Claim Missing Document
Check
Articles

EVALUASI KOORDINASI PROTEKSI RELE ARUS LEBIH PADA SISTEM KELISTRIKAN PT. TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA Esti Hardiyanti; Hery Purnomo; Mahfudz Shidiq
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem Proteksi adalah susunan perangkat proteksi secara lengkap yang terdiri dari perangkat utama dan perangkat-perangkat lain yang dibutuhkan untuk melakukan fungsi proteksi terhadap kondisi abnormal. Salah satu perangkat sistem proteksi adalah rele arus lebih. Rele arus lebih akan bekerja apabila arus yang mengalir melalui kumparan lebih besar dari pada arus pickup. Penelitian yang dilakukan di PT. Terminal Teluk Lamong ini bertujuan untuk mengevaluasi koordinasi proteksi rele arus lebih dan melakukan penyetelan ulang rele arus lebih. Dari hasil penelitian ini, didapatkan bahwa penyetelan waktu tunda antar rele arus lebih instantaneous kurang dari 0.2 detik yaitu 0.02 detik. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam melokalisir gangguan dikarenakan  waktu circuit breaker membuka yaitu 0.08 detik, sehingga sebelum CB pada rele tersebut terbuka, rele selanjutnya yang berada diatasnya akan bekerja juga. Dan terdapat beberapa rele arus lebih standard inverse yang memiliki penyetelan arus pickup dibawah arus beban penuh (IFL). Hal ini dapat menyebabkan rele bekerja pada saat sistem dalam berkeadaan berbeban penuh. Setelah dilakukan penyetelan ulang rele arus lebih, digunakan waktu tunda  arus lebih instantaneous 0.2 detik dan arus pickup rele arus lebih standard inverse > 1.05 IFL. Kata Kunci: arus pickup, waktu tunda, rele arus lebih.   ABSTRACT Protection System is a complete set of protection devices that consists of main devices and other devices required to perform protection functions against abnormal conditions. One of the system protection devices is overcurrent relay. Overcurrent relay will work when the current flowing through the coil is greater than the pickup current. The research done at PT.  Terminal Teluk Lamong has two main purposes which are  to evaluating the coordination protection of overcurrent relays and resetting overcurrent relays. The results from this research show that time delay of instantaneous overcurrent relays  under 0.2 seconds is 0.02 seconds. This causes failure in localizing the disturbance due to the time of circuit breaker open is 0.08 seconds, so before the CB open, the next relay will work. And there are standard inverse  overcurrent relays that have setting pickup current under the full load current (IFL). This causes relays to work when the system is fully loaded. On the resetting overcurrent relays, time delay  0.2 seconds and pickup current > 1.05 IFL is used. Keywords: pickup current, time delay, overcurrent relay.
ANALISIS PENGARUH HARMONISA PADA VARIABLE SPEED DRIVE TERHADAP HASIL PENUNJUKAN KWH METER 3 FASA Bintang Mufti Z. E.; n/a Soeprapto; Mahfudz Shidiq
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Pemanfaatan energi listrik secara efisien bukan hanya dengan cara menghemat pemakaiannya, tetapi juga mempertimbangkan kualitas daya (power quality) yang digunakan untuk menghasilkan kinerja yang maksimal pada peralatan listrik termasuk alat ukur listrik. Harmonisa sebagai salah satu penyebab menurunnya power quality pada sistem tenaga listrik timbul akibat dari penggunaan beban nonlinier. Harmonisa yang ditimbulkan oleh beban nonlinier seperti variable speed drive dapat berpengaruh terhadap hasil penunjukkan kWh meter 3 fasa. Variable speed drive dapat mengatur kondisi operasi dari motor induksi 3 fasa dengan merubah variabel tegangan dan frekuensi pada motor atau bisa disebut kendali V/f konstan. Pengaturan kendali V/f konstan dapat mempengaruhi nilai %THD (Total Harmonic Distortion). Dalam penelitian ini digunakan 5 kondisi kendali V/f konstan 380/50, 304/40, 228/30, 152/20, dan 100/13,16 dimana perbandingan antara tegangan dan frekuensinya tetap dijaga konstan sebesar 7,6. Semakin besar variabel kendali V/f konstan, maka nilai %THDi akan semakin besar, perubahan variabel pada kendali V/f konstan tidak berpengaruh terhadap nilai dari %THDv. Ketika motor induksi 3 fasa diberi beban mekanik, kenaikan torsi beban juga akan mempengaruhi nilai %THDi. Pada kondisi kendali V/f yang sama semakin tinggi torsi beban, maka nilai %THDi akan semakin besar dan perubahan torsi beban juga tidak berpengaruh terhadap nilai %THDv. Nilai %THD sangat memepengaruhi bentuk dari gelombang tegangan maupun arus, semakin besar nilai %THD maka distorsi pada gelombang akan semakin besar dan menyebabkan gelombang tidak lagi berbentuk sinusoidal. Kata kunci : harmonisa, power quality, kWh meter 3 fasa, variable speed drive.
