Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Implemetation of Horisontal Net in Seaweed (Kappahycus alvarezii and Eucheuma denticulatum) Cultivation Kasim, Ma’ruf; Balubi, Abdul Muis; Mustafa, Ahmad; Muzuni, Muzuni; Jalil, Wardha
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 3, No 2 (2019): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v3i2.9733

Abstract

Cultivation of seaweed genus Eucheuma continues to develop with various methods in increasing of production. This research was conducted during March-July at the Lakeba Beach, Baubau City, Southeast Sulawesi Province. Indonesia. The results showed that the growth rate of Eucheuma denticulatum and Kappaphycus alvarezii in floating cages looked faster and there was a better morphological form of talus. The average production of E. denticulatum which uses floating cages and longline in 50 g for first day cultivation is growth to 74 g and 60 g, respectively. The absolute growth rate of the thallus E. denticulatum during July cultivated with floating cages and longline after 30 days from the average initial weight of 50 g growth to 240 g and 167 g, respectively. Specific Growth Rate (SGR) of E. denticulatum cultivated on longline looks lower compared to floating cages. SGR of K. alvarezii and E. denticulatum which are cultivated by floating cage are 5,6%/day and 5,4% /day respectively. Cultivation using floating cages produces good growth rates without the effects of herbivorous attacks.Keywords: ; Eucheuma denticulatum, Herbivorous, Horintoal Net, Kappaphycus alvarezi, seaweed.
ANALISIS SISTEM BISNIS USAHA BUDIDAYA BENIH IKAN BAWALCOLOSSOMA MACROPOMUM(STUDI KASUS UNIT PEMBENIHAN RAKYAT KUNCUP MEKAR DI DESA DURIASIH KECAMATAN WONGGEDUKU KABUPATEN KONAWE) Pradana, Adrianto; Ola, La Onu La; Balubi, Muis
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 5, No 2 (2020): JURNAL SOSIAL EKONOMI PERIKANAN
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.118 KB) | DOI: 10.33772/jsep.v5i2.14616

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini di lakukan di Unit Pembenihan Rakyat Kuncup Mekar di Desa Duriasih Kecamatan Wongeduku Kabupaten Konawe pada bulan juli sampai Agustus 2018 dengan tujuan untuk mengkaji proses pemesanan benih ikan bawal, proses pengantaran dan proses pembayaran komiditi ikan bawal dari balai benih sleman, mengkaji proses budidaya benih ikan bawal, dan mengkaji besar keuntungan dari tiap penjualan. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus.Penelitian ini mengambil responden seorang pengusaha benih ikan bawal dengan menggunakan tekhnik wawancara dan observasi untuk mengumpulkan data. Adapun hasil dari penilitian ini adalah kegiatan pembudidayaan benih ikan bawal pada unit pembenihan rakyat kuncup mekar pada tahap budidaya mulai dari  proses pemesanan benih di balai benih slemen  dengan umur benih sekitar 2 minggu dengan harga 20Rp/ekor yang dimana pembayaran benih ini di lakukan melalui transfer rekening ke bank, serta pengiriman benih ikan bawal melalui jalur transportasi udara yaitu pesawat, Proses budidaya benih ikan bawal melalui tahap pemisahan benih ikan bawal cuman membutukan waktu selama 30 hari sehinga mencapai ukuran 3-12 mm dengan harga Rp 500 – Rp 3.000/ekor benih, dan keuntungan dari penjualan benih ikan bawal selama satu kali produksi adalah sebesar sebesar Rp. 32.659.393.-Kata kunci :Benih ikan bawal, Budidaya benih ikan bawal,
ANALISIS EKONOMI USAHA PEMBENIHAN UDANG WINDU (STUDI KASUS PERUSAHAAN DAERAH DI BALAI BENIH UDANG WINDU DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA KECAMATAN KENDARI KOTA KENDARI Hindrawati, Sitti Zarli; Ola, La Onu La; Balubi, Abdul Muis
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 5, No 3 (2020): JURNAL SOSIAL EKONOMI PERIKANAN
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.042 KB) | DOI: 10.33772/jsep.v5i3.15053

