Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

ANALISIS EFISIENSI BIAYA PENANGKAPAN DAN PEMASARAN IKAN CAKALANG DI DESA KRAMAT KABUPATEN PULAU TALIABO PROVINSI MALUKU UTARA Mustafa, Intan; Ola, La Onu La; Riani, Irdam
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.009 KB) | DOI: 10.33772/jsep.v4i1.7667

Abstract

Penelitian  ini bertujuan  untuk  mengkaji besaran  : (1) total  biaya  dan  volume  produksi  nelayan  dan   pedagang  pengecer  ikan  cakalang; (2) efisiensi  biaya  nelayan  dan  pedagang  pengecer  ikan  cakalang; (3) keuntungan  nelayan  dan  pedagang  pengecer  ikan   cakalang .  Penelitian   ini  dilaksanakan  selama  dua  bulan  yaitu  pada  bulan  Februari  sampai Maret   2018, di  Desa  Kramat  Kabupaten  Pulau Taliabo  Provinsi   Maluku  Utara.  Teknik pengambilan  sampel  adalah  teknik  sampel  random  sebanyak  15 responden  nelayan, sedangkan  untuk  pedagang  pengecer  ditentukan  secara  sengaja  yaitu  5 responden .  Data diperoleh  melalui  wawancara  dengan  mengunakan  kuisioner,  observasi,  studi  kepustakaan,  dan  dokumentasi.  Analisis  data  yang  digunakan  yaitu  (1) Analisis  Total  Biaya,   (2) Analisis  Harga Pokok  Penjualan  (HPP), dan (3) Analisis  Keuntungan.  Hasil  penelitian  menunjukan  bahwa : (1) total  biaya  nelayan  tangkap  ikan   cakalng  rata-rata  sebesar   Rp1.381.311/trip  dengan  volume  produksi  sebesar  41,00 Kg/trip  dan  total  biaya  pedagang  pengecer  ikan  cakalang  rata-rata  sebesar  Rp2.163.384/siklus  penjualan dengan  volume  produksi  sebesar  50 Kg/siklus  penjualan ; (2) HPP  nelayan  ikan  cakalang  rata-rata  sebesar  Rp33.759/Kg  (efisien  karena  HPP <  dari  harga  penjualan  Rp40.000/Kg)  dan  untuk  HPP  pedagang  pengecer  rata-rata  sebesar  Rp43.268/Kg (efisiens karena  HPP <  dari  harga  penjualan  Rp50.000/kg), dan (3) keuntungan  nelayan  tangkap  ikan cakalang  yang  dihasilkan  yaitu  rata-rata  sebesar  Rp258.689/trip  dan  untuk  pedagang  pengecer  ikan  cakalang  rata-rat  sebesar  Rp336.616/siklus  penjualanKata Kunci : Nelayan, HPP,  Keuntungan, Taliabo, Maluku Utara, Pedagang  Pengecer,  Total  Biaya
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGADUAN PUBLIK TENTANG BLT DIMASA PANDEMI COVID-19 Intan Mustafa
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.158 KB) | DOI: 10.38043/jids.v6i1.3406

