Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Tari Pakarena Sebagai Instrumen Penanaman Nilai Tradisional bagi Siswa Penyandang Tunarungu SLB Pembina Tk. Provinsi Sulawesi Selatan Padalia, Andi; Saputra, Andi Taslim; Salawati, Bau
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2023:PROSIDING EDISI 5
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Sangat sedikit penyandang tunarungu yang menari, setidaknya tidak dalam skala yang cukup besar. Setelah mempelajari program sepulang sekolah, kami menemukan bahwa penyandang tunarungu hampir tidak pernah diikutsertakan dalam program tari. Data observasi awal menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mengikuti kegiatan menari sama dengan jumlah siswa yang menari. Penyandang tunarungu tidak terlalu termotivasi untuk menari. Hal ini dialami oleh peserta tunarungu di TK SLB Pembina Provinsi Sulawesi Selatan. Perlu adanya solusi yang dapat mengantisipasi dan mendorong partisipasi siswa tunarungu dalam menari. Salah satu upayanya adalah memperkuat adat istiadat komunitas tunarungu dengan pengajaran tari ahli yang menggabungkan aspek moral, pendidikan, hiburan, dan budaya daerah tersebut. Tari Pakarena adalah cara yang bagus untuk membantu siswa mempelajari dan menghargai budaya. Dapat dipadukan dengan permainan untuk kelompok mitra. Siklus hidup pengembangan multimedia digunakan dalam program kegiatan mahasiswa ini; pendekatan ini mencakup pengumpulan konsep, desain, dan dokumentasi. Tari Pakarena dapat dimanfaatkan dalam pelatihan khusus untuk mendorong penyandang tunarungu agar berkreasi dan menghidupkan ciri khasnya dalam kerangka identitas daerah. Prosesnya melibatkan perakitan, pengujian, dan distribusi. Tim pengabdian masyarakat kami menawarkan ragam gerak tari Pakarena sebagai sarana penguatan nilai-nilai tradisional dan mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi penyandang tunarungu. Pada kegiatan pertama dijelaskan tahap konsep, agenda, tujuan, konsep, dan modalitas pelatihan. Pengumpulan dan ringkasan data adalah tahap kedua. Ketiga, adegan uji coba tari Pakarena. Dengan memasukkan tari Pakarena ke dalam kehidupan sehari-hari, maka potensi peserta pelatihan dinilai dan dijabarkan pada fase terakhir ini.Kata Kunci : Pelatihan, Tari Pakarena, SLB  
Board Games Teater Rakyat Kondobuleng sebagai Media Interaktif Pembelajaran Seni bagi Siswa Upt Spf SMPN 27 Makassar Ramli, Asia; Saputra, Andi Taslim; Khaeruddin, Khaeruddin
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2023:PROSIDING EDISI 3
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. UPT SPF SMPN 27 Makassar merupakan sekolah menengah atas yang terletak di Kota Makassar Sulawesi Selatan. Sekolah tersebut terletak di zona perang dan daerah dengan tingkat kejahatan tertinggi. Kondisi lingkungan tersebut mempengaruhi tumbuh kembang anak nakal dan pemarah. Berdasarkan pengamatan, sebagian besar anggota UPT SPF SMPN 27 Makassar berasal dari sekitar Sekolah. Sistem perumahan yang akan diterapkan berarti para siswa ini harus datang ke sekolah dari daerah setempat. Siswa ini tergolong sulit dan menimbulkan masalah perilaku bullying. Pernyataan yang direproduksi di atas menjadi perhatian Wakil Kepala Sekolah Seksi dan Humas, UPT SPF SMPN 27 Makassar. Fenomena bullying merupakan masalah yang paling kompleks dan terus terjadi di kalangan siswa sekolah ini. Keadaan ini tidak kunjung sirna karena sifat manusia yang ingin menguasai dan dikuasai. Jumlah pelaku bullying dibandingkan dengan jumlah korban bullying merupakan indikasi bahwa bullying dilakukan oleh banyak individu yang korbannya tidak dapat dibandingkan dengan kelompok pelaku bullying Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat dalam pelatihan Teater Rakyat Kondobuleng pada remaja non-produktif UPT SPF SMPN 27 Makassar di Kota Sulawesi Selatan melalui beberapa tahap sebagai berikut: a) Tahap Sosialisasi.b) Tahap Pengenalan dan Pengarahan. c) Tahap Simulasi Games. d) Tahap Evaluasi. e) Tahap Penyusunan Laporan. Pada pelatihan, teaterikal ini menyiratkan edukasi pada teks-teks nilai tradisi melalui teater rakyat Kondobuleng dengan kemasan Board Games. Nilai-nilai pemahaman positif ketika melakukan pelatihan Board Games dengan muatan teater rakyat Kondobuleng untuk siswa UPT SPF SMPN 27 Makassar telah meningkat, dari hasil observasi awal sekitar 30 % yang memperlihatkan ketidaktahuan terhadap teater rakyat Kondobuleng. Setelah pelatihan dan hasil evaluasi yang dilakukan, para peserta atau siswa menunjukkan ekspresi yang yang berkaitan dengan Kondobuleng dalam hal tersebut memperlihatkan pengetahuan tentang teater rakyat Kondobuleng meningkat dengan persentase 90 %. Kegiatan ini untuk mengatasi permasalahan yang kompleks bagi remaja non-produktif, maka kami tim pengabdian masyarakat menawarkan sebuah solusi yaitu melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat dengan memberi penguatan nilai tradisional dengan bentuk kemasan board games teater Kondobuleng.  Kata Kunci: Media, Board Games, Teater Rakyat Kondobuleng, Siswa
Pelatihan Teater Menggunakan Metode Dramatic Reading Untuk Meningkatkan Minat Baca di SMA Negeri 3 Takalar Saputra, Andi Taslim; Akmal, Muhammad Syafruddin; Ramli, Asia; Fiddienika, Arief; Najamuddin, Faisal
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2025:PROSIDING EDISI 1
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Bahasa Indonesia Siswa di SMA 3 Takalar masih menunjukkan minat baca yang rendah, terutama dalam memahami teks. Sampai hari ini tidak adanya aktivitas belajar membaca dengan menghadirkan imajinasi dan bahkan lebih jauh itu persoalan dramatic reading dalam pembacaannya belum pernah dilakukan. Persoalan ini ditandai dengan pembacaan yang dilakukan kurang menarik dan tidak relevan dengan perasaan yang dialami oleh siswa. Pada prakteknya, solusi yang ditawarkan dengan mensosialisasikan pelatihan teater dan menggunakan metode dramatic reading untuk meningkatkan minat baca secara praktik pertunjukan sederhana. kegiatan sosialisasi dilaksanakan tentunya mereka diarahkan untuk melanjutkan ke sesi selanjutnya yang berhubungan dengan kegiatan praktik secara langsung. Praktik ini adalah praktik dramatic reading. Pembelajaran dengan menggunakan metode praktikal ini semakin memberikan pengetahuan yang beragam. Sehingga dengan model pelatihan yang mengeksplorasi ruang baca dengan dialog yang menggambarkan penokohan dan peristiwa berlangsung efektif dalam meningkatkan minat baca dari peserta pelatihan di SMA Negeri 3 Takalar.Kata kunci: Pelatihan; Teater; Dramatic Reading; Minat Baca