STUDI PENGARUH PEMBASAHAN PADA ISOLATOR PIRING BERPOLUTAN TERHADAP ARUS BOCOR PADA JARINGAN TEGANGAN 20 kV Dian Kartika Fitriana H.; Moch. Dhofir; Mahfudz Shidiq
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 7 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pengujian ini, dilakukan analisis kandungan polutan yang ada pada sampel isolator dan pengujian arus bocor dengan penambahan keeping isolator berpolutan. Tipe isolator yang digunakan pada penelitian adalah ball and socket berbahan keramik dan diambil di wilayah Malang. Untuk kandungan polutan diuji menggunakan XRF. Kandungan polutan yang ada pada sampel keping isolator rantai di wilayah Malang memiliki kepekatan yang berbeda-beda. Salah satu unsur polutan yang bersifat konduktif pada sampel ialah Na (Natrium) dan Mg (Magnesium). Pengujian arus bocor dengan penambahan keping isolator rantai berpolutan dilakukan dengan dua kondisi, yaitu kondisi basah dan kondisi kering, dan untuk setiap kali pengujian ditambahkan satu keping isolator rantai berpolutan. Pengaruh dari penambahan keping isolator berpolutan terhadap arus bocor adalah nilai arus bocor semakin meningkat, hal ini terjadi pada kondisi basah dan kondisi kering. Semakin tinggi nilai arus bocor yang dihasilkan akan mengakibatkan rugi-rugi daya yang tinggi pula.Kata kunci— Isolator Piring Berpolutan, Kering & Basah, Arus Bocor.
Rekonfigurasi Jaringan Distribusi Perumahan Dinas PT. Petrokimia Gresik (Persero) untuk Meminimalkan Rugi-Rugi Daya Nyata Kalvin Lentino; Teguh Utomo; Mahfudz Shidiq
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 6 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Peningkatan kualitas listrik dapat dilihat dari paramater kualitas tegangan dan rugi-rugi daya pada saluran. Kondisi sistem kelistrikan perumahan dinas PT. Petrokimia Gresik (Persero) pada ring selatan memerlukan banyak perhatian mengingat sistem yang terpasang sudah cukup tua dan belum dilakukan peremajaan dan juga mengalami peningkatan konsumsi listrik yang mengakibatkan ketidak setimbangan pada tiap fasanya. Pada fasa R 465,4 A, fasa S 311,7A, fasa T 392,2 A.Tujuan skripsi ini adalah untuk meminimalkan rugi-rugi daya nyata pada jaringan distribusi dengan cara merekonfigurasi jaringan semi-loop menjadi jaringan loop. Langkah pertama yang dilakukan adalah menata ulang beban pada setiap rumah dan menempatkannya pada fasa yang tepat sehingga fasa R 540,41 A, fasa S 543,9, fasa T 549,27.Setelah beban setimbang dan mengubah bentuk jaringannya menjadi loop didapatkan penurunan rugi-rugi daya menjadi 1960 watt yang sebelumnya sebesar 2970 watt. Penurunan rugi-rugi daya nyata setelah jaringan distribusi ring selatan perumahan dinas PT. Petrokimia Gresik (Persero) direkonfigurasi adalah sebesar 1010 watt.Kata kunci: beban setimbang, rekonfigurasi jaringan, rugi-rugi daya.