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat tentang pengaduan publik dalam Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di masa pandemic covid – 19. Penelitian terkait BLT-DD dilakukan di Desa Wuring Kecamatan Alok kabupaten Sikka NTT, yang menjadi salah satu daerah penerima BLT – DD dengan mayoritas masyarakatnya sebagai nelayan, petani dan pedagang kecil. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data dilakukan melalui observasi non partisipan melalui pengamatan pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat serta dept interview yang mengacu kepada persoalan mekanisme pengaduan, pengetahuan serta akses informasi dan juga pada persepsi masyarakat tentang BLT-DD. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model miles dan huberman; collection, reduction dan display daya. Hasil penelitian menyatakan bahwa, proses aduan masyarakat mengacu kepada 3 (tiga) hal yakni komunikasi publik, masih bersifat satu arah khususnya pada pendataan masyarakat penerima bantuan informasi terkait ketentuan – ketentuan penerima bantuan masih belum menyentuh aspek pemahaman masyarakat dan berimplikasi multitafsi. Kedua, proses aduan  merupakan “barang mewah”. Stigma atau pemikiran ini, akhirnya berimplikasi pada rasa khawatir dan bingung. Ketiga, unit pengaduan yang belum dimaksimal pada tingkatan pemerintah khususnya pada tingkat RT/RW.  Kesimpuan yang dapat diambil dari penelitian ini, bahwa BLT DD masih menjadi persoalan, khusus pada sistem pendataan dan juga mekaniisme komunikasi yang dibangun masih belum menyentuh aspek pemahaman masyarakat.
Kesenjangan Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Menghadapi Pembelajaran Online di Masa Pandemi Covid-19 Intan Mustafa; Lodowik Nikodemus Kedoh; Maria Yosephine Desire
Jurnal Nomosleca Vol 7, No 2 (2021): Oktober, 2021
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/nomosleca.v7i2.6048

Abstract

Abstract: Learn from home has become a new trend today. This study examines how the communication gap that occurs between parents and children in the online learning process during the covid-19 pandemic. The method used is a case study, with data collection techniques through observation, interviews and documentation review. The results of the study indicate that quite a number of problems have arisen against this government policy, and one of them is the communication problem of parents in their unpreparedness having a dual role in their upbringing as teachers, motivators and facilitators for their children. In addition, other problems such as supporting facilities, social environment and children's mentality are other obstacles that contribute to creating a communication gap between parents and children. Through this research, it is hoped that the communication relationship between parents and children should be a priority, so that the current pandemic situation does not necessarily reduce children's interest in learning and academic potential. Keywords: Communication Gap, Online Learning, Covid-19 Pandemic
KONSEP BRAIN, BEAUTY AND BEHAVIOR (3B) PADA PROFESI PUBLIC RELATIONS Intan Mustafa
Avant Garde Vol 7, No 1 (2019): Avant Garde
Publisher : Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.982 KB) | DOI: 10.36080/avg.v7i1.853

Abstract

Qualification of Public Relations becomes a basic requirement for a company or organization. One of them is through the work of the front office in the banking industry. This study intends to examine the concept of 3B (Brain, beauty and behavior) into a work system based on Public Relations qualifications. with data collection techniques through interviews and observations to customers and front office employees at several banks in Sikka Regency. The results of data analysis carried out related to the implementation of the 3B concept are categorized based on the public relations qualifications namely: 1). Brain (A. ability to communicate ability in communication management based on 2 things, namely, knowledge and skill, b) Ability to Organize: Front officers are able to act as problem solvers in finding strategic solutions to problems related to products and services from banks. 2) Beauty (a. personal integrity, which includes 2 things namely a modest personality, and friendly and dress ethics, which contain aesthetic and ethical values 3) Behavior (a. Ability to get on with people, relationships based on customer satisfaction and providing good service. b. Imagination, insight and understanding of customer characteristics and mastering concepts, implementation in solving each problem responsibly and quickly). From the results of the research conducted, it was found that the front office performance in the banking industry has so far reflected the standard of a public relations officer.
Self Disclosure Perempuan Korban KDRT di Kabupaten Sikka Mustafa, Intan
Indonesian Social Science Review Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Yayasan Lentera Avanya Nagari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61105/issr.v1i2.46

