Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

ANALISIS FIQIH SIYASAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MELALUI PENERAPAN PERATURAN DAERAH NO.19 TAHUN 2018 DI KABUPATEN JENEPONTO Bashar, Nur Alif; A Rahman, Budiarti; Mustafa, Adriana
Siyasatuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Siyasah Syar'iyyah Vol 6 No 2 (2025): SIYASATUNA
Publisher : Prodi Hukum Tata Negara (Siyasah Syariyyah) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The implementation of the Jeneponto Regency Regional Regulations is often hampered in its implementation. This study aims to determine how the implementation of Regional Regulation no. 19 of 2018 at the Jeneponto Regency Environmental Service and also to study fiqh siyasah analysis of environmental management and protection through the application of regional regulation no. 19 of 2018 in Jeneponto district. This type of research uses qualitative research with descriptive methods. There are two sources of data used, namely primary data sources and secondary data sources. From this study it was found that the implementation of the Jeneponto Regency regional regulation Number 19 of 2018 concerning environmental management and protection was not as effective as it should be. This is caused by several factors inhibiting local governments in carrying out these efforts, both in terms of finance (financial), facilities and infrastructure, as well as socialization that is still not given to the community. In the view of fiqh siyasa, the management and protection carried out by the local government of Jeneponto Regency are in accordance with Islamic law, because humans as caliphs on earth are to be able to prosper the earth in accordance with Islamic law.
EVEKTIVITAS PERJANJIAN LAUT ANTARA ANAK BUAH KAPAL MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2008 mustafa, adriana
Al-Daulah : Journal of Criminal Law and State Administration Law Vol 5 No 2 (2016): (December)
Publisher : Jurusan Hukum Tatanegara Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ad.v5i2.4846

Abstract

Perjanjian kerja merupakan landasan utama bagi pekerja untuk mengadakan suatu hubungan kerja, serta merupakan dasar bagi pekerja dan atau buruh untuk menuntut hak-haknya. Bila dibandingkan Perjanjian Kerja Laut dengan Perjanjian Kerja yang berdasarkan Undang-Undang akan ditemui suatu perbedaan. Perjanjian Kerja Laut bersifat khusus, sedangkan perjanjian kerja yang berdasarkan Undang-Undang bersifat umum. Perjanjian Kerja Laut harus dibuat dihadapan pejabat pemerintah yang berwenang yaitu Syahbandar. Dalam pengoperasian kapal laut, ditegaskan bahwa kapal harus dalam keadaan laik laut dan diawaki oleh sejumlah Awak Kapal yang telah memenuhi persyaratan untuk berlayar. Awak Kapal dan pengusaha kapal harus menyadari hak dan kewajiban masingmasing, sehingga tercipta hubungan kerja yang selaras di antara kedua belah pihak. Pengusaha kapal juga harus memperhatikan kesejahteraan hidup pekerjanya.
Pengembangan Moderasi Mazhab di Kalangan Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum UINAM: Relevansi Pemikiran Islam Moderat Idrus, Achmad Musyahid; Mustafa, Adriana; Asti, Mulham Jaki
KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Keagamaan Vol 15 No 1 (2022): Kuriositas: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan (Sinta 3)
Publisher : LPPM IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/kur.v15i1.2923

Abstract

This article aims to unravel the development of religious moderation for students, especially students of Comparative Schools and Law of UIN Alauddin Makassar. The approach taken is an approach with issues of moderation. The results showed that the development of moderation in the Comparative Study Program of Schools and Law has gone well and needs to be improved again both in lecture situations and interactions in society. Moderation is a mandatory material for students to understand because moderation is one of the ways to be able to implement religious moderation more broadly. The challenge of Muslims today is with the emergence of sects of sects of sects of fanaticism that led to the birth of the forerunners of acts of radicalism or violence in the name of religion. Debriefing students comparing schools and laws through the development of moderation is a must to counteract understandings that come out of sharia teachings.
Internalisasi Maqasid Al-Syari'ah dalam Proses Nikah Adat Bugis Rosmayanti; Nawas, Zuhri Abu; Assaad, A. Sukmawati; Takdir; Arif, Firman Muhammad; Mustafa, Adriana
Palita: Journal of Social Religion Research Vol. 9 No. 2 (2024): Palita : Journal of Social Religion Research
Publisher : LP2M IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/pal.v9i2.4901