ANALISIS ALIRAN DAYA DENGAN METODE HOLOMORPHIC EMBEDDING MENGGUNAKAN EKSPANSI DERET PANGKAT Muhammad Fahmy Madjid; Mahfudz Shidiq; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring perkembangan waktu, ada banyak solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan analisis aliran daya. Salah satunya adalah penyelesaian analisis aliran daya dengan metode ekspansi deret pangkat yang dikenal dengan metode Holomorphic Embedding. Metode Holomorphic Embedding adalah metode yang menggunakan suatu fungsi Holomorphic dengan menggunakan ekspansi deret pangkat. Untuk mengetahui seberapa efektif metode Holomorphic Embedding dengan metode sebelumnya, terkait dengan kompleksitas yang mencakup kecepatan waktu eksekusi, maka perlu dilakukan suatu analisis perbandingan dengan metode sebelumnya. Sebagai metode perbandingan, dipilih metode Newton-Raphson, metode yang paling dikenal dan paling banyak digunakan untuk sistem yang besar karena kemampuan konvergensi yang tidak bergantung pada besarnya sistem. Nilai yang dibandingkan adalah tegangan riil dan imajiner di masing-masing bus, rugi daya tiap saluran, error tiap iterasi, dan waktu iterasi di setiap sistem. Dalam penelitian ini, ada 4 sistem yang akan diteliti yaitu sistem transmisi 5 bus, sistem transmisi IEEE 14 bus, sistem distribusi 21 bus, dan sistem transmisi IEEE 30 bus. Dari hasil perhitungan tegangan riil dan imajiner pada masing-masing metode, baik metode Newton-Raphson maupun Holomorphic Embedding, memiliki hasil yang sama. Begitu juga dengan rugi daya tiap saluran. Untuk error tiap iterasi, bahwa metode Holomorphic Embedding memiliki nilai konvergensi yang lebih baik sejak iterasi pertama. Dan ditinjau dari segi waktu iterasi, metode Holomorphic Embedding memiliki kecepatan waktu yang lebih baik, sebagai contoh pada sistem transmisi 5 bus, untuk metode Holomorphic Embedding adalah 0,0596 detik dan untuk metode Newton-Raphson adalah 0,1225 detik. Kata kunci – Metode Newton-Raphson, Metode Holomorphic Embedding, Tegangan, Rugi Daya Tiap Saluran, Waktu Iterasi, Sistem Transmisi, Sistem Distribusi.