Abstract

Domestic violence (KDRT) is all forms of violence that is attempted by a person that results in physical, psychological, sexual and economic harm, including threats and deprivation of freedom in the household. The purpose of this study was to find out the inhibiting factors for victims of domestic violence in expressing the problems they faced, and from these inhibiting factors, it was then used to make a perspective study of interpersonal communication so that victims of domestic violence could express themselves. In this research, the researcher uses a qualitative approach with a case study method or approach, for the selection of research subjects using a purpose sampling technique. The interview technique used is an in-depth interview. The results of the study stated that closing oneself to victims of domestic violence is not an easy thing, there are many considerations that cause a person to close himself, such as; The fear of the victims of domestic violence on the conception of women who cannot take care of and maintain their household properly, mistakes in interpreting the meaning of belis or dowry for women who are still seen as representing men's power over women, and also threats for threats and pressures given by their husbands. For this reason, it is necessary to have openness in interpersonal communication, which is able to provide space and time for victims to share their problems. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan seluruh wujud tindak kekerasan yang dicoba oleh seorang yang berdampak menyakiti secara raga, psikis, seksual serta ekonomi, termasuk pula ancaman, serta perampasan kebebasan dalam rumah tangganya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penghambat korban KDRT mengungkapkan permasalahan yang dihadapi, dan dari faktor penghambat tersebut selanjutnya digunakan untuk membuat telaah persepktif komunikasi antarpersonal agar orbanKDRT dapat mengungkapkan diri. Dalam penelitan ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode atau pendekatan studi kasus (Case Study), untuk pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik purpose sampling. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam (in-depth interview). Hasil penelitian menyebutkan bahwa menutup diri bagi korban kekerasan dalam rumah tangga bukanlah sesuatu yang mudah, banyak pertimbangan-pertimbangan yang menyebabkan seseorang itu menutup diri seperti; Ketakutan para korban KDRT pada kosepsi perempuan yang tidak bisa mengurus serta menjaga rumah tangganya dengan baik, kekeliruan dalam mengartikan makna belis atau mahar bagi perempuan yang masih dipandang mewakili kuasa laki – laki atas diri perempuan, dan juga ancaman demi ancaman dan tekanan yang diberikan oleh suami. Untuk itu perlu adanya keterbukaan dalam komunikasi antarpribadi, yang mampu memberikan ruang dan waktu kepada korban untuk mencurhakan persoalan yang dihadapi.
PENERAPAN STÁNDAR OPERASIONAL PROSEDUR DALAM MENINGKATKAN KINERJA FRONT OFFICE DI HOTEL CAPA RESORT MAUMERE SANDRY, OKTAVIANUS NONG; MUSTAFA, INTAN; RETU, MARKUS KRISTIAN
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v4i4.3782

Abstract

The rapid growth of the hotel industry increases competition among hotels. To maintain service quality, hotels must ensure optimal employee performance so that guests feel comfortable and want to return. Good hotel service requires clear guidelines, namely Standard Operating Procedures (SOP) which must be followed by all employees. The aim of the research is to analyze the implementation of SOPs at the Front Office of the Capa Resort Maumere Hotel, identify factors that influence the implementation of SOPs, and evaluate the impact of implementing SOPs on employee work performance. This research method is descriptive qualitative. Data was collected through interviews, observation and documentation. The research results show that the implementation of SOPs in improving Front Office performance is providing consistent training, improving internal communication, providing adequate resources and regular evaluation of SOPs. Therefore, to increase the effectiveness of SOP implementation, it is recommended that training be conducted regularly, internal communications be strengthened, adequate resources provided, and regular evaluation of SOPs carried out to ensure that procedures remain relevant and effective. This approach will not only improve staff performance but will also provide a better experience for guests. ABSTRAKPertumbuhan industri hotel yang pesat meningkatkan persaingan di antara hotel. Untuk menjaga kualitas layanan, hotel harus memastikan kinerja karyawan optimal agar tamu merasa nyaman dan ingin kembali. Pelayanan hotel yang baik memerlukan pedoman jelas, yaitu Standar Operasional Prosedur (SOP) yang wajib diikuti oleh semua karyawan. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis penerapan SOP di Front Office Hotel Capa Resort Maumere, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan SOP, serta mengevaluasi dampak penerapan SOP terhadap kinerja kerja karyawan. Metode penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan SOP dalam meningkatkan kinerja Front Office adalah memberikan konsistensi pelatihan, peningkatan komunikasi internal, penyediaan sumber daya yang memadai dan evaluasi rutin terhadap SOP. Oleh karena itu, untuk meningkatkan efektivitas penerapan SOP, disarankan agar pelatihan dilakukan secara berkala, komunikasi internal diperkuat, sumber daya yang memadai disediakan, dan evaluasi rutin terhadap SOP dilaksanakan guna memastikan bahwa prosedur tetap relevan dan efektif. Pendekatan ini tidak hanya akan meningkatkan kinerja staf tetapi juga akan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi tamu.
KOMUNIKASI PEMASARAN KRIYA TENUN IKAT SEBAGAI PENDUKUNG KEBERLANJUTAN INDIKATOR PARIWISATA DI KABUPATEN SIKKA INTAN, AGUSTINA NONA; RETU, MARKUS KRISTIAN; SEDU, VIKTOR ARYESTIAN; MUSTAFA, INTAN
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v4i4.3851