Abstract

The research explains the internalization of Maqasid Al-syari’ah in the Bugis traditional marriage process, because of various oblique views of Bugis marriage customs, it should be addressed wisely and wisely. This research is qualitative research using an Islamic legal juridical approach with qualitative descriptive analysis.  Data sources are primary data conducted through interviews with traditional leaders, religious leaders, community leaders, and secondary data taken from documents that have relevance to the research. Data collection techniques are observation, interviews, and documentation. The results showed that the meaning of the panai money marriage tradition, although not found in Islamic law, is not contrary to sharia and does not damage the faith. Because in it there is benefit, both for the wife and the husband. This kind of custom is called al-adah aṣ-ṣaḥiḥ or al-urf aṣ-ṣaḥiḥ, which is a good custom that can be used as a legal consideration. Islam as a merciful religion accepts customs and culture as long as they do not contradict Islamic shari'a and the custom has become a provision that must be implemented and is considered a rule that must be obeyed, then the custom can be used as a foothold as Islamic law recognizes the validity of customs in the interpretation of law, as the fiqhiyyah rule: al-adah muhakkamah which means that custom can be used as a legal footing. Keywords: Philosophical, Bugis Custom, Maqasid Al-Syari’ah
PROBLEMATIKA CALO DALAM PEMBUATAN STNK DI KABUPATEN GOWA PERSPEKTIF SIYASAH SYAR’IYYAH Rezeki, Mugiasih; Mustafa, Adriana
Siyasatuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Siyasah Syar'iyyah Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Prodi Hukum Tata Negara (Siyasah Syariyyah) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of broker in making STNK, we must look at the Islamic State administration law, as well as how the view of fuqaha in terms of brokering practices, and how the Qur'an and Hadits explain it, as was known in the time of the Prophet Muhammad STNK did not yet exist, that is because at the time of the Apostles people still used horses and camels in traveling, while regarding motor vehicles in the time of the apostles, there were none, only brokering services at the time of the apostles had but, only on the buying and selling shutter. This study raises the issue regarding the position of brokers in making STNK in Gowa Regency, and the causes and Siyasah Syar'iyyah Perspectives concerning brokers. It is expected that Samsat Gowa can understand its duty in serving the interests of the community and also Samsat Gowa will be even harder in conducting socialization in the community, and in this case the Samsat can take decisive action for principals who become broker in order to minimize the public not to use broker in making vehicle registration
AKSESIBILITAS ANAK PENYANDANG DISABILITAS DALAM MENGAKSES PENDIDIKAN FORMAL DI KABUPATEN GOWA Sunardi, Khusnul Khatimah; Mustafa, Adriana
Siyasatuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Siyasah Syar'iyyah Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Prodi Hukum Tata Negara (Siyasah Syariyyah) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji bagaimana peluang anak penyandang disabilitas dalam mengakses pendidikan formal khususnya di Kabupaten Gowa. Sebab, setiap warga negara berhak dan memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan, termasuk anak penyandang disabilitas. Sehingga penting untuk mengetahui bagaimana aksesibilitas anak penyandang disabilitas dalam mengakses pendidikan formal di Kabupaten Gowa. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field kualitatif research), dengan pendekatan yuridis empirik, sumber data berupa data sekunder dan subsider, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Data  yang terkumpul dianalisis kemudian disimpulkan. Adapun hasil penelitian adalah: 1) Anak penyandang disabilitas berhak mengakses pendidikan formal, dan hak tersebut telah dijamin oleh UUD 1945, yang kemudian secara teknis diatur dalam pelbagai undang-undang; 2) Pemerintah Kabupaten Gowa tidak hanya memudahkan akses pendidikan formal bagi anak penyandang disabilitas pada Sekolah Luar Biasa (SLB), tetapi juga pada sekolah non-SLB melalui sistem pendidikan inklusif; 3) Dalam Islam, pendidikan adalah hal yang penting, bahkan ayat al-Quran yang pertama kali diturunkan adalah perintah membaca (iqra’), dan Allah SWT secara tegas menjanjikan derajat yang lebih tinggi bagi orang-orang yang berilmu, tanpa melihat kondisi fisik, mental, dan kondisi intelektual (tidak diskriminatif).Kata Kunci: Aksesiblitas; Anak; Disabilitas; Pendidikan Formal
MENAKAR UPAYA PENEGAKAN HUKUM OLEH PEMERINTAH KOTA MAKASSAR Salam, Muammar; Mustafa, Adriana
Siyasatuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Siyasah Syar'iyyah Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Prodi Hukum Tata Negara (Siyasah Syariyyah) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penegakan hukum sebagai simbol dari hukum harus lebih aktif dalam mewujudkan cita-cita dari sebuah negara hukum. Permasalahan yang esensial dalam penegakan hukum bukan hanya semata-mata produk hukum yang tidak responsif, melainkan juga berasal dari faktor aparat penegak hukumnya. Penelitian ini untuk menjawab lemahnya penegakan hukum yang tercermin dari berbagai kasus besar yang belum tuntas terbukti dari beberapa kasus yang terjadi seperti dugaan perusakan lingkungan hidup (reklamasi atau penimbunan laut) kawasan pesisir Kota Makassar yang sarat dengan praktik suap-menyuap. Metode penelitian ini adalah penelitian lapangan, dengan pendekatan penelitian yuridis normatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa komitemen pemerintah Kota Makassar dalam penegakan hukum, yaitu adanya lembaga pengawas internal (Inspektorat), melakukan kerja sama dengan Kepolisian, termasuk melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Implementasi penegakan hukum oleh pemerintah Kota Makassar belum berjalan dengan baik karena dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: peraturan perundang-undangan, faktor penegak hukum, faktor kesadaran masyarakat.Kata Kunci: Hukum; Pemerintah Kota Makassar; Penegakan Hukum
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN JENEPONTO DALAM MEMINIMALISASI TINDAKAN A’MASSA Munandar, Haris; Mustafa, Adriana
Siyasatuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Siyasah Syar'iyyah Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Prodi Hukum Tata Negara (Siyasah Syariyyah) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A’massa merupakan tindakan main hakim sendiri oleh masyarakat Desa Mallasoro Kabupaten Jeneponto secara beramai-ramai, khususnya terhadap pelaku tindak kejahatan tertentu seperti perselingkungan. Permasalahan yang menjadi fokus penelitian adalah bagaimana upaya Pemerintah Kabupaten Jeneponto untuk meminimalisir tindakan a’massa, dan bagaimana kedudukan a’massa dalam hukum adat dan hukum Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif lapangan dengan  pendekatan normatif yuridis dan pendekatan syar’i. Sumber data berupa data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mematuhi hukum yang berlaku dan menjelaskan kepada masyarakat bahwa kekerasan bukan cara yang terbaik untuk menyelesaikan masalah; 2) Masyarakat Jeneponto masih tetap mempertahankan eksistensi sanksi adat terkhusus pada delik perselingkuhan, dengan asumsi bahwa penerapan sanksi akan memberikan efek jerah supaya tindakan tersebut tidak terulang lagi; dan 3) Hukum Islam tidak membenarkan tindakan main hakim sendiri (a’massa), sebab tindakan tersebut tidak hanya membahayakan nyawa seseorang, tetapi juga dapat menimbulkan delik pidana lain seperti penganiayaan bahkan pembunuhan.Kata Kunci: A’massa; Hukum Islam; Hukum Adat; Peran Pemerintah
TINJAUAN FIQH SIYASAH TERHADAP PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL MINASA MAUPA KABUPATEN GOWA Bahar, Firdawati; Alimuddin, Alimuddin; Mustafa, Adriana
Siyasatuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Siyasah Syar'iyyah Vol 3 No 1 (2022): SIYASATUNA
Publisher : Prodi Hukum Tata Negara (Siyasah Syariyyah) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

