Claim Missing Document
Check
Articles

Pelatihan Penerapan Teknologi Surimi Based Product Pada Masyarakat Bajo Desa Wawatu, Kecamatan Moramo Utara Suwarjoyowirayatno, Suwarjoyowirayatno; Asnani, Asnani; Isamu, Kobajashi Togo; Inthe, Mita Gebriella; Daniningsih, Tri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2214.153 KB) | DOI: 10.33772/jpmit.v1i1.8791

Abstract

Abstrak Desa Wawatu memiliki hasil tangkapan ikan yang cukup melimpah. Potensi ini kurang termanfaatkan,  dimana ketika musim panen tiba ikan melimpah, tetapi tidak semua ikan hasil tangkapan termanfaatkan dengan baik, bahkan terbuang karena mengalami kerusakan, sedangkan pada musim paceklik, ikan sulit untuk diperoleh, sehingga masyarakat kekurangan bahan pangan. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat Desa Wawatu khususnya wanita suku bajo terhadap penerapan teknologi surimi dan produk turunannya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Metode yang dilakukan berupa pemberian materi, pelatihan dan praktek. Hasil data diperoleh bahwa 77,8% peserta pelatihan berprofesi sebagai penjual ikan dan 22,2% sebagai nelayan. Data menunjukkan 56% peserta belum pernah mengikuti pelatihan pengolahan hasil perikanan dan 44% sudah pernah. Data peserta yang mengetahui produk surimi, diketahui 50% peserta tidak tahu, 33,3% pernah mendengar tapi tidak mengetahui produknya dan 16,7% mengetahui produk surimi, sedangkan untuk pembuatan produk surimi, kamaboko, bakso ikan, dan nugget ikan 100% peserta belum pernah membuatnya. Olehnya itu pelatihan ini sangat tepat diberikan kepada wanita suku bajo untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Hasil dari pelatihan ini yaitu masyarakat bajo memperoleh peningkatan pengetahuan mengenai penerapan teknologi surimi dan produk turunannya, serta peningkatan keterampilan dengan melakukan praktek pembuatan produk turunan surimi secara langsung.Kata Kunci: Desa Wawatu, surimi, pelatihan, praktek, produk turunan AbstractWawatu village has good potential in fisheries catch products. This potential is not utilized well, when the fish catches are abundant, not all fishes was utilized properly, even wasted due to damage, whereas if fishes was difficult to obtained, so that people lack of protein sources for consumption. The Community Partnership Program (CPP) aims to provide knowledge and skills to the people of Wawatu Village, especially Bajo women, to the application of surimi technology and its derivative products. The program is conducted using action research method consist of giving presentation, training and practice. The results of the data obtained that 77.8% of trainees work as fishmonger and 22.2% as fishermen. Data shows that 56% of participants have never attended a fishery product processing training and 44% ever. The data shows that 50% of participants did not know about surimi, 33.3% had heard but did not know their products and 16.7% knew surimi products, while 100% participant never made surimi, kamaboko, fish meatballs, and fish nuggets. Therefore, this program was very appropriate for bajo women to improve their knowledge and skills. The result of this program is that the Bajo community gets an increased knowledge about surimi technology and derivative products, as well as increased skills by practicing to made of surimi derivative products directly.Keywords: Wawatu Village, surimi, derivate products, training, practice.
PKM PENDAMPINGAN TEKNIS, MANAGERIAL DAN E-MARKETING PENGOLAH POKEA ASAP DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN PASCA COVID-19 Sadimantara, Muhammad Syukri; Sakir, Sakir; Isamu, Kobajashi T; Suwarjoyowirayatno, Suwarjoyowirayatno; Nangi, Laode Jumadil
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.895 KB) | DOI: 10.33772/jpmit.v3i2.20406