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan di Balai Benih Udang Kelurahan Purirano Kecamatan Kendari Kota Kendari selama periode Mei 2018. Tujuan  penelitian adalah mengetahui proses pembenihan, besaran total biaya dan kelayakan usaha pembenihan udang windu indoor di Balai Benih mata. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan mencari keterangan-keterangan secara faktual. Jenis data diamati yaitu pengeluaran, jumlah hasil budidaya per siklus dan harga penjualan udang windu. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif dan keuntungan. Hasil analisis ditemukan bahwa : (1) total biaya sebesar Rp25.620.125 dan keuntungan sebesr Rp31.579.872 per siklus; (2) kelayakan dengan nilai sebesar 2,2 > 1. Kesimpulan bahwa budidaya pembenihan udang windu  di Kelurahan Purirano Kecamatan Kendari Kota Kendari memberikan keuntungan dan layak untuk dikembangkan. Kata Kunci:  Balai Benih Udang, Udang Windu, Kelayakan
Studi Parameter Kimia Perairan Pada Kawasan Rencana Pengembangan Tambak Super-Intensif Udang Vaname (Litopenaeus vanamei) di Kabupaten Konawe Selatan Balubi, Abdul Muis; Purnama, Muhammad Fajar; Sirza, LM. Junaidin; Takwir, Amadhan; Disnawati, Disnawati; Erawan, Trial Fiar; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Media Akuatika Vol 5, No 3 (2020): Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1577.407 KB) | DOI: 10.33772/jma.v5i3.13749

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, yaitu Oktober 2019 hingga Januari 2020, yang bertempat di perairan pantai dan laut kecamatan Laine dan kecamatan Kolono kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi parameter kimia (salinitas, oksigen terlarut (DO) ammonia, nitrogen, phopat, dan bahan organik) pada kawasan rencana pengembangan tambak super-intesif udang vaname (Litopenaeus vanamei). Lokasi pengukuran dan pengambilan sampel secara garis besar dibagi menjadi 4 stasiun yang melintasi perairan 2 kecamatan (Lainea dan Kolono) dengan potensi dan potensial lahan tambak yang tersebar. Setiap stasiun terdiri dari 4 spot pengamatan yang berjumlah 16 spot penelitian. Stasiun I spot 1 dan 2 desa Lainea, spot 3 dan 4 desa Molinese. Stasiun II spot 1, 2, 3, dan 4 semuanya desa Polewali. Stasiun III spot 1, 2, dan 3 desa Molinese, dan spot 4 desa Polewali. Stasiun IV spot 1, 2, 3, dan 4 semuanya terletak di desa Puupi kecamatan Kolono. Pemilihan stasiun dan spot ini setelah dilakukan monitoring sekitar 3 (tiga) bulan merupakan kondisi yang baik untuk kegiatan industri tambak super intensif udang vaname. Kualitas hidrologi perairan laut dengan derajat keasaman 7,44-8,30, oksigen terlarut 4,40-12,7 mg/liter dan kisaran salinitas air laut 31,3-41,3 ppt, masih dalam keadaan layak bagi industri tambak superintensif udang vaname. Kesuburan perairan tambak selama penelitian berupa kosentrasi nitrat 0,0544-0,0881 mg/liter, phospat 0,0053-0,0093 mg/liter, amonia 0,0101-0,0239 mg/liter, dan bahan organik 16,620-27,625 mg/liter. Konsentrasi parameter kimia perairan pada lokasi penelitian pada dasarnya berada pada kisaran optimal dan layak bagi pengembangan industri tambak superintensif udang vaname.Kata Kunci : Studi Kelayakan, Parameter Kimia, Tambak Super-Intensif, Udang Vaname
Analisis Pertumbuhan Perbedaan Jenis Bibit Rumput Laut Kotoni (Kappaphycus Alvarezii) Yang Dipelihara Pada Kondisi Perairan Berbeda Zailan, LD. Zulkifli; Patadjai, Rahmad Sofyan; Balubi, Abdul Muis
Jurnal Media Akuatika Vol 4, No 4: Oktober
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.907 KB) | DOI: 10.33772/jma.v4i4.10547