Abstract

Woven fabric is a handicraft that has been passed down from generation to generation and has become a local cultural identity. Woven fabric can be used at traditional events, parties or when welcoming guests. Each motif on woven fabric has cultural meaning and moral values ??that can support tourism sustainability. The aim of this research is to determine marketing communications for weaving crafts as supporting the sustainability of tourism indicators in Sikka Regency. The method used in this research is a qualitative descriptive method with data collection techniques using interview, observation and documentation methods. The data analysis technique is carried out by reducing, presenting the data and drawing conclusions. The results of the research show that the implementation of marketing communication strategies for weaving crafts supports the sustainability of tourism indicators, namely products, prices, places and promotions which include sales promotions and individual sales. Apart from that, digital media can also be used to increase the tourist attraction of woven sarongs. Carry out marketing through cultural performances which are regularly held every year and do marketing through educational tours about weaving crafts. ABSTRAKKain tenun merupakan hasil kerajinan tangan yang diwariskan secara turun temurun dan menjadi identitas budaya setempat. Kain tenun dapat dipakai pada acara adat, pesta ataupun pada saat menyambut tamu. Setiap motif pada kain tenun memiliki makna budaya dan nilai moral yang dapat mendukung keberlanjutan pariwisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi pemasaran kriya tenun sebagai pendukung keberlanjutan indikator pariwisata di Kabupaten Sikka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data menggunakan metode wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi, menyajikan data dan manarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi komunikasi pemasaran kriya tenun sebagai pendukung keberlanjutan indikator pariwista yaitu meliputi produk, harga, tempat dan promosi yang meliputi promosi penjualan dan penjualan perorangan. Disamping itu juga dapat menggunakan media digital untuk meningkatkan daya tarik pariwisata terhadap sarung tenun. Melakukan pemasaran melalui pentas budaya yang rutin diadakan setiap tahun dan melakukan pemasaran melalui wisata edukasi tentang kerajinan tenun.
PERAN STRATEGIS DISKOMINFO SEBAGAI MEDIA CENTER DALAM MENDUKUNG KOMUNIKASI DAN INFORMASI DI LOKASI PENGUNGSIAN ERUPSI GUNUNG LEWOTOBI Tukan, Clariska Putri Ayunda; Mustafa, Intan; Sedu , Viktor Ayestian
Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas) Vol. 4 No. 01 (2025): Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas)
Publisher : Cattleya Darmaya Fortuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54209/jumas.v4i01.188