Abstract

AbstractPuuwangudu Village, Asera District, North Konawe Regency is one of the fisheries-based areas with one of the main commodities being Pokea. However, the potential of Pokea cannot be optimized by the local community, that is, it is sold in the form of raw pokea or pokea dishes so that it does not provide more economic value because the price is low, and the shelf life is low so it doesn't. In fact, with a touch of technology, especially vacuum packaging technology and attractive packaging designs, it can increase added value in terms of price and quality. In addition to this, the main factor in the lack of income is because pokea processed products cannot reach a wider market such as supermarkets and shops, this can be overcome by training in product licensing and business entities which are conditions for distributing products in supermarkets. In addition, in order to expand market share, online marketing training is needed on the website to increase their business income through e-marketing. The purpose of this PKM is the dissemination of technology and business management, especially smoked pokea processing through the stages of Participatory Technology Development, Community development, Persuasive and Educative . To keep maximizing PKM output and outcome were carried out such as the design and registration of IPR trademarks, packaging manufacture, assistance for product distribution permits and product socialization to local government stakeholders. The outcome of PKMI activities shows that all mothers who are members of the Partner Group are skilled at processing smoked pokea, can pack smoked pokea products with a vacuum sealer system, understand product labeling that meets standards and practice online marketing through website and social media.  The outcome of this service is expected to increase the income of smoked pokea processors, especially during the covid-19 pandemic.. Keywords: Smoked Pokea, Technical Assistance, Managerial Assistance, E-Commers. AbstrakDesa Puuwangudu, Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara merupakan salah satu wilayah yang berbasis perikanan dengan salah satu komoditas utamanya adalah Pokea. Namun potensi Pokea tersebut tidak mampu dioptimalkan oleh masyarakat setempat, yakni halnya di jual dalam bentuk pokea mentah atau masakan pokea sehingga tidak memberikan nilai ekonomis lebih karena harganya rendah, dan masa simpan yang rendah sehingga tidak. Padahal dengan sentuhan teknologi terutama teknologi pengemasan vaccum dan desain kemasan yang menarik maka dapat meingkatkan nilai tambah dari segi harga maupun mutu. Selain hal tersebut faktor utama kurangnya pendapatan adalah karena produk olahan pokea tidak dapat menjangkau pasar yang lebih luas seperti swalayan dan toko, hal ini dapat diatasi dengan pelatihan pengurusan perizinan produk dan badan usaha yang menjad syarat mengedarkan produk di swalayan. Selain itu dalam rangka memperluas pangsa pasar dibutuhkan pelatihan pemasaran online pada website untuk meningkatkan pendapatan usaha mereka melalui e marketing.. Tujuan dari PKM  ini adalah untuk  diseminasi teknologi dan manjemen pengelolaan usaha khusunya pengolahan pokea asap  melalui metode Persuasif dan  Edukatif. Untuk menjaga memaksimalkan output dan outcame PKM, dilakukan penyuluhan  seperti desain dan pendaftran HKI merek dagang, pembuatan kemasan, pendampingan ijin edar produk dan sosialisasi produk kepada stakholder pemerintah daerah. Outcame dari kegiatan PKMI   menunjukkan bahwa semua ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok  mitra telah terampil mengolah pokea asap, dapat mengemas produk pokea asap dengan system vacuum sealer, memahami pelabelan produk yang memenuhi standard dan  mempraktekkan pemasaran online melalui situs dan media social.  Outcame dari pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan pelaku pengolah pokea asap terutama dalam masa pandemic covid-19. Kata Kunci:  Pokea Asap, Pendampingan Teknis, Pendampingan manajerial, E- Commers.
PENGARUH SUBSTITUSI DAGING KEONG MAS (Pomacea canaliculata L) DAN DAGING AYAM TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN NILAI GIZI NUGGET Nurhadia, Siti; Hermanto, Hermanto; suwarjoyowirayatno, suwarjoyowirayatno
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 6 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.755 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v6i6.22852