Abstract

Rumput laut K. alvarezii adalah salah satu komoditi perikanan dengan nilai ekonomis dan potensi ekspor tinggi, permasalahan bibit dan lokasi budidaya adalah faktor penentu kegiatan budidaya rumput laut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pertumbuhan rumput laut dengan jenis dan lokasi budidaya berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan faktorial dengan 2 faktor, lokasi budidaya  sebagai faktor 1 dan jenis bibit sebagai faktor 2. Terdapat 3 lokasi budidaya yaitu muara suangai, agak jauh dari muara sungai (± 300 m), dan jauh dari muara sungai (± 600 m), sedangkan bibit rumput laut yang digunakan adalah bibit lokal dan bibit hasil kultur jaringan. Pemeliharaan K. alvarezii  dilaksanakan selama 42 hari, pada bulan Februari-Maret 2018, di Perairan Desa Bungin Permai, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan Mutlak (PM), Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS) dan kualitas air. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata pertumbuhan mutlak tertinggi diperoleh pada bibit hasil kultur jaringan yang dipelihara pada lokasi agak juah dari muara sungai untuk bibit kultur jaringan (268.00 ± 35.96 g), dan nilai terendah diperoleh pada bibit lokal di lokasi muara sungai untuk bibit lokal (175.00 ± 23.90 g). Sedangkan rata-rata laju pertumbuhan spesifik tertinggi sebesar 7.66 ± 1.45 %/hari pada bibit kultur jaringan di lokasi agak jauh dari muara sungai dan LPS terendah sebesar 6.86 ± 1.31 %/hari  pada bibit lokal di lokasi dekat muara sungai. Dapat disimpulkan bahwa faktor bibit berpengaruh lebih besar terhadap pertumbuhan K. alvarezii dibandingkan dengan faktor lingkungan. Kata kunci : lokasi budidaya, rumput laut hasil kultur jaringan, rumput laut lokal, pertumbuhan dan kelangsungan hidup K. alvarezii
Pengaruh Ketinggian Air Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Belut Sawah (Monopterus albus) Yang Dipelihara Pada Media Tanpa Lumpur Suparta, Syahruddin; Idris, Muhammad; Balubi, Abdul Muis
Jurnal Media Akuatika Vol 3, No 4: Oktober
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.711 KB) | DOI: 10.33772/jma.v3i4.8025

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketinggian air yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup belut sawah (Monopterus albus). Perlakuan berupa ketinggian air dengan perlakuan A (15 cm), perlakuan B (20 cm), perlakuan C (30 cm) dan perlakuan D (45 cm). Parameter yang diamati pertumbuhan mutlak (PM), laju pertumbuhan spesifik (LPS) dan Kelangsungan Hidup (SR). Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL)  dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketinggian air memberi pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik namun memberi pengaruh yang tidak nyata terhadap kelangsungan hidup. Pertumbuhan tertinggi diperoleh pada perlakuan A (ketinggian air 15 cm) 25.67 g sementara itu nilai laju pertumbuhan spesifik tertinggi pada perlakuan A (ketinggian air 15 cm) sebesar 0.08 %/hari dan nilai kelangsungan hidup rata-rata berkisar antara 98 %-100 %. Kesimpulan belut sawah sebaiknya dipelihara pada ketinggian air 15 cm pada media tanpa lumpur untuk menghasilkan pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup yang optimum. Kata kunci : Ketinggian Air, Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup, Belut Sawah.
Uji Adaptasi Benih Ikan Nila Gift (Oreochromis niloticus) Berbagai Ukuran Bobot Yang Berbeda Pada Salinitas Air Laut Hikmawati, .; Rahmad, Patadjai Sofyan; Abdul, Balubi Muis
Jurnal Media Akuatika Vol 4, No 2: April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.881 KB) | DOI: 10.33772/jma.v4i2.7844

