Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH TINGKAT KEMATANGAN DAN KONSENTRASI EKSTRAK KULIT PISANG AGUNG SEMERU TERHADAP Staphylococcus aureus Siti Nur Kholifah, Dwi Nur Rikhma Sari, Septarini Dian Anitasari
BIOMA Vol 3, No 1 (2018): BIOMA : JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bioma.v3i1.1321

Abstract

Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri Gram positif yang bisa menular pada manusia. Salah satu upaya untuk mengatasi penyakit menular yang disebabkannya yaitu dengan menggunakan berbagai jenis antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak kulit pisang agung semeru sebagai agen antimikroba terhadap Staphylococcus aureus. Desain penelitian ini menggunakan True Experimental dengan Postest-Only Control Design yang dilakukan dengan metode Difusi in vitro. Hasil uji menunjukkan aktivitas antibakteri metode penyebaran terbaik DHP pada konsentrasi ekstrak kulit pisang mentah 100 mg/mL adalah 21,66 ± 0,31565 mm. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam diameter penghambatan pertumbuhan antara kelompok perlakuan. Hasil uji post LSD dan Duncan post hoc menunjukkan konsentrasi ekstrak 3,1 mg/mL; 50 mg/mL dan 100 mg/mL menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan konsentrasi lainnya.                         Kata Kunci : Staphylococcus aureus, Kulit Pisang , Pisang Agung Semeru
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KAKAO TERHADAP Phytopthora palmivora EFFECTIVENESS OF KAKAO LEAF EXTRACTS TO Phytopthora palmivora Masro’atun, Dwi Nur Rikhma Sari asni Ummul Hasanah
BIOMA Vol 2, No 1 (2017): BIOMA : JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bioma.v2i1.590

Abstract

Pythopthora palmivora merupakan salah satu jenis fungi indegenous, yang bersifat patogen pada tanaman kakao (T. cacao L), sehingga perlu dilakukan alternatif untuk mengendalikan pertumbuhan fungi tersebut.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun Kakao (T. cacao L) terhadap pertumbuhan Phytopthora palmivora, secara in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan metode difusi agar dengan 4 taraf perlakuan yaitu konsentrasi ekstrak etanol tanaman kakao (konsentrasi 0%, 50%, 75% dan 100%) dan dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali. Hasil penelitian ini dianalisis secara statistika dengan menggunakan SPSS 23 dengan menggunakan test Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan menggunakan Duncan's tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan, pemberian ekstrak daun kakao terhadap diameter zona hambat pertumbuhan fungi patogen Phytopthora Palmivora pada berbagai konsentrasi 0% (0,00 ± 0,000a), 50% (3,00 ± 1,581b), 75% (4,20 ± 2,950b) dan 100% (8,20 ± 1,483c), dengan konsentrasi yang tertinggi yaitu 100%. Kesimpulan penelitian ini yaitu semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun kakao yang diberikan maka semakin besar diameter zona hambat yang terbentuk 100% (8,20 ± 1,483c ). Kata Kunci: Phytopthora palmivora, Theobroma cacao L., Indegenous
ANALISIS FITOKIMIA EKSTRAK KULIT PISANG AGUNG SEMERU DAN MAS KIRANA Dwi Nur Rikhma Sari
BIOMA Vol 2, No 2 (2017): BIOMA : JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bioma.v2i2.818

Abstract

Pisang Agung Semeru dan Pisang Mas Kirana merupakan salah satu varietas tanaman pisang yang terdapat di Kabupaten Lumajang, dan diduga memiliki kandungan senyawa antimikroba pada ekstrak kulit pisang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa antimikroba pada ekstrak kulit pisang dengan menggunakan uji fitokimia. Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif kualitatif dengan mengguakan dua sampel ekstrak yaitu ekstrak kulit Pisang Agung Semeru dan Mas Kirana. Hasil penelitian dengan menggunakan metode analisis fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak kulit Pisang Mas Kirana mengandung senyawa antimikroba antara lain senyawa fenol, saponin dan terpen, sedangkan pada ekstrak kulit Pisang Agung Semeru mengandung senyawa fenol, terpen, saponin dan alkaloid. Kata kunci: Fitokimia, Pisang Agung Semeru, Pisang Mas Kirana 
UJI EKSTRAK KULIT BATANG NANGKA (Artocarpus heterophylus L.) TERHADAP Salmonella typhi Dwi Nur Rikhma Sari, Ismul Mauludin Al Habib, Eka Rachmawati
BIOMA Vol 3, No 2 (2018): BIOMA : JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bioma.v3i2.1614