Abstract

ABSTRACTThis study aimed to determine the effect of golden apple snail and chicken meat substitution on the organoleptic characteristics and nutritional values of chicken nuggets. This study used a single factor completely randomized design (CRD), with five levels of treatment, namely P0 (0% golden apple snail meat: 50% chicken meat: 50% wheat flour), P1 (45% golden apple snail meat: 5% chicken meat: 50% flour), P2 (40% golden apple snail meat: 10% chicken meat: 50% flour), P3 (35% golden apple snail meat: 15% chicken meat: 50% flour), and P4 (30% golden apple snail meat: 52% chicken meat: 50% flour). Data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA). The results show that the substitution treatment of golden apple snail (Pomacea canaliculata l.) and chicken meat had a very significant effect on increasing color, taste, aroma, and texture. The P1 treatment (45% golden apple snail meat; 5% chicken meat and 50% wheat flour) was the most preferred treatment by panelists with preference scores of color, aroma, texture, and taste reached 3.74 (like), 3.93 (like), 3.68 (like), and 3.68 (like), respectively. Meanwhile, the analysis of the nutritional values shows that the selected treatment contained 30.68% water, 2.44% ash, 10.24% fat, 9.04% protein, and 47.6% carbohydrates. Based on the standard of SNI 01-6638-2002, the golden apple snail and chicken meat nuggets met the quality standards on water, ash, and protein contents.Keywords: golden apple snail meat, chicken meat, nuggets.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi keong mas dan daging ayam terhadap karakteristik organoleptik dan nilai gizi pada pembuatan nugget. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) faktor tunggal, dengan lima Perlakuan P0 (daging keong mas 0% : daging ayam 50% : tepung terigu 50%), P1 (daging keong mas 45% : daging ayam 5% : tepung terigu 50%), P2 (daging keong mas 40% : daging ayam 10% : tepung terigu 50%), P3 (daging keong mas 35% : daging ayam 15% : tepung terigu 50%) dan P4 (daging keong mas 30% : daging ayam 52% : tepung terigu 50%). Data dianalisis menggunakan Analysis of Varian (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Substitusi daging keong mas (pomacea canaliculata l.) dan daging ayam berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan warna, rasa, aroma dan tekstur.. Perlakuan P1 (daging keong mas 45%; daging ayam 5% dan tepung terigu 50%) merupakan perlakuan yang paling disukai panelis dengan skor penilaian kesukaan terhadap warna, aroma, tekstur dan rasa berturut-turut sebesar 3,74 (suka), 3,93 (suka), 3,68 (suka), 3,68 (suka), sedangkan berdasarkan analisis nilai gizi meliputi kadar air, abu, lemak, protein dan karbohidrat berturut-turut sebesar 30,68%, 2,44%, 10,24%, 9,04% dan 47,6%. Berdasarkan standar mutu SNI 01-6638-2002 produk nugget daging keong mas dan daging ayam telah memenuhi standar mutu pada kadar air, kadar abu, dan kadar protein. Sedangkan kadar lemak dan kadar karbohidrat belum memenuhi standar mutu SNI 01-6638-2002Kata kunci: daging keong mas, daging ayam, nugget.
PENGARUH SUBSTITUSI DAGING KEONG MAS (Pomacea canaliculata L) DAN DAGING AYAM TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN NILAI GIZI NUGGET Nurhadia, Siti; Hermanto, Hermanto; Suwarjoyowirayatno, Suwarjoyowirayatno
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.024 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v8i1.34494