ANALISIS SISTEM PENTANAHAN ELEKTRODA RADIAL DENGAN PENAMBAHAN TANAH KATEL Avif Septian Imandyan; Mochammad Dhofir; Mahfudz Shidiq
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— Dalam penyaluran energi listrik biasannya ditemukan gangguan yang mengakibatkan terhambatnya penyaluran energi listrik ke konsumen. Penyebab yang terjadi biasannya gangguan antara peralatan dengan peralatan atau peralatan dengan manusia bahkan terjadi akibat pengaruh dari lingkungan. Salah satunya yang dapat merusak peralatan akibat lingkungan adalah sambaran petir. Akibatnya perlu sistem pentanahan yang efektif yang dapat mengamankan sistem atau peralatan dari hubung singkat ke tanah. Dalam penelitian ini akan dilakukan perbaikan pada tanah dengan melakukan penambahan tanah katel pada sistem pentanahan elektroda radial dengan beberapa variasi kedalaman tanam elektroda dan variasi panjang elektroda. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan tanah di lokasi dan menggunakan penambahan tanah katel. Variasi kedalaman elektroda adalah 20 cm, 40 cm, 60 cm, 80 cm dan 100 cm. Variasi panjang elektroda radial adalah model A (100 cm), model B (200 cm), model C (300 cm), dan model D (400 cm). Pengukuran tahanan pentanahan menggunakan metode 3-node. Dari hasil penelitian didapatkan nilai tahanan pentanahan terendah pada elektroda model D dengan kedalaman tanam 100 cm dengan penambahan tanah katel sebesar 15,53 ohm. Kata kunci — Sistem pentanahan, Elektroda radial, Tanah katel.   Abstract—. In the distribution of electrical energy is usually found disruptions that result in the inhibition of the distribution of electrical energy to consumers. The cause of the usual disturbance between equipment and equipment or equipment with humans even occurs due to the influence of the environment. One of them that can damage equipment due to the environment is lightning strikes. As a result, it is necessary an effective grounding system that can secure the system or equipment from a short circuit to the ground.The research will conduct the soil refinement by addition of alluvial soil to a radial electrode grounding system with some variations in the depth of electrode planting and variation of electrode length. Measurements are made using soil on location and using the addition of alluvial soil. The variations in the depth of the electrode were 20 cm, 40 cm, 60 cm, 80 cm and 100 cm. The variations for the radial electrode length are model A (100 cm), model B (200 cm), model C (300 cm), and model D (400 cm). Measurement of grounding resistance using the 3-node method. From the research results, the lowest grounding resistance value was obtained at the model D electrode with depth of planting100 cm using alluvial soil addition of 15.53 ohm. Keywords— Grounding system, Radial electrode, Alluvial soil.
ANALISIS STABILITAS TRANSIENT SISTEM TENAGA LISTRIK PADA PT. KEBON AGUNG MALANG Agam Rido Priawan; Mahfudz Shidiq; Hadi Suyono
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.315 KB)

Abstract

PT. Kebon Agung Malang adalah perusahaanyang bergerak dalam bidang produksi gula. Saat ini PT.Kebon Agung Malang memliki dua unit generatorpembangkit yang aktif, masing-masing berkapasitas 4,5MW dan 1,7 MW. Pada tahun 2015 PT. Kebon AgungMalang berencana melakukan penambahan kapasitasgenerator dengan mengganti kinerja generator kapasitas1,7 MW dengan generator berkapasitas 4,5 MW baru.Dengan kondisi sistem baru tersebut maka sistem PT.Kebon Agung Malang masih belum diketahuikestabilannya ketika terjadi gangguan. Kestabilan sudutrotor, kestabilan tegangan dan frekuensi setelah terjadigangguan sangat berpengaruh pada kinerja sistem yangbaru. Sehingga perlu