As a public facility, the Minasa Maupa traditional market has a role in shaping and controlling the socio-economic conditions of the surrounding community. This study aims to find out how the fiqh siyasah review of the efforts to manage the Minasa Maupa Market by the Gowa Regency Government. This type of research is qualitative research with a syar'i and empirical juridical approach, data sources are obtained through primary data and secondary data. The management policy of the Minasa Maupa Traditional Market by the Gowa Regency Government is based on Regional Regulation Number 6 of 2016, although the fact is that it has not been carried out optimally, such as the lack of supporting facilities and cleanliness. In the review of fiqh siyasah, the Gowa Regency Government is responsible and obliged to ensure that the management of the Minasa Maupa Market is carried out optimally for the sake of mutual benefit, so that steps and improvement efforts must be taken immediately to maintain the competitiveness of the Minasa Maupa Market as a traditional market amid the rise of modern shopping centers.
PERAN LPI-PJB TERHADAP PENGADAAN BARANG DAN JASA DI KANTOR KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR PERSPEKTIF SIYASAH SYAR’IYYAH Nur Riqqah Maulana, Andi; Mustafa, Adriana
Siyasatuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Siyasah Syar'iyyah Vol 2 No 3 (2021)
Publisher : Prodi Hukum Tata Negara (Siyasah Syariyyah) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengadaan barang dan jasa merupakan salah satu aspek yang sering menimbulkan permasalahan, bahkan dipersepsikan sebagai sektor yang rawan terjadi praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Lembaga Pemantau Independen Pengadaan Barang dan Jasa (LPI-PJB) dalam melakukan pemantauan terhadap pengadaan barang dan jasa di Kantor Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lembaga Pemantau Independen Pengadaan Barang dan Jasa (LPI-PBJ) merupakan lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah Kota Makassar berdasarkan Peraturan Walikota Makassar Nomor 118 Tahun 2016 dengan tujuan untuk melakukan pemantauan dalam rangka mencegah praktik korupsi, kolusi dan nepotisme dalam proses pengadaan barang dan jasa dalam lingkup Pemerintah Kota Makassar. Dalam menjalankan fungsinya, LPI-PJB melakukan pemantauan terhadap proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa, menerima laporan dugaan penyimpangan dan kewenangan lainnya. Fungsi pengawasan seperti yang menjadi kewenangan LPI-PJB tidak bertentangan dengan konsep siyasah syar’iyyah, apalagi jika tujuan pembentukannya adalah untuk menjamin kualitas penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa yang berkeadilan dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.Kata Kunci: LPI-PJB; Pengadaan Barang dan Jasa; Siyasah Syar’iyyah