Abstract

ABSTRACT This study aimed to determine the effect of golden apple snail substitution and chicken meat on the organoleptic characteristics and nutritional values of nuggets. This study used a single factor complete randomized design (CRD), with five treatments P0 (0% golden apple snail meat: 50% chicken meat: 50% flour), P1 (45% golden apple snail meat: 5% chicken meat: 50 wheat flour). P2 (40% golden apple snail meat: 10% chicken meat: 50% flour), P3 (35% golden apple snail meat: 15% chicken meat: 50% flour), and P4 (30% golden apple snail meat: 20% chicken meat: 50% flour). Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA). The results show that the substitution of golden apple snail meat (Pomacea canaliculata l.) and chicken meat had a very significant effect on increasing color, taste, aroma, and texture. The P1 treatment (45% golden apple snail meat: 5% chicken meat: 50% wheat flour) was the panelist's most preferred treatment with average preference rating scores for color, aroma, texture, and taste reaching 3.74 (like), 3.93 (like), 3.68 (like), and 3.68 (like), respectively. Meanwhile, the nutritional analysis of the P1 sample shows that it had water, ash, fat, protein, and carbohydrate contents of 30.68%, 2.44%, 10.24%, 9.04%, and 47.6%, respectively. Based on the quality standard of SNI 01-6638-2002, golden apple snail meat and chicken meat nuggets products met the quality standards on content, ash, and protein contents, while the fat and carbohydrate contents did not meet the standard. Keywords: golden apple snail meat, chicken meat, nuggets. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi keong mas dan daging ayam terhadap karakteristik organoleptik dan nilai gizi pada pembuatan nugget. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) faktor tunggal, dengan lima Perlakuan P0 (daging keong mas 0% : daging ayam 50% : tepung terigu 50%), P1 (daging keong mas 45% : daging ayam 5% : tepung terigu 50%), P2 (daging keong mas 40% : daging ayam 10% : tepung terigu 50%), P3 (daging keong mas 35% : daging ayam 15% : tepung terigu 50%) dan P4 (daging keong mas 30% : daging ayam 52% : tepung terigu 50%). Data dianalisis menggunakan Analysis of Varian (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Substitusi daging keong mas (pomacea canaliculata l.) dan daging ayam berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan warna, rasa, aroma dan tekstur.. Perlakuan P1 (daging keong mas 45%; daging ayam 5% dan tepung terigu 50%) merupakan perlakuan yang paling disukai panelis dengan skor penilaian kesukaan terhadap warna, aroma, tekstur dan rasa berturut-turut sebesar 3,74 (suka), 3,93 (suka), 3,68 (suka), 3,68 (suka), sedangkan berdasarkan analisis nilai gizi meliputi kadar air, abu, lemak, protein dan karbohidrat berturut-turut sebesar 30,68%, 2,44%, 10,24%, 9,04% dan 47,6%. Berdasarkan standar mutu SNI 01-6638-2002 produk nugget daging keong mas dan daging ayam telah memenuhi standar J. Sains dan Teknologi Pangan Vol. 8, No. 1, P. 5959-5969, Th. 2023 5960 | P a g e J. Sains dan Teknologi Pangan (JSTP) 2023 mutu pada kadar air, kadar abu, dan kadar protein. Sedangkan kadar lemak dan kadar karbohidrat belum memenuhi standar mutu SNI 01-6638-2002 Kata kunci: daging keong mas, daging ayam, nugget.
Resiliensi Komunitas Nelayan di Masa Pandemi Melalui Program Pendampingan Pembuatan Bakso Berbahan Dasar Sipuncula (Siphonosoma australe-australe) Bahtiar, Bahtiar; Purnama, Muhammad Fajar; Suwarjoyowirayatno, Suwarjoyowirayatno
Jurnal Pengabdian Meambo Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEAMBO
Publisher : PROMISE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/jpm.v1i2.11

Abstract

Cacing laut jenis Siphonosoma australe-australe adalah jenis cacing laut ekonomis penting dengan nama lokal “Sipou” dan biasa dimanfaatkan oleh masyarakat kota kendari, Sulawesi Tenggara sebagai bahan pangan pengganti ikan dan dipercaya memiliki manfaat bagi kesehatan dan juga dijadikan sebagai obat herbal/alami. Secara Substansi, esensi dari kegiatan pengabdian ini adalah tindakan empirik ilmiah (scientific empirical act) dan problem solving atas kurangnya ketersedian sumber pangan khususnya kebutuhan asupan protein (daging-dagingan) dan kebiasaan masyarakat dalam penggunaan “GGL” yang berlebihan melalui inovasi mutakhir pengembangan komoditas cacing laut Sipou (S.  australe-australe). Pengabdian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Bonelipu. metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat “Resiliensi Komunitas Nelayan di Masa Pandemi Melalui Program Pendampingan Pembuatan Bakso Berbahan Dasar Sipuncula (Siphonosoma australe-australe) dan Pengembangannya Sebagai Pangan Fungsional Subtitusi Penyedap Rasa dan MSG Fabrikan untuk Mereduksi Penggunaan Gula Garam dan Lemak (GGL)”.  Hasil pengabdian adalah pelatihan pembuatan produk turunan kamonso berlangsung sangat baik, dengan antusiasme masyarakat yang sangat tinggi. Peserta pelatihan telah berhasil membuat produk turunan kamonso seperti keripik kamonso, stik keju kamonso dan bakso kamonso. Simpulan penelitian bahwa kamonso berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku produk nutraseutikal karena bahan aktif yang dikandungnya.