dilakukan analisis stabilitastransient pada kondisi sebelum dan setelah penambahankapasitas generator. Menurut Permen ESDM tahun2007 mensyaratkan selama keadaan darurat (emergency)dan gangguan, frekuensi sistem diijinkan turun hingga47,5 Hz atau naik hingga 52 Hz. Tegangan sistem harusdipertahankan dalam batas atas +5% dan batas bawah-10%. Pada saat sebelum penambahan kapasitasgenerator, sistem dapat kembali ke kondisi normalsetelah gangguan dihilangkan. Begitu pula pada sistemyang baru, menunjukkan sudut rotor, tegangan danfrekuensi dapat kembali ke kondisi normal setelahmengalami gangguan. Dibuktikan juga setelahpenambahan kapasitas generator, waktu pemutusankritis lebih lama jika dibandingkan dengan sebelumpenambahan kapasitas generator.Kata kunci—stabilitas transient, sudut rotor, tegangan,frekuensi, sistem kebon agung
ANALISIS KESTABILAN PERALIHAN PADA SISTEM TRANSMISI HIGH VOLTAGE DIRECT CURRENT (HVDC) Yakin Gabrielsa; Hadi Suyono; Mahfudz Shidiq
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 6 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang kestabilan peralihan sistem transmisi HVDC & transmisi AC. Hal ini dilakukan untuk menentukan, sistem mana yang lebih stabil ketika terjadi gangguan. Simulasi dilakukan pada Sistem Transmisi Jawa Bali 500 kV pada 2 kondisi, yaitu Pembebanan 100% dan 70%. Sistem Transmisi HVDC yang diuji ada 2 jenis, yaitu Monopolar Link dan Bipolar Link. Semua simulasi diberi gangguan yang sama, yaitu gangguan pada Bus 26 selama 0.1 detik. Hasil dari simulasi ini yaitu melihat respon sudut rotor generator 26 dan sudut rotor generator 11, sebelum dan saat terjadi gangguan. Pada pembebanan 100 %, sistem yang menggunakan saluran transmisi Bipolar HVDC hanya mengalami kenaikan 51.8514o. Sistem yang menggunakan saluran transmisi Monopolar HVDC senilai 76.7310o. Sistem yang menggunakan saluran transmisi AC senilai 100.5043o. Transmisi Bipolar HVDC memiliki kenaikan sudut rotor yang lebih rendah dibandingkan transmisi Monopolar HVDC maupun transmisi AC. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Saluran Transmisi HVDC dapat menambah kestabilan peralihan sistem tenaga listrik. Kata kunci — kestabilan peralihan, saluran transmisi, transmisi HVDC, sudut rotor.
Perancangan Alat Perbaikan Faktor Daya Beban Rumah Tangga dengan Menggunakan Switching Kapasitor dan Induktor Otomatis Temmy Nanda Hartono; Mahfudz Shidiq; Hari Santoso
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1254.558 KB)

Abstract

Perbaikan faktor daya sangat dibutuhkan dalam sistem kelistrikan rumah tangga. Faktor daya yang rendah Cosφ<0,85 lagging atau leading menyebabkan penggunaan daya (W) menjadi kurang optimal dan pada saat peralatan listrik dihidupkan atau dimatikan dalam waktu tidak bersamaan, maka akan menyebabkan faktor daya yang berubah-ubah. Sebagai solusi digunakan kompensator daya reaktif berupa komponen kapasitor dengan 14 variasi nilai kapasitansi dan komponen induktor dengan 4 variasi nilai induktansi yang terhubung paralel dengan sistem. Mikrokontroller AT Mega16 digunakan sebagai prosesor dalam mengontrol relay yang terletak pada rangkaian kapasitor dan induktor. Didapatkan sebuah alat perbaikan faktor daya rumah tangga secara otomatis dengan koreksi faktor daya tertinggi 1 dari faktor daya awal 0,47, dan koreksi faktor daya terkecil 0,93 dari faktor daya awal 0,81.Kata Kunci— Beban Rumah Tangga, Perbaikan Faktor Daya, Kapasitor, Induktor
PENGGUNAAN IMPERIALIST COMPETITIVE ALGORITHM UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI Yamadika Okto Ahiro; Hadi Suyono; Mahfudz Shidiq