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu adaptasi dan ukuran bobot benih terhadap tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan nila gift. Penelitian ini menggunakan rancangan factorial dengan 2 faktor yaitu waktu adaptasi (7 hari, 14 hari, 21 hari, 28 hari)  dan ukuran bobot (2 gram, 6 gram dan 10 gram). Parameter yang diamati adalah tingkat kelangsungan hidup (SR), kerusakan morfologi sirip, rasio konversi pakan (FCR) dan pertumbuhan mutlak benih ikan nila gift. Secara statistik, perbedaan waktu adaptasi tidak berpengaruh nyata terhadap SR, namun berpengaruh nyata terhadap rasio konversi pakan dan pertumbuhan mutlak ikan nila gift. Sementara itu perbedaan ukuran bobot berpengaruh nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup dan rasio konversi pakan, namun perbedaan ukuran bobot tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak ikan nila gift. Tingkat kelangsungan hidup berkisar 60-70%. Kerusakan sirip ikan tertinggi terjadi pada waktu adaptasi ikan 7 hari (kerusakan sirip ekor: 31,4% dan kerusakan sirip punggung: 7,38%). Ikan yang diadaptasi selama 28 hari di air laut memiliki pertumbuhan terbaik dengan FCR (15,6). Pertumbuhan mutlak tertinggi ditemukan pada ikan yang diadaptasi selama 28 hari di air laut (0,25g), dan yang terendah ditemukan pada ikan yang diadaptasi hanya 7 hari (0,05g). Penelitian ini menyimpulkan bahwa ikan nila diadaptasi selama 28 hari sebelum dilakukan pemeliharaan di air laut.Kata kunci: Uji adaptasi, air laut, kerusakan sirip, FCR, pertumbuhan nila gift
Penggunaan Tanaman Lamtoro (Leucaena leucoephala), Gamal (Gliricidia sepium), Dan Asam Jawa (Tamarindus indica) Sebagai Media Tumbuh Detritus Dan Plankton Sebagai Media Pakan Alami Teripang Pasir (Holothuria scabra Jaeger) Yang Dibudidayakan Di Perairan Pantai Desa Wawobungi Kab. Konawe Saputra, Randi Ade; Patadjai, Rahmad Sofyan; Balubi, Abdul Muis
Jurnal Media Akuatika Vol 5, No 4 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jma.v5i4.11585

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup teripang pasir (H. scabra Jaeger) yang dipelihara dengan menggunakan rumpon kolekor menggunakan tanaman yang berbeda.  Rumpon tersebut diduga akan berfungsi sebagai substrat untuk pertumbuhan diatom bentik dan detritus lain sebagao pakan teripang pasir. Tanaman yang dipakai adalah lamtoro, gamal dan asam jawa dan yang diguankan adalah batang, ranting and daun tanaman tersebut.  Desain penelitian adalah desain Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas tiga perlakuan dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan plankton tertinggi sebesar 10 sel.mL-1 di peroleh pada perlakuan lamtoro. Penggunaan lamtoro, gamal dan asam jawa sebagai rumpon memberikan respon yang berbeda terhadap pertumbuhan mutlak dan kelangsungan hidup teripang pasir.    Pertumbuhan mutlak tertinggi didapat pada rumpon gamal 83,05 g diikuti dengan rumpon lamtoro 46,38 g dan rumpon  asam jawa sebesar 30,51 g. Tingkat kelangsungan hidup teripang pasir mulai dari 64,52%.pada perlakuan asam jawa diikuti dengan perlakuan lamtoro 80,00% dan tertinggi pada rumpon gamal sebesar 93,10%.  Perbedaan jenis rumpon yang digunakan menunjukkan respon yang tidak berbeda nyata terhadap Laju Pertumbuhan Spesifik.  Laju pertumbuhan spesifik teripang pasir mulai dari 0,91% pada perlakuan asam jawa diikuti dengan perlakuan lamtoro 1,21% dan gamal 1,69%.  .  Kata Kunci: Rumpon, Lamtoro (L. Leucoephala), Gamal (G.  Sepium), Asam Jawa (T. Indica).
Pengaruh Pemberian Pakan Buatan Berbasis Tepung Lamun Dan Fermentasi Ampas Kelapa Pada Kombinasi Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Sintasan Teripang Pasir (Holothuria scabra Jaeger) Saputra, Muh. Ari; Nur, Indriyani; Balubi, Abdul Muis
Jurnal Media Akuatika Vol 6, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jma.v6i1.15261