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian untuk menguji ekstrak kulit batang nangka (Artocarpus heterophylus L.) terhadap Salmonella typhi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan 4 konsentrasi perlakuan 0%, 25%, 50%, 75% dan konsentrasi 100% ekstrak kulit batang nangka terhadap bakteri Salmonella typhi. Data parameter penelitian yang diamati adalah zona bening di sekitar kertas cakram yang telah direndam dalam ekstrak kulit batang nangka dengan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%. Zona bening disekitar kertas cakram disebut Daerah Hambat Pertumbuhan (DPH). Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji Kruskall-Wallis pada taraf α=0,005 dengan menggunakan software SPSS 23.0, dan uji lanjutan Duncan’s untuk menguji perbedaan antar perlakuan. Hasil uji menunjukkan bahwa variasi konsentrasi ekstrak  kulit batang nangka berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi, kemudian dari uji Duncan’s juga diketahui jika perlakuan 100% memberikan efek yang paling signifikan atau berbeda nyata.  Kata kunci:  Artocarpus heterophylus, Salmonella typhi, uji daya hambat pertumbuhan 
The Effect of Co-rearing with Females on the Quantity and Quality of Mouse (Mus Musculus) Spermatozoa Evi Hanizar; Titiek Fianti; Dwi Nur Rikhma Sari
BIOEDUKASI Vol 20 No 2 (2022)
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bioedu.v20i2.31849

Abstract

Coexistence with the same sex is often discussed in recent times, but its effect on reproductive health has not been widely publicized. This study used male (Mus musculus) animals to determine the effect of co- rearing female animals on the quantity and quality of spermatozoa. The research type carried out was purely experimental with a completely randomized design with 4 treatments, namely control (P0) rearing which contained only 5 male mice, P1 rearing consisting of 3 males and 2 females, and P1 rearing consisting of 3 males and 2 females, P2 consisting of 2 males and 3 females while P3 contained 1 male and 4 female. Each treatment consisted of 6 replications. Animals are kept from 4 weeks old to 10 weeks old. Parameters observed are concentration, motility, and normal morphology of spermatozoa, and data analysis was tested by Kruskall-Wallis Test followed by Duncan’s test. the best spermatozoa compared to other treatments. The results showed that there were significant differences in the quantity and quality of spermatozoa, in the various treatment and maintenance groups, which indicated that the treatment with the composition of 1 male and 4 females had the best quantity and quality of spermatozoa compared to other treatments.
Upaya Menanamkan Jiwa Biopreneur Pada Generasi Penduduk Produktif Indonesia dan Prospek Usahanya di Era Pasca Pandemi Septarini Dian Anitasari; Dwi Nur Rikhmasari; Mohamad Syaifudin Aswan
Abdi Teknoyasa Volume 3, No.2, Desember 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dampak pandemi covid mengakibatkan pengangguran dan penurunan ekonomi di Indonesia sehingga perlu upaya untuk meningkatkan perekonomian dengan memotivasi generasi penduduk produktif di Indonesia untuk menanamkan jiwa biopreneur dan prospek usaha pada era pasca pandemic. Metode pengabdian masyarakat berupa perencanaan, pelaksanaan dan penutupan. Hasil dari program pengabdian ini yaitu pengabdian masyarakat dilaksanakan secara online melalui zoom meeting dan offline dengan peserta terbatas. Peserta antusias mengikuti acara dan termotivasi untuk menjadi generasi bioprener dan tertarik mengembangkan usaha di bidang biologi.
The Effect of Agung Semeru Banana Peel Extract as Biostimulation of Indegenous Bacteria in Reducing Ammonia Mohammad Rizky Ramadhan; Dwi Nur Rikhma Sari; Mohamad Syaifudin Aswan; Septarini Dian Anitasari
Biota Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Biota 2023
Publisher : Faculty of Science and Technology Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Biota.v9i1.13831

