Claim Missing Document
Check
Articles

Eksplorasi Diversitas Fungi Makroskopik Di Daerah Puger Jember: Kajian Awal Terhadap Keanekaragaman dan Potensi Ekologis Dwi Nur Rikhma Sari; Meilita Faridatus Solehah
BIOSAPPHIRE: Jurnal Biologi dan Diversitas Vol. 4 No. 1 (2025): BIOSAPPHIRE
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biosapphire.v4i1.2308

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan diversitas fungi makroskopik yang ditemukan di daerah X. Studi dilakukan dengan metode eksplorasi langsung di lapangan, dengan pengambilan sampel pada habitat alami seperti tanah hutan, serasah daun, dan batang kayu lapuk. Identifikasi dilakukan berdasarkan ciri morfologi makroskopik seperti bentuk tubuh buah, warna, ukuran, dan permukaan tudung serta batang. Dari hasil pengamatan, ditemukan sebanyak 15 spesies fungi makroskopik antaranya Daedaleopsis sp., Pleated sp., Volvariella sp., dan Termitomyces sp. Spesies yang paling sering dijumpai adalah Ganoderma sp. Auricularia sp., Pleurotus sp.. Keberadaan fungi makroskopik ini menunjukkan bahwa daerah Puger Jember memiliki kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan fungi, serta potensi ekologis sebagai habitat yang kaya mikroorganisme dekomposer. Penelitian ini memberikan gambaran awal mengenai keanekaragaman fungi makroskopik lokal yang masih perlu dieksplorasi lebih lanjut secara mikroskopis dan molekuler.
Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Kulit Pisang Mas Kirana Varietas Lumajang terhadap Mikroorganisme Patogen Tiara Primayanti; Dwi Nur Rikhma Sari
BIOSAPPHIRE: Jurnal Biologi dan Diversitas Vol. 4 No. 1 (2025): BIOSAPPHIRE
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biosapphire.v4i1.2310

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas ekstrak dari kulit buah pisang Mas Kirana yang berasal dari Lumajang terhadap pertumbuhan tiga jenis mikroorganisme, yaitu bakteri Staphylococcus aureus, bakteri Pseudomonas aeruginosa, dan fungi Candida albicans. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui konsentrasi  yang paling optimal dalam menekan pertumbuhan ketiga mikroorganisme tersebut. Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan sebagai metode eksperimen, dengan lima tingkat konsentrasi perlakuan (0, 25, 50, 75, dan 100) dalam (%). Data hasil percobaan dianalisis menggunakan uji ANOVA, lalu dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan pada tingkat signifikansi 95%. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali (triplo). Hasil analisis menunjukkan aplikasi dari ekstrak kulit buah pisang Mas Kirana memiliki pengaruh yang signifikan (p = 0,00) terhadap pertumbuhan ketiga mikroorganisme tersebut. Dari berbagai konsentrasi yang diuji, konsentrasi 100% menunjukkan daya hambat tertinggi terhadap Pseudomonas aeruginosa (13,78 ± 1,53c), Staphylococcus aureus (13,83 ± 0,64c), dan Candida albicans (29,00 ± 2,59c), dibandingkan dengan konsentrasi lainnya.
Exploring the Antibacterial Activity of Banana Peel Waste From Agung Semeru Variety in Lumajang againts Gram Positive and Gram-Negative Rikhmasari, Dwi Nur; Ratih Purwandari, Anggraini
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 7 No. 1 (2025): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v7i1.2465

Abstract

Banana peels, a by-product of banana consumption, remain underutilized despite their promising bioactive potential. This study aims to assess the antibacterial properties of the peel extract from the Agung banana variety (Musa paradisiaca var. sapientum L.) against two pathogenic bacterial strains: Pseudomonas aeruginosa and Staphylococcus aureus. The extract was prepared through a maceration method, and antibacterial activity was tested using the disk diffusion technique. A Completely Randomized Design (CRD) was employed, involving five concentration levels (0%, 25%, 50%, 75%, and 100%) with four replicates each. Data were analyzed using ANOVA, followed by Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) to determine significant differences between treatments. The results demonstrated that the Agung banana peel extract significantly inhibited the growth of both test bacteria. The 100% concentration yielded the largest inhibition zones, with mean diameters of 17.55 ± 3.39 mm for P. aeruginosa and 19.25 ± 0.91 mm for S. aureus. According to the classification of antibacterial strength, these results are considered strong. These findings suggest that the Agung banana peel has considerable potential as a natural and eco-friendly antibacterial agent.