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sikka sebagai Media Center dalam menyebarkan informasi selama erupsi Gunung Lewotobi. Diskominfo berperan penting dalam menyediakan informasi yang akurat dan transparan untuk masyarakat terdampak bencana. Dengan memanfaatkan media sosial, aplikasi pesan, dan radio komunitas, Diskominfo berhasil mengatasi tantangan komunikasi dan menangkal hoaks. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ada kendala infrastruktur dan sumber daya manusia, Media Center Diskominfo berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat dan mempercepat penyebaran informasi. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara Diskominfo, BPBD, relawan, dan lembaga sosial dalam mengelola komunikasi selama bencana.
Festival Jelajah Maumere (FJM) sebagai Media Promosi Tenun Ikat di Kabupaten Sikka Provinsi NTT Kurnyati, Arlinda Icha; Retu, Markus Kristian; Mustafa, Intan
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 8 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/titian.v8i2.38775

Abstract

The aim of this research is to find out and describe how the Maumere Exploration Festival (FJM) is a promotional medium for ikat weaving in Sikka Regency. Data collection methods use observation and interviews as well as documentation. Data analysis uses descriptive analysis. Data validity checking techniques use triangulation of sources and methods. The results of the research concluded that there are 3 roles of the Maumere Exploration Festival as a promotional medium for ikat weaving in Sikka Regency, namely 1) FJM as an educational event and introduction to ikat weaving. Visitors have the opportunity to experience the ikat weaving process first hand, from thread preparation, dyeing, to the complex weaving process that requires advanced techniques. 2) Promotion of ikat weaving as local cultural heritage. Through exhibitions and cultural discussions, visitors are given an understanding of the importance of maintaining the continuity and preservation of weaving traditions. 3) Improve the image of Sikka Regency's ikat weaving by displaying various types of ikat products, both in the form of traditional fabrics and derivative products such as bags, scarves and accessories. Abstract Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana Festival Jelajah Maumere (FJM) sebagai media promosi tenun ikat di Kabupaten Sikka. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara serta dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat 3 peran Festival Jelajah Maumere sebagai media promosi tenun ikat di Kabupaten Sikka, yakni 1) FJM sebagai ajang edukasi dan pengenalan tenun ikat. Pengunjung berkesempatan untuk merasakan langsung proses pengerjaan tenun ikat, mulai dari persiapan benang, pewarnaan, hingga proses tenun yang rumit yang membutuhkan teknik tinggi. 2) Promosi tenun ikat sebagai warisan budaya lokal. Melalui pameran dan diskusi budaya, pengunjung diberi pemahaman tentang pentingnya menjaga keberlanjutan dan kelestarian tradisi menenun. 3) Meningkatkan citra tenun ikat Kabupaten Sikka dengan menampilkan berbagai jenis produk tenun ikat, baik dalam bentuk kain tradisional maupun produk-produk turunan seperti tas, selendang, dan aksesoris.
Pemanfaatan Media Sosial Facebook “Buletin Sikka” Sebagai Media Publikasi Kegiatan Pemerintahan (Studi Deskriptif Pada Bidang Protokol dan Komunikasi Pimpinan) TB Inan Malywanni Woga; Intan Mustafa; Markus Kristian Retu
Jurnal Cakrawala Informasi Vol 4 No 2 (2024): Desember : Jurnal Cakrawala Informasi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) - Institut Teknologi dan Bisnis Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jci.v4i2.515

Abstract

This research aims to analyze the use of Facebook social media, especially the "Sikka Bulletin" page as a means of publishing government activities carried out by the Protocol and Communication Section of the Sikka Regency Leadership. In the digital era, social media has become an important means of disseminating information quickly and widely to the public. This research uses qualitative methods with a descriptive approach, as well as data collection techniques through participatory, non-participatory observation, and interviews with Facebook users and documentation. The research results show that the "Sikka Bulletin" is effective in conveying information related to government activities to the public. However, there are several aspects that need to be improved, such as optimizing posting times, increasing interaction with the public, and presenting more complete information. The improvements made can increase the effectiveness of publications and strengthen communication between the government and the community. Apart from that, a more effective promotional strategy is needed to expand the reach of the content. Overall, the Sikka Bulletin has great potential to become a more transparent and interactive publication media, so that it can strengthen relationships and encourage community participation in various government activities.