Abstract

Ammonia is one of the hazardous compounds, which is contained in the liquid waste of rubber factories. Ammonia waste can cause various kinds of pollution, one of which is water pollution. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the agung semeru banana peel extract as additional nutrition for indigenous bacteria in reducing ammonia levels. This research was conducted in the Biology laboratory, PGRI Argopuro University, Jember. This study uses a simple bioreactor as a tool to determine the decrease in ammonia levels in various treatments. The treatment in this study was using different concentrations of different banana peel extracts (0%, 5%, 10%). Based on the analysis of research data, it showed that Agung Semeru banana peel extract as an additional nutrient for indigenous bacteria was effective in reducing ammonia levels. At 10% banana peel extract concentration, the lowest ammonia level was in the range of 0.25-0.5 compared to the control concentration, namely 2. The higher the concentration of banana peel extract given, the lower the ammonia content in rubber waste.
Persilangan Beberapa Spesies Jamur Tiram (Pleurotus Sp.) Secara Konvensional Menggunakan Metode Fusi Miselium Dwi Nur Rikhmasari
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 1 No. 2 (2019): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pleurotos sp. adalah jenis jamur yang memiliki banyak manfaat serta merupakan makanan bergizi dengan nilai ekonomi tinggi. Masing-masing spesies jamur tiram memiliki sifat keunggulan dan kekurangan masing-masing, dan untuk mendapatkan varietas baru yang lebih unggul dengan meminimalisir kekurangan sifat jamur diperlukan persilangan, salah satunya menggunakan metode fusi miselium. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui keberhasilan metode fusi miselium dalam menyilangkan beberapa spesies jamur tiram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pleurotus ostretaus dan Pleurotus cystidiosus dapat disilangkan dengan menggunakan metode konvensional yaitu fusi antar miselium.
Penentuan Jumlah Kromosom pada Tiga Kultivar Brokoli BL 10001, Royal Green, dan Green Magic Septarini Dian Anitasari; Ida Ayu Astarini; Made Pharmawati; Made Ria Defiani; Dian Catur Prayantini; Dwi Nur Rikhma Sari
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 2 No. 1 (2020): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v2i1.326

Abstract

Brokoli (Brassica oleracea L. var. italica Plenck) merupakan sayuran yang memiliki nilai gizi tinggi dan popular di Indonesia. Produksi brokoli di Indonesia rendah karena umumnya kultivar yang ditanam di Indonesia adalah kultivar introduksi. Kultivar introduksi tidak cocok di lingkungan tropis Indonesia sehingga memerlukan upaya pemulian tanaman untuk perbaikan kultivar. Salah satu upaya perbaikan kultivar yang popular saat ini adalah kultur mikrospora. Kultur mikrospora dapat memproduksi tanaman homozigot atau galur murni sehingga nantinya dapat dijadikan tetua dalam program pemuliaan tanaman. Penentuan Jumlah kromosom sangat berguna dalam pengembangan kultur mikrospora dan pemuliaan tanaman hibrida. Kultur mikrospora menghasilkan variasi jumlah kromosom yang beragam sehingga pengetahuan jumlah kromosom penting dilakukan dalam kultur mikrospora. Penelitian ini menggunakan 3 kultivar brokoli Green Magic, Royal Green dan BL 10001. Penentuan jumlah kromosom menggunakan metode Squash dengan pewarna aceto-orcein pada ujung akar. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kromosom pada kultivar BL 10001 adalah 18 kromosom, pada kultivar Royal Green adalah 9 kromosom dan pada kultivar Green Magic adalah 14 kromosom.
Efektivitas Pemanfaatan Briket Tebu Hasil Buangan Limbah Pabrik Gula sebagai Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica Juncea) Hasni Ummul Hasanah; Adi Suparwanto; Dwi Nur Rikhma Sari; Fatimatuz Zuhro
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 2 No. 1 (2020): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v2i1.328

Abstract

Peningkatan produksi sawi dapat dilakukan dengan pemupukan. Penambahan bahan pupuk organik dalam bentuk briket menjadi salah satu alternatif untuk pengganti pupuk anorganik dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Desain penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuann dan 6 kali ulangan. Data penelitian dianalisis dengan uji Anova yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa briket tebu memiliki tingkat efektivitas yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti pupuk anorganik pada budidaya tanaman sawi. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil analisis Anova yang signifikan pada parameter tinggi tanaman dan berat basah, sedangkan pada parameter jumlah daun tidak signifikan. Perlakuan terbaik diperoleh pada penambahan pupuk organik briket tebu 0,5 kg, pada semua parameter pengamatan.