakuan. Setiap unit penelitian terdiri dari 3 sampel tanaman sehingga diperoleh 54 total unit pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan varietas yang memberikan pertumbuhan dan produksi tertinggi pada tanaman cabai rawit adalah varietas Sonar pada parameter tinggi tanaman (35,41 cm), umur berbunga (38 hari), berat buah tanaman (10,63 g), jumlah buah tanaman (8 buah), dan produksi per unit (31,78 g). Konsentrasi pupuk organik cair jerami yang memberikan pertumbuhan terbaik tanaman cabai rawit adalah konsentrasi 60ml/l pada parameter tinggi tanaman (36,33 cm) dan jumlah daun (28 helai), untuk produksi tertinggi tanaman cabai rawit adalah konsentrasi70ml/l pada parameter berat buah tanaman (12,06 g), jumlah buah tanaman (9 buah) dan produksi per unit (36,17 g). Tidak terdapat interaksi antara varietas dan POC jerami. Chili pepper (Capsicum frutescens L.) is one type of horticulture that is important in the daily lives of Indonesian people because it is used as a mixture of cooking ingredients and is a plant that contains nutritional value needed by the body. The production of chili pepper plants in South Sulawesi Province from BPS data shows that chili pepper production fluctuates, this occurs due to several factors, one of the factors that needs to be considered so that chili pepper production can be optimal is the use of quality seeds from superior varieties and fertilization. This study aims to determine; varieties that provide the highest growth and production in chili pepper plants, the concentration of rice straw POC that provides the highest growth and production of chili pepper plants, the interaction between chili pepper varieties and rice straw POC concentration on the growth and production of chili pepper plants. The study was conducted in Teteaji Village, Tellu Limpoe District, Sidenreng Rappang Regency in March-June 2024. This study used a 2-factor factorial design arranged in a Randomized Block Design (RAK) consisting of 2 factors. The first factor was a variety treatment consisting of 2 levels, namely the Bhaskara variety (v1) and the Sonar variety (v2). While the second factor was a treatment of straw POC concentration consisting of 3 levels, namely 50 ml/liter of water (d1), 60 ml/liter of water (d2), 70 ml/liter of water (d3). Combination of the two treatments, 6 treatments were obtained which were repeated 3 times so that there were 18 treatment units. Each research unit consisted of 3 plant samples so that a total of 54 observation units were obtained. The results of the study showed that the variety that provided the highest growth and production in chili pepper plants was the Sonar variety in the parameters of plant height (35.41 cm), flowering age (38 days), plant fruit weight (10.63 g), number of plant fruits (8 fruits), and production per unit (31.78 g). The concentration of liquid organic fertilizer straw that provides the best growth of chili pepper plants is a concentration of 60 ml/l on the parameters of plant height (36.33 cm) and number of leaves (28 strands), for the highest production of chili pepper plants is a concentration of 70 ml/l on the parameters of plant fruit weight (12.06 g), number of plant fruits (9 fruits) and production per unit (36.17 g). There is no interaction between varieties and straw POC.
Preferensi Penggunaan Benih Bersertifikat Terhadap Produksi Padi di Desa Padangloang Kabupaten Sidenreng Rappang: Farmers’ Preferences in the Use of Certified Seeds on Rice Production in Padangloang Village Sidenreng Rappang District Anggi, Anggi; Trisnawaty AR.; Muhanniah, Muhanniah
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 13 No. 3 (2025): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v13i3.6452

Abstract

Benih merupakan unsur vital dalam keberhasilan budidaya tanaman, karena menjadi cikal bakal kehidupan tanaman dan berperan penting dalam penentuan hasil usaha tani. Namun, permasalahan terkait benih masih menjadi kendala utama dalam pengembangan komoditas pertanian, termasuk padi. Beberapa permasalahan tersebut antara lain ketidaktepatan dalam pemilihan benih, perubahan iklim, serta gangguan hama dan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sikap petani terhadap penggunaan benih bersertifikat, melihat peningkatan penggunaannya, dan dampaknya terhadap hasil produksi padi. Penelitian dilaksanakan di Desa Padangloang, Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidenreng Rappang, selama Januari hingga April 2025, dengan metode survei terhadap 176 petani dari 11 kelompok tani menggunakan teknik simple random sampling.  Berdasarkan hasil penelitian data dikumpulkan melalui observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Hasilnya, 56,25% petani menggunakan benih bersertifikat, 93,93% menyatakan kualitasnya baik, dan 92,92% menilai manfaatnya sebanding. Korelasi signifikan ditemukan pada variabel pendidikan, pengetahuan varietas, dan tempat perolehan benih. Seed is a vital element in the success of crop cultivation, as it is the forerunner of plant life and plays an important role in determining the results of farming. However, problems related to seeds are still a major obstacle in the development of agricultural commodities, including rice. Some of these problems include inaccuracy in seed selection, climate change, and pest and disease problems. This study aims to analyze farmers' attitudes towards the use of certified seeds, see the increase in their use, and their impact on rice production. The research was conducted in Padangloang Village, Dua Pitue Subdistrict, Sidenreng Rappang District, from January to April 2025, using a survey method on 176 farmers from 11 farmer groups using a simple random sampling technique.  Data were collected through observation, questionnaires, interviews, and documentation. As a result, 56.25% of farmers used certified seeds, 93.93% stated the quality was good, and 92.92% rated the benefits as comparable. Significant correlations were found in the variables of education, varietal knowledge, and place of acquisition.