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi beberapa formula pakan berbasis tepung lamun dan fermentasi ampas kelapa terhadap pertumbuhan mutlak dan tingkat kelangsungan hidup teripang pasir. Tiga jenis pakan diujicobakan, yaitu pakan dengan kombinasi beberapa dosis tepung lamun dan fermentasi ampas kelapa, sedangkan pakan kontrol adalah bersumber dari kompos. Pakan kontrol adalah bentik yang dirangsang pertumbuhannya dengan kompos kotoran ayam. Teripang pasir yang digunakan berbobot 7-60 g sebanyak 60 ekor, 5 ekor per wadah pemeliharaan. Benih teripang diberi pakan uji sekali dalam sehari pada sore hari. Percobaan dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok terdiri atas empat perlakuan pakan dan tiga ulangan. Percobaan berlangsung selama 45 hari. Variabel yang diamati pada penelitian ini yaitu pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik, tingkat kelangsungan hidup dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukan pemberian pakan buatan berbasis tepung lamun dan fermentasi ampas kelapa memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan hari ke-45, namun memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap laju pertumbuhan spesifik pada hari ke-15 dan 30 serta tingkat kelangsungan hidup. Benih teripang pasir yang diberi pakan kontrol menghasilkan pertumbuhan mutlak tertinggi (6,90 g). Laju pertumbuhan spesifik berkisar antara 0,13-0,71%. Sementara tingkat kelangsungan hidup berkisar antara 66,67-93,33%. Kesimpulan yang daat ditarik pada penelitian ini bahwa diduga teripang pasir tidak dapat memanfaatkan pakan buatan dengan baik dibanding dengan pakan kontrol berupa bentik.Kata kunci: pertumbuhan, lamun, fermentasi ampas kelapa, teripang pasir, Holothuria scabra.
Peningkatan Kesadaran dan Pendapatan Masyarakat Melalui Rehabilitasi Mangrove dan Budidaya Ikan Nila Saline Berbasis Kemitraan Muhaimin Hamzah; Muhammad Fajar Purnama; La Ode Alirman Afu; A Asnani; Abdul Muis Balubi; La Ode Baytul Abidin; Muhammad Trial Fiar Erawan

Publisher : Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.723 KB) | DOI: 10.31850/jdm.v3i1.456

Abstract

This community service activity is as a learning media for silvofishery-based mangrove rehabilitation and demonstration of tilapia saline for the prevention of ecological abrasion. In addition, to increase social awareness (preservation of coastal ecosystems) as well as alternative sources of income the people of Tobimeita Village, Konawe Utara Regency. Tobimeita Village as a location for community service (Community Service) due to the existence of active or productive farming activities and the availability of mangrove forests with the existing abrasion phenomenon due to the looting of mangrove forests for the needs of fuelwood and building materials. The potential of the farmland allows the creation of a pilot tilapia saline commodity and the implementation of silvofishery-based mangrove rehabilitation. This community service activity has a very massive effect on the social sensitivity of the community in maintaining the preservation of the coastal environment, it can be seen from the enthusiasm of all elements of the Tobimeita Village community who participated. In addition to mangrove planting activities, the demonstration plot or pilot of saline tilapia aquaculture also managed to attract the attention and interest of farmers to replicate the aquaculture activities. There is a great desire for the community to start a business through the technology of simple adaptation and acclimatization of tilapia saline. Easily adopted farming technologies and prospective tilapia commodities are key to the success of the saline tilapia demonstration plot. Specifically, these two activities provide an in-depth outcome for the people of Tobimeita Village as a constituent of community service activities.