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 5 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract—Penyulang Pujon merupakan penyulang tipe radial yang mendapat suplai daya energi listrik dari Gardu Induk Sengkaling, Malang. Tingkat keandalan yang baik dibutuhkan penyulang Pujon untuk melayani para pelanggan. Peningkatan nilai keandalan dapat dilakukan dengan merelokasi sectionalizer dan penambahan pembangkit terdistribusi. Indeks keandalan yang umum digunakan adalah SAIFI dan SAIDI. Indeks keandalan tersebut dapat dihitung berdasasrkan frekuensi kegagalan dan durasi gangguan yang terjadi dalam satu tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi penempatan sectionalizer terbaik pada Peyulang Pujon yang terhubung dengan pembangkit terdistribusi. Metode yang digunakan adalah Imperialist Competitive Algorithm menggunakan software Matlab 2016b. Penyulang Pujon memiliki 8 buah sectionalizer yang tersebar di sepanjang saluran. Kondisi eksisting pada penyulang Pujon menunjukaan nilai indeks keandalan (SAIFI dan SAIDI) sebesar 7,073558 kali/tahun dan 21,63946 jam/tahun. Berdasarkan hasil penelitian kondisi penambahan pembangkit terdistribusi (mikrohidro dan sel surya) menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan kondisi eksisting dengan nilai indeks keandalan (SAIFI dan SAIDI) sebesar 6,2477 kali/tahun dan 19,1682 jam/tahun. Lalu dilakukan skenario penambahan jumlah sectionalizer menjadi 16 buah. Pada skenario ini didapatkan nilai indeks keandalan yang lebih baik lagi, yaitu nilai SAIFI sebesar 5,9263 kali/tahun dan nilai SAIDI sebesar 18,2292 kali/tahun dengan waktu eksekusi rata-rata 9,5 detik. Kata kunci—sectionalizer, keandalan, pembangkit terdistribusi, imperialist competitive algorithm
Co-Authors Agam Rido Priawan Aji Rizky Hakim Alfian Nur Ferdianzah Anargya Widyatma Anshar Affandy Arizky Erwinsyah Hariyanto Arkan Pradipta Avif Septian Imandyan Ayyub Setiyoso Bintang Mufti Z. E. Brilian Mukti Alnajib Danang Aji Nugroho Daniel Kristo Mula Lambok Pangaribuan David Heryana Dedy Alfilianto Dhofir, Mochammad Dian Kartika Fitriana H. Dicky Indratama Dimas Hariyo Kuncoro Dinda Oki Prabawanti Dwi Cahya Ramadhan Dwi Indra Kusumah Edi Setiawan Erwin Hery Setiyawan Esti Hardiyanti Fery Praditama Fikri, Zakkiyul Fitriana Suhartati Frandicahya P., Akhmad Frengky Adi Lestari Friska Bakti Novella Gagah Pratama Putra Galuh Indra Permadi Genheart Giovanno Daniel King Sitanggang Hadi Suyono Hari Santoso Harry Soekotjo Dachlan Hendro Sulaksono Hery Purnomo Ibnu Sabilli ILYAS FATIH RAMADHAN Imam Sabilil Haque Indratama, Dicky Indri Kusuma Dewi Ivandri S. U. Duka Jiwandono, Ferdian Ade Kalvin Lentino Khairudin Syah Lalu Akbar Pandu Willian Liky Saputra Mulia Lunde Ardhenta M. Fauzan Edy Purnomo M. Rif’an Ma'arif, Muhammad Thoriqul Malinda Dinna Auliya Mamdouh Abdel-Akher Moch Dhofir Moch Dhofir Moch. Dhofir Moch. Rizki Indra Dwijayanto Muhamad Alif Fatur Rahman Muhamad Andre Agesa Muhammad Afdal Muhammad Ardito Muhammad Aswin Muhammad Edwinsyah Redho Muhammad Fahmy Madjid Muhammad Fikri Utomo Muhammad Rigadho Suprayogi Muhammad Syaiful Arifin Muhammad Zakkiyul Fikri Syahara Arifianto Muhammad Zulhaj Aliyansyah n/a Soemarwanto n/a Soeprapto n/a Suhendra D. Nurlita Chandra Mukti Nurwati, Tri Panca Mudji Rahardjo Praditama, Fery Pujo Utomo Refinur Amir Muhammad Rendy Previanto Rexy Ramadhan Wijayanto Reza Aliansyah Rifqi Hasyemi T. Rini Nur Hasanah Rizal, Mochammad Rize Taufiq Ramadhan Rosyid, Muhammad Rudy Yuwono Sambodo Rila Priambudi Satriyo Gedhe Simo Karsono Suyono, Hadi Teguh Utomo Temmy Nanda Hartono Tri Nurwati Triyoga, Joseph Kristian Unggul Wibawa Unggul Wibawa Widyatama, Anargya Wiken Cahyo Pambudi Wisam Abyadha Ibrahim Wulan Indah Septiani Yakin Gabrielsa Yamadika Okto Ahiro Yoga